• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag)"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

KUALITAS BACAAN SANTRI TAHFZH AL-QUR’AN ASRAMA PUTRI

(Studi Living Qur’an di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab.

Padang Lawas )

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag)

Oleh :

Nila Wahyuni Nasution NIM : 18211030

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN JAKARTA 1444 H/2022 M

(2)

KUALITAS BACAAN SANTRI TAHFZH AL-QUR’AN ASRAMA PUTRI

(Studi Living Qur’an di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab.

Padang Lawas )

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag)

Oleh :

Nila Wahyuni Nasution NIM : 18211030

Pembimbing : Rifdah Farnidah, M. Ag

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN JAKARTA 1444 H/2022 M

(3)

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Kualitas Bacaan Al-Qur’an Santri Tahfizh Al- Qur’an Asrama Putri (Studi Living Qur’an di Pondok Pesantren Al- Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas)” yang disusun oleh Nila Wahyuni Nasution Nomor Induk Mahasiswa: 18211030 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang munaqasyah.

Jakarta, 31 Agustus 2022 Pembimbing

Rifdah Farnidah, M. Ag.

(4)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Kualitas Bacaan Al-Qur’an Santri Tahfizh Al- Qur’an Asrama Putri (Studi Living Qur’an di Pondok Pesantren Al- Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas)” oleh Nila Wahyuni Nasution dengan NIM 18211030 telah diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada tanggal 06 September 2022. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat memeperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., M.A

Ketua Sidang

2 Mamluatun Nafisah, M.Ag Sekretaris Sidang 3 Dr. Muhammad Azizan,

M.A

Penguji I

4 Mutmainnah, M.A Penguji II

5 Rifdah Farnidah S.Ag Pembimbing

Jakarta, 27 Agustus 2022 Mengetahui,

Dekan Ushuluddin dan Dakwah IIQ Jakarta

Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., MA.

(5)

iii

(6)

iv

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nila Wahyuni Nasution NIM : 18211030

Tempat/Tgl Lahir : Harang Julu, 14 Agustus 1999

menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Kuallitas Bacaan Al-Qur’an Santri Tahfizh Al-Qur’an Asrama Putri (Studi Living Qur’an di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas)” adalah benar- benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan.

Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Padang Lawas, 06 September 2022

Nila Wahyuni Nasution

(7)

MOTTO

“Sesulit apapun keadaan kita,

jangan sampai mengambil hak orang lain (Mencuri)”

(8)

الله الرحمن الرحيممسب

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta kemudahan kepada penulis, yaitu berupa kekuatan, kesabaran, dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan tugas skripsi yang berjudul

“Kualitas Bacaan Al-Qur‟an Santri Tahfizh Al-Qur‟an Asrama Putri (Studi Living Qur‟an Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab.

Padang Lawas)”.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, yang telah membawa petunjuk kepada ummatnya dari alam jahiliyah kepada alam islamiyah. Semoga tuntunan petunjuk jalan suci tersebut yang akan menghantarkan kebahagiaan bagi umatnya di dunia dan di akhirat. Aamiin.

Setelah perjuangan yang begitu panjang dan tak henti-hentinya penulis mengharap pertolongan Allah swt dan akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini telah dibantu oleh beberapa pihak, baik bantuan dengan kerendahan hati, doa-doa yang dipanjatkan, serta selalu memberi semangat kepada penulis. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya kepada:

1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, Ibu Dr. Hj.

Nadjematul Faizah, M.Hum., Wakil Rektor I, Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag., Wakil Rektor II, Bapak Dr. H. M. Dawud Arif

(9)

Khan, S.E., M.Si., Ak., CPA, Wakil Rektor III, Ibu Hj.

Muthmainnah, M.A., beserta jajarannya yang saya cintai.

2. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, Bapak Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc, M.A., yang telah banyak memberikan arahan-arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan pada waktunya dengan sebaik-baiknya.

3. Ketua Prodi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, Ibu Mamluatun Nafisah, M.Ag terimakasih atas semua bantuannya.

4. Dosen pembimbing skripsi penulis, Ibu Rifdah Farnidah M.Ag, yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan kritik saran demi terselesaikannya skripsi ini dengan baik, terimakasih atas masukan dan arahan yang diberikan.

5. Instruktur tahfizh Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, Bapak Dr.

K.H. Ahmad Fathoni, Lc, M.A., Ibu Hj. Muthmainnah, M.A., Ibu Hj. Istiqomah, M.A, Ibu Hj. Atiqah, S.Th.I., Ibu Sami‟ah, M.A., Ibu Dr. Hj. Afidah Wahyuni Wahid, M.Ag., Ibu Mahmudah, S.H., Ibu Hj. Arbiyah Mahfudz, S.Ag, Kak Nadhifah S.Ag., kak Rifdah Farnidah M.Ag., yang sabar dalam membimbing dan memotivasi penulis dalam menghafal dan memurajaah hafalan Al-Qur‟an selama penulis menduduki bangku kuliah dari awal hingga akhir.

6. Bapak dan ibu Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, yang selama ini telah mengajarkan berbagai mata kuliah dari awal semester hingga akhir dengan semangat dan kesabaran yang menjadi tauladan dan pelajaran penting bagi penulis. Pimpinan dan karyawan Perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta dan aplikasi Google, yang telah

(10)

memberikan fasilitas dan kesempatan kepada penulis untuk mengkaji dan menelaah dalam rangka menyelsaikan skripsi ini.

7. Ayah dan Ibu tercinta serta adikku Wina Safitri Nasution, yang selalu mendoakan tanpa henti, selalu mendukung dan memberi semangat kepada penulis.

8. Terimakasih penulis haturkan yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. H. Ahmad Syukron, M.A dan Bunda Hj. Yayat Solihat, M.A., serta Bapak/Ibu Donatur dari Yayasan Ahya Bilkhair Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, yang telah memberikan beasiswa kuliah penulis sejak semester tujuh sampai dengan wisuda di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta. Semoga Allah swt berikan pahala yang berlipat ganda, keberkahan dan manfaat dunia akhirat, aamiin.

9. Teman-teman seperjuanangan Ushuluddin IAT 8C terimakasih atas doa dan dukungan, kebersamaan, canda dan tawa, keluh dan kesah, yang telah menemani penulis dari awal perkkuliahan sampai akhir.

10. Teman-teman Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta angkatan 2018, khususnya Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir.

11. Nida ul Husna (Ul Ul), kak Anis Saida Nst dan abang Ilham Hamidi Daulay yang sudah penulis repotkan selama penulisan skripsi ini, Lumatul Jauharah, mbak Jazilatul Maula, Mistura, kak Ibrizi, Neng Intan, Annisa, Masniari Pasaribu yang selalu menemani keluh dan kesah penulis serta saling support dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan, ustadzah Ameliatul Khairiah Nasution, S.Ag, ustadzah Nurlia Spd, ustadz Sahud Rezeki Nasution, Spd, Ustadzah Anisah, Ustadzah Hamidah

(11)

Hasibuan, Ustadzah Masniari Pasaribu dan santri tahfizh asrama Putra dan Putri Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan yang telah mengizinkan dan membantu penulis dalam merampungkan penelitian ini.

