IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN LAS BERORIENTASI PRODUK MENGGUNAKAN METODE
DEMONSTRASI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh:
ALEN FARIZA YUSTIAN E.0551. 0806157
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN LAS BERORIENTASI PRODUK MENGGUNAKAN METODE
DEMONSTRASI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
Oleh
Alen Fariza Yustian
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Alen Fariza Yustian 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ALEN FARIZA YUSTIAN E. 0551. 0806157
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN LAS BERORIENTASI PRODUK MENGGUNAKAN METODE
DEMONSTRASI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I,
Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd. NIP. 19630520 198901 001
Pembimbing II
Drs. Sunarto Halim Untung NIP : 19630104 198903 1003
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia
Alen Fariza Yustian, 2014
Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
ALEN FARIZA YUSTIAN(2014). “Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi metode pembelajaran keterampilanpada pembelajaran keterampilan las untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Pre Eksperimen (Pre-Experimental) dengan desain penelitian One Shot Case Study. Desain penelitian One Shot Case
Study dilakukan treatment pada subjek penelitian setalah itu dilakukan test yang
berguna untuk mengetahui hasil dari treatment.Subjek penelitian ini terdiri dari 6 orang yang terdiri dari 2 orang yang membuat rak bunga dan 4 orang yang membuat rak sepatu. Pengambilan subjek penelitian berdasarkan peringkat di kelas, 2 orang dengan peringkat tinggi, 2 orang dengan peringkat sedang dan 2 orang dengan peringkat bawah. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis mean( ̅) dan standar deviasi (SD). Hasil dari penelitian ini (1) Implementasi pembelajaran keterampilan las di Sekolah Menengah Pertama (SMP) menggunakan metode demonstrasi menghasilkan siswa yang sebelumnya tidak bisa menjadi bisa; (2) Waktu ketercapaian siswa sesuai dengan standar waktu peneliti; (3) Hasil dari keterampilan las menghasilkan 2 siswa bisa dan 4 siswa tidak bisa.
ABSTRACT
ALEN Fariza Yustian (2014). "Implementation of Learning Skills Las Oriented Product Demonstration Method Using Students At Junior High
School (SMP)".
The purpose of this study was to describe the implementation of learning methods
keterampilanpada learning welding skills for students of Junior High School
(SMP). The method used in this study is a research method Pre Experiment
(Pre-Experimental) with study design Case Study One Shot. Design One Shot Case
Study research conducted on the subject of study treatment was performed After a
useful test to determine the results of this study treatment.Subjek consisted of 6
people consisting of 2 people who create flower racks and 4 people who make a
shoe rack. Intake of research subjects by rank in class, 2 people with high ratings,
2 people with moderate rank and 2 with lower ratings. Analysis of the data used in
this study is the analysis of the mean ( ) and standard deviation (SD). The results
of this study (1) Implementation of learning welding skills in Junior High School
(SMP) using the method of demonstration resulted in students who previously
could not be able to; (2) Time achievement of students in accordance with the
standards of the time researchers; (3) Results of welding skills could produce 2
students and 4 students could not.
