• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN LAS BERORIENTASI PRODUK MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN LAS BERORIENTASI PRODUK MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN LAS BERORIENTASI PRODUK MENGGUNAKAN METODE

DEMONSTRASI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

ALEN FARIZA YUSTIAN E.0551. 0806157

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN LAS BERORIENTASI PRODUK MENGGUNAKAN METODE

DEMONSTRASI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

Oleh

Alen Fariza Yustian

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Alen Fariza Yustian 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

ALEN FARIZA YUSTIAN E. 0551. 0806157

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN LAS BERORIENTASI PRODUK MENGGUNAKAN METODE

DEMONSTRASI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd. NIP. 19630520 198901 001

Pembimbing II

Drs. Sunarto Halim Untung NIP : 19630104 198903 1003

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Alen Fariza Yustian, 2014

Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

ALEN FARIZA YUSTIAN(2014). “Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi metode pembelajaran keterampilanpada pembelajaran keterampilan las untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Pre Eksperimen (Pre-Experimental) dengan desain penelitian One Shot Case Study. Desain penelitian One Shot Case

Study dilakukan treatment pada subjek penelitian setalah itu dilakukan test yang

berguna untuk mengetahui hasil dari treatment.Subjek penelitian ini terdiri dari 6 orang yang terdiri dari 2 orang yang membuat rak bunga dan 4 orang yang membuat rak sepatu. Pengambilan subjek penelitian berdasarkan peringkat di kelas, 2 orang dengan peringkat tinggi, 2 orang dengan peringkat sedang dan 2 orang dengan peringkat bawah. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis mean( ̅) dan standar deviasi (SD). Hasil dari penelitian ini (1) Implementasi pembelajaran keterampilan las di Sekolah Menengah Pertama (SMP) menggunakan metode demonstrasi menghasilkan siswa yang sebelumnya tidak bisa menjadi bisa; (2) Waktu ketercapaian siswa sesuai dengan standar waktu peneliti; (3) Hasil dari keterampilan las menghasilkan 2 siswa bisa dan 4 siswa tidak bisa.

(5)

ABSTRACT

ALEN Fariza Yustian (2014). "Implementation of Learning Skills Las Oriented Product Demonstration Method Using Students At Junior High

School (SMP)".

The purpose of this study was to describe the implementation of learning methods

keterampilanpada learning welding skills for students of Junior High School

(SMP). The method used in this study is a research method Pre Experiment

(Pre-Experimental) with study design Case Study One Shot. Design One Shot Case

Study research conducted on the subject of study treatment was performed After a

useful test to determine the results of this study treatment.Subjek consisted of 6

people consisting of 2 people who create flower racks and 4 people who make a

shoe rack. Intake of research subjects by rank in class, 2 people with high ratings,

2 people with moderate rank and 2 with lower ratings. Analysis of the data used in

this study is the analysis of the mean ( ) and standard deviation (SD). The results

of this study (1) Implementation of learning welding skills in Junior High School

(SMP) using the method of demonstration resulted in students who previously

could not be able to; (2) Time achievement of students in accordance with the

standards of the time researchers; (3) Results of welding skills could produce 2

students and 4 students could not.

(6)

Alen Fariza Yustian, 2014

Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR ...ii

UCAPAN TERIMAKASIH...iii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR ...vii

DAFTAR LAMPIRAN ...ix

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Identifikasi Masalah ...5

C. Rumusan Masalah ...5

D. Tujuan Penelitian...5

E. Manfaat Penelitian...5

F. Struktur Organisasi...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...7

A. Pengertian Pembelajaran ...7

B. Metode Pembelajaran ...8

C. Konsep Keterampilan ...12

D. Kerangka Pemikiran ...14

E. Penelitian Terdahulu ...15

BAB III METODE PENELITIAN ...16

A. Lokasi Penelitian ...16

B. Metode dan Desain Penelitian ...16

C. Populasi dan Sampel ...17

D. Definisi Operasional...18

E. Instrumen Penelitian...18

F. Prosedur Penelitian...18

(7)

