CIPARAY KABUPATEN BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Subhan Permana Sidiq NIM : 1004949
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH APLIKASI REKAYASA PROGRAM MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT
PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB MUHAMMADIYAH CIPARAY KABUPATEN BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing 1
Dr. Juhanaini, M.Ed NIP 196005051986032001
Pembimbing II
Drs. Sunaryo, M.Pd. NIP 19560722 198503 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAKTEK SHALAT PADA ANAK
TUNARUNGU KELAS VIII SMPLB DI SLB MUHAMMADIYAH CIPARAY
KABUPATEN BANDUNG” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila
dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam
penulisan ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Agustus 2014
Yang membuat pernyataan,
Subhan Permana Sidiq
Subhan Permana Sidiq,2014
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah anak tunarungu dalam praktek shalat masih belum lancar, masih terdapat kesalahan-keselahan dalam melaksanakan shalat baik dalam gerakan maupuan bacaan shalat, sehingga belum mampu melaksanakan kewajiban seutuhnya sebagai seorang muslim. Oleh sebab itu, penulis mencoba menggunakan Aplikasi Rekayasa Program Media Power Point sebagai media pembelajaran yang diperkirakan dapat membantu meningkatkan kemampuan praktek shalat pada anak tunarungu.
penenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran sampai sejauh mana peningkatan kemampuan praktek shalat pada anak tunarungu setelah pembelajarannya menggunakan aplikasi rekayasa prorgram media power point. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Single Subject
Research (SSR) dengan desain A-B-A yang mana pada baseline-1 (A-1) dilakukan
tiga sesi, pada intervensi-1 (B-1) enam sesi, sedangkan pada baseline-2 (A-2) tiga sesi. Subjek Penelitian berjumlah 1 orang siswa kelas VIII SMPLB SLB-ABCD Muhammadiyah Ciparay Kab. Bandung. Analisis data penelitian menggunakan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi dengan teknik statistik deskripstif. Hasil penelitian, pada baseline-1 (A-1), Setelah diberikan intervensi pada baseline-2 (A-2) mengalami peningkatan yaitu 82% yang dicapai oleh subjek P. Sedangkan nilai rata-rata bacaan shalat persentase subjek berinisial P adalah 58 %. Setelah diberikan intervensi pada baseline-2 (A-2) mengalami peningkatan yaitu 69% yang dicapai oleh subjek P. Dengan demikian media aplikasi rekayasa program media power point dapat dijadikan salah satu media untuk meningkatkan kemampuan praktek shalat pada anak tunarungu di SLB-ABCD Muhammadiyah Ciparay Kabupaten Bandung.
Subhan Permana Sidiq,2014
Kesabaran adalah perahu untuk menagarungi samudra kehidupan, kesabaran pula
yang memberi kekuatan untuk tetap istiqomah melawan derasnya arus kehidupan.
Sabar yang terhujam dalam relung hati serta ikhlas karena Allah Swt.
Teruslah belajar, berusaha dan berdo’a untuk menggapainya.
Jatuh berdiri lagi. Kalah mencoba lagi. Gagal bangkit lagi.
Never give up!
Sampai Allah Swt berkata “ waktunya pulang “
Aku persembahkan karya kecil ini, untuk pelita hati Ayah dan Ibunda tercinta,
yang senantiasa ada saat suka maupun duka, selalu setia mendampingi saat aku
lemah tidak berdaya, tiada henti-hentinya mendo’akan anaknya dalam setiap
sujudnya.
Subhan Permana Sidiq,2014
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GRAFIK ...
i
ii
iii
vi
viii
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...
B. Identifikasi masalah ...
C. Batasan Masalah ...
D. Rumusan Masalah ...
E. Tujuan dan Kegunaan penelitian ... 1
3
4
4
4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Konsep dasar anak tunarungu
a. Pengertian anak tunarungu ...
b. Klasifikasi anak Tunarungu ...
2. Konsep dasar aplikasi rekaysa program media power point
a. Definisi aplikasi rekayasa program media power point ...
b. Media pembelajaran ...
c. Fungsi media pembelajaran ...
d. Manfaat media pembelajaran ...
e. Program microsoft power point ...
3. Konsep dasar praktek shlat
a. Pengertian shalat ...
b. Niat shalat fardhu ... 6
7
7
8
8
9
9
12
Subhan Permana Sidiq,2014
c. Do’a atau bacaan shalat ...
d. Syarat wajib shalat ...
e. Rukun shalat ...
f. Batal shalat ...
B. Kerangka Berfikir dan Hipotesis Penelitian
1. Kerangka berfikir ...
C. Implementasi Rekayasa Program Media Power Point ... 13
15
15
16
17
18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian ...
B. Metode Penelitian ...
C. Prosedur Penelitian ...
D. Tempat dan Subjek Penelitian ...
E. Instrumen dan teknik pengumpulan data ...
F. Teknik pengolahan Data ... 19
21
24
28
29
32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian ...
B. Pembahasan ...
34
73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...
B. Saran ...
75
76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN 78
Subhan Permana Sidiq,2014
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk pengenalan
praktek shalat ...
Tabel 3.1 Format Pencatatan Presentasi Intervensi (B) untuk
pengenalan praktek shalat ...
Tabel 3.2 Format Pencatatan Presentasi Baseline (A’) untuk
Kemampuan Praktek Shalat ...
Tabel 3.4 Format Instrumen Observasi ...
Tabel 4.1 Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 1 ...
Tabel 4.2 Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 2 ...
Tabel 4.3 Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 3 ...
Tabel 4.4 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 4 ...
Tabel 4.5 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 5 ...
Tabel 4.6 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 6 ...
Tabel 4.7 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 7 ...
Tabel 4.8 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 8 ...
Tabel 4.9 Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat
25
26
27
29
34
35
37
38
39
40
41
Subhan Permana Sidiq,2014
sesi 9 ...
Tabel 4.10 Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan praktek shalat sesi 10 ...
Tabel 4.11 Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan praktek shalat sesi 11 ...
Tabel 4.12 Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan praktek shalat sesi 12 ...
Tabel 4.13 Perkembangan Kemampuan Praktek Shalat ...
Tabel 4.14 Panjang kondisi ...
Tabel 4.15 Estimasi Kecenderungan Arah ...
Tabel 4.16 Data Kecenderungan Stabilitas ...
Tabel 4.17 Jejak Data Kemampuan Praktek shalat ...
Tabel 4.18 Kondisi Level Stabilitas dan Rentang (Level Stability
and Range) ...
Tabel 4.19 Data Perubahan (level Change) ...
Tabel 4. 20 HASIL ANALISIS VISUAL DALAM KONDISI ...
Tabel 4.20 Jumlah variabel yang diubah ...
Tabel 4.21 Perubahan Kecenderungan Arah dan efeknya ...
Tabel 4.23 Perubahan Kecenderungan Stabilitas ...
Tabel 4.24 Perubahan Level Data Stabilitas ...
Tabel 4.25 Data persentase overlap ...
Tabel 4.26 Hasil analisis visual antar kondisi ...
43
44
45
46
47
49
53
61
61
62
63
63
67
68
68
69
71
Subhan Permana Sidiq,2014
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1 Pola Desain ABA’ ...
Grafik 4.1 Kemampuan Praktek Shalat Pada Kondisi Baseline-1
(A-1), Intervensi-1 (B-(A-1), Baseline-2 (A-2)...
Grafik 4.2 Estimasi Kecenderungan Arah Kondisi Baseline-1 (A-1),
Intervensi-1 (B-1), Baseline-2 (A-2) ...
Grafik 4.4 Kecenderungan Stabilitas Baseline-1 (A-1) ...
Grafik 4.5 Kecenderungan Stabilitas Intervensi (B) ...
