• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN SOSIOLOGIS DAN NILAI KARAKTER DALAM NOVEL MENGENAI KORUPSI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR DI SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN SOSIOLOGIS DAN NILAI KARAKTER DALAM NOVEL MENGENAI KORUPSI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR DI SMA."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Oleh

RICKY SUKANDAR NIM 1004779

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Novel Mengenai Korupsi Serta Pemanfaatanya

Sebagai Bahan Ajar Di SMA

Oleh

Ricky Sukandar. S. Pd UPI Bandung, 2014

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa Indonesia

© Ricky Sukandar 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

BAHAN AJAR DI SMA Ricky Sukandar

NIM 1004779

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I,

Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd. NIDN 002073902

Pembimbing II,

Dr. Sumiyadi, M.Hum. NIP 196603201990331004

Diketahui oleh:

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1

B.Identifikasi Masalah Penelitian ... 11

C.Batasan Masalah ... 13

D.Pertanyaan Penelitian ... 13

E. Tujuan Penelitian ... 13

F. Manfaat Penelitian ... 14

G.Definisi Operasional... 15

BAB II NOVEL, SOSIOLOGI SASTRA, NILAI KARAKTER, DAN BAHAN AJAR A.Novel ... 16

1. Jenis-jenis Novel ... 17

2. Struktur Novel ... 22

2.1 Alur ... 23

2.2 Latar/Setting... 25

2.3Tokoh/Penokohan... 26

2.4 Tema... 29

(5)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.6 Teori Struktural Robert Stanton ... ... 44

B.Sosiologi Sastra 1. Hakekat Sosiologi Sastra (Novel) ... 48

1.1 Pengertian Sosiologi Sastra (Novel) ... 48

a. Fakta Kemanusiaan ... 53

b. Fakta Kemanusiaan Bersifat Kolektif ... 53

c. Struktur Karya Sastra ... 54

d. Nilai-nilai Masyarakat dalam Novel ... 54

1.2 Aspek Sosiologi Sastra dalam Novel ... 55

2. Sastra sebagai Kontrol Sosial ... 56

3. Pendekatan Sastra ... 58

C.Nilai Karakter 1. Pengertian Nilai ... 63

2. Pengertian Karakter ... 64

3. Pengertian Pendidikan Karakter ... 66

4. Fungsi Pendidikan Karakter ... 67

5. Tujuan Pendidikan Karakter ... 67

6. Sumber Nilai-nilai Karakter ... 68

7. Deskripsi Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ... 69

D.Skema Model Analisis Novel Mengenai Korupsi Berdasarkan Kajian Sosiologis dan Nilai Karakter ... 75

E. Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra 1. Pengertian Bahan Pembelajaran ... 76

2. Kriteria Bahan Pembelajaran ... 78

3. Fungsi Bahan Pembelajaran ... 79

4. Manfaat Bahan Pembelajaran ... 80

5. Unsur-unsur Bahan Pembelajaran ... 80

(6)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Cakupan Bahan Pembelajaran ... 82

8. Jenis Bahan Pembelajaran ... 82

9. Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra dalam Kurikulum 2013... 84

BAB III METODE PENELITIAN A.Metode dan Teknik Penelitian... 88

B.Teknik Penelitian ... 90

C.Sumber Data dan Data Penelitian ... 91

D.Instrumen Penelitian ... 92

E. Prosedur Penelitian ... 98

BAB IV KAJIAN SOSIOLOGIS DAN NILAI KARAKTER DALAM NOVEL MENGENAI KORUPSI A.Analisis Novel Orang-orang Proyek 1. Identifikasi Pengarang Novel Orang-orang Proyek ... 100

2. Sinopsis Novel ... 102

3. Analisis Struktur Novel Orang-orang Proyek 3.1 Fakta Cerita ... 104

3.1.1 Alur... 104

3.1.2 Tokoh atau Karakter ... 112

3.1.3 Latar ... 124

3.2 Sarana Cerita ... 142

3.2.1 Judul ... 142

3.2.2 Sudut Pandang ... 143

3.2.3 Gaya dan Tone ... 144

3.2.4 Simbolisme ... 145

3.2.5 Ironi ... 148

3.3 Tema ... 148

(7)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2 Analisis Sosiologi Sastra pada Tokoh dan Karakter ... 155

4.3 Analisis Sosiologi Sastra pada Latar atau Setting ... 158

5. Analisis Nilai Karakter Novel Orang-orang Proyek... 161

B.Analisis Novel 86 1. Identifikasi Pengarang Novel 86 ... 174

2. Sinopsis Novel ... 175

3. Analisis Struktur Novel 86 3.1 Fakta Cerita ... 178

3.1.1 Alur ... .... 178

3.1.2 Tokoh atau Karakter ... 185

3.1.3 Latar ... 205

3.2 Sarana Cerita ... 220

3.2.1 Judul ... 220

3.2.2 Sudut Pandang ... 221

3.2.3 Gaya dan Tone ... 222

3.2.4 Simbolisme ... 224

3.2.5 Ironi ... 225

3.3 Tema ... 227

4. Analisis Sosiologi Sastra Novel 86 4.1 Analisis Sosiologi Sastra pada Tema... 234

4.2 Analisis Sosiologi Sastra pada Tokoh dan Karakter... 238

4.3 Analisis Sosiologi Sastra pada Latar atau Setting ... 251

5. Analisis Nilai Karakter Novel 86 ... 258

C.Analisis Novel Korupsi 1. Identifikasi Pengarang Novel Korupsi ... 267

2. Sinopsis Novel ... 275

(8)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.1.1 Alur ... 277

3.1.2 Tokoh atau Karakter ... 287

3.1.3 Latar ... 299

3.2 Sarana Cerita ... 304

3.2.1 Judul ... 304

3.2.2 Sudut Pandang ... 304

3.2.3 Gaya dan Tone ... . 305

3.2.4 Simbolisme ... 306

3.2.5 Ironi ... 307

3.3 Tema ... 308

4. Analisis Sosiologi Sastra Novel Korupsi 4.1Analisis Sosiologi Sastra pada Tema ... 309

4.2Analisis Sosiologi Sastra pada Tokoh dan Karakter ... 315

4.3 Analisis Sosiologi Sastra pada Latar atau Setting ... 318

5. Analisis Nilai Karakter Novel Korupsi ... 322

D.Pembahasan Hasil Analisis 1. Pembahasan Struktur pada Novel Mengenai Korupsi ... 336

2. Pembahasan Sosiologi Sastra pada Novel Mengenai Korupsi .... 375

3. Pembahasan Nilai Karakter pada Novel Mengenai Korupsi ... 179

BAB V PEMANFAATAN NOVEL MENGENAI KORUPSI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMA A.Latar Belakang Filosofis ... 383

B.Dasar Estetika ... 390

C.Dasar Budaya ... 391

D.Dampak yang Diharapkan ... 392

(9)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Pemanfaatan Hasil Analisis Novel Sebagai Bahan Ajar ... 393 1. Perihal LKS ... 400 2. Bentuk LKS ... 401 3. Analisis Keterpahaman Siswa Terhadap Novel Mengenai Korupsi Melalui

Hasil Bacaan Siswa (Pembahasan Hasil Pembelajaran) ... . 409 4. Deskripsi Pembelajaran ... 409 5. Evaluasi Pembelajaran ... 413

