Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS
KABUPATEN CIANJUR
Salah satu kawasan konservasi tumbuhan secara ex-situ adalah Kebun Raya Cibodas yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Cianjur. Sebagai kawasan konservasi dan wisata, pengelola Kebun Raya Cibodas harus dapat menyelaraskan fungsi konservasi dan wisata ini, dimana wisatawan dapat berwisata dengan nyaman dan pelestarian tumbuhan dapat berjalan dengan baik, jangan sampai jumlah pengunjung melebihi kapasitas daya dukung, karena dapat berakibat pada rusaknya lingkungan konservasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai daya dukung wisata Kebun Raya Cibodas, yaitu jumlah maksimum wisatawan yang dapat ditampung oleh Kebun Raya Cibodas dengan mempertimbangkan aspek fisik, lingkungan serta manajemennya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dengan teknik pengolahan data menggunakan metode Cifuentes, yakni dengan menghitung daya dukung fisik (PCC), daya dukung riil (RCC) dan daya dukung efektif (ECC). Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan nilai daya dukung fisik adalah 7.148, daya dukung riil sebesar 593 dan daya dukung efektif sebesar 549. Maka dengan nilai PCC > RCC > ECC, menunjukan bahwa daya dukung wisata di Kebun Raya Cibodas saat ini baik. Namun, secara aktual ketika peak season daya dukung riil Kebun Raya Cibodas telah melampaui batas dengan jumlah kunjungan dalam sehari sebesar 17.000 wisatawan, dan ketika low season daya dukung riil belum terlampaui dengan jumlah 409 wisatawan.
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
TOURISM CARRYING CAPACITY ANALYSIS AS AN EFFORT TO SUPPORT CONSERVATION AND TOURISM FUNCTIONS IN CIBODAS
BOTANIC GARDENS CIANJUR REGENCY
One of ex-situ plant conservation in Indonesia is Cibodas Botanic Gardens which is one of the leading tourist destinations in Cianjur Regency. As a conservation area and tourist destination, Management of Cibodas Botanic Gardens should be able to harmonize the function of conservation and tourism, where tourists can travel comfortably and preservation of plants can run well, if the carrying capacity is over it will affected to the quality of tourism and environment too. The purpose of this study was to determine the value of Cibodas Botanic Gardens tourism carrying capacity, it is the maximum of tourists that can be accommodated by Cibodas Botanic Gardens with considered physical, ecological, and management aspects. The method used is descriptive research method and for data processing used method of Cifuentes, by calculating the physical carrying capacity (PCC), the real carrying capacity (RCC) and the effective carrying capacity (ECC). Based on the research results obtained physical carrying capacity is 7,148, the real carrying capacity is 593 and the effective carrying capacity is 549. So with the value of PCC > RCC > ECC, shows that tourism carrying capacity in Cibodas Botanic Gardens run well. However, actually when the peak season, real carrying capacity of Cibodas Botanic Gardens have exceeded, with the number of visits a day is 17.000 tourist, and when low season the real carrying capacity has not been exceeded by 409 tourist.
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.5 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.5.1 Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined.
1.5.2 Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined.
1.6 Sistematika Penulisan ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Konsep Kebun Raya ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Pengertian Kebun Raya ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Pembangunan Kebun Raya ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Kriteria Kebun Raya ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Fungsi Kebun Raya ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Konsep Pariwisata ... Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Pengertian Wisata ... Error! Bookmark not defined.
2.2.2 Pengertian Pariwisata ... Error! Bookmark not defined.
2.2.3 Pengertian Wisatawan ... Error! Bookmark not defined.
2.2.4 Jenis-Jenis Pariwisata ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Konsep Ekowisata ... Error! Bookmark not defined.
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.3.2 Pariwisata Alam ... Error! Bookmark not defined.