Alen Fariza Yustian, 2014
Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK...i
KATA PENGANTAR ...ii
UCAPAN TERIMAKASIH...iii
DAFTAR ISI ...iv
DAFTAR TABEL...vi
DAFTAR GAMBAR ...vii
DAFTAR LAMPIRAN ...ix
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Penelitian ...1
B. Identifikasi Masalah ...5
C. Rumusan Masalah ...5
D. Tujuan Penelitian...5
E. Manfaat Penelitian...5
F. Struktur Organisasi...6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...7
A. Pengertian Pembelajaran ...7
B. Metode Pembelajaran ...8
C. Konsep Keterampilan ...12
D. Kerangka Pemikiran ...14
E. Penelitian Terdahulu ...15
BAB III METODE PENELITIAN ...16
A. Lokasi Penelitian ...16
B. Metode dan Desain Penelitian ...16
C. Populasi dan Sampel ...17
D. Definisi Operasional...18
E. Instrumen Penelitian...18
F. Prosedur Penelitian...18
H. Teknik Analisis Data ...20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...22
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...22
B. Pencapaian Waktu Keterampilan Las Prakarya Rak Bunga dan Sepatu Melalui Metode Demonstrasi di SMP Negeri 3 Ciwidey ...33
C. Analisis Kemampuan Keterampilan Las Prakarya Rak Bunga dan Sepatu Melalui Metode Demonstrasi ...62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...74
A. Kesimpulan ...74
B. Saran ...75
Alen Fariza Yustian, 2014
Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel ...hal
3.1. Desain Penelitian One Shot Case Study...16
3.2. Prosedur Penelitian ...18
4.1. Waktu Kerja Intervensi Peserta Rak Bunga Siswa A ...33
4.2. Waktu Kerja Intervensi Peserta Rak Bunga Siswa B ...39
4.3. Waktu Kerja Intervensi Peserta Rak Sepatu Siswa A ...41
4.4. Waktu Kerja Intervensi Peserta Rak Sepatu Siswa B...46
4.5. Waktu Kerja Intervensi Peserta Rak Sepatu Siswa C ...51
4.6. Waktu Kerja Intervensi Peserta Rak Sepatu Siswa D ...57
4.7. Analisis Waktu Keterampilan Las Prakarya Rak Bunga ...63
DAFTAR GAMBAR
Gambar ...hal
4.1. Lokasi SMP Negeri 3 Ciwidey ...22
4.2. Lokasi Pembelajaran SMP Negeri 3 Ciwidey ...23
4.3. Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan rak bunga ...23
4.4. Guru menjelaskan mendemonstrasikan cara mengelas ...24
4.5. Guru membantu siswa cara mengelas ...24
4.6. Guru mempersiapkan alat-alat...25
4.7. Siswa mengukur besi beton bulat no. 8 ...25
4.8. Siswa memotong besi beton bulat no. 8 ...25
4.9. Siswa melakukan pembentukan besi beton bulat no. 8 ... 26
4.10. Siswa menyambungkan besi beton bulat no. 8...26
4.11. Siswa melakukan pengukuran besi beton bulat no. 8 ...26
4.12. Siswa melakukan pengukuran besi beton bulat no. 8 ...27
4.13. Siswa melakukan pembentukan besi beton bulat no. 8 ...27
4.14. Siswa melakukan penyambungan besi dengan besi yang telah dibentuk...27
4.15. Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan rak sepatu ...28
4.16. Guru mendemonstrasikan cara mengelas ...29
4.17. Guru membantu siswa cara mengelas ...29
4.18. Siswa mempersiapkan alat-alat ...30
4.19. Siswa mengukur besi beton bulat no. 8 ...30
4.20. Siswa memotong besi beton no. 8 ...30
4.21. Siswa menyambungkan besi beton bulat no. 8 ukuran 90 cm ...31
4.22. Siswa menyambungkan besi beton bulat no. 8 ukuran 90 cm...31
4.23. Siswa menyambungkan besi beton bulat no. 8 ukuran 90 cm...31
4.24. Siswa menyambungkan besi beton bulat ukuran 80 cm...32
Alen Fariza Yustian, 2014
Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.26. Siswa mengecek seluruh besi beton bulat no. 8 yang telah disambungkan
...32
4.27. Hasil Perolehan Ketercapaian Waktu Prakarya Rak Bunga ...66
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran hal
1. Instrumen Penelitian Prakarya Rak Bunga ...80
2. Instrumen Penelitian Prakarya Rak Sepatu...88
3. Data mean( ̅) dan standar deviasi (SD) ...103
4. Judgement ...118
Alen Fariza Yustian, 2014
Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses pembelajaran yang dilakukan dan diperoleh seluruh
manusia sebagai usaha dalam mengembangkan potensi diri. Hal ini sesuai dengan
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam
bab I Pasal 1, menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Usaha mengembangkan manusia berkualitas yang siap menghadapi berbagai
tantangan hidup dimulai sedini mungkin melalui pendidikan. Kegiatan pendidikan
diberikan antara lain melalui sejumlah mata pelajaran yang dimaksudkan untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan bervariasi bagi siswa.
