• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Audit Internal terhadap Good Corporate Governance dengan Enterprise Risk Management Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Audit Internal terhadap Good Corporate Governance dengan Enterprise Risk Management Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Bandung)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

This study aims to determine whether there is a significant effect of internal audit in the implementation of Good Corporate Governance (GCG) with Enterprise Risk Management (ERM). This research was conducted in PT Telekomunikasi Indonesia Bandung with data collection techniques through survey questionnaires, the data analysis method used is path analysis using SPSS 16.0. Data were tested previously been qualified from normality test, multicollinearity, and heteroscedasticity test. The results showed that the internal audit have a significant influence in the implementation of Good Corporate Governance (GCG) with Enterprise Risk Management (ERM) as an intervening variable, with the effect of 72.6% and 27.4 % influenced by other factors.

(2)

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan audit internal dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) dengan Enterprise

Risk Management (ERM) sebagai variabel intervening. Penelitian ini dilaksanakan di

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung dengan teknik pengumpulan data melalui survey kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah path analysis atau analisis jalur dengan menggunakan SPSS 16.0. Data yang diuji sebelumnya telah memenuhi syarat dari uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa audit internal memberikan pengaruh yang signifikan dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) dengan Enterprise Risk Management (ERM) sebagai variabel intervening, yaitu pengaruh sebesar 72,6% dan 27,4% dipengaruhi oleh faktor lain.

(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1 KajianPustaka ... 8

2.1.1 Agency Theory ... 8

2.1.2 Audit Internal ... 11

(4)
(5)

xi

2.1.4.7 Definisi Enterprise Risk Management (ERM) ... 60

2.1.4.8 COSO Enterprise Risk Management (ERM) ... 61

2.1.4.8.1 Tujuan (Objectives) Manajemen Risiko Perusahaan ... 61

2.1.4.8.2 Komponen Enterprise Risk Management (ERM) ... 62

2.1.5 Penelitian Terdahulu ... 68

2.2 Rerangka Pemikiran ... 70

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 75

BAB III METODE PENELITIAN... 76

3.1 ObjekPenelitian ... 76

3.1.1 Sejarah Perusahaan... 76

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 78

3.1.2.1 Visi ... 78

3.1.2.2 Misi ... 78

3.1.2.3 Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. ... 79

3.1.2.4 Struktur Organisasi Audit Internal PT. Telkom ... 80

3.1.2.5 Uraian Tugas Departemen Audit Internal PT. Telkom ... 81

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 90

3.3 Jenis Penelitian ... 90

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 90

3.4.1 Variabel Independen ... 90

3.4.2 Variabel Intervening ... 90

3.4.3 Variabel Dependen ... 91

(6)

xii

3.5.1 Populasi ... 92

3.5.2 Sampel ... 92

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 93

3.6.1 Uji Validitas ... 93

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 94

3.6.3 Uji Asumsi Klasik ... 95

3.6.3.1 Uji Normalitas ... 95

3.6.3.2 Uji Multikolinieritas ... 96

3.6.3.3 Uji Heterokedastisitas ... 96

3.7 Alat analisis ... 97

3.7.1 Path Analysis atau Analisis Jalur ... 97

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 100

4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 100

4.2 Analisis Hasil Penelitian ... 102

4.2.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 102

4.2.2 Uji Validitas ... 105

4.2.3 Uji Reliabilitas ... 109

4.2.4 Uji Asumsi Klasik ... 111

4.2.4.1 Uji Normalitas. ... 111

4.2.4.2 Uji Multikolinearitas ... 112

4.2.4.3 Uji Heterokedastisitas ... 114

4.2.5 Uji Path Analysis ... 116

(7)

xiii

4.2.5.1.1 Pengaruh AI dan ERM Terhadap GCG ... 116

4.2.5.1.2 Pengaruh AI Terhadap ERM ... 117

4.2.5.1.3 Persamaan Path Analysis dengan Variabel Intervening. 118 4.2.5.1.3.1 Persamaan AI dan ERM terhadap GCG... 118

4.2.5.1.3.2 Persamaan AI terhadap ERM ... 120

4.2.5.1.3.3 Persamaan AI ke ERM ke GCG ... 121

4.2.6 Pengujian Hipotesis ... 123

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 125

5.1 Simpulan ... 125

5.2 Keterbatasan ... 126

5.3 Saran ... 126

DAFTAR PUSTAKA ... 128

(8)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran ... 70

Gambar 2.2 Model Penelitian ... 75

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk ... 79

Gambar 3.2 Struktur Organisasi AI PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk ... 80

