• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN PROGRAM POS PAUD DI RW 04 DESA KERTAMUKTI KECAMATAN HAURWANGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN PROGRAM POS PAUD DI RW 04 DESA KERTAMUKTI KECAMATAN HAURWANGI."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN PROGRAM POS PAUD DI RW 04 DESA

KERTAMUKTI KECAMATAN HAURWANGI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Luar Sekolah

Oleh: HELGA ANNISA

NIM. 1003204

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

(2)

PENGELOLAAN PROGRAM POS PAUD DI RW 04 DESA

KERTAMUKTI KECAMATAN HAURWANGI

Oleh

HELGA ANNISA

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© HELGA ANNISA 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

HELGA ANNISA NIM 1003204

PENGELOLAAN PROGRAM POS PAUD DI RW 04 DESA KERTAMUKTI KECAMATAN HAURWANGI

Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing:

Pembimbing I:

Prof. Dr.Hj. Ihat Hatimah, M.Pd NIP. 195404021980012001

Pembimbing II:

Dr. Viena Rusmiati Hasanah, M.Pd NIP. 197608142006642001

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

(4)

PENGELOLAAN PROGRAM POS PAUD DI RW 04 DESA KERTAMUKTI KECAMATAN HAURWANGI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berbagai masalah yang dihadapi Pos PAUD RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi, terutama dari sisi pengelolaan dan sumber daya yang dimilikinya. Pengelolaan Pos PAUD ini memerlukan perencanaan yang baik sehingga pelaksanaannya juga baik, kemudian perencanaan dan pelaksanaan tersebut dievaluasi sehingga dapat dijadikan umpan balik untuk perbaikan di periode berikutnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pengelolaan program Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksploratif dengan pendekatan kualitatif atau studi kasus. Yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah pengelola dan kader Pos PAUD RW 04 Desa Kertamukti. Hasil penelitian adalah (a) Perencanaan program Pos PAUD terdiri atas (1) Perencanaan Tenaga Pendidikan, (2) Proses Pembelajaran, dan (3) Sarana-Prasarana, Manajemen, dan Pembiayaan. Pengelolaan yang disusun oleh pengelola sudah dapat dilaksanakan pada tahap pelaksanaan program Pos PAUD. Sebagian besar perencanaan tersebut didasarkan pada evaluasi pelaksanaan program tahun-tahun lalu; (b) Pelaksanaan program Pos PAUD mencakup (1) penataan lingkungan bermain, (2) penggunaan alat permainan edukatif, (3) pengorganisasian kegiatan di dalam ruang/kelas atau di luar ruang/kelas sesuai dengan usia anak, (4) metode dan strategi yang digunakan, dan (5) keterlibatan orang tua/keluarga dalam proses pembelajaran. Proses perencanaan program, terutama untuk penyempurnaan perencanaan program bermain dan belajar itu lebih didasarkan pada pengalaman pengelola dan kader dalam pelaksanaan program bermain dan belajar; dan (c) Evaluasi program Pos PAUD terdiri atas (1) Teknik penilaian yang digunakan dalam menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak; (2) Kelengkapan data tentang status kesehatan, pengasuhan, dan pendidikan anak; (3) Penentuan waktu dan aspek yang dievaluasi; (4) Komunikasi hasil evaluasi dengan orang tua; (5) Penyusunan dan penyampaian laporan perkembangan anak; dan (6) Tindak lanjut hasil evaluasi (program, metode, jenis aktivitas, APE, alat kebersihan dan kesehatan, sarana dan prasarana. Hasil evaluasi ini dalam bentuk penilaian sudah digunakan secara optimal untuk memperbaiki program, metode, jenis aktivitas/kegiatan, penggunaan dan penataan alat permainan edukatif, alat kebersihan dan kesehatan, serta untuk memperbaiki sarana dan prasarana. Beberapa saran yang diajukan adalah: (1)Pengelola disarankan untuk mengoptimalkan penyusunan perencanaan program dengan meminta bantuan dari pihak yang sudah lebih berpengalaman; (2)Kader dapat meminta kesadaran orang tua siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan bermain dan belajar di Pos PAUD; dan (3) pengelola diharapkan dapat lebih memperhatikan aspek pemeliharaan dan variasi APE,secara optimal.