Lulusan SMP tidak semua melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, sebagian
diantaranya harus rela putus sekolah. Mata pelajaran keterampilan perlu diberikan
pada siswa di tingkat SMP. Mata pelajaran keterampilan diarahkan agar siswa
dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skills).
Depdiknas, 2004 (dalam Weny Kristiani, 2012, hlm. 2) bahwa “mata pelajaran keterampilan berisi kumpulan bahan kajian yang memberikan wawasan
pengetahuan dan keterampilan membuat suatu benda kerajinan atau teknologi”.
Mata pelajaran keterampilan mempunyai fungsi mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, kreatifitas, dan sikap dalam berkarya. Pembelajaran keterampilan
berorientasi pada pembuatan hasil karya yang ditunjang oleh pengetahuan, sikap,
dan keterampilan. Fungsi tersebut diharapkan siswa memiliki kemampuan dalam
memahami keterampilan atau teknologi, terampil dan kreatif dalam menciptakan
2
Depdiknas, 2004 (dalam Weny Kristiani, 2012, hlm. 3) bahwa “mata pelajaran keterampilan dapat dibedakan menjadi dua yaitu mata pelajaran keterampilan kerajinan dan mata pelajaran keterampilan teknologi”. Keterampilan dibidang kerajinan mencakup keterampilan mengkontruksi, merajut, mengayam,
menjahit, merenda, menyulam, melipat, mengkolase, mengaplikasi dan
membentuk.
Keterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan
kreatifitas, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga
menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. Menurut Davis Gordon (1994, hlm. 55) keterampilan adalah “kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat”. Sedangkan menurut Nadler (dalam Sri Widiastuti dan Nur Rohman Muktiani, 2010, hlm 49) menerangkan bahwa “keterampilan adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dan aktivitas”. Keterampilan atau kemampuan tersebut pada dasarnya akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikkan
kemampuan sehingga akan menjadi ahli atau menguasai dari salah satu bidang
keterampilan yang ada.
Keterampilan dapat dilatih sehingga mampu melakukan sesuatu, tanpa adanya
praktek dan latihan tersebut tidak akan bisa menghasilkan sebuah keterampilan
yang khusus atau terampil. Keterampilan bukanlah bakat yang biasa saja
didapatkan tanpa melalui proses belajar yang intensif dan merupakan kelebihan
yang sudah diberikan semenjak lahir. Sehingga untuk menjadi seorang yang
terampil yang memiliki keahlian khusus pada bidang tertentu haruslah melalui
latihan dan belajar dengan tekun supaya dapat menguasai bidang tersebut dan
dapat memahami, mengoperasikan serta mengaplikasikannya.
Daerah terpencil yang jauh dari hiruk pikuk kota memperoleh pendidikan
yang layak merupakan sesuatu yang seharusnya didapatkan sebagai sesama warga
Negara Indonesia. Namun pemerintah kurang begitu peduli dengan keberadaan
genarasi bangsa di daerah yang masih jauh dari akses transportasi dan
komunikasi. Begitupula Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten
3
Alen Fariza Yustian, 2014
Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perjalanan sekitar tujuh kilometer dari Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Jauhnya daerah terpencil itu dari kota menyebabkan pemantauan perkembangan
pendidikan di daerah tersebut kurang intensif. Sehingga hal ini merupakan salah
satu penyebab pendidikan di daerah terpencil terkesan tertinggal. Para orang tua di
daerah terpencil juga apatis dengan keberlangsungan pendidikan anaknya, salah
satu faktor ialah kurang adanya Sekolah Menengah Atas (SMA) yang jaraknya
dekat, ibaratnya untuk pergi bersekolah ke SMP Negeri Ciwidey saja para siswa
berjalan kaki sedangkan yang menggunakan kendaraan hanya beberapa siswa
saja. Sulitnya akses untuk menuju ke sekolah juga menjadi alasan mereka, untuk
menuju ke sekolah saja harus menempuh jarak sangat jauh selain itu akses jalan
menuju kawasan perkotaan juga masih buruk. Pemikiran yang mengesampingkan
pentingnya pendidikan pun merayapi pikiran para orang tua di daerah terpencil
ini. Bagi mereka bercocok tanam, berternak, dan lain-lain lebih menguntungkan
dari pada melanjutkan belajar di bangku sekolah tingkat atas.