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

A.SIMPULAN ... 416 B.SARAN ... 424

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(10)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Analisis Struktur pada Novel Mengenai Korupsi ... 79 Tabel 3.2 Pedoman Analisis Sosiologi Sastra pada

Novel Mengenai Korupsi ... 81 Tabel 3.3 Pedoman Analisis Nilai Karakter Tokoh pada Novel

Mengenai Korupsi ... 82 Tabel 3.4 Pedoman Rancangan Pembelajaran Novel Mengenai Korupsi

Melalui Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMA ... 84

Tabel 5.1 Silabus Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMA ... 337

(11)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

3.1 Skema Model Analisis Novel Mengenai Korupsi Berdasarkan

(12)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Kajian Sosiologis dan Nilai Karakter dalam Novel Mengenai Korupsi serta Pemanfaatannya sebagai Bahan Ajar di SMA”. Masalah-masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. 1) Bagaimanakah gambaran sosiologis yang didasarkan pada unsur dan struktur novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari, Korupsi karya Pramoedya Ananta Toer, dan Sebuah Novel 86 karya Okki Madasari?; 2) Nilai-nilai karakter apa saja yang terkandung dalam novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari, Korupsi karya Pramoedya Ananta Toer, dan Sebuah Novel 86 karya Okki Madasari?; 3)Bagaimanakah mengemas hasil pengkajian sosiologis dan nilai karakter dari novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari, Korupsi karya Pramoedya Ananta Toer, dan Sebuah Novel 86 karya Okki Madasari sebagai bahan ajar apresiasi sastra di SMA?

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan pendekatan analisis isi (content analysis). Data penelitian ini diperoleh melalui studi dokumentasi atau kajian kepustakaan (library research) dengan mendeskripsikan sosiologi sastra yang didasarkan pada unsur dan struktur teks karya sastra, dan nilai karakter tokoh. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari, Korupsi karya Pramoedya Ananta Toer, dan Sebuah Novel 86 karya Okki Madasari. Sumber data penelitian ini ditetapkan dengan menggunakan penyampelan berdasarkan tujuan (purpose sampling) atau penyampelan internal atau penyampelan berdasarkan kriteria (internal sampling/criterion base sampling).

(13)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This study, entitled "Sociological Study of Character and Values in the Novel About Corruption and Utilization as Subjects in high school". The problems in this study is formulated as follows. 1) How does the sociological description is based on the elements and structure of the novel Orang-Orang Proyek by Ahmad Tohari, Korupsi by Pramoedya Ananta Toer, and Sebuah Novel 86 by Okki Madasari ?; 2) The values contained a wildcard character in the novel Orang-orang Proyek by Ahmad Tohari, Korupsi works of Pramoedya Ananta Toer, and Sebuah novel 86 works Okki Madasari ?; 3) How to package the results of sociological studies and the value character of the novel's Oranf-orang Proyek by Ahmad Tohari, Korupsi works of Pramoedya Ananta Toer, and Sebuah novel 86 Okki Madasari work as teaching materials appreciation of literature in high school?

This study uses a descriptive-qualitative approach to content analysis. The research data was obtained through the study documentation or study literature (library research) to describe the sociological literature that are based on the elements and structure of literature texts, and the value of the character. As for the source of the data in this study is novel Orang-Orang Proyek by Ahmad Tohari, Korupsi by Pramoedya Ananta Toer, and Sebuah Novel 86 by Okki Madasari work. This study determined the data source using the Sampling based goals (purposive sampling) or the internal or Sampling based criteria (internal sampling / sampling criterion base).

(14)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kehidupan modern dan perkembangan ilmu pengetahuan sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Kemajuan zaman seharusnya mampu memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat. Namun, keadaan sebaliknya justru terjadi, perubahan justru cenderung mengarah ke hal-hal yang negatif. Kasus-kasus korupsi, kolusi, penyalahgunaan wewenang, tawuran pelajar, praktik seks bebas, dan berbagai masalah lainnya saat ini mudah kita temukan pada masyarakat kita.

Menurut Soedarsono (2008:27) kondisi bangsa dewasa ini selalu mendewakan masalah uang, materi dan masalah duniawi sehingga timbul situasi menyedihkan yang seakan-akan menggambarkan bahwa semua di Indonesia bisa dibeli.

Korupsi menjadi sebuah penyakit masyarakat yang sudah mengakar di budaya bangsa. Praktik korupsi sudah tidak mengenal kelas sosial yang ada di masyarakat. Mulai kelas sosial rendah hingga pejabat publik sudah terbiasa melakukan korupsi tanpa terdapat rasa bersalah atau malu melakukannya.

Sepanjang 2004-2011, Kementrian Dalam Negeri mencatat sebanyak 158 kepala daerah yang terdiri atas gubernur, bupati, dan wali kota tersangkut kasus korupsi. Sedikitnya 42 anggota DPR terseret kasus korupsi dalam kurun waktu 2008-2011. Kasus korupsi terjadi di sejumlah institusi seperti KPU, Komisi Yudisial, KPPU, Ditjen Pajak, Bank Indonesia, dan BKPM (Kompas, 20 Juni 2011).

Apakah karakter bangsa Indonesia memang seperti itu? Siapakah yang salah hingga terjadi keadaan seperti itu? Inikah nilai-nilai warisan leluhur bangsa kita? Bagaimana cara kita selaku praktisi di dunia pendidikan untuk mengembalikan karakter bangsa, yang berbudaya, bermoral, dan bermartabat?

(15)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal-hal tersebut menjadi bahan renungan penulis dalam penulisan tesis ini. Mau tidak mau hal-hal tersebut boleh kita kaitkan dengan rendahnya pengajaran apresiasi sastra di sekolah. Mengapa demikian? Menurut Noor (2011:9) sastra mengolah rasa, mengolah budi, dan memekakan pikiran. Bukankah itu cikal bakal moral? Sementara, lembaga sekolah adalah peletak batu pertama pembentuk watak dan kepribadian seseorang, yang kelak menjadi penyangga moralitas.

Karya sastra adalah hasil ciptaan pengarang yang menggambarkan segala peristiwa yang dialami masyarakat di dalam kehidupan sehari-hari. Karya sastra hasil pengarang mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antar masyarakat berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Namun, hal itu dilakukan secara selektif dan dibentuk sesuai tujuannya sekaligus memasukkan unsur hiburan dan penerangan terhadap pengalaman hidup manusia. Betapa pun saratnya pengalaman dan permasalahan kehidupan yang ditawarkan, sebuah karya fiksi tetaplah harus menjadi cerita yang menarik. Tentu saja karya sastra harus bersifat menarik, sastra harus memiliki struktur dan tujuan estetis, koherensi keseluruhan, dan efek tertentu.

Damono (1978:1) menyatakan bahwa karya sastra diciptakan sastrawan untuk dinikmati, difahami, dan dimanfaatkan masyarakat. Sastrawan itu sendiri adalah masyarakat, ia terikat oleh status sosial tertentu. Sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium; bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran hidup dan kehidupan yang merupakan suatu kenyataan sosial. Bagaimanapun juga, peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang, yang sering menjadi bahan sastra, adalah pantulan hubungan seseorang dengan orang lain atau masyarakat.