(5)

i BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Penelitian... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not

defined.

C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Manfaat Teoretis ... Error! Bookmark not defined. 2. Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined. F. Struktur Organisasi Skripsi... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PENELITIAN ... Error!

Bookmark not defined.

A. Konsep Pendidikan Luar Sekolah ... Error! Bookmark not defined. B. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini ... Error! Bookmark not

defined.

(6)

ii

D. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. E. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Proses Pengembangan Instrumen ... Error! Bookmark not defined. G. Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. H. Teknik Pengambilan Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined. I. Teknis Analisis Data... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not

defined.

A. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Perencanaan Program Pos PAUD ... Error! Bookmark not defined. 2. Pelaksanaan Program Pos PAUD ... Error! Bookmark not defined. 3. Evaluasi Program Pos PAUD ... Error! Bookmark not defined. B. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 1. Perencanaan Program Pos PAUD RW 04 ... Error! Bookmark not

defined.

2. Pelaksanaan Program Pos PAUD RW 04 ... Error! Bookmark not

defined.

(7)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Perencanaan Tenaga Pendidik ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Perencanaan Proses Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3 Perencanaan mengenai Sarana-Prasarana, Manajemen, dan

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Keberhasilan seorang anak di masa depan bergantung dari pendidikan yang diperoleh sebelumnya. Keberhasilan anak di jenjang Sekolah Dasar (SD), misalnya, tidak terlepas dari peran orang tua dalam memberikan bekal pendidikan kepada anak-anaknya. Sebelum memasuki jenjang pendidikan formal, pada umumnya orang tua berupaya mendidik anak-anaknya yang berusia 0 sampai 6 tahun secara informal di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitarnya. Agar lebih teratur, orang tua juga melibatkan anak-anaknya pada suatu kegiatan yang terogasisasi dan sistematis di luar sistem persekolahan formal, yang dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tersebut. Salah satu kegiatan pendidikan norformal yang diterapkan untuk anak-anak 0 sampai 6 tahun adalah pendidikan anak usia dini (PAUD).

Di Indonesia, cita-cita besar pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah untuk mengantarkan anak Indonesia menjadi insan yang cerdas komprehensif. Dalam hal ini, program PAUD merupakan salah satu bentuk investasi pengembangan sumber daya manusia. Kelak, sumber daya tersebut diharapkan akan menjadi penggerak pembangunan bangsa dan negara menuju kehidupan yang lebih baik.

(9)

2

39,11% dari 77.013 desa/kelurahan/nama lain di seluruh Indonesia. Hal ini memerlukan kerja keras dan dukungan semua pemangku kepentingan.

Pendidikan anak usia dini di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang pesat setidaknya jika dilihat dari adanya peningkatan jumlah satuan PAUD yang diprakarsai oleh masyarakat. Pos PAUD merupakan salah satu contoh PAUD yang dikelola oleh masyarakat. Dari hasil pendataan online, di awal tahun 2013 ini jumlah lembaga Satuan PAUD Sejenis (SPS) yang di dalamnya termasuk Pos PAUD yang sudah terdata adalah 24.143 lembaga.

PAUD pada nonformal sebagian besar didirikan oleh masyarakat sekitar yang peduli terhadap penyelenggaraan pendidikan anak usia dini tersebut. Dalam hal ini, PAUD sangat penting bagi keluarga dalam menciptakan generasi muda penerus bangsa sebelum mereka masuk ke jalur pendidikan formal SD, SMP, SLTA sampai perguruan tinggi. Menurut Solehuddin (1997) kepedulian masyarakat terhadap penyelenggaraan PAUD dapat didasarkan pada tiga alasan utama: (1) Usia dini (balita) merupakan tahap yang sangat mendasar bagi perkembangan individu anak, (2) Belajar dan perkembangan anak usia dini sampai dewasa merupakan suatu proses yang berkesinambungan, dan (3) Adanya hubungan antara orang tua, masyarakat dan lembaga penyelenggara PAUD.

Dalam hal ini, Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan baik koordinasi motorik (halus dan kasar), kecerdasan emosi, kecerdasan jamak (multiple intelligences) dan kecerdasan spiritual. Sesuai dengan keunikan dan pertumbuhan Anak Usia Dini, penyelenggaraan Pendidikan bagi Anak Usia Dini disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh Anak Usia Dini.

