• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIFAT - SIFAT MARSHALL PADA LAPISAN TIPIS CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN PENGGUNAAN RETONA BLEND 55.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIFAT - SIFAT MARSHALL PADA LAPISAN TIPIS CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN PENGGUNAAN RETONA BLEND 55."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(2)
(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(4)

commit to user

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Batasan Masalah ... 3

1.4. Tujuan Penelitian ... 4

1.5. Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 5

2.1. Tinjauan Pustaka ... 5

2.2. Dasar Teori ... 8

2.2.1. Thin Surfacing Hot Mix Asphalt ... 8

2.2.2. Spesifikasi Penyusun Campuran Thin Surfacing Hot Mix Asphalt ... 11

2.2.3. Kadar Aspal Optimum Rencana ... 12

2.2.4. Material Penyusun Thin Surfacing Hot Mix Asphalt ... 13

(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

`

x

BAB 3 METODA PENELITIAN ... 19

3.1. Umum ... 19

3.2. Teknik Pengumpulan Data ... 19

3.2.1. Data Primer ... 20

3.2.2. Data Sekunder... 20

3.3. Diagram Alir Penelitian ... 21

3.4. Mencari Referensi Terkait ... 22

3.5. Bahan Penelitian ... 22

3.6. Peralatan Penelitian ... 23

3.6.1. Satu Set Alat Uji Marshall ... 23

3.6.2. Alat Penunjang ... 24

3.7. Pemeriksaan Bahan ... 24

3.7.1. Pemeriksaan Agregat ... 24

3.7.2. Pemeriksaan Aspal Retona ... 24

3.8. Pembuatan Benda Uji ... 28

3.8.1. Penentuan Gradasi Optimum ... 29

3.8.2. Penentuan Kadar Aspal Optimum ... 29

3.9. Pengujian Benda Uji... 31

3.9.1. Analisis Data ... 32

3.10. Rencana Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 32

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1. Analisis Data ... 33

4.1.1. Data Pemeriksaan Bahan Penelitian ... 33

4.1.2. Pengujian Agregat ... 35

4.1.3. Data Pemeriksaan Aspal... 38

4.1.4. Pemeriksaan Penetrasi Aspal Sesuai SNI 06-2456-1991 ... 41

4.1.5. Pemeriksaan Titik Lembek Aspal Sesuai SNI 06 – 2434 – 1991 ... 42

4.1.6. Pemeriksaan Daktilitas Aspal Sesuai SNI 06-2432-1991 ... 43

(6)

commit to user

4.1.8. Pemeriksaan Kelekatan Aspal Terhadap Agregat

Sesuai SNI 03-2439-1991 ... 44

4.1.9. Pembuatan Benda Uji... 46

4.1.10. Penentuan Gradasi ... 46

4.1.11. Penentuan Kadar Aspal Penetrasi 60/70 Optimum... 48

4.1.12. Penentuan Kadar Aspal Retona blend Optimum ... 61

4.2. Pembahasan ... 70

4.2.1. Kadar aspal optimum dengan uji Marshall ... 70

4.2.2. Karakteristik Marshall ... 73

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

5.1. Kesimpulan ... 77

5.2. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... xix

LAMPIRAN ... xxii

Lampiran A

Lampiran B

Lampiran C

Lampiran D

Lampiran E

(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 2.1 Gradations for Small NMAS Dense-Graded Asphalt Mixtures ... 11