Grafik 4.6 Kecenderungan Stabilitas Baseline-2 (A-2) ...
Grafik 4.7 Data Overlap kondisi Baseline-1 (A-1) ke Intervensi (B)..
Grafik 4.8 Data overlap Kondisi Intervensi ke Baseline-2 (A-2) ...
23
48
55
56
57
59
70
Subhan Permana Sidiq,2014
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Expert-Judgment dan Lampiran 2 Instrumen Penelitian ...
Lampiran 3 hasil Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat
sesi 1 ...
Lampiran 4 hasil Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 2 ...
Lampiran 5 hasil Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 3 ...
Lampiran 6 hasil Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 4 ...
Lampiran 7 hasil. Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 5 ...
Lampiran 8 hasil Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 6 ...
Lampiran 9 hasil Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 7...
Lampiran 10 hasil Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 8 ...
Lampiran 11 hasil Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 9 ...
Lampiran 12 hasil Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan 78
95
99
103
107
111
115
119
123
Subhan Permana Sidiq,2014
praktek shalat sesi 10 ...
Lampiran 13 hasil Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan praktek shalat sesi 11 ...
Lampiran 12 hasil Pencatatan Presentase baseline (A’) untuk kemampuan praktek shalat sesi 12 ...
Lampiran rencana pelaksanaan pembeljaran (RPP) ...
Lampiran 13 SK Dosen Pembimbing dan Surat Izin Penelitian ...
Lampiran 14 Foto Kegiatan Penelitian ...
131
135
142
143
149
Subhan Permana Sidiq,2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendengaran adalah anugerah dari Tuhan yang Maha Esa dan sekaligus
merupakan salah satu modal hidup bagi manusia karena dengan pendengaran
inilah manusia akan mendapatkan berbagai hal. Anak tunarungu adalah anak yang
mengalami kehilangan fungsi pendengaran, baik sebagian maupun seluruhnya
yang berdampak kompleks dalam kehidupannya. Adapaun masalah yang
kompleks menyangkut seluruh hidup dan penghidupan penyandangnya.
Kehilangan fungsi pendengaran sejak bayi terutama yang tuli sama sekali
merupakan beban paling berat dirasakan dan sangat berpengaruh buruk terhadap
perkembangan akademik dan sosial anak tunarungu, yang mengakibatkan anak
tunarungu cenderung memiliki prestasi yang rendah dalam mata pelajaran yang
bersifat verbal dan cenderung sama dalam mata pelajaran yang bersifat non verbal
dengan anak normal seusianya sehingga anak tunarungu kurang memiliki
pemahaman informasi verbal. Hal ini menyebabkan anak sulit menerima materi
yang bersifat abstrak.
Berkaitan dengan shalat, shalat merupakan kewajiban bagi setiap muslim,
sebagai mana firman Alloh dalm AL-qur’an “Hendaklah mereka melaksanakan
sholat." (QS. 14/Ibrohim: 31). Selain wajib mendirikan sholat, kita juga
berkewajiban menyuruh keluarga kita untuk sholat. "Perintahlah keluargamu
melaksanakan sholat, dan sabar dalam mengerjakannya." (QS. 20/Thoha: 132)
Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Perintahlah anak-anakmu
mengerjakan sholat ketika berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka karena
meninggalkan sholat apabila berumur sepuluh tahun. Serta pisahkanlah tempat
tidur mereka." (HR. Abu Dawud). Berdasarkan hadist ini anak tunarungu muslim
yang sudah berusia tujuh tahun dikenai kewajiban melaksanakan shalat artinya
Subhan Permana Sidiq,2014
Mengingat penting dan wajibnya shalat sebagai kemampuan dasar yang
harus di kuasai seorang muslim tanpa terkecuali anak tunarungu muslim, maka
diperlukan sebuah media pembelajaran dalam menyampaikan materi shalat,
karena anak tunarungu mengalami hambatan pendengaran yang berakibat pada
kesuliatan menerima materi yang bersifat abstrak. Hal itu berdampak pula pada
penerimaan materi shalat dengan ditandai rendahnya kemampuan anak tunarungu
muslim, maka dengan media diharapkan dapat membantu siswa tunarungu
menerima materi yang abstrak itu dalam hal ini adalah mengenai parktek shalat.
Media merupakan suatu alat bantu pelajaran yang dapat memberikan
pengalaman serta dapat membantu peserta didik dalam memahami apa yang
dijelaskan, tidak terkecuali anak tunarungu yang mempunyai hambatan
mendengar. Sadiman (1984:6), mengemukakan media adalah : “segala sesuatu
yang dipergunakan untuk menyalurkan perasaan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi”.
Aplikasi rekayasa program media power point merupakan salah satu
penggunan program berbasis multi media. Program ini dirancang khusus untuk
menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,
pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang
mampu menjadikannya sebagai media belajar yang menarik. Beberapa hal yang
menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi dalam
pendidikan sebagai media belajar adalah berbagai kemampuan pengolahan teks,
warna, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai
kreatifitas.
Media power point merupakan salah satu media belajar yang diperlukan
anak tunarungu karena di tunjang dengan fasilitas audio visual yaitu bisa
nampilkan teks, warna, gambar, dan suara. Adapun kelebihan-kelebihan media
power point adalah sebagai berikut :
a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi,
Subhan Permana Sidiq,2014
b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang
bahan ajar yang tersaji.
c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang
disajikan.Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara
berulang-uang
e. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket /
Flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana-mana.
Peneliti masih menemukan siswa tunarungu muslim yang belum bisa
melakasanakan praktek shalat dengan baik meliputi : Masih banyak kesalahan
dalam gerakan shalat, belum tahu urutan gerakan shalat yang benar dan belum
hafal bacaan shalat dengan benar. Hal ini karena media pembelajaran yang
digunakan guru dalam pembelajaran praktek shalat dirasa belum optimal,
sehingga anak masih banyak melakukan kesalahan-kesalahan dalam praktek
shalat. Tekhnik yang digunakan belum mampu sepenuhnya meningkatkan
kemampuan praktek shalat anak tunarungu muslim, karena anak hanya disuruh
menirukan gerakan-gerakan shalat saja tanpa dengan bacaan shalatnya, itu semua
berimbas pada rendahnya kemampuan praktek shalat anak.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan di lapangan,
maka peneliti ingin meneliti bagaimana aplikasi program media power point
untuk meningkatkan kemampuan praktek shalat anak tunarungu muslim.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan dilatar
belakang, maka yang menjadi identifikasi masalah diantaranya :
1. Kondisi anak tunarungu yang memiliki kehilangan pendengaran
berdampak pada perkembangan akademik dan sosial anak tunarungu
2. Rendahnya kemampuan praktek shalat anak tunarungu yang muslim
Subhan Permana Sidiq,2014
gerakan-gerakan shalat, belum bisa melaksanakan gerakan-gerakan shalat
secara berurutan dengan baik.
3. Media pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi
pelajaran kurang optimal.
4. Tekhnik yang digunakan belum mampu sepenuhnya meningkatkan
kemampuan praktek shalat anak tunarungu muslim.
.
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah aplikasi rekayasa program
media power point untuk meningkatkan kemampuan praktek shalat pada anak
tunarungu kelas VIII SMPLB dl SLB A-B-C-D Muhammadiyah.
D. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Adakah
pengaruh penggunaan aplikasi rekayasa program media power point untuk
meningkatkan kemampuan pembelajaran praktek shalat pada anak tunarungu
kelas VIII SMPLB di SLB-A-B-C-D Muhammadiyah”?
E. Tujuan 1. Tujuan
Berdasarkan pemaparan dari latar belakang masalah dan rumusan
masalah, penulis menetapkan tujuan yang ingin di capai dalam penelitian
ini adalah: Mengetahui bgaimana pengaruh aplikasi rekayasa program
media power point untuk meningkatkan kemampuan praktek shalat pada
anak tuanarungu.
