• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Rotasi, Mutasi Dan Promosi Karyawan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Rotasi, Mutasi Dan Promosi Karyawan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Rotasi kerja dapat didefinisikan sebagai bekerja pada tugas yang berbeda atau

dalam posisi yang berbeda untuk periode waktu tertentu (Jorgensen dkk, 2005, hal

1723). Cara yang dipakai untuk melakukan rotasi kerja di sini adalah dengan

transfer lateral, yang bertujuan memungkinkan karyawan untuk mendapatkan

berbagai pengetahuan, keterampilan dan kompetensi dan juga dipandang sebagai

teknik pelatihan kerja (Gomez dan Lorente, 2004, hal 241; Karadimas dan

Papastamatiou, 2000, hal 39). Dengan demikian rotasi kerja tadi memiliki efek

pada motivasi karyawan (Huang, 1999, hal 75).

Topik rotasi pekerjaan, sebagian besar dianggap dalam literatur sumber daya

manusia, sebagai metode efektif untuk mengembangkan keterampilan dan

memberikan motivasi. Meskipun karyawan bergerak dari satu tugas ke yang lain

untuk waktu yang ditetapkan didasarkan pada logika sederhana, nilai kepada

karyawan cukup tinggi. Rotasi kerja, terutama ketika fokus pada 'fleksibilitas

fungsional' adalah teknik penting (Friedrich dan Kabst, 1998, hal 504). Pembuatan

profil tenaga kerja dengan fleksibilitas fungsional merupakan alat penting dalam

mendesain ulang tugas. Singkatnya ada banyak manfaat untuk meningkatkan

motivasi dan produktivitas (Gannon dan Brainin, 1971, hal 143). Menurun

monoton, menciptakan kesempatan pelatihan, meletakkan dasar untuk posisi

manajemen senior, mendukung pengembangan karir, pelonggaran adaptasi

(2)

2 Rotasi jabatan akan memberikan keuntungan atau manfaat kepada perusahaan

yaitu akan memiliki karyawan yang kompeten dalam beberapa jenis pekerjaan.

Sedang untuk karyawan, selain manfaat seperti yang dikemukakan di atas, rotasi

jabatan juga menyebabkan karyawan lebih percaya diri dan mempunyai sudut

pandang yang bersifat organisasional mengenai perusahaannya karena ia

mempunyai pengetahuan yang menyeluruh tentang unit kerja dalam tingkatan

tersebut. Selain itu rotasi jabatan mampu menjadi jalan keluar untuk mengatasi

kebosanan dan kejenuhan karyawan dalam bekerja sehingga karyawan dapat

termotivasi dalam bekerja untuk mencapai prestasi yang tinggi. Melalui rotasi

jabatan, karyawan memperoleh kesempatan untuk menguasai beberapa jenis

pekerjaan, hal ini juga dapat meningkatkan wawasan, pengalaman, pengetahuan,

kemampuan dan keahlian.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kaymaz pada tahun 2010 dengan

mengambil tempat di industri otomotif Turki diketahui bahwa praktek rotasi kerja

memiliki efek yang positif terhadap motivasi kerja. Hal ini bisa dibuktikan dengan

hasil dari analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa rotasi kerja bisa

meningkatkan motivasi kerja melalui penurunan monoton (decreased monotony).

Penurunan monoton sangat penting dalam mempengaruhi motivasi dikarenakan

dapat membantu seseorang keluar dari stres dan kebosanan yang dihadapi dalam

rutinitas pekerjaannya.. Dengan mengurangi pekerjaan yang monoton tadi maka

motivasi atau semangat kerja akan meningkat karena faktor pemicu menurunnya

(3)

3 Di sisi lain Sundin (2001) menambahkan bahwa alasan dilakukannya rotasi

pekerjaan adalah bahwa tugas atau pekerjaan bersifat monoton yang dilaksanakan

terus menerus dapat mengakibatkan kebosanan dan penurunan hasil kerja dari

pegawai. Berangkat dari pengertian tadi diketahui bahwa semakin lama seseorang

itu dengan tugas atau rutinitas yang sama setiap saat akan mengakibatkan

semangat atau motivasi dalam bekerja menjadi semakin turun. Hal ini karena dia

sudah jenuh dengan pekerjaan yang selama ini dia lakukan. Maka perlu dilakukan

rotasi kerja ke tempat lain yang berbeda jenis pekerjaannya. Hal ini selain

mencegah kebosanan juga untuk menghindari spesialisasi pekerjaan, sehingga

karyawan tersebut tidak hanya bisa di satu bidang pekerjaan tapi juga bisa di

bidang pekerjaan yang lain agar kedepannya jika dia menjadi seorang pemimpin

tahu prosedur kerja di suatu bidang tertentu sehingga bisa mengambil kebijakan

atau langkah yang terbaik bagi organisasinya.