H. Teknik Analisis Data ...20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...22

A. Deskripsi Hasil Penelitian ...22

B. Pencapaian Waktu Keterampilan Las Prakarya Rak Bunga dan Sepatu Melalui Metode Demonstrasi di SMP Negeri 3 Ciwidey ...33

C. Analisis Kemampuan Keterampilan Las Prakarya Rak Bunga dan Sepatu Melalui Metode Demonstrasi ...62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...74

A. Kesimpulan ...74

B. Saran ...75

(8)

Alen Fariza Yustian, 2014

Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel ...hal

3.1. Desain Penelitian One Shot Case Study...16

3.2. Prosedur Penelitian ...18

4.1. Waktu Kerja Intervensi Peserta Rak Bunga Siswa A ...33

4.2. Waktu Kerja Intervensi Peserta Rak Bunga Siswa B ...39

4.3. Waktu Kerja Intervensi Peserta Rak Sepatu Siswa A ...41

4.4. Waktu Kerja Intervensi Peserta Rak Sepatu Siswa B...46

4.5. Waktu Kerja Intervensi Peserta Rak Sepatu Siswa C ...51

4.6. Waktu Kerja Intervensi Peserta Rak Sepatu Siswa D ...57

4.7. Analisis Waktu Keterampilan Las Prakarya Rak Bunga ...63

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar ...hal

4.1. Lokasi SMP Negeri 3 Ciwidey ...22

4.2. Lokasi Pembelajaran SMP Negeri 3 Ciwidey ...23

4.3. Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan rak bunga ...23

4.4. Guru menjelaskan mendemonstrasikan cara mengelas ...24

4.5. Guru membantu siswa cara mengelas ...24

4.6. Guru mempersiapkan alat-alat...25

4.7. Siswa mengukur besi beton bulat no. 8 ...25

4.8. Siswa memotong besi beton bulat no. 8 ...25

4.9. Siswa melakukan pembentukan besi beton bulat no. 8 ... 26

4.10. Siswa menyambungkan besi beton bulat no. 8...26

4.11. Siswa melakukan pengukuran besi beton bulat no. 8 ...26

4.12. Siswa melakukan pengukuran besi beton bulat no. 8 ...27

4.13. Siswa melakukan pembentukan besi beton bulat no. 8 ...27

4.14. Siswa melakukan penyambungan besi dengan besi yang telah dibentuk...27

4.15. Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan rak sepatu ...28

4.16. Guru mendemonstrasikan cara mengelas ...29

4.17. Guru membantu siswa cara mengelas ...29

4.18. Siswa mempersiapkan alat-alat ...30

4.19. Siswa mengukur besi beton bulat no. 8 ...30

4.20. Siswa memotong besi beton no. 8 ...30

4.21. Siswa menyambungkan besi beton bulat no. 8 ukuran 90 cm ...31

4.22. Siswa menyambungkan besi beton bulat no. 8 ukuran 90 cm...31

4.23. Siswa menyambungkan besi beton bulat no. 8 ukuran 90 cm...31

4.24. Siswa menyambungkan besi beton bulat ukuran 80 cm...32

(10)

Alen Fariza Yustian, 2014

Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.26. Siswa mengecek seluruh besi beton bulat no. 8 yang telah disambungkan

...32

4.27. Hasil Perolehan Ketercapaian Waktu Prakarya Rak Bunga ...66

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran hal

1. Instrumen Penelitian Prakarya Rak Bunga ...80

2. Instrumen Penelitian Prakarya Rak Sepatu...88

3. Data mean( ̅) dan standar deviasi (SD) ...103

4. Judgement ...118

(12)

Alen Fariza Yustian, 2014

Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses pembelajaran yang dilakukan dan diperoleh seluruh

manusia sebagai usaha dalam mengembangkan potensi diri. Hal ini sesuai dengan

Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam

bab I Pasal 1, menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Usaha mengembangkan manusia berkualitas yang siap menghadapi berbagai

tantangan hidup dimulai sedini mungkin melalui pendidikan. Kegiatan pendidikan

diberikan antara lain melalui sejumlah mata pelajaran yang dimaksudkan untuk

memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan bervariasi bagi siswa.