Tabel 2.2 Kriteria Pemeriksaan Bahan Pengisi (Filler) ... 15

Tabel 2.3 Ketentuan aspal Retona blend55 (Ditjen Bina Marga, 2008). ... 17

Tabel 2.4 Temperatur Campuran Panas dengan Retona blend55 ... 18

Tabel 3.1 Jumlah benda uji untuk Marshall Test. ... 29

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Agregat Kasar ... 36

Tabel 4.2 Data Hasil Pengujian Berat Jenis Agregat Halus ... 38

Tabel 4.3 Pengujian Bj Aspal Penetrasi 60/70 ... 39

Tabel 4.4 Pengujian Bj Aspal Retona blend ... 40

Tabel 4.5 Hasil Penetrasi Aspal Pen.60/70... 41

Tabel 4.6 Hasil Penetrasi Aspal Retona ... 41

Tabel 4.7 Pengujian Titik Lembek I Aspal Penetrasi 60/70 ... 42

Tabel 4.8 Pengujian Titik Lembek II Aspal Penetrasi 60/70 ... 42

Tabel 4.9 Pengujian Titik Lembek I Aspal Retona blend ... 42

Tabel 4.10 Pengujian titik lembek II aspal Retona blend ... 43

Tabel 4.11Data Daktilitas Aspal penetrasi 60/70 ... 43

Tabel 4.12Data Daktilitas Aspal retona ... 44

Tabel 4.13 Kelekatan Bitumen Aspal 60/70 pada Agregat ... 44

Tabel 4.14 Kelekatan Bitumen Aspal Retona pada Agragat ... 44

Tabel 4.15 Kelekatan Bitumen Aspal 60/70 pada Agregat ... 44

Tabel 4.16 Kelekatan Bitumen Aspal Retona pada Agragat ... 45

(8)

commit to user

Tabel 4.18 Gradasi agregat pilihan ... 46

Tabel 4.19 Kebutuhan Agregat dan Aspal Tiap Mould Kadar Aspal 4,5% ... 48

Tabel 4.20 Kebutuhan Agregat dan Aspal Tiap Mould Kadar Aspal 5% ... 49

Tabel 4.21Kebutuhan Agregat dan Aspal Tiap Mould Kadar Aspal 5,5% ... 49

Tabel 4.22Kebutuhan Agregat dan Aspal Tiap Mould Kadar Aspal 6% ... 50

Tabel 4.23Kebutuhan Agregat dan Aspal Tiap Mould Kadar Aspal 6,5% ... 50

Tabel 4.24 Hasil Perhitungan Volumetrik benda uji Marshall... 53

Tabel 4.25 Hasil Perhitungan Marshall ... 55

Tabel 4.26 Hasil Uji Marshall untuk Kadar Aspal Optimum ... 56

Tabel 4.27 Hasil Perhitungan Volumetrik benda uji Marshall dengan kadar 7% 56 Tabel 4.28 Hasil perhitungan Marshall untuk kadar aspal 7% ... 57

Tabel 4.29 Hasil Uji Marshall untuk Kadar Aspal penetrasi 60/70 Optimum .... 57

Tabel 4.30Karakteristik Marshallpada Kadar Aspal Penetrasi 60/70 Optimum .. 61

Tabel 4.31 Hasil Perhitungan Volumetrik benda uji Marshall Aspal Retona ... 63

Tabel 4.32 Hasil Perhitungan Marshall Aspal Retona ... 65

Tabel 4.33Hasil Uji Marshall untuk Kadar Aspal Retona Optimum... 65

Tabel 4.34 Karakteristik Marshall pada Kadar Aspal Retona Optimum ... 69

(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

`

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Perkerasan Jalan Lentur ... 9

Gambar 2.2 Batasan Gradasi Agregat Untuk Campuran Thin Surfacing ... 12

Gambar 2.3 Alur proses pembuatan aspal retona blend 55 secara fabrikasi ... 16

Gambar 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian ... 21

Gambar 3.2 Alat Uji Marshall ... 23

Gambar 4.1Tempat Penyimpanan Agregat P.T Pancadarma ... 33

Gambar 4.2Pengambilan Agregat ... 34

Gambar 4.3 Pencucian dan Penjemuran Agrregat ... 34

Gambar 4.4 Pengujian Agregat Kasar ... 35

Gambar 4.5 Gradasi Agregat Pilihan Untuk Campuran Thin Surfacing ... 47

Gambar 4.6 Grafik hubungan kadar aspal dengan bulk density ... 58

Gambar 4.7 Grafik hubungan kadar aspal pen 60/70 dengan pori ... 58

Gambar 4.8 Grafik hubungan kadar aspal pen 60/70 dengan stabilitas ... 59

Gambar 4.9 Grafik hubungan kadar aspal pen 60/70 dengan flow ... 59

Gambar 4.10 Grafik hubungan kadar aspal pen 60/70 dengan Marshall Quotient ... 60

