• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MEMAHAMI ISI PUISI MELALUI TEKNIK PENGEMBANGAN UNSUR INTRINSIK (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MEMAHAMI ISI PUISI MELALUI TEKNIK PENGEMBANGAN UNSUR INTRINSIK (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA

DALAM MEMAHAMI ISI PUISI

MELALUI TEKNIK PENGEMBANGAN UNSUR INTRINSIK

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Ai Samsiyahtul Munawaroh

1004142

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA

(2)

AI SAMSIYAHTUL MUNAWAROH

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA

DALAM MEMAHAMI ISI PUISI

MELALUI TEKNIK PENGEMBANGAN UNSUR INTRINSIK

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)

Disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing I

Dra. Hj. Hodidjah, M.Pd. NIP. 195504061984032001

Pembimbing II

Dra. Hj Momoh Halimah, M.Pd. NIP. 195307061974032001

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD UPI Tasikmalaya

(3)
(4)

Lembar Hak Cipta

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA

DALAM MEMAHAMI ISI PUISI

MELALUI TEKNIK PENGEMBANGAN UNSUR INTRINSIK

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)

Oleh :

AI SAMSIYAHTUL MUNAWAROH

Sebuah Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

Hak cipta ini dilindungi undang-undang dskripsi ini tidak boleh diperbanyak

seluruhnya atau sebagian dicetak ulang, di foto copy atau cara lainnya tanpa ijin

(5)
(6)

ABSTRAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MEMAHAMI ISI PUISI MELALUI TEKNIK PENGEMBANGAN UNSUR INSTRINSIK DI

KELAS II SEKOLAH DASAR INPRES

(PenelitianTindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)

oleh

Ai Samsiyahtul Munawaroh

(7)

ABSTRACT

IMPROVING SKILLS STUDENTS UNDERSTAND THE CONTENTS OF ENGINEERING DEVELOPMENT THROUGH POETRY IN CLASS II

ELEMENTS INTRINSIC PRIMARY INPRES

(PenelitianTindakan Against Class II Grade Elementary Instruction Kawalu District of Tasikmalaya)

by

Ai Samsiyahtul Munawaroh

This research is motivated by the lack of skills of the students in understanding the

content of the poem. This is evidenced by the value of students who have not reached

KKM is 47. Thus, this study aims to improve the quality of planning, implementation,

and results of learning to understand the content of the poem through development

techniques intrinsic elements. The method in this study using a method adapted from

PenelitianTindakan Class Kemmis and Mc models. Taggart. This model consists of

four steps of activities, namely: planning, action, observation, danrefleksi. Data were

taken from students of Class II Directive Primary School Kawalu Tasikmalaya District

of the number 31. Data collected by observation and tests, then processed using

qualitative descriptive technique. The results of the research cycle I and II cycle

showed that: 1) the ability of teachers in designing lesson plans using pieces

development techniques dari68,75% increase intrinsic elements of the first cycle to

90.25% in the second cycle; 2) the ability of teachers to manage pembelajara

nmeningkat from 64% to 90.25%; 3) students in learning activities increased from

70% to 92.75%; dan4) student learning outcomes in the study increased from 65% to

83%. Based on these results, it can be concluded that the use of techniques intrinsic

element in understanding the development of the content of the poem in class II

Elementary Instruction Tasikmalaya District of Kawalu proven to improve student

(8)

DAFTAR ISI

C. Teknik Pengembangan Unsur InstrinsikPuisi ... 9

D. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pemahaman Isi Puisi melalui Teknik Pengembangan Instrinsik Puisi ... 11

(9)

F. Teknik Pengumpulan Data ... 25

G. Teknik Analisis Data ... 26

H. Kriteria Keberhasilan ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

A. Hasil Penelitian ... 28

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran-Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

3.1. Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dari Mc. Taggart (Kasbolah,

2000) ... 19

(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

3.1 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 25

4.1 Keadaan Siswa SD Negeri Lengkong Tahun Pelajaran 2012/2013 .... 29

4.2 Perolehan Nilai Awal Kelas II sebagai Identifikasi Awal/ Sebelum

Penelitian ... 31

4.3 Hasil Observasi Untuk Menilai Kemampuan Guru Dalam Merancang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Memahami Isi Puisi Melalui