(10)

3

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu “upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.

Adapun pada pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa “(1) Pendidikan Anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, (2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan/atau informal, (3) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal: TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat, (4) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal: KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat, (5) Pendidikan usia dini jalur pendidikan informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, dan (6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.”

Berbeda dengan pernyataan di atas, Bredekamp & Copple (1997) mengemukakan bahwa, pendidikan anak usia dini mencakup berbagai program yang melayani anak dari lahir sampai dengan usia delapan tahun yang dirancang untuk meningkatkan perkembangan intelektual, sosial, emosi, bahasa, dan fisik anak. Dalam dokumen Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004) ditegaskan bahwa pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak.

(11)

4

penyelenggara pendidikan anak usia dini perlu menyediakan berbagai program dan kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang meliputi kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik dan motorik.

Penyelenggaraan PAUD dapat berperan seperti yang diharapkan jika lembaga penyelenggara PAUD dapat menerapkan pengelolaan berbagai program pendidikan yang diperlukan oleh peserta. Agar pengelolaan program-program pendidikan tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien, diperlukan suatu pengelolaan yang menyeluruh, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penyelenggaraan PAUD.

Pos PAUD di Rukun Warga 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur merupakan salah satu penyelenggara pendidikan anak usia dini yang terpadu dengan pelayanan Posyandu. Penyelenggaraan Pos PAUD pada awalnya dibentuk oleh Ibu-Ibu PKK di Posyandu RW 04 sebagai kelanjutan dari pendidikan masa batita (bayi di bawah tiga tahun) ke jenjang pendidikan nonformal di Pos PAUD pada usia empat sampai enam tahun. Semua itu dilakukan sebagai upaya pengembangan pendidikan anak usia dini secara berkelanjutan sebelum anak-anak tersebut memasuki pendidikan formal di SD.

(12)

5

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah

Pembentukan anak yang sehat, cerdas, dan ceria dapat diperoleh salah satunya melalui pendidikan dan pembinaan yang dilaksanakan pada kegiatan Posyandu. Pada kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini yang berbasis Posyandu ini selain melihat perkembangan anak, juga membina orang tua khususnya ibu agar memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan untuk mendidik dan membina anak dengan baik.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui pengamatan di Pos PAUD RW. 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi adalah sebagai berikut:

1. Latar belakang pendidikan dan pelatihan kader tutor yang belum memenuhi syarat.

2. Kompetensi dan keterampilan pengelola Pos PAUD yang masih terbatas. 3. Kompetensi tutor Pos PAUD belum optimal dalam memahami materi dan

metode mendidik Anak Usia Dini dengan baik.

4. Pengembangan kurikulum Pos PAUD yang belum sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.

5. Tempat penyelenggaraan Pos PAUD yang belum menunjang untuk proses pembelajaran Anak Usia Dini.

6. Potensi keunggulan/muatan lokal yang belum banyak digali untuk mendukung keseluruhan pengelolaan Pos PAUD.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu: “Bagaimana pengelolaan program Pos PAUD RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi?”. Terdapat beberapa pertanyaan yang penulis ungkap dalam penelitian ini yang mengacu pada identifikasi masalah dan rumusan masalah di atas, yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan program Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi?

(13)

6

3. Bagaimana evaluasi program Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus kajian penelitian dan perumusan masalah, tujuan utama dari penelitian ini adalah menganalisis pengelolaan program Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui perencanaan program Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi.

2. Mengetahui pelaksanaan program Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi.

3. Mengetahui evaluasi program Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi.

D. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksploratif dengan pendekatan kualitatif atau studi kasus. Penggunaan metode dan pendekatan ini berawal dari tujuan pokok penelitian, yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis data dan informasi sesuai dengan kebutuhan sebenarnya. Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh gambaran tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

(14)

7

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan bagi Pos PAUD dalam pengelolaan Pos PAUD dalam aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan bagi tenaga pendidik, bekerja sama dengan orang tua, dalam mengembangkan program Pos PAUD yang lebih sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Sebagai kerangka dalam penelitian ini, maka struktur organisasi penulisan skripsi disusun sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, berisi Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skirpsi.

