MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA
DALAM MEMAHAMI ISI PUISI
MELALUI TEKNIK PENGEMBANGAN UNSUR INTRINSIK
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Ai Samsiyahtul Munawaroh
1004142
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
AI SAMSIYAHTUL MUNAWAROH
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA
DALAM MEMAHAMI ISI PUISI
MELALUI TEKNIK PENGEMBANGAN UNSUR INTRINSIK
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)
Disetujui dan disahkan oleh
Pembimbing I
Dra. Hj. Hodidjah, M.Pd. NIP. 195504061984032001
Pembimbing II
Dra. Hj Momoh Halimah, M.Pd. NIP. 195307061974032001
Mengetahui,
Ketua Program Studi PGSD UPI Tasikmalaya
Lembar Hak Cipta
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA
DALAM MEMAHAMI ISI PUISI
MELALUI TEKNIK PENGEMBANGAN UNSUR INTRINSIK
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)
Oleh :
AI SAMSIYAHTUL MUNAWAROH
Sebuah Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
Hak cipta ini dilindungi undang-undang dskripsi ini tidak boleh diperbanyak
seluruhnya atau sebagian dicetak ulang, di foto copy atau cara lainnya tanpa ijin
ABSTRAK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MEMAHAMI ISI PUISI MELALUI TEKNIK PENGEMBANGAN UNSUR INSTRINSIK DI
KELAS II SEKOLAH DASAR INPRES
(PenelitianTindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)
oleh
Ai Samsiyahtul Munawaroh
ABSTRACT
IMPROVING SKILLS STUDENTS UNDERSTAND THE CONTENTS OF ENGINEERING DEVELOPMENT THROUGH POETRY IN CLASS II
ELEMENTS INTRINSIC PRIMARY INPRES
(PenelitianTindakan Against Class II Grade Elementary Instruction Kawalu District of Tasikmalaya)
by
Ai Samsiyahtul Munawaroh
This research is motivated by the lack of skills of the students in understanding the
content of the poem. This is evidenced by the value of students who have not reached
KKM is 47. Thus, this study aims to improve the quality of planning, implementation,
and results of learning to understand the content of the poem through development
techniques intrinsic elements. The method in this study using a method adapted from
PenelitianTindakan Class Kemmis and Mc models. Taggart. This model consists of
four steps of activities, namely: planning, action, observation, danrefleksi. Data were
taken from students of Class II Directive Primary School Kawalu Tasikmalaya District
of the number 31. Data collected by observation and tests, then processed using
qualitative descriptive technique. The results of the research cycle I and II cycle
showed that: 1) the ability of teachers in designing lesson plans using pieces
development techniques dari68,75% increase intrinsic elements of the first cycle to
90.25% in the second cycle; 2) the ability of teachers to manage pembelajara
nmeningkat from 64% to 90.25%; 3) students in learning activities increased from
70% to 92.75%; dan4) student learning outcomes in the study increased from 65% to
83%. Based on these results, it can be concluded that the use of techniques intrinsic
element in understanding the development of the content of the poem in class II
Elementary Instruction Tasikmalaya District of Kawalu proven to improve student
DAFTAR ISI
C. Teknik Pengembangan Unsur InstrinsikPuisi ... 9
D. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pemahaman Isi Puisi melalui Teknik Pengembangan Instrinsik Puisi ... 11
F. Teknik Pengumpulan Data ... 25
G. Teknik Analisis Data ... 26
H. Kriteria Keberhasilan ... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28
A. Hasil Penelitian ... 28
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61
A. Kesimpulan ... 61
B. Saran-Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 63
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
3.1. Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dari Mc. Taggart (Kasbolah,
2000) ... 19
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
3.1 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 25
4.1 Keadaan Siswa SD Negeri Lengkong Tahun Pelajaran 2012/2013 .... 29
4.2 Perolehan Nilai Awal Kelas II sebagai Identifikasi Awal/ Sebelum
Penelitian ... 31
4.3 Hasil Observasi Untuk Menilai Kemampuan Guru Dalam Merancang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Memahami Isi Puisi Melalui
Teknik Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus I ... 37
4.4 Hasil Observasi untuk Mengukur Kemampuan Guru dalam Proses
Pembelajaran Memahami Isi Puisi melalui Teknik Pengembangan
Unsur Instrinsik Siklus I ... 38
4.5 Hasil Observasi untuk Mengukur Sikap dan Aktivitas Siswa dalam
Proses Pembelajaran Memahami Isi Puisi melalui Teknik
Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus I ... 39
4.6 Perolehan Nilai Evaluasi Kemampuan Siswa Kelas II Memahami Isi
