• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMPN 2 KAMIPANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMPN 2 KAMIPANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

256

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMPN 2

KAMIPANG

Dewi Sriwahyuni1

Email dewisriwahyuni1709@gmail.com

ABSTRAK

Kondisi awal di SMPN 2 Kamipang saat proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada materi Ketentuan Puasa, guru menggunakan metode pembelajaran ceramah dan pemberian tugas yang biasa disebut dengan metode konvensional yang berdampak pada hasil belajar siswa yang menurun karena kurang berpusat pada aktivitas siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model Problem Based Learning di SMPN 2 Kamipang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus.

Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII (Delapan) di SMPN 2 Kamipang pada mata pelajaran PAI khususnya materi Ketentuan Puasa.

Siklus 1 rata-rata nilai Pre Test hanya mencapai 48,33 dan nilai rata-rata Post Test hanya 67,78. Siklus 2 nilai rata-rata Pre Test menjadi 59,44 meningkat sebanyak 11,11% dan nilai Post Test menjadi 83,33 meningkat sebanyak 15,55%.

Begitu juga persentase ketuntasan belajar siswa dari siklus 1 dan siklus 2 mengalami peningkatan. Siklus 1 siswa yang tuntas belajar saat Post Test hanya 66,67% dan siklus 2 siswa yang tuntas belajar saat Post Test menjadi 94,44%

meningkat sebanyak 27,77%. Hal ini membuktikan bahwa penerapan model Problem Based Learning dianggap berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa karena telah mencapai indikator keberhasilan yang ditunjukkan dengan penguasaan materi tentang Ketentuan Puasa dengan perolehan nilai Post Test 67 atau lebih serta minimal 85% siswa mencapai ketuntasan dalam belajar.

Kata Kunci: Problem Based Learning; Hasil Belajar; Pendidikan Agama Islam

(2)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

257 PENDAHULUAN

Kehidupan pada abad 21 menuntut bermacam keahlian yang wajib dipahami seorang, sehingga diharapkan pembelajaran bisa mempersiapkan siswa guna memahami bermacam keahlian supaya jadi individu yang berhasil dalam hidup (Jayadi, et al., 2020: 26). Keahlian abad 21 yang wajib dipahami oleh siswa meliputi 4C ialah: (1) berpikir kritis dan pemecahan masalah, (2) komunikasi, (3) kolaborasi, (4) kreativitas dan inovasi (Mu’Minah & Aripin, 2019: 1495). Tugas esensial seorang guru pada masa ini ialah berfungsi selaku role model bagi peserta didik dalam menghadapi abad 21(Kartimi, et al., 2019:

161).

Salah satu model dalam pembelajaran yang bisa meningkatkan keahlian abad 21 dengan belajar mandiri ialah model Problem Based Learning (Astuti, 2019: 65). Di antara karakteristik Problem Based Learning ialah mempraktikkan pembelajaran yang kontekstual, permasalahan yang disajikan bisa memotivasi siswa siswa dalam belajar, pembelajaran secara integritas ialah yang termotivasi dengan permasalahan yang tidak terbatas, siswa ikut serta secara aktif dalam pembelajaran, kerja sama, siswa mempunyai bermacam keahlian, pengalaman, serta bermacam konsep dalam menuntaskan permasalahan (Sari et al., 2021: 2126). Model Problem Based Learning menjadikan permasalahan nyata sebagai orientasi utama dalam pembelajaran yang bertujuan supaya siswa sanggup menuntaskan permasalahan tersebut, sehingga siswa terlatih berpikir kritis serta berpikir tingkatan tinggi (Sukmawati, 2021: 42).

Hasil observasi pertama di SMPN 2 Kamipang, saat proses pembelajaran berlangsung pada materi Ketentuan Puasa kelas VIII guru menerapkan metode pembelajaran konvensional yaitu berupa ceramah dan pemberian tugas.