(16)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Novel termasuk salah satu dari sekian banyak genre sastra. Novel merupakan cerita rekaan dalam bentuk kata-kata atau rekaan serta memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun melalui unsur intrinsiknya sebagai peristiwa, plot, tokoh (penokohan), latar, sudut pandang, dan lain-lain yang kesemuanya tentu saja juga bersifat imajinatif (Nurgiyantoro, 2005). Sebuah novel juga menceritakan kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya.

Terdapat banyak sekali novel yang menggambarkan kecurangan-kecurangan korupsi di Indonesia. Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari, Korupsi karya Pramoedya Ananta Toer, dan Sebuah Novel 86 karya Okki

Madasari adalah beberapa diantaranya.

Novel Orang-Orang Proyek adalah salah satu karya Ahmad Tohari, selain beberapa karya lainnya seperti Ronggeng Dukuh Paruk dan Belantik. Ahmad Tohari adalah sastrawan Indonesia yang lahir di Banyumas, Jawa Tengah. Ia menamatkan pendidikan SMA di Purwokerto. Ia pernah mengenyam bangku kuliah di Fakultas Ilmu Kedokteran di Ibnu Khaldun, Jakarta (1967-1970), Fakultas Ekonomi Universitas Sudirman Purwokerto (1974-1975), dan Fakultas Sosial Politik Universitas Sudirman (1975-1976).

Dalam dunia jurnalistik, Ahmad Tohari pernah menjadi staf redaktur harian Merdeka, majalah Keluarga dan majalah Amanah, Jakarta. Dalam karir kepengarangannya, penulis yang berlatar kehidupan pesantren ini telah melahirkan novel dan kumpulan cerita pendek. Beberapa karya fiksinya antara lain trilogi Ronggeng Dukuh Paruk telah terbit dalam edisi bahasa Jepang, Jerman, Belanda dan Inggris.

(17)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jembatan tersebut bukan proyek biasa, sebab mengandung unsur politis. Jembatan tersebut merupakan pesanan pemerintah sekaligus golongan penguasa.

Pelaksana proyek dipimpin oleh Kabul. Seorang insinyur muda mantan aktivis yang penuh idealisme. Namun Kabul memiliki atasan yang pragmatis. Dalam pelaksanaan proyek tersebut, Kabul begitu getir menyaksikan penyelewengan-penyelewengan yang terjadi. Seperti penggelapan bahan bangunan, pembangunan di bawah standar operasional, sampai dengan pemangkasan uang proyek yang dilakukan oleh orang-orang pemerintah. Dia dipaksa bergulat dengan realitas masyarakat Indonesia yang korup dan curang. Situasi ini sangat dilematis bagi dirinya. Selama pembangunan Kabul selalu mendapatkan rongrongan dari pemerintah pusat, padahal Kabul selalu berusaha melaksanakan proyek sesuai dengan standar pelaksanaan yang telah ditetapkan.

Kekuatan dari novel ini adalah gambaran keadaan sosial masyarakat di Indonesia, termasuk praktik korupsi yang dilakukan secara berjamaah mulai dari lapisan masyarakat bawah hingga atas. Pesan-pesan moral yang dihadirkan pengarang juga sangat kental.

Novel berikutnya adalah Korupsi karya Pramoedya Ananta Toer. Pramoedya adalah salah seoarang sastrawan dan budayawan Indonesia. Ia berkali-kali dicalonkan untuk menerima hadiah nobel kesusastraan. Nama Pramoedya selalu mengundang kontroversi. Berkali-kali ia dipenjara, tetapi dari penderitaannya itu ia melahirkan beberapa karya gemilang.

Pramoedya Ananta Toer lahir di Blora, Jawa Tengah, 6 Februarui 1925. Pram adalah anak tertua dari M. Noer, kepala sekolah dari Institut Boedi Oetomo di Blora. Pramoedya pernah menempuh pendidikan di Radio Volkschool Surabaya (1940-1940), Taman Dewasa/Taman Siswa (1942-1943), Sekolah Stenografi (1944-1945), dan Sekolah Tinggi Islam Jakarta ((1945). Ia juga pernah menjadi juru tik di Kantor Berita Jepang Domei (1942-1945), letnan dua dalam Resimen 6 Divisi Siliwangi (1946), redaktur Balai Pustaka (1950-1951), pimpinan “Literary

(18)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Free Indonesia” (1954), anggota pimpinan pusat Lekra (1958). Tahun 1953 ia

pernah bermukim di Belanda.

Novel ini pertama kali ditulis pada tahun 1953 semasa ia selama enam bulan bermukim di Belanda. Korupsi ketika itu menjadi masalah sosial yang aktual dan menghebohkan. Pramoedya menggambarkan bagaimana korupsi yang semula menjadi masalah moral individu kemudian bergeser sebagai problema sosial-politik, sebagai fenomena sosial yang membudaya.

Tokoh utama dalam cerita ini adalah seorang pejabat di sebuah jawatan pemerintah bernama Bakir. Bakir beristrikan seorang perempuan sederhana dan baik bernama Mariam. Bertahun-tahun ia hidup dalam kesederhanaan serta jujur dalam perbuatan. Suatu saat ia tergoda untuk melakukan korupsi seperti yang telah dilakukan oleh rekan-rekan lainnya.

Korupsi telah menjadi perbuatan rutin Bakir. Kehidupannya dari sederhana berubah menjadi seorang konglomerat. Dari kekayaannya itu ia tergoda untuk memiliki istri lagi. Adalah Sutijah, seorang perempuan muda dan cantik yang menjadi istri kedua dari Bakir. Bakir melupakan keluarganya yang telah lama mendampinginya. Ia hidup dalam berbagai kemewahan bersama istri mudanya.

Korupsi Bakir mulai diketahui Sirad. Seorang bawahan Bakir yang berjiwa ksatria dan jujur. Sirad melakukan perlawanan dan mencoba membongkar korupsi yang dilakukan Bakir. Perbuatan Bakir akhirnya diketahui polisi. Ia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di penjara dan menerima resiko dikhianati istri mudanya Sutijah.

(19)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Novel terakhir yang dipilih adalah sebuah novel 86 karya Okki Madasari. Okki Madasari lahir di Magetan, Jawa Timur, 30 Oktober 1984. Ia mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Politik dari Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Gajah Mada. Setamat kuliah ia memilih berkarier sebagai wartawan dan mendalami dunia penulisan.

Novel pertamanya, Entrok, terbit pada April 2010. Entrok mengangkat tema keberagaman, keyakinan, dan kesewang-wenangan militer pada masa orde baru. Novel keduanya, 86, lahir dari segala keprihatinan pada praktik-praktik korupsi di Indonesia, terutama pada apa yang diketahuinya langsung saat menjadi wartawan bidang hukum dan korupsi.

Saat ini ia mengajar di perguruan tinggi, dan mengelola Yayasan Muara Bangsa yang bergerak di bidang pendidikan usia dini, anak-anak dari keluarga tidak mampu, dan untuk korban bencana.

86 merupakan salah satu kata sandi kepolisian yang digunakan dalam

berbagai komunikasi kedinasan, yang pada dasarnya berarti dimengerti, dimaklumi. Dalam novel ini istilah 86 bergeser menjadi sinisme, sekaligus pemakluman terhadap berbagai modus jual beli perkara di sebuah kantor pengadilan.