13. Dan seluruh guru dan teman-teman penulis yang tidak pernah berhenti mendoakan.

Berbagai upaya telah penulis lakukan untuk memaksimalkan skripsi ini menjadi sebuah karya ilmiah yang baik. Namun oleh karena keterbatasan kemampuan penulis, maka tentunya skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis ucapkan permohonan yang sebesar-besarnya dan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi lahirnya karya yang lebih baik lagi. Penulis berharap tulisan ini dapat menambah manfaat wawasan ilmu pengetahuan baru terhadap masyarakat.

Padang Lawas,06 September 2022

Nila Wahyuni Nasution

(12)

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi Arab-Latin mengacu kepada SKB Menteri Agama RI, Menteri Pendidikan dan Menteri Kebudayaan RI No. 158/1987 dan NO. 0543b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

1. KonsonanTunggal Huruf

Arab Nama HurufLatin Nama

ا

Alif Tidakdilambangkan Tidakdilambangkan

ب

Ba B Be

ت

Ta T Te

ث

Ṡa Es(dengantitikdi

atas)

ج

Jim J Je

ح

Ḥa Ha(dengantitikdi

bawah)

خ

Kha Kh KadanHa

د

Dal D De

(13)

ذ

Żal ż Zet(dengantitikdi

atas)

ر

Ra R Er

ز

Zai Z Zet

س

Sin S Es

ش

Syin Sy EsdanYe

ص

Ṣad Es(dengantitikdi

bawah)

ض

Ḍad De(dengantitikdi

bawah)

ط

Ṭa Te(dengantitikdi

bawah)

ظ

Ẓa Zet(dengantitikdi

bawah)

ع

„ain Komaterbalik(di

atas)

غ

Gain G Ge

ف

Fa F Ef

ق

Qaf Q Ki

ك

Kaf K Ka

(14)

ل

Lam L El

م

Mim M Em

ن

Nun N En

و

Wau W We

ه

Ha H Ha

ء

Hamzah ´ Apostrof

ي

Ya Y Ye

2. KonsonanRangkapkarenatasydidditulisrangkap:

هَدِّدَعَ تُم

Ditulis Muta‟addidah

هَّدِع

Ditulis „iddah

3. Tᾱ’marbutahdiakhirkata a. Biladimatikanditulish:

ةَمْكِح

Ditulis ḥikmah

ةَيْزِج

Ditulis Jizyah

(15)

(ketentuan ini tidak diberlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap kedalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan

sebagainya, kecuali dikehendaki lafal aslinya).

b. BilaTa‟marbutahdiikutidengankatasandang“al”sertabacaankeduaituterpisah, ditulisdenganh.

ةَماَرَك

ءاَيِلْوَلأا

Ditulis Karᾱmahal-auliyᾱ‟

c. BilaTa‟marbutah hidupataudenganharakat,fathah,kasrahdandammahditulist.

ةاكز

رطفلا

Ditulis Zakᾱt al-fiṭr

4. VokalPendek

ىَ

Fathah ditulis A

ًَ

Kasrah ditulis I

يَ

Dhammah ditulis U

5. VokalPanjang

1. Fathah+Alif ditulis

ويلىاج

ditulis jᾱhiliyyah

2. Fathah+Ya‟mati ditulis

(16)

ىسنت

ditulis Tansᾱ

3. Kasrah+Ya‟mati ditulis

يمرك

ditulis karῑm

4. Dammah+Wawumati ditulis Ū

ضورف

ditulis Furūd

6. VokalRangkap

1. Fathah+Ya‟mati ditulis Ai

مكنيب

ditulis bainakum

2. Fathah+Wawumati ditulis Au

لوق

ditulis Qaul

7. VokalPendekyangberurutandalamsatukata,dipisahkandenganApostrof

متنأأ

Ditulis a‟antum

تدعا

Ditulis U‟iddat

(17)

نئل

تمركش

Ditulis La‟insyakartum

8. KataSandingAlif+Lām a. BiladiikutihurufQamariyyah

نأرقلا

Ditulis Al-Qur‟ᾱn

سايقلا

Ditulis Al-Qiyᾱs

b. BiladiikutihurufSyamsiyyah

ءامسلا

Ditulis Al-samᾱ‟

سمشلا

Ditulis Al-syams

9. Penulisankata-katadalamrangkaian Ditulismenurutbunyiataupengucapannya.

يوذ

ضورفلا

Ditulis Zawial-furūd

لىأ

ونسلا

Ditulis Ahlal-sunnah

(18)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN PENULIS ... iv

MOTTO ... v

KATA PENGANTAR... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI...x

DAFTAR ISI ... xvi

DAFTAR TABEL ... xix

DAFTAR GAMBAR ... xx

ABSTRAK ... xxi

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Permasalahan ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Kajian Pustaka... 8

F. Metode Penelitian ... 11

G. Teknik dan Sistematika Penulisan ... 18

BAB II ... 20

TINJAUAN UMUM TENTANG MEMBACA AL-QUR‟AN... 20

A. Pengertian Membaca Al-Qur’an ... 20

B. Sejarah Ringkas Membaca Al-Qur’an... 24

C. Adab Para Pembaca Al-Qur’an ... 29

D. Keutamaan Pembaca dan Penghafal Al-Qur’an ... 37

E. Kualitas Bacaan dan Hafalan yang Baik dan Benar ... 41

BAB III ... 55

(19)

POTRET PONDOK PESANTREN AL-MUKHLISHIN SIBUHUAN KAB.

PADANG LAWAS ... 55

A. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas... 55

B. Profil Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan ... 57

1. Letak Geografis ... 58

2. Visi dan Misi ... 58

3. Tujuan Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan didirikan ... 59

4. Jenjang Pendidikan yang Dikelola ... 60

5. Struktur Kepengurusan ... 60

6. Sistem dan Kurikulum ... 61

7. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan ... 62

8. Kegiatan Santri/ah Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan ... 64

9. Program Unggulan ... 67

10. Data Pembina Tahfizh Al-Qur‟an Asrama Putra dan Putri... 68

BAB IV ... 75

ANALISA TERHADAP KUALITAS BACAAN AL-QUR‟AN SANTRI TAHFIZH ASRAMA PUTRI ... 75

A. Analisis Kualitas Bacaan Al-Qur’an Santri Tahfizh Asrama Putri Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan ... 75

B. Hasil Analisis Kualitas Bacaan Al-Qur’an Santri Tahfizh Asrama Putri Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan ... 87

C. Faktor Penghambat bagi Santri dalam Meningkatkan Kualitas Bacaaan Al-Qur’an ... 90

BAB V ... 94

PENUTUP... 94

A. Kesimpulan ... 94

B. Saran-saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 103

TENTANG PENULIS... 108

(20)
(21)

DAFTAR TABEL Bab II : Tabel 1.2 Rangkuman Shifatul Huruf.

Bab III : Tabel 1.3 Saarana dan Prasarana Pondok Pesantren Al-Mnuklishin Sibuhuan.

Tabel 2.3 Kegiatan Santri/ah Pondok Pesantren Al-Mnuklishin Sibuhuan.

Tabel 3.3 Data Pembina Tahfizh Al-Qur‟an Asrama Putra dan Putri.