Bab II Kajian Pustaka dan Kerangka Pemikiran

Bab III Berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen berikut: Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian dan justifikasi dari pemilihan desain penelitian ini, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, sumber data, teknik pengumpulan data dan analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang meliputi Pengolahan atau analisis data, dan pembahasan atau analisis temuan.

(15)

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksploratif dengan pendekatan kualitatif atau studi kasus. Penggunaan metode dan pendekatan ini berawal dari tujuan pokok penelitian, yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis data dan informasi sesuai dengan kebutuhan sebenarnya. Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh gambaran tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan.

Hal ini dipertegas oleh L.J. Maleong (2000:7), bahwa penelitian dengan menggunakan eksploratif lebih mementingkan proses daripada hasil, memeriksa keabsahan data dan hasil penelitian disepakati oleh kedua belah pihak yaitu peneliti dan subjek penelitian. Bondan dan Biklen (1928 : 3) mengemukakan bahwa peneliti kualitatif akan menaruh perhatian untuk memahami perilaku, pandangan, persepsi, berdasarkan pandangan subyek yang diteliti. Pengumpulan data kualitatif dilakukan melalui kontak langsung dengan subyek yang diteliti. Penelitian langsung dilakukan ke lapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan, kemudian data tersebut dianalisis, dibahas dan diberi makna. Di dalam penelitian ini, peneliti bukan mempelajari orang lain, tapi belajar juga dari orang lain, dalam memahami peristiwa, yaitu memahami bagaimana pengelolaan Program Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi, dilihat dari aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

(16)

44

perilaku dari objek penelitian yang telah diamati. Berkaitan dengan hal tersebut, Bogdan dan Taylor (dalam Maleong, 2004: 3) menjelaskan sebagai berikut :

Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang telah diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dari individu tersebut, secara holistik (utuh), jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu dan organisasi ke dalam variabel atau hipotesa tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.

Berdasarkan latar masalah dan permasalahan dalam penelitian ini, maka objek penelitian dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut: 1) Data hasil penelitian tentang perencanaan program Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi; 2) Data hasil penelitian tentang pelaksanaan program Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi; dan 3) Data hasil penelitian tentang evaluasi program Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi.

C. Metode Penelitian

Prosedur penelitian ini dilakukan secara bertahap. Pertama, tahap persiapan dengan kegiatan-kegiatan: (a) membuat proposal penelitian; (b) seminar proposal penelitian; (c) perbaikan proposal penelitian; (d) menyusun instrumen penelitian; (e) perbaikan instrumen penelitian; dan (f ) menyelesaikan surat ijin penelitian. Kedua, tahap pelaksanaan yang meliputi kegiatan pengumpulan data dilakukan lembaga pendidikan yang menjadi subjek penelitian. Ketiga, tahap pengelolaan data. Setelah data terkumpul dilanjutkan dengan menganalisis data dengan pendekatan kualitatif. Keempat, tahap pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan. Kelima, tahap penyusunan laporan.

Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan. Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini digunakan desain studi kasus. Menurut Nasution (1998 : 33-34), terdapat tahapan-tahapan dalam persiapan penelitian yaitu : (a) tahap orientasi, (b) tahap eksplorasi, (c) tahap member check, (pengecekan).

(17)

45

1. Tahap Orientasi

Pada tahap orientasi, merupakan penelitian awal untuk memperoleh gambaran permasalahan yang lengkap terhadap fokus penelitian. Pada tahap ini, kegiatan utama untuk menentukan permasalahan yang terjadi di lapangan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1) Melakukan prasurvey untuk mengamati berbagai gejala atau permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan yang dilaksanakan sekolah. Gejala atau permasalahan tersebut merupakan bahan pembuatan rancangan penelitian.

2) Memilih lokasi penelitian untuk memudahkan pelaksanaan dan mencari tingkat permasalahan yang akan diteliti.

3) Menyusun rencana penelitian sebagai salah satu langkah awal dalam menghadapi seminar desain.