Usaha untuk mengatasi keterbatasannya pendidikan anak di SMP Negeri
Ciwidey ini, peneliti merasa tertarik ingin memberikan kontribusi keterampilan
agar siswa SMP Negeri Ciwidey bisa memiliki keterampilan yang kelak bisa
mereka gunakan untuk dijadikan mata pencaharian mereka yang tidak bisa
melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih atas.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah jenjang pendidikan dasar pada
pendidikan formal di Indonesia setelah lulus sekolah dasar atau sederajat (SD).
Namun di desa Rawabogo, sekolah SMP dijadikan sebagai tolak ukur pendidikan
tertinggi di desa tersebut. Maka peneliti memberikan keterampilan sesuai dengan
keahlian yang dimiliki peneliti yaitu dalam bidang teknik mesin otomotif.
Program keterampilan yang diberikan salah satunya adalah keterampilan las.
Program keterampilan tersebut bertujuan untuk menciptakan lulusan SMP yang
siap terjun ke dunia kerja, oleh karena itu sekolah seharusnya memberikan
tambahan pendidikan guna untuk mengasah keterampilan siswa agar kelak siswa
siap bekerja setelah lulus sekolah dan tidak melanjutkan ke sekolah yang lebih
tinggi sesuai dengan keterampilan yang siswa miliki. Kurangnya pemberian
4
keterbatasan keterampilan menunjukan kurangnya interaktif transformasi
pengetahuan dan keterampilan oleh siswa. Siswa dalam keadaan pasif, yakni
menerima apa saja yang diberikan dan di terangkan oleh guru, sehingga siswa
kurang mengasah keterampilan dan hanya mendalami apa yang diberikan oleh
guru. Kecenderungan ini lebih mengarahkan kepada siswa agar mengetahui dan
mengahafal saja.
Peneliti beranggapan bahwa permasalahan yang terjadi dilihat dari kondisi
sekolah dan kondisi perekonomian siswa yang berdampak terhadap keterbatasan
keterampilan siswa. Disini siswa tidak dibekali suatu keterampilan apapun di
sekolahnya sehingga pada saat lulus dari sekolah (SMP) dan tidak bisa
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, siswa tidak memiliki keterampilan
apapun yang dapat dijadikan mata pencahariannya. Siswa hanya mengikuti
pekerjaan sehari-hari yang biasa dikerjakan oleh orangtuanya (bercocok tanam,
berternak, dll). Keterampilan las dapat dijadikan salah satu bekal keterampilan
bagi siswa di SMP Negeri Ciwidey sebagai mata pencaharian siswa kelak.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka peneliti termotivasi untuk meneliti dan
mengamati secara langsung perihal apakah dengan menerapkan pembelajaran
keterampilan dapat mengembangkan keterampilan. Sehingga siswa memiliki
keahlian diluar pengetahuan siswa selama belajar di sekolah, serta menambah
pengalaman dan kemajuan siswa pada pemahaman keterampilan kompetensi las.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan di Sekolah
Menengah Pertama Negeri Ciwidey. Atas dasar itu, maka peneliti mengangkat
judul “Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk
Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan hal penting, agar permasalahan menjadi jelas
dan terarah. Penelitian ini terdiri atas beberapa masalah yang saling berkaitan,
untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasi
5
Alen Fariza Yustian, 2014
Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Siswa SMP Negeri sebagian tidak melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.