Teknik Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus I ... 37

4.4 Hasil Observasi untuk Mengukur Kemampuan Guru dalam Proses

Pembelajaran Memahami Isi Puisi melalui Teknik Pengembangan

Unsur Instrinsik Siklus I ... 38

4.5 Hasil Observasi untuk Mengukur Sikap dan Aktivitas Siswa dalam

Proses Pembelajaran Memahami Isi Puisi melalui Teknik

Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus I ... 39

4.6 Perolehan Nilai Evaluasi Kemampuan Siswa Kelas II Memahami Isi

Puisi melalui Teknik Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus I ... 42

4.7 Hasil Observasi Untuk Menilai Kemampuan Guru dalam Merancang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Memahami Isi Puisi Melalui

Teknik Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus II ... 48

4.8 Hasil Observasi untuk Mengukur Kemampuan Guru dalam Proses

Pembelajaran Memahami Isi Puisi melalui Teknik Pengembangan

Unsur Instrinsik Siklus II ... 49

4.9 Hasil Observasi untuk Mengukur Sikap dan Aktivitas Siswa dalam

Proses Pembelajaran Memahami Isi Puisi melalui Teknik

Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus II ... 50

4.10 Perolehan Nilai Evaluasi Kemampuan Siswa Kelas V Memahami Isi

(12)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rekapitulasi Penilaian dalam Membuat RPP Siklus I

dan Siklus II ... 56

Grafik 4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pelaksanaan

Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ... 58

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 64

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 68

3. Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 72

4. Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 74

5. Lembar Evaluasi Siklus I ... 76

6. Lembar Evaluasi Siklus II ... 78

7. Lembar Hasil Tes Siswa Siklus I dan Siklus II ... 80

8. Hasil Observasi untuk Menilai Kemampuan RPP Siklus I ... 81

9. Hasil Observasi untuk Menilai Kemampuan Guru dalam Pembelajaran Siklus I ... 84

10. Hasil Observasi untuk Menilai Kemampuan RPP Siklus II... 86

11. Hasil Observasi untuk Menilai Kemampuan Guru dalam Pembelajaran Siklus II ... 89

12. Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar ... 91

13. Surat Keputusan Pengesahan Judul ... 93

14. Surat Permohonan Izin Penelitian dari UPI ... 94

15. Surat Izin dari Kesbang ... 95

16. Surat Izin Kepala Sekolah ... 96

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Belajar merupakan kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Hal ini

sesuai dengan Hamalik Oemar (2005, hlm.21) yang menyatakan bahwa “Belajar

adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang

dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan

latihan”. Untuk mempelajari ilmu pengetahuan diperlukan bahasa pengantar

sebagai alat untuk berkomunikasi. Ditegaskan Depdiknas (2007, hlm.5) “Bahasa

memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

bidang studi”. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan

pembelajaran. Selain membantu perkembangan intelektual, sosial dan emosional,

bahasa juga dapat membantu peserta didik dalam mempelajari semua bidang studi

yang yang ada di sekolah.

Salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari siswadi sekolah dasar yaitu

bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia berpedoman pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan Depdiknas (2007, hlm.5) yang menyatakan bahwa:

“Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi minimal peserta didik yang

menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap

positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia”. Adapun keterampilan berbahasa

mencakup empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, mambaca dan menulis.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan keterampilan berbahasa merupakan

Standar Kompetensi yang harus dikuasai siswa. Dijelaskan pada Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Depdiknas (2007, hlm.5):

(15)

2

Selain diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi,

pembelajaran bahasa Indonesia juga diarahkan untuk menunbuhkan apresiasi

terhadap karya sastra. Salah satu jenis karya sastra yang harus dipahami oleh

siswa sekolah dasar adalah puisi.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Depdiknas (2007, hlm.7), salah

satu Standar Kompetensi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II yang

harus dikuasai siswa yaitu: “Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan

membaca puisi anak”. Kemudian Kompetensi Dasarnya yaitu, “Menjelaskan isi

puisi anak yang dibaca”. Kompetensi dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan menuntut siswa mampu memahami isi puisi yang dibacanya.