Lulusan SMP tidak semua melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, sebagian

diantaranya harus rela putus sekolah. Mata pelajaran keterampilan perlu diberikan

pada siswa di tingkat SMP. Mata pelajaran keterampilan diarahkan agar siswa

dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skills).

Depdiknas, 2004 (dalam Weny Kristiani, 2012, hlm. 2) bahwa “mata pelajaran keterampilan berisi kumpulan bahan kajian yang memberikan wawasan

pengetahuan dan keterampilan membuat suatu benda kerajinan atau teknologi”.

Mata pelajaran keterampilan mempunyai fungsi mengembangkan pengetahuan,

keterampilan, kreatifitas, dan sikap dalam berkarya. Pembelajaran keterampilan

berorientasi pada pembuatan hasil karya yang ditunjang oleh pengetahuan, sikap,

dan keterampilan. Fungsi tersebut diharapkan siswa memiliki kemampuan dalam

memahami keterampilan atau teknologi, terampil dan kreatif dalam menciptakan

(13)

2

Depdiknas, 2004 (dalam Weny Kristiani, 2012, hlm. 3) bahwa “mata pelajaran keterampilan dapat dibedakan menjadi dua yaitu mata pelajaran keterampilan kerajinan dan mata pelajaran keterampilan teknologi”. Keterampilan dibidang kerajinan mencakup keterampilan mengkontruksi, merajut, mengayam,

menjahit, merenda, menyulam, melipat, mengkolase, mengaplikasi dan

membentuk.

Keterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan

kreatifitas, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga

menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. Menurut Davis Gordon (1994, hlm. 55) keterampilan adalah “kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat”. Sedangkan menurut Nadler (dalam Sri Widiastuti dan Nur Rohman Muktiani, 2010, hlm 49) menerangkan bahwa “keterampilan adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dan aktivitas”. Keterampilan atau kemampuan tersebut pada dasarnya akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikkan

kemampuan sehingga akan menjadi ahli atau menguasai dari salah satu bidang

keterampilan yang ada.

Keterampilan dapat dilatih sehingga mampu melakukan sesuatu, tanpa adanya

praktek dan latihan tersebut tidak akan bisa menghasilkan sebuah keterampilan

yang khusus atau terampil. Keterampilan bukanlah bakat yang biasa saja

didapatkan tanpa melalui proses belajar yang intensif dan merupakan kelebihan

yang sudah diberikan semenjak lahir. Sehingga untuk menjadi seorang yang

terampil yang memiliki keahlian khusus pada bidang tertentu haruslah melalui

latihan dan belajar dengan tekun supaya dapat menguasai bidang tersebut dan

dapat memahami, mengoperasikan serta mengaplikasikannya.

Daerah terpencil yang jauh dari hiruk pikuk kota memperoleh pendidikan

yang layak merupakan sesuatu yang seharusnya didapatkan sebagai sesama warga

Negara Indonesia. Namun pemerintah kurang begitu peduli dengan keberadaan

genarasi bangsa di daerah yang masih jauh dari akses transportasi dan

komunikasi. Begitupula Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten

(14)

3

Alen Fariza Yustian, 2014

Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perjalanan sekitar tujuh kilometer dari Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Jauhnya daerah terpencil itu dari kota menyebabkan pemantauan perkembangan

pendidikan di daerah tersebut kurang intensif. Sehingga hal ini merupakan salah

satu penyebab pendidikan di daerah terpencil terkesan tertinggal. Para orang tua di

daerah terpencil juga apatis dengan keberlangsungan pendidikan anaknya, salah

satu faktor ialah kurang adanya Sekolah Menengah Atas (SMA) yang jaraknya

dekat, ibaratnya untuk pergi bersekolah ke SMP Negeri Ciwidey saja para siswa

berjalan kaki sedangkan yang menggunakan kendaraan hanya beberapa siswa

saja. Sulitnya akses untuk menuju ke sekolah juga menjadi alasan mereka, untuk

menuju ke sekolah saja harus menempuh jarak sangat jauh selain itu akses jalan

menuju kawasan perkotaan juga masih buruk. Pemikiran yang mengesampingkan

pentingnya pendidikan pun merayapi pikiran para orang tua di daerah terpencil

ini. Bagi mereka bercocok tanam, berternak, dan lain-lain lebih menguntungkan

dari pada melanjutkan belajar di bangku sekolah tingkat atas.

