• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Produk Rusak (Studi Kasus pada PT. Pupuk Kujang).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Produk Rusak (Studi Kasus pada PT. Pupuk Kujang)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

This study was aimed to determine whether there is a significant effect of the cost of quality product is damaged. This research was conducted at PT Pupuk Kujang, Cikampek with data collected through the secondary data. The classic assumption test and a simple regression test was used to analyze the data using SPSS 20.0. Data were tested previously been qualified from normality test, heteroscedasticity, autocorrelation test, regression test is simple and partial regression test. The result was showed that the quality costs have a significant influence on the defective product.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan biaya kualitas terhadap produk rusak. Penelitian ini dilaksanakan di PT Pupuk Kujang, Cikampek dengan teknik pengumpulan data melalui data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan uji regresi sederhana dengan menggunakan SPSS 20.0. Data yang diuji sebelumnya telah memenuhi syarat dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji regresi sederhana dan uji regresi berganda secara parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya kualitas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap produk rusak.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

(4)

2.1.4 Biaya Kualitas ... 11

2.1.5 Klasifikasi Biaya Kualitas ... 12

2.1.5.1 Biaya Pencegahan ... 12

BAB III METODE PENELITIAN... 20

3.1 Subjek Penelitian ... 20

3.5.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 23

3.5.3 Analisis Regresi Berganda secara Parsial ... 24

3.5.4 Tabel Penelitian ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27

(5)

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 27

4.1.1.1 Sejarah Singkat PT. Pupuk Kujang ... 27

4.1.1.2 Visi, Misi dan Budaya Perusahaan ... 29

4.1.1.3 Struktur Organisasi ... 30

4.1.2 Kebijakan Pengendalian Kualitas di PT. Pupuk Kujang ... 33

4.1.2.1 Prosedur Sistem Mutu ... 33

4.1.2.2 Prosedur Pembelian ... 37

4.1.2.3 Prosedur Pengendalian Proses Produksi ... 38

4.1.2.4 Prosedur Pemeriksaan dan Pengujian ... 39

4.1.2.5 Prosedur Pengendalian atas Produk yang Tidak Sesuai .... 39

4.1.2.6 Prosedur Tidakan Korektif dan Pencegahan ... 40

4.1.2.7 Prosedur Pelatihan ... 42

4.1.2.8 Prosedur Perencanaan dan Pelaksanaan Maintanance Peralatan Proses Produksi ... 42

4.1.2.9 Prosedur Perencanaan dan Pelaksanaan Perbaikan Tahunan 43 4.2 Biaya Kualitas dan Produk Rusak PT. Pupuk Kujang ... 45

4.3 Hasil Analisis Statistik ... 47

4.3.2 Uji Normalitas ... 47

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 48

4.3.4 Uji Autokorelasi ... 48

4.3.5 Uji Regresi Sederhana ... 49

4.3.6 Uji Regresi Berganda secara Parsial ... 50

4.3.6.1 Uji Biaya Pencegahan terhadap Produk Rusak ... 50

(6)

4.3.6.3 Uji Kegagalan Internal terhadap Produk Rusak ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 53

5.1 Simpulan ... 53

5.2 Keterbatasan ... 55

5.3 Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 57

LAMPIRAN ... 58

(7)

DAFTAR GAMBAR

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Penelitian dan Analisis Data ... 25

Tabel 4.1 Daftar Biaya Sebelum Menetapkan Biaya Kualitas ... 45

Tabel 4.2 Daftar Biaya Setelah Menetapkan Biaya Kualitas ... 46

Tabel 4.3 Uji Normalitas ... 47

Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas ... 48

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi ... 49

Tabel 4.6 Uji Regresi Sederhana – model summary ... 49

Tabel 4.7 Uji Regresi Sederhana – coefficients ... 50

Tabel 4.8 Uji Regresi Berganda – Biaya Pencegahan... 50

Tabel 4.9 Uji Regresi Berganda – Biaya Penilaian ... 51

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Surat Penelitian ... 58

Lampiran B Daftar Biaya Sebelum Menetapkan Biaya Kualitas ... 59

Lampiran C Daftar Biaya Setelah Menetapkan Biaya Kualitas ... 60

Lampiran D Uji Asumsi Klasik ... 61

Lampiran E Uji Regresi Sederhana ... 63

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini kegiatan bisnis memasuki era globalisasi, dimana situasi ekonomi diwarnai dengan persaingan yang sangat tinggi. Persaingan dalam bisnis merupakan hal yang wajar dan tidak dapat dihindari. Persaingan tak hanya bagus untuk ekonomi, tapi juga untuk konsumen. Dengan persaingan yang ketat, perusahaan berlomba memperoleh uang konsumen dengan menawarkan harga yang kompetitif, kualitas yang baik, dan sebagainya (Kompas, 2014).