Puisi melalui Teknik Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus I ... 42
4.7 Hasil Observasi Untuk Menilai Kemampuan Guru dalam Merancang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Memahami Isi Puisi Melalui
Teknik Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus II ... 48
4.8 Hasil Observasi untuk Mengukur Kemampuan Guru dalam Proses
Pembelajaran Memahami Isi Puisi melalui Teknik Pengembangan
Unsur Instrinsik Siklus II ... 49
4.9 Hasil Observasi untuk Mengukur Sikap dan Aktivitas Siswa dalam
Proses Pembelajaran Memahami Isi Puisi melalui Teknik
Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus II ... 50
4.10 Perolehan Nilai Evaluasi Kemampuan Siswa Kelas V Memahami Isi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Rekapitulasi Penilaian dalam Membuat RPP Siklus I
dan Siklus II ... 56
Grafik 4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ... 58
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 64
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 68
3. Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 72
4. Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 74
5. Lembar Evaluasi Siklus I ... 76
6. Lembar Evaluasi Siklus II ... 78
7. Lembar Hasil Tes Siswa Siklus I dan Siklus II ... 80
8. Hasil Observasi untuk Menilai Kemampuan RPP Siklus I ... 81
9. Hasil Observasi untuk Menilai Kemampuan Guru dalam Pembelajaran Siklus I ... 84
10. Hasil Observasi untuk Menilai Kemampuan RPP Siklus II... 86
11. Hasil Observasi untuk Menilai Kemampuan Guru dalam Pembelajaran Siklus II ... 89
12. Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar ... 91
13. Surat Keputusan Pengesahan Judul ... 93
14. Surat Permohonan Izin Penelitian dari UPI ... 94
15. Surat Izin dari Kesbang ... 95
16. Surat Izin Kepala Sekolah ... 96
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Belajar merupakan kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Hal ini
sesuai dengan Hamalik Oemar (2005, hlm.21) yang menyatakan bahwa “Belajar
adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan
latihan”. Untuk mempelajari ilmu pengetahuan diperlukan bahasa pengantar
sebagai alat untuk berkomunikasi. Ditegaskan Depdiknas (2007, hlm.5) “Bahasa
memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
bidang studi”. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan
pembelajaran. Selain membantu perkembangan intelektual, sosial dan emosional,
bahasa juga dapat membantu peserta didik dalam mempelajari semua bidang studi
yang yang ada di sekolah.
Salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari siswadi sekolah dasar yaitu
bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia berpedoman pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Depdiknas (2007, hlm.5) yang menyatakan bahwa:
“Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap
positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia”. Adapun keterampilan berbahasa
mencakup empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, mambaca dan menulis.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan keterampilan berbahasa merupakan
Standar Kompetensi yang harus dikuasai siswa. Dijelaskan pada Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Depdiknas (2007, hlm.5):
2
Selain diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi,
pembelajaran bahasa Indonesia juga diarahkan untuk menunbuhkan apresiasi
terhadap karya sastra. Salah satu jenis karya sastra yang harus dipahami oleh
siswa sekolah dasar adalah puisi.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Depdiknas (2007, hlm.7), salah
satu Standar Kompetensi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II yang
harus dikuasai siswa yaitu: “Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan
membaca puisi anak”. Kemudian Kompetensi Dasarnya yaitu, “Menjelaskan isi
puisi anak yang dibaca”. Kompetensi dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan menuntut siswa mampu memahami isi puisi yang dibacanya.
Menurt Pradopo (dalam Irman 2008, hlm.39) “Puisi lebih diartikan pada
wujud ekspresi pikiran dan batin seseorang melalui kata-kata yang terpilih dan
dapat mewakili berbagai ungkapan makna sehingga menimbulkan tanggapan khusus,
keindahan, dan penafsiran beragam”. Unsur pembentuk puisi disebut unsur
instrinsik dan ekstrinsik. Untuk memahami isi puisi seorang pembaca yang kreatif
akan bereaksi dan merespon karya yang telah dibacanya, memilih apa yang telah
diperolehnya dalam proses pembacaan kemudian mengolahnya untuk
mendapatkan kreasi baru atau tujuan tertentu. Tingkat pemahaman terhadap puisi
pada setiap individu akan berbeda-beda berdasarkan pada tingkat pengetahuan dan
kematangan psikologisnya.