Dalam pembelajaran guru masih sangat mendominasi dan satu-satunya sebagai pusat sumber belajar, Sebaliknya siswa cuma selaku penerima ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru. Terungkap masih banyak siswa yang kurang mencermati uraian guru saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa sukar paham tentang materi Ketentuan Puasa, siswa cenderung pasif saat pembelajaran, banyak siswa mengantuk dan bosan ketika guru menarangkan materi, yang berdampak pada hasil belajar belum menggapai kriteria ketuntasan minimun (KKM) yang diharapkan ialah 67 ke atas, dan 60% siswa hasil ulangannya masih dibawah kriteria ketuntasan minimun( KKM).

Bersumber pada keadaan tersebut siswa memerlukan inovasi model pembelajaran mutahir dalam menarik perhatian siswa dan kreatifitas siswa dalam berfikir kritis, supaya mempermudah pemahaman, menimbulkan

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

258

keaktifan buat meningkatkan hasil belajar yang diharapkan pada tujuan pembelajaran, dalam konteks ini diterapkanlah model Problem Based Learning.

Problem Based Learning ialah model pembelajaran yang menerapkan masalah sebagai fokus pembelajarannya. Masalah yang disajikan berkenaan dengan kehidupan nyata sebagai bahan untuk belajar dan memahami suatu konsep tertentu (Nurdyansyah, 2018: 82). Melalui masalah ini membuat siswa untuk berpikir kritis, belajar memecahkan permasalahan dan mendapatkan pengetahuan. (Rezeki, 2018: 857). Sintak Problem Based Learning ada lima, yaitu:

(1) orientasi siswa pada masalah, (2) mengorganisasi siswa untuk belajar, (3) membimbing penyelidikan kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (Herzon et al., 2018).

Berdasarkan fakta di atas, maka diangkatlah sebuah judul yaitu:

“PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMPN 2 KAMIPANG”.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). PTK ialah penelitian tindakan (action researc) yang bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran dan PTK ini berfokus pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas (Mulyatiningsih, 2019: 1).

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Kamipang Kabupaten Katingan dan subjeknya adalah siswa kelas VIII (Delapan) SMPN 2 Kamipang Kabupaten Katingan tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah sebanyak 18 orang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 11 orang perempuan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah tes dan observasi. Tes ialah alat pengukur sesuatu dalam suasana tertentu, yang dipakai dengan aturan yang sudah ditetapkan (Rusman, 2020: 77). Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dari siklus 1 sampai siklus 2. Sedangkan observasi ialah suatu proses yang tersusun dari bermacam proses psikologis dan biologis (Sutoyo, 2021: 40). Observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran dari siklus 1 sampai siklus 2.

Teknik analisis data yang dipakai terhadap data hasil tes yaitu dengan menjumlahkan nilai seluruh siswa, kemudian dibagi dengan jumlah siswa yang berada di dalam kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata (Sulfemi, 2019:

21), dapat dirumuskan:

(4)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

259 Nilai rata-rata = Jumlah nilai seluruh siswa

Jumlah siswa

Menentukan persentase ketuntasan belajar secara klasikal dilakukan dengan menjumlahkan siswa tuntas, kemudian dibagi dengan jumlah siswa dan selanjutnya dikalikan seratus persen (Ernawati et al.,2018: 109). Ketuntasan belajar secara klasikal dikatakan berhasil bila persentase siswa tuntas belajar atau siswa yang memperoleh nilai ≥ 67 jumlahnya lebih besar ataupun sama dengan 85 % dari jumlah siswa seluruhnya dapat dirumuskan:

Ketuntasan belajar secara klasikal = Jumlah siswa tuntas

x 100 % Jumlah siswa

Data hasil observasi berupa aktivitas guru dan siswa digunakan untuk merefleksi tindakan yang telah dilakukan dan diolah secara deskriptif dengan menghitung rata-rata skor (Muh, 2022: 13), dapat dirumuskan:

Rata-rata skor= Skor perolehan

X 100%

Skor maksimal

Skor pengamatan setiap aspek yang diamati pada lembar observasi guru dan siswa dapat dilhat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1

Kriteria dan Skor Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa

No. Kriteria Skor Keterangan

1. Sangat Baik 5 85-100

2. Baik 4 70-84

3. Cukup 3 55-69

4. Kurang 2 40-54

5. Sangat Kurang 1 0-39

Prosedur penelitian ini menggunakan model proses berbentuk 2 siklus.