4) Menentukan tenaga bantuan dari pihak lain yang dianggap profesional. 5) Menyiapkan perlengkapan penelitian, seperti pedoman penilaian, pedoman

wawancara, dokumen observasi, serta perlengkapan lain. 6) Mengurus perijinan untuk melaksanakan penelitian. 2. Tahap Eksplorasi

Pada tahap ini, merupakan tahap pengumpulan data, prosedur pengumpulan data berhubungan dengan pengelolaan yang dilihat dari aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi, yaitu:

1) Mengumpulkan data mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi. 2) Mengobservasi pengelolaan Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti

Kecamatan Haurwangi.

(18)

46

3. Tahap Member Check

Pada tahap ini semua data, informasi yang telah dikumpulkan di cek ulang (triangulasi), untuk mengukur kelengkapan atau kesempurnaan dan validitas data yang diperoleh. Kegiatan pada tahap ini meliputi:

1) Mengecek ulang data yang sudah terkumpul, baik yang bersumber dari dokumen maupun hasil dari pengamatan dan wawancara.

2) Meminta data dan informasi kembali kepada subyek penelitian apabila data yang telah terkumpul belum lengkap. Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung.

3) Meminta penjelasan kepada pihak-pihak terkait (pengelola, pendidik, dinas kecamatan, orang tua siswa, dan masyarakat) mengenai implementasi pengelolaan (perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi) program Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dan pengukuran setiap variabel berdasarkan operasionalisasi variabel dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Perencanaan program Pos PAUD merupakan suatu proses penentuan yang menggambarkan urutan kegiatan secara sistematis mengenai program POS PAUD untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berpusat pada anak didik, yang dimulai dari identifikasi kelompok sasaran, penentuan tempat, penyusunan rencana kegiatan belajar, penyusunan kurikulum, pemilihan metode dan media belajar, penyusunan program kegiatan belajar, dan persiapan administrasi.

2. Pelaksanaan program Pos PAUD merupakan suatu proses implementasi penyelenggaraan kegiatan Pos PAUD yang mencakup penyusunan jadwal kegiatan dan materi yang diberikan, penentuan metode menyiapkan bahan dan alat dan pemilihan pola pembelajaran.

(19)

47

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan bagian penelitian yang sangat penting sebagai alat ukur variabel penelitian. Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan pengamatan. Pedoman wawancara dan format catatan lapangan hasil pengamatan disajikan pada lampiran.

Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini, berupa data numerik dan non numerik, narasi dan gambar-gambar, audio dan visual, baik data langsung atau subjek yang tidak langsung, terhadap keseluruhan data dan informasi sesuai dengan operasional kajian pada penelitian ini. Adapun fasilitas yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah : 1) Catatan lapangan; 2) Rekaman Audio dan Video; 3) Studi Dokumentasi; dan 4) dan foto-foto.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Setelah instrumen dibuat, maka instrumen tersebut harus melalui proses pengembangan instrumen, yang dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh keabsahan (validitas dan reliabilitas) data. Menurut Moleong (2001:173) bahwa untuk menetapkan keabsahan tersebut diperlukan teknik pemeriksaan atau pengujian dan bahwa tingkat kepercayaan hasil penelitian kualitatif ditentukan oleh kriteria-kriteria: (1) kredibilitas atau derajat kepercayaan (validitas internal), (2) transferabilitas atau keteralihan (validitas eksternal), (3) dependabilitas atau ketergantungan (reliabilitas), dan (4) konfirmabilitas, objektivitas atau kepastian (Usman dan Akbar 2001: 88-89). Dengan mempedom kriteria tersebut penelitian ini akan dilaksanakan mengikuti kriteria diatas..

1. Derajat Kepercayaan (Credibility)

Kegiatan yang dilakukan peneliti, dalam derajat kepercayaan meliputi :

a. Melakukan pengecekan data, agar tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai dengan cara membandingkan kebenaran data dengan sumber lain, diantaranya orang tua dan pengurus Posyandu.

(20)

48

c. Melakukan diskusi untuk memperoleh penafsiran data dan aktualitas. 2. Keteralihan (Transperability)

Pada tahap keteralihan, peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konsep. Kegiatan yang dilakukan peneliti menyediakan data deskriptif secukupnya atau lebih rinci tentang kemungkinan penerapan penelitian ini di PAUD lainnya.