Menurt Pradopo (dalam Irman 2008, hlm.39) “Puisi lebih diartikan pada

wujud ekspresi pikiran dan batin seseorang melalui kata-kata yang terpilih dan

dapat mewakili berbagai ungkapan makna sehingga menimbulkan tanggapan khusus,

keindahan, dan penafsiran beragam”. Unsur pembentuk puisi disebut unsur

instrinsik dan ekstrinsik. Untuk memahami isi puisi seorang pembaca yang kreatif

akan bereaksi dan merespon karya yang telah dibacanya, memilih apa yang telah

diperolehnya dalam proses pembacaan kemudian mengolahnya untuk

mendapatkan kreasi baru atau tujuan tertentu. Tingkat pemahaman terhadap puisi

pada setiap individu akan berbeda-beda berdasarkan pada tingkat pengetahuan dan

kematangan psikologisnya.

Memahami isi puisi merupakan pembelajaran yang dianggap cukup sulit oleh

para siswa, mulai dari siswa tingkat dasar sampai tingkat menengah. Begitu pula

yang terjadi di kelas II Sekolah Dasar Inpres Kecamatan Kawalu Kota

Tasikmalaya. Keterampilan siswa dalam memahami isi puisi masih belum

memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. Dari hasil observasi, ketika siswa

ditugaskan untuk menjawab lima pertanyaan tentang isi puisi yang berjudul

“Kasih Sayang Ibu”, hanya empat orang saja yang dapat menjawab tiga

pertanyaan dengan benar. Kebanyakan dari siswa hanya dapat menjawab satu

(16)

3

Dari hasil wawancara dengan beberapa orang siswa, diperoleh informasi

bahwa selama ini dalam pembelajaran memahami isi puisi guru hanya

menugaskan siswa untuk membaca puisi secara mandiri kemudian mengisi

beberapa pertanyaan yang terkait dengan puisi tersebut. Guru tidak membimbing

siswa tentang bagaimana cara untuk memahami isi puisi, sehingga siswa kesulitan

dalam menjawab pertanyaan.

Melihat kondisi siswa tersebut, maka perlu dilakukan upaya untuk

meningkatkan pemahaman siswa terhadap isi puisi. Salah satu teknik yang dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap isi puisi yaitu teknik pengembangan

pemahaman unsur instrinsik. Wellek dan Waren (2004, hlm 13) menyatakan

bahwa: “Dalam memahami puisi, siswa harus memperhatikan bahasa yang sesuai

dengan unsur-unsur yang ada dalam puisi”. Dengan memperhatikan unsur-unsur

yang ada dalam puisi, siswa akan lebih mudah dalam memahami isi puisi yang

dibacanya. Menurut Tarigan (2005, hlm.48) “Unsur instrinsik puisi merupakan

unsur yang menyususn isi sebuah puisi. Unsur instrinsik puisi dari segi isi terdiri

dari tema, rasa, nada, dan amanat”. Dengan demikian melalui teknik

pengembangan unsur instrinsik ini siswa akan lebih mudah dalam memahami isi

puisi karena terlebih dahulu mempelajari apa saja unsur pembangun puisi yang

dibacanya.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu dilakukan penelitian tindakan

kelas agar kemampuan siswa dalam pemahaman isi puisi dapat meningkat. Untuk

itu penulis menetapkan judul penelitian “Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memahami Isi Puisi melalui Teknik pengembangan Unsur Instrinsik di Kelas II Sekolah Dasar Inpres”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

yaitu sebagai berikut:

(17)

4

2. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan

pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas

II Sekolah Dasar Inpres?

3. Bagaimana hasil belajar siswa dalam memahami isi puisi melalui teknik

pengembangan unsur instrinsik di Kelas II Sekolah Dasar Inpres?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran dalam meningkatkan

pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas

II Sekolah Dasar Inpres.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan proses pembelajaran dalam meningkatkan

pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas

II Sekolah Dasar Inpres.

3. Mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam memahami isi puisi melalui

teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II Sekolah Dasar Inpres.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian secara teoritis diharapkan dapat mengembangkan hasanah

ilmu pengetahuan bidang pendidikan, terutama dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia tentang memahami isi puisi dengan menggunakan teknik

pengembangan unsur intrinsik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

(18)

5

b. Bagi siswa

Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami isi puisi

dengan menggunakan teknik pengembangan unsur intrinsik.

c. Bagi guru

Dapat membantu guru dalam meningkatkan hasil pembelajaran pemahaman

isi puisi pada siswa di masa yang akan datang dengan menentukan suatu teknik

kreatif yang menunjang keberhasilan pembelajaran, mampu menarik perhatian

dan minat bakat siswa.

d. Bagi Sekolah Dasar

Melaksanakan amanat kurikulum seperti yang diamanatkan oleh

undang-undang sistem pendidikan nasional dan KTSP. Hal tersebut antara lain sebagai

bentuk pengembangan sumber dan metode serta strategi pembelajaran yang

merujuk pada karakteristik yang dituntut oleh KTSP.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka. Bab ini berisi kajian pustaka yang terdiri dari

pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar, keterampilan membaca,

membaca puisi, teknik pengembangan unsur instrinsik puisi, langkah-langkah

pelaksanaan pembelajaran pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan

unsur instrinsik, kerangka pemikiran, anggapan dasar, dan hipotesis penelitian.

Bab III Metode. Penelitian Bab ini terdiri dari model penelitian, setting

penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan

kriteria keberhasilan.

Bab VI Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi hasil penelitian dan

(19)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan kelas (PTK). Menurut IGAK Wardhani (2007, hlm.14) “Penelitian

tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai

guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.” Sedangan menurut

Kasihani Kasbolah (1999, hlm.15) “Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian

tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas

dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran.”

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan

penelitian praktis yang dilakukan oleh guru dalam lingkup kelas untuk

memecahkan masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas, berkaitan dengan

proses pembelajaran sebagai upaya untuk memperbaiki atau meningkatkan

kualitas pembelajaran.

Proses pembelajaran bukan hanya dipandang sebagai rutinitas kegiatan yang

selesai begitu saja tanpa adanya tindak lanjut ke arah perbaikan, tetapi harus

memikirkan berbagai upaya perbaikan yang kontinuitas dalam pencapaian tujuan

pembelajaran. Melalui Penelitian Tindakan Kelas, guru dapat melakukan

pengamatan pada setiap proses pembelajaran yang dilanjutkan pada tahap

perenungan untuk menelaah dan mengkaji berbagai kelemahan dan kekurangan

pada proses pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut, maka metode Penelitian Tindakan Kelas digunakan

untuk mendeskripsikan data hasil penelitian berupa data perencanaan pengajaran,

data proses belajar mengajar, dan data hasil kemampuan siswa. Penelitian ini

(20)

26

Stepen Kemmis dan Mc. Taggart (1992). Pemilihan model ini berdasarkan pada

kesederhanaan model sehingga lebih mudah dipahami dan fokus tindakan relatif

tidak kompleks. Pada setiap siklusnya terdapat empat tahapan pokok yang

dikemukakan oleh Stepen Kemmis dan Mc. Taggart yaitu: 1) perencanaan, 2)

tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

Gambar 3.1 Tahap Setiap Siklus

B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas II Sekolah

Dasar Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasimalaya. SD Inpres beralamat di Jl.

Saguling Panjang Desa Cilamajang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.

Alasan lokasi penelitian ini antara lain:

a. Siswa kelas II SD Inpres kurang memahami pembelajaran bahasa Indonesia

terutama tentang memahami isi puisi.

b. Baik guru dan kepala sekolah maupun pejabat terkait telah memberikan izin

dilaksanakannya penelitian,

2. Subjek Penelitian

PERENCANAAN (Planning)

TINDAKAN (Action)

PENGAMATAN

(Observation)

(21)

27

Jumlah siswa sebagai subjek penelitian sebanyak 31 orang yang terdiri dari 16

orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Latar belakang siswa kelas

II SD Inpres ini beragam, sehingga beragam pula karakteristik siswa tersebut.