2.3.3 Pengertian Ekowisata ... Error! Bookmark not defined.
2.3.4 Konsep Dasar Ekowisata ... Error! Bookmark not defined.
2.4 Konsep Daya Dukung Wisata ... Error! Bookmark not defined.
2.4.1 Pengertian Daya Dukung Wisata ... Error! Bookmark not defined.
2.4.2 Komponen Daya Dukung Wisata ... Error! Bookmark not defined.
2.4.3 Pengukuran Daya Dukung Wisata .... Error! Bookmark not defined.
2.5 Kerangka Pemikiran... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
3.1 Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan DataError! Bookmark not
defined.
3.6 Teknik Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.6.1 Analisis Daya Dukung Fisik (PCC) .. Error! Bookmark not defined.
3.6.2 Analisis Daya Dukung Riil (RCC) ... Error! Bookmark not defined.
3.6.3 Analisis Daya Dukung Efektif (ECC)Error! Bookmark not
defined.
3.6.4 Analisis Daya Dukung Wisata ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
4.1 Gambaran Umum Lokasi ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Lokasi ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Aksesibilitas ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Potensi Daya Tarik Wisata ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4 Fasilitas ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5 Pengelolaan Kebun Raya Cibodas .... Error! Bookmark not defined.
4.1.6 Pertumbuhan Jumlah Wisatawan ... Error! Bookmark not defined.
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2.1 Daya Dukung Fisik ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Daya Dukung Riil (RCC) ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Daya Dukung Efektif (ECC) ... Error! Bookmark not defined.
4.2.4 Daya Dukung Wisata ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel: Halaman:
Tabel 1.1 Pertumbuhan Pariwisata Dunia Tahun 2013Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Kabupaten Cianjur Tahun 2013
Berdasarkan Pos Retribusi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.3 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kebun Raya Cibodas Tahun
2009-2013 Berdasarkan Tiket Terjual. Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.4 Jumlah Koleksi dan Tumbuhan Mati di Kebun Raya CibodasError! Bookmark not defin
Tabel 2.1 Kebutuhan Areal Wisata Alam ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.2 Level Pengalaman yang Digunakan dalam Perencanaan Kawasan
Rekreasi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.1 Data Sekunder ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2 Data Primer ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.3 Kelas Kelerengan Lahan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana Kebun Raya CibodasError! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Pertumbuhan Jumlah Wisatawan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.3 Daya Dukung Fisik (PCC) Kebun Raya CibodasError! Bookmark not defined.
Tabel 4.4 Keragaman Flora Kebun Raya Cibodas dan Perhitungan IDSError! Bookmark not defin
Tabel 4.5 Panjang Trek Wisata Kebun Raya CibodasError! Bookmark not defined.
Tabel 4.6 Curah Hujan di Kecamatan Cipanas Tahun 2011-2013Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.7 Jumlah Hari Kunjungan dan Hari Hujan Tahun 2011-2013Error! Bookmark not defined
Tabel 4.8 Nilai Faktor Koreksi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.8 Daya Dukung Riil Kebun Raya CibodasError! Bookmark not defined.
Tabel 4.9 Daya Dukung Efektif Kebun Raya CibodasError! Bookmark not defined.
Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Perhitungan Daya Dukung dengan Jumlah
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar: Halaman:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Denah Lokasi Kebun Raya Cibodas .. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Struktur Organisasi UPT BKT Kebun Raya CibodasError! Bookmark not defined.
Gambar 4.3 Trek Wisata yang Curam ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.4 Denah Kelerengan Trek Wisata Kebun Raya CibodasError! Bookmark not defined.
Gambar 4.5 Denah Lahan Curam... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.6 Jumlah Rata-Rata Wisatawan Kebun Raya Cibodas PerhariError! Bookmark not defin
Gambar 4.7 Aktivitas Wisatawan di Taman Sakura & Jalan AirError! Bookmark not defined.