Menurut pendapat Kemmis dan Mc Taggart, setiap siklus terdiri dari empat tahapan berupa: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Farhana et al., 2019: 27). Tahapan tersebut yaitu: (1) Tahap perencanaan, berupa membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penerapan model Problem Based Learning pada mata pelajaran PAI khususnya materi Ketentuan Puasa kelas VIII (Delapan), mempersiapkan soal tes yang dilaksanakan pada akhir tindakan sesuai dengan ruang lingkup permasalahan dalam pembelajaran, mempersiapkan lembar observasi siswa dan guru yang dipakai

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

260

untuk mengamati aktivitas guru dan siswa saat proses pembelajaran. (2) Tahap pelaksanaan, ialah pelaksanaan tindakan dengan menerapkan model Problem Based Learning pada materi Ketentuan Puasa Kelas VIII (Delapan) di awali dengan pemberian soal Free Test dan di akhiri dengan soal Post Test. (3) Tahap pengamatan, berupa pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dengan memekai lembar observasi yang telah dibuat untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa. Menilai lembar observasi siswa dilakukan oleh guru dan untuk menilai lembar observasi guru dilakukan oleh 1 orang observer. (4) Tahap refleksi, yaitu melakukan analisis terhadap semua data yang memberikan informasi terhadap perkembangan proses pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning. Setelah melakukan kegiatan refleksi, kemudian disusun rencana berdasarkan informasi yang terjadi untuk dilaksanakan pada siklus selanjutnya, begitu seterusnya pada tiap siklus sampai tindakan telah mencapai hasil yang optimal.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian siklus 1 dan siklus 2 terdapat peningkatan nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI khususnya materi Ketentuan Puasa kelas VIII (Delapan) di SMPN 2 Kamipang, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 dan grafik 2 berikut ini:

Tabel 2

Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2

No. Nama Siswa

Nilai Hasil Belajar Siswa

Siklus 1 Siklus 2

Pre Test Post Test Pre Test Post Test

1. Abyan Al Gafari 70 80 70 100

2. Azzahrah Agustin 50 60 60 70

3. Ade Mardiadi 40 50 50 70

4. Cindi Carolina 40 70 70 100

5. Dendi 60 70 60 80

6. Dika Mekola 60 70 50 80

7. Firda Aina 70 90 70 100

8. Fitriani 50 60 60 80

9. Indah Lestari 50 70 50 80

10. Irma Rianti 70 80 70 100

11. Ifan 50 70 60 80

(6)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

261 No. Nama Siswa

Nilai Hasil Belajar Siswa

Siklus 1 Siklus 2

Pre Test Post Test Pre Test Post Test

12. Mardiana 40 70 70 90

13. Mariamah 50 60 50 70

14. Mila Rosa 30 40 40 60

15. Noorhikmah 60 70 50 80

16. Rio Adrian 50 60 50 70

17. Sifa Nur Aina 50 70 70 90

18. Vicky Vandreas 70 80 70 100

Jumlah Nilai 870 1220 1070 1500

Nilai Rata-Rata 48,33 67,78 59,44 83,33

Grafik 2

Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan data tabel 2 dan grafik 2 di atas, dapat dinyatakan bahwa proses pembelajaran sudah mendapatkan nilai rata-rata yang baik. Hasil penelitian ini diketahui bahwa penerapan model Problem Based Learning juga memiliki dampak yang baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Siklus 1 rata-rata nilai Pre Test hanya mencapai 48,33 dan nilai rata-rata Post Test hanya 67,78. Siklus 2 nilai rata-rata Pre Test menjadi 59,44 meningkat sebanyak 11,11%

dan nilai Post Test menjadi 83,33 meningkat sebanyak 15,55%.