Usaha untuk mengatasi keterbatasannya pendidikan anak di SMP Negeri

Ciwidey ini, peneliti merasa tertarik ingin memberikan kontribusi keterampilan

agar siswa SMP Negeri Ciwidey bisa memiliki keterampilan yang kelak bisa

mereka gunakan untuk dijadikan mata pencaharian mereka yang tidak bisa

melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih atas.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah jenjang pendidikan dasar pada

pendidikan formal di Indonesia setelah lulus sekolah dasar atau sederajat (SD).

Namun di desa Rawabogo, sekolah SMP dijadikan sebagai tolak ukur pendidikan

tertinggi di desa tersebut. Maka peneliti memberikan keterampilan sesuai dengan

keahlian yang dimiliki peneliti yaitu dalam bidang teknik mesin otomotif.

Program keterampilan yang diberikan salah satunya adalah keterampilan las.

Program keterampilan tersebut bertujuan untuk menciptakan lulusan SMP yang

siap terjun ke dunia kerja, oleh karena itu sekolah seharusnya memberikan

tambahan pendidikan guna untuk mengasah keterampilan siswa agar kelak siswa

siap bekerja setelah lulus sekolah dan tidak melanjutkan ke sekolah yang lebih

tinggi sesuai dengan keterampilan yang siswa miliki. Kurangnya pemberian

(15)

4

keterbatasan keterampilan menunjukan kurangnya interaktif transformasi

pengetahuan dan keterampilan oleh siswa. Siswa dalam keadaan pasif, yakni

menerima apa saja yang diberikan dan di terangkan oleh guru, sehingga siswa

kurang mengasah keterampilan dan hanya mendalami apa yang diberikan oleh

guru. Kecenderungan ini lebih mengarahkan kepada siswa agar mengetahui dan

mengahafal saja.

Peneliti beranggapan bahwa permasalahan yang terjadi dilihat dari kondisi

sekolah dan kondisi perekonomian siswa yang berdampak terhadap keterbatasan

keterampilan siswa. Disini siswa tidak dibekali suatu keterampilan apapun di

sekolahnya sehingga pada saat lulus dari sekolah (SMP) dan tidak bisa

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, siswa tidak memiliki keterampilan

apapun yang dapat dijadikan mata pencahariannya. Siswa hanya mengikuti

pekerjaan sehari-hari yang biasa dikerjakan oleh orangtuanya (bercocok tanam,

berternak, dll). Keterampilan las dapat dijadikan salah satu bekal keterampilan

bagi siswa di SMP Negeri Ciwidey sebagai mata pencaharian siswa kelak.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka peneliti termotivasi untuk meneliti dan

mengamati secara langsung perihal apakah dengan menerapkan pembelajaran

keterampilan dapat mengembangkan keterampilan. Sehingga siswa memiliki

keahlian diluar pengetahuan siswa selama belajar di sekolah, serta menambah

pengalaman dan kemajuan siswa pada pemahaman keterampilan kompetensi las.

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri Ciwidey. Atas dasar itu, maka peneliti mengangkat

judul “Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk

Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan hal penting, agar permasalahan menjadi jelas

dan terarah. Penelitian ini terdiri atas beberapa masalah yang saling berkaitan,

untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasi

(16)

5

Alen Fariza Yustian, 2014

Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Siswa SMP Negeri sebagian tidak melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.

2. Tidak adanya keterampilan yang diberikan untuk membekali siswa yang tidak

melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.

3. Siswa tidak memperoleh latihan dasar keterampilan khususnya keterampilan

kompetensi las.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah maka yang menjadi rumusan

masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana implementasi pembelajaran keterampilan las pada siswa SMP?