Gambar 4.11 Grafik hubungan kadar aspal retona dengan bulk density ... 66

(10)

commit to user

Gambar 4.13 Grafik hubungan kadar aspal retona dengan stabilitas ... 67

Gambar 4.14 Grafik hubungan kadar aspal Retona dengan flow ... 67

Gambar 4.15 Grafik hubungan kadar aspal Retona

dengan Marshall Quotient ... 68

Gambar 4.16 Grafik Perbandingan Stabilitas Aspal Penetrasi

Dengan Aspal Retona ... 71

Gambar 4.17 Grafik Perbandingan Densitas Aspal Penetrasi

Dengan Aspal Retona ... 73

Gambar 4.18 Grafik Perbandingan Porositas Aspal Penetrasi

Dengan Aspal Retona ... 74

Gambar 4.19 Grafik Perbandingan Flow Aspal Penetrasi

Dengan Aspal Retona ... 75

Gambar 4.20 Grafik Perbandingan Marshall Quotient

(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

`

xvi

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

P = Beban

AC-WC = Asphalt Concrete-Wearing Course(Lapis AspalBetonAus)

B = Berat

Bj = BeratJenis

CA = Persenagregattertahansaringan no.8

cm = centimeter

D = Densitas

d = Diameter bendauji

E = Modulus Elastisitas

f = Flow

FA = Persenagregatlolossaringan no.8 dantertahansaringan no.200

FF = Fraksibahanpengisi, yaitupersenberat material yang

tertahansaringan No.200 terhadapberat total campuran.

Filler = Persenagregat minimal 75% lolossaringan no.200.

fk = faktor konversi

fkb = faktorkalibrasialat

gr = gram

GSag = Beratjenisagregat

GSas = Beratjenisaspal

H = Tebalkoreksi

(12)

commit to user

HRS-WC = Hot Rolled Sheet-Wearing Course(LapisanBetonAspalAus)

k = Angkakalibrasicincinmarshall

K = Konstanta (0,5 – 1 untuklaston; 2 – 3 untuklataston; 1 – 2,5

MA = Agregat yang sebagianbesarberukuranbutiran yang lolossaringan

3/8inci (9,5 mm) dantertahanpadasaringan No. 8 (2,36 mm).

mm = Milimeter

MPa = Mega Pascal

MQ = Marsahll Quotient

NA = Agregat yang sebagianbesarberupapasiralam.

NAPA = National Asphalt Pavement Association

P = Porositas

Pag = Prosentaseagregat

Pas = Prosentaseaspal

Pb = Kadar Aspal Optimum Rencana

Pb(M) = Prosentasekadaraspal optimum tiapMould

q = Angka yang didapatkandari dial stabiltasujimarshall

R = KoefisienKorelasi

R2 = KoefisienDeterminasi

S = Stabilitas

SG = Sepcific Gravity

SGb = Specific GravityBitumen

SGca = Specific GravityCoarse Aggregate

SGf = Specific GravityFiller

SGfa = Specific GravityFine Aggregate

SGmix = Specific gravity campuran

(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

`

xviii

SSD = Saturated Surface Dry

t = Tebalbendauji

V = Volume

Wb = BeratBitumen

Wca = Berat Coarse Aggregate

Wdry = Berat Kering/Berat di Udara

Wf = Berat Filler

Wfa = Berat Fine Aggregate

Ws = Berat SSD

Ww = Berat di Dalam Air.

= GarisGrafikAspalPenetrasi60/70

Referensi

Dokumen terkait

  Perbedaan media yang digunakan dalam berbahasa menentukan pula ragam bahasa yang digunakan,sehingga bahasa lisan berbeda dengan bahasa tulisan.

Chapter 8 concludes the book by discussing var- ious example applications such as credit risk modeling, fraud detection, net lift response modeling, churn prediction,

Dalam proses pembuatan arang tiper pirolisis yang digunakan adalah tipe pirolisis lambat yaitu selama >15 menit dengan temperatur 400 ℃ tipe ini lebih cocok dengan proses

Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti menengarai ada beberapa faktor penyebab menurunnya minat mengikuti PKPI, yang meliputi (1) faktor dari calon peserta PKPI sendiri,

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan problem focused coping dalam menyusun projek akhir pada mahasiswa

Penyataan ini juga disokong oleh item 2 (min = 3.6175) di mana pelajar bersetuju bahawa mereka tidak mempunyai masalah untuk menggunakan kod QR bagi merekod kehadiran dalam

Berdasarkan surat order yang diterima dari pelanggan bagian order penjualan membuat Faktur rangkap 3 yang didistribusikan pada lembar ke-1 untuk untuk custemer

Pada dasarnya, pabrik beras merupakan sebuah pabrik penggilingan beras yang memiliki kapasitas lebih besar daripada penggilingan lainnya dan aktivitas utamanya adalah