(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

yang berkualitas, perusahaan harus selalu melakukan pengawasan dan peningkatan terhadap kualitas produknya, sehingga dapat memuaskan konsumen. Hal itu bertujuan untuk mengetahui seberapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mengendalikan kualitas dan melakukan pencegahan, serta berusaha menekan pemborosan-pemborosan biaya kualitas yang seharusnya tidak perlu terjadi. Sedangkan menurut Suryanata (2013) untuk menghasilkan produk yang berkualitas, pihak perusahaan harus mampu menganalisis biaya kualitas. Yang mana biaya kualitas itu sendiri terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.

Hansen dan Mowen (2009: 5) dalam Wahyuningtias (2003) menyatakan kualitas adalah derajat atau tingkat kesempurnaan, dalam hal ini kualitas merupakan ukuran relatif dari kebaikan. Secara operasional, produk atau jasa yang berkualitas adalah yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Untuk memenuhi harapan pelanggan tersebut dapat melalui atribut-atribut kualitas atau sering disebut dengan dimensi kualitas.

Menurut Tjiptono dan Diana (2003:34) dalam Destami (2013) Biaya kualitas adalah biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena kualitas yang buruk. Jadi biaya kualitas adalah biaya yang berhubungan dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan dan pencegahan kerusakan. Biaya kualitas dapat dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu biaya pencegahan, biaya deteksi atau penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.

(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

berarti menurunnya kebutuhan akan aktivitas-aktivitas pemeriksaan dan pengujian yang rutin. Dari pendapat Feigenbaum dapat dipahami bahwa biaya pencegahan dan biaya penilaian berpengaruh positif terhadap produk cacat. Hal ini dikarenakan biaya pencegahan dan biaya penilaian dikeluarkan sebelum terjadinya produk cacat sehingga dapat mempengaruhi besarnya jumlah produk cacat.

Biaya kualitas dapat digunakan oleh perusahaan sebagai pengukur keberhasilan program perbaikan kualitas. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan perusahaan yang harus selalu memantau dan melaporkan kemajuan dari program perbaikan tersebut. Apabila suatu perusahaan ingin melakukan program perbaikan kualitas, maka perusahaan harus mengidentifikasi biaya-biaya yang dikeluarkan pada masing-masing dari keempat kategori biaya dalam sistem pengendalian kualitas, untuk itu suatu perusahaan perlu membuat laporan biaya kualitas (Gaspersz, dalam Wahyuningtias (2003)).

(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

tidak sesuai dengan spesifikasi standar kualitas yang telah ditetapkan, akan lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan untuk mencegah kegagalan produk tersebut terjadi. Oleh karena itu, jika kegiatan pengendalian kualitas dapat berjalan dengan baik, tanpa menghasilkan produk cacat dalam proses produksi. Maka pengulangan kerja akan berkurang karena menurunnya unit produk cacat. Dengan menurunnya unit produk cacat maka sedikit tenaga kerja dan bahan yang digunakan untuk menghasilkan output yang sama. Penurunan jumlah unit cacat memperbaiki kualitas, sementara pengurangan jumlah input yang digunakan meningkatkan efisiensi produksi.

Dalam penelitian terdahulu Erviansyah (2013), bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya pencegahan dan biaya penilaian terhadap biaya kegagalan internal secara langsung dan tidak langsung melalui produk rusak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa jika biaya pencegahan ditingkatkan maka jumlah produk rusak akan mengalami penurunan yang kemudian akan menurunkan biaya kegagalan internal. Biaya penilaian memiliki pengaruh negatif terhadap biaya kegagalan internal secara tidak langsung melalui produk rusak. Dan jika biaya penilaian ditingkatkan maka jumlah produk rusak akan mengalami penurunan yang secara lansung antara biaya pencegahan terhadap biaya kegagalan internal pada PT. Nusa Toyotetsu Corporation diterima.

(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

1. Biaya pencegahan berpengaruh positif terhadap pengendalian produk cacat, yang berarti bahwa apabila biaya pencegahan tinggi maka akan mengurangi jumlah produk cacat.

2. Biaya penilaian berpengaruh positif terhadap pengendalian produk cacat, yang berarti bahwa jika biaya penilaian tinggi maka akan mengurangi jumlah produk cacat.

3. Biaya kegagalan internal berpengaruh positif terhadap pengendalian produk cacat, yang berarti bahwa biaya kegagalan internal berpengaruh terhadap perbaikan atas produk cacat.

4. Biaya kegagalan eksternal berpengaruh positif terhadap pengendalian produk cacat, yang berarti bahwa biaya kegagalan eksternal berpengaruh terhadap perbaikan atas produk cacat.