2. Bagaimana ketercapaian waktu keterampilan las pada siswa SMP?

3. Bagaimana hasil keterampilan las pada siswa SMP?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dianjurkan.

Penulis merumuskan tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan pembelajaran keterampilan las pada siswa SMP.

2. Mendeskripsikan ketercapaian waktu keterampilan las pada siswa SMP .

3. Mendeskripsikan hasil keterampilan las pada siswa SMP.

E. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilakukan dan hasilnya diperoleh, diharapkan memiliki

manfaat sebagai berikut:

1. Bagi siswa, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

praktis tentang pembelajaran keterampilan las untuk menjadi bekal life skill.

2. Bagi para guru, diharapkan dapat melaksanakan metode demonstrasi pada

pembelajaran kompetensi las.

3. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

(17)

6

F. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan urutan penyusunan materi dalam penulisan

skripsi agar susunannya teratur. Struktur organisasi penulisan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini mencakup teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang

dilakukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini mencakup tentang metode penelitian, desain penelitian, variabel

penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, definisi

operasional, instrument penelitian, dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini mencakup tentang deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil

(18)

Alen Fariza Yustian, 2014

Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3

Ciwidey yang terletak di Desa Rawabogo Kecamatan Ciwidey Kabupaten

Bandung 40973. Pemilihan SMPN 3 Ciwidey sebagai lokasi penelitian didasarkan

pada hasil prapenelitian yang dilakukan bahwa disekolah ini belum dikembangkan

pembelajaran keterampilan dalam bidang keterampilan las.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

eksperimen. Menurut Sugiyono (2011:73) terdapat beberapa bentuk desain

eksperimen, yaitu pre-experimental (non design), true-experimental, factorial

experimental dan quasi experimental. Peneliti memilih pre-experimental sebagai

metode yang digunakan. Desain penelitian pre-experimental terdapat tiga

alternatif desain, yakni one-shot case study, the one grup pretest-posttest design,

the static-grup comparison.

Desain penelitian ini adalah desain one shot case study, jenis one-shot case

study dimaksudkan untuk menunjukan kekuatan pengukuran dan nilai ilmiah

suatu desain penelitian. Adapun bagan dari one-shot case study adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.1

Desain Penelitian One Shot Case Study

Subjek Perlakuan Pasca

1 Kelompok X O

Sumber: Kuntjojo (2009:46)

Keterangan

X : Treatment atau perlakuan.

(19)

17

Desain penelitian one shot case study tidak dilakukan pretest pada subjek

penelitian. Subjek diberi treatment pada pembelajaran keterampilan las dengan

metode demonstrasi, kemudian subjek diamati dengan menggunakan tes kinerja.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan sekelompok subjek penelitian yang dijadikan sumber data

dalam suatu penelitian. Populasi penelitian dapat berupa sekelompok manusia,

nilai-nilai tes, gejala-gejala, pendapat, dan peristiwa. MenurutSugiyono(2011,

hlm.80) mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”.

Sesuai dengan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah siswa sekolah menengah pertama kelas III di SMP Negeri 3 Ciwidey.

2. Sampel

a. Pengertian Sampel

Sampel atau contoh adalah sebagai dari populasi yang karakteristiknya hendak

diteliti (Djarwanto, 1994, hlm. 43). Sampel yang baik, yang kesimpulanya dapat

digunakan pada populasi adalah sampel yang bersifat representatif atau yang

dapat menggambarkan karakteristik populasi. Dari beberapa tersebut dapat ditarik

kesimpulan , sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau

keadaan tertentu yang akan diteliti.

b. Teknik Pengambilan Sempel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah teknik pengambilan

sampel dari populasi. Sampel yang merupakan sebagian dari populasi tersebut

kemudian diteliti dan dan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan pada

populasi (generalisasi).

Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas III di SMP Negeri 3 Ciwidey

dengan peringkat dua teratas, dua menengah, dan dua terbawah. Jadi total sampel

(20)

18

Alen Fariza Yustian, 2014

Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini perlu diketahui definisi operasional dari setiap variabel

untuk menghindari ketidak jelasan arti variabel-variabel yang akan diteliti.