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi
Tumbuhan Kebun Raya Cibodas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (UPT
BKT Kebun Raya Cibodas-LIPI) yang merupakan unit pelaksana teknis dari Pusat
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor dalam kedeputian Ilmu Pengetahuan
Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Secara administratif Kebun Raya
Cibodas (KRC) berada di Kampung Rarahan, Desa Sindanglaya, Kecamatan
Cipanas, Kabupaten Cianjur. Kebun Raya Cibodas berbatasan langsung dengan
Desa Sindanglaya di sebelah timur, Desa Cimacan dan Desa Ciloto sebelah utara,
Desa Sukatani di sebelah selatan dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di
sebelah barat. Lokasi Kebun Raya Cibodas – LIPI berada di kaki Gunung Gede
dan Gunung Pangrango pada ketinggian kurang lebih 1.300-1.425 meter di atas
permukaan laut dengan luas 120 ha (Kebun Raya Cibodas, 2014).
3.2Desain Penelitian
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui
penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan
dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh
pemecahannya (Narbuko dan Achmadi, 2009: 1). Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Narbuko dan Achmadi
(2009: 44) penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan
pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga
menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi. Ia juga bersifat komperatif
dan korelatif. Penelitian deskriptif banyak membantu terutama dalam penelitian
yang bersifat longitudinal, genetik dan klinis. Teknik pengumpulan data melalui
purposive interview yakni wawancara yang dilakukan kepada responden
berdasarkan data yang dibutuhkan. Selain wawancara, teknik pengumpulan data
30
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam proses pengolahan data, yakni dalam penentuan daya dukung
wisata, peneliti menggunakan metode pengolahan yang dikemukakan oleh
Cifuentes, dengan perhitungan daya dukung fisik, daya dukung riil dan daya
dukung efektif, dengan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi daya dukung
itu sendiri yang sekaligus menjadi faktor pembatasnya. Setelah mendapatkan hasil
dari pengolahan data menggunakan metode Cifuentes, hasil tersebut lalu
dianalisis. Dalam analisis data, peneliti menggunakan analisis deskriptif, yakni
dengan menguraikan atau mendeskripsikan hasil dari pengolahan data.
3.3Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2012: 49) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu.
Populasi dalam penelitian ini dapat dikategorikan menjadi dua, yakni (1)
populasi untuk penentuan nilai daya dukung fisik yakni wisatawan untuk
mengetahui lama kunjungan wisatawan di Kebun Raya Cibodas. (2) populasi
untuk penentuan daya dukung efektif berupa variabel biotik (flora atau koleksi
tumbuhan di Kebun Raya Cibodas dan fauna monyet ekor panjang yang sering
muncul di sekitar air terjun) dan variabel abiotik (curah hujan dan kelerangan
lahan) serta (3) pengelola Kebun Raya Cibodas.
Dengan mempertimbangkan tujuan dan kebutuhan sesuai dengan fokus
penelitian mengenai daya dukung wisata, maka sampel dalam penelitian ini adalah
(1) wisatawan yang pernah berkunjung ke Kebun Raya Cibodas dengan lokasi
daya tarik yang berbeda-beda (taman tematik, air mancur dan kolam besar, Air
Terjun Ciismun, Air Terjun Cibogo dan Jalan Air). (2) Flora yang rentan terhadap
gangguan dari wisatawan. Lokasi pengambilan sampel flora adalah di Kebun
Raya Cibodas yang berupa taman tematik dan kebun koleksi, sedangkan untuk
kelerangan lahan sampel diambil diberbagai lahan dan trek menuju daya tarik
wisata di Kebun Raya Cibodas, yakni trek menuju ke taman tematik, air mancur
31
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan sampel yang dipilih untuk mewakili pengelola dari Kebun Raya
Cibodas adalah Kepala Kebun Raya Cibodas dan Kepala Koleksi Tumbuhan
Kebun Raya Cibodas.
