• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH APLIKASI REKAYASA PROGRAM MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SMPLB MUHAMMADIYAH CIPARAY KABUPATEN BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH APLIKASI REKAYASA PROGRAM MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SMPLB MUHAMMADIYAH CIPARAY KABUPATEN BANDUNG."

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

CIPARAY KABUPATEN BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Subhan Permana Sidiq NIM : 1004949

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH APLIKASI REKAYASA PROGRAM MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT

PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB MUHAMMADIYAH CIPARAY KABUPATEN BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing 1

Dr. Juhanaini, M.Ed NIP 196005051986032001

Pembimbing II

Drs. Sunaryo, M.Pd. NIP 19560722 198503 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT PADA ANAK

TUNARUNGU KELAS VIII SMPLB DI SLB MUHAMMADIYAH CIPARAY

KABUPATEN BANDUNG” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan

cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila

dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam

penulisan ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014

Yang membuat pernyataan,

Subhan Permana Sidiq

(4)

Subhan Permana Sidiq,2014

ABSTRAK

Latar belakang penelitian ini adalah anak tunarungu dalam praktek shalat masih belum lancar, masih terdapat kesalahan-keselahan dalam melaksanakan shalat baik dalam gerakan maupuan bacaan shalat, sehingga belum mampu melaksanakan kewajiban seutuhnya sebagai seorang muslim. Oleh sebab itu, penulis mencoba menggunakan Aplikasi Rekayasa Program Media Power Point sebagai media pembelajaran yang diperkirakan dapat membantu meningkatkan kemampuan praktek shalat pada anak tunarungu.

penenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran sampai sejauh mana peningkatan kemampuan praktek shalat pada anak tunarungu setelah pembelajarannya menggunakan aplikasi rekayasa prorgram media power point. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Single Subject

Research (SSR) dengan desain A-B-A yang mana pada baseline-1 (A-1) dilakukan

tiga sesi, pada intervensi-1 (B-1) enam sesi, sedangkan pada baseline-2 (A-2) tiga sesi. Subjek Penelitian berjumlah 1 orang siswa kelas VIII SMPLB SLB-ABCD Muhammadiyah Ciparay Kab. Bandung. Analisis data penelitian menggunakan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi dengan teknik statistik deskripstif. Hasil penelitian, pada baseline-1 (A-1), Setelah diberikan intervensi pada baseline-2 (A-2) mengalami peningkatan yaitu 82% yang dicapai oleh subjek P. Sedangkan nilai rata-rata bacaan shalat persentase subjek berinisial P adalah 58 %. Setelah diberikan intervensi pada baseline-2 (A-2) mengalami peningkatan yaitu 69% yang dicapai oleh subjek P. Dengan demikian media aplikasi rekayasa program media power point dapat dijadikan salah satu media untuk meningkatkan kemampuan praktek shalat pada anak tunarungu di SLB-ABCD Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung.

(5)

Subhan Permana Sidiq,2014

Kesabaran adalah perahu untuk menagarungi samudra kehidupan, kesabaran pula

yang memberi kekuatan untuk tetap istiqomah melawan derasnya arus kehidupan.

Sabar yang terhujam dalam relung hati serta ikhlas karena Allah Swt.

Teruslah belajar, berusaha dan berdo’a untuk menggapainya.

Jatuh berdiri lagi. Kalah mencoba lagi. Gagal bangkit lagi.

Never give up!

Sampai Allah Swt berkata “ waktunya pulang “

Aku persembahkan karya kecil ini, untuk pelita hati Ayah dan Ibunda tercinta,

yang senantiasa ada saat suka maupun duka, selalu setia mendampingi saat aku

lemah tidak berdaya, tiada henti-hentinya mendo’akan anaknya dalam setiap

sujudnya.

(6)
(7)

Subhan Permana Sidiq,2014

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GRAFIK ...

i

ii

iii

vi

viii

x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...

B. Identifikasi masalah ...

C. Batasan Masalah ...

D. Rumusan Masalah ...

E. Tujuan dan Kegunaan penelitian ... 1

3

4

4

4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Konsep dasar anak tunarungu

a. Pengertian anak tunarungu ...

b. Klasifikasi anak Tunarungu ...

2. Konsep dasar aplikasi rekaysa program media power point

a. Definisi aplikasi rekayasa program media power point ...

b. Media pembelajaran ...

c. Fungsi media pembelajaran ...

d. Manfaat media pembelajaran ...

e. Program microsoft power point ...

3. Konsep dasar praktek shlat

a. Pengertian shalat ...

b. Niat shalat fardhu ... 6

7

7

8

8

9

9

12

(8)

Subhan Permana Sidiq,2014

c. Do’a atau bacaan shalat ...

d. Syarat wajib shalat ...

e. Rukun shalat ...

f. Batal shalat ...

B. Kerangka Berfikir dan Hipotesis Penelitian

1. Kerangka berfikir ...

C. Implementasi Rekayasa Program Media Power Point ... 13

15

15

16

17

18

BAB III METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian ...

B. Metode Penelitian ...

C. Prosedur Penelitian ...

D. Tempat dan Subjek Penelitian ...

E. Instrumen dan teknik pengumpulan data ...

F. Teknik pengolahan Data ... 19

21

24

28

29

32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian ...

B. Pembahasan ...

34

73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...

B. Saran ...

75

76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN 78

(9)

Subhan Permana Sidiq,2014

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk pengenalan

praktek shalat ...

Tabel 3.1 Format Pencatatan Presentasi Intervensi (B) untuk

pengenalan praktek shalat ...

Tabel 3.2 Format Pencatatan Presentasi Baseline (A’) untuk

Kemampuan Praktek Shalat ...

Tabel 3.4 Format Instrumen Observasi ...

Tabel 4.1 Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 1 ...

Tabel 4.2 Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 2 ...

Tabel 4.3 Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 3 ...

Tabel 4.4 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 4 ...

Tabel 4.5 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 5 ...

Tabel 4.6 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 6 ...

Tabel 4.7 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 7 ...

Tabel 4.8 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 8 ...

Tabel 4.9 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat

25

26

27

29

34

35

37

38

39

40

41

(10)

Subhan Permana Sidiq,2014

sesi 9 ...

Tabel 4.10 Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan praktek shalat sesi 10 ...

Tabel 4.11 Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan praktek shalat sesi 11 ...

Tabel 4.12 Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan praktek shalat sesi 12 ...

Tabel 4.13 Perkembangan Kemampuan Praktek Shalat ...

Tabel 4.14 Panjang kondisi ...

Tabel 4.15 Estimasi Kecenderungan Arah ...

Tabel 4.16 Data Kecenderungan Stabilitas ...

Tabel 4.17 Jejak Data Kemampuan Praktek shalat ...

Tabel 4.18 Kondisi Level Stabilitas dan Rentang (Level Stability

and Range) ...

Tabel 4.19 Data Perubahan (level Change) ...

Tabel 4. 20 HASIL ANALISIS VISUAL DALAM KONDISI ...

Tabel 4.20 Jumlah variabel yang diubah ...

Tabel 4.21 Perubahan Kecenderungan Arah dan efeknya ...

Tabel 4.23 Perubahan Kecenderungan Stabilitas ...

Tabel 4.24 Perubahan Level Data Stabilitas ...

Tabel 4.25 Data persentase overlap ...

Tabel 4.26 Hasil analisis visual antar kondisi ...

43

44

45

46

47

49

53

61

61

62

63

63

67

68

68

69

71

(11)

Subhan Permana Sidiq,2014

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Pola Desain ABA’ ...

Grafik 4.1 Kemampuan Praktek Shalat Pada Kondisi Baseline-1

(A-1), Intervensi-1 (B-(A-1), Baseline-2 (A-2)...

Grafik 4.2 Estimasi Kecenderungan Arah Kondisi Baseline-1 (A-1),

Intervensi-1 (B-1), Baseline-2 (A-2) ...

Grafik 4.4 Kecenderungan Stabilitas Baseline-1 (A-1) ...