2. Tidak adanya keterampilan yang diberikan untuk membekali siswa yang tidak
melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.
3. Siswa tidak memperoleh latihan dasar keterampilan khususnya keterampilan
kompetensi las.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah maka yang menjadi rumusan
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana implementasi pembelajaran keterampilan las pada siswa SMP?
2. Bagaimana ketercapaian waktu keterampilan las pada siswa SMP?
3. Bagaimana hasil keterampilan las pada siswa SMP?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dianjurkan.
Penulis merumuskan tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan pembelajaran keterampilan las pada siswa SMP.
2. Mendeskripsikan ketercapaian waktu keterampilan las pada siswa SMP .
3. Mendeskripsikan hasil keterampilan las pada siswa SMP.
E. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilakukan dan hasilnya diperoleh, diharapkan memiliki
manfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
praktis tentang pembelajaran keterampilan las untuk menjadi bekal life skill.
2. Bagi para guru, diharapkan dapat melaksanakan metode demonstrasi pada
pembelajaran kompetensi las.
3. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
6
F. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan urutan penyusunan materi dalam penulisan
skripsi agar susunannya teratur. Struktur organisasi penulisan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini mencakup teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini mencakup tentang metode penelitian, desain penelitian, variabel
penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, definisi
operasional, instrument penelitian, dan analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini mencakup tentang deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil
Alen Fariza Yustian, 2014
Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3
Ciwidey yang terletak di Desa Rawabogo Kecamatan Ciwidey Kabupaten
Bandung 40973. Pemilihan SMPN 3 Ciwidey sebagai lokasi penelitian didasarkan
pada hasil prapenelitian yang dilakukan bahwa disekolah ini belum dikembangkan
pembelajaran keterampilan dalam bidang keterampilan las.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
eksperimen. Menurut Sugiyono (2011:73) terdapat beberapa bentuk desain
eksperimen, yaitu pre-experimental (non design), true-experimental, factorial
experimental dan quasi experimental. Peneliti memilih pre-experimental sebagai
metode yang digunakan. Desain penelitian pre-experimental terdapat tiga
alternatif desain, yakni one-shot case study, the one grup pretest-posttest design,
the static-grup comparison.
Desain penelitian ini adalah desain one shot case study, jenis one-shot case
study dimaksudkan untuk menunjukan kekuatan pengukuran dan nilai ilmiah
suatu desain penelitian. Adapun bagan dari one-shot case study adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Desain Penelitian One Shot Case Study
Subjek Perlakuan Pasca
1 Kelompok X O
Sumber: Kuntjojo (2009:46)
Keterangan
X : Treatment atau perlakuan.
17
Desain penelitian one shot case study tidak dilakukan pretest pada subjek
penelitian. Subjek diberi treatment pada pembelajaran keterampilan las dengan
metode demonstrasi, kemudian subjek diamati dengan menggunakan tes kinerja.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan sekelompok subjek penelitian yang dijadikan sumber data
dalam suatu penelitian. Populasi penelitian dapat berupa sekelompok manusia,
nilai-nilai tes, gejala-gejala, pendapat, dan peristiwa. MenurutSugiyono(2011,
hlm.80) mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”.
Sesuai dengan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah siswa sekolah menengah pertama kelas III di SMP Negeri 3 Ciwidey.
2. Sampel
a. Pengertian Sampel
Sampel atau contoh adalah sebagai dari populasi yang karakteristiknya hendak
diteliti (Djarwanto, 1994, hlm. 43). Sampel yang baik, yang kesimpulanya dapat
digunakan pada populasi adalah sampel yang bersifat representatif atau yang
dapat menggambarkan karakteristik populasi. Dari beberapa tersebut dapat ditarik
kesimpulan , sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau
keadaan tertentu yang akan diteliti.
b. Teknik Pengambilan Sempel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah teknik pengambilan
sampel dari populasi. Sampel yang merupakan sebagian dari populasi tersebut
kemudian diteliti dan dan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan pada
populasi (generalisasi).
Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas III di SMP Negeri 3 Ciwidey
dengan peringkat dua teratas, dua menengah, dan dua terbawah. Jadi total sampel
18
Alen Fariza Yustian, 2014
Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini perlu diketahui definisi operasional dari setiap variabel
untuk menghindari ketidak jelasan arti variabel-variabel yang akan diteliti.
Definisi operasional dari variabel-variabel tersebut dinyatakan sebagai berikut:
Keterampilan las sebagai intervensi, defenisi konseptualnya adalah
pembelajaran keterampilan las. Definisi operasionalmya adalah hasil belajar
keterampilan las: (1) persiapan operator; (2) persiapan alat dan bahan; (3)
persiapan proses kerja.
E. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2010, hlm. 147) menjelaskan instrumen penelitian sebagai alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati. Dalam
penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang
keterampilan otomotif dalam bidang keterampilan las melalui metode demonstrasi
adalah tes kinerja keterampilan las. Instrumen dinilai oleh ahli (judgment), seperti
pada lampiran hal 118
F. Prosedur Pe nelitian
Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran atau prosedur penelitian yang
[image:20.596.109.522.526.758.2]dilakukan didalam kelas eksperimen:
Tabel 3.2 Prosedur Penelitian
Kegiatan Prosedur/ Langkah Kegiatan
Kelas Eksperimen
Pertemuan
1
Kegiatan awal
-Guru memeriksa kesiapan siswa (mengucapkan salam, berdo’a
sebelum memulai pembelajaran, dan memeriksa kehadiran siswa). -Guru menginformasikan materi yang akan dibahas serta menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
-Guru melakukan apersepsi mengenai materi yang akan dibahas
Kegiatan inti
- Alat-alat membuat rak bunga didemonstrasikan. - Fungsi mesin las didemonstrasikan.
19
- Fungsi helm las didemonstrasikan.
- Fungsi sarung tangan las didemonstrasikan. - Fungsi ragum didemonstrasikan.
- Fungsi gergaji besi didemonstrasikan. - Fungsi meteran didemonstrasikan. - Fungsi penggaris besi didemonstrasikan. - Fungsi palu besi didemonstrasikan. - Fungsi tang didemonstrasikan. - Fungsi penggores besi dijelaskan. - Fungsi elektroda didemonstrasikan. - Fungsi besi beton no. 8 didemonstrasikan. - Menyiapkan mesin las didemostrasikan.
- Menyiapkan besi beton no. 8 didemonstrasikan.
- Cara megukur besi beton bulat no. 8 dengan ukuran 80 cm, 50 cm dan kemudian ditandai dengan penggores besi dijelaskan.
- Cara mempotong besi beton bulat no. 8 dengan ukuran 80 cm dan 50 cm dijelaskan.
- Cara membentuk besi beton no. 8 dengan ukuran 80 cm menjadi lingkaran, dengan diameter 22,477 cm dijelaskan.
- Cara menyambungkan ujung besi beton no. 8 ukuran 80 cm yang sudah dibulatkan memakai las dijelaskan.
- Cara mengukur ujung besi sebelah kanan 8 cm, ujung besi sebelah kiri 5 cm dan kemudian di tandai oleh penggores besi dijelaskan. - Cara melekukan 40˚ besi berukuran 5 cm dengan dijepit oleh
ragum, kemudian dipukul dengan palu besi dijelaskan.
- Cara melekukkan 90˚ besi berukuran 8 cm dengan dijepit oleh ragum, kemudian dipukul dengan palu besi dijelaskan.
- Cara melekukkan 20˚ besi bagian tengah dengan dipukul oleh palu besi dijelaskan.
- Cara menyambungkan besi yang sudah dibentuk menjadi lingkaran dengan besi yang sudah dilekukkan memakai las dijelaskan.