Memahami isi puisi merupakan pembelajaran yang dianggap cukup sulit oleh
para siswa, mulai dari siswa tingkat dasar sampai tingkat menengah. Begitu pula
yang terjadi di kelas II Sekolah Dasar Inpres Kecamatan Kawalu Kota
Tasikmalaya. Keterampilan siswa dalam memahami isi puisi masih belum
memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. Dari hasil observasi, ketika siswa
ditugaskan untuk menjawab lima pertanyaan tentang isi puisi yang berjudul
“Kasih Sayang Ibu”, hanya empat orang saja yang dapat menjawab tiga
pertanyaan dengan benar. Kebanyakan dari siswa hanya dapat menjawab satu
3
Dari hasil wawancara dengan beberapa orang siswa, diperoleh informasi
bahwa selama ini dalam pembelajaran memahami isi puisi guru hanya
menugaskan siswa untuk membaca puisi secara mandiri kemudian mengisi
beberapa pertanyaan yang terkait dengan puisi tersebut. Guru tidak membimbing
siswa tentang bagaimana cara untuk memahami isi puisi, sehingga siswa kesulitan
dalam menjawab pertanyaan.
Melihat kondisi siswa tersebut, maka perlu dilakukan upaya untuk
meningkatkan pemahaman siswa terhadap isi puisi. Salah satu teknik yang dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap isi puisi yaitu teknik pengembangan
pemahaman unsur instrinsik. Wellek dan Waren (2004, hlm 13) menyatakan
bahwa: “Dalam memahami puisi, siswa harus memperhatikan bahasa yang sesuai
dengan unsur-unsur yang ada dalam puisi”. Dengan memperhatikan unsur-unsur
yang ada dalam puisi, siswa akan lebih mudah dalam memahami isi puisi yang
dibacanya. Menurut Tarigan (2005, hlm.48) “Unsur instrinsik puisi merupakan
unsur yang menyususn isi sebuah puisi. Unsur instrinsik puisi dari segi isi terdiri
dari tema, rasa, nada, dan amanat”. Dengan demikian melalui teknik
pengembangan unsur instrinsik ini siswa akan lebih mudah dalam memahami isi
puisi karena terlebih dahulu mempelajari apa saja unsur pembangun puisi yang
dibacanya.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu dilakukan penelitian tindakan
kelas agar kemampuan siswa dalam pemahaman isi puisi dapat meningkat. Untuk
itu penulis menetapkan judul penelitian “Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memahami Isi Puisi melalui Teknik pengembangan Unsur Instrinsik di Kelas II Sekolah Dasar Inpres”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
4
2. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan
pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas
II Sekolah Dasar Inpres?
3. Bagaimana hasil belajar siswa dalam memahami isi puisi melalui teknik
pengembangan unsur instrinsik di Kelas II Sekolah Dasar Inpres?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran dalam meningkatkan
pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas
II Sekolah Dasar Inpres.
2. Mendeskripsikan pelaksanaan proses pembelajaran dalam meningkatkan
pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas
II Sekolah Dasar Inpres.
3. Mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam memahami isi puisi melalui
teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II Sekolah Dasar Inpres.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian secara teoritis diharapkan dapat mengembangkan hasanah
ilmu pengetahuan bidang pendidikan, terutama dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia tentang memahami isi puisi dengan menggunakan teknik
pengembangan unsur intrinsik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
5
b. Bagi siswa
Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami isi puisi
dengan menggunakan teknik pengembangan unsur intrinsik.
c. Bagi guru
Dapat membantu guru dalam meningkatkan hasil pembelajaran pemahaman
isi puisi pada siswa di masa yang akan datang dengan menentukan suatu teknik
kreatif yang menunjang keberhasilan pembelajaran, mampu menarik perhatian
dan minat bakat siswa.
d. Bagi Sekolah Dasar
Melaksanakan amanat kurikulum seperti yang diamanatkan oleh
undang-undang sistem pendidikan nasional dan KTSP. Hal tersebut antara lain sebagai
bentuk pengembangan sumber dan metode serta strategi pembelajaran yang
merujuk pada karakteristik yang dituntut oleh KTSP.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Bab II Kajian Pustaka. Bab ini berisi kajian pustaka yang terdiri dari
pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar, keterampilan membaca,
membaca puisi, teknik pengembangan unsur instrinsik puisi, langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan
unsur instrinsik, kerangka pemikiran, anggapan dasar, dan hipotesis penelitian.