Grafik 4.5 Kecenderungan Stabilitas Intervensi (B) ...

Grafik 4.6 Kecenderungan Stabilitas Baseline-2 (A-2) ...

Grafik 4.7 Data Overlap kondisi Baseline-1 (A-1) ke Intervensi (B)..

Grafik 4.8 Data overlap Kondisi Intervensi ke Baseline-2 (A-2) ...

23

48

55

56

57

59

70

(12)

Subhan Permana Sidiq,2014

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Expert-Judgment dan Lampiran 2 Instrumen Penelitian ...

Lampiran 3 hasil Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat

sesi 1 ...

Lampiran 4 hasil Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 2 ...

Lampiran 5 hasil Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 3 ...

Lampiran 6 hasil Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 4 ...

Lampiran 7 hasil. Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 5 ...

Lampiran 8 hasil Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 6 ...

Lampiran 9 hasil Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 7...

Lampiran 10 hasil Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 8 ...

Lampiran 11 hasil Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 9 ...

Lampiran 12 hasil Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan 78

95

99

103

107

111

115

119

123

(13)

Subhan Permana Sidiq,2014

praktek shalat sesi 10 ...

Lampiran 13 hasil Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan praktek shalat sesi 11 ...

Lampiran 12 hasil Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan praktek shalat sesi 12 ...

Lampiran rencana pelaksanaan pembeljaran (RPP) ...

Lampiran 13 SK Dosen Pembimbing dan Surat Izin Penelitian ...

Lampiran 14 Foto Kegiatan Penelitian ...

131

135

142

143

149

(14)

Subhan Permana Sidiq,2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendengaran adalah anugerah dari Tuhan yang Maha Esa dan sekaligus

merupakan salah satu modal hidup bagi manusia karena dengan pendengaran

inilah manusia akan mendapatkan berbagai hal. Anak tunarungu adalah anak yang

mengalami kehilangan fungsi pendengaran, baik sebagian maupun seluruhnya

yang berdampak kompleks dalam kehidupannya. Adapaun masalah yang

kompleks menyangkut seluruh hidup dan penghidupan penyandangnya.

Kehilangan fungsi pendengaran sejak bayi terutama yang tuli sama sekali

merupakan beban paling berat dirasakan dan sangat berpengaruh buruk terhadap

perkembangan akademik dan sosial anak tunarungu, yang mengakibatkan anak

tunarungu cenderung memiliki prestasi yang rendah dalam mata pelajaran yang

bersifat verbal dan cenderung sama dalam mata pelajaran yang bersifat non verbal

dengan anak normal seusianya sehingga anak tunarungu kurang memiliki

pemahaman informasi verbal. Hal ini menyebabkan anak sulit menerima materi

yang bersifat abstrak.

Berkaitan dengan shalat, shalat merupakan kewajiban bagi setiap muslim,

sebagai mana firman Alloh dalm AL-qur’an “Hendaklah mereka melaksanakan

sholat." (QS. 14/Ibrohim: 31). Selain wajib mendirikan sholat, kita juga

berkewajiban menyuruh keluarga kita untuk sholat. "Perintahlah keluargamu

melaksanakan sholat, dan sabar dalam mengerjakannya." (QS. 20/Thoha: 132)

Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Perintahlah anak-anakmu

mengerjakan sholat ketika berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka karena

meninggalkan sholat apabila berumur sepuluh tahun. Serta pisahkanlah tempat

tidur mereka." (HR. Abu Dawud). Berdasarkan hadist ini anak tunarungu muslim

yang sudah berusia tujuh tahun dikenai kewajiban melaksanakan shalat artinya

(15)

Subhan Permana Sidiq,2014

Mengingat penting dan wajibnya shalat sebagai kemampuan dasar yang

harus di kuasai seorang muslim tanpa terkecuali anak tunarungu muslim, maka

diperlukan sebuah media pembelajaran dalam menyampaikan materi shalat,

karena anak tunarungu mengalami hambatan pendengaran yang berakibat pada

kesuliatan menerima materi yang bersifat abstrak. Hal itu berdampak pula pada

penerimaan materi shalat dengan ditandai rendahnya kemampuan anak tunarungu

muslim, maka dengan media diharapkan dapat membantu siswa tunarungu

menerima materi yang abstrak itu dalam hal ini adalah mengenai parktek shalat.

Media merupakan suatu alat bantu pelajaran yang dapat memberikan

pengalaman serta dapat membantu peserta didik dalam memahami apa yang

dijelaskan, tidak terkecuali anak tunarungu yang mempunyai hambatan

mendengar. Sadiman (1984:6), mengemukakan media adalah : “segala sesuatu

yang dipergunakan untuk menyalurkan perasaan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi”.

Aplikasi rekayasa program media power point merupakan salah satu

penggunan program berbasis multi media. Program ini dirancang khusus untuk

menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,

pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang

mampu menjadikannya sebagai media belajar yang menarik. Beberapa hal yang

menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi dalam

pendidikan sebagai media belajar adalah berbagai kemampuan pengolahan teks,

warna, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai

kreatifitas.

Media power point merupakan salah satu media belajar yang diperlukan

anak tunarungu karena di tunjang dengan fasilitas audio visual yaitu bisa

nampilkan teks, warna, gambar, dan suara. Adapun kelebihan-kelebihan media

power point adalah sebagai berikut :

a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi,

(16)

Subhan Permana Sidiq,2014

b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang

bahan ajar yang tersaji.

c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.

d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang

disajikan.Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara

berulang-uang

e. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket /

Flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana-mana.

Peneliti masih menemukan siswa tunarungu muslim yang belum bisa

melakasanakan praktek shalat dengan baik meliputi : Masih banyak kesalahan

dalam gerakan shalat, belum tahu urutan gerakan shalat yang benar dan belum

hafal bacaan shalat dengan benar. Hal ini karena media pembelajaran yang

digunakan guru dalam pembelajaran praktek shalat dirasa belum optimal,

sehingga anak masih banyak melakukan kesalahan-kesalahan dalam praktek

shalat. Tekhnik yang digunakan belum mampu sepenuhnya meningkatkan

kemampuan praktek shalat anak tunarungu muslim, karena anak hanya disuruh

menirukan gerakan-gerakan shalat saja tanpa dengan bacaan shalatnya, itu semua

berimbas pada rendahnya kemampuan praktek shalat anak.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan di lapangan,

maka peneliti ingin meneliti bagaimana aplikasi program media power point

untuk meningkatkan kemampuan praktek shalat anak tunarungu muslim.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan dilatar

belakang, maka yang menjadi identifikasi masalah diantaranya :

1. Kondisi anak tunarungu yang memiliki kehilangan pendengaran

berdampak pada perkembangan akademik dan sosial anak tunarungu

2. Rendahnya kemampuan praktek shalat anak tunarungu yang muslim

(17)

Subhan Permana Sidiq,2014

gerakan-gerakan shalat, belum bisa melaksanakan gerakan-gerakan shalat

secara berurutan dengan baik.

3. Media pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi

pelajaran kurang optimal.

4. Tekhnik yang digunakan belum mampu sepenuhnya meningkatkan

kemampuan praktek shalat anak tunarungu muslim.

.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah aplikasi rekayasa program

media power point untuk meningkatkan kemampuan praktek shalat pada anak

tunarungu kelas VIII SMPLB dl SLB A-B-C-D Muhammadiyah.

D. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Adakah

pengaruh penggunaan aplikasi rekayasa program media power point untuk

meningkatkan kemampuan pembelajaran praktek shalat pada anak tunarungu

kelas VIII SMPLB di SLB-A-B-C-D Muhammadiyah”?

E. Tujuan 1. Tujuan

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang masalah dan rumusan

masalah, penulis menetapkan tujuan yang ingin di capai dalam penelitian

ini adalah: Mengetahui bgaimana pengaruh aplikasi rekayasa program

media power point untuk meningkatkan kemampuan praktek shalat pada

anak tuanarungu.

2. Kegunaan

Kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi mengenai penggunaan media power point

(18)

Subhan Permana Sidiq,2014

2. Mengembangkan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis,

bagaimana mengetahui meningkatkan kemampuan praktek shalat anak

tuanarungu.