3. Kebergantungan (Dependability)

Kriteria kebergantungan merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian non kualitatif. Reliabilitas pada penelitian non kualitatif ditunjukkan dengan jalan replikasi studi, bila dua atau beberapa kali diadakan pengulangan suatu studi dalam kondisi yang sama dan hasilnya sama, maka reliabilitasnya tercapai.

Kaitan dengan kebergantungan dalam penelitian kualitatif, maka peneliti harus melakukan pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi yang sama sehingga hasilnya secara esensial sama maka akan timbul suatu keyakinan, kebenaran dalam penelitian alamiah yang mengandalkan orang sebagai instrumen serta untuk menghindari kekeliruan.

4. Kepastian (Confirmability)

Kriteria kepastian berasal dari “objektivitas” artinya adanya suatu kepastian hasil penelitian yang objektif, dan tidak bergantung kepada persetujuan orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan seseorang. Unsur kualitas yang melekat pada konsep objektivitas, didasarkan pada pengertian bahwa sesuatu disebut objektif, artinya dapat dipercaya, faktual, dan dapat dipastikan.

G. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa subjek penelitian yang diantaranya adalah :

(21)

49

2. Subjek Sekunder, yakni semua pihak yang berkaitan dengan objek yang dikaji dan memiliki kredibilitas informasi yang dapat dipercaya.

3. Subjek Dokumen, yakni beberapa dokumentasi yang berkesesuaian.

H. Teknik Pengambilan Data Penelitian

Di dalam pelaksanaan penelitian, peneliti sebagai instrument utama, sehingga memiliki peran yang sangat penting dan menyatu dengan kegiatan penelitian. Peneliti sebagai instrumen utama penelitian sangat menentukan kelancaran, keberhasilan, hambatan atau kegagalan di dalam pengumpulan data yang diperlukan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan langsung oleh peneliti melalui penggunaan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan observasi.

Untuk pengumpulan data secara cermat dan lengkap digunakan instrumen atau alat pengumpul data sebagai berikut: (a) catatan wawancara dan observasi, (b) alat perekam wawancara, (c) dokumentasi berupa foto-foto kegiatan dan dokumen tertulis lainnya. Agar proses pengumpulan data dapat dilakukan secara terfokus, maka peneliti menyusun pedoman pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Moleong (dalam Umar J : 1989) bahwa, teknik dan instrumen pengumpulan data meliputi : observasi, wawancara dan dokumentasi.

Keberhasilan pada penelitian ini, sangat tergantung kepada ketelitian dan kelengkapan catatan dan disusun melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. a) Observasi

(22)

50

b) Wawancara

Wawancara dilakukan langsung dengan partisipan sebagai sumber data, yaitu dengan pengelola dan pendidik Pos PAUD, orang tua, dan dinas pendidikan kecamatan. Peneliti menyiapkan instrumen atau pedoman wawancara dalam bentuk pertanyaan yang berhubungan dengan fokus penelitian.

c) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pelengkap langkah peneliti, serta didukung oleh bukti dokumentasi yang ada, dengan tujuan untuk menghindari data yang tidak akurat dan tidak ada kesesuaian dengan fokus penelitian.

I. Teknis Analisis Data

(23)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai pengelolaan program Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur, yang dilihat dari aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program sebagai berikut.

1. Perencanaan program Pos PAUD RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi terdiri atas (1) Perencanaan Tenaga Pendidikan, (2) Proses Pembelajaran, dan (3) Sarana-Prasarana, Manajemen, dan Pembiayaan. Pengelolaan yang disusun oleh pengelola sudah dapat dilaksanakan pada tahap pelaksanaan program Pos PAUD. Namun demikian, sebagian besar perencanaan tersebut didasarkan pada evaluasi pelaksanaan program tahun-tahun lalu.

2. Pelaksanaan program Pos PAUD RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi mencakup (1) penataan lingkungan bermain, (2) penggunaan alat permainan edukatif, (3) pengorganisasian kegiatan di dalam ruang/kelas atau di luar ruang/kelas sesuai dengan usia anak, (4) metode dan strategi yang digunakan, dan (5) keterlibatan orang tua/keluarga dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan program Pos PAUD ini berjalan seiringan dengan perencanaan program. Tidak ada kendala yang berarti dalam proses pelaksanaan program Pos PAUD, khususnya yang berkaitan dengan program bermain dan belajar. Proses perencanaan program, terutama untuk penyempurnaan perencanaan program bermain dan belajar itu lebih didasarkan pada pengalaman pengelola dan kader dalam pelaksanaan program bermain dan belajar.