Definisi operasional dari variabel-variabel tersebut dinyatakan sebagai berikut:

Keterampilan las sebagai intervensi, defenisi konseptualnya adalah

pembelajaran keterampilan las. Definisi operasionalmya adalah hasil belajar

keterampilan las: (1) persiapan operator; (2) persiapan alat dan bahan; (3)

persiapan proses kerja.

E. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2010, hlm. 147) menjelaskan instrumen penelitian sebagai alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati. Dalam

penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang

keterampilan otomotif dalam bidang keterampilan las melalui metode demonstrasi

adalah tes kinerja keterampilan las. Instrumen dinilai oleh ahli (judgment), seperti

pada lampiran hal 118

F. Prosedur Pe nelitian

Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran atau prosedur penelitian yang

[image:20.596.109.522.526.758.2]

dilakukan didalam kelas eksperimen:

Tabel 3.2 Prosedur Penelitian

Kegiatan Prosedur/ Langkah Kegiatan

Kelas Eksperimen

Pertemuan

1

Kegiatan awal

-Guru memeriksa kesiapan siswa (mengucapkan salam, berdo’a

sebelum memulai pembelajaran, dan memeriksa kehadiran siswa). -Guru menginformasikan materi yang akan dibahas serta menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

-Guru melakukan apersepsi mengenai materi yang akan dibahas

Kegiatan inti

- Alat-alat membuat rak bunga didemonstrasikan. - Fungsi mesin las didemonstrasikan.

(21)

19

- Fungsi helm las didemonstrasikan.

- Fungsi sarung tangan las didemonstrasikan. - Fungsi ragum didemonstrasikan.

- Fungsi gergaji besi didemonstrasikan. - Fungsi meteran didemonstrasikan. - Fungsi penggaris besi didemonstrasikan. - Fungsi palu besi didemonstrasikan. - Fungsi tang didemonstrasikan. - Fungsi penggores besi dijelaskan. - Fungsi elektroda didemonstrasikan. - Fungsi besi beton no. 8 didemonstrasikan. - Menyiapkan mesin las didemostrasikan.

- Menyiapkan besi beton no. 8 didemonstrasikan.

- Cara megukur besi beton bulat no. 8 dengan ukuran 80 cm, 50 cm dan kemudian ditandai dengan penggores besi dijelaskan.

- Cara mempotong besi beton bulat no. 8 dengan ukuran 80 cm dan 50 cm dijelaskan.

- Cara membentuk besi beton no. 8 dengan ukuran 80 cm menjadi lingkaran, dengan diameter 22,477 cm dijelaskan.

- Cara menyambungkan ujung besi beton no. 8 ukuran 80 cm yang sudah dibulatkan memakai las dijelaskan.

- Cara mengukur ujung besi sebelah kanan 8 cm, ujung besi sebelah kiri 5 cm dan kemudian di tandai oleh penggores besi dijelaskan. - Cara melekukan 40˚ besi berukuran 5 cm dengan dijepit oleh

ragum, kemudian dipukul dengan palu besi dijelaskan.

- Cara melekukkan 90˚ besi berukuran 8 cm dengan dijepit oleh ragum, kemudian dipukul dengan palu besi dijelaskan.

- Cara melekukkan 20˚ besi bagian tengah dengan dipukul oleh palu besi dijelaskan.

- Cara menyambungkan besi yang sudah dibentuk menjadi lingkaran dengan besi yang sudah dilekukkan memakai las dijelaskan.

Kegiatan Akhir

-Kesimpulan pembelajaran -Memastikan pemahaman siswa -Salam penutup

Evaluasi Pemberian evaluasi

G. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik yang digunakan selama proses

pengumpulan data yang terdiri dari observasi dan wawancara. Penjelasan dari

(22)

20

Alen Fariza Yustian, 2014

Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Performance Test

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes perbuatan

(Performance Test). Stigins (dalam Arifin, 2013, hlm.149) mengemukakan

bahwa:

Performance test adalah suatu bentuk tes yang peserta didiknya diminta untuk

melakukan kegiatan khusus dibawah pengawasan penguji yang akan mengobservasi penampilannya dan membuat keputusan tentang kualitas hasil belajar yang di demonstrasikan.