3. Memberikan alternatif pengayaan bagi para guru dalam

mendayagunakan media power point untuk meningkatkan kemampuan

praktek shalat anak tuanarungu.

4. Sebagai salah satu strategi pembelajaran bagi guru/orang lain dalam

(19)

Subhan Permana Sidiq,2014

(20)

Subhan Permana Sidiq,2014

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian subjek tunggal ini dikenal

Treatment atau Perlakuan, sedangkan variabel terikat dikenal dengan Target

beharvior atau Perilaku sasaran (Sunanto et.al, 2006 : 13).

1. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah rekayasa

program media power point. Rekayasa media power point adalah

perancangan atau pengoperasian media power point yang melibatkan

penggabungan fitur-fitur yang terdapat dalam program media power poin

yaitu berbasis visual (gambar, teks, warna,animasi serta audio (suara hasil

rekaman atau suara yang sudah ada). Sehingga dengan penggabungan

beberapa fitur tersebut bisa menarik siswa untuk bersedia belajar dan

tidak hanya cukup menarik siswa namun bisa menunjang pada proses

pembelajaran peraktek shalat anak tunarungu dengan demikian dapat

diharapkan meningkatnya kemampuan peraktek shalat pada anak

tunarungu muslim.

Seperti yang dipaparkan di atas rekayasa media power point teridiri

dari dua asfek yaitu :

a. Asfek visual yaitu terdiri dari warna, gambar gerakan shalat, teks

bacaan shalat beserta artinya, dan animasi.

b. Suara yaitu lapadz bacaan shalat.

(21)

Subhan Permana Sidiq,2014

1) Slide ruku

2) Slide sujud

Adapun langkah-langkah Guru mengaplikasikan rekayasa program

media power point antara lain sebagai berikut :

1) Siswa diperlihatkan setiap slide yang berisi gambar gerakan shalat,

tulisan dan bacaan shalat yang ditampilkan oleh guru.

2) Mengenalkan gerakan serta bacaan shalat yang ada disetiap slide

sampai anak mengenali.

3) Siswa memperhatikan setiap gerakan shalat serta bacaanya disetiap

(22)

Subhan Permana Sidiq,2014

4) Siswa diinstruksikan untuk mengikuti setiap gerakan sahlat beserta

bacaanya yang di slide secara berulang sampai siswa ingat.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Target behavior dalam

penelitian ini adalah meningkatkan praktek shalat anak yaitu dilihat dari

urutan gerakan shalatnya serta bacaannya.

Kemampuan peraktek shalat yang diharapkan dapat dikuasai

subjek dalam penelitian ini adalah mampu mealakukan gerakan shalat

serta bacaanya sesuai syari‟at (aturan) islam yaitu mulai dari niat, takbir sampai terakhir salam.. Peningkatan kemampuan praktek shalat ini dapat

dilihat dari skor soal yang berbentuk tes kinerja dan tes tulis melakukan

praktek shalat dan menuliskan isi bacaan shalat oleh subjek setelah

diberikan perlakuan dengan menggunakan aplikasi rekayasa program

media powe point

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah yang digunakan

untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis serta menginterpretasikan

data yang diteliti untuk menarik kesimpulan. Metode penelitian yang sesuai

dengan pokok permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

ini adalah metode eksperimen.

Sedangkan dalam penelitian kependidikan metode eksperimen

banyak memberikan manfaat, terutama untuk menentukan bagaimana dan

mengapa sesuatu kondisi atau peristiwa itu terjadi. Sebagaimana

dikemukakan oleh Arikunto (2002 : 3)

“Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat

antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan

(23)

Subhan Permana Sidiq,2014

bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk

melihat akibat dari suatu perlakuan”.

Tujuan penelitian eksperimen tidak lain adalah untuk mengetahui ada

tidaknya sebab akibat, dengan kata lain metode eksperimen bertujuan untuk

mengetahui pengaruh variabel sebab (perlakuan) terhadap variabel akibat.

Caranya yaitu seperti yang dikemukakan oleh Panggabean, L (1996 : 31)

yakni dengan membandingkan hasil pengukuran sebelum dan sesudah

perlakuan diberikan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode single subject research (penelitian subjek tunggal)

yaitu suatu metode yang bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan

dengan melibatkan hasil tentang ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan

(intervensi) yang diberikan secara berulang-ulang dalam waktu tertentu.

Desain SSR ini merupakan bagian yang mengacu pada strategi penelitian

untuk melihat perubahan tingkah laku subyek secara individual.

Sebagaimana telah diutarakan, penelitian eksperimen dapat

memberikan penjelasan tentang “alasan mengapa” hubungan sebab akibat

bisa diketahui oleh karena peneliti dimungkinkan untuk melakukan perlakuan

(treatment) terhadap obyek penelitian.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desin

A-B-A dimana desain ini dapat menunjukan sebab akibat antara target behavior

dan variabel bebas. Desain ini memiliki tiga tahap, dimana A-1 (baseline-1),

(24)

Subhan Permana Sidiq,2014 100

90 80 70 60 50 40 30 20 10

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Baseline (A)

Intervensi (B)

Baseline (A')

Sesi

P

re

sentase

jawa

ban ya

ng bena

r

dala

m m

emba

ca

per

mul

aa

n

Agar lebih jelas, desain penelitian single subject research (penelitian

subjek tunggal) dengan desain A-B-A digambarkan pada grafik sebagai

berikut :

Grafik 3.1 : Pola desain ABA

Keterangan :

A (baseline)

Merupakan kondisi awal subyek dalam Kemampuan praktek shalat

anak sebelum mendapatkan perlakuan. Pada sesi ini subyek diberikan tes awal

kemampuan praktek shalat dengan tes kinerja dan tes tertulis. Untuk mengukur

kemampuan raktek shalat ini menggunakan presentase yang dilakukan dalam

tiga hari berturut-turut yang setiap harinya dilakukan satu sesi.

B (intervensi)

Pada sesi ini dilakukan proses pembelajaran praktek shalat dengan

(25)

Subhan Permana Sidiq,2014

dibuat peneliti. Perlakuan diberikan secara berulang-ulang sebanyak enam kali

sesi, yang setiap harinya dilakukan satu sesi.

Pada tahap awal pemberian rekayasa program media power point

adalah :

1.Siswa diperlperlihatkan oleh guru slide power point yang berisi gambar

gerakan shalat (takbir) beserta bacaanya.

2.Siswa diperkenalkan oleh guru setiap gerakan shalat (takbir) dan bacaannya

dengan memberikan penjelasan pada setiap slidenya.

3.Siswa mendemonstrasikan gerakan shalat (takbir) beserta bacaanya

4.Siswa mengikuti setiap gerakan dan bacaan shalat yang dilakukan guru.

5.Dilakukan secara berulang sampai siswa bisa mengikuti, begitu pula berlaku

untuk slide gerakan shalat yang meliputi membaca al-fatihah, iftitah, ruku

sampai salam.

Treatment ini dilakukan berulang-ulang dan dilakukan selama enam kali

pertemuan dan selalu diberikan reward. Begitu seterusnya sampai slide yang

terakhir yaitu salam.

A’ (baseline A)

Yaitu kondisi pengulangan dari fase baseline A sebagai evaluasi sampai

sejauh mana intervensi atau treatment yang diberikan berpengaruh kepada

subjek, dengan kembali memberikan tes kinerja dan tes tulis. Data yang

diperoleh pada baseline ke dua ini dengan melakukan observasi langsung

ketika sedang menggunakan aplikasi rekayasa program media power point

tanpa dilakukan intervensi lagi. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan

presentase dengan melihat berapa persen subyek dalam menggunakan aplikasi

rekayasa program dalam melakukan praktek shalat beserta menuliskan bacaan

shalatnya.