(24)

76

pengasuhan, dan pendidikan anak; (3) Penentuan waktu dan aspek yang dievaluasi; (4) Komunikasi hasil evaluasi dengan orang tua; (5) Penyusunan dan penyampaian laporan perkembangan anak; dan (6) Tindak lanjut hasil evaluasi (program, metode, jenis aktivitas, APE, alat kebersihan dan kesehatan, sarana dan prasarana. Hasil evaluasi ini dalam bentuk penilaian sudah digunakan secara optimal untuk memperbaiki program, metode, jenis aktivitas/kegiatan, penggunaan dan penataan alat permainan edukatif, alat kebersihan dan kesehatan, serta untuk memperbaiki sarana dan prasarana. Hasil evaluasi secara keseluruhan menunjukkan bahwa perkembangan anak relatif sudah baik.

B. Saran

Dari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan tersebut di atas, berikut diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Berkaitan dengan kurangnya waktu dan kemampuan pengelola dalam menyusun dokumen perencanaan secara lengkap, pengelola disarankan untuk mengoptimalkan penyusunan perencanaan program dengan meminta bantuan dari pihak yang sudah lebih berpengalaman.

2. Berkaitan dengan koordinasi penentuan waktu dan jadwal bermain dan belajar, kader dapat meminta kesadaran orang tua siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan bermain dan belajar di Pos PAUD.

(25)

77

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Sarwoko, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Bandung. IKIP Semarang Press

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Perencanaan Program Pembelajaran. Direktorat Pendidikan Masyarakat.

Dit.PTK-PNF. 2006. Rencana Strategis Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal 2006-2010. Departemen Pendidikan Nasional.

Jeffs, T. and Smith, M. K. (2011). ‘What is informal education?’, the encyclopaedia of informal education. [http://infed.org/mobi/what-is-informal-education/. Diakses: 9 September 2013].

Rahman, Nurdin. 1989. Instruksional Material Perencanaan Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sahabuddin. 1985. Pendidikan Nonformal, Suatu Pengentar Ke dalam Pemahaman Konsep dan Prinsip-Prinsip Pengembangan. IKIP Ujungpandang.

Sanapiah, F. (1981), Pendidikan Luar Sekolah. Surabaya: CV. Usaha Nasional. Soelaiman, Joesoef (2004), Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

Solehuddin, M (1997). Konsep Dasar Pendidikan Pra Sekolah. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.

Sudjana, HD. 1991. Pendidikan Luar Sekolah, Wawasan sejarah Perkembangan Falsafah dan Teori & Pendukung Azas. Bandung: Nusantara Pers.

Syuaeb, Kurdie (2002), Pendidikan Luar Sekolah. Cirebon: CV. Alawiyah.

Gambar

Tabel 4.2 Perencanaan Proses Pembelajaran ......... Error! Bookmark not defined.

Referensi

Dokumen terkait

participants in the chain can access the data in real time and can validate which increases trust between parties, our blockchain & IoT based food supply chain system

Hasil penelitian sebagai berikut: (1) strategi kepala sekolah perempuan dalam mencapai sekolah efektif di MIT Al-Ishlah Kota Gorontalo yang meliputi: (a) optimalisasi

Fakultas/Universitas : Farmasi/Universitas Muhammadiyah Purwokerto Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil dari proses penelitian saya yang telah

Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Januari 2016 sebesar 0,51 persen atau lebih rendah dibanding Desember 2015 yang sebesar 0,96 persen

Pada diameter buah tanaman mentimun hasil uji BNJ pada taraf 5% (Tabel 3), menunjukkan bahwa pada pemberian dosis vermikompos terhadap diameter buah tanaman

Label (D) menunjukkan hasil visualisasi DARPA dataset dengan menggunakan metode Naïve Bayes dengan paket data yang dominan termasuk kedalam kategori normal.

The method used in this research is the development research methods models by Borg & Gall.The results of a questionnaire distributed to 30 students and 3 teachers