Berikutnya adalah persentase ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran PAI khususnya materi Ketentuan Puasa kelas VIII (Delapan) di SMPN 2 Kamipang, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 dan grafik 3 berikut ini:

Tabel 3

Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Siklus 1 Siklus 2

Pre Test Post Test

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

262 No. Siklus

Ketuntasan Belajar Siswa

Pre Test Post Test

Tuntas Tidak Tuntas

Persentase

Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas

Persentase Ketuntasan

1. Siklus 1 4 14 22,22% 12 6 66,67%

2. Siklus 2 7 11 38,89% 17 1 94,44%

Grafik 3

Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan data tabel 3 dan grafik 3 di atas, diketahui bahwa siklus 1 dan siklus 2 ketuntasan siswa dalam belajar mengalami peningkatan. Hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Siklus 1 siswa yang tuntas belajar saat Pre Test hanya 4 orang (22,22%) dan saat Post Test hanya 12 orang (66,67%). Siklus 2 siswa yang tuntas saat Pre Test menjadi 7 orang (38,89%) meningkat sebanyak 16,67% dan saat Post Test menjadi 17 orang (94,44%) meningkat sebanyak 27,77%.

Selanjutnya tentang aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2, dapat dilihat pada tabel 4 dan grafik 4 berikut ini:

Tabel 4

Rekapitulasi Aktivitas Guru pada Siklus 1 dan Siklus 2

No. Siklus Aktivitas Guru

Persentase Kategori

1 Siklus 1 74,67% Baik

2 Siklus 2 89,33% Sangat Baik

Grafik 4

Rekapitulasi Aktivitas Guru pada Siklus 1 dan Siklus 2

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Siklus 1 Siklus 2

Pre Test Post Test

(8)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

263

Bersumber dari tabel 4 dan grafik 4 di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas guru mengalami peningkatan, saat siklus 1 mencapai 74,67% dengan kategori baik dan saat siklus 2 aktivitas guru menjadi 89,33% meningkat sebanyak 14,66% dengan kategori sangat baik.

Selanjutnya tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2, dapat dilihat pada tabel 5 dan grafik 5 berikut ini:

Tabel 5

Rekapitulasi Aktivitas Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2

No. Siklus Aktivitas Siswa

Persentase Kategori

1 Siklus 1 66,77% Cukup

2 Siklus 2 82,67% Baik

Grafik 5

Rekapitulasi Aktivitas Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2

Bersumber dari tabel 5 dan grafik 5 di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas siswa juga mengalami peningkatan, saat siklus 1 mencapai 66,67%

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Siklus 1 Siklus 2

Siklus 1 Siklus 2

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Siklus 1 Siklus 2

Siklus 1 Siklus 2

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

264

dengan kategori cukup dan saat siklus 2 aktivitas siswa menjadi 82,67%

meningkat sebanyak 15,90% dengan kategori baik.

Berdasarkan semua hasil pembahasan di atas, dapat dinyatakan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMPN 2 Kamipang pada mata pelajaran PAI kelas VIII (Delapan) khususnya materi Ketentuan Puasa. Peningkatan hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh banyaknya tindakan perbaikan yang dilakukan oleh guru, semakin banyak tindakan perbaikan oleh guru pada kegiatan mengajar maupun kegiatan belajar siswa semakin dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas terhadap penerapan model Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMPN 2 Kamipang, dapat disimpulan bahwa : (1) Penerapan Model Problem Based Learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII (Delapan) khususnya materi Ketentuan Puasa. (2) Siklus 1 rata-rata nilai Pre Test hanya mencapai 48,33 dan nilai rata-rata Post Test hanya 67,78.

Siklus 2 nilai rata-rata Pre Test menjadi 59,44 meningkat sebanyak 11,11% dan nilai Post Test menjadi 83,33 meningkat sebanyak 15,55%. Begitu juga persentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan, siklus 1 siswa yang tuntas belajar saat Pre Test hanya 4 orang (22,22%) dan saat Post Test hanya 12 orang (66,67%). Siklus 2 siswa yang tuntas saat Pre Test menjadi 7 orang (38,89%) meningkat sebanyak 16,67% dan saat Post Test menjadi 17 orang (94,44%) meningkat sebanyak 27,77%.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Tri Pudji. (2019). Model Problem Based Learning dengan Mind Mapping dalam Pembelajaran IPA Abad 21. Proceeding of Biology Education, 3(1), 64–

73. https://doi.org/10.21009/pbe.3-1.9

Ernawati, Septiwiharti, D., & Palimbong, A. (2018). Jurnal Kreatif Online Tadulako Vol . 1 No . 1 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Belajar Kelompok ( Learning Group ) Pada Pembelajaran PKn Kelas V SDN 1 Palasa Jurnal Kreatif Online Tadulako Vol . 1 No . 1 ISSN 2354-614X. 1(1), 103–113.