Tabel 4.3 Data Hafalan dan Kegiatan Sehari-hari Santri Tahfizh Al- Qur‟an Putra.

Tabel 5.4 Data Hafalan dan Kegiatan Sehari-hari Santri Tahfizh Al- Qur‟an Putri.

Tabel 6.4 Kegiatan Santri Tahfizh Al-Qur‟an.

Bab IV : Tabel 1.4 Analisa Bacaan Santri Tahfizh Al-Qur‟an Asrama Putri Pondok Pesantren Al-Mnuklishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas.

Tabel 2.4 Hasil Observasi Kualitas Bacaan Santri Tahfizh Asrama Putri Pondok Pesantren Al-Mnuklishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas.

(22)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kegiatan Apel Pagi Santri/ah Pondok Pesantren Al- Mukhlishin Sibuhuan.

Gambar 2 Wawancara dengan Pembina Tahfizh, Ustadzah Masniari Pasaribu.

Gambar 3 Wawancara dengan Pembina Tahfizh, Ustadzah Anisah Sitorus.

Gambar 4 Wawancara dengan Pembina Tahfizh, Ustadzah Hamidah Hasibuan.

Gambar 5 Kegiatan Setoran Hafalan Santri.

Gambar 6 Wawancara dengan beberapa Santri.

Gambar 7 Kegiatan Seoran dengan Ustadzah Hotnida Nasution.

(23)

ABSTRAK

Skripsi ini dilatar belakangi oleh kemerosotan penerapan nilai-nilai kaidah tajwid dalam membaca Al-Qur‟an oleh santri penghafal Al-Qur‟an di zaman sekarang. Karena sebagian lembaga tahfizh hanya mementingkan kuantitas (Jumlah) hafalan tidak dengan kualitasnya (Tajwid). Nilai kaidah tajwid yang penulis maksud adalah kualitas bacaan Al-Qur‟an para penghafal Al-Qur‟an.

Metode penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian kualitatif studi Living Qur‟an agar bisa memahami tentang fenomena yang dialami oleh subjek. Selanjutnya redaksi yang disusun adalah hasil data kepustakaan dan juga penelitian lapangan. Sumber data yang digunakan mencakup sumber data primer dan skunder. Adapun sumber data primer berasal dari Santri Tahfizh Al-Qur‟an Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan dan kepala/guru. Sedangkan sumber data skunder diambil dari dokumentasi, artikel, jurnal, tesis, skripsi dan arsip. Teknik pengumpulan data penulis yaitu berupa wawancara tidak terstruktur, kemudian dokumentasi berupa catatan, foto-foto.

Hasil Kualitas Bacaan Al-Qur‟an Satri Tahfizh Al-Qur‟an Asrama Putri di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas adalah. Jika ditinjau dari aspek makharijul huruf terdapat 21 orang santri yang memperoleh nilai baik, dan yang mendapatkan nilai cukup berjumlah 3 orang sedangkan nilai kurang ada 1 orang santri. Jika dilihat dari penilaian shifatul huruf terdapat nilai Baik ada 12 santriwati 11 orang yang memperoleh nilai cukup, dan nilai kurang ada 2 orang santriwati. Pada penilaian mad terdapat 9 orang santri yang memperoleh nilai sangat baik, nilai baik diperoleh 8 orang santriwati, nilai cukup diperoleh 3 santriwati, dan nilai kurang diperoleh 4 orang santriwati. Jika ditinjau dari aspek penilaian ghunnah maka ada 10 orang santri yang memeproleh nilai sangat baik, nilai baik diperoleh 8 orang santri, nilai cukup diperoleh 4 orang santri dan nilai kurang diperoleh 2 orang santri.

Adapun faktor penghambat bagi santri dalam membaca Al-Qur‟an ialah sulit mengucapkan huruf, kurangnya penguasaan Ilmu Tajwid, suara yang kurang optimal, dan rasa malas yang dirasakan oleh santri.

Kata kunci :bacaan Al-Qur‟an, santri tahfizh Al-Mukhlishin Sibuhuan

(24)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur‟an diyakini oleh umat Islam sebagai kalam Allah yang mutlak dan benar, berlaku sepanjang zaman, mengandung ajaran dan petunjuk tentang hal yang berkaitan dengan berbagai konsep yang sangat dibutuhkan oleh manusia dalam mengarungi kehidupannya di dunia dan akhirat.

Sebagai seorang muslim yang mencintai Al-Qur‟an, semestinya berusaha selalu berinteraksi dengan Al-Qur‟an karena betapa banyaknya keutamaan-keutamaan bagi orang yang berinteraksi dengannya. Adapun salah satu cara berinteraksi dengan Al-Qur‟an adalah menghafalnya atau biasa disebut tahfizh Al-Qur‟an. Allah SWT memberikan penghargaan yang menjaga kalamm-Nya di dalam dadanya sebagai hamba yang paling mulia, begitulah cara Allah SWT dalam menjaga kemurnian Al-Qur‟an sebagaimana yang disebutkan dalam firman QS. Al-Hijr : 9

ىفٍويظًفىلَ وٌل انًَّإىك ىرٍكًٌذلا اىنٍلازىػن ينٍىنَ انًَّإ

“ Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur‟an dan pasti kami (pula) yang memeliharanya.”1

M Quraish Shihab memaparkan dalam tafsirnya bahwa “Allah SWT terlibat dalam pemeliharan kitab suci-Nya dengan hamba- hamba pilihan-Nya, hal tersebut ditunjukkan dengan dhamir jama‟

1 Dinda Alfi Khaira, Pelaksanaan Tahfizh Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur‟an Thariq bin Ziyad Desa Lae Pemualan Kec. Rundeng Kota Subulussalam, (Skripsi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir Universitas Islam Negeri AR-Raniry Darussalam Banda

(25)

dalam kalimat “inna nahnu nazzalna”, pada kalimat tersebut menurutnya mengisyaratkan bahwa adanya keterlibatan selain Allah

(26)

2

Swt. Yakni malaikat Jibril as. Yang bertugas menurunkan dan membacakan kepada Nabi Muhammad Saw, juga orang-orang pilihan dari hamba-hamba-Nya untuk memelihara dan menghafalnya. Allah Swt memilih hamba-hamba pilihan untuk memelihara Al-Qur‟an yang dijelaskan dalam surah Fatir 35:32 yang berbunyi :

هًلِاىظ ٍميهٍػنًمىف ۚ

ىنًَّداىبًع ٍنًم اىنٍػيىفىطٍصا ىنٍيًذالا ىبٰتًكٍلا اىنٍػثىرٍكىا ايثُ

وًسٍفىػنًٌل ٍميهٍػنًمىك َۚ ٖ

هدًصىتٍقُّم ٍميهٍػنًمىك َۚ

هقًباىس ًتٰرٍػيىٍلًْبِ

ًفٍذًًبِ

ًٌٰللا ىكًلٰذ َ ىويى

يلٍضىفٍلا يرٍػيًبىكٍلا

- ٢٣

“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.”2

Menghafal Al-Qur‟an merupakan ibadah yang dimulai sejak masa Nabi Muhammad Saw dan berkembang hingga masa sekarang.