C. Prosedur Eksperimen 1. Baseline A

Pada baseline ini pengukuran logika matematika dilakukan tiga sesi, yang

(26)

Subhan Permana Sidiq,2014

jam awal pelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes

kinerja mealakukan praktek shalat yang langsung pada subyek. Peneliti akan

melihat kemampuan praktek shalat anak dengan menggunakan presentase. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan kemampuan kemampuan

praktek shalat anak dengan cara :

a. Diperlihatkan slide gerakan pertama shalat (takbir), siswa diminta untuk

menirukan dan membacakan lapadz takbir.

b. Begitu seterusnya sampai slide yangterakhir (salam)

c. Tes tertulis siswa diminta untuk menuliskan bacaan-bacaan shalat.

Tabel : Format Pencatatan Presentase Baseline (A) untuk Pengenalan

praktek shalat.

Tabel 3.1 pengenalan

Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat

No Rukun Shalat Nilai Gerakan Shalat Nilai Bacaan Shalat

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Niat

2 Takbir

3 Membaca al-fatihah 4 Membaca surat pendek

5 Ruku

6 I‟tidal

7 Sujud

8 Duduk diantara dua sujud 9 Attahiyyat awwal

10 Attahiyyat akhir

11 Salam

Jumlah

Ket

Kriteria Penilaian

Gerakan Shalat Persentase

Skor Deskripsi Nilai Gerakan Shalat (%)

1 Gerakan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Gerakan shalat sudah bisa dan masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Gerakan shalat sudah bisa dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %

(27)

Subhan Permana Sidiq,2014

Bacaan Shalat

1 Bacaan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Bacaan sudah bisa/hafal tapi masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Bacaan sudah bisa/hafal dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %

4 Bacaan sudah bisa/hafal tanpa kesalahan 95 – 100 %

Nilai = Σ �� �� � �

Σ �� ℎ � 100 %

2. Intervensi (B)

Yaitu memberikan treatment dengan menggunakan aplikais rekayasa

program media power point dilakukan sebanyak enam sesi. Perlakuan yang

diberikan terhadap subyek adalah mengenalkan praktek shalat dengan

diperlihatkan tampian slide yang berisi gerakan-gerakan shalat beserta bacaan

shalat menghitung kemudian siswa diminta untuk untuk menirukan gerakan shalat

beserta bacaannya. sebagai berikut :

a. Mempersiapkan subyek dalam suasana yang tenang, memposisikan subyek

di depan peneliti.

b. Pelaksanaan treatment tes kemampuan praktek shalat anak

1. Siswa diminta untuk menirukan gerakan serta bacaan shalatnya seperti

yang di gambar.

2. Siswa diminta untuk melakukan praktek shalat langsung tanpa

(28)

Subhan Permana Sidiq,2014

Tabel 3.2

Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat

No Rukun Shalat Nilai Gerakan Shalat Nilai Bacaan Shalat

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Niat

2 Takbir

3 Membaca al-fatihah 4 Membaca surat pendek

5 Ruku

6 I‟tidal

7 Sujud

8 Duduk diantara dua sujud 9 Attahiyyat awwal

10 Attahiyyat akhir

11 Salam

Jumlah

Ket

Kriteria Penilaian

Gerakan Shalat Persentase

Skor Deskripsi Nilai Gerakan Shalat (%)

1 Gerakan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Gerakan shalat sudah bisa dan masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Gerakan shalat sudah bisa dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %

4 Gerakan shalat sudah benar 95 – 100 %

Bacaan Shalat

1 Bacaan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Bacaan sudah bisa/hafal tapi masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Bacaan sudah bisa/hafal dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %

4 Bacaan sudah bisa/hafal tanpa kesalahan 95 – 100 %

3. Baseline (A‟)

Pada fase Baseline (A‟) dilakukan lagi kemampuan praktek shalat kepada subyek sama seperti baseline (A) yang dilakukan sebanyak tiga sesi yang setiap

harinya satu sesi dilakukan di dalam kelas pada jam pertama pelajaran

Tabel 3.3

Format Pencatatan Presentase baseline (A‟)

(29)

Subhan Permana Sidiq,2014

No Rukun Shalat Nilai Gerakan Shalat Nilai Bacaan Shalat

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Niat

2 Takbir

3 Membaca al-fatihah 4 Membaca surat pendek

5 Ruku

6 I‟tidal

7 Sujud

8 Duduk diantara dua sujud 9 Attahiyyat awwal

10 Attahiyyat akhir

11 Salam

Jumlah

Ket

Kriteria Penilaian

Gerakan Shalat Persentase

Skor Deskripsi Nilai Gerakan Shalat (%)

1 Gerakan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Gerakan shalat sudah bisa dan masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Gerakan shalat sudah bisa dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %

4 Gerakan shalat sudah benar 95 – 100 %

Bacaan Shalat

1 Bacaan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Bacaan sudah bisa/hafal tapi masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Bacaan sudah bisa/hafal dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %

4 Bacaan sudah bisa/hafal tanpa kesalahan 95 – 100 %

Dengan tes dan prosedur kemapuan praktek shalat yang sama dapat ditarik

kesimpulan dari hasil keseluruhan penelitian yang telah dilakukan, sehingga dapat

mengidentifikasi variabel bebas (aplikasi rekayasa program media power point)

mempengaruhi variabel terikat (kemampuan praktek shalat) pada subyek

penelitian yang didapat dari pengolahan data yang dikumpulkan selama

penelitian.

D. Tempat dan Subjek penelitian

(30)

Subhan Permana Sidiq,2014

Penelitian ini dilakukan di VIII SMPLB di SLB A-B-C-D

Muhammadiyah, yang beralamat Jl. Kp Cipongporang Ciparay kab.

Bandung

2. Subjek penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPLB di SLB

A-B-C-D Muhammadiyah, berusia 13 tahun dan P berjenis kelamin

(31)
[image:31.842.114.812.219.409.2]

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Tabel 3.4

Format Instrumen Observasi

Obeservasi Penelitian

No Rukun shalat Kemampuan anak yang diharapkan Kemampuan anak Nilai

bacaan nilai gerakan

Gerakan Bacaan Gerakan Bacaan

Niat  Berdiri tegak menghadap kiblat

 kedua belah tangan berada di samping sejajar dengan pinggul.

 kepala agak tunduk ke kesejadah .

 hati dan pikiran

berkonsentrasi, lalu membaca lafal niat shalat yang akan dikerejakan, yaitu (misalnya shalat shubuh)

Ushallii fardhash shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblata adaaalillaahi

ta’ala.

(32)

Takbir  Kaki agak dirapatkan.

 kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.

 telapak tangan sejajar dengan bahu.

 kedua belah tangan diturunkan perlahan-lahan, dan diletakan atas puser dibawah dada.

 tangan kanan diletakan diatas tangan kiri

Allahu Akbar!

Membaca surat pendek

 Qs. An-naas dan Qs. Al-Ikhlas

Ruku  perut agak menempel pada paha.

 kedua tangan memegang kedua lutut, dalam keadaan lurus dan siku agak dirapatkan dengan anggota badan lainnya, sehingga mengganjal kedua buah dadanya

Subhaana robbiyal ‘zhiimi wabihamdih Artinya : maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan maha

I‟tidal  kedua siku dirapatkan dengan

kedua lambung.

 Kedua telapak tangan diangkat sejajar dengan bahu

sami‟allaahu liman hamidah

Duduk diantara dua sujud

 Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan

Robighfirlii

(33)

ditegakan di atas perut jari-jari kanan.

 Kdua tangan diletakan di atas kedua paha, dengan telapak tangan terbuka , jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.

 Pandangan diarahkan ke tempat sujud.

warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya : Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekuranganku dan tinggikanah derajatku, berilah aku rizki, petunjuk, sehatkanlah akau dan ampunan kepadaku.

Attahiyat akhir  Telapak kaki kiri dikeuarkan ke sebelah kanan sehingga berada di bawah kaki kanan, dan pantat menempel ke bumi.

 Telapak kaki kanan ditegakan di atas perut jari-jari kaki kanan.

 Kedua tangan berada di atas kedua paha.