3.4Instrumen Penelitian
Intrumen penelitian merupakan salah satu komponen penting yang
diperlukan dalam pengumpulan data, yakni berupa alat atau pedoman. Instrumen
yang digunakan adalah pedoman wawancara. Pedoman wawancara adalah
susunan pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Pedoman ini
digunakan untuk melakukan wawancara dengan pengelola Kebun Raya Cibodas
dan wisatawan yang pernah berkunjung ke Kebun Raya Cibodas.
Selain pedoman wawancara, dalam penelitian ini juga peneliti
menggunakan telepon genggam (handphone) merk Samsung Galaxy Mini II tipe
GT-S6500D sebagai alat untuk mengambil gambar/foto, dan juga merekam suara
pada saat wawancara dan Global Postioning System (GPS) merk Garmin dengan
tipe GPSmap 60CSx sebagai alat untuk mengukur luas dan panjang trek di Kebun
Raya Cibodas.
3.5Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data penelitian adalah sumber dari data-data yang dikumpulkan
dan diperlukan untuk penelitian. Atau dapat diartikan sumber data adalah tempat
atau subjek dari mana data diperoleh. Berdasarkan jenisnya, data dibedakan
menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Hermawan (2009: 168)
berdasarkan sumbernya data dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Data primer (Primary Data Source)
Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh
peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian dalam penelitian
ekspolratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode
pengumpulan data berupa survei, wawancara ataupun observasi. Maka
dalam penelitian ini, data primer didapatkan melalui observasi langsung ke
Kebun Raya Cibodas dan melalui hasil wawancara dengan responden/
32
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Data sekunder (Secondary Data Source)
Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variabel-variabel
yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain.
Sumber data sekunder bisa diperoleh dalam suatu perusahaan (sumber
internal), berbagai internet, website, perpustakaan umum maupun lembaga
pendidikan, dan membeli dari perusahaan-perusahaan yang memang
mengkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder. Dalam penelitian
ini, data sekunder didapatkan dari buku terbitan, laporan resmi perusahaan,
website resmi organisasi.
Jenis dan sumber data sekunder maupun primer yang digunakan dalam
penelitian ini diambil dari berbagai sumber terpercaya dan dapat dipertanggung-
jawabkan dengan menggunakan teknik pengambilan data lewat observasi,
wawancara, studi litelatur dan studi dokumentasi. Sumber dan jenis data sekunder
dapat dilihat dalam tabel 3.1, sedangkan data primer dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.1
Data Sekunder
No Data Penelitian Jenis
Data Sumber Data
1 Pertumbuhan Pariwisata Dunia
Tahun 2013 Sekunder UNWTO 2014
2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke
Kabupaten Cianjur Tahun 2012 Sekunder
ILPPD Kab. Cianjur 2012
3
Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kebun Raya Cibodas Tahun 2009-2013
Sekunder Kebun Raya Cibodas
4 Kebutuhan Areal Wisata Alam Sekunder Fandeli 2002
5 Curah Hujan Sekunder BMKG Stasiun
SMPK Pacet Sumber: Hasil pengolahan data dari berbagai sumber, 2014
Seluruh data sekunder ini merupakan hasil dari studi litelatur, yakni data
yang dikumpulkan dari berbagai sumber referensi, baik itu dari buku terbitan,
33
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2
Data Primer
No Data Penelitian Jenis
Data
Teknik Pengumpulan Data
1 Lama Kunjungan Wisatawan Primer Wawancara
2 Panjang Trek Menuju Daya Tarik
Wisata di Kebun Raya Cibodas Primer
Observasi dan Dokumentasi
3 Sarana dan Prasaran Kebun Raya
Cibodas Primer
Observasi, Wawancara dan Dokumentasi
4 Keanekaragaman Tumbuhan Kebun
Raya Cibodas Primer
Wawancara dan Observasi Sumber: Hasil pengolahan data, 2014
Berdasarkan tabel 3.1 dan tabel 3.2, sumber data diperoleh melalui
beberapa teknik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan metode observasi, wawancara, studi litelatur dan studi
dokumentasi.