Dahulu kala di masa Nabi, bangsa Arab lebih mengenal tradisi dalam menghafal daripada menulis (Junaedi, 2015 ;Romdhoni, 2015;

Syarifuddin & Baso, 2020). Beberapa tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad, tepatnya pada masa kepemimpinan khalifah Utsman bin

„Affan, kemudian proses kodifikasi Al-Qur‟an dilakukan (Janah, 2019; Khaeroni, 2017; Samsukadi, 2015; Suruali, 2019). Geliat dan motivasi sahabat Nabi untuk menghafal Al-Qur‟an adalah bertujuan untuk tetap menjaga kemurnian dari pemalsuan kitab suci Al-Qur‟an serta ingin memperoleh manfaatnya kepada maslahah ummat Nabi

2

(27)

3

Muhammad. Menghafalkan Al-Qur‟an ini merupakan salah satu upaya agar Al-Qur‟an tetap terjaga sepanjang zaman.3

Di indonesia, di masa sekarang sedang maraknya orang berlomba-lomba untuk menghafalkan ayat suci Al-Qur‟an. Karena dengan menghafalkan ayat Al-Qur‟an, di akhirat kelak akan mendapatkan ganjaran yaitu berupa mahkota yang sinarnya lebih baik dibandingkan dengan seisi dunia. Mahkota tersebut di akhirat kelak akan diberikan kepada orangtua para penghafal Al-Qur‟an.

Namun, terlepas dari semua ganjaran yang sudah disebutkan diatas, untuk dapat membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar adalah menjaga kualitas bacaan terlebih dahulu dengan bacaan yang tartil.

Kualitas adalah kata benda yang berarti kadar, mutu, tingkat baik buruknya sesuatu4 (tentang barang dan sebagainya): tingkat, derajat atau taraf kepandaian, kecakapan dan sebagainya. Salah satu caranya ialah dengan mempelajari Ilmu Tajwid, baik teori maupun praktek.

Dimana menurut para Ulama Al-Qur‟an memepelajari Ilmu Tajwid hukumnya Fardhu Kifayah, sedangkan hukum mempraktikannya ialah Fardhu „Ain. Oleh karenanya, Imam Ibnu al-Jazary menegaskan dalam yang masyhur :

ٍخىٍلْاىك ٍلا ًدًٌوىييُ ٍىلِ ٍنىم ... هـًز ىلَ همٍتىح ًدٍيًوٍجاتل ًبِ يذ هًثُاىء ىفاىءٍريق

“Membaca Al-Qur‟an bertajwid adalah wajib dan berdosa bagi pembaca yang tidak bertajwid.”5

3 Meirani Agustina, Ngadri Yusro, Syaiful Bahri, “Strategi Peningkatan Minat Menghafal Al-Qur‟an Santri di Pondok Pesantren Ar-Rahmah Curup”(Didaktika :Jurnal Kependidikan Volume 14, 2020). Hl 2

4 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), hlm. 603

5 Ahmad Fathoni, Metode Maisura, (Tangerang Selatan : Yayasan Bengkel Metode Maisura, 2017), hlm. 6

(28)

4

Untuk itulah dalam membaca Al-Qur‟an kita harus membaca dengan tartil. Sebagaimana dapat dilihat pesan Allah SWT dalam surah al-Muzzammil ayat 4 :

نل ٍيًتٍرىػت ىفاىءٍريقٍلا ًلًٌتىرىك

“ bacalah Al-Qur‟an dengan tartil yang unggul”. Artinya perintah membaca Al-Qur‟an adalah bukan hanya sekedar tartil, akan tetapi dengan “tartil yang benar-benar berkualitas”. Menurut „Ali bin Abi Thalib, tartil di sini mempunyai arti

ًؼٍويػقيوٍلا يةىفًرٍعىمىك ًؼٍكيريٍلَا يدٍيًوٍىتَ

“membaguskan bacaan huruf-huruf Al-Qur‟an dan mengetahui hal ihwal Waqof.6

Menghafal Al-Qur‟an itu mudah namun tidak bisa diremehkan, karena adanya beberapa syarat sebelum menghafal Al- Qur‟an, dimana hal tersebut nantinya sangat membantu dalam menghafal Al-Qur‟an, seperti bisa membaca Al-Qur‟an dengan fasih dan menguasai kaidah tajwid, karena apabila pengucapannya (bacaan) salah maka hafalannya pun akan salah dan akan sulit untuk memperbaikinya lagi. Oleh karena itu, sebelum menghafalkan Al- Qur‟an hal pertama yang harus dilakukan adalah memperbaiki atau membaguskan bacaan Al-Qur‟an agar ketika proses menghafal Al- Qur‟an tidak kesulitan.7

Problematika zaman sekarang adalah banyak para lembaga atau rumah tahfizh hanya mementingkan terget hafalan saja (kuantitas), tanpa memperhatikan kaidah tajwid (kualitas). Padahal hakikat seorang penghafal Al-Qur‟an adalah memperbaiki bacaan, menghafal serta memutqinkan hafalannya. Selain itu, untuk menyelesaikan hafalan 30 juz itu sangat membutuhkan usaha yang keras karena banyaknya problematika yang jika motivasi dan minat yang dimiliki oleh santri lemah maka itu bisa menjadi faktor

6 Ahmad Fathoni, Metode Maisura, (Tangerang Selatan : Yayasan Bengkel Metode Maisura, 2017), hlm. 5

7 Dinda Alfi Khaira, “Pelaksanaan Tahfizh Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur‟an Thariq bin Ziyad Desa Lae Pemualan Kec. Rundeng Kota Subulussalam”, (Skripsi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir Universitas Islam Negeri AR-Raniry Darussalam Banda

(29)

5

kegagalan dalam menghafal Al-Qur‟an. Oleh karena itu, keberhasilan mencetak penghafal Al-Qur‟an ini salah satunya ditentukan oleh peran seorang guru tahfîzh dalam meningkatkan hafalan Al-Qur‟an para santri tersebut.8 Karena seorang pembina dibutuhkan untuk bisa membantu dan memberi motivasi, memperbaiki bacaannya dan mengontrolnya secara menerus agar santri lebih memperhatikan bacaan Al-Qur‟an yang sesuai kaidah tajwid serta selalu menjaga hafalannya.9

Pembimbing tahfizh Al-Qur‟an juga merupakan orang tua kedua di pondok, maka pembimbing tahfizh Al-Qur‟an harus mengupayakan agar santri/ah tahfizh lebih menjaga hafalannya. Hal tersebut dilakukan agar dapat mencetak lulusan yang bagus, dari segi bacaan, hafalan dan yang terpenting menjaga hafalannya.

Secara praktik, menghafal Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Al- Mukhlishin merupakan salah satu program ekstrakurikuler khusus.

Para santri/ah tahfizh ada yang mukim di asrama tahfizh Al-Qur‟an dan ada juga yang berulang dari rumah menuju tempat takhassus (setor hafalan). Program ini dibimbing oleh pembimbing tahfizh dan boleh diikuti oleh santri/ah di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan.10

Penulis tertarik melakukan penelitian di Pondok pesantren Al- Mukhlishin Sibuhuan karena pondok pesantren ini merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam di kabupaten Padang Lawas yang sangat mementingkan kualitas bacaan Al-Qur‟an para santrinya. Sehingga

8 Rima Aprilia, “Metode Mengajar Guru Tahfîzh Dalam Meningkatkan Hafalan Al- Qur‟an Santri Pondok Pesantren Al-Baqiyatush Shaliha”, (Skripsi Pendidikan Agama Islam Universitas 2020).