Sebagian siswa di kelas II mempunyai sifat pendiam dan pemalu, dan sifat ini

didominasi oleh murid perempuan. Sedangkan sebagian lainnya mempunyai sifat

sangat aktif meskipun keaktifan siswa tersebut masih cenderung menuju hal-hal

negatif seperti menjahili siswa yang lainnya. Sifat seperti ini didominasi oleh

siswa laki-laki. Karakter guru di kelas II ini baik dan sabar dalam menghadapi

setiap siswanya. Beliau juga tegas dalam membimbing siswanya. Siswa berasal

dari lingkungan keluarga dengan keadaan ekonomi beragam, tapi kebanyakan

orang tua dari siswa sendiri bekerja sebagai buruh.

3. Fokus Tindakan a. Kinerja Guru

1) Kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaaan pembelajaran

pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur intrinsik.

2) Kemampuan guru mengelola pembelajaran terutama dalam hal

pengembangan unsur intrinsik puisi.

3) Kemampuan guru menilai hasil pembelajaran pemahaman isi puisi.

b. Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa

Aktivitas dan hasil belajar siswa dalam memahami isi puisi melalui teknik

pengembangan unsur intrinsik di kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota

Tasikmalaya.

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri

(22)

28

memecahkan masalah. Untuk jelasnya rancangan dalam penelitian ini

digambarkan sebagai berikut:

Identifikasi Masalah Menyusun Rencana 1

Siklus 1 Refleksi Siklus 1

Tindakan & Observasi

Pembelajaran Siklus 1

Perbaikan Rencana 2

Siklus 2 Refleksi Siklus 2

Tindakan & Observasi

Pembelajaran Siklus 2

Dst

Gambar 3.2

(23)

29

Orientasi dan identifikasi masalah merupakan tahap awal dalam kegiatan

penelitian. Kegiatan orientasi dan identifikasi masalah ini difokuskan pada

pembelajaran Bahasa Indonesia tentang memahami isi puisi di kelas II SD Inpres

Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Kegiatan orientasi dan identifikasi

masalah yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian meliputi hal-hal berikut:

a. Program pembelajaran Bahasa Indonesia.

b. Kemampuan guru mengajarkan Bahasa Indonesia tentang pembelajaran

pemahaman isi puisi.

c. Kemampuan siswa dalam memahami isi puisi.

d. Fasilitas dan bahan pembelajaran.

2. Perencanaan Tindakan Penelitian

Perencanaan kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan meliputi hal-hal

berikut:

a. Menetapkan jadwal penelitian tindakan dan jumlah siklus yang akan

dilaksanakan dengan melihat program pembelajaran Bahasa Indonesia untuk

materi pemahaman isi puisi. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan jadwal

pelajaran sehari-hari.

b. Menentukan bahan pengajaran berupa Puisi yang sesuai dengan minat dan

karakteristik siswa.

c. Merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan

dilaksanakan pada saat Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rencana

pelaksanaan pembelajaran dibuat untuk dua siklus.

d. Kegiatan siswa memahami isi puisi melalui teknik pengembangan unsur

intrinsik.

e. Merumuskan dan membuat instrumen pembelajaran proses mengajar dan

proses belajar siswa yang terdiri dari : 1) Lembar observasi Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2) Lembar observasi proses pelaksanaan

pembelajaran, dan 3) Lembar observasi hasil evaluasi untuk menilai

(24)

30

a. Siklus 1

1) Perencanaan Tindakan Siklus I

Hal pertama yang dilaksanakan dalam perencanaan tindakan siklus I peneliti

melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang harus

dicapai oleh siswa. Selanjutnya peneliti membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran dan media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK. Setelah

itu peneliti membuat lembar kerja siswa dan instrumen yang akan digunakan

dalam siklus PTK. Di akhir perencanaan peneliti menyusun alat evaluasi

pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberi tindakan.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Hal yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan siklus I yaitu peneliti

melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.