 Telapak tangan kiri terbuka, jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.

 tangan kanan menggenggam kecuali telunjuk.

(34)

Salam  memalingkan muka kesebelah

kanan dan ke kiri

 Assalaamu‟alaikmu

(35)

Subhan Permana Sidiq,2014

Ket

Kriteria Penilaian

Gerakan Shalat Persentase

Skor Deskripsi Nilai Gerakan Shalat (%)

1 Gerakan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Gerakan shalat sudah bisa dan masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Gerakan shalat sudah bisa dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %

4 Gerakan shalat sudah benar 95 – 100 %

Bacaan Shalat

1 Bacaan shalat belum bisa 25 – 50 %

2 Bacaan sudah bisa/hafal tapi masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Bacaan sudah bisa/hafal dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %

4 Bacaan sudah bisa/hafal tanpa kesalahan 95 – 100 %

1. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengumpulkan data yang

dibutuhkan dalam penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto

(2002 : 118)

“Hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. Data

adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk

menyusun suatu informasi; sedangkan informasi adalah hasil pengolahan

data yang dipakai untuk suatu keperluan”

Teknik pengumpulan data yang dikumpulkan adalah dengan

observasi, yaitu mencatat perilaku ketika perilaku itu terjadi, yaitu dengan tes

kinerja dan tertulis dengan menggunakan pola desain ABA, Baseline (A),

Intervensi (B) dan Baseline (A‟), yaitu berupa persentase subyek dalam

mealakukan praktek shalat yang meliputi : niat, takbir, membaca al-fatihah,

ruku, i‟tidal, Sujud, duduk di antara dua sujud, attahiyyat awal, attahiyat akhir

dan terakhir salam.

Semua data yang telah dikumpulkan dan dicatat pada tabel yang telah

tersedia lalu diolah dengan mencari rata-rata dari setiap sesinya dan

(36)

Subhan Permana Sidiq,2014

F. Teknik Pengolahan Data

Untuk mengolah dan menganalisis data yang sudah dihimpun melalui

penelitian SSR ini menggunakan statistik deskriptif dengan tujuan

memperoleh gambaran secara jelas tentang hasil intervensi dalam jangka

waktu tertentu, dengan menggunakan grafik untuk memperjelas gambaran

dari pelaksanaan eksperimen sebelum diberikan perlakuan maupun setelah

diberikan perlakuan.

Hasil dari proses pengumpulan data dihasilkan dari pengamatan

selama tiga sesi untuk menskor pengukuran baseline (A). Sedangkan untuk

mengukur enam sesi untuk mengukur treatment dan untuk mengukur skor

baseline (A‟) dilakukan tiga sesi, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Melakukan penilaian pada baseline (A) pada setiap sesinya, selama tiga

kali pertemuan.

2. Melakukan penilaian pada intervensi (B) selama enam kali pertemuan

yang setiap harinya satu sesi.

3. Melakukan penilaian pada baseline (A‟) selama tiga kali pertemuan.

4. Membuat tabel penilaian untuk skor yang telah diperoleh pada baseline,

treatment, dan baseline (A‟).

5. Menjumlahkan semua skor yang diperoleh pada baseline, intervensi, dan

baseline 2 (A‟).

6. Membandingkan hasil skor baseline sebelum mendapat perlakuan dan

setelah mendapatkan perlakuan.

7. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian dalam bentuk grafik

(37)

Subhan Permana Sidiq,2014

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan bab yang telah

dianalisis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan rekayasa aplikasi

program media power point yang peneliti uji cobakan terhadap siswa kelas VIII

SMPLB di SLB Muhammadiyah Ciparay dalam proses pembelajaran praktek

shalat ternyata cukup memberikan dampak yang postif, terbukti dengan adanya

perbaikan/peningkatan kemampuan praktek shalat siswa sesuadah diberikan

intervensi , dibandingkan saat awal, yaitu siswa bisa melakukan gerakan shalat

dengan benar disertai dengan bacaan shalatnya.

Rekayasa program media power point terbukti dapat menarik minat dan

perhatian siswa pada pembelajaran praktek shalat anak tunarungu karena

merupakan salah satu media yang dapat membantu pada pembelajaran praktek

shalat anak tunarungu dalam meningkatkan kemampuan shalat anak tunarungu.

.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka peneliti memberikan

implikasi sebagai berikut :

1. Bagi Pendidik/Pihak Guru

Aplikasi rekayasa program media power point merupakan salah satu

media yang dapat diberikan kepada siswa tunarungu dalam meningkatkan

kemampuan praktek shalat yang dapat memberikan pengaruh yang positif.

Diharapkan bagi para pendidik agar menerapkan rekayas program media

power point lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran Pendidikan Agama

Islam khususnya dalam praktek shalat, maupun pada

pembelajaran-pembelajaran yang lain untuk lebih meningkatkan kemampuan siswa sesuai

(38)

Subhan Permana Sidiq,2014

2. Lembaga Terkait

Diharapkan dapat memberikan dukungan dan bimbingan dari pihak-pihak

terkait dan berkompeten agar dapat memfasilitasi program pengembangan

dalam meningkatkan kemampuan praktek shalat yang dimiliki oleh anak

tunarungu. Pengembangan peningkatan kemampuan praktek shalat tersebut,

dengan cara mencoba menerapkan aflikasi rekayasa program media power

point terhadap anak tunarungu.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Bagi peneliti yang berkenan untuk mengangkat kembali permasalahan

yang sama dengan instrumen yang lebih banyak dan lebih bervariatif lagi,

sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih baik dan dapat menemukan

penemuan baru yang dapat melengkapi kekurangan-kekurangan dalam

(39)
(40)

Subhan Permana Sidiq,2014

PENGARUH APLIKASI REKAYASA PROGRAM MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto. (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta.

Arsyad, A ( 2006). Media Pembelajaran . Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada. Dengan Subjek Tunggal Universitas of Tsukuba, Bandung, UPI Press. Peramana (2004). Microsoft Office Power Point 2003. Jakarta : PT. Elek Media.

http://pamongsakaba.wordpress.com/2009/09/29/pemanfaatan-microsoft-power-point-untuk-media-pembelajaran/ (Diakses Desember 2013)

Rochyadi, E., dan Alimin, Z. (2003). Pengembangan Program Pembelajaran

Individual. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sadiman, A. et al. (2007), Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali

Sadjaah, E. (2005). Layanan dan Latihan Artikulasi Anak Tunarungu. Bandung: San Grafika

http://gudangmakalah.blogspot.com/2012/02/skripsi-implementasi-penggunaan-media.html (Diakses tanggal 19 November 2013)

Santrock, J (2007), Perkembangan Anak, Jakarta: Erlangga

Sunanto, S, Koji Takeuchi dan Hideo Nakata. (2006), Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal Universitas of Tsukuba, Bandung, UPI Press.

Somantri, T. S. (2005). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama

Susetyo, B. (2011), Menyusun Tes Hasil Belajar. Bandung : Cakra

Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam/Direktorat Pendidikan Kelembagaan dan Pondok Pesantren. (2004). Madrasah Diniyah Awaliyah

Mata Pelajaran Fiqih/Ibadah Kelas I. Jakarta: Direktorat Jenderal

(41)

Subhan Permana Sidiq,2014

PENGARUH APLIKASI REKAYASA PROGRAM MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN

http://pustaka.abatasa.com/pustaka/detail/fiqih/sholat/856/keutamaan-sholat-dan-syarat-rukunnya.html (Diakses , Desember 2013)

(42)

No Rukun shalat Kemampuan anak yang diharapkan Kemampuan anak Nilai bacaa n

nilai gerakan

Gerakan Bacaan Gerakan Bacaan

Niat  Berdiri tegak menghadap

kiblat

 kedua belah tangan berada di samping sejajar dengan pinggul.

 kepala agak tunduk ke kesejadah .

 hati dan pikiran berkonsentrasi, lalu membaca lafal niat shalat yang akan dikerejakan, yaitu (misalnya shalat shubuh)

Ushallii fardhash

shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblata adaaalillaahi ta’ala.