a. Observasi
Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan langsung ke lokasi. Mengamati bagaimana kegiatan keadaan
yang sebenarnya di Kebun Raya Cibodas terkait daya dukung wisata dan
juga mengamati langsung faktor biotik dan abiotik yang dipilih sebagai
faktor koreksi dalam penelitian ini. Selain itu, pengematan yang dilakukan
oleh peneliti juga melalui observasi partisipasi, yakni merasakan langsung
sebagai wisatawan dengan melakukan berbagai kegiatan wisata di tempat
yang dikunjungi di Kebun Raya Cibodas, dimana peneliti sebagai
wisatawan dengan keluarga, bersama rombongan dan wisatawan individu.
b. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu
34
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan kepada wisatawan yang pernah berkunjung ke Kebun Raya
Cibodas sebanyak 20 wisatawan (10 wisatawan saat low season dan 10
wisatawan saat high season) karena untuk mengetahui lama kunjungannya
di Kebun Raya Cibodas. Selain wisatawan, wawancara juga dilakukan
kepada pengelola, yakni Kepala Kebun Raya Cibodas yang diwakili oleh
unit Jasa dan Informasi, dan Kepala Konservasi yang diwakili oleh
pegawai koleksi tumbuhan.
c. Studi Litelatur
Dalam studi litelatur, peneliti melakukan kegiatan pencarian data dari
berbagai sumber referensi yang relevan, baik itu dari buku terbitan, jurnal,
laporan resmi pemerintah/perusahaan, berbagai peraturan/regulasi
pemerintah maupun dari internet dengan mengakses situs web yang
releven serta dapat dipertanggungjawabkan.
d. Studi Dokumentasi
Teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi ini menekankan pada
catatan-catatan yang telah diperoleh dari lapangan. Dokumen ini berupa
tulisan dan/atau gambar atau foto atau suara serta audio visual yang
diambil selama melakukan penelitian.
3.6Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data penelitian yang sudah diperoleh dimaksudkan sebagai
suatu cara mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat dibaca
(readable) dan dapat ditafsirkan (interpretable) (Azwar, 2012: 123).
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode pengolahan daya dukung yang dikemukakan oleh Cifuentes
dalam Sayan dan Atik (2011: 69). Metode ini telah direkomendasikan oleh IUCN
seperti yang diungkapkan oleh Sayan & Atik (2011: 69) dalam jurnal ekologi,
Turki. Setelah data diolah, maka hasil dari pengolahan data tersebut akan
35
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan menguraikan atau mendeskripsikan hasil yang telah diperoleh. Adapun
detail analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:
3.6.1 Analisis Daya Dukung Fisik (PCC)
Daya dukung fisik (Physical Caring Capacity/ PCC) merupakan jumlah
maksimum wisatawan yang secara fisik terpenuhi, dalam satu satuan waktu
tertentu. PCC dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
PCC = A x V/a x Rf
Keterangan:
A : Luas areal yang tersedia untuk pemenfaatan wisata
V/a : Areal yang dibutuhkan untuk aktivitas tertentu (m2) atau
V adalah seorang wisatawan dan a adalah area yang
dibutuhkan oleh wisatawan (Sayan dan Atik, 2011: 212)
Rf : Faktor Rotasi
Pertimbangan dasar yang dipergunakan dalam melakukan perhitungan
PCC ini adalah:
a. Luas area yang dibutuhkan oleh seorang wisatawan untuk berwisata
agar tetap memperoleh kepuasan. Kebutuhan area seorang wisatawan
untuk berenang adalah 302 kaki2, berperahu adalah 544 kaki2, berpiknik
adalah 2725-2726 kaki2, dan berkemah adalah 3640-3907 kaki2
(Douglas dalam Fandeli 2002: 207).
b. Luas ruang yang tersedia merupakan seluruh luas areal pemanfaatan
yang dapat dijadikan sebagai tempat konsentrasi pengunjung/ pusat
aktivitas wisata.