Bab III Metode. Penelitian Bab ini terdiri dari model penelitian, setting
penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan
kriteria keberhasilan.
Bab VI Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi hasil penelitian dan
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Penelitian
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan kelas (PTK). Menurut IGAK Wardhani (2007, hlm.14) “Penelitian
tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai
guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.” Sedangan menurut
Kasihani Kasbolah (1999, hlm.15) “Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian
tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas
dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran.”
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan
penelitian praktis yang dilakukan oleh guru dalam lingkup kelas untuk
memecahkan masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas, berkaitan dengan
proses pembelajaran sebagai upaya untuk memperbaiki atau meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Proses pembelajaran bukan hanya dipandang sebagai rutinitas kegiatan yang
selesai begitu saja tanpa adanya tindak lanjut ke arah perbaikan, tetapi harus
memikirkan berbagai upaya perbaikan yang kontinuitas dalam pencapaian tujuan
pembelajaran. Melalui Penelitian Tindakan Kelas, guru dapat melakukan
pengamatan pada setiap proses pembelajaran yang dilanjutkan pada tahap
perenungan untuk menelaah dan mengkaji berbagai kelemahan dan kekurangan
pada proses pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, maka metode Penelitian Tindakan Kelas digunakan
untuk mendeskripsikan data hasil penelitian berupa data perencanaan pengajaran,
data proses belajar mengajar, dan data hasil kemampuan siswa. Penelitian ini
26
Stepen Kemmis dan Mc. Taggart (1992). Pemilihan model ini berdasarkan pada
kesederhanaan model sehingga lebih mudah dipahami dan fokus tindakan relatif
tidak kompleks. Pada setiap siklusnya terdapat empat tahapan pokok yang
dikemukakan oleh Stepen Kemmis dan Mc. Taggart yaitu: 1) perencanaan, 2)
tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
Gambar 3.1 Tahap Setiap Siklus
B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas II Sekolah
Dasar Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasimalaya. SD Inpres beralamat di Jl.
Saguling Panjang Desa Cilamajang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
Alasan lokasi penelitian ini antara lain:
a. Siswa kelas II SD Inpres kurang memahami pembelajaran bahasa Indonesia
terutama tentang memahami isi puisi.
b. Baik guru dan kepala sekolah maupun pejabat terkait telah memberikan izin
dilaksanakannya penelitian,
2. Subjek Penelitian
PERENCANAAN (Planning)
TINDAKAN (Action)
PENGAMATAN
(Observation)
27
Jumlah siswa sebagai subjek penelitian sebanyak 31 orang yang terdiri dari 16
orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Latar belakang siswa kelas
II SD Inpres ini beragam, sehingga beragam pula karakteristik siswa tersebut.
Sebagian siswa di kelas II mempunyai sifat pendiam dan pemalu, dan sifat ini
didominasi oleh murid perempuan. Sedangkan sebagian lainnya mempunyai sifat
sangat aktif meskipun keaktifan siswa tersebut masih cenderung menuju hal-hal
negatif seperti menjahili siswa yang lainnya. Sifat seperti ini didominasi oleh
siswa laki-laki. Karakter guru di kelas II ini baik dan sabar dalam menghadapi
setiap siswanya. Beliau juga tegas dalam membimbing siswanya. Siswa berasal
dari lingkungan keluarga dengan keadaan ekonomi beragam, tapi kebanyakan
orang tua dari siswa sendiri bekerja sebagai buruh.
3. Fokus Tindakan a. Kinerja Guru
1) Kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaaan pembelajaran
pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur intrinsik.
2) Kemampuan guru mengelola pembelajaran terutama dalam hal
pengembangan unsur intrinsik puisi.
3) Kemampuan guru menilai hasil pembelajaran pemahaman isi puisi.
b. Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa
Aktivitas dan hasil belajar siswa dalam memahami isi puisi melalui teknik
pengembangan unsur intrinsik di kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota
Tasikmalaya.