9 Tri Hijriyanti, Peranan Pembimbing dalam Meningkatkan Hapalan Al-Qur‟an Santri, (Jurnal : Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, 2018) hl. 3255-327.

10 Observasi di Asrama Tahfizh Putra Putri pada Senin 09 April 2022.

(30)

6

keharusan bisa membaca tulis Al-Qur‟an adalah syarat untuk bisa naik kelas dan syarat kelulusan bagi santri yang akan tamat dari pondok pesantren ini.

Penulis melakukan observasi serta mewancarai beberapa beberapa santri/ah, dan penulis menemukan fakta bahwa beberapa santri/ah tahfizh tersebut ada yang cepat dalam menghafal Al-Qur‟an plus tajwidnya juga tertata rapi, baik secara teori maupun praktek.

Ada pula yang lambat dalam menghafal serta kurangnya penguasaan tajwid baik secara teori maupun praktek, ada juga santri/at cepat hafal tapi kurangnya penguasaan tajwid dan makharijul hurf secara praktek.

Beberapa santri/ah mengeluh bahwasanya ketika sedang menghafal Al-Qur‟an mereka merasa susah dalam mengucapkan huruf-huruf Al-Qur‟an, seperti huruf : tsa, dzal, zai, syin, shad, dhad, tha‟, dan zha. Oleh karena itu, disinnilah pembimbing dibutuhkan sebagai seorang leader yang memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan kepada santri/ah tahfizh Al-Qur‟an supaya bacaan Al- Qur‟annya semakin berkembang menjadi lebih baik dan sesuai dengan kaidah tajwid. 11

Setelah melihat latar belakang masalah di atas, maka penulis ingin mengetahui lebih luas dan lanjut apa yang dilakukan oleh pembina dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur‟an santri di pondok pesantren tersebut, yang peneliti susun dalam sebuah skripsi dengan judul “Kualitas Bacaan Al-Qur’an Santri Tahfizh Al- Qur’an Asrama Putri (Studi Living Qur’an Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas).

11

(31)

7

B. Permasalahan

Setelah penulis memaparkan beberapa hal pada latar belakang, agar penelitian ini lebih terarah, penulis perlu membuat identifikasi masalah, pembatasan masalah serta rumusan masalah.

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian proposal skripsi ini adalah : a. Kurangnya penerapan ilmu tajwid dalam praktek membaca Al-

Qur‟an

b. Banyaknya lembaga tahfizh yang hanya mementingkan kuantitas hafalan Al-Qur‟an daripada kualitasnya.

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi penelitian ini pada kualitas bacaan Al-Qur‟an santri tahfizh Al- Qur‟an asrama putri dari kelas VIII-XII pada surah Al-Ahqof di pondok pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan. Penulis hanya mengambil sampel penelitian pada kelas VIII-XII karena santri pada kelas tersebut sudah lebih lama tahsinnya dibandingkan dengan santri tahfizh Al-Qur‟an baru. Adapun kriteria kesalahan yang diambil adalah lahn al-Khafi dan Jali. Meliputi al-Mad wa al-Qashr, mim mati, makharijul huruf dan al-Waqfu wa Al-Ibtida‟.

3. Rumusan Masalah

a. Bagaimana kualitas bacaan Al-Qur‟an santri asrama putri tahfizh Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas?

b. Apa saja faktor penghambat bagi santri tahfizh Al-Qur‟an dalam meningkatan kualitas bacaaan Al-Qur‟annya di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas?

(32)

8

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk menjelaskan kualitas bacaan Al-Qur‟an santri tahfizh di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas.

b. Untuk mengidentifkasi apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan peningkatan kualitas bacaan Al-Qur‟an bagi santri di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk : a. Dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam upaya

menambah dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan bagi masyarakat khususnya bagi peneliti.

b. Memberikan sumbangan pengetahuan, informasi dan sekaligus referensi berupa bacaan Ilmiah.

2. Secara Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi : a. Memberikan pengetahuan kepada para pembina di lembaga

tahfizh lain tentang teknik atau saran dalam membina santri menghafal Al-Qur‟an

b. Menjadi salah satu sumber rujukan dalam penyelenggaraan dan pengembangan program menghafal Al-Qur‟an.

E. Kajian Pustaka

Sebagai bukti originalitasnya penelitian ini, peneliti melakukan kajian pada beberapa penelitian terdahulu (literature

(33)

9

review), dengan tujuan untuk melihat letak persamaan dan perbedaan kajian dalam penelitian yang akan dilakukan. Disamping itu, originalitas penelitian berguna untuk menghindari pengulangan atau persamaan terhadap media, metode, atau kajian data yang telah ditemukan oleh peneliti terdahulu. Adapun beberapa kajian penelitian terdahulu sebagai perbandingan penelitian ini:

Pertama, skripsi Nur Lailatus Sa‟adah yang berjudul “Studi Analisis Problematika Pembelajaran Al-Qur‟an dalam Meningkatkan Kualitas Bacaan Santri di Pondok Pesantren Putri ARIS Saribaru Kaliwungu Kendal” tahun 2019 , dapat disimpulkan sebagai berikut :

Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu adalah sama- sama membahas tentang kualitas bacaan santri, sedangkan perbedaannya terletak pada fokus tujuan yang dituju, yaitu jika penelitian ini fokus tujuannya untuk mengetahui kualitas bacaan santri tahfizh asrama putri di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas, sedangkan fokus tujuan yang dicapai pada penelitian terdahulu ialah fokus terhadap pelaksanaan pembelajaran Al-Qur‟an dan problematika yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran serta alternatif solusi untuk meningkatkan kualitas bacaan santri di Pondok Pesantren Putri ARIS Saribaru Kaliwungu Kendal.

Kedua, skripsi Irsalina yang berjudul “Penerapan Metode Tlaqqi untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an di SMP Negeri 4 Kota Banda Aceh” tahun 2020, dapat disimpulkan sebagai berikut :

Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu adalah sama- sama membahas tentang meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur‟an, sedangkan perbedaannya terletak pada fokus tujuan yang dituju, yaitu

(34)

10

jika penelitian ini fokus tujuannya untuk mengetahui kualitas bacaan santri tahfizh asrama putri di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas, sedangkan fokus tujuan yang dicapai pada penelitian terdahulu adalah untuk mengetahui sejauh mana enerapan metode talaqqi untuk Meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an di SMP Negeri 4 ota Banda Aceh.

Ketiga, jurnal Della Indah Fitriani dan Fotroh Hayati yang berjudul “Penerapan Metode Tahsin untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Siswa Sekolah Menengah Atas”

vol 5, No. 1, Oktober 2020.

Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu adalah sama- sama membahas tentang meningkatkan kemampuan kualitas bacaan Al-Qur‟an, sedangkan perbedaannya terletak pada fokus tujuan yang dituju, yaitu jika penelitian ini fokus tujuannya untuk mengetahui kualitas bacaan santri tahfizh asrama putri di Pondok Pesantren Al- Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas, sedangkan fokus tujuan yang dicapai pada penelitian terdahulu untuk mengetahui Penerapan Metode Tahsin untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Al- Qur‟an Siswa Sekolah Menengah Atas.