Tokoh utama dalam cerita ini adalah Arimbi, seorang gadis lugu asal Ponorogo. Arimbi adalah seorang pegawai Negeri Sipil yang bertugas sebagai juru ketik putusan perkara di pengadilan. Pada awalnya Arimbi tidak tahu menahu

istilah “lapan enam”. Ia PNS yang bekerja sebagaimana pegawai biasa, dan menerima gaji bulanan yang tak seberapa. Namun, lantaran praktik suap-menyuap telah sedemikian parah di lingkungan kerjanya mentalitas Arimbi berubah 180 derajat. Tak tanggung-tanggung, gadis itu kemudian terobsesi hendak mengubah nasibnya dengan jalan-pintas itu.

(20)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seseorang di sebuah restoran. Ia menerima koper berisi uang senilai 2 Miliar yang akan diserahkan pada Bu Danti. Atasan Arimbi sekaligus makelar perkara yang menjembatani pengacara kasus-kasus korupsi dengan oknum hakim nakal yang dapat membebaskan terdakwa. Dengan uang, semua tuntutan yang memberatkan koruptor dapat diringankan, bahkan dihapuskan. Celakanya, sebagai orang suruhan, Arimbi yang sejatinya beroleh jatah 50 juta, akhirnya digelandang ke tahanan bersama Bu Danti.

Masih banyak novel yang mengenai korupsi beberapa diantaranya adalah Nyonya dan Nyonya karya Motinggo Busye. Novel ini ditulis tahun 1963. Novel

ini menceritakan perilaku seorang suami yang beristrikan dua perempuan yang terbiasa hidup mewah. Kebiasaan hidup mewah sang istri menuntut Tuan Tabirin sebagai tokoh utama dalam novel ini melakukan korupsi untuk memenuhi kemauan-kemauan istrinya. Tuan Tabirin akhirnya menjadi seorang pesakitan di penjara atas perbuatan korupsi yang telah diperbuatnya, dan harus menerima tuntutan cerai dari kedua istrinya.

Motinggo Busye adalah penulis kelahiran Lampung, 21 November 1937. Ia menamatkan SMA di Bukittinggi kemudian melanjutkan pendidikan ke fakultas hukum UGM (tidak tamat). Ia pernah menjadi redaktur kepala penerbit Nusantara (1961-1964) dan Ketua II Koperasi Seniman Indonesia.

Novel selanjutnya adalah novel berjudul Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Novel ini ditulis tahun 1986. Novel ini menceritakan seorang pemuda desa bernama Pambudi. Ia bekerja sebagai pengurus lumbung padi di kantor desa Tanggir. Dia adalah seorang pemuda yang baik, suka menolong, dan ingin memberantas ketidakadilan yang terjadi di desanya. Pambudi harus menghadapi perbuatan-perbuatan korupsi yang dilakukan oleh Pak Dirga sebagai kepala desa setempat. Pak Dirga akhirnya mengakui kemenangan Pambudi dalam perjuangannya memberantas ketidakadilan di desanya.

(21)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sabar, dan beriman menghadapi segala macam perbuatan penyelewengan kekuasaan yang terjadi di perusahaan. Latar dari cerita ini terjadi di sebuah Perusahaan Minyak Nusantara di Jakarta (Perminus). Perminus merupakan perusahaan minyak yang terkenal. Penyelewengan yang paling kentara adalah praktik korupsi yang terjadi di perusahaan. Hidayat sebagai tokoh utama harus melewati berbagai macam ujian kehidupan, termasuk difitnah oleh rekan-rekan kerjanya yang melakukan korupsi. Novel ini ditulis oleh Ramadhan KH dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1990.

Ramadhan Karta Hadimaja adalah sastrawan kelahiran Bandung, 16 Maret 1927. Ramadhan pernah bekerja sebagai wartawan di Antara. Kemudian ia meminta berhenti karena ia tak tahan melihat merajalelanya korupsi pada waktu itu. Dia tercatat sebagai mahasiswa ITB dan Akademi Dinas Luar Negeri di Jakarta, namun, kedua-duanya tidak tamat. Ia juga pernah bertugas sebagai Redaktur Majalah Kisah, Redaktur Mingguan Siasat, dan Redaktur Mingguan Siasat Baru. (id.wikipedia.org, diunduh 11 Maret 2012).

Novel mengenai korupsi berikutnya adalah novel Pabrik karya Putu Wijaya. Novel ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1975. Novel ini menceritakan kemelut di suatu pabrik besar. Pabrik itu didirikan di tanah sebuah bekas perkampungan. Pabrik itu dipimpim oleh Tirtoatmojo. Seluruh bekas penghuni pabrik dibujuk untuk pindah ke dekat komplek pelacuran dengan janji akan diberi saham pabrik, dan mereka juga ditampung sebagai buruh biasa. Janji pemberian saham tidak pernah terwujud. Tanah yang sebelumnya menjadi hak milik warga akhirnya dimiliki oleh Tirtoatmojo.

(22)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Novel terakhir adalah My Partner karya Retni SB. Novel ini diterbitkan tahun 2012. Novel ini menceritakan tokoh Tita yang menghadapi kenyataan bahwa ayahnya melakukan korupsi. Ayah tita harus mendekam selama enam tahun di penjara, ditambah dengan kewajiban mengganti kerugian pada negara yang nilainya sangat besar. Dari masalah itu, berdatangan pula masalah-masalah lain yang harus dihadapinya. Sampai berujung dengan penyitaan seluruh aset orangtuanya demi mengganti rugi sesuai vonis pengadilan. Butet dan Sani adalah dua sahabat yang memberikan dukungan tak tanggung-tanggung pada Tita. Papa dan Om Anton juga selalu menyemangatinya untuk bertahan menghadapi guncangan demi guncangan hidup. Dan, ada Jodik juga yang memberikan warna dalam keseharian Tita. Retni SB adalah penulis kelahiran Cirebon, lulusan Jurusan Komunikasi Universitas Gajah Mada.

Adapun alasan pemilihan novel Orang-orang Proyek, Korupsi, dan Sebuah Novel 86 dalam penelitian ini yang pertama karena novel-novel tersebut

mampu menggambarkan praktik korupsi di zamannya masing-masing. Novel Korupsi karya Pramoedya menggambarkan praktik korupsi yang dilakukan pada

(23)

aspek-Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aspek sosial, dan nilai karakter yang terdapat di dalamnya sebagai bahan ajar dalam pembelajaran sastra di tingkat SMA. Hal ini penulis lakukan karena dilatarbelakangi studi pendahuluan yang penulis lakukan berkenaan dengan pembelajaran sastra melalui teknik observasi dan teknik wawancara bahwasanya peserta didik zaman sekarang jauh berbeda dengan peserta didik zaman dahulu. Mereka akan lebih memilih menonton sinetron atau film melalui televisi daripada harus membaca novel. Keadaan seperti ini mengharuskan guru untuk lebih selektif memilih bahan ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran apresiasi sastra di sekolah.