Gambar 3.3 Model Penelitian Path Analysis 1 ... 98

Gambar 3.4 Model Penelitian Path Analysis 2 ... 99

Gambar 4.1 Model Penelitian Path Analysis ... 116

(9)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kompetensi Audit Internal ... 34

Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel ... 91

Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ... 100

Tabel 4.2 Deskripsi Jawaban Responden Variabel AI ... 101

Tabel 4.3 Deskripsi Jawaban Responden Variabel ERM ... 102

Tabel 4.4 Deskripsi Jawaban Responden Variabel GCG... 103

Tabel 4.5 Validitas Audit Internal ... 104

Tabel 4.6 Validitas Enterprise Risk Management (ERM) ... 106

Tabel 4.7 Validitas Good Corporate Governance (GCG) ... 107

Tabel 4.8 Reliabilitas Audit Internal ... 108

Tabel 4.9 Reliabilitas Enterprise Risk Management (ERM) ... 109

Tabel 4.10 Reliabilitas Good Corporate Governance (GCG) ... 109

Tabel 4.11 Uji Normalitas ... 111

Tabel 4.12 Uji Multikolinearitas ... 112

Tabel 4.13 Uji Heteroskedastisitas ... 114

Tabel 4.14 Koefisien Jalur Pertama ... 116

Tabel 4.15 Koefisien Jalur Kedua ... 117

Tabel 4.16 Model Summary Koefisien Jalur Pertama ... 118

Tabel 4.17 Model Summary Koefisien Jalur Kedua ... 119

(10)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner ... 131

Lampiran B Uji Validitas ... 139

Lampiran C Uji Reliabilitas ... 144

Lampiran D Statistik Deskriptif ... 145

Lampiran E Uji Asumsi Klasik ... 149

Lampiran F Path Analysis atau Analisis Jalur ... 151

Lampiran G Coding Sheet ... 154

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fenomena globalisasi ekonomi saat ini memberikan kesadaran bagi semua pihak untuk dapat mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate

governance termasuk pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (Herawati, 2013).

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sampai dengan saat ini masih merupakan pelaku utama dalam perekonomian nasional. Hampir setiap warga Negara membutuhkan produksi dari BUMN, dengan keanekaragaman sektor usaha yang dimilikinya (Zarkasyi, 2008:2). Tuntutan terkait tata kelola yang baik atau good corporate governance pada BUMN muncul karena BUMN dianggap dikelola secara kurang transparan dan kurang professional (Herawati, 2013).

Sebagai entitas bisnis, peran BUMN dirasakan cukup dominan, karena jumlahnya yang mencapai ratusan perusahaan dan asetnya yang secara total mencapai ratusan triliun rupiah dengan lingkup usaha yang rata-rata digolongkan strategis. Oleh karena hal tersebut, maka tidak heran BUMN menjadi sorotan masyarakat. Namun BUMN belum sepenuhnya memenuhi atau menganut prinsip good corporate

governance. Masih terdapat banyak kesalahan, terutama dalam prinsip akuntabilitas

(12)

BAB 1 PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha penyajian yang rinci kepada publik, sehingga sering menyebabkan kecurangan atau

fraud seperti mark up maupun kebocoran dana pada tingkat birokrat. (Herawati, 2013).

Salah satu kasus kecurangan atau fraud pada BUMN terjadi pada PT. Bank Indonesia (BNI) 1946 yang baru terungkap tahun 2012, yaitu terjadi pembobolan pada bank tersebut. Kejadian ini bermula pada tahun 2001, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali mendapatkan dana sebesar Rp. 195 miliar dari BNI cabang Radio Dalam, Jakarta Selatan. Agus Salim selaku Kepala BNI Cabang Radio Dalam lantas memindahkan dana tersebut ke rekening financial A sebesar Rp. 50 miliar, dan ke rekening Dedi Suryawan sebesar Rp. 145 miliar. Akibat perbuatan ketiganya, Negara dalam hal ini PT. BNI dirugikan sebesar Rp. 50 miliar (Maulana, 2012) dalam (Herawati, 2013).

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga persediaan digelembungkan, sedangkan kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit-unit yang tidak di-sampling oleh akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi (Purnawan, 2014) Kasus-kasus kecurangan seperti yang sudah diuraikan di atas timbul karena masalah keagenan atau agency problems. Agency problems timbul karena adanya kesenjangan kepentingan antara pemegang saham sebagai pemilik perusahaan atau pihak prinsipal dengan pihak pengurus atau manajemen atau pihak agen (Surya dan Yustiavandana, 2008:2). Penerapan corporate governance menjadi sangat penting bagi perusahaan yang salah satu tujuannya untuk menekan potensi konflik kepentingan (Surya dan Yustiavandana, 2008:6).