Keempat, Rohmadi, Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, yang berjudul “Aplikasi Metode Tahsin untuk Belajar AL-Qur‟an dalam Pendampingan Kelompok Perempuan di Kelurahan Kutaraya Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir” vol 9, No.1 tahun 2020.

Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu adalah sama- sama membahas tentang memperbaiki bacaan Al-Qur‟an,sedangkan perbedaannya terletak pada fokus tujuan yang dituju, yaitu jika penelitian ini fokus tujuannya untuk mengetahui kualitas bacaan

(35)

11

santri tahfizh asrama putri di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas, sedangkan fokus tujuan yang dicapai pada penelitian terdahulu untuk mengetahui penerapan plikasi etode Tahsin untuk belajar Al-Qur‟an dalam pendampingan kelompok perempuan di Kelurahan Kutaraya Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Kelima, Jurnal Pendidikan Islam,Dirwan, Bunyamin dan St.Umrah yang berjudul “Perintah Membaca dalam Al-Qur‟an Perspektif Pendidikan (Surah Al-Alaq)” Vol.4, No.2 tahun 2018.

Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu adalah sama- sama membahas tentang tentang membaca Al-Qur‟an, sedangkan perbedaannya terletak pada fokus tujuan yang dituju, yaitu jika penelitian ini fokus tujuannya untuk mengetahui kualitas bacaan santri tahfizh asrama putri di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas, sedangkan fokus tujuan yang dicapai pada penelitian terdahulu adalah perintah membaca dalam Al-Qur‟an perspektif pendidikan (Surah Al-Alaq).

F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian proposal skripsi ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.12 Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

12 Nasaruddin Baidan, Metodologi Khusus Penelitan Tafsir, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar), 2016, hlm. 63

(36)

12

a. Menentukan peta lokasi secara jelas dan tegas.

b. Melakukan penelitian pendahuluan atau studi kelayakan terhadap permasalahan dan lokasi penelitian.

c. Menyususn angket.

d. Menetapkan siapa saja yang akan dijadikan sampel penelitian.

e. Melacak dan mengoleksi dokumen dan literature yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

f. Menyiapkan semua dokumen seperti surat izin meneliti, alat- alat tulis, termasuk sarana transportasi, anggaran biaya dll.13 2. Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah data-data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari subjek atau objek penelitian. Peneliti akan menjadikan 5 pembina tahfizh, dan 25 santri tahfizh sebagai informan atau objek yang akan diteliti.

Yaitu dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi terhadap pembina dan beberapa santri tahfizh di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan.

Adapun teknik dalam penelitian ini adalah menggunakan Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Alasan menggunakan teknik Purposive Sampling ini adalah karena sesuai untuk digunakan dalam penelitian kualitatif.

Sumber data sekunder adalah data-data yang didapatkan tidak secara langsung dari objek atau subjek penelitian. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini akan diperoleh dari buku, jurnal,

13 Nasaruddin Baidan, Metodologi Khusus Penelitan Tafsir, (Yogyakarta : Pustaka

(37)

13

Al-Qur‟an dan sebagainya yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah:

a). Menggunakan metode observasi.

Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan. Ada pendapat lain mengatakan “ observasi bisa diartikan sebagai kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan alat indera.14 Adapun metode observasi yang penulis gunakan adalah observasi partisipan, yaitu penulis terlibat langsung dalam kegiatan, aktivitas yang dikerjakan oleh subyek penelitian. Metode observasi ini digunakan untuk mengamati dan mengumpulkan data tentang lokasi penelitian, melihat secara langsung kegiiatan belajar mengajar tahfizh Al-Qur‟an di asrama putra dan putri Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan.

b). Wawancara.

Penulis akan melakukan wawancara bebas terpimpin yang bersifat terstruktur dan tidak terstruktur. Adapun informan yang akan diwawancarai adalah ketua lembaga tahfizh, para pembina tahfizh, dan santri/ah tahfizh Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan. Dalam melakukan wawancara terstruktur nantinya peneliti akan memakai pedoman instrumen berupa pertanyaan yang jelas dan

14 Lulu Maria Ulfa, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al- Qur‟an Siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah Metro”, (Skripsi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, 2018)

(38)

14

sistematis yang telah dipersiapkan sebelumnya. Selain itu peneliti juga akan melakukan wawancara secara informal terhadap pihak-pihak yg berkaitan dnegan rumusan masalah.

Hal ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan dan memeperoleh data yang lengkap tentang informasi-informasi yang ada kaitannya dengan rumusan masalah.

c). Dokumentasi.

Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dokumentasi berupa bukti teks-teks dan foto-foto kegiatan program tahfizh al-Qur‟an. Teks-teks berupa arsip profil Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan, laporan hafalan santri dari Lembaga tahfizh serta Pembina tahfizh.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satu uraian dasar. Adapun proses analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara simultan dengan pengumpulan data, artinya peneliti dalam mengumpulkan data juga menganalisis data yang di peroleh di lapangan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif memiliki dua tahapan analisis data, sebagai berikut:

a. Analisis data sebelum di lapangan

Penulis telah melakukan analisis data sebelum penulis memasuki lapangan. Analisis ini dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah penulis masuk dan selama dilapangan.

(39)

15

b. Analisis data di lapangan

Seperti yang dijelaskan oleh Miles dan Huberman (1984) bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas.

Analisis interaktif mengandung empat langkah. Pertama, data collection (pengumpulan data), data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan verification (verifikasi data).

Adapun teknis analisa data yang digunakan penulis adalah deskriptif kualitatif yaitu setelah data diklasifikasikan sesuai aspek data yang terkumpul lalu diinterpretasikan secara logis. Dengan demikian maka akan tergambar kualitas bacaan Al-Qur‟an santri tahfizh asrama putri di pondok pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan,dengan melihat data-data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara, selanjutnya di analisis yang kemudian disusun dalam laporan penelitian.

Penulis memiliki standar penilaian dalam menganalisis kualitas bacaan Al-Qur‟an santri tahfizh asrama putri Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan. Adapun standar penilaian yang diterapkan adalah pada makharijul huruf, bacaan ghunnah, mad, dan al-Waqfu wa al-Ibtida‟. Dengan menggunakan klasifikasi bacaan sangat baik (maksimal 5 kali kesalahan), baik (maksimal 8 kali kesalahan), cukup (maksimal 12 kali kesalahan), dan kurang (lebih dari 12 kesalahan) penerapan hukum bacaan.

c. Interpretasi

Menafsirkan data yang diperoleh atau yang terkumpul dalam proses pengumpulan data, baik hasil observasi, wawancara, maupun dokumentasi di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan. Pada bagian ini digunakan peneliti mendiskusikan hasil

(40)

16

analisis data melalui interpretasi terhadap hasil analisis data dengan menggunakan kerangka pemikiran atau kerangka teori yang semula telah ditetapkan.15

5. Pendekatan Penelitian

Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu tajwid menggunakan metode Maisura oleh Bapak KH. Ahmad Fathoni, Lc, M.A Secara harfiah, fenomenologi berasal dari kata pahainomenon dari bahasa Yunani yang berarti gejala atau segala sesuatu yang menampakkan diri. Istilah fenomena dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu fenomena itu selalu menunjuk keluar dan fenomena dari sudut pandang kesadaran kita. Oleh karena itu, dalam memandang suatu fenomena kita harus terlebih dulu melihat penyaringan atau ratio, sehingga menemukan kesadaran yang sejati.