Keberhasilan pembelajaran sastra di sekolah pada kenyataannya belum sesuai dengan harapan. Hal ini berdasarkan makalah yang ditulis oleh Herfanda (2007) dalam menggambarkan kondisi terkini pengajaran sastra di sekolah. Dalam makalahnya diungkap bahwa pengajaran sastra di sekolah sampai saat ini belum berjalan secara maksimal. Indikator utama yang memperkuat sinyalemen itu adalah masih rendahnya apresiasi dan minat baca rata-rata siswa dan lulusan SMU terhadap karya sastra. Bahkan dalam aspek pengetahuan sastra saja, mereka umumnya juga masih sempit, tidak seluas pengetahuan mereka tentang dunia selebriti. Ironis, misalnya, umumnya mereka lebih mengenal siapa Britney Spears atau Westlife di negeri Paman Sam daripada Ahmad Tohari di negeri sendiri. Permasalahan dalam pembelajaran sastra pun diungkapkan oleh Trianton (2009) yang menyatakan bahwa pengajaran sastra di sekolah lebih banyak disebabkan oleh dua faktor yang bermuara pada guru. Pertama, guru sebagai sosok pengajar dianggap kurang memiliki kompetensi dan basis pengetahuan sastra yang mumpuni. Kedua, guru dinilai tidak kreatif dalam proses pembelajaran (pengajaran) sastra di sekolah sehingga cenderung membosankan. Ini terjadi karena guru dinilai tidak memiliki strategi jitu.

(24)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi bahwa bahan ajar atau materi pembelajaran merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting. Secara garis besar, bahan ajar atau materi pembelajaran berisi pengetahuan, keterampilan dan sikap atau nilai yang harus dipelajari siswa. Adapun kaitan antara kajian novel mengenai korupsi yang akan penulis kaji dengan pembelajaran apresiasi sastra adalah penulis akan menjadikan hasil kajian novel tersebut sebagai bahan ajar dalam pembelajaran sastra di tingkat SMA.

Penelitian mengenai kajian sosiologis sastra telah banyak dilakukan, misalnya penelitian yang dilakukan oleh (1) Karsana (2002) Aspek Sosiologis

Sastra dalam Novel “Ladang Perminus” (Tinjauan Deskriptif-analitis Terhadap

Novel Ladang Perminus dan Model Bahan Pembelajarannya); (2) Syamsudin

(2011) Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel “Dalam Mihrab Cinta” dan Alternatif Model Pembelajarannya di MTs; (3) Suarna (2008) Representasi

Kehidupan Rakyat Palestina dalam Cerpen Karya Danarto (Sebuah Kajian

Sosiologi Sastra terhadap “Lempengan-lempengan Cahaya” dan

“Terowongan”); (4) Perdana (2008) Representasi Penyimpangan Sosial

Masyarakat Indonesia dalam Kumpulan Cerpen Monumen Karya NH. Dini :

Penelitian Deskriptif dengan Menggunakan Pendekatan Sosiologi Sastra; (5)

Astuti (2008) Eksistensi Waria dalam Kumpulan Cerpen Perempuan Tanpa V Karya Merlyn Sopjan : Analisis Deskriptif terhadap Cerpen “Perempuan Tanpa Vagina”, “Rumahmu adalah Hatiku”, “Mbak Inul Mati Mbok...” dengan

Menggunakan Pendekatan Sosiologi Sastra”. Berdasarkan penelitian yang

(25)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk merancang penelitian yang berkenaan dengan kajian sosiologi dan nilai karakter pada novel mengenai korupsi serta mengimplementasikan hasil penelitian dalam pembelajaran sastra. Adapun judul penelitian penulis yakni “Kajian Sosiologis dan Nilai Karakter dalam Novel Mengenai Korupsi serta Pemanfaatannya sebagai Bahan Ajar di SMA”.

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Damono (1978:1) menyatakan bahwa karya sastra diciptakan sastrawan untuk dinikmati, difahami, dan dimanfaatkan masyarakat. Sastrawan itu sendiri adalah masyarakat, ia terikat oleh status sosial tertentu. Sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium; bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran hidup dan kehidupan yang merupakan suatu kenyataan sosial. Bagaimanapun juga, peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang, yang sering menjadi bahan sastra, adalah pantulan hubungan seseorang dengan orang lain atau masyarakat.

Novel termasuk salah satu dari sekian banyak genre sastra. Novel merupakan cerita rekaan dalam bentuk kata-kata atau rekaan serta memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun melalui unsur intrinsiknya sebagai peristiwa, plot, tokoh (penokohan), latar, sudut pandang, dan lain-lain yang kesemuanya tentu saja juga bersifat imajinatif (Nurgiyantoro, 2005). Sebuah novel juga menceritakan kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya.

Terdapat banyak sekali novel yang menggambarkan kecurangan-kecurangan korupsi di Indonesia. Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari, Korupsi karya Pramoedya Ananta Toer, dan Sebuah Novel 86 karya Okki

Madasari adalah beberapa diantaranya. Dengan demikian, penulis merasa tertarik untuk mengkaji novel yang mengenai korupsi. Adapun alasan pemilihan novel Orang-orang Proyek, Korupsi, dan Sebuah Novel 86 dalam penelitian ini, yang

(26)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

zamannya masing-masing. Novel Korupsi karya Pramoedya menggambarkan praktik korupsi yang dilakukan pada masa tahun 1950-an. Novel Orang-orang Proyek menggambarkan kegiatan korupsi yang dilakukan dalam masa

pemerintahan orde baru. Sebuah Novel 86 menggambarkan praktik korupsi yang dilakukan dalam masa saat ini. Selain itu, novel-novel tersebut memberikan penggambaran yang merata bahwa korupsi tidak hanya dilakukan oleh kelas-kelas sosial tinggi, tetapi oleh semua kalangan yang memiliki mental curang dan korup. Yang kedua, adanya novel mengenai korupsi menjadi sebuah fenomena yang

menarik untuk dianalisis, karena dalam novel tersebut tidak hanya sekadar cerita yang sifatnya menghibur, akan tetapi mengandung unsur-unsur intrinsik cerita yang menandai kekhasan novel sebagai karya sastra. Kemudian, penulis akan mengkaji penggambaran aspek-aspek sosial pada novel mengenai korupsi terutama pada isi teks cerita, serta nilai karakter yang terdapat pada novel tersebut. Yang ketiga, penulis tertarik untuk mengimplementasikan hasil kajian novel

berupa unsur-unsur intrinsik, aspek-aspek sosial, dan nilai karakter yang terdapat di dalamnya sebagai bahan ajar dalam pembelajaran sastra di tingkat SMA. Hal ini penulis lakukan karena dilatarbelakangi studi pendahuluan yang penulis lakukan berkenaan dengan pembelajaran sastra melalui teknik observasi dan teknik wawancara bahwasanya peserta didik zaman sekarang jauh berbeda dengan peserta didik zaman dahulu. Mereka akan lebih memilih menonton sinetron atau film melalui televisi daripada harus membaca novel. Keadaan seperti ini mengharuskan guru untuk lebih selektif memilih bahan ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran apresiasi sastra di sekolah.

C.Batasan Masalah

(27)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk pengkajian sebuah novel secara ilmiah dapat dimanfaatkan empat pendekatan yang secara langsung dapat dijabarkan dari situasi karya sastra tersebut. Abrams dalam Teeuw (1988:43) pendekatan kritis yang utama terhadap karya sastra sebagai berikut :

1) pendekatan yang menitikberatkan karya itu sendiri (objektif); 2) pendekatan yang menitikberatkan penulis (ekspresif);

3) Pendekatan yang menitikberatkan semesta (mimesis); 4) Pendekatan yang menitikberarkan pembaca (pragmatik)

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, masalah difokuskan pada pengkajian terhadap sosiologis dengan menggunakan pendekatan mimesis, serta nilai-nilai karakter yang terkandung dalam novel Orang-orang Proyek, Korupsi, dan Sebuah Novel 86.