Farhana, Husna. et al. (2019). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Harapan Cerdas.

(10)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

265

Herzon, H. H., Budijanto, B., & Utomo, D. H. (2018). Pengaruh Problem-Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Pendidikan:

Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 3(1), 42–46.

http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/10446

Jayadi, A., Putri, D. H., & Johan, H. (2020). Pada aspek keterampilan pemecahan masalah siswa SMA. Jurnal Kumparan Fisika, 3(1), 25–32.

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/kumparan_fisika

Kartimi, K., Mulyani, A., & Riyanto, O. R. (2019). Pemberdayaan Guru Dalam Implementasi Pembelajaran Abad 21. Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2). https://doi.org/10.24235/dimasejati.v1i2.5815

Mu’Minah, I. H., & Aripin, I. (2019). Implementasi Stem Dalam Pembelajaran Abad 21. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, 1(2012), 1496.

https://prosiding.unma.ac.id/index.php/semnasfkip/article/view/219 Muh, A. S., Muhsam, J., & Kupang, U. M. (2022). Penerapan model

pembelajaran problem based learning (pbl) dalam meningkatkan hasil belajar ipa siswa kelas iv sekolah dasar. Jurnal Inovasi Pendidikan Dan Teknologi Informasi, 03(01), 11–17.

Mulyatiningsih, E. (2019). Modul Pelatihan Pendidikan Profesi Guru Fakultas Teknik Universitas Negri Yogyakarta. Bandung Rosdakarya, 1–22.

staff.uny.ac.id

Nurdyansyah & Eni Fariyatul Fahyuni . (2018). Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013. Surabaya: Nizamia Learning Center Sidoarjo Rusman, Asrori. (2020). Classroom Action Research Pengembangan Kompetensi

Guru. Jawa Tengah: Pena Persada.

Rezeki, S. (2018). Pemanfaatan Adobe Flash CS6 Berbasis Problem Based Learning Pada Materi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers. Jurnal Pendidikan Tambusai, 2(4), 856–864.

Sari, S. G., Fauzan, A., Armiati, A., & Yerizon, Y. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Interaktif Berbasis Problem Based Learning di Kelas V SDN 22 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 2123–2132.

https://doi.org/10.31004/cendekia.v5i2.771

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

266

Sukmawati, R. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas II SDN Wonorejo 01.

Glosains: Jurnal Sains Global Indonesia, 2(2), 49–59.

https://doi.org/10.36418/glosains.v2i2.21

Sulfemi, W. B. (2019). Penerapan model pembelajaran discovery learning meningkatkan motivasi dan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan. … Pancasila Dan Kewarganegaraan.

http://www.jurnal.stkippgritulungagung.ac.id/index.php/rontal/article/vie w/1021

Sutoyo. (2021). Teknik Penulisan Penelitian Tindakan Kelas, Surakarta: Unisri Press

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengangkatan anak pada Masyarakat Adat Bali Perantauan di DKI Jakarta serta kedudukan anak

Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan menggunakan metode perbandingan dengan cara melakukan pengujian laboratorium pada benda uji Marshall yang dibuat

Penelitian ini menggunakan studi tindakan (action research) dengan dua siklus. Metode pengumpulan datanya menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Data

bekerja mengalami peningkatan namun jumlah penduduk yang bekerja di Sektor Pertanian mengalami penurunan dari 2,50 juta pada Agustus 2014 menjadi 2,48 juta pada Februari

Suatu RP akan berisi tiga hal yaitu tujuan pembelajaran (TP) yang ingin dicapai, strategi dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai TP, dan

Dalam proyek ini ada Bangunan Gedung Kantor dan Gudang memakai rangka atap yang terdiri dari baja Ringan yang dikerjakan setelah pekerjaan cor balok dan

KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,

Perzinaan adalah sebuah tindakan hubungan intim selayaknya pasangan suami istri yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang belum menikah atau sudah menikah