Suryanata (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Biaya Pencegahan Dan Biaya Penilaian Terhadap Produk Cacat, menyimpulkan bahwa : 1. Hubungan antara biaya kualitas dengan produk cacat sebesar 0,287 yang berarti

hubungan antara X dan Y lemah.

2. Variable X dapat menjelaskan variabel Y sebesar 8,2 % sedangkan sisanya sebesar 91,8% dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab lainnya yang berasal dari luar model yang tidak diteliti pada penelitian ini.

3. Biaya kualitas berpengaruh terhadap produk cacat tetapi tidak signifikan.

(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

1. Faktor penyebab produk rusak antara lain disebabkan oleh hama dan kesalahan karyawan dalam pengangkutan barang dari pabrik ke gudang sampai ke konsumen.

2. Biaya kualitas tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap produk rusak dan terdapat hubungan yang lemah antara variabel indepeden yang diakui oleh CV.Ake Abadi.

3. Pengaruh biaya pencegahan dan biaya penilaian terhadap produk rusak adalah sebesar 4,5%, sementara sisanya sebesar 95,5% dipengaruhi oleh faktor lain diluar biaya pencegahan dan biaya penilaian.

Destami (2013) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh biaya penilaian terhadap produk rusak khususnya kemasan isi ulang (refile) pada CV. Karya Desa. Hasil penelitian ini adalah biaya penilaian mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap produk rusak. Hal ini menandakan bahwa apabila biaya penilaian meningkat maka produk rusak yang dihasilkan akan menurun dan sebaliknya apabila biaya penilaian menurun maka produk rusak yang dihasilkan akan meningkat. Kontribusi dari biaya penilaian ditunjukkan dengan nilai Adjusted R Square biaya penilaian terhadap produk rusak sebesar 58%, sedangkan sisanya sebesar 42% dipengaruhi oleh faktor lain seperti biaya pencegahan, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.

(16)

BAB I PENDAHULUAN 7

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu :

1. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kualitas produk yang di hasilkan PT Pupuk Kujang?

2. Biaya-biaya apa sajakah yang timbul dari aktivitas pencegahan, aktivitas penilaian, aktivitas kegagalan internal, dan aktivitas kegagalan eksternal pada kualitas produk yang dihasilkan PT Pupuk Kujang?

3. Seberapa besarkah pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak pada PT Pupuk Kujang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah di uraikan diatas, dapat dijelaskan bahwa tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kualitas produk yang di hasilkan PT Pupuk Kujang.

2. Untuk mengetahui biaya-biaya apa saja yang timbul dari aktivitas pencegahan, aktivitas penilaian, aktivitas kegagalan internal, dan aktivitas kegagalan eksternal pada kualitas produk yang dihasilkan PT Pupuk Kujang.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak pada PT Pupuk Kujang.

1.4 Manfaat Penelitian

(17)

BAB I PENDAHULUAN 8

1. Manfaat Akademis

Penambahan wawasan dalam bidang ilmu akuntansi khususnya pada mata kuliah Akuntansi Manjemen.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan perusahaan sehubungan dengan peranan anggaran untuk meningkatkan laba perusahaan.

b. Bagi Penulis : Memberikan wawasan yang lebih luas kepada penulis dalam memahami dan menganalisa permasalahan yang ada.

c. Bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan, semoga hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan sumbangan pemikiran mengenai biaya kualitas.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

(18)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengujian yang telah dilakukan mengenai pengaruh biaya kualitas terhadap produk cacat, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan PT Pupuk Kujang, yaitu karena produk disimpan terlalu lama sehingga produk mengalami kerusakan kemasan, dan faktor yang lainnya karena kelalaian kuli angkut, pada saat memindahkan produk misalnya adanya produknya jatuh.

2. Biaya-biaya yang timbul dari antara lain: Aktivitas Pencegahan

 Biaya Diklat Dalam Negeri  Biaya Diklat Luar Negeri  Program Umum

 Biaya Pemeliharaan Bangunan Pabrik  Biaya Pemeliharaan Pabrik Utility

 Biaya Pemelihaan Pabrik Ammonia

 Biaya Pemelihaan Pabrik Cosorb

(19)

53

 Biaya Pemeliharaan Alat dan Peralatan Kerja

 Biaya Pemeliharaan Alat-alat Berat

Aktivitas Penilaian

 Gaji dan Tunjangan Karyawan Bag. Inspeksi dan keselamatan

 Biaya Surveyor Urea Lokal

 Biaya Inspeksi dan Keselamatan

 Biaya Litbang

Aktivitas Kegagalan Internal  Rework

 Downgrading

Aktivitas Kegagalan Eksternal (Tidak diuji)

 Biaya Return Barang ke Pelanggan atau biaya penggantian  Biaya Repack

(20)

54

5.2Keterbatasan

Penelitian ini dilakukan dengan data sekunder yaitu data biaya kualitas dan jumlah produk rusak. Untuk mendapat hasil yang signifikan sebaiknya digunakan sampel biaya kualiatas dengan peiode yang lebih panjang.