Pada proses pembelajaran di kegiatan awal, pertama guru mengucapkan

salam dan mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya guru melakukan apersepsi

melalui tanya jawab bersama siswa seputar puisi anak. Kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Pada kegiatan inti guru memberikan contoh puisi dan menugaskan siswa

untuk membacanya. Setelah siswa selesai mebaca puisi, guru kembali

membacakan puisi dengan intonasi yang benar. Langkah selanjutnya, guru

memberikan penjelasan mengenai cara memahami puisi. Kegiatan pembelajaran

kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Guru dan siswa melakukan tanya

jawab sesuai dengan isi puisi yang sedang dibahas. Pertanyaan yang diajukan

yaitu: Apa tema pada puisi tersebut? Bagaimana perasaan yang diungkapkan oleh

pengarang pada puisi tersebut? Amanat atau pesan apa yang dapat kamu ambil

dari puisi tersebut? dan lain sebagainya.

Pada kegiatan akhir guru membagikan lembar evaluasi siswa sesuai dengan

(25)

31

Observasi tindakan pada siklus I dilakukan selama berlangsungnya proses

pembelajaran memahami isi puisi melalui teknik pengembangan unsur intrinsik.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah

disepakati antara peneliti dan mitra peneliti (Observer).

4) Refleksi Tindakan Siklus I

Pada tahap refleksi peneliti melakukan kolaborasi bersama observer yaitu Ibu

Entin S. selaku wali kelas II untuk menganalisis hasil observasi yang terdiri dari

rencangan pembelajaran siklus I, proses pembelajaran siklus I, dan hasil belajar

siswa tentang memahami isi puisi. Analisis hasil observasi dilakukan untuk

memperoleh kesimpulan mengenai hal-hal yang telah memenuhi target dan kekurangan

dalam pembelajaran yang perlu diperbaiki atau disempurnakan. Setelah itu, peneliti dan

observer berdiskusi untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi

kekurangan yang muncul sekaligus sebagai langkah perbaikan pada pembelajaran

berikutnya.

b. Siklus II

1) Perencanaan Tindakan Siklus II

Hal yang dilaksanakan dalam perencanaan tindakan siklus II yaitu peneliti

melakukan perbaikan terhadap kekurangan yang terjadi pada siklus I. Pertama

peneliti menyiapkan materi pembelajaran tentang memahami isi puisi.

Selanjutnya peneliti menentukan puisi yang sesuai dengan tema dalam kurikulum,

dan membuat rancangan pembelajaran tentang materi memahami isi puisi sesuai

dengan hasil refleksi pada siklus I.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Hal yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan siklus II yaitu peneliti

melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Pada proses pembelajaran di

kegiatan awal, pertama guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa.

(26)

32

Pada kegiatan inti guru memberikan contoh puisi dan menugaskan siswa

untuk membacanya. Setelah siswa selesai mebaca puisi, guru kembali

membacakan puisi dengan intonasi yang benar. Langkah selanjutnya, guru

memberikan penjelasan mengenai cara memahami puisi. Kegiatan pembelajaran

kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Guru dan siswa melakukan tanya

jawab sesuai dengan isi puisi yang sedang dibahas. Pertanyaan yang diajukan

yaitu: Apa tema pada puisi tersebut? Bagaimana perasaan yang diungkapkan oleh

pengarang pada puisi tersebut? Amanat atau pesan apa yang dapat kamu ambil

dari puisi tersebut? dan lain sebagainya. Pada kegiatan akhir guru membagikan

lembar evaluasi siswa sesuai dengan petunjuk untuk mengecek pemahaman siswa

terhadap isi puisin yang telah dibacanya.

3) Observasi Tindakan Siklus II

Observasi tindakan pada siklus II dilakukan selama proses pembelajaran

memahami isi puisi melalui teknik pengembangan unsur intrinsik. Pengamatan

dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati antara

peneliti dan mitra peneliti (observer).