C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri
28
memecahkan masalah. Untuk jelasnya rancangan dalam penelitian ini
digambarkan sebagai berikut:
Identifikasi Masalah Menyusun Rencana 1
Siklus 1 Refleksi Siklus 1
Tindakan & Observasi
Pembelajaran Siklus 1
Perbaikan Rencana 2
Siklus 2 Refleksi Siklus 2
Tindakan & Observasi
Pembelajaran Siklus 2
Dst
Gambar 3.2
29
Orientasi dan identifikasi masalah merupakan tahap awal dalam kegiatan
penelitian. Kegiatan orientasi dan identifikasi masalah ini difokuskan pada
pembelajaran Bahasa Indonesia tentang memahami isi puisi di kelas II SD Inpres
Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Kegiatan orientasi dan identifikasi
masalah yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian meliputi hal-hal berikut:
a. Program pembelajaran Bahasa Indonesia.
b. Kemampuan guru mengajarkan Bahasa Indonesia tentang pembelajaran
pemahaman isi puisi.
c. Kemampuan siswa dalam memahami isi puisi.
d. Fasilitas dan bahan pembelajaran.
2. Perencanaan Tindakan Penelitian
Perencanaan kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan meliputi hal-hal
berikut:
a. Menetapkan jadwal penelitian tindakan dan jumlah siklus yang akan
dilaksanakan dengan melihat program pembelajaran Bahasa Indonesia untuk
materi pemahaman isi puisi. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan jadwal
pelajaran sehari-hari.
b. Menentukan bahan pengajaran berupa Puisi yang sesuai dengan minat dan
karakteristik siswa.
c. Merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan
dilaksanakan pada saat Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rencana
pelaksanaan pembelajaran dibuat untuk dua siklus.
d. Kegiatan siswa memahami isi puisi melalui teknik pengembangan unsur
intrinsik.
e. Merumuskan dan membuat instrumen pembelajaran proses mengajar dan
proses belajar siswa yang terdiri dari : 1) Lembar observasi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2) Lembar observasi proses pelaksanaan
pembelajaran, dan 3) Lembar observasi hasil evaluasi untuk menilai
30
a. Siklus 1
1) Perencanaan Tindakan Siklus I
Hal pertama yang dilaksanakan dalam perencanaan tindakan siklus I peneliti
melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang harus
dicapai oleh siswa. Selanjutnya peneliti membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran dan media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK. Setelah
itu peneliti membuat lembar kerja siswa dan instrumen yang akan digunakan
dalam siklus PTK. Di akhir perencanaan peneliti menyusun alat evaluasi
pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberi tindakan.
2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Hal yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan siklus I yaitu peneliti
melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
Pada proses pembelajaran di kegiatan awal, pertama guru mengucapkan
salam dan mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya guru melakukan apersepsi
melalui tanya jawab bersama siswa seputar puisi anak. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Pada kegiatan inti guru memberikan contoh puisi dan menugaskan siswa
untuk membacanya. Setelah siswa selesai mebaca puisi, guru kembali
membacakan puisi dengan intonasi yang benar. Langkah selanjutnya, guru
memberikan penjelasan mengenai cara memahami puisi. Kegiatan pembelajaran
kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Guru dan siswa melakukan tanya
jawab sesuai dengan isi puisi yang sedang dibahas. Pertanyaan yang diajukan
yaitu: Apa tema pada puisi tersebut? Bagaimana perasaan yang diungkapkan oleh
pengarang pada puisi tersebut? Amanat atau pesan apa yang dapat kamu ambil
dari puisi tersebut? dan lain sebagainya.
Pada kegiatan akhir guru membagikan lembar evaluasi siswa sesuai dengan
31
Observasi tindakan pada siklus I dilakukan selama berlangsungnya proses
pembelajaran memahami isi puisi melalui teknik pengembangan unsur intrinsik.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disepakati antara peneliti dan mitra peneliti (Observer).