c. Faktor rotasi (Rf) adalah jumlah kunjungan harian yang diperkenankan
ke satu lokasi, yang dihitung dengan persamaan:
Rf = Masa Buka
Waktu rata-rata per kunjungan
36
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Real Caring Capacity/ RCC adalah daya dukung yang sebenarnya dimana
perhitungannya dimulai dengan jumlah kunjungan maksimal yang diperbolehkan
untuk sebuah lokasi yakni PCC, kemudian memperhitungkan faktor koreksi yang
ditentukan berdasarkan karakteristik suatu kawasan. Perhitungan RCC ini akan
menghasilkan jumlah kunjungan wisatawan yang dapat ditampung oleh suatu
kawasan meminimalisir atau tanpa merusak ekosistem yang ada. Faktor koreksi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Keberagaman vegetasi (Cf1)
b. Gangguan satwa liar (Monyet) (Cf2)
c. Kelerengan lahan (Cf3)
d. Curah hujan(Cf4)
Rumus yang digunakan untuk mengukur RCC adalah :
RCC = PCC - Cf1 - Cf2 - Cf3 – Cf4
Asumsi yang digunakan adalah:
a. Faktor koreksi (Cf) diperoleh dengan mempertimbangkan variabel
biotik dan abiotik.
b. Faktor koreksi (Cf) berhubungan dengan kondisi spesifik dan
karakteristik lokasi.
c. Faktor koreksi (Cf) diintrepertasikan dalam bentuk persentase dengan
rumus:
Cf =
Keterangan:
Ml : Pembatas ukuran variabel
Mt : Jumlah ukuran variabel
Sehingga untuk perhitungan RCC dalam bentuk persentase dapat
37
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RCC = PCC x 100-Cf1 x 100 – Cf2 x 100 – Cf3 x 100 – Cf4
100 100 100 100
3.6.2.1 Variabel Biotik dan Abiotik
Variabel biotik berupa gangguan terhadap diversitas atau keragaman flora
dan fauna yang ada di Kebun Raya Cibodas ini menggunakan indeks diversitas
simpson (I-DS), dengan rumus sebagai berikut:
IDS = 1 –
Keterangan:
= indeks dominasi
Indeks dominasi adalah hasil perhitungan dari data yang diperoleh
mengenai keberagaman flora yang ada, dengan rumus:
Keterangan: s adalah jumlah spesies; ni adalah jumlah individu spesies
ke-i; n adalah jumlah individu semua spesies.
Selanjutnya dalam penentuan kelerengan lahan yakni berupa trek dan
lahan didata kemudian diukur dengan pedoman dari Surat Keputusan (SK)
Menteri Pertanian tahun 1980 tentang Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan
Lindung untuk menentukan bagaimana kelerengan lahan yang ada di Kebun Raya
Cibodas. Pembagian kelas kelerengan lahan dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Kelas Kelerengan Lahan
Kelas Lereng Klasifikasi Kelas Lereng (%) Keterangan
38
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 8 – 15 Landai
3 15 – 25 Agak curam
4 25 – 45 Curam
5 45 atau lebih Sangat curam
Sumber: SK Menteri Pertanian No.837/KPTS/UM/11/1980
Setelah melakukan pendataan, selanjutnya adalah mengaplikasikan hasil
tersebut dalam bentuk peta kelerangan lahan di Kebun Raya Cibodas yang curam.
Hal ini dilakukan karena dapat menjadi faktor koreksi atau pembatas bagi
kegiatan wisata yang akan dilakukan oleh wisatawan di Kebun Raya Cibodas.
Setelah didapatkan kelerengan lahan dengan klasifikasi curam, maka akan dapat
dihitung faktor koreksi dari kelerengan lahan ini.
Curah hujan ikut membatasi kegiatan wisatawan di Kebun Raya Cibodas.