Penelitian ini juga dilakukanhanya di satu perusahaan saja yaitu PT. Pupuk Kujang. Untuk menguji lebih mendalam dan untuk menghasilkan hasil yang lebih jelas dan lebih signifikan, sebaiknya penelitian berikutnya hendaknya menggunakan sampel lebih dari satu perusahaan, sehingga hasilnya lebih dapat diperbandingkan.

5.3 Saran

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan biaya kualitas terhadap produk rusak. Hal ini memperlihatkan bagaimana pentingnya penerapan biaya kualitas di dalam perusahaan. Perusahaan sebaiknya mencermati lebih mendalam mengenai komponen biaya kualitas sehingga produk yang dihasilkan PT. Pupuk Kujang akan semakin baik sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan kepuasan pelanggan. Laporan biaya kualitas selalu dibuat setiap periode sehingga dapat membantu pihak manajemen dalam mengambil kebijakan yang berhubungan dengan peningkatan kualitas produk perusahaan dan biaya yang dikeluarkan lebih efektif.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Destami, Mella. (2013). Pengaruh Biaya Penilaian Terhadap Produk Rusak Pada CV. Karya

Desa (Distributor PT Unilever Indonesia Tbk) Cabang Pangkalan Balai. Skripsi.

Palembang. Universitas Tridinanti.

Erviansyah, Arie. (2013). Analisis Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Produk Rusak Pada

PT. Nusa Toyotetsu Corporation). Semarang. Universitas Negeri Semarang.

Feigenbaum, A.V. (1992). Kendali Mutu Terpadu. Jakarta: Erlangga.

Gasverz, Vincent S.Z. (2005). Total Quality Management Untuk Praktisi Bisnis dan Industri, Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.

Hansen, Don R, dan Maryanne M Mowen. (2004). Management Accounting. Jakarta : Salemba Empat.

Hansen, Don R, dan Maryanne M Mowen. (2009). Akuntansi Manajemen. Diterjemahkan oleh: Dewi Fitriasari dan Deny Arnor Kwary, Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat

Hartono, Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2003). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya. Yogyakarta : YKPN.

Musyidi. (2008). Akuntansi Biaya. Cetakan Pertama. Bandung : Refika Aditama.

Prawirosentono, Suyadi. (2007). Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Abad 21,

Kiat Membangun Bisnis Kompetitif. Jakarta : Bumi Aksara.

Suharyadi, Purwanto. (2003). Statistika Dasar. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2012). Aplikasi SPSS

untuk SMART Riset. Bandung : Alfabeta.

Suryanata, Bayu N. (2013). Pengaruh Biaya Pencegahan dan Biaya Penilaian Terhadap

Produk Cacat (Studi Kasus Pada Pabrik Gula PTP Nusantara XI). Surabaya. Universitas

(22)

Tjiptono, Fandy, dan Anastasia Diana. (2003). Total Quality Management. Edisi Kelima. Yogyakarta : Andi Offset.

Wahyuningtias, Kiki A. (2013). Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Produk Rusak Pada CV.

Ake Abadi. Manado. Universitas Sam Ratulangi Manado.

Winarsih, Intan. (2013). Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Pengendalian Produk Cacat

(Studi Pada CV. Eka Putra Las). Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo.

Gambar

Tabel 3.1 Tabel Penelitian dan Analisis Data  ................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tuntutan itu berisi penolakan masyarakat Abai terhadap pemilik modal dan juga telah terjadi konflik antara masyarakat Abai dengan pemerintah daerah kabupaten solok

Sedangkan biaya yang dikeluarkan petani yang menjual daun segar pada pasca panen adalah biaya petik daun, dimana sistem upah yang diberikan dengan cara bagi

Oleh sebab itu, penulis bermaksud membuat suatu karya dalam bentuk dokumenter yang akan memberikan informasi mengenai tari sintren, mulai dari sejarah hingga

a) Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas. 26 Bahan hukum primer berupa perundang- undangan, catatan-catatan

Dari semua uji organoleptik yang dilakukan, menunjukkan bahwa mie kering yang paling mendekati sifat atau atribut mutu mie kering dari tepung terigu 100% adalah

Hasil pendidikan kegiatan ekstra kurikuler ini adalah anak terlibat dalam 57 kali lomba melukis (memenangkan 24 penghargaan), 27 kali pertandingan taekwondo (memenangkan

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa jenis perusahaan keluarga ini adalah perusahaan Family Business Enterprise (FBE) dimana kepemilikan perusahaan merupakan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa transparansi dan tanggung jawab ( responsibility ) berpengaruh terhadap kepatuhan membayar zakat di Lembaga Amil Zakat