2. Kegunaan
Kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi mengenai penggunaan media power point
Subhan Permana Sidiq,2014
2. Mengembangkan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis,
bagaimana mengetahui meningkatkan kemampuan praktek shalat anak
tuanarungu.
3. Memberikan alternatif pengayaan bagi para guru dalam
mendayagunakan media power point untuk meningkatkan kemampuan
praktek shalat anak tuanarungu.
4. Sebagai salah satu strategi pembelajaran bagi guru/orang lain dalam
Subhan Permana Sidiq,2014
Subhan Permana Sidiq,2014
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian subjek tunggal ini dikenal
Treatment atau Perlakuan, sedangkan variabel terikat dikenal dengan Target
beharvior atau Perilaku sasaran (Sunanto et.al, 2006 : 13).
1. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah rekayasa
program media power point. Rekayasa media power point adalah
perancangan atau pengoperasian media power point yang melibatkan
penggabungan fitur-fitur yang terdapat dalam program media power poin
yaitu berbasis visual (gambar, teks, warna,animasi serta audio (suara hasil
rekaman atau suara yang sudah ada). Sehingga dengan penggabungan
beberapa fitur tersebut bisa menarik siswa untuk bersedia belajar dan
tidak hanya cukup menarik siswa namun bisa menunjang pada proses
pembelajaran peraktek shalat anak tunarungu dengan demikian dapat
diharapkan meningkatnya kemampuan peraktek shalat pada anak
tunarungu muslim.
Seperti yang dipaparkan di atas rekayasa media power point teridiri
dari dua asfek yaitu :
a. Asfek visual yaitu terdiri dari warna, gambar gerakan shalat, teks
bacaan shalat beserta artinya, dan animasi.
b. Suara yaitu lapadz bacaan shalat.
Subhan Permana Sidiq,2014
1) Slide ruku
2) Slide sujud
Adapun langkah-langkah Guru mengaplikasikan rekayasa program
media power point antara lain sebagai berikut :
1) Siswa diperlihatkan setiap slide yang berisi gambar gerakan shalat,
tulisan dan bacaan shalat yang ditampilkan oleh guru.
2) Mengenalkan gerakan serta bacaan shalat yang ada disetiap slide
sampai anak mengenali.
3) Siswa memperhatikan setiap gerakan shalat serta bacaanya disetiap
Subhan Permana Sidiq,2014
4) Siswa diinstruksikan untuk mengikuti setiap gerakan sahlat beserta
bacaanya yang di slide secara berulang sampai siswa ingat.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Target behavior dalam
penelitian ini adalah meningkatkan praktek shalat anak yaitu dilihat dari
urutan gerakan shalatnya serta bacaannya.
Kemampuan peraktek shalat yang diharapkan dapat dikuasai
subjek dalam penelitian ini adalah mampu mealakukan gerakan shalat
serta bacaanya sesuai syari‟at (aturan) islam yaitu mulai dari niat, takbir sampai terakhir salam.. Peningkatan kemampuan praktek shalat ini dapat
dilihat dari skor soal yang berbentuk tes kinerja dan tes tulis melakukan
praktek shalat dan menuliskan isi bacaan shalat oleh subjek setelah
diberikan perlakuan dengan menggunakan aplikasi rekayasa program
media powe point
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah yang digunakan
untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis serta menginterpretasikan
data yang diteliti untuk menarik kesimpulan. Metode penelitian yang sesuai
dengan pokok permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah metode eksperimen.
Sedangkan dalam penelitian kependidikan metode eksperimen
banyak memberikan manfaat, terutama untuk menentukan bagaimana dan
mengapa sesuatu kondisi atau peristiwa itu terjadi. Sebagaimana
dikemukakan oleh Arikunto (2002 : 3)
“Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat
antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan
Subhan Permana Sidiq,2014
bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk
melihat akibat dari suatu perlakuan”.
Tujuan penelitian eksperimen tidak lain adalah untuk mengetahui ada
tidaknya sebab akibat, dengan kata lain metode eksperimen bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variabel sebab (perlakuan) terhadap variabel akibat.
Caranya yaitu seperti yang dikemukakan oleh Panggabean, L (1996 : 31)
yakni dengan membandingkan hasil pengukuran sebelum dan sesudah
perlakuan diberikan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode single subject research (penelitian subjek tunggal)
yaitu suatu metode yang bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan
dengan melibatkan hasil tentang ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan
(intervensi) yang diberikan secara berulang-ulang dalam waktu tertentu.
Desain SSR ini merupakan bagian yang mengacu pada strategi penelitian
untuk melihat perubahan tingkah laku subyek secara individual.
Sebagaimana telah diutarakan, penelitian eksperimen dapat
memberikan penjelasan tentang “alasan mengapa” hubungan sebab akibat
bisa diketahui oleh karena peneliti dimungkinkan untuk melakukan perlakuan
(treatment) terhadap obyek penelitian.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desin
A-B-A dimana desain ini dapat menunjukan sebab akibat antara target behavior
dan variabel bebas. Desain ini memiliki tiga tahap, dimana A-1 (baseline-1),
Subhan Permana Sidiq,2014 100
90 80 70 60 50 40 30 20 10
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Baseline (A)
Intervensi (B)
Baseline (A')
Sesi
P
re
sentase
jawa
ban ya
ng bena
r
dala
m m
emba
ca
per
mul
aa
n
Agar lebih jelas, desain penelitian single subject research (penelitian
subjek tunggal) dengan desain A-B-A digambarkan pada grafik sebagai
berikut :
Grafik 3.1 : Pola desain ABA
Keterangan :
A (baseline)
Merupakan kondisi awal subyek dalam Kemampuan praktek shalat
anak sebelum mendapatkan perlakuan. Pada sesi ini subyek diberikan tes awal
kemampuan praktek shalat dengan tes kinerja dan tes tertulis. Untuk mengukur
kemampuan raktek shalat ini menggunakan presentase yang dilakukan dalam
tiga hari berturut-turut yang setiap harinya dilakukan satu sesi.
B (intervensi)
Pada sesi ini dilakukan proses pembelajaran praktek shalat dengan
Subhan Permana Sidiq,2014
dibuat peneliti. Perlakuan diberikan secara berulang-ulang sebanyak enam kali
sesi, yang setiap harinya dilakukan satu sesi.
Pada tahap awal pemberian rekayasa program media power point
adalah :
1.Siswa diperlperlihatkan oleh guru slide power point yang berisi gambar
gerakan shalat (takbir) beserta bacaanya.
2.Siswa diperkenalkan oleh guru setiap gerakan shalat (takbir) dan bacaannya
dengan memberikan penjelasan pada setiap slidenya.
3.Siswa mendemonstrasikan gerakan shalat (takbir) beserta bacaanya
4.Siswa mengikuti setiap gerakan dan bacaan shalat yang dilakukan guru.
5.Dilakukan secara berulang sampai siswa bisa mengikuti, begitu pula berlaku
untuk slide gerakan shalat yang meliputi membaca al-fatihah, iftitah, ruku
sampai salam.
Treatment ini dilakukan berulang-ulang dan dilakukan selama enam kali
pertemuan dan selalu diberikan reward. Begitu seterusnya sampai slide yang
terakhir yaitu salam.
A’ (baseline A)
Yaitu kondisi pengulangan dari fase baseline A sebagai evaluasi sampai
sejauh mana intervensi atau treatment yang diberikan berpengaruh kepada
subjek, dengan kembali memberikan tes kinerja dan tes tulis. Data yang
diperoleh pada baseline ke dua ini dengan melakukan observasi langsung
ketika sedang menggunakan aplikasi rekayasa program media power point
tanpa dilakukan intervensi lagi. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan
presentase dengan melihat berapa persen subyek dalam menggunakan aplikasi
rekayasa program dalam melakukan praktek shalat beserta menuliskan bacaan
shalatnya.