Performance test sangat bermanfaat untuk memperbaiki kemampuan/perilaku

peserta didik, karena secara objektif kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh peserta

didik dapat diamati dan diukur sehingga menjadi pertimbangan untuk praktik

selanjutnya.

H. Teknik Analisis Data

Rancangan analisis data merupakan bagian integral dari proses penelitian yang

dituangkan baik dalam bentuk tulisan atau tidak. Rancangan ini telah terformat

sebelum kegiatan pengumpulan data dan pada saat merumuskan hipotesis.

Artinya, rancanganan alisis data hasil penelitian telah dipersiapkan mulai dari

penentuan jenis data yang akan dikumpulkan, sumber data yang ditemui, dan

rumusan hipotesis yang akan diuji telah dibuat.

Penelitian pre experimen jenis one shot case study merupakan desain

penelitian dimana peneliti hanya melakukan satu kali treatment yang diperkirakan

sudah mempunyai pengaruh untuk kemudian diadakan post-test. Hasil post-test

tersebut dijadikan sebagai bahan untuk menarik kesimpulan yang dilakukan

melalui dua cara, yakni dengan melihat hasil rata-rata hasil dan membandingkan

dengan standar yang diinginkan dengan rumus.

(23)

21

Keterangan:

= mean

Xi = Jumlah data

n = Banyaknya data

Menghitung standar deviasi (SD) dengan rumus:

(24)

Alen Fariza Yustian, 2014

Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pada bagian ini penulis akan

menyimpulkan masalah penelitian sebagaimana tertera dalam perumusan masalah

sebagai berikut:

1. Perencanaan yang dilakukan di SMP Negeri adalah menjelaskan teknik dasar

keterampilan las, menjelaskan dan mendemonstrasikan alat dan bahan yang

diperlukan untuk keterampilan las prakarya rak bunga dan sepatu.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan dan melakukan

pengelasan, melakukan pengamatan, merefleksi hasil pembelajaran setiap

fase, serta melakukan evaluasi secara berkala.

2. Pelaksanaan pembelajaran keterampilan las prakarya rak bunga dan rak sepatu

melalui metode demonstrasi di SMP Negeri dilaksanakan dengan langgkah

sebagai berikut: 1) Guru menjelaskan teknik dasar kompetensi las, 2) Guru

mendemonstrasikan teknik dasar kompetensi las, 3) Guru menjelaskan

alat-alat yang diperlukan untuk pembuatan prakarya rak bunga dan prakarya rak

sepatu, 4) Pada tahap praktek, siswa diberikan kesempatan untuk

mempraktekan teori yang telah dipelajari yang dilaksanakan selama 5

pertemuan, 5) Setelah itu, dilakukan refleksi dan evaluasi mengenai hal-hal

yang telah dilakukan.

3. Gambaran ketercapaian waktu pembelajaran keterampilan las prakarya rak

bunga dan prakarya rak sepatu melalui metode demonstrasi di SMP Negeri

sebagai berikut: 1) waktu standar pembelajaran keterampilan las prakarya rak

bunga 60 menit dan prakarya rak sepatu 120 menit, 2) waktu nyata siswa yang

bisa mengerjakan atau mencapai standar waktu dalam prakarya rak bunga

siswa B mencapai dengan waktu 56 menit dan yang mencapai standar waktu

(25)

75

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mengajukan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Bagi siswa, diharapkan melalui pembelajaran keterampilan las prakarya rak

bunga dan prakarya rak sepatu ini terus dilanjutkan secara mandiri guna

memperkuat pemahaman dan keterampilan siswa yang dapat menjadi bekal

life skill dibangku sekolah.