Menurut Husserl fenomenologi berfungsi menempatkan peran individu sebagai pemberi makna yang menghasilkan sebuah tindakan yang didasari oleh pengalaman sehari-hari dan bersifat intensional.

Individu kemudian memilih sesuatu yang dilakukan berdasarkan makna tentang sesuatu dan mempertimbangkan makna objektif (masyarakat) tentang sesuatu tersebut. Karena fenomena hanya dapat diamati melalui orang yang mengalami fenomena.

Metode fenomenologi agama dipergunakan untuk membendingkan interpretasi dalam memahami arti dari ekspresi- ekspresi religius, sedang kan asumsi dsar dari pendekatan ini adalah bentuk luar dari ungkapan manusia yang mempunyai pola atau

15 Fatkul Hidayatusahiro, Upaya Guru dalam Meningkatkan Kualitas Menghafal Al- Qur‟an dengan Metode Ritme Otak di Rumah Tahfizh Assaubari Ponogoro, (Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di Institut Ilmu Al-

(41)

17

konfigurasi kehidupan hal tertentu. Metode ini mencoba untuk memahami makna yang lebih mendalam. Sebagaimana dimanifestasikan lewat struktur tersebut dengan hukum-hukum dan pengertiannya yang khas, atau mencoba untuk menangkap dan menjelaskan setiap pola perjumpaan manusia dengan yang suci dan ajarannya.16

Dengan persepektif diatas, penulis tidak lagi akan menilai keabsahan atau kesalahpahaman para pelaku tertentu mengenai Al- Qur‟an karena yang dianggap penting bukan lagi benar-salahnya sebuah tafsir atau pemahaman, tetapi isi tafsir atau tradisi itu sendiri.

Oleh karena itu, penulis mencoba mengungkap dan menjelaskan fakta peran pembina dalam meningkatkan kualitas hafalan dan bacaan Al- Qur‟an santri tahfizh Al-Qur‟an asrama putra dan putri Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas.

Adapun langkah-langkah penelitian menurut pendekatan fenomenologi Edmund Husserl adalah sebagai berikut17 :

1. Menentukan fenomena yang ingin diteliti dan peran peneliti dalam penelitian tersebut.

2. Pengumpulan data. Proses pengumpulan data meliputi proses pemilihan partisipan atau sampel penelitian.

3. Perlakuan dan analisa data. Analisis data didahului dengan proses transkip hasil wawancara.

16 Imam Sudarmoko, “The Living Qur‟an: Studi Kasus Tradisi Sema‟an Al-Qur‟an Sabtu Legi di Masyarakat Sooko Ponorogo”, (Tesis, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016), h. 62.

17 Mutiah Rahmadhani Hasibuan, Tradisi Pembacaan Zikir Al-Ma‟tsurat (Studi Living Qur‟an di Ma‟had Tahfiz Maryam Al-khil Al-fityan Medan), Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, h. 9-10.

(42)

18

4. Studi literatur. Peneliti melakukan studi literatur secara mendalam guna untuk mengetahui hubungan dan posisi hasil terhadap hasil-hasil penelitian terdahulu.

5. Pertimbangan etik yang harus diperhatikan meliputi pemberian informasi tentang sifat penelitian, keikutsrtaan yang bersifat sukarela, meminta izin untuk merekam interview, kerahasiaan identitas partsisipan baik pada rekaman, transkip, maupun pada deskripsi lengkap.

G. Teknik dan Sistematika Penulisan 1. Teknik Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang mudah dimengerti dan komphrehensif mengenai tentang isi dalam penulisan skripsi ini serara global, maka penulis mengikuti acuan dalam teknik penulisan skripsi yang merujuk kepada Buku Petunjuk Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta tahun 2021 (Edisi Revisi) yang diterbitkan oleh IIQ Press.Jakarta18

2. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam pembahasan penelitian yang akan ditulis oleh penulis ini terdiri dari satu bab dengan bab lainnya yang saling berkaitan sebagai satu kesatuan yang utuh. Agar penelitian ini mendapatkan pemahaman yang sistematis, maka penulis menggunakan sistematika pembahasan yang setiap babnya memuat beberapa sub bab bahasan sebagai berikut:

18 Huzaemah T. Yanggo , Buku Petunjuk Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi

(43)

19

Bab pertama, merupakan pendahuluan yang membahas mengenai latar belakang masalah, permasalahan meliputi identifikasi masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah. Setelah itu membahas tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisa data dan pendekatan penelitian serta teknik dan sistematika penulisan.

Bab kedua, bab ini membahas tentang tinjauan umum tentang membaca dan menghafal Al-Qur‟an. Meliputi pengertian membaca dan menghafal Al-Qur‟an, sejarah dan keutamaan para pembaca dan penghafal Al-Qur‟an. Adab para pembaca dan penghafal Al-Qur‟an. Ganjaran dalam menghafal Al-Qur‟an, hukum dalam menghafal al-Qur‟an. Dan pembahasan terakhir adalah tentang kualitas bacaan yang baik dan benar meliputi sub bab ; tajwid, makhorijul huruf, fashohah, waqof ibtida‟, al-Mad wa al-Qashr, mim mati atau tanwin

Bab ketiga, memaparkan tentang sejarah singkat Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan. Bab ini membahas sekilas tentang Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan, proses belajar-mengajar menghafal Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Al- Mukhlishin Sibuhuan, data pembina, data santri tahfizh Al- Qur‟an beserta hafalannya

Bab empat, bab ini berisikan tentang pelaksanaan peningkatan kualitas bacaan Al-Qur‟an santri asrama tahfizh asrama putri di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan,

(44)

20

menganalisis faktorr yang menjadi pendorong dan penghambat dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur‟an.

Bab kelima, adalah penutup. Pada bab terakhir ini, penulis mencoba memberikan kesimpulan dan saran-saran penelitian.

Selain itu penulis juga menyertakan daftar pustaka

(45)

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan proses penelitian mengenai “Kualitas Bacaan Al-Qur‟an Satri Tahfizh Al-Qur‟an Asrama Putri (Studi Living Qur‟an di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab.

Padang Lawas) yang berlokasi di Jl. Bhakti No. 78 B Lingkungan II Sibuhuan, Kab. Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara. Dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang telah dilaksanakan, maka penulis akan berusaha memberikan sebuah kesimpulan.

Berdasarkan pada uraian bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik sebuah kesimpulan mengenai analisis “Kualitas Bacaan Al-Qur‟an Santri Tahfizh Al-Qur‟an Asrama Putri (Studi Living Qur‟an di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab.