C. Prosedur Eksperimen 1. Baseline A
Pada baseline ini pengukuran logika matematika dilakukan tiga sesi, yang
Subhan Permana Sidiq,2014
jam awal pelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes
kinerja mealakukan praktek shalat yang langsung pada subyek. Peneliti akan
melihat kemampuan praktek shalat anak dengan menggunakan presentase. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan kemampuan kemampuan
praktek shalat anak dengan cara :
a. Diperlihatkan slide gerakan pertama shalat (takbir), siswa diminta untuk
menirukan dan membacakan lapadz takbir.
b. Begitu seterusnya sampai slide yangterakhir (salam)
c. Tes tertulis siswa diminta untuk menuliskan bacaan-bacaan shalat.
Tabel : Format Pencatatan Presentase Baseline (A) untuk Pengenalan
praktek shalat.
Tabel 3.1 pengenalan
Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat
No Rukun Shalat Nilai Gerakan Shalat Nilai Bacaan Shalat
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Niat
2 Takbir
3 Membaca al-fatihah 4 Membaca surat pendek
5 Ruku
6 I‟tidal
7 Sujud
8 Duduk diantara dua sujud 9 Attahiyyat awwal
10 Attahiyyat akhir
11 Salam
Jumlah
Ket
Kriteria Penilaian
Gerakan Shalat Persentase
Skor Deskripsi Nilai Gerakan Shalat (%)
1 Gerakan shalat belum bisa 25 – 50 %
2 Gerakan shalat sudah bisa dan masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Gerakan shalat sudah bisa dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %
Subhan Permana Sidiq,2014
Bacaan Shalat
1 Bacaan shalat belum bisa 25 – 50 %
2 Bacaan sudah bisa/hafal tapi masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Bacaan sudah bisa/hafal dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %
4 Bacaan sudah bisa/hafal tanpa kesalahan 95 – 100 %
Nilai = Σ �� �� � �
Σ �� ℎ � 100 %
2. Intervensi (B)
Yaitu memberikan treatment dengan menggunakan aplikais rekayasa
program media power point dilakukan sebanyak enam sesi. Perlakuan yang
diberikan terhadap subyek adalah mengenalkan praktek shalat dengan
diperlihatkan tampian slide yang berisi gerakan-gerakan shalat beserta bacaan
shalat menghitung kemudian siswa diminta untuk untuk menirukan gerakan shalat
beserta bacaannya. sebagai berikut :
a. Mempersiapkan subyek dalam suasana yang tenang, memposisikan subyek
di depan peneliti.
b. Pelaksanaan treatment tes kemampuan praktek shalat anak
1. Siswa diminta untuk menirukan gerakan serta bacaan shalatnya seperti
yang di gambar.
2. Siswa diminta untuk melakukan praktek shalat langsung tanpa
Subhan Permana Sidiq,2014
Tabel 3.2
Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat
No Rukun Shalat Nilai Gerakan Shalat Nilai Bacaan Shalat
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Niat
2 Takbir
3 Membaca al-fatihah 4 Membaca surat pendek
5 Ruku
6 I‟tidal
7 Sujud
8 Duduk diantara dua sujud 9 Attahiyyat awwal
10 Attahiyyat akhir
11 Salam
Jumlah
Ket
Kriteria Penilaian
Gerakan Shalat Persentase
Skor Deskripsi Nilai Gerakan Shalat (%)
1 Gerakan shalat belum bisa 25 – 50 %
2 Gerakan shalat sudah bisa dan masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Gerakan shalat sudah bisa dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %
4 Gerakan shalat sudah benar 95 – 100 %
Bacaan Shalat
1 Bacaan shalat belum bisa 25 – 50 %
2 Bacaan sudah bisa/hafal tapi masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Bacaan sudah bisa/hafal dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %
4 Bacaan sudah bisa/hafal tanpa kesalahan 95 – 100 %
3. Baseline (A‟)
Pada fase Baseline (A‟) dilakukan lagi kemampuan praktek shalat kepada subyek sama seperti baseline (A) yang dilakukan sebanyak tiga sesi yang setiap
harinya satu sesi dilakukan di dalam kelas pada jam pertama pelajaran
Tabel 3.3
Format Pencatatan Presentase baseline (A‟)
Subhan Permana Sidiq,2014
No Rukun Shalat Nilai Gerakan Shalat Nilai Bacaan Shalat
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Niat
2 Takbir
3 Membaca al-fatihah 4 Membaca surat pendek
5 Ruku
6 I‟tidal
7 Sujud
8 Duduk diantara dua sujud 9 Attahiyyat awwal
10 Attahiyyat akhir
11 Salam
Jumlah
Ket
Kriteria Penilaian
Gerakan Shalat Persentase
Skor Deskripsi Nilai Gerakan Shalat (%)
1 Gerakan shalat belum bisa 25 – 50 %
2 Gerakan shalat sudah bisa dan masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Gerakan shalat sudah bisa dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %
4 Gerakan shalat sudah benar 95 – 100 %
Bacaan Shalat
1 Bacaan shalat belum bisa 25 – 50 %
2 Bacaan sudah bisa/hafal tapi masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Bacaan sudah bisa/hafal dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %
4 Bacaan sudah bisa/hafal tanpa kesalahan 95 – 100 %
Dengan tes dan prosedur kemapuan praktek shalat yang sama dapat ditarik
kesimpulan dari hasil keseluruhan penelitian yang telah dilakukan, sehingga dapat
mengidentifikasi variabel bebas (aplikasi rekayasa program media power point)
mempengaruhi variabel terikat (kemampuan praktek shalat) pada subyek
penelitian yang didapat dari pengolahan data yang dikumpulkan selama
penelitian.
D. Tempat dan Subjek penelitian
Subhan Permana Sidiq,2014
Penelitian ini dilakukan di VIII SMPLB di SLB A-B-C-D
Muhammadiyah, yang beralamat Jl. Kp Cipongporang Ciparay kab.
Bandung
2. Subjek penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPLB di SLB
A-B-C-D Muhammadiyah, berusia 13 tahun dan P berjenis kelamin
E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Tabel 3.4
Format Instrumen Observasi
Obeservasi Penelitian
No Rukun shalat Kemampuan anak yang diharapkan Kemampuan anak Nilai
bacaan nilai gerakan
Gerakan Bacaan Gerakan Bacaan
Niat Berdiri tegak menghadap kiblat
kedua belah tangan berada di samping sejajar dengan pinggul.
kepala agak tunduk ke kesejadah .
hati dan pikiran
berkonsentrasi, lalu membaca lafal niat shalat yang akan dikerejakan, yaitu (misalnya shalat shubuh)
Ushallii fardhash shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblata adaaalillaahi
ta’ala.
Takbir Kaki agak dirapatkan.
kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.
telapak tangan sejajar dengan bahu.
kedua belah tangan diturunkan perlahan-lahan, dan diletakan atas puser dibawah dada.
tangan kanan diletakan diatas tangan kiri
Allahu Akbar!
Membaca surat pendek
Qs. An-naas dan Qs. Al-Ikhlas
Ruku perut agak menempel pada paha.
kedua tangan memegang kedua lutut, dalam keadaan lurus dan siku agak dirapatkan dengan anggota badan lainnya, sehingga mengganjal kedua buah dadanya
Subhaana robbiyal ‘zhiimi wabihamdih Artinya : maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan maha
I‟tidal kedua siku dirapatkan dengan
kedua lambung.