Karena sifat wisata yang ada di Kebun Raya Cibodas sebagian besar adalah
outdoor, sehingga curah hujan akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan
wisatawan. Perhitungan nilai faktor koreksi dari curah hujan ini adalah dengan
memperhitungkan perbandingan jumlah hari hujan dengan jumlah hari kunjungan
selama tiga tahun terakhir, yakni tahun 2011, 2012 dan 2013.
3.6.3 Analisis Daya Dukung Efektif (ECC)
Daya dukung efektif atau Effective Caring Capacity (ECC) adalah jumlah
maksimum pengunjung yang dapat ditampung oleh suatu tempat, dengan adanya
faktor manajemen tertentu (Management Capacity/ MC). ECC dihitung dengan
menggunakan rumus:
ECC = RCC x MC
Keterangan:
ECC : Daya dukung efektif
MC : Jumlah petugas pengelola wisata
RCC : Daya dukung riil
39
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. MC merupakan hasil penjumlahan dari kondisi petugas yang ada
saat ini dengan kebutuhan jumlah petugas untuk mengelola suatu
kawasan.
b. Pengukuran MC melibatkan faktor yang terkait dengan kebijakan
manajemen seperti pendataan koleksi tumbuhan. Dalam penelitian
ini MC dihitung dengan rumus sebagai berikut:
MC = Jumlah staf yang ada x 100%
Jumlah staf yang dibutuhkan
c. Sehingga untuk menghitung Management Capacity diperlukan data
mengenai staf tetap yang bekerja di Kebun Raya Cibodas dan
jumlah staf yang dibutuhkan.
3.6.4 Analisis Daya Dukung Wisata
Analisis ini dilakukan dengan membandingkan data yang dihasilkan dalam
analisis daya dukung sebelumnya (PCC, RCC dan ECC). Ketentuannya adalah :
PCC > RCC dan RCC > ECC
Hasil analisis ini dijadikan standar dalam menentukan daya dukung wisata
di Kebun Raya Cibodas. Jika PCC > RCC > ECC maka daya dukung wisata di
suatu kawasan dalam hal ini Kebun Raya Cibodas baik. Artinya pengelola masih
dapat melakukan upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan sampai pada batas
nilai perhitungan hasil dari persamaan di atas. Namun, jika ECC lebih besar dari
RCC dan RCC lebih besar dari PCC, maka jumlah pengunjung saat ini telah
melewati daya dukung kawasan artinya kawasan tersebut telah melebihi batas
maksimum kapasitas daya dukungnya.
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Kebun Raya Cibodas sebagai kawasan konservasi tumbuhan secara ex-situ
dan in-situ memiliki peran penting dalam pengembangan kekayaan flora
Indonesia maupun dunia dan juga berperan dalam pendidikan lingkungan
mengenai pentingnya lingkungan alam bagi kehidupan manusia. Berada dibawah
pengelolaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kebun Raya Cibodas
menjadi salah satu lembaga yang menyumbang pendapatan Negara bukan pajak.
Selain sebagai kawasan konservasi, Kebun Raya Cibodas juga memiliki
fungsi sebagai destinasi wisata yang menjadi unggulan di Kabupaten Cianjur dan
dikunjungi ratusan ribu wisatawan setiap tahunnya. Dalam pemanfaatannya
sebagai destinasi wisata dengan daya tarik wisata alam maupun buatannya,
berhubungan langsung dengan lingkungan. Pemanfaatan Kebun Raya Cibodas
sebagai kawasan wisata, perlu mempertimbangkan daya dukung wisatanya,
supaya fungsi wisata dan fungsi konservasi yang ada di Kebun Raya Cibodas
dapat sinergis. Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung wisata Kebun Raya
Cibodas, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Kebun Raya Cibodas secara fisik (PCC) dapat menampung jumlah
maksimum wisatawan sebanyak 7.148 wisatawan perhari atau 638.020
wisatawan pertahun. Hal ini menunjukan bahwa secara keruangan atau
luas wilayah Kebun Raya Cibodas yang dijadikan sebagai area
pemanfaatan wisata masih dapat menampung wisatawan dengan
perbandingan jumlah rata-rata wisatawan perhari pada tahun
2009-2013 adalah sebanyak 1.382 wisatawan perhari atau 504.877
wisatawan pertahun.