Artinya : Aku shalat fadrhu

shubuh dua raka’at

menghadap kiblat tunai karena

Allah Ta’ala

 Siswa mampu berdiri tegakmenghadap kiblat

 siswa mampu meletakan kedua belah tangan berada disamping sejajar dengan pinggul  siswa mampu membaca niat shalat shubuh

Takbir  Kaki agak dirapatkan.

 kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.

 telapak tangan sejajar dengan bahu.

 kedua belah tangan

diturunkan perlahan-lahan, dan diletakan atas puser dibawah dada.

 tangan kanan diletakan

Allahu Akbar!  siswa mampu

(43)

Membaca al-fatihah

- Bismillaahir

rahmaanirrohiim. Alhamdulillaahi rabbil

‘alaamiin.

Arrahmaanir rahiim.maaliki

yaumiddin. Iyyakana’

buduwaiyyaaknas

ta’inu. ihdinash

shiraathal mustaqiim. shirathal ladziina

an’amta ‘alaihim

ghairil maghdhuubi

‘alaihim

waladdhalliin. Aamiin

- Siswa sudah

mampu membaca al-fatihah

Membaca surat pendek

-  Qs. An-naas dan

Qs. Al-Ikhlas

-  siswa

(44)

paha.

 kedua tangan memegang kedua lutut, dalam keadaan lurus dan siku agak

dirapatkan dengan anggota badan lainnya, sehingga mengganjal kedua buah dadanya

‘zhiimi wabihamdih

Artinya : maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan maha

ruku masih belum sesuai dengan gerakan ruku yuang benar yairu : siku masih blum diraptkan

dengan anggota badan

belum hafal bacaan ruku

I’tidal  kedua siku dirapatkan

dengan kedua lambung.

 Kedua telapak tangan diangkat sejajar dengan bahu

sami’allaahu liman

hamidah

 gerakan i’tidal masih belum benar

siswa belum mampu melafalkan

bacaan I’tidal

Sujud  Perut menempel pada paha

 kedua siku dirapatkan pada kedua lambung.

Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdih. Artinya : Maha suci

Tuhanku yang Maha

Tinggi dan dengan

segala puji-Nya.

 siku belum dirapatkan pada kedua lambung, jadi gerakan sujud belum benar

 siswa belum bisa melafalkan bacaan sujud

1

(45)

perut jari-jari kanan.

 Kdua tangan diletakan di atas kedua paha, dengan telapak tangan terbuka , jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.

 Pandangan diarahkan ke tempat sujud.

wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya : Ya Allah,

ampunilah dosaku,

belas kasihanilah

aku, cukupkanlah

segala

kekuranganku dan

tinggikanah

derajatku, berilah

aku rizki, petunjuk,

sehatkanlah akau

dan ampunan

kepadaku.

tidak sejajar dengan lutut.

melafalkan bacaan duduk diantara dua sujud

Attahiyyat awwal

 Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan ditegakan di atas kaki kanan

 Kedua tangan berada di atas

 Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwat tthoyyiba

assalaamu’alaika

ayyuhannabiiyyu

 belum mampu membedakan mana attahiyat awwal dengan attahiyat akhir

(46)

jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.

 Tangan kanan menggengam terkecuali telunjuk.

Attahiyat akhir  Telapak kaki kiri dikeuarkan ke sebelah kanan sehingga berada di bawah kaki kanan, dan pantat menempel ke bumi.

 Telapak kaki kanan

ditegakan di atas perut jari-jari kaki kanan.

 Kedua tangan berada di atas kedua paha.

 Telapak tangan kiri terbuka, jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.

 tangan kanan menggenggam kecuali telunjuk.

Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwattth oyyiba

assalaamu’alaika

ayyuhannabiiyyu wa rohmatullaahi wa baraakaatuh.

Assalamu’alaina wa ‘alaa ibaadillaahis shalihiin

belum mampu membedakan mana attahiyat awwal dengan attahiyat akhir

siswa belum hafal bacaan attahiyat awal

Salam  memalingkan muka

kesebelah kanan dan ke kiri

 Assalaamu’alaik

mu

warahmatullaahi wabarakaatuh

siswa sudah mampu melakukan gerkan salam dengan benar

 siswa sudah hafal

(47)

Obeservasi Penelitian

Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 2

No Rukun shalat Kemampuan anak yang diharapkan Kemampuan anak Nilai Ket

Gerakan Bacaan Gerakan Bacaan gerakan Bacaan

Niat  Berdiri tegak menghadap

kiblat

 kedua belah tangan berada di samping sejajar dengan pinggul.

 kepala agak tunduk ke kesejadah .

 hati dan pikiran berkonsentrasi, lalu membaca lafal niat shalat yang akan dikerejakan, yaitu (misalnya shalat shubuh)

Ushallii fardhash shubhi

rak’ataini mustaqbilal qiblata adaaalillaahi ta’ala.

Artinya : Aku shalat fadrhu shubuh dua

raka’at menghadap

kiblat tunai karena Allah

Ta’ala

 Siswa mampu berdiri

tegakmenghadap kiblat

 siswa mampe meletakan kedua belah tangan berada disamping sejajar dengan pinggul

 siswa sudah mampu membaca niat shalat shubuh

4

Takbir  Kaki agak dirapatkan.

 kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.

Allahu Akbar!  siswa mampu

melakukan gerakan takbir

 siswa mampu melafalkan bacaan takbir

(48)

 kedua belah tangan diturunkan perlahan-lahan, dan diletakan atas puser dibawah dada.

 tangan kanan diletakan diatas tangan kiri Membaca al-fatihah Bismillaahir rahmaanirrohiim. Alhamdulillaahi rabbil ‘alaamiin. Arrahmaanir rahiim.maaliki yaumiddin. Iyyakana’ buduwaiyyaaknas ta’inu. ihdinash shiraathal mustaqiim. shirathal

ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim

waladdhalliin. Aamiin

 siswa sudah benar menurunkan kedua belah tangan secara perlahan dan meletakan di atas pusar di bawah dada

 siswa sudah bener meletakan tangan kanan di atas tangan kiri. Siswa sudah mampu membaca al-fatihah 4 Membaca surat pendek

 Qs. An-naas dan Qs. Al-Ikhlas

 siswa sudah mampu membacakan surat An-nas dan Surat Al-ikhlas

4

Ruku  perut agak menempel

pada paha.

 kedua tangan memegang kedua lutut, dalam keadaan lurus dan siku

Subhaana robbiyal ‘zhiimi wabihamdih Artinya : maha

suci Tuhanku yang Maha Agung dan maha

 Siswa dalam gerakan ruku sudah sesuai dengan gerakan ruku yuang benar yairu : siku

 siswa masih belum hafal bacaan ruku

(49)

sehingga mengganjal kedua buah dadanya

badan

I’tidal  Kaki agak dirapatkan. kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.

 telapak tangan sejajar dengan bahu

sami’allaahu liman

hamidah

 Gerakan i’tidal

belum sesuai

siswa belum mampu melafalkan

bacaan I’tidal

1

Sujud  Perut menempel pada

paha

 kedua siku dirapatkan pada kedua lambung.

Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdih. Artinya :

Maha suci Tuhanku yang

Maha Tinggi dan dengan

segala puji-Nya.

 Gerakan belum sesuai yaitu : siku belum dirapatkan pada kedua lambung

 siswa belum bisa melafalkan bacaan sujud 1 Duduk diantara dua sujud

 Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan ditegakan di atas perut jari-jari kanan.

 Kdua tangan diletakan di atas kedua paha, dengan telapak tangan terbuka , jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.

 Pandangan diarahkan ke tempat sujud.

Robighfirlii warhamnii wajburni warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya : Ya Allah,

ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku,

cukupkanlah segala kekuranganku dan tinggikanah derajatku, berilah aku rizki, petunjuk, sehatkanlah

 gerakan belum benar jari-jari masih sedikit terbuka, dan ujung jari tidak sejajar dengan lutut.

(50)

Attahiyyat awwal

 Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan ditegakan di atas kaki kanan

 Kedua tangan berada di atas kedua paha.