Kedua telapak tangan diangkat sejajar dengan bahu
sami‟allaahu liman hamidah
Duduk diantara dua sujud
Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan
Robighfirlii
ditegakan di atas perut jari-jari kanan.
Kdua tangan diletakan di atas kedua paha, dengan telapak tangan terbuka , jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.
Pandangan diarahkan ke tempat sujud.
warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya : Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekuranganku dan tinggikanah derajatku, berilah aku rizki, petunjuk, sehatkanlah akau dan ampunan kepadaku.
Attahiyat akhir Telapak kaki kiri dikeuarkan ke sebelah kanan sehingga berada di bawah kaki kanan, dan pantat menempel ke bumi.
Telapak kaki kanan ditegakan di atas perut jari-jari kaki kanan.
Kedua tangan berada di atas kedua paha.
Telapak tangan kiri terbuka, jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.
tangan kanan menggenggam kecuali telunjuk.
Salam memalingkan muka kesebelah
kanan dan ke kiri
Assalaamu‟alaikmu
Subhan Permana Sidiq,2014
Ket
Kriteria Penilaian
Gerakan Shalat Persentase
Skor Deskripsi Nilai Gerakan Shalat (%)
1 Gerakan shalat belum bisa 25 – 50 %
2 Gerakan shalat sudah bisa dan masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Gerakan shalat sudah bisa dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %
4 Gerakan shalat sudah benar 95 – 100 %
Bacaan Shalat
1 Bacaan shalat belum bisa 25 – 50 %
2 Bacaan sudah bisa/hafal tapi masih banyak kesalahan 51 – 70 % 3 Bacaan sudah bisa/hafal dengan sedikit kesalahan 71 – 95 %
4 Bacaan sudah bisa/hafal tanpa kesalahan 95 – 100 %
1. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengumpulkan data yang
dibutuhkan dalam penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto
(2002 : 118)
“Hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. Data
adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun suatu informasi; sedangkan informasi adalah hasil pengolahan
data yang dipakai untuk suatu keperluan”
Teknik pengumpulan data yang dikumpulkan adalah dengan
observasi, yaitu mencatat perilaku ketika perilaku itu terjadi, yaitu dengan tes
kinerja dan tertulis dengan menggunakan pola desain ABA, Baseline (A),
Intervensi (B) dan Baseline (A‟), yaitu berupa persentase subyek dalam
mealakukan praktek shalat yang meliputi : niat, takbir, membaca al-fatihah,
ruku, i‟tidal, Sujud, duduk di antara dua sujud, attahiyyat awal, attahiyat akhir
dan terakhir salam.
Semua data yang telah dikumpulkan dan dicatat pada tabel yang telah
tersedia lalu diolah dengan mencari rata-rata dari setiap sesinya dan
Subhan Permana Sidiq,2014
F. Teknik Pengolahan Data
Untuk mengolah dan menganalisis data yang sudah dihimpun melalui
penelitian SSR ini menggunakan statistik deskriptif dengan tujuan
memperoleh gambaran secara jelas tentang hasil intervensi dalam jangka
waktu tertentu, dengan menggunakan grafik untuk memperjelas gambaran
dari pelaksanaan eksperimen sebelum diberikan perlakuan maupun setelah
diberikan perlakuan.
Hasil dari proses pengumpulan data dihasilkan dari pengamatan
selama tiga sesi untuk menskor pengukuran baseline (A). Sedangkan untuk
mengukur enam sesi untuk mengukur treatment dan untuk mengukur skor
baseline (A‟) dilakukan tiga sesi, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Melakukan penilaian pada baseline (A) pada setiap sesinya, selama tiga
kali pertemuan.
2. Melakukan penilaian pada intervensi (B) selama enam kali pertemuan
yang setiap harinya satu sesi.
3. Melakukan penilaian pada baseline (A‟) selama tiga kali pertemuan.
4. Membuat tabel penilaian untuk skor yang telah diperoleh pada baseline,
treatment, dan baseline (A‟).
5. Menjumlahkan semua skor yang diperoleh pada baseline, intervensi, dan
baseline 2 (A‟).
6. Membandingkan hasil skor baseline sebelum mendapat perlakuan dan
setelah mendapatkan perlakuan.
7. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian dalam bentuk grafik
Subhan Permana Sidiq,2014
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan bab yang telah
dianalisis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan rekayasa aplikasi
program media power point yang peneliti uji cobakan terhadap siswa kelas VIII
SMPLB di SLB Muhammadiyah Ciparay dalam proses pembelajaran praktek
shalat ternyata cukup memberikan dampak yang postif, terbukti dengan adanya
perbaikan/peningkatan kemampuan praktek shalat siswa sesuadah diberikan
intervensi , dibandingkan saat awal, yaitu siswa bisa melakukan gerakan shalat
dengan benar disertai dengan bacaan shalatnya.
Rekayasa program media power point terbukti dapat menarik minat dan
perhatian siswa pada pembelajaran praktek shalat anak tunarungu karena
merupakan salah satu media yang dapat membantu pada pembelajaran praktek
shalat anak tunarungu dalam meningkatkan kemampuan shalat anak tunarungu.
.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka peneliti memberikan
implikasi sebagai berikut :
1. Bagi Pendidik/Pihak Guru
Aplikasi rekayasa program media power point merupakan salah satu
media yang dapat diberikan kepada siswa tunarungu dalam meningkatkan
kemampuan praktek shalat yang dapat memberikan pengaruh yang positif.
Diharapkan bagi para pendidik agar menerapkan rekayas program media
power point lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam khususnya dalam praktek shalat, maupun pada
pembelajaran-pembelajaran yang lain untuk lebih meningkatkan kemampuan siswa sesuai
Subhan Permana Sidiq,2014
2. Lembaga Terkait
Diharapkan dapat memberikan dukungan dan bimbingan dari pihak-pihak
terkait dan berkompeten agar dapat memfasilitasi program pengembangan
dalam meningkatkan kemampuan praktek shalat yang dimiliki oleh anak
tunarungu. Pengembangan peningkatan kemampuan praktek shalat tersebut,
dengan cara mencoba menerapkan aflikasi rekayasa program media power
point terhadap anak tunarungu.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti yang berkenan untuk mengangkat kembali permasalahan
yang sama dengan instrumen yang lebih banyak dan lebih bervariatif lagi,
sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih baik dan dapat menemukan
penemuan baru yang dapat melengkapi kekurangan-kekurangan dalam
Subhan Permana Sidiq,2014
PENGARUH APLIKASI REKAYASA PROGRAM MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto. (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta.
Arsyad, A ( 2006). Media Pembelajaran . Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada. Dengan Subjek Tunggal Universitas of Tsukuba, Bandung, UPI Press. Peramana (2004). Microsoft Office Power Point 2003. Jakarta : PT. Elek Media.
http://pamongsakaba.wordpress.com/2009/09/29/pemanfaatan-microsoft-power-point-untuk-media-pembelajaran/ (Diakses Desember 2013)
Rochyadi, E., dan Alimin, Z. (2003). Pengembangan Program Pembelajaran
Individual. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sadiman, A. et al. (2007), Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali
Sadjaah, E. (2005). Layanan dan Latihan Artikulasi Anak Tunarungu. Bandung: San Grafika
http://gudangmakalah.blogspot.com/2012/02/skripsi-implementasi-penggunaan-media.html (Diakses tanggal 19 November 2013)
Santrock, J (2007), Perkembangan Anak, Jakarta: Erlangga
Sunanto, S, Koji Takeuchi dan Hideo Nakata. (2006), Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal Universitas of Tsukuba, Bandung, UPI Press.