Padang Lawas), yaitu :

Hasil Kualitas Bacaan Al-Qur‟an Satri Tahfizh Al-Qur‟an Asrama Putri di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas adalah. jika ditinjau dari aspek makharijul huruf terdapat 21 orang santri yang memperoleh nilai baik, dan yang mendapatkan nilai cukup berjumlah 3 orang sedangkan nilai kurang ada 1 orang santri. Jika dilihat dari penilaian shifatul huruf terdapat nilai Baik ada 12 santriwati 11 orang yang memperoleh nilai cukup, dan nilai kurang ada 2 orang santriwati. Pada penilaian mad terdapat 9 orang santri yang memperoleh nilai sangat baik, nilai baik diperoleh 8 orang santriwati, nilai cukup diperoleh 3 santriwati, dan nilai kurang diperoleh 4 orang santriwati. Jika ditinjau dari aspek penilaian ghunnah maka ada 10 orang santri yang memeproleh nilai sangat

(46)

95

baik, nilai baik diperoleh 8 orang santri, nilai cukup diperoleh 4 orang santri dan nilai kurang diperoleh 2 orang santri.

Adapun hambatan yang dihadapi Santri tahfizh dalam Meningkatkan Kualitas Bacaan Al-Qur‟an Asrama Putri di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan adalah sulit ketika mengucapkan beberapa huruf hijaiyah seperti huruf „Ain, tsa, Zai, dzal dan lain-lain.

Menemukan kata-kata yang asing. Mempunyai nafas yang kurang optimal. Adapun faktor pendukung bagi santri adalah adanya program tahsin dikelas sangat membantu dalam melancarakan bacaan Al-Qur‟an mereka. Kemudian kegiatan belajar mengaji sehabis sholat maghrib juga sangat membantu dalam perkembangan bacaan AL-Qur‟an para santri.

Selain itu, mendengarkan murattal Al-Qur‟an

(47)

96

B. Saran-saran

Sebagai akhir dari pembahasan skripsi ini, penulis memberikan saran-saran, semoga dengan saran-saran ini dapat bermanfaat bagi adik- adik mahasiswi IIQ khususnya dan menjadi masukan untuk kita semua.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan Kualitas Bacaan Al-Qur‟an Satri Tahfizh Al-Qur‟an Asrama Putri di Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas, maka penulis memberikan saran kepada pembina tetap semangat dan sabar dalam membina, mengarahkan juga mengajari para santri tahfizh Al-Qur‟an agar bacaan santri tahfizh terus meningkat dan semakin berkualitas.

Dan kepada santri tahfizh Al-Qur‟an Asrama Putra dan Putri Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Sibuhuan Kab. Padang Lawas agar tetap semangat jangan putus asa dengan kemampuan yang di miliki, teruslah muraja‟ah (mengulang) hafalan, berusaha dan berlatih sampai kapan pun dan dimana pun berada.

Penulis akui bahwa penulisan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulisan karya ilmiah berikutnya yang lebih baik.

(48)

97

DAFTAR PUSTAKA

Abdur Rauf, Abdul Aziz, Pedoman Dauroh, Jakarta Timur: Markaz Al- Qur‟an, 2010.

Abidin, Zainal, Seluk Beluk Al-Qur‟an, Jakarta : PT Rineka Cipta, 1992.

Alfi Khaira, Dinda, Pelaksanaan Tahfizh Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur‟an Thariq bin Ziyad Desa Lae Pemualan Kec.

Rundeng Kota Subulussalam, Skripsi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, 2021.

Anwar, Rohison, Ulum Al-Qur‟an, Bandung: Pustaka Setia, 2010.

Aprilia, Rima, “Metode Mengajar Guru Tahfîzh Dalam Meningkatkan Hafalan Al- Qur‟an Santri Pondok Pesantren Al-Baqiyatush Shaliha”,Skripsi Pendidikan Agama Islam Universitas 2020.

Baidan, Nasaruddin, Metodologi Khusus Penelitan Tafsir, Yogyakarta : Pustaka Pelajar,2016.

Al-Bakri Umar, bin Abdullah, Subulus Salam, Jakarta: Pondok Pesanatren Darunnajah, 2017

Bin Surat At-Tirmidzi, Abu Isa Muhammad bin Isa, Sunan At-Timidzi, Bandung : Maktabah Dahlan, 1993.

Bunyamin, Dirwan, “Perintah Membaca dalam Al-Qur‟an Perspektif Pendidikan (Surah Al-Alaq)”, Jurnal Alfikr 4 no. 2, 2018.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2002.

Fathoni, Ahmad , Metode Maisura, Tangerang Selatan : Yayasan Bengkel Metode Maisura, 2017.

Fathoni, Ahmad, Ilmu Rasm Usmani, Ciputat : Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta &Institut PTIQ Jakarta, 2013.

(49)

98

H. Muhammad, Su‟aib, Lima Pesan Al-Qur‟an, Malang :UIN Maliki Press, 2010.

Hakim, Taufiqul, Adab dan Tata Cara Menjaga Al-Qur‟an, Jepara: PP Darul Falah, 2013.

Hanis Syam, Yunus, Mukjizat Membaca Al-Qur‟an, Yogyakarta: Mutiara Media, 2009.

Hasibuan, Rahmi Wardani Upaya Guru Profesional dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Madrasah Aliyah Al-Mukhlishin Sibuhuan, Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Padangsidempuan, 2018.

Hidayat, Nurul ,“Penjagaan Al-Qur‟an Menurut Mufasir Indonesia (Kajian Makna Hafizun)”, Skripsi, Fakultas Ushuluddin Universitas Islam NegerI (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.

Hidayatusahiro, Fatkul, Upaya Guru dalam Meningkatkan Kualitas Menghafal Al-Qur‟an dengan Metode Ritme Otak di Rumah Tahfizh Assaubari Ponogoro, Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di Institut Ilmu Al- Qur‟an (IAIN) Ponogoro : 2021.

Hijriyanti, Tri Peranan Pembimbing dalam Meningkatkan Hapalan Al- Qur‟an Santri, Jurnal : Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, 2018.

https://quran.kemenag.go.id/surah/16/98 https://quran.kemenag.go.id/surah/20/114 https://quran.kemenag.go.id/surah/73/4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis paparkan di atas menunjukkan bahwa ada pengaruh Penggunaan media sosial pada akhlak siswa Hal ini dibuktikan dengan

PERDAMAIAN DALAM PERSEPEKTIF AL QUR’AN KAJIAN ATAS PENAFSIRAN MUFASIR NUSANTARA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S Ag ) Oleh Agus

PEMBERIAN LATIHAN JALAN TANDEM LEBIH BAIK DARIPADA LATIHAN ONE LEGGED STANCE UNTUK MENINGKATKAN KESEIMBANGAN PADA LANSIA DI BANJAR MUNCAN DESA KAPAL. KECAMATAN MENGWI KABUPATEN

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui bagaimmana analisis model pembelajaran kooperatif terhadap

Metode kajian yang digunakan untuk mengungkap prinsip dan faktor yang mempengaruhi efektivitas integrasi nanoteknologi dalam pembelajaran fisika, kajian yang dipaparkan pada tulisan

topik pembicaraan jika target self disclosure adalah teman perempuan. Sedangkan pada target guru BK, kelompok perempuan merupakan. kelompok yang lebih mengungkapkan

Kadar seng serum bersama dengan faktor lain yaitu faktor genetik, infeksi berulang, riwayat penyulit dalam kehamilan maupun persalinan, suhu badan, riwayat

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan penyertaan-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “ Uji