Kegiatan Akhir
-Kesimpulan pembelajaran -Memastikan pemahaman siswa -Salam penutup
Evaluasi Pemberian evaluasi
G. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik yang digunakan selama proses
pengumpulan data yang terdiri dari observasi dan wawancara. Penjelasan dari
20
Alen Fariza Yustian, 2014
Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Performance Test
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes perbuatan
(Performance Test). Stigins (dalam Arifin, 2013, hlm.149) mengemukakan
bahwa:
Performance test adalah suatu bentuk tes yang peserta didiknya diminta untuk
melakukan kegiatan khusus dibawah pengawasan penguji yang akan mengobservasi penampilannya dan membuat keputusan tentang kualitas hasil belajar yang di demonstrasikan.
Performance test sangat bermanfaat untuk memperbaiki kemampuan/perilaku
peserta didik, karena secara objektif kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh peserta
didik dapat diamati dan diukur sehingga menjadi pertimbangan untuk praktik
selanjutnya.
H. Teknik Analisis Data
Rancangan analisis data merupakan bagian integral dari proses penelitian yang
dituangkan baik dalam bentuk tulisan atau tidak. Rancangan ini telah terformat
sebelum kegiatan pengumpulan data dan pada saat merumuskan hipotesis.
Artinya, rancanganan alisis data hasil penelitian telah dipersiapkan mulai dari
penentuan jenis data yang akan dikumpulkan, sumber data yang ditemui, dan
rumusan hipotesis yang akan diuji telah dibuat.
Penelitian pre experimen jenis one shot case study merupakan desain
penelitian dimana peneliti hanya melakukan satu kali treatment yang diperkirakan
sudah mempunyai pengaruh untuk kemudian diadakan post-test. Hasil post-test
tersebut dijadikan sebagai bahan untuk menarik kesimpulan yang dilakukan
melalui dua cara, yakni dengan melihat hasil rata-rata hasil dan membandingkan
dengan standar yang diinginkan dengan rumus.
21
Keterangan:
= mean
Xi = Jumlah data
n = Banyaknya data
Menghitung standar deviasi (SD) dengan rumus:
Alen Fariza Yustian, 2014
Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pada bagian ini penulis akan
menyimpulkan masalah penelitian sebagaimana tertera dalam perumusan masalah
sebagai berikut:
1. Perencanaan yang dilakukan di SMP Negeri adalah menjelaskan teknik dasar
keterampilan las, menjelaskan dan mendemonstrasikan alat dan bahan yang
diperlukan untuk keterampilan las prakarya rak bunga dan sepatu.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan dan melakukan
pengelasan, melakukan pengamatan, merefleksi hasil pembelajaran setiap
fase, serta melakukan evaluasi secara berkala.
2. Pelaksanaan pembelajaran keterampilan las prakarya rak bunga dan rak sepatu
melalui metode demonstrasi di SMP Negeri dilaksanakan dengan langgkah
sebagai berikut: 1) Guru menjelaskan teknik dasar kompetensi las, 2) Guru
mendemonstrasikan teknik dasar kompetensi las, 3) Guru menjelaskan
alat-alat yang diperlukan untuk pembuatan prakarya rak bunga dan prakarya rak
sepatu, 4) Pada tahap praktek, siswa diberikan kesempatan untuk
mempraktekan teori yang telah dipelajari yang dilaksanakan selama 5
pertemuan, 5) Setelah itu, dilakukan refleksi dan evaluasi mengenai hal-hal
yang telah dilakukan.
3. Gambaran ketercapaian waktu pembelajaran keterampilan las prakarya rak
bunga dan prakarya rak sepatu melalui metode demonstrasi di SMP Negeri
sebagai berikut: 1) waktu standar pembelajaran keterampilan las prakarya rak
bunga 60 menit dan prakarya rak sepatu 120 menit, 2) waktu nyata siswa yang
bisa mengerjakan atau mencapai standar waktu dalam prakarya rak bunga
siswa B mencapai dengan waktu 56 menit dan yang mencapai standar waktu
75
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mengajukan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Bagi siswa, diharapkan melalui pembelajaran keterampilan las prakarya rak
bunga dan prakarya rak sepatu ini terus dilanjutkan secara mandiri guna
memperkuat pemahaman dan keterampilan siswa yang dapat menjadi bekal
life skill dibangku sekolah.