Somantri, T. S. (2005). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama
Susetyo, B. (2011), Menyusun Tes Hasil Belajar. Bandung : Cakra
Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam/Direktorat Pendidikan Kelembagaan dan Pondok Pesantren. (2004). Madrasah Diniyah Awaliyah
Mata Pelajaran Fiqih/Ibadah Kelas I. Jakarta: Direktorat Jenderal
Subhan Permana Sidiq,2014
PENGARUH APLIKASI REKAYASA PROGRAM MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN
http://pustaka.abatasa.com/pustaka/detail/fiqih/sholat/856/keutamaan-sholat-dan-syarat-rukunnya.html (Diakses , Desember 2013)
No Rukun shalat Kemampuan anak yang diharapkan Kemampuan anak Nilai bacaa n
nilai gerakan
Gerakan Bacaan Gerakan Bacaan
Niat Berdiri tegak menghadap
kiblat
kedua belah tangan berada di samping sejajar dengan pinggul.
kepala agak tunduk ke kesejadah .
hati dan pikiran berkonsentrasi, lalu membaca lafal niat shalat yang akan dikerejakan, yaitu (misalnya shalat shubuh)
Ushallii fardhash
shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblata adaaalillaahi ta’ala.
Artinya : Aku shalat fadrhu
shubuh dua raka’at
menghadap kiblat tunai karena
Allah Ta’ala
Siswa mampu berdiri tegakmenghadap kiblat
siswa mampu meletakan kedua belah tangan berada disamping sejajar dengan pinggul siswa mampu membaca niat shalat shubuh
Takbir Kaki agak dirapatkan.
kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.
telapak tangan sejajar dengan bahu.
kedua belah tangan
diturunkan perlahan-lahan, dan diletakan atas puser dibawah dada.
tangan kanan diletakan
Allahu Akbar! siswa mampu
Membaca al-fatihah
- Bismillaahir
rahmaanirrohiim. Alhamdulillaahi rabbil
‘alaamiin.
Arrahmaanir rahiim.maaliki
yaumiddin. Iyyakana’
buduwaiyyaaknas
ta’inu. ihdinash
shiraathal mustaqiim. shirathal ladziina
an’amta ‘alaihim
ghairil maghdhuubi
‘alaihim
waladdhalliin. Aamiin
- Siswa sudah
mampu membaca al-fatihah
Membaca surat pendek
- Qs. An-naas dan
Qs. Al-Ikhlas
- siswa
paha.
kedua tangan memegang kedua lutut, dalam keadaan lurus dan siku agak
dirapatkan dengan anggota badan lainnya, sehingga mengganjal kedua buah dadanya
‘zhiimi wabihamdih
Artinya : maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan maha
ruku masih belum sesuai dengan gerakan ruku yuang benar yairu : siku masih blum diraptkan
dengan anggota badan
belum hafal bacaan ruku
I’tidal kedua siku dirapatkan
dengan kedua lambung.
Kedua telapak tangan diangkat sejajar dengan bahu
sami’allaahu liman
hamidah
gerakan i’tidal masih belum benar
siswa belum mampu melafalkan
bacaan I’tidal
Sujud Perut menempel pada paha
kedua siku dirapatkan pada kedua lambung.
Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdih. Artinya : Maha suci
Tuhanku yang Maha
Tinggi dan dengan
segala puji-Nya.
siku belum dirapatkan pada kedua lambung, jadi gerakan sujud belum benar
siswa belum bisa melafalkan bacaan sujud
1
perut jari-jari kanan.
Kdua tangan diletakan di atas kedua paha, dengan telapak tangan terbuka , jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.
Pandangan diarahkan ke tempat sujud.
wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya : Ya Allah,
ampunilah dosaku,
belas kasihanilah
aku, cukupkanlah
segala
kekuranganku dan
tinggikanah
derajatku, berilah
aku rizki, petunjuk,
sehatkanlah akau
dan ampunan
kepadaku.
tidak sejajar dengan lutut.
melafalkan bacaan duduk diantara dua sujud
Attahiyyat awwal
Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan ditegakan di atas kaki kanan
Kedua tangan berada di atas
Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwat tthoyyiba
assalaamu’alaika
ayyuhannabiiyyu
belum mampu membedakan mana attahiyat awwal dengan attahiyat akhir
jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.
Tangan kanan menggengam terkecuali telunjuk.
Attahiyat akhir Telapak kaki kiri dikeuarkan ke sebelah kanan sehingga berada di bawah kaki kanan, dan pantat menempel ke bumi.
Telapak kaki kanan
ditegakan di atas perut jari-jari kaki kanan.
Kedua tangan berada di atas kedua paha.
Telapak tangan kiri terbuka, jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.
tangan kanan menggenggam kecuali telunjuk.
Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwattth oyyiba
assalaamu’alaika
ayyuhannabiiyyu wa rohmatullaahi wa baraakaatuh.
Assalamu’alaina wa ‘alaa ibaadillaahis shalihiin
belum mampu membedakan mana attahiyat awwal dengan attahiyat akhir
siswa belum hafal bacaan attahiyat awal
Salam memalingkan muka
kesebelah kanan dan ke kiri
Assalaamu’alaik
mu
warahmatullaahi wabarakaatuh
siswa sudah mampu melakukan gerkan salam dengan benar
siswa sudah hafal
Obeservasi Penelitian
Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 2
No Rukun shalat Kemampuan anak yang diharapkan Kemampuan anak Nilai Ket
Gerakan Bacaan Gerakan Bacaan gerakan Bacaan
Niat Berdiri tegak menghadap
kiblat
kedua belah tangan berada di samping sejajar dengan pinggul.
kepala agak tunduk ke kesejadah .
hati dan pikiran berkonsentrasi, lalu membaca lafal niat shalat yang akan dikerejakan, yaitu (misalnya shalat shubuh)
Ushallii fardhash shubhi
rak’ataini mustaqbilal qiblata adaaalillaahi ta’ala.
Artinya : Aku shalat fadrhu shubuh dua
raka’at menghadap
kiblat tunai karena Allah
Ta’ala
Siswa mampu berdiri
tegakmenghadap kiblat
siswa mampe meletakan kedua belah tangan berada disamping sejajar dengan pinggul
siswa sudah mampu membaca niat shalat shubuh
4
Takbir Kaki agak dirapatkan.
kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.
Allahu Akbar! siswa mampu
melakukan gerakan takbir
siswa mampu melafalkan bacaan takbir
kedua belah tangan diturunkan perlahan-lahan, dan diletakan atas puser dibawah dada.
tangan kanan diletakan diatas tangan kiri Membaca al-fatihah Bismillaahir rahmaanirrohiim. Alhamdulillaahi rabbil ‘alaamiin. Arrahmaanir rahiim.maaliki yaumiddin. Iyyakana’ buduwaiyyaaknas ta’inu. ihdinash shiraathal mustaqiim. shirathal
ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim
waladdhalliin. Aamiin
siswa sudah benar menurunkan kedua belah tangan secara perlahan dan meletakan di atas pusar di bawah dada
siswa sudah bener meletakan tangan kanan di atas tangan kiri. Siswa sudah mampu membaca al-fatihah 4 Membaca surat pendek
Qs. An-naas dan Qs. Al-Ikhlas
siswa sudah mampu membacakan surat An-nas dan Surat Al-ikhlas
4
Ruku perut agak menempel
pada paha.
kedua tangan memegang kedua lutut, dalam keadaan lurus dan siku
Subhaana robbiyal ‘zhiimi wabihamdih Artinya : maha
suci Tuhanku yang Maha Agung dan maha
Siswa dalam gerakan ruku sudah sesuai dengan gerakan ruku yuang benar yairu : siku
siswa masih belum hafal bacaan ruku
sehingga mengganjal kedua buah dadanya
badan
I’tidal Kaki agak dirapatkan. kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.
telapak tangan sejajar dengan bahu
sami’allaahu liman
hamidah
Gerakan i’tidal
belum sesuai
siswa belum mampu melafalkan
bacaan I’tidal
1
Sujud Perut menempel pada
paha
kedua siku dirapatkan pada kedua lambung.
Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdih. Artinya :
Maha suci Tuhanku yang
Maha Tinggi dan dengan
segala puji-Nya.
Gerakan belum sesuai yaitu : siku belum dirapatkan pada kedua lambung
siswa belum bisa melafalkan bacaan sujud 1 Duduk diantara dua sujud
Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan ditegakan di atas perut jari-jari kanan.
Kdua tangan diletakan di atas kedua paha, dengan telapak tangan terbuka , jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.
Pandangan diarahkan ke tempat sujud.
Robighfirlii warhamnii wajburni warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya : Ya Allah,
ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku,
cukupkanlah segala kekuranganku dan tinggikanah derajatku, berilah aku rizki, petunjuk, sehatkanlah
gerakan belum benar jari-jari masih sedikit terbuka, dan ujung jari tidak sejajar dengan lutut.
Attahiyyat awwal
Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan ditegakan di atas kaki kanan
Kedua tangan berada di atas kedua paha.
Telapak tangan kiri terbuka jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.
Tangan kanan
menggengam terkecuali telunjuk.
Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwattthoyy
iba assalaamu’alaika
ayyuhannabiiyyu wa rohmatullaahi wa baraakaatuh
belum mampu membedakan mana attahiyat awwal dengan attahiyat akhir
siswa belum hafal bacaan attahiyat awal
1
Attahiyat akhir
Telapak kaki kiri dikeuarkan ke sebelah kanan sehingga berada di bawah kaki kanan, dan pantat menempel ke bumi.
Telapak kaki kanan ditegakan di atas perut jari-jari kaki kanan.
Kedua tangan berada di atas kedua paha.
Telapak tangan kiri terbuka, jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut. Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwattthoyyiba assalaamu’alaika ayyuhannabiiyyu wa rohmatullaahi wa baraakaatuh.
Assalamu’alaina wa ‘alaa
;ibaadillaahis shalihiin
belum mampu membedakan mana attahiyat awwal dengan attahiyat akhir
siswa belum hafal bacaan attahiyat awal
telunjuk.
Salam memalingkan muka
kesebelah kanan dan ke kiri
Assalaamu’alaikmu
warahmatullaahi wabarakaatuh
siswa sudah mampu melakukan gerkan salam dengan benar
siswa sudah hafal bacaan salam
Obeservasi Penelitian
Pencatatan Presentasi baseline (A) untuk praktek shalat sesi 3
No Rukun shalat Kemampuan anak yang diharapkan Kemampuan anak Nilai
Gerakan Bacaan Gerakan Bacaan Bacaan Gerakan
Niat Berdiri tegak
menghadap kiblat
kedua belah tangan berada di samping sejajar dengan pinggul.
kepala agak tunduk ke kesejadah .
hati dan pikiran berkonsentrasi, lalu membaca lafal niat shalat yang akan dikerejakan, yaitu (misalnya shalat shubuh)
Ushallii fardhash shubhi
rak’ataini mustaqbilal qiblata adaaalillaahi ta’ala.
Artinya : Aku shalat fadrhu shubuh dua
raka’at menghadap
kiblat tunai karena Allah
Ta’ala
siswa mampu melakukan gerakan yaitu : Siswa mampu berdiri
tegakmenghadap kiblat
siswa mampe meletakan kedua belah tangan berada disamping sejajar dengan pinggul
siswa sudah mampu membaca niat shalat shubuh
4
Takbir Kaki agak dirapatkan.
kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.
telapak tangan sejajar dengan bahu.
Allahu Akbar! siswa mampu
melakukan gerakan takbir
siswa mampu melafalkan bacaan takbir dengan baik.
lahan, dan diletakan atas puser dibawah dada.
tangan kanan diletakan diatas tangan kiri Membaca
al-fatihah
- Bismillaahir
rahmaanirrohiim. Alhamdulillaahi rabbil
‘alaamiin. Arrahmaanir
rahiim.maaliki yaumiddin.
Iyyakana’ buduwaiyyaaknas ta’inu. ihdinash shiraathal
mustaqiim. shirathal
ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim
waladdhalliin. Aamiin
-. Siswa sudah
mampu membaca al-fatihah
4
Membaca surat pendek
- Qs. An-naas dan Qs.
Al-Ikhlas
- siswa sudah
mampu membacakan surat An-nas dan Surat Al-ikhlas
4
Ruku perut agak menempel
pada paha.
kedua tangan
memegang kedua lutut, dalam keadaan lurus dan siku agak dirapatkan dengan anggota badan
Subhaana robbiyal ‘zhiimi wabihamdih Artinya : maha
suci Tuhanku yang Maha Agung dan maha
Siswa dalam gerakan ruku sudah sesuai dengan gerakan ruku yuang benar yairu : siku sudah diraptkan dengan
siswa belum hafal bacaan ruku
dadanya
I’tidal Kaki agak dirapatkan. kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.
telapak tangan sejajar dengan bahu
sami’allaahu liman
hamidah
siswa belum mampu melakukan
gerakan i’tidal
dengan benar yaitu telapak tangan masih belum sejajar dengan bahu siswa belum mampu melafalkan bacaan I’tidal 1
Sujud Perut menempel pada
paha
kedua siku dirapatkan pada kedua lambung.
Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdih. Artinya :
Maha suci Tuhanku yang Maha Tinggi dan dengan segala puji-Nya.
siswa melakukan gerakan sujsu belum sesuai yaitu siku belum dirapatkan pada kedua lambung
siswa belum bisa melafalkan bacaan sujud 1 Duduk diantara dua sujud
Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan ditegakan di atas perut jari-jari kanan.
Kdua tangan diletakan di atas kedua paha, dengan telapak tangan terbuka , jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.
Pandangan diarahkan ke tempat sujud.
Robighfirlii warhamnii wajburni warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya : Ya Allah,
ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku,
cukupkanlah segala kekuranganku dan tinggikanah derajatku, berilah aku rizki, petunjuk, sehatkanlah
gerakan belum benar jari-jari masih sedikit terbuka, dan ujung jari tidak sejajar dengan lutut.
Attahiyyat awwal
Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan ditegakan di atas kaki kanan
Kedua tangan berada di atas kedua paha.
Telapak tangan kiri terbuka jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.
Tangan kanan
menggengam terkecuali telunjuk.
Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwattthoyy
iba assalaamu’alaika
ayyuhannabiiyyu wa rohmatullaahi wa baraakaatuh
siswa belum mampu melakukan gerakan attahiyyat awwal dengan benar
siswa belum hafal bacaan attahiyat awal
1
Attahiyat akhir
Telapak kaki kiri dikeuarkan ke sebelah kanan sehingga berada di bawah kaki kanan, dan pantat menempel ke bumi.
Telapak kaki kanan ditegakan di atas perut jari-jari kaki kanan.
Kedua tangan berada di atas kedua paha.
Telapak tangan kiri terbuka, jari-jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.
Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwattthoyyiba assalaamu’alaika ayyuhannabiiyyu wa rohmatullaahi wa baraakaatuh.
Assalamu’alaina wa ‘alaa
;ibaadillaahis shalihiin
telunjuk.