D.Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang telah diuraikan tersebut, masalah dalam penelitian ini dirumuskan ke dalam bentuk pertanyaan berikut ini.

1) Bagaimanakah gambaran sosiologis yang didasarkan pada unsur dan struktur novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari, Korupsi karya Pramoedya Ananta Toer, dan Sebuah Novel 86 karya Okki Madasari?

2) Nilai-nilai karakter apa saja yang terkandung dalam novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari, Korupsi karya Pramoedya Ananta Toer, dan

Sebuah Novel 86 karya Okki Madasari?

3) Bagaimanakah mengemas hasil pengkajian sosiologis dan nilai karakter dari novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari, Korupsi karya Pramoedya Ananta Toer, dan Sebuah Novel 86 karya Okki Madasari sebagai bahan ajar apresiasi sastra di SMA?

E. Tujuan Penelitian

(28)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Madasari. Berdasarkan ilustrasi di atas secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang:

1) nilai sosiologis yang didasarkan pada unsur dan struktur novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari, Korupsi karya Pramoedya Ananta Toer, dan

Sebuah Novel 86 karya Okki Madasari,

2) nilai-nilai karakter yang terkandung dalam novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari, Korupsi karya Pramoedya Ananta Toer, dan Sebuah Novel 86 karya Okki Madasari,

3) pengemasan hasil pengkajian sosiologis dan nilai karakter dari novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari, Korupsi karya Pramoedya Ananta Toer,

dan Sebuah Novel 86 karya Okki Madasari sebagai bahan ajar apresiasi sastra di SMA.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun secara praktis. Manfaat secara teoretis adalah sebagai berikut.

1) Penelitian ini sebagai masukan untuk menambah wawasan dalam pembelajaran apresisasi sastra khususnya dalam kajian sosiologis dan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam novel.

2) Penelitian ini memberikan wawasan tentang contoh pembelajaran apresiasi sastra khususnya dalam kajian sosiologis dan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam novel.

3) Penelitian ini sebagai masukan pemikiran dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dalam pembelajaran apresiasi sastra khususnya dalam kajian sosiologis dan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam novel.

Di samping manfaat teoretis, terdapat pula manfaat secara praktis. Adapun manfaat secara praktisnya adalah sebagai berikut ini.

(29)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Hasil penelitian ini sebagai masukan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas hasil pembelajaran apresiasi sastra khususnya dalam kajian sosiologis dan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam novel.

3) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi para pendidik supaya lebih kreatif dan inovatif dalam menerapkan bahan ajar khususnya pembelajaran apresiasi sastra di SMA yang berhubungan dengan kajian sosiologis dan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam novel.

G. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan keraguan makna, maka beberapa pengertian yang berkaitan dengan penelitian ini dioperasionalkan sebagai berikut.

1) Kajian sosiologis dalam novel mengenai korupsi adalah suatu cara untuk menelaah atau menganalisis karya sastra berdasarkan hubungan sosiologisnya, terutama pada isi teks cerita dengan menggunakan pendekatan mimesis.

2) Nilai karakter dalam novel mengenai korupsi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah nilai-nilai moral dan kebajikan yang terkandung dalam karya sastra. Dalam hal ini novel yang berguna dan bernilai dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai yang bisa dijadikan teladan dalam kehidupan demi mewujudkan manusia yang sempurna (insan kamil).

3) Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan mimesis. Menurut Abrams (1998:43) pendekatan mimesis adalah pendekatan yang menitikberatkan semesta, artinya lebih kepada cermin atau karya sastra tersebut merupakan cerminan kehidupan sosial pada masanya ditulis.

(30)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

Pada metode penelitian ini akan menguraikan tentang metode penelitian, teknik penelitian, sumber data dan data penelitian, instrumen penelitian, dan prosedur penelitian.

A. Metode Penelitian

Menurut Teuww dalam Endraswara (2011:8) mempelajari sastra itu ibarat memasuki hutan; makin ke dalam makin lebat, makin belantara. Di dalam ketersesatan itu ia akan memperoleh kenikmatan. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa memahami dan mempelajari karya sastra sungguh tidak akan pernah habis dan sangat luas, seiring dengan perkembangan zaman, sebab karya sastra berakar pada fenomena kemanusiaan.

Metode penelitian adalah cara yang dipilih peneliti (dengan mempertimbangkan bentuk, isi, dan sifat) sebagai subjek kajian. Metode menyangkut cara yang operasional dalam penelitian (Endraswara, 2011:8). Pada dasarnya metode penelitian terbagi menjadi dua bagian, yaitu metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang mengikuti proses verifikasi melalui pengukuran dan analisis yang dikuantifikasikan dengan menggunakan data statistik. Sementara itu, penelitian kualitatif tidak mengutamakan angka-angka, tetapi mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris (Endraswara, 2011:5). Lebih sederhana lagi, Bungin (2010:54) mengemukakan bahwa, analisis kualitatif umumnya tidak digunakan untuk menganalisis makna dari data yang tampak di permukaan itu. Dengan demikian, analisis kualitatif digunakan untuk memahami sebuah fakta, bukan untuk menjelaskan fakta tersebut.

Sukmadinata (2010:60) mengatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,

(31)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Lebih lanjut Fraenkel dan Wallen (2007) menyatakan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengharuskan peneliti mengkaji fenomena yang terjadi secara alamiah dengan segala kompleksitasnya. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah instrumen kunci.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis isi (content analysis). Metode ini merupakan salah satu metode dalam ilmu sosial yang

digunakan untuk mempelajari dan mengungkapkan arti yang lebih dalam serta proses-proses dinamis di belakang komponen isi suatu karya sastra atau naskah tertentu. Dengan menggunakan metode ini, peeneliti menginterpretasikan dan berusaha memahami isi pesan maupun gagasan utama yang terkandung di dalam novel yang dikaji.

Adapun tahapan model analisis isi (content analysis) pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, menentukan objek yang akan dianalisis. Dalam hal ini, objek dalam penelitian ini adalah mengenai nilai-nilai pada aspek sosial serta nilai karakter pada novel mengenai korupsi, yakni Novel Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari, Novel 86 karya Okky Madasari, dan Novel Korupsi

(32)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Teknik Penelitian

Ratna (2011:39) mengemukakan bahwa penelitian sastra pada dasarnya memanfaatkan dua macam penelitian, yaitu penelitian lapangan dan perpustakaan (studi literatur). Untuk memperoleh gambaran secara keseluruhan mengenai objek penelitian, dalam penelitian ini digunakan teknik studi literatur. Melalui teknik ini, penulis berupaya memperoleh data-data yang diperlukan sebagai landasan mengenai pokok-pokok masalah penelitian yang penulis lakukan melalui buku-buku yang relevan, tanpa mengabaikan sumber data lainnya, serta tanpa menjadikan literatur sebagai satu-satunya sumber data.

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :

a. Studi Pustaka, yaitu menelaah dan memahami sumber-sumber buku yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti, seperti penelaahan terhadap teori sosiologi sastra, teori novel, teori karakter, dan pembelajaran novel.

b. Studi analisis, yaitu menganalisis data-data yang terkumpul untuk menentukan bagaimana nilai-nilai pada aspek sosial dan nilai karakter yang terdapat dalam novel Korupsi Karya Pramoedya, Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari, dan Sebuah Novel 86 karya Okki Madasari.

2. Teknik Pengolahan Data

Langkah-langkah pengolahan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah:

a. membaca kritis dan menelaah novel Korupsi Karya Pramoedya, Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari, dan Sebuah Novel 86 karya Okki

Madasari,

(33)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karya Ahmad Tohari, dan Sebuah Novel 86 karya Okki Madasari dengan menggunakan pendekatan sosiologis,

c. mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik, aspek-aspek sosial, dan nilai karakter yang terdapat dalam novel Korupsi Karya Pramoedya, Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari, dan Sebuah Novel 86 karya Okki

Madasari dengan menggunakan pendekatan sosiologis,

d. membuat simpulan tentang hasil analisis terhadap karya sastra (novel), e. hasil penelitian akan digunakan sebagai bahan pembelajaran bahasa dan

sastra Indonesia. Penerapan hasil penelitian ke dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yakni sebagai berikut.

1) Mengidentifikasi hasil penelitian yang telah disederhanakan, dan mempertimbangkannya manakah yang dapat dijadikan bahan ajar. 2) Hasil penelitian yang dijadikan pertimbangan dalam bahan ajar dapat

memudahkan pemahaman siswa akan bahan tersebut.

3) Melakukan penyusunan bahan ajar yang telah terpilih secara sistematis sehingga memudahkan dalam penyusunan model pembelajaran.

4) Menetapkan model pembelajaran untuk bahan ajar novel yang mengenai Korupsi.

C. Sumber Data dan Data Penelitian

Arikunto (2002) berpendapat bahwa sumber data adalah subjek yang darinya data-data penelitian diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini adalah keseluruhan isi dari novel Korupsi Karya Pramoedya, novel yang ditulis tahun 1954 dan di cetak-ulang tahun 2002, tebal buku 160 halaman yang diterbitkan oleh Hasta Mitra. Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari, Sebuah Novel 86 karya Okki Madasari, Cetakan I, tebal buku 252 halaman; yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama bulan maret, 2012.

(34)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa kata-kata, kalimat-kalimat atau ungkapan yang menyatu dalam keseluruhan cerita. Dalam hal ini senada dengan pendapat Lofland dan Lofland (Moleong, 2000:112) sumber data utama dalam penelitian alamiah adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Data dalam penelitian kualitatif dibagi menjadi tiga jenis, yaitu kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri karena peneliti memegang peranan penting sebagai pengamat penuh. Moleong (2000:19) mengemukakan bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit, maksudnya peneliti berperan sekaligus sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir data, dan akhirnya sebagai pelapor hasil penelitian. Adapun pengumpulan data penelitian ini, yaitu dengan cara mengkaji unsur-unsur intrinsik, aspek-aspek sosial, dan nilai karakter yang terdapat dalam novel Korupsi Karya Pramoedya, Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari, dan Sebuah Novel 86 karya Okki Madasari dengan menggunakan pendekatan sosiologis, kemudian mendeskripsikan hasil kajian novel, dan hasil kajian akan digunakan sebagai bahan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Adapun kisi-kisi instrumen tersebut seperti tercantum di bawah ini.

1) Instrumen yang pertama adalaha Pedoman Analisis Struktur pada Novel Mengenai Korupsi.

Tabel 3.1

Pedoman Analisis Struktur pada Novel Mengenai Korupsi

Aspek yang Dianalisis Indikator

(1) (2)

Fakta Cerita

1. Alur a. Alur terbentuk dari susunan gerak peristiwa-peristiwa yang terjadi akibat interaksi antartokoh.

b. Peristiwa-peristiwa yang dapat

(35)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kronologis menurut urutan waktu. c. Tahapan alur terdiri atas pengenalan,

konflik, komplikasi, klimaks, peleraian, dan penyelesaian.

2. Tokoh atau Karakter

a. Tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya.

b. Gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupannya maupun cara berpakaian.

c. Menunjukkan bagaimana perilakunya. d. Melihat bagaimana tokoh itu berbicara

tentang dirinya sendiri.

e. Memahami bagaimana jalan pikirannya. f. Melihat bagaimana tokoh lain berbicara

dengannya.

g. Melihat bagaimana tokoh-tokoh lain dan memberikan reaksi terhadapnya.

h. Melihat bagaimana tokoh itu mereaksi tokoh yang lainnya.

3. Latar atau Setting

a. Latar tempat, berhubungan dengan lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita.

b. Latar waktu, berhubungan dengan kapan terjadinya peristiwa-peristiwa di dalam cerita.

c. Latar sosial, berhubungan dengan kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam cerita.

Sarana Cerita

1. Judul a. Judul berisi sindirian terhadap kondisi yang ingin dikritisi oleh pengarang. b. Judul berisi kesimpulan terhadap keadaan

yang sebenarnya dalam cerita. 2. Sudut

Pandang

a. Orang pertama-utama, sang karakter utama bercerita dengan kata-katanya sendiri.

b. Orang pertama-sampingan, cerita

dituturkan oleh satu karakter bukan utama (sampingan).

(36)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Orang ketiga-tidak terbatas, pengarang mengacu pada setiap karakter dan memposisikannya sebagai orang ketiga. 3. Gaya dan

Tone

a. Banyaknya penggunaan metafora dan imaji dalam penceritaan di setiap awal bab.

b. Sedikitnya penggunaan metafora dan imaji dalam penceritaan di setiap awal bab.

c. Tidak adanya penggunaan metafora dan imaji dalam penceritaan di setiap awal bab.

4. Simbolisme a. Adanya penggunaan sebuah simbol yang muncul pada satu kejadian penting dalam cerita menunjukkan makna peristiwa tersebut.

b. Adanya penggunaan simbol yang ditampilkan berulang-ulang sehingga mengingatkan akan beberapa elemen konstan dalam semesta cerita.

5. Ironi a. Adanya penggunaan ironi dramatis. b. Adanya penggunaan tone ironi.

c. Adanya penggunaan ironi dramatis dan tone ironi.

Tema a. Tema tingkat fisik

b. Tema tingkat organik c. Tema tingkat sosial d. Tema tingkat egoik

e. Tema tingkat divine (ketuhanan)

2) Instrumen yang kedua adalah Pedoman Analisis Sosiologi Sastra pada Novel Mengenai Korupsi.

Tabel 3.2

Pedoman Analisis Sosiologi Sastra pada Novel Mengenai Korupsi

Aspek yang Dianalisis Indikator

(1) (2)

Analisis Sosiologi Karya Sastra

1. Analisis Sosiologi Sastra pada Tema a. Tema tingkat fisik

b.Tema tingkat organik c. Tema tingkat sosial d.Tema tingkat egoik

(37)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Analisis Sosiologi Sastra pada Pelaku dan Karakter melalui wujud penggambaran dramatik, yakni sebagai berikut. a. Teknik Cakapan

b. Teknik Tingkah Laku c. Teknik Pikiran dan Perasaan d. Teknik Arus Kesadaran e. Teknik Reaksi Tokoh f. Teknik Pelukisan Latar g. Teknik Pelukisan Fisik

3. Analisis Sosiologi Sastra pada Latar atau Setting

a. Latar tempat, berhubungan dengan lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita.

b. Latar waktu, berhubungan dengan kapan terjadinya peristiwa-peristiwa di dalam cerita.

c. Latar sosial, berhubungan dengan kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam cerita.

3) Instrumen yang ketiga adalah Pedoman Analisis Nilai Karakter Tokoh pada Novel Mengenai Korupsi.

Tabel 3.3

Pedoman Analisis Nilai Karakter Tokoh pada Novel Mengenai Korupsi

No. Aspek yang Dianalisis Indikator

(1) (2) (3)

1 Religius a. Mengagumi kebesaran Tuhan melalui kemampuan manusia dalam melakukan sinkronisasi antara aspek fisik dengan aspek kejiwaan.

b. Mengagumi kebesaran Tuhan karena kemampuan dirinya untuk hidup sebagai anggota masyarakatMengagumi kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai alam semesta.

c. Mengagumi kebesaran Tuhan karena adanya agama yang menjadi sumber keteraturan hidup masyarakat.

(38)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dalam perkataan.

b. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam tindakan.

c. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam pekerjaan.

3 Toleransi a. Menghormati orang lain yang berbeda adat istiadatnya.

b. Menghargai perbedaan pendapat orang lain. 4 Disiplin Berperilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan

dan peraturan.

5 Kerja Keras a. Berperilaku sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan bekerja dan tugas.

b. Menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan

cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. 7 Mandiri Bersikap dan berperilaku yang tidak mudah

tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8 Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 9 Rasa Ingin Tahu Bersikap dan bertindak yang selalu berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10 Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11 Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12 Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13 Bersahabat/Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14 Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

(39)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16 Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17 Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18 Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

4) Instrumen yang keempat adalah Pedoman Rancangan Pembelajaran. Tabel 3.4

Pedoman Rancangan Pembelajaran Novel Mengenai Korupsi Melalui Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMA

No. Aspek yang Dianalisis Indikator

(1) (2) (3)

1 Latar belakang filosofis a. Kehadiran apresiasi sastra yang berasal dari karya sastra sendiri.

b. Kehadiran apresiasi sastra dapat berasal dari diri manusia dan institusi yang diciptakannya.

c. Sastra mampu menjadi pemandu jalan menuju kebenaran hakiki.

2 Dasar estetika a. Mengandung unsur etika, moral, dan budaya. b. Unsur etika, moral, dan budaya tercermin dalam

sarana bahasa.

3 Dasar budaya Bentuk pengenalan secara sosiologi sastra dan nilai karakter dari para tokoh kepada siswa dalam pembentukan karakter yang sesungguhnya.

4 Dampak yang diharapkan a. Siswa dapat memahami dan menemukan unsur intrinsik, aspek sosial, dan nilai karakter pada Novel Orang-orang Proyek, Korupsi, dan Sebuah Novel 86.

(40)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 86.

c. Siswa dapat lebih menyenangi karya sastra, baik itu novel, cerpen, atau puisi.

d. Berkenaan dengan model pembelajaran yang disusun akan memberikan kontribusi dalam proses kegiatan belajar mengajar (PBM) khususnya dalam pembelajaran apresiasi sastra. e. Para guru bahasa dan sastra Indonesia dapat

memanfaatkan model yang telah disusun dalam pelaksanaan pembelajarannya, dan selanjutnya dapat mengembangkan lebih sempurna dan bisa diterima oleh berbagai pihak.

5 Penyusunan silabus a. Kompetensi dasar b. Materi pembelajaran

g. Alat/bahan dan sumber pembelajaran h. Penilaian

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang penulis lakukan adalah :

1) melakukan studi pendahuluan terhadap kajian sosiologis, nilai karakter, dan implementasi penelitian;

2) membaca, mengumpulkan data-data, dan mengumpulkan ulasan tentang novel-novel tersebut baik dalam surat kabar maupun internet, serta data-data lain yang menunjang penelitian ini;

3) merumuskan judul yang tertuang dalam proposal penelitian dan mengajukannya di seminar proposal;

(41)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) data-data yang sudah terkumpul diolah dengan cara menganalisis novel tersebut dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan nilai-nilai karakter;

6) melakukan implementasi pembelajaran hasil pengkajian sosiologi sastra dan nilai karakter dalam novel-novel yang dikaji;

7) menyimpulkan hasil penelitian;

8) melaporkan hasil penelitian dalam bentuk tesis.

(42)

Ricky Sukandar, 2014

Kajian sosiologi dan nilai karakter dalam novel mengenai korupsi serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar di SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

PEMANFAATAN NOVEL MENGENAI KORUPSI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMA A. Pengantar

Pada subbab ini peneliti memanfaatkan hasil analisis terhadap ketiga novel (Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari, novel 86 karya Okky Madasari, dan novel Korupsi karya Pramoedya Ananta Toer) yang menjadi sumber penelitian yang telah dilakukan di atas sebagai bahan ajar pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dan melakukan pembelajarannya untuk menguji keterpahaman siswa.

Proses pembelajaran dilakukan di kelas XII SMA Bina Muda Cicalengka. Sebelum melakukan proses pembelajaran, peneliti menyususn silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) terlebih dahulu. Dalam penyusunannya, peneliti memperhatikan standar isi, standar proses, dan standar kompetensi lulusan.

Standar isi struktur kurikulum SMA/MA mengacu pada panduan penyusunan Kurikulum 2013 yang berisikan kompetensi dasar yang mengamanatkan siswa untuk terampil dalam memahami novel. Pembelajaran apresiasi sastra, khususnya apresiasi novel terdapat dalam kompetensi dasar di kelas XII (dua belas) semester genap pada kompetensi dasar 3.1 (memahami struktur dan kaidah teks novel baik melalui lisan maupun tulisan), 3.2 (membandingkan teks novel baik melalui lisan maupun tulisan), 3.3 (menganalisis teks novel baik melalui lisan maupun tulisan), 3.4 (menyunting teks novel sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan), dan 3.5 (mengevaluasi teks novel berdasarkan kaidah-kaidah baik melalui lisan maupun tulisan).

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3  Pedoman Analisis Nilai Karakter Tokoh pada Novel Mengenai Korupsi
Tabel 5.1 Silabus
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat di katakan bahwa perkembangan UMKM di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, hal tersebut yang menjadikan pemerintah Indonesia

Sesuai dengan Hasil Evaluasi Pelelangan untuk Pekerjaan Pengadaan peralatan pertanian dan peralatan pengolah hasil pertanian Balai Latihan Transmigrasi Makassar Tahun Anggaran 2011

1. Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya. Pengajaran dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan. Pelatihan dalam rangka pemahiran keterampilan..

Subjek pertama adalah remaja wanita berusia 20 tahun, tinggal di komplek perumahan Ciputat, dengan frekuensi clubbing tiga kali dalam satu minggu. Subjek kedua adalah remaja

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu Dan Implementasi Perencanaan Strategik Terhadap Produktivitas Pppptk Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.. Universitas Pendidikan Indonesia

Apakah kadar teofilin dan efedrin HCl pada sediaan tablet memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi V Tahun 2014 yang ditentukan dengan metode spektrofotometri secara

Dari berbagai definisi perataan laba diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa perataan laba secara keseluruhan merupakan suatu tindakan akuntansi yang dirancang dan dilakukan oleh

Kemudian, dalam waktu yang disediakan itulah, pemain harus secepatnya menemukan bagian yang