4) Refleksi Tindakan Siklus II

Pada tahap refleksi peneliti melakukan kolaborasi bersama observer yaitu Ibu

Entin S. selaku wali kelas II untuk menganalisis hasil observasi yang terdiri dari

rencangan pembelajaran siklus II, proses pembelajaran siklus II, dan hasil belajar

siswa tentang memahami isi puisi untuk dijadikan bahan pada tindakan siklus

pembelajaran berikutnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua cara yang

terlebih dahulu dikomunikasikan dengan observer, yaitu:

1. Observasi

Menurut Kunandar (2008, hlm.129) “Observasi atau pengamatan adalah

(27)

33

penilaian kinerja siswa yang merupakan alat untuk mengukur kemampuan siswa

dalam memahami puisi.

2. Tes Tertulis

Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa. Tes

dilakukan diakhir pembelajaran bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam memahami isi puisi melalui teknk pengembangan unsur intrinsik.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis deskriptif. Teknik tersebut mencakup kegiatan mengungkapkan kelebihan

dan kekurangan kerja siswa dan guru dalam proses belajar-mengajar yang terjadi

di dalam kelas selama penelitian berlangsung. Teknik analisis data pada penelitian

ini dilakukan dengan tahapan penelitian menurut Suharsimi (2012, hlm.5) yaitu

sebagai berikut:

1. Seleksi data, yaitu memilih data yang diperlukan sesuai dengan

permasalahan penelitian.

2. Klasfikasi data, yaitu mengelompokan data yang telah diseleksi

berdasarkan rumusan masalah penelitian.

3. Inerpretasi data, yaitu memberikan gambaran data yang diperoleh pada

setiap rumusan masalah penelitian.

4. Menarik kesimpulan, yaitu menarik kesimpulan hasil interpretasi data

sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian.

Hasil analisis data yang telah diperoleh selanjutnya digunakan untuk

menyusun rencana tindakan kelas berikutnya.

F. Kriteria Keberhasilan

Menurut Nasir (1983, hlm.78) “Model penilaian analisis dapat menggunakan

(28)

34

pengembangan unsur instrinsik ditetapkan kriteria keberhasilan penelitian

tindakan yang akan dijadikan acuan sebagai berikut :

1. Guru mengalami peningkatan kemampuan merancang teknik pembelajaran

pemahaman puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik

sekurang-kurangnya mencapai nilai untuk setiap aspek dari RPP dengan nilai rata-rata

tidak kurang dari 75%;

2. Guru mengalami peningkatan kemampuan mengelola pembelajaran

pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik

sekurang-kurangnya mencapai nilai untuk setiap aspek dari RPP dengan nilai rata-rata

tidak kurang dari 75%;

3. Siswa mengalami peningkatan kemampauan memahami isi puisi dengan

mempergunakan teknik pengembangan unsur instrinsik sekurang-kurangnya

(29)

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pembahasan hasil penelitian tentang

meningkatkan keterampilan siswa pada pembelajaran memahami isi puisi dengan

menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres

Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran Bahasa Indonesia tentang memahami isi puisi dengan

menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres

Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalay. Pada tindakan pertama perencanaan

pembelajaran memperoleh skor rata-rata 68,75%, sedangkan rencana

pembelajaran tindakan kedua memperolah skor rata-rata 90,25%. Hal ini

berarti terdapat peningkatan kinerja guru dalam menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. Proses pelaksanaan pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan siswa

pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam memahami isi puisi dengan

menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres

Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Skor rata-rata aktivitas guru pada

tindakan pertama yaitu 64%, sedangkan tindakan kedua mendapat skor

rata-rata 92,75%. Untuk aktivitas siswa pada tindakan pertama siswa mendapat

skor rata-rata 70% dan pada tindakan kedua mendapat skor rata-rata 95,25%.

Sesuai dengan hasil tersebut aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan

pembelajaran ternyata mengalami peningkatan. Hal ini berarti bahwa hasil

penelitian dapat meningkatkan proses pembelajaran guru dan siswa.