Kebutuhan stakeholder akan transparansi dan akuntabilitas manajemen dalam mengelola perusahaan telah mendorong pada perlunya peran seorang auditor internal perusahaan yang akan bertanggung jawab dalam menyiapkan data keuangan dan data operasional yang dapat dipercaya, accountable, akurat, tepat waktu, obyektif, mudah di mengerti dan relevan bagi para stakeholder dalam pengambilan keputusan. Dimana transparansi dan akuntabiltas merupakan beberapa prinsip good corporate governance (Hery, 2010:4).

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha secara efisien dan efektif, untuk memberikan akses yang wajar kepada para pemakai informasi (Hery, 2010:5).

Fungsi audit internal yang efektif mampu menawarkan sumbangan penting dalam meningkatkan proses corporate governance, pengelolaan risiko, dan pengendalian. Audit internal merupakan dukungan penting bagi komisaris, komite audit, direksi, dan manajemen senior dalam membentuk fondasi bagi pengembangan corporate

governance (Zarkasyi, 2008:14).

Auditor internal adalah bagian dari organisasi. Auditor internal melayani organisasi dengan mebantu organisasi mecapai tujuan, memperbaiki efisiensi dan efektivitas jalannya kegiatan operasional perusahaan, mengevaluasi manajemen risiko, dan pengendalian internal (Hery, 2010:44). Kode etik profesi audit internal melalui

Code of Ethics dari Institute of Internal Auditors (IIA) 17 Juni 2000, menekankan

bahwa kegiatan rutin audit internal adalah menyangkut manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola (Tunggal, 2014:91).

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

Enterprise risk management merupakan hal fundamental bagi sebuah perusahaan

dalam pendekatannya terhadap area risiko yang luas, antara lain fluktuasi mata uang, isu mengenai sumber daya manunsia, dan isu corporate governance sehubungan dengan

Sarbanes-Oxley Act (Sarbox). Penerapan Sarbanes-Oxley Act sendiri memiliki 4 tujuan

yaitu (Tunggal, 2014:142,196):

 Meningkatkan akuntabilitas manajemen perusahaan publik

 Memperbaiki pelaksanaan tata kelola perusahaan

 Meningkatkan pengawasan terhadap kantor akuntan publik

 Mengembalikan kepercayaan para investor terhadap pasar modal

Enterprise risk management menekankan pentingnya mengelola risiko sesuai

selera terhadap risiko (risk appetite) dari perusahaan. Risk appetite diartikan sebagai besarnya risiko yang dapat diterima oleh perusahaan. COSO ERM framework membagi tujuan (objectives) manajemen risiko perusahaan ke dalam 4 kategori besar, yaitu : 1)

Strategic ERM Objectives; 2) Operatioanl ERM Objectives; 3) ERM Reporting Objectives; 4) ERM Complience Objectives. COSO ERM mengusulkan bahwa risk appetite secara eksplisit dikomunikasikan ke seluruh perusahaan, tujuannya adalah

untuk menyesuaikan tingkat risiko yang dapat diterima tersebut ke seluruh manajer, kepala unit dan staf, termasuk pemangku kepentingan (stakeholders) (Tunggal, 2014:144)

Penelitian ini adalah penelitian replikasi dari penelitian Merry (2012), dengan judul “Pengaruh audit internal terhadap good corporate governance dengan enterprise

(16)

BAB 1 PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan diperoleh hasil bahwa tidak terdapat pengaruh audit internal terhadap good corporate governance dengan enterprise risk management sebagai variabel intervenning.

Berdasarkan uraian di atas, mendorong penulis untuk melakukan penelitian yang berjudul :

“PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP GOOD CORPORATE

GOVERNANCE DENGAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT SEBAGAI VARIABEL INTERVENNING (Studi Kasus Pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Bandung).”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh audit internal terhadap good corporate

governance dengan enterprise risk management sebagai variabel

intervening ?