2. Bagi kepala sekolah, program keterampilan las (life skill) prakarya rak bunga
dan prakarya rak sepatu ini perlu untuk dikembangkan melalui kegiatan
ekstrakurikuler maupun melalui program sekolah.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan melalui gambaran yang diperoleh dari
hasil penelitian ini ada peneliti yang tertarik untuk mengkaji lebih mendalam
mengenai metode yang tepat untuk meningkatkan keterampilan las yang
Alen Fariza Yustian, 2014
Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Alif, M. (1989). Teori dan Praktik Las. Departemen Pendididkan dan Kebudayaan.
Arifin, Z. (2013). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, S. (1993). Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: RinekaCipta
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur penelitian pendekatan praktek. Jakarta: PT Ardi Mahasatya
Davis Gordon B. (1994). Management System Information, TP. Midas Surya Grafindo, Jakarta.
Djamarah, Saiful B. (2000). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djarwanto. (1994). Pokok-Pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penulisan
Skripsi. Yogyakarta: Liberty.
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta
Gorman, M. R. (1976). The Psichology of Classroom Learning An Inductive Approach. Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company
Gredler, MEB. (1986). Buku Petunjuk Belajar dan Membelajarkan Alih Bahasa Hamalik, O. 1999. Media Pendidikan. Bandung : PT Citra AdityaBakti
Heriawan, A, dkk. (2012). Metodologi Pembelajaran. Serang- Banten: Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru
Kristiani, W. (2012). Pengembangan Modul Sulaman Bebas Pada Mata
Pelajaran Keterampilan Kerumahtanggaan di SMP Negeri 4 Yogyakarta.
Yogyakarta: UNY
Kuntjojo. (2009). Metodologi Penelitian. Modul Pembelajaran Mata Kuliah Metode Penelitian. Jakarta: Tidak diterbitkan
77
Nursalam, (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian. Jakarta: Salemba Medika
Suharno.(2012). Modul Dan PelatihanProfesi Guru (PLPG). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Sujana, Nana. (1986). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Sudjana, Nana. (2004). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Belajar Mengajar . Bandung: Sinar Baru
Sadiman, A.(1990). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: CV. Rajawali.
Sri Widiastuti dan Nur Rohmah Muktiani. (2010). Peningkatan Motivasi dan Keterampilan Menggiring Bola Dalam Pembelajaran Sepakbola Melalui Kucing Tikus Pada Siswa Kelas 4 SD Glagahombo 2 Tempel. Jurnal
Pendidikan Jasmani Indonesia. Volume 7 Nomor 1. Hlm. 47-59.
Slameto. ( 2003 ). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : RinekaCipta
Sudjana, D. (2000). Strategi Pembelajaran Dalam Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Nusantara Press.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sutikno, Sobri M. (2009). “Belajar dan Pembelajaran”. Bandung: Prospect
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI
Winataputra, Udin S. Dkk (2004). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka
Wiryosumarto, Harsono, (1991). Teknik pengelasan logam”. Pradya Paramita. Jakarta
_____- (2014). Metode Pembelajaran [Online]. Tersedia:
78
Alen Fariza Yustian, 2014
Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
_____- (2014). Pengertian Las Listrik [Online]. Tersedia:
http://teknikmes.blogspot.com/2012/11/pengertian-las-listrik.html?m=1
[15-06-14]
_____- (2014). Pengertian Metode Pembelajaran [Online]. Tersedia:
http://20316702.siap-sekolah.com/2013/11/18/pengertian-metode- pembelajaran-macam-macam-syarat-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi- metode-pemebelajarn/ [12-04-14]
_____- (2012). Strategi Pembelajaran [Online]. Tersedia: