• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Perbedaan Pengaruh Antara Auto Stretching Dengan Massage Dan Traksi Cervical Terhadap Nyeri Leher Karena Myostatic Upper Trapezius.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Perbedaan Pengaruh Antara Auto Stretching Dengan Massage Dan Traksi Cervical Terhadap Nyeri Leher Karena Myostatic Upper Trapezius."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Nyeri leher biasanya disertai dengan myostatic otot, sedangkan myostatic otot

adalah kekakuan otot, ketegangan otot, pergerakan otot yang terbatas, nyeri yang

dapat terjadi berminggu-minggu yang tanpa dsertai patologis pada jaringan lunak

(Kisner, 2007). Myostatic otot trapizeus sendiri dapat terjadi karena otot trapezius

merupakan otot tipe 1 atau tipe postural yang punya warna, kontraksinya landai

(slow twitch fibre) yang berfungsi sebagai stabilisator atau untuk mempertahankan

postur dan pada otot tipe satu sering terjadi ketegangan dan pemendekan otot

(Hamilton, 2008).

Sebuah studi selama 1 tahun menunjukan prevalensi nyeri muskuloskletal di

daerah leher di masyarakat terutama pada pekerja berkisar antara 6-76% dan wanita

ternyata juga lebih tinggi dibandingkan pria. Di Canada, sebanyak 54% dari total

penduduk pernah mengalami nyeri di daerah leher selama 6 bulan (Cote et al, 2000).

Sesuai dengan penelitian Damayanti (2006) bahwa dari penjahit konveksi yang

bekerja dengan posisi 25° dan bekerja tanpa melakukan latihan perengangan otot

terlebih dahulu banyak yang mengelukan nyeri leher. Penelitian pada penjahit di PT.

Harapan Jaya Machenery menunjukan banyaknya penjahit yang mengeluhakan nyeri

(2)

2

karena myostatic otot dengan menggunakan stretching, massage dan traksi manual

cervical.

Stretching adalah istilah umum yang digunakan untuk memanjangkan struktur

jaringan lunak yang memendek secara patologi dan untuk meningkatkan lingkup

gerak sendi (LGS). Ketika otot di stretching, beberapa dari serat otot memanjang tapi

serat lain mungkin tetap diam, banyaknya serat otot yang ikut memanjang yang

mempengaruhi terjadinya kontraksi otot maksimal sehingga terjadi rileksasi, nyeri

berkurang dan spasme berkurang (Yilinen, 2006).

Massage dilakukan terutama di tempat di mana rasa sakit terjadi dan

dilakukan sesuai dengan prinsip tensegrity dimana tidak hanya mengurangi rasa sakit

tetapi juga dapat mengembalikan distribusi yang benar dari tonus istirahat dalam

jumlah besar daerah tubuh. Pada saat yang sama, tensegrity memungkinkan untuk

lebih memahami tekanan. Kita juga memperhitungkan ketergantungan pertimbangan

struktural antara otot-facia-ligamen dan pembuluh serta saraf, sebagai bentuk jaringan

elastis dan organ sesuai dengan prinsip study tensegrity menunjukkan ketergantungan

antara tonus otot yang beristirahat pada berbagai otot (Krzysztof, 2007).

Traksi intermiten dapat mengurangi rasa sakit dengan cara merangsang serat

aferen otot besar dan memperlebar foramen intervertebralis dengan memberi

rangsangan kifosis pada cervical akan menambah lebar foramen intervertebralis dan

mengurangi tekanan pada akar syaraf, Pelebaran jarak sendi, Spasme otot akan

berkurang demikian pula dengan penekanan pada akar syaraf sehingga aliran darah

(3)

3

berat tubuh terapis dan banyaknya memberi beban traksi untuk vertebra cervical

ketika menggunakan teknik manual yang biasanya dijadikan pertimbangan beban

traksi yaitu kira-kira 49% (±8%) dari berat tubuh (Martha,1989).

Dari banyaknya fenomena terjadinya nyeri leher pada penjahit maka

peneliti menjadi tertarik mengambil penelitian tentang perbedaan pengaruh auto

stretching dan massage dengan traksi cervical pada myostatic upper trapezius

terhadap frekuensi kekambuhan nyeri leher.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh auto stretching terhadap nyeri leher karena myostatic

upper trapezius?

2. Apakah ada pengaruh massage dan traksi cervical terhadap nyeri leher karena

myostatic upper trapezius?

3. Apakah ada perbedaan pengaruh antara auto stretching dengan massage dan

traksi cervical terhadap nyeri leher karena myostatic upper trapezius?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara auto stretching dengan massage

dan traksi cervical terhadap nyeri leher karena myostatic upper trapezius.

2. Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui adakah pengaruh auto stretching terhadap nyeri leher karena

(4)

4

b) Untuk mengetahui adakah pengaruh massage dan traksi cervical terhadap nyeri

leher karena myostatic upper trapezius.

c) Untuk mengetahui adakah perbedaan pengaruh antara auto stretching dengan

massage dan traksi cervical terhadap nyeri leher karena myostatic upper

trapezius.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Penelitian ini akan menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang

penanganan nyeri leher.

2. Profesi

Fisioterapi mampu memberikan pelayanan fisioterapi yang melibatkan alat atau

metode pelayanan yang tepat untuk diberikan pada penderita tersebut.

3. Iptek dan Masyarakat

hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan

terutama dibidang kesehatan dalam memberikan intervensi dalam kasus nyeri

leher. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat tentang nyeri leher dan cara penanganan sesuai program fisioterapi

Referensi

Dokumen terkait

Memiliki tujuan praktis, jika jasa dilakukan melalui sejumlah kegiatan yang tidak dapat ditentukan selama suatu periode tertentu, maka pendapatan diakui atas dasar

There are persistent social needs in society and a changing context for the non- profit sector; simultaneously, literature proposes social entrepreneurship (SEship) could solve

tentang hubungan perilaku vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada. remaja putri kelas X di SMU Negeri 2 Ungaran Semarang

Penelitian ini bertujuan untuk : a). mengetahui strategi optimalisasi pemungutan pajak sarang burung walet di Kabupaten Ngawi sebagai bahan informasi, masukan dan sumbangan

Misalnya, DWS beranggapan bahwa penyebab DWS harus mengundurkan diri dari SMP Ekakapti Karangmojo adalah karena sewaktu masih di SLB Bakti Putra Ngawis dirinya di masukkan

Hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga kualitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Mahkota Accesories Solo.. Diduga harga berpengaruh

The results revealed that Indonesian companies that conducted IPO during the period of 2000 to 2005 utilize the IPO funds to finance future growth rather than to enhance

suatu sistem informasi yang akan dijadikan sebagai laporan akhir dengan judul “Sistem Informasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Widiyanti”. 1.2