Menurut Mathis dan Jackson (2001, hal 82) faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja karyawan salah satunya adalah motivasi. Namun motivasi bukanlah akhir

dari tujuan rotasi kerja yang ingin dicapai. Karena masih ada tujuan selanjutnya

setelah bisa meningkatkan motivasi yaitu kinerja, tentu saja kinerja yang lebih

baik, lebih meningkat sebelum dilakukan rotasi kerja. Karena keberhasilan suatu

organisasi tidak dilihat dari bagaimana melakukan rotasi kerja yang baik saja atau

bisa meningkatkan motivasi saja tapi yang menjadi tujuan akhir dari kesemua tadi

adalah kinerja yang meningkat yang bisa menambah kualitas maupun kuantitas

(4)

4 Lebih lanjut Robbins (2006) menjelaskan bahwa rotasi pekerjaan dapat

diartikan sebagai perubahan periodik pekerja dari satu tugas ke tugas yang

lainnya. Kalau dilihat sekilas maka pengertian ini mirip dengan mutasi yaitu

perpindahan seseorang dari bagian satu ke bagian yang lain dalam suatu

organisasi. Perpindahan tadi bisa dalam satu tingkatan yang sama yang biasa

disebut mutasi. Dan juga bisa dalam tingkatan yang berbeda seperti promosi. Baik

rotasi maupun promosi sama-sama terjadi perpindahan karyawan dengan tugas

dan tanggung jawab yang berbeda-beda.

Sedang rotasi kerja menurut Kaymaz (2010) lebih sempit yaitu sebatas

perpindahan karyawan dari satu bagian ke bagian yang lain. Tidak ada

perpindahan karyawan ke tingkatan yang lebih atas atau ke bawah. Rotasi dipakai

sebagai alat untuk mengurangi kejenuhan atau monoton dalam bekerja. Rotasi

belum dipakai untuk meningkatkan atau menurunkan jenjang kepangkatan

seorang karyawan. Berbeda dengan pengertian rotasi kerja menurut Robbins

(2006) di mana rotasi kerja tidak sebatas terjadi perpindahan dari satu bagaian ke

bagian yang lain tapi bisa juga naik ke jenjang tingkatan yang lebih tinggi atau

bahkan turun tingkatan ke bawahnya.

Mutasi atau perpindahan merupakan kegiatan memindahkan karyawan dari

satu tempat ke tempat yang lain. Mutasi ini dilakukan untuk memenuhi bagian

lain yang kekurangan tenaga kerja, menghilangkan kejenuhan karyawan dan bisa

juga untuk meningkatkan motivasi. Dengan perubahan suasana kerja dan jenis

pekerjaan yang lain dari pekerjaan semula diharapkan karyawan menjadi terpacu

(5)

5 diharapkan karyawan yang mendapat promosi tadi menjadi lebih termotivasi

karena pangkatnya naik, pekerjaannya berbeda dan mungkin gaji yang naik juga.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah mutasi atau promosi dapat

memberikan dorongan terhadap kinerja dari masing-masing karyawan yang

mengalami mutasi atau promosi tadi.

Selain rotasi kerja, mutasi dan promosi yang mempengaruhi kinerja seperti

uraian di atas, masih ada faktor lain yang bisa mempengaruhi kinerja karyawan

yaitu remunerasi. Orang bekerja dengan bersungguh-sungguh tentu ada

maksudnya yaitu ingin mendapatkan penilaian yang baik dari atasannya. Karena

dengan penilaian yang baik tadi maka tambahan penghasilan (remunerasi) yang

diterima juga akan lebih besar. Dengan adanya remunerasi tadi seseorang akan

bekerja dengan lebih giat, lebih semangat lagi, yang pada akhirnya akan

meningkatkan kinerja dari masing-masing karyawan.