2. Jumlah maksimum wisatawan yang diijinkan secara riil (RCC) dengan
mempertimbangkan empat faktor koreksi yang dipilih berdasarkan
karakteristik dari Kebun Raya Cibodas sebagai kawasan konservasi
75
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
gangguan terhadap satwa liar, kelerengan lahan dan curah hujan adalah
593 wisatawan perhari. Dimana keempat faktor koreksi tersebut juga
menjadi faktor pembatas bagi kegiatan wisatawan di Kebun Raya
Cibodas.
3. Jumlah maksimum wisatawan Kebun Raya Cibodas dengan
mempertimbangkan aspek fisik, ekologi dan manajemen adalah
sebanyak 549 wisatawan perhari. Dalam aspek manajemen, Kebun
Raya Cibodas kebutuhan pegawainya belum terpenuhi sehingga harus
ada penambahan pegawai. Kenudian secara aktual, jumlah kunjungan
wisatawan perhari dari rata-rata kunjungan tahun 2009-2013 adalah
sebanyak 1.382 wisatawan perhari. Hal ini menunjukan bahwa jumlah
maksimum wisatawan dengan pertimbangan aspek fisik, ekologi dan
manajemen telah terlampaui sama seperti daya dukung riil.
4. Hasil perhitungan daya dukung wisata Kebun Raya Cibodas
menunjukan PCC > RCC > ECC. Artinya berdasarkan hasil
perhitungan, Kebun Raya Cibodas dapat menampung wisatawan
dengan segala aktivitasnya dengan baik ketika jumlah wisatawan
secara aktual tidak melampaui batas maksimal dari nilai RCC. Namun,
pada kondisi aktual, Kebun Raya Cibodas jumlah kunjungan
wisatawan pada saat high season telah melampaui batas maksimal
jumlah wisatawan, sedangkan pada saat low season masih dalam batas
normal.
5.2Saran
Ananlisis daya dukung wisata dalam penelitian ini bertujuan agar fungsi
konservasi dan fungsi wisata Kebun Raya Cibodas dapat berjalan selaras, yakni
dengan diketahuinya batas maksimum jumlah wisatawan yang berkunjung ke
Kebun Raya CIbodas, sehingga dapat terwujudnya lingkungan yang tetap lestari
dan wisatawan dapat berwisata dengan nyaman. Maka terdapat beberapa saran
76
Egi Sasmita, 2014
ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagi Peneliti Selanjutnya/akademisi
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumbangan dalam kerangka
pemikiran dalam penelitian lebih lanjut yang didasarkan pada jumlah
maksimum wisatawan atau berdasarkan daya dukung wisatanya.
Sehingga peneliti selanjutnya dapat meneruskan hasil penelitian ini
kepada strategi dan kebijakan mengenai pengelolaan wisatawan yang
cocok untuk diterapkan di Kebun Raya Cibodas berdasarkan daya
dukung wisatanya.
2. Bagi Pengelola
Berdasarkan hasil dari penelitian yang menunjukan jumlah kunjungan
wisatawan pada saat peak season yang telah melampaui batas
maksimum dan saat low season masih dalam batas normal, peneliti
menyarankan agar melakukan optimalisasi recovery kawasan pada saat
low season. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melakukan
penutupan pada sebagian daya tarik wisata yang mengalami kerusakan
atau perubahan. Dengan melakukan penutupan satu atau sebagian daya
tarik ini, wisatawan tetap dapat berkunjung ke daya tarik lainnya yang
ada di Kebun Raya Cibodas tanpa harus menutup total seluruh