 Telapak tangan kiri terbuka jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.

 Tangan kanan

menggengam terkecuali telunjuk.

 Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwattthoyy

iba assalaamu’alaika

ayyuhannabiiyyu wa rohmatullaahi wa baraakaatuh

 belum mampu membedakan mana attahiyat awwal dengan attahiyat akhir

 siswa belum hafal bacaan attahiyat awal

1

Attahiyat akhir

 Telapak kaki kiri dikeuarkan ke sebelah kanan sehingga berada di bawah kaki kanan, dan pantat menempel ke bumi.

 Telapak kaki kanan ditegakan di atas perut jari-jari kaki kanan.

 Kedua tangan berada di atas kedua paha.

 Telapak tangan kiri terbuka, jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut. Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwattthoyyiba assalaamu’alaika ayyuhannabiiyyu wa rohmatullaahi wa baraakaatuh.

Assalamu’alaina wa ‘alaa

;ibaadillaahis shalihiin

belum mampu membedakan mana attahiyat awwal dengan attahiyat akhir

siswa belum hafal bacaan attahiyat awal

(51)

telunjuk.

Salam  memalingkan muka

kesebelah kanan dan ke kiri

 Assalaamu’alaikmu

warahmatullaahi wabarakaatuh

siswa sudah mampu melakukan gerkan salam dengan benar

 siswa sudah hafal bacaan salam

(52)

Obeservasi Penelitian

Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 3

No Rukun shalat Kemampuan anak yang diharapkan Kemampuan anak Nilai

Gerakan Bacaan Gerakan Bacaan Bacaan Gerakan

Niat  Berdiri tegak

menghadap kiblat

 kedua belah tangan berada di samping sejajar dengan pinggul.

 kepala agak tunduk ke kesejadah .

 hati dan pikiran berkonsentrasi, lalu membaca lafal niat shalat yang akan dikerejakan, yaitu (misalnya shalat shubuh)

Ushallii fardhash shubhi

rak’ataini mustaqbilal qiblata adaaalillaahi ta’ala.

Artinya : Aku shalat fadrhu shubuh dua

raka’at menghadap

kiblat tunai karena Allah

Ta’ala

 siswa mampu melakukan gerakan yaitu : Siswa mampu berdiri

tegakmenghadap kiblat

 siswa mampe meletakan kedua belah tangan berada disamping sejajar dengan pinggul

 siswa sudah mampu membaca niat shalat shubuh

4

Takbir  Kaki agak dirapatkan.

 kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.

 telapak tangan sejajar dengan bahu.

Allahu Akbar!  siswa mampu

melakukan gerakan takbir

 siswa mampu melafalkan bacaan takbir dengan baik.

(53)

lahan, dan diletakan atas puser dibawah dada.

 tangan kanan diletakan diatas tangan kiri Membaca

al-fatihah

- Bismillaahir

rahmaanirrohiim. Alhamdulillaahi rabbil

‘alaamiin. Arrahmaanir

rahiim.maaliki yaumiddin.

Iyyakana’ buduwaiyyaaknas ta’inu. ihdinash shiraathal

mustaqiim. shirathal

ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim

waladdhalliin. Aamiin

-. Siswa sudah

mampu membaca al-fatihah

4

Membaca surat pendek

-  Qs. An-naas dan Qs.

Al-Ikhlas

-  siswa sudah

mampu membacakan surat An-nas dan Surat Al-ikhlas

4

Ruku  perut agak menempel

pada paha.

 kedua tangan

memegang kedua lutut, dalam keadaan lurus dan siku agak dirapatkan dengan anggota badan

Subhaana robbiyal ‘zhiimi wabihamdih Artinya : maha

suci Tuhanku yang Maha Agung dan maha

 Siswa dalam gerakan ruku sudah sesuai dengan gerakan ruku yuang benar yairu : siku sudah diraptkan dengan

 siswa belum hafal bacaan ruku

(54)

dadanya

I’tidal  Kaki agak dirapatkan. kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.

 telapak tangan sejajar dengan bahu

sami’allaahu liman

hamidah

 siswa belum mampu melakukan

gerakan i’tidal

dengan benar yaitu telapak tangan masih belum sejajar dengan bahu siswa belum mampu melafalkan bacaan I’tidal 1

Sujud  Perut menempel pada

paha

 kedua siku dirapatkan pada kedua lambung.

Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdih. Artinya :

Maha suci Tuhanku yang Maha Tinggi dan dengan segala puji-Nya.

 siswa melakukan gerakan sujsu belum sesuai yaitu siku belum dirapatkan pada kedua lambung

 siswa belum bisa melafalkan bacaan sujud 1 Duduk diantara dua sujud

 Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan ditegakan di atas perut jari-jari kanan.

 Kdua tangan diletakan di atas kedua paha, dengan telapak tangan terbuka , jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.

 Pandangan diarahkan ke tempat sujud.

Robighfirlii warhamnii wajburni warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya : Ya Allah,

ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku,

cukupkanlah segala kekuranganku dan tinggikanah derajatku, berilah aku rizki, petunjuk, sehatkanlah

 gerakan belum benar jari-jari masih sedikit terbuka, dan ujung jari tidak sejajar dengan lutut.

(55)

Attahiyyat awwal

 Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan ditegakan di atas kaki kanan

 Kedua tangan berada di atas kedua paha.

 Telapak tangan kiri terbuka jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.

 Tangan kanan

menggengam terkecuali telunjuk.

 Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwattthoyy

iba assalaamu’alaika

ayyuhannabiiyyu wa rohmatullaahi wa baraakaatuh

 siswa belum mampu melakukan gerakan attahiyyat awwal dengan benar

 siswa belum hafal bacaan attahiyat awal

1

Attahiyat akhir

 Telapak kaki kiri dikeuarkan ke sebelah kanan sehingga berada di bawah kaki kanan, dan pantat menempel ke bumi.

 Telapak kaki kanan ditegakan di atas perut jari-jari kaki kanan.

 Kedua tangan berada di atas kedua paha.

 Telapak tangan kiri terbuka, jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.

Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwattthoyyiba assalaamu’alaika ayyuhannabiiyyu wa rohmatullaahi wa baraakaatuh.

Assalamu’alaina wa ‘alaa

;ibaadillaahis shalihiin

(56)

telunjuk.

Salam  memalingkan muka

kesebelah kanan dan ke kiri

 Assalaamu’alaikmu

warahmatullaahi wabarakaatuh

siswa sudah mampu melakukan gerkan salam dengan benar

 siswa sudah hafal bacaan salam

(57)

Obeservasi Penelitian

Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 4

No Rukun shalat Kemampuan anak yang diharapkan Kemampuan anak Nilai

Gerakan Bacaan Gerakan Bacaan Bacaan Gerak

Niat  Berdiri tegak menghadap

kiblat

 kedua belah tangan berada di samping sejajar dengan pinggul.

 kepala agak tunduk ke kesejadah .

 hati dan pikiran

berkonsentrasi, lalu membaca lafal niat shalat yang akan dikerejakan, yaitu (misalnya shalat shubuh)

Ushallii fardhash

shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblata adaaalillaahi ta’ala.

Artinya : Aku shalat fadrhu shubuh dua

raka’at menghadap

kiblat tunai karena

Allah Ta’ala

 Siswa mampu berdiri

tegakmenghadap kiblat

 siswa mampe meletakan kedua belah tangan berada disamping sejajar dengan pinggul

 siswa sudah mampu membaca niat shalat shubuh

4

Takbir  Kaki agak dirapatkan.

 kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.

 telapak tangan sejajar dengan bahu.

Allahu Akbar!  Siswa sudah bisa

melakukan gerakan takbir dengan benar

 siswa mampu melafalka n bacaan takbir

(58)

dan diletakan atas puser dibawah dada.

 tangan kanan diletakan diatas tangan kiri

Membaca al-fatihah

Bismillaahir rahmaanirrohiim. Alhamdulillaahi rabbil

‘alaamiin. Arrahmaanir

rahiim.maaliki yaumiddin.

Iyyakana’

buduwaiyyaaknas ta’inu.

ihdinash shiraathal mustaqiim. shirathal

ladziina an’amta ‘alaihim

ghairil maghdhuubi

‘alaihim waladdhalliin.

Aamiin

 siswa sudah benar menurunkan kedua belah tangan secara perlahan dan meletakan di atas pusar di bawah dada

 siswa sudah bener meletakan tangan kanan di atas tangan kiri.

Siswa sudah mampu membaca al-fatihah

4

Membaca surat pendek

-  Qs. An-naas dan Qs.

Al-Ikhlas

-  siswa

lupa sebagian ayat ketika membac a surat An-nas dan Surat Al-ikhlas

(59)

 kedua tangan memegang kedua lutut, dalam keadaan lurus dan siku agak

dirapatkan dengan anggota badan lainnya, sehingga mengganjal kedua buah dadanya

maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan maha

sesuai dengan gerakan ruku yuang benar yairu : siku sudah diraptkan dengan anggota badan hafal bacaan ruku

I’tidal  Kaki agak dirapatkan. kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.

 telapak tangan sejajar dengan bahu

sami’allaahu liman

hamidah

 siswa belum mampu melakukan gerakan i’tidal dengan benar siswa belum mampu melafalkan bacaan I’tidal 1

Sujud  Perut menempel pada paha

 kedua siku dirapatkan pada kedua lambung.

Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdih. Artinya :

Maha suci Tuhanku yang

Maha Tinggi dan dengan

segala puji-Nya.

 siku belum dirapatkan pada kedua lambung  siswa belum bisa melafalka n bacaan sujud 1 Duduk diantara dua sujud

 Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan ditegakan di atas perut jari-jari kanan.

 Kdua tangan diletakan di atas kedua paha, dengan telapak tangan terbuka , jari-jari rapat, dan ujung jari-jari

Robighfirlii warhamnii wajburni warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya : Ya Allah,

ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku,

(60)

tempat sujud.

tinggikanah derajatku, berilah aku rizki, petunjuk, sehatkanlah akau dan ampunan kepadaku.

Attahiyyat awwal

 Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan ditegakan di atas kaki kanan

 Kedua tangan berada di atas kedua paha.

 Telapak tangan kiri terbuka jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.

 Tangan kanan menggengam terkecuali telunjuk

 Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwatttho yyiba assalaamu’alaika ayyuhannabiiyyu wa rohmatullaahi wa baraakaatuh Siswa belum mampu melakukan gerakan attahiyyat dengan baik siswa belum hafal bacaan attahiyat awal 1

Attahiyat akhir  Telapak kaki kiri dikeuarkan ke sebelah kanan sehingga berada di bawah kaki kanan, dan pantat menempel ke bumi.

 Telapak kaki kanan ditegakan di atas perut jari-jari kaki kanan.

 Kedua tangan berada di atas kedua paha.

 Telapak tangan kiri terbuka, jari rapat, dan ujung

jari-Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwattthoyyi ba assalaamu’alaika ayyuhannabiiyyu wa rohmatullaahi wa baraakaatuh.

Assalamu’alaina wa ‘alaa

;ibaadillaahis shalihiin

siswa belum hafal bacaan attahiyat akhir

siswa belum hafal bacaan attahiyat akhir

(61)

kecuali telunjuk.

Salam  memalingkan muka

kesebelah kanan dan ke kiri

Assalaamu’alaikmu

warahmatullaahi wabarakaatuh

siswa sudah mampu melakukan gerkan salam dengan benar

 siswa sudah hafal bacaan salam

(62)
(63)

Obeservasi Penelitian

Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 5

No Rukun shalat

Kemampuan anak yang diharapkan Kemampuan anak Nilai

Gerakan Bacaan Gerakan Bacaan Bacaan Gerakan

Niat  Berdiri tegak menghadap kiblat

 kedua belah tangan berada di samping sejajar dengan pinggul.

 kepala agak tunduk ke kesejadah .

 hati dan pikiran berkonsentrasi, lalu

Ushallii fardhash shubhi

rak’ataini mustaqbilal qiblata adaaalillaahi ta’ala.

Artinya : Aku shalat fadrhu shubuh dua

raka’at menghadap

kiblat tunai karena Allah

Ta’ala

 Siswa mampu berdiri

tegakmenghadap kiblat

 siswa mampe meletakan kedua belah tangan berada disamping sejajar dengan

(64)

yaitu (misalnya shalat shubuh)

Takbir  Kaki agak dirapatkan.

 kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.

 telapak tangan sejajar dengan bahu.

 kedua belah tangan diturunkan perlahan-lahan, dan diletakan atas puser dibawah dada.

 tangan kanan diletakan diatas tangan kiri

Allahu Akbar!  siswa sudah

mampu melakukan gerakan takbir dengan benar

 siswa mampu melafalkan bacaan takbir dengan baik.

Membaca al-fatihah

- Bismillaahir

rahmaanirrohiim. Alhamdulillaahi rabbil

‘alaamiin. Arrahmaanir

rahiim.maaliki yaumiddin.

Iyyakana’ buduwaiyyaaknas ta’inu. ihdinash shiraathal

mustaqiim. shirathal

ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim

waladdhalliin. Aamiin

 siswa sudah benar menurunkan kedua belah tangan secara perlahan dan meletakan di atas pusar di bawah dada

 siswa sudah bener meletakan tangan kanan di atas tangan kiri.

Siswa sudah mampu membaca al-fatihah

Membaca surat pendek

-  Qs. An-naas dan Qs.

Al-Ikhlas

-  siswa lupa

sebagian ayat dalam

membacakan

(65)

Ruku  perut agak menempel pada paha.

 kedua tangan memegang kedua lutut, dalam keadaan lurus dan siku agak dirapatkan dengan anggota badan lainnya, sehingga mengganjal kedua buah dadanya

Subhaana robbiyal ‘zhiimi wabihamdih Artinya : maha

suci Tuhanku yang Maha Agung dan maha

 Siswa dalam gerakan ruku sudah sesuai dengan gerakan ruku yuang benar yairu : siku sudah diraptkan dengan anggota badan

 siswa hafal sebagian bacaan ruku

3

I’tidal  Kaki agak dirapatkan. kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.

 telapak tangan sejajar dengan bahu

sami’allaahu liman

hamidah

 siswa s

Gambar

Grafik 3.1 : Pola desain ABA
Tabel : Format Pencatatan Presentase Baseline (A) untuk Pengenalan
Tabel  3.2
Tabel 3.4 Format Instrumen Observasi

Referensi

Dokumen terkait

Sinisme organisasi adalah pandangan negatif terhadap organisasi, lebih khusus terkait harapan moralitas, keadailan, kejujuran, serta aturan yang dilanggar.Sinisme juga

Penelitian ini bertujuan untuk: a) mengembangkan sistem tes diagnostik diagnostik kesulitan belajar kompetensi dasar kejuruan, b) mengetahui kinerja sistem tes

Kajian ini sangat penting untuk memberikan pendedahan serta pengetahuan kepada masyarakat Islam, khususnya wanita Islam dalam penjagaan aurat yang sebenarnya

Dalam faktor pendukung pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan alokasi dana desa itu sendiri bayaknya kegiatan-kegiatan oprasional desa contohnya kegiatan gotong

Penelitian ini merupakan penelitian survei.Adapun Populasi penelitian ini adalah kendaraan yang melintas pada ruas jalan Andi Djemma , jalan monginsidi baru, dan

Implemenatasi program generasi berencana pada remaja sekolah melalui wadah PIK-R masih kurang berhasil dikarenakan kurangnya komunikasi, pengetahuan sumber daya manusia

9.3 Sekiranya berlaku apa-apa gangguan atau sebarang tuntutan diambil ke atas UiTM oleh Pemberi Sewa atau mana-mana pihak lain yang mempunyai kepentingan ke

Sementara hasil penelitian dari Natarsyah (2000) menyatakan bahwa Beta saham mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham yang ditunjukkan bahwa