Salam memalingkan muka
kesebelah kanan dan ke kiri
Assalaamu’alaikmu
warahmatullaahi wabarakaatuh
siswa sudah mampu melakukan gerkan salam dengan benar
siswa sudah hafal bacaan salam
Obeservasi Penelitian
Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 4
No Rukun shalat Kemampuan anak yang diharapkan Kemampuan anak Nilai
Gerakan Bacaan Gerakan Bacaan Bacaan Gerak
Niat Berdiri tegak menghadap
kiblat
kedua belah tangan berada di samping sejajar dengan pinggul.
kepala agak tunduk ke kesejadah .
hati dan pikiran
berkonsentrasi, lalu membaca lafal niat shalat yang akan dikerejakan, yaitu (misalnya shalat shubuh)
Ushallii fardhash
shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblata adaaalillaahi ta’ala.
Artinya : Aku shalat fadrhu shubuh dua
raka’at menghadap
kiblat tunai karena
Allah Ta’ala
Siswa mampu berdiri
tegakmenghadap kiblat
siswa mampe meletakan kedua belah tangan berada disamping sejajar dengan pinggul
siswa sudah mampu membaca niat shalat shubuh
4
Takbir Kaki agak dirapatkan.
kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.
telapak tangan sejajar dengan bahu.
Allahu Akbar! Siswa sudah bisa
melakukan gerakan takbir dengan benar
siswa mampu melafalka n bacaan takbir
dan diletakan atas puser dibawah dada.
tangan kanan diletakan diatas tangan kiri
Membaca al-fatihah
Bismillaahir rahmaanirrohiim. Alhamdulillaahi rabbil
‘alaamiin. Arrahmaanir
rahiim.maaliki yaumiddin.
Iyyakana’
buduwaiyyaaknas ta’inu.
ihdinash shiraathal mustaqiim. shirathal
ladziina an’amta ‘alaihim
ghairil maghdhuubi
‘alaihim waladdhalliin.
Aamiin
siswa sudah benar menurunkan kedua belah tangan secara perlahan dan meletakan di atas pusar di bawah dada
siswa sudah bener meletakan tangan kanan di atas tangan kiri.
Siswa sudah mampu membaca al-fatihah
4
Membaca surat pendek
- Qs. An-naas dan Qs.
Al-Ikhlas
- siswa
lupa sebagian ayat ketika membac a surat An-nas dan Surat Al-ikhlas
kedua tangan memegang kedua lutut, dalam keadaan lurus dan siku agak
dirapatkan dengan anggota badan lainnya, sehingga mengganjal kedua buah dadanya
maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan maha
sesuai dengan gerakan ruku yuang benar yairu : siku sudah diraptkan dengan anggota badan hafal bacaan ruku
I’tidal Kaki agak dirapatkan. kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.
telapak tangan sejajar dengan bahu
sami’allaahu liman
hamidah
siswa belum mampu melakukan gerakan i’tidal dengan benar siswa belum mampu melafalkan bacaan I’tidal 1
Sujud Perut menempel pada paha
kedua siku dirapatkan pada kedua lambung.
Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdih. Artinya :
Maha suci Tuhanku yang
Maha Tinggi dan dengan
segala puji-Nya.
siku belum dirapatkan pada kedua lambung siswa belum bisa melafalka n bacaan sujud 1 Duduk diantara dua sujud
Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan ditegakan di atas perut jari-jari kanan.
Kdua tangan diletakan di atas kedua paha, dengan telapak tangan terbuka , jari-jari rapat, dan ujung jari-jari
Robighfirlii warhamnii wajburni warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya : Ya Allah,
ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku,
tempat sujud.
tinggikanah derajatku, berilah aku rizki, petunjuk, sehatkanlah akau dan ampunan kepadaku.
Attahiyyat awwal
Duduk di atas mata kaki kiri, sedangkan telapak kaki kanan ditegakan di atas kaki kanan
Kedua tangan berada di atas kedua paha.
Telapak tangan kiri terbuka jari rapat, dan ujung jari-jari sejajar dengan lutut.
Tangan kanan menggengam terkecuali telunjuk
Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwatttho yyiba assalaamu’alaika ayyuhannabiiyyu wa rohmatullaahi wa baraakaatuh Siswa belum mampu melakukan gerakan attahiyyat dengan baik siswa belum hafal bacaan attahiyat awal 1
Attahiyat akhir Telapak kaki kiri dikeuarkan ke sebelah kanan sehingga berada di bawah kaki kanan, dan pantat menempel ke bumi.
Telapak kaki kanan ditegakan di atas perut jari-jari kaki kanan.
Kedua tangan berada di atas kedua paha.
Telapak tangan kiri terbuka, jari rapat, dan ujung
jari-Attahiyyatul lillaah wasssholawattuwattthoyyi ba assalaamu’alaika ayyuhannabiiyyu wa rohmatullaahi wa baraakaatuh.
Assalamu’alaina wa ‘alaa
;ibaadillaahis shalihiin
siswa belum hafal bacaan attahiyat akhir
siswa belum hafal bacaan attahiyat akhir
kecuali telunjuk.
Salam memalingkan muka
kesebelah kanan dan ke kiri
Assalaamu’alaikmu
warahmatullaahi wabarakaatuh
siswa sudah mampu melakukan gerkan salam dengan benar
siswa sudah hafal bacaan salam
Obeservasi Penelitian
Pencatatan Presentase Intervensi (B) untuk praktek shalat sesi 5
No Rukun shalat
Kemampuan anak yang diharapkan Kemampuan anak Nilai
Gerakan Bacaan Gerakan Bacaan Bacaan Gerakan
Niat Berdiri tegak menghadap kiblat
kedua belah tangan berada di samping sejajar dengan pinggul.
kepala agak tunduk ke kesejadah .
hati dan pikiran berkonsentrasi, lalu
Ushallii fardhash shubhi
rak’ataini mustaqbilal qiblata adaaalillaahi ta’ala.
Artinya : Aku shalat fadrhu shubuh dua
raka’at menghadap
kiblat tunai karena Allah
Ta’ala
Siswa mampu berdiri
tegakmenghadap kiblat
siswa mampe meletakan kedua belah tangan berada disamping sejajar dengan
yaitu (misalnya shalat shubuh)
Takbir Kaki agak dirapatkan.
kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.
telapak tangan sejajar dengan bahu.
kedua belah tangan diturunkan perlahan-lahan, dan diletakan atas puser dibawah dada.
tangan kanan diletakan diatas tangan kiri
Allahu Akbar! siswa sudah
mampu melakukan gerakan takbir dengan benar
siswa mampu melafalkan bacaan takbir dengan baik.
Membaca al-fatihah
- Bismillaahir
rahmaanirrohiim. Alhamdulillaahi rabbil
‘alaamiin. Arrahmaanir
rahiim.maaliki yaumiddin.
Iyyakana’ buduwaiyyaaknas ta’inu. ihdinash shiraathal
mustaqiim. shirathal
ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim
waladdhalliin. Aamiin
siswa sudah benar menurunkan kedua belah tangan secara perlahan dan meletakan di atas pusar di bawah dada
siswa sudah bener meletakan tangan kanan di atas tangan kiri.
Siswa sudah mampu membaca al-fatihah
Membaca surat pendek
- Qs. An-naas dan Qs.
Al-Ikhlas
- siswa lupa
sebagian ayat dalam
membacakan
Ruku perut agak menempel pada paha.
kedua tangan memegang kedua lutut, dalam keadaan lurus dan siku agak dirapatkan dengan anggota badan lainnya, sehingga mengganjal kedua buah dadanya
Subhaana robbiyal ‘zhiimi wabihamdih Artinya : maha
suci Tuhanku yang Maha Agung dan maha
Siswa dalam gerakan ruku sudah sesuai dengan gerakan ruku yuang benar yairu : siku sudah diraptkan dengan anggota badan
siswa hafal sebagian bacaan ruku
3
I’tidal Kaki agak dirapatkan. kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.
telapak tangan sejajar dengan bahu
sami’allaahu liman
hamidah
siswa s