Dalam penelitiannya Kaymaz (2010) mengambil contoh di industri

otomotif. Perusahaan yang dipilih juga harus berskala besar dan merupakan

produsen di sektor otomotif. Industri otomotif dipilih untuk diteliti karena

didalamnya terdapat persaingan yang sangat ketat antar perusahaan. Hal ini

dikarenakan dengan semakin banyak perusahaan yang bergerak di bidang yang

sama dan dengan peralatan atau mesin-mesin yang hampir sama. Maka perlu

strategi agar para karyawan tidak menurun semangat atau motivasinya dalam

bekerja. Salah satu cara yang biasa ditempuh di industri otomotif tadi adalah

dengan memindahkan para manajer dari satu bagian ke bagian yang lain. Para

(6)

6 tadi tetap bisa memimpin para bawahannya dengan baik dan tidak menurunkan

semnagat kerjanya.

Jika ditilik dengan Direktorat Jenderal Pajak dalam hal ini Kantor

Pelayanan Pajak, ada beberapa kemiripin jika kita lihat lebih seksama. Pertama, di

industri otomotif persaingan antar sesama perusahaan adalah untuk menambah

penghasilan sedang di Direktorat Jenderal Pajak memang tidak ada persaingan

tapi tujuan yang dicapai sama dengan indutri otomotif yaitu menambah

penghasilan atau penerimaan dari target yang dibebankan oleh pemerintah yang

setiap tahun selalu naik targetnya. Kedua, di industri otomotif ada para manajer

yang memegang peranan dalam memajukan perusahaan untuk memenangkan

persaingan dan di Direktorat Jenderal Pajak ada kepala seksi yang punya tugas

dan fungsi yang hampir sama yaitu mengatur para karyawan dalam melayani

wajib pajak dan menghimpun penerimaan (pajak) dari wajib pajak juga. Jadi ada

semacam dua tugas yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak yaitu melayani

keinginan wajib pajak dan menghimpun penerimaan negara di bidang pajak.

Selain itu baik di bidang otomotif maupun kantor pajak para manajer mengalami

rotasi setelah menduduki jabatan beberapa tahun. Mereka tidak bisa menetap di

suatu tempat selamanya.

Sedang perbedaan yang bisa dilihat secara jelas adalah Direktorat Jenderal

Pajak bukanlah badan usaha yang mencari keuntungan tapi memberi pelayanan

kepada Wajib Pajak mengenai tata cara pembayaran dan pelaporan pajak ke

negara. Pajak sangat penting bagi negara karena dengan pajak yang telah dibayar

(7)

7 hampir sebagian besar APBN di negara kita ditopang dari sektor pajak. Selain itu

tidak ada istilah bersaing dengan badan usaha yang lain karena tidak ada

pesaingnya, hanya ada satu badan usaha atau direktorat yang menghimpun

penerimaan pajak di Indonesia.

Berdasarkan penjelasan mengenai pentingnya rotasi kerja terhadap kinerja

karyawan dan faktor lain selain rotasi yang bisa meningkatkan kinerja. Maka

penulis merasa perlu mengadakan penelitian tentang rotasi kerja, mutasi, promosi

dan remunerasi dalam mempengaruhi kinerja para karyawan yang dituangkan ke

dalam judul “ROTASI, MUTASI DAN PROMOSI KARYAWAN DI KANTOR

PELAYANAN PAJAK PRATAMA KLATEN”.

B. Perumusan Masalah

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kaymaz pada tahun 2010 di

industri otomotif Turki di ketahui bahwa rotasi kerja dapat mengurangi efek

kebosanan karyawan dalam bekerja. Setelah bekerja dengan jenis pekerjaan yang

sama dan dalam jangka waktu yang lama pasti ada kebosanan dalam diri

karyawan sehingga perlu diadakan rotasi antar bagaian. Dengan diadakannya

rotasi, karyawan menjadi lebih bersemangat dalam bekerja karena tidak harus

berhadapan dengan pekerjaan yang sama setiap saat sehingga motivasi dalam

bekerja menjadi lebih meningkat.