2. Bagi kepala sekolah, program keterampilan las (life skill) prakarya rak bunga

dan prakarya rak sepatu ini perlu untuk dikembangkan melalui kegiatan

ekstrakurikuler maupun melalui program sekolah.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan melalui gambaran yang diperoleh dari

hasil penelitian ini ada peneliti yang tertarik untuk mengkaji lebih mendalam

mengenai metode yang tepat untuk meningkatkan keterampilan las yang

(26)

Alen Fariza Yustian, 2014

Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alif, M. (1989). Teori dan Praktik Las. Departemen Pendididkan dan Kebudayaan.

Arifin, Z. (2013). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, S. (1993). Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: RinekaCipta

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur penelitian pendekatan praktek. Jakarta: PT Ardi Mahasatya

Davis Gordon B. (1994). Management System Information, TP. Midas Surya Grafindo, Jakarta.

Djamarah, Saiful B. (2000). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djarwanto. (1994). Pokok-Pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penulisan

Skripsi. Yogyakarta: Liberty.

Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta

Gorman, M. R. (1976). The Psichology of Classroom Learning An Inductive Approach. Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company

Gredler, MEB. (1986). Buku Petunjuk Belajar dan Membelajarkan Alih Bahasa Hamalik, O. 1999. Media Pendidikan. Bandung : PT Citra AdityaBakti

Heriawan, A, dkk. (2012). Metodologi Pembelajaran. Serang- Banten: Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru

Kristiani, W. (2012). Pengembangan Modul Sulaman Bebas Pada Mata

Pelajaran Keterampilan Kerumahtanggaan di SMP Negeri 4 Yogyakarta.

Yogyakarta: UNY

Kuntjojo. (2009). Metodologi Penelitian. Modul Pembelajaran Mata Kuliah Metode Penelitian. Jakarta: Tidak diterbitkan

(27)

77

Nursalam, (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian. Jakarta: Salemba Medika

Suharno.(2012). Modul Dan PelatihanProfesi Guru (PLPG). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Sujana, Nana. (1986). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sudjana, Nana. (2004). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Belajar Mengajar . Bandung: Sinar Baru

Sadiman, A.(1990). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: CV. Rajawali.

Sri Widiastuti dan Nur Rohmah Muktiani. (2010). Peningkatan Motivasi dan Keterampilan Menggiring Bola Dalam Pembelajaran Sepakbola Melalui Kucing Tikus Pada Siswa Kelas 4 SD Glagahombo 2 Tempel. Jurnal

Pendidikan Jasmani Indonesia. Volume 7 Nomor 1. Hlm. 47-59.

Slameto. ( 2003 ). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : RinekaCipta

Sudjana, D. (2000). Strategi Pembelajaran Dalam Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Nusantara Press.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif

Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sutikno, Sobri M. (2009). “Belajar dan Pembelajaran”. Bandung: Prospect

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI

Winataputra, Udin S. Dkk (2004). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka

Wiryosumarto, Harsono, (1991). Teknik pengelasan logam”. Pradya Paramita. Jakarta

_____- (2014). Metode Pembelajaran [Online]. Tersedia:

(28)

78

Alen Fariza Yustian, 2014

Implementasi Pembelajaran Keterampilan Las Berorientasi Produk Menggunakan Metode D emonstrasi Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

_____- (2014). Pengertian Las Listrik [Online]. Tersedia:

http://teknikmes.blogspot.com/2012/11/pengertian-las-listrik.html?m=1

[15-06-14]

_____- (2014). Pengertian Metode Pembelajaran [Online]. Tersedia:

http://20316702.siap-sekolah.com/2013/11/18/pengertian-metode- pembelajaran-macam-macam-syarat-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi- metode-pemebelajarn/ [12-04-14]

_____- (2012). Strategi Pembelajaran [Online]. Tersedia:

Gambar

Tabel 3.2  Prosedur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari APBN, perlu menetapkan

Saudara dianjurkan untuk membawa berkas dokumen asli dan menyerahkan salinannya (foto kopi) yang berkenaan dengan data isian sebagaimana yang telah saudara sampaikan pada

[r]

yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi dan informasi atribut. yang dapat dijelaskan

MANAJEMEN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM LAYANAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH ATAS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Faktor Penyebab Gizi Buruk Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mata Kota Kendari.. Jurnal STIKES

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Lingkungan Departemen Pendidikan