3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran memahami isi puisi dengan

menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres

Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya sebelum tindakan memperoleh

rata-rata 59%. Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas, hasil belajar siswa

(30)

53

tindakan kedua menjadi sebesar 83%. Berdasarkan data tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa teknik pengembangan unsur instrinsik dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi puisi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran sebagai

bahan pertimbangan pada pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah, hasil-hasil penelitian tentang pembelajaran Bahasa

Indonesia dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran

memahami isi puisi dengan menggunakan teknik pengembangan unsur

instrinsik di Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya,

diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memberikan

keleluasaan pada guru dalam rangka merancang rencana pembelajaran

dengan menggunakan berbagai teknik pengembangan pembelajaran

khususnya dalam memahami isi puisi.

2. Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pemikiran

untuk mempertimbangkan penggunaan berbagai teknik pembelajaran

khususnya dalam pembelajaran memahami isi puisi dengan menggunakan

teknik pengembangan unsur instrinsik untuk merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

3. Bagi Siswa, dalam menyimak melalui kegiatan bercerita pada pembelajaran

Bahasa Indonesia diharapkan dapat memberi motivasi dan meningkatkan

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Teknik pengembangan Praktek. Yogyakarta; Rineka Cipta.

Ahmadi. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi

Sastra. Malang YAS.

Eneste. 1978. Kesusastraan pengantar teori dan Sejarah Bandung: Angkasa Eneste. 1991. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Heilman. 1977. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Aminudin. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung; Sinar Baru

Depdiknas, (2006) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: BSNP.

Djuanda, Dadan, dkk. 2006. Apresiasi Sastra Indonesia. Bandung : UPI Press.

Irman, Mokhamad, dkk. 2008. Bahasa Indonesia 3 untuk SMK. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.

Kasbolah, Kasihani. 1999/2000. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdikbud.

Sudjana. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Tarigan, Henry Guntur. (2005). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa;

Widjojoko, dkk. 2006. Teori dan Sejarah Sastra Indonesia. Bandung : UPI Press. Wellek, dkk. 2004. Problematika Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Yogyakarta: Mitra Gama Wydia.

Nasir. 1983. Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Rahamanto.1988. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Resmini, Novi. 2006. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa. Jakarta: Erlangga Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa dan

Sastra. Yogyakarta: BPFE

Rusyana 1997. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung Diponogoro.

(32)
(33)

Gambar

Gambar 3.1 Tahap Setiap Siklus
Gambar 3.2 Rancangan Penelitian Model Stepen Kemmis dan Mc. Taggart

Referensi

Dokumen terkait

 Inflasi terjadi terutama disebabkan karena adanya kenaikan harga, dimana kenaikan IHK (inflasi) terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar

Gejala penyakit pada tahap awal (fase akut) bersifat tidak khas seperti demam selam 3-4 hari yang dapat hilang tanpa diobati, demam berulang lagi 1-2 bulan kemudiam, atau

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang selalu memberikan rezeki dan pertolongan serta menyertakan perlindungan-Nya, sehingga penulis mampu

dibongkar adalah pelapisan geologi pemikiran Islam yang ter (di) bentuk secara historis, berlapis-lapis dan berlangsung lama, Arkoun menyebutnya sebagai “ortodoksi.” Sebab

Muskuloskeletal adalah komponen terpenting dalam menjaga keseimbangan tubuh agar tidak mengalami jatuh. Dari kedua perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini, keduanya

Selain dicoba model regresi polinomial, juga dicoba model Curve Fitting Kubik. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa model regresi nonlinier-1 temperatur turun

Jenis usaha kelompok tani “Makin Makmur” adalah budidaya perikanan. Komoditas yang diusahakan adalah ikan bandeng. Sistem budidaya yang diterapkan adalah sistem

Dapat digunakan sebagai alat pertimbangan, acuan, dan referensi tambahan untuk penelitian-penelitian selanjutnya mengenai pengaruh kepercayaan konsumen, keterlibatan konsumen