Sedang menurut Mathis dan Jackson (2001) mengatakan bahwa rotasi

tidak hanya meningkatkan motivasi tetapi lebih dari itu yaitu kinerja karyawan

(8)

8 rotasi adalah meningkatnya kinerja karyawan. Tidak hanya rotasi yang bisa

meningkatkan kinerja tetapi masih ada faktor lain yang bisa meningkatkan kinerja

seperti mutasi, promosi dan remunerasi.

Responden yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak enam orang yang

telah mengalami berbagai macam kondisi seperti rotasi, mutasi, promosi dan

remunerasi. Mereka sering diminta pendapatnya ketika akan terjadi rotasi, mutasi

dan promosi. Sesuai dengan uraian tersebut maka perumusan masalah yang dapat dimunculkan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan rotasi, mutasi, promosi dan remunerasi di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Klaten?

2. Apakah manfaat dari diadakannya rotasi, mutasi, promosi dan remunerasi bagi

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kartulus Kaymaz (2010) di

industri otomotif tentang pengaruh rotasi kerja terhadap peningkatan motivasi

para manajer dan penelitian yang yang sedang dilakukan serta sesuai perumusan

masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai

berikut :

1. Untuk meneliti pelaksanaan rotasi, mutasi, promosi dan remunerasi di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Klaten.

2. Untuk meneliti manfaat dari diadakannya rotasi, mutasi, promosi dan

(9)

9 D. Manfaat Penelitian

1. Untuk Keilmuan

Dengan adanya penelitian ini bisa menambah wawasan atau pengetahuan baru

di bidang manajemen sumber daya manusia yaitu rotasi kerja tidak hanya

mempengaruhi motivasi seperti yang dijelaskan oleh Kartulus Kaymaz dalam

penelitiannya di industri otomotif Turki tetapi lebih dari itu yaitu bisa

meningkatkan kinerja sebagai tujuan akhir yang hendak dicapai. Karena

dengan meningkatnya motivasi berarti meningkat juga kinerja seseorang

sehingga banyak pekerjaan yang selesai. Rotasi tidak hanya berlaku di bidang

industri atau bisnis saja tetapi di bidang pemerintahan juga ada kegiatan rotasi

seperti yang terjadi selama ini di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten.

Selain rotasi kerja masih ada beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi

kinerja yaitu mutasi (perpindahan kantor), promosi (kenaikan pangkat) dan

remunerasi (tambahan penghasilan).

2. Untuk KPP Pratama Klaten

Dengan adanya penelitian ini bisa dipakai oleh para pimpinan untuk membuat

kebijakan yang lebih baik lagi tentang rotasi, mutasi, promosi dan remunerasi

terhadap para karyawan dalam rangka meningkatkan kinerja mereka. Selain

itu diharapkan kedepannya tidak ada lagi penyalahgunaan wewenang dari

petugas pajak dalam pelaksanaan tugasnya. Sehingga praktik-praktik seperti

korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) tidak terjadi lagi karena dalam jangka

waktu tertentu terjadi perputaran pegawai. Sehingga kantor pajak yang bersih

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini secara empiris bahwa: mutasi Karyawan berpengaruh secara parsial negatif terhadap kinerja karyawan dan kepuasan Kerja secara parsial berpengaruh positif

Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan Promosi dan Mutasi Pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan pada

cepat tanggap terhadap keluhan wajib pajak, dan d) kemampuan staf atau karyawan dalam memberikan pelayanan. Faktor yang perlu dipertahankan, karena pada umumnya tingkat

Dari informasi informasi yang disajikan dalam Tabel 4.14, diketahui bahwa pengaruh budaya organisasi dan rotasi pekerjaan terhadap kinerja karyawan masing-masing memiliki

Judul : Pengaruh Promosi Dan Mutasi Pegawai Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Surya Madistrindo Regional Office Medan).. Medan,

Judul yang diangkat dalam Tesis ini yaitu : “ Kebijakan Rotasi dan Promosi Jabatan Dalam Mendukung Peningkatan Motivasi Kerja Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Karyawan

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh rotasi pekerjaan terhadap kinerja pegawai pada 4 obyek perusahaan impor yang diteliti dan pengaruh

6 Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Pengaruh Demosi, Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada PT.Waluya Sarana Sejati