4) Refleksi Tindakan Siklus I
Pada tahap refleksi peneliti melakukan kolaborasi bersama observer yaitu Ibu
Entin S. selaku wali kelas II untuk menganalisis hasil observasi yang terdiri dari
rencangan pembelajaran siklus I, proses pembelajaran siklus I, dan hasil belajar
siswa tentang memahami isi puisi. Analisis hasil observasi dilakukan untuk
memperoleh kesimpulan mengenai hal-hal yang telah memenuhi target dan kekurangan
dalam pembelajaran yang perlu diperbaiki atau disempurnakan. Setelah itu, peneliti dan
observer berdiskusi untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi
kekurangan yang muncul sekaligus sebagai langkah perbaikan pada pembelajaran
berikutnya.
b. Siklus II
1) Perencanaan Tindakan Siklus II
Hal yang dilaksanakan dalam perencanaan tindakan siklus II yaitu peneliti
melakukan perbaikan terhadap kekurangan yang terjadi pada siklus I. Pertama
peneliti menyiapkan materi pembelajaran tentang memahami isi puisi.
Selanjutnya peneliti menentukan puisi yang sesuai dengan tema dalam kurikulum,
dan membuat rancangan pembelajaran tentang materi memahami isi puisi sesuai
dengan hasil refleksi pada siklus I.
2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Hal yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan siklus II yaitu peneliti
melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Pada proses pembelajaran di
kegiatan awal, pertama guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa.
32
Pada kegiatan inti guru memberikan contoh puisi dan menugaskan siswa
untuk membacanya. Setelah siswa selesai mebaca puisi, guru kembali
membacakan puisi dengan intonasi yang benar. Langkah selanjutnya, guru
memberikan penjelasan mengenai cara memahami puisi. Kegiatan pembelajaran
kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Guru dan siswa melakukan tanya
jawab sesuai dengan isi puisi yang sedang dibahas. Pertanyaan yang diajukan
yaitu: Apa tema pada puisi tersebut? Bagaimana perasaan yang diungkapkan oleh
pengarang pada puisi tersebut? Amanat atau pesan apa yang dapat kamu ambil
dari puisi tersebut? dan lain sebagainya. Pada kegiatan akhir guru membagikan
lembar evaluasi siswa sesuai dengan petunjuk untuk mengecek pemahaman siswa
terhadap isi puisin yang telah dibacanya.
3) Observasi Tindakan Siklus II
Observasi tindakan pada siklus II dilakukan selama proses pembelajaran
memahami isi puisi melalui teknik pengembangan unsur intrinsik. Pengamatan
dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati antara
peneliti dan mitra peneliti (observer).
4) Refleksi Tindakan Siklus II
Pada tahap refleksi peneliti melakukan kolaborasi bersama observer yaitu Ibu
Entin S. selaku wali kelas II untuk menganalisis hasil observasi yang terdiri dari
rencangan pembelajaran siklus II, proses pembelajaran siklus II, dan hasil belajar
siswa tentang memahami isi puisi untuk dijadikan bahan pada tindakan siklus
pembelajaran berikutnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua cara yang
terlebih dahulu dikomunikasikan dengan observer, yaitu:
1. Observasi
Menurut Kunandar (2008, hlm.129) “Observasi atau pengamatan adalah
33
penilaian kinerja siswa yang merupakan alat untuk mengukur kemampuan siswa
dalam memahami puisi.
2. Tes Tertulis
Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa. Tes
dilakukan diakhir pembelajaran bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam memahami isi puisi melalui teknk pengembangan unsur intrinsik.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis deskriptif. Teknik tersebut mencakup kegiatan mengungkapkan kelebihan
dan kekurangan kerja siswa dan guru dalam proses belajar-mengajar yang terjadi
di dalam kelas selama penelitian berlangsung. Teknik analisis data pada penelitian
ini dilakukan dengan tahapan penelitian menurut Suharsimi (2012, hlm.5) yaitu
sebagai berikut:
1. Seleksi data, yaitu memilih data yang diperlukan sesuai dengan
permasalahan penelitian.
2. Klasfikasi data, yaitu mengelompokan data yang telah diseleksi
berdasarkan rumusan masalah penelitian.
3. Inerpretasi data, yaitu memberikan gambaran data yang diperoleh pada
setiap rumusan masalah penelitian.
4. Menarik kesimpulan, yaitu menarik kesimpulan hasil interpretasi data
sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian.
Hasil analisis data yang telah diperoleh selanjutnya digunakan untuk
menyusun rencana tindakan kelas berikutnya.