1.3 Tujuan Penulisan

Maksud dari penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh audit internal terhadap good corporate governance dalam kaitannya dengan enterprise risk

management. Sesuai identifikasi masalah yang diuraikan di atas, tujuan penelitian ini

(17)

BAB 1 PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh audit internal terhadap good

corporate governance dengan enterprise risk management sebagai

variabel intervening.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1. Akademisi

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang good corporate governance yang selama ini penulis peroleh dari artikel, jurnal maupun topik-topik yang ada pada dunia usaha di Indonesia dan untuk mengetahui sejauh mana penerapan prinsip-prinsip GCG telah diterapkan pada di Indonesia khususnya pada BUMN. Serta dapat dijadikan sebagai bahan kajian peneliti lainnya dalam pengembangan lebih lanjut khususnya mengenai peran audit internal dalam perusahaan untuk ikut serta dalam mewujudkan good corporate governance.

2. Praktisi Bisnis

Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan atau memberikan gambaran perusahaan akan pentingnya penerapan

good corporate governance dan sebagai bahan pertimbangan, jika perlu dipakai

(18)

125 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengujian yang telah dilakukan mengenai pengaruh audit internal dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) dengan Enterprise Risk Management (ERM) sebagai variabel intervening, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat membuktikan bahwa audit internal memberikan pengaruh yang signifikan dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) dengan Enterprise Risk Management (ERM) sebagai variabel intervening. Hal tersebut dikarenakan auditor internal adalah salah satu faktor penunjang terlaksananya proses manajemen risiko yang baik, terlebih dalam hal ini melalui penerapan enterprise risk management dalam suatu perusahaan. Melalui fungsi pengawasan yang baik yang diaksanakan oleh audit internal, maka proses manajemen risiko melalui enterprise risk

management dapat memenuhi tujuannya. Sehingga pada akhirnya nanti,

(19)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 126

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Keterbatasan

Penelitian ini dilakukan dengan kuesioner dan sampelnya kecil. Untuk mendapat hasil yang signifikan dan terlihat jelas, sebaiknya penelitian berikutnya hendaknya menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak.

Penelitian ini juga dilakukan hanya di satu BUMN. Untuk menguji lebih mendalam dan untuk menghasilkan hasil yang lebih jelas dan lebih signifikan, sebaiknya penelitian berikutnya hendaknya menggunakan sampel lebih dari satu BUMN, sehingga hasilnya lebih dapat diperbandingkan.

5.3 Saran

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan audit internal dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) dengan Enterprise

Risk Management (ERM) sebagai variabel intervening. Hal ini memperlihatkan

bagaimana pentingnya peranan audit internal terhadap mekanisme terlaksananya

good corporate governance, sehingga perusahaan perlu mempertahankan eksistensi

audit internal dalam PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Bandung. Keberadaan dari audit internal dapat menjadi salah satu faktor kunci terlaksananya akuntabilitas dan transparansi perusahaan. Kiranya staff divisi audit internal tetap dapat mempertahankan sikap independennya sebagai auditor sehingga praktik good

corporate governance dapat diterapkan dengan baik.

(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 127

Universitas Kristen Maranatha risikonya. Penerapan enterprise risk management (ERM) dapat mempengaruhi penerapan good corporate governance (GCG) suatu perusahaan. Perusahaan kiranya dapat menerapkan enterprise risk management (ERM), sehingga tanggung jawabnya terhadap para stakeholder dapat selalu dipenuhi.

Audit internal bukanlah satu-satunya pihak yang terlibat dalam penerapan

Good Corporate Governance (GCG) dan Enterprise Risk Management (ERM).

Kiranya penelitian berikutnya dapat meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi

Good Corporate Governance (GCG) dan Enterprise Risk Management (ERM).

(21)

128

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. (2009). Good Corporate Governance Practice in Indonesia and

Malaysia. Usahawan NO. 10 TH XXXIII.

Amartiwi, Windria. (2008). Analisis Peran dan Penerapan Pengendalian Iinternal, Audit

Internal, dan Komite Audit dalam Upaya Peningkatan Good Corporate Governance (Studi Kasus Grup Rumah Sakit Ramsay Health Care Indonesia. Skripsi, Jakarta:

Program Sarjana Universitas Indonesia.

Anthony and Govindarajan. (2009). Management Control System. Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.

Arens, Alvin, Randal J. Elder and Mark S. Beasley. (2011). Auditing &Jasa Assurance. Edisi 13. Penerjemah Herman Wibowo. Jakarta: Erlangga.

Bramantyo, Djohanputro. (2006). Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi. Jakarta: PPM. Darmawi, Herman. (2005). Manajemen Risiko. Edisi 1. Cetakan 9. Jakarta: Bumi Aksara. Effendi, M. A. (2009). The Power of Good Corporate Governance (Teori dan Implementasi).