F. Kriteria Keberhasilan
Menurut Nasir (1983, hlm.78) “Model penilaian analisis dapat menggunakan
34
pengembangan unsur instrinsik ditetapkan kriteria keberhasilan penelitian
tindakan yang akan dijadikan acuan sebagai berikut :
1. Guru mengalami peningkatan kemampuan merancang teknik pembelajaran
pemahaman puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik
sekurang-kurangnya mencapai nilai untuk setiap aspek dari RPP dengan nilai rata-rata
tidak kurang dari 75%;
2. Guru mengalami peningkatan kemampuan mengelola pembelajaran
pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik
sekurang-kurangnya mencapai nilai untuk setiap aspek dari RPP dengan nilai rata-rata
tidak kurang dari 75%;
3. Siswa mengalami peningkatan kemampauan memahami isi puisi dengan
mempergunakan teknik pengembangan unsur instrinsik sekurang-kurangnya
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pembahasan hasil penelitian tentang
meningkatkan keterampilan siswa pada pembelajaran memahami isi puisi dengan
menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres
Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, yaitu sebagai berikut :
1. Perencanaan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran Bahasa Indonesia tentang memahami isi puisi dengan
menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres
Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalay. Pada tindakan pertama perencanaan
pembelajaran memperoleh skor rata-rata 68,75%, sedangkan rencana
pembelajaran tindakan kedua memperolah skor rata-rata 90,25%. Hal ini
berarti terdapat peningkatan kinerja guru dalam menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia.
2. Proses pelaksanaan pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan siswa
pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam memahami isi puisi dengan
menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres
Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Skor rata-rata aktivitas guru pada
tindakan pertama yaitu 64%, sedangkan tindakan kedua mendapat skor
rata-rata 92,75%. Untuk aktivitas siswa pada tindakan pertama siswa mendapat
skor rata-rata 70% dan pada tindakan kedua mendapat skor rata-rata 95,25%.
Sesuai dengan hasil tersebut aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran ternyata mengalami peningkatan. Hal ini berarti bahwa hasil
penelitian dapat meningkatkan proses pembelajaran guru dan siswa.
3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran memahami isi puisi dengan
menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres
Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya sebelum tindakan memperoleh
rata-rata 59%. Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas, hasil belajar siswa
53
tindakan kedua menjadi sebesar 83%. Berdasarkan data tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa teknik pengembangan unsur instrinsik dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi puisi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran sebagai
bahan pertimbangan pada pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah, hasil-hasil penelitian tentang pembelajaran Bahasa
Indonesia dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
memahami isi puisi dengan menggunakan teknik pengembangan unsur
instrinsik di Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya,
diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memberikan
keleluasaan pada guru dalam rangka merancang rencana pembelajaran
dengan menggunakan berbagai teknik pengembangan pembelajaran
khususnya dalam memahami isi puisi.
2. Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pemikiran
untuk mempertimbangkan penggunaan berbagai teknik pembelajaran
khususnya dalam pembelajaran memahami isi puisi dengan menggunakan
teknik pengembangan unsur instrinsik untuk merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
3. Bagi Siswa, dalam menyimak melalui kegiatan bercerita pada pembelajaran
Bahasa Indonesia diharapkan dapat memberi motivasi dan meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Teknik pengembangan Praktek. Yogyakarta; Rineka Cipta.
Ahmadi. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi
Sastra. Malang YAS.
Eneste. 1978. Kesusastraan pengantar teori dan Sejarah Bandung: Angkasa Eneste. 1991. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Heilman. 1977. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Aminudin. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung; Sinar Baru
Depdiknas, (2006) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: BSNP.
Djuanda, Dadan, dkk. 2006. Apresiasi Sastra Indonesia. Bandung : UPI Press.
Irman, Mokhamad, dkk. 2008. Bahasa Indonesia 3 untuk SMK. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.
Kasbolah, Kasihani. 1999/2000. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdikbud.
Sudjana. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Tarigan, Henry Guntur. (2005). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa;
Widjojoko, dkk. 2006. Teori dan Sejarah Sastra Indonesia. Bandung : UPI Press. Wellek, dkk. 2004. Problematika Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Yogyakarta: Mitra Gama Wydia.
Nasir. 1983. Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Rahamanto.1988. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Resmini, Novi. 2006. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa. Jakarta: Erlangga Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa dan
Sastra. Yogyakarta: BPFE
Rusyana 1997. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung Diponogoro.