Jakarta: Salemba Empat.

Fahmi, Irfan. (2013). Manajemen Risiko (Teori, Kasus, dan Solusi). Cetakan ketiga. Bandung: Alfabeta

Frediawan. R. (2008). Pengaruh Penerapan Prinsip Good Corporate Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan. Skripsi. Bandung. Program Sarjana Universitas

Widyatama.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Kesatu. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2008). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Guy, M., C. Wayne Alderman, dan Alan J. Winters. (2002). Auditing. Edisi 5. Penerjemah Sugiyarto. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

(22)

129

Herawati, Evi. (2013). Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap Pendeteksian

Fraud Assets Misappropriation. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas

Pendidikan Indonesia.

Hery. (2010). Potret Profesi Audit Internal (di Perusahaan Swasta dan BUMN Terkemuka). Bandung: Alfabeta.

Jensen, Michael C., and Meckling William H,. (1976). Theory of the Firm: Managerial

Behavior,Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics.Vol.3, pp. 305- 360.

Kasidi. (2010). Manajemen Risiko. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kurniawan, A. (2012). Audit Internal Nilai Tambah Bagi Organisasi. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Merry. (2012). Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Penerapan Good

Corporate Governance Dengan Pengelolaan Enterprise Risk Management Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Pt.Telkom Tbk Bandung). Skripsi. Bandung:

Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha.

Nugroho, Agung. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistic Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Andi.

Prasetyo, Irfan. D. (2014). Pengaruh Kualitas Audit Internal terhadap Pelaksanaan Good

Corporate Governance (Survey pada Lima BUMN di Kota Bandung). Skripsi. Bandung:

Program Sarjana Universitas Widyatama.

Purba, Eka. S. (2011). Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi.

Medan. Program Sarjana Universitas Sumatera Utara.

Purnawan. Desi Lestari. (2014). Pengaruh Auditor Internal Dalam Penerapan Corporate

Social Responsibility dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, Bandung). Skripsi.

Bandung. Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha.

Sawyer, Lawrence B, Dittenhofer Mortimer A, Scheiner James H. (2005). Internal Auditing. Diterjemahkan oleh: Desi Adhariani. Jilid 1. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

(23)

130

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2012). Aplikasi

SPSS untuk SMART Riset. Alfabeta: Bandung.

Surya dan Yustiavandana. (2008). Penerapan Good Corporate Governance. Cetakan ke-2. Jakarta: Kencana.

Sutedi. A. (2009). Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika

Tugiman, Hiro. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius.

Tunggal, Amin W. (2014). Internal Audit, Enterprise Risk Management dan Corporate

Governance. Jakarta : Harvarindo.

Umar, Husein. (2001). Manajemen Risiko Bisnis : Pendekatan Finansial dan Nonfinansial. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wardoyo, Trimanto S. (2010). Peranan Auditor Internal dalam Menunjang Pelaksanaan

Good Corporate Governance. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi. No.3.

Whardani, Frietadentya. (2014). Pengaruh Profesionalisme dan Pengalaman Auditor

Internal terhadap Efektivitas Pengelolaan Enterprise Risk Management (Studi Survey Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk.) Skripsi. Bandung. Program Sarjana

Universitas Widyatama.

Zarkasyi, Moh. Wahyudin.(2008). Good Corporate Governance pada Badan Usaha

Referensi

Dokumen terkait

Pencerminan terhadap dua garis yang berpotongan menghasilkan perputaran terhadap titik potong kedua garis yang jauhnya sama dengan dua kali sudut antara. kedua garis dan arahnya

[r]

nilai ciri citra yang diuji dengan citra data training.. Penghitungan

 Menganalisis huruf, angka dan etiket gambar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan  Menelaah aturan tanda ukuran dan peletakan. ukuran gambar berdasarkan komponen garis

This research was aimed at investigating whether there is any improvement of students’ writing ability in writing a descriptive text by the implementation of

Engguk adalah sejenis burung kuntul (L. Ciconeformes) dalam budaya Mentawai merupakan simbol bagi kehidupan manusia, oleh sebab itu dijumpai dalam motif tato

(UTS) Menguraikan komponen privasi dan keamanan pasien dalam RKE dengan lengkap dan benar Menguraikan komponen privasi dan keamanan pasien dalam RKE kurang lengkap dan

Adapun zaman keemasan khusus dalam bidang ilmu pengetahuan adalah periode yang sedang kita bicarakan, demikian Jarji Zaldan melukiskan masa daulat Abbasiyah IV,