ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan metodologi studi peristiwa yang bertujuan untuk menguji kandungan informasi dari pengumuman kebijakan dividend initiation dan kebijakan dividend omission pada perusahaan – perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun periode 2010-2013. Pengujian dilakukan dengan melihat ada tidaknya abnormal return yang signifikan di sekitar periode peristiwa, yaitu 10 hari sebelum tanggal pengumuman, 1 hari pada tanggal pengumuman dan 10 hari setelah tanggal pengumuman. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 55 perusahaan yang mengeluarkan kebijakan dividend initiation dan 35 perusahaan yang mengeluarkan kebijakan dividend omission. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria membagikan dividen setelah dua tahun sebelumnya berturut –turut tidak membagikan dividen untuk kebijakan dividend initiation dan tidak membagi dividen setelah dua tahun sebelumnya membagikan dividen secara berturut – turut untuk kebijakan dividend omission, serta tidak melakukan corporate action seperti right issue, stock splits, merger, akuisisi atau restrukturisasi selama periode peristiwa. Uji-t digunakan dalam penelitian ini untuk melihat signifikansi dari abnormal return. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat kandungan informasi pada pengumuman kebijakan dividend initiation, yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang signifikan pada t-7 dan t+7. Untuk pengumuman kebijakan dividend omission, terdapat abnormal return yang signifikan pada t-10, 1-9, t-8, t0 dan t+9.
ABSTRACT
This study using event study methodology which aims to examine the information content of the announcement of dividend initiation policy and dividend omission policy in companies - companies listed on the Indonesian Stock Exchange (BEI) in the period 2010-2013. Testing is done by looking at the presence or absence of significant abnormal returns around the event period, which is 10 days before the announcement date, one day on the announcement date and 10 days after the announcement date This study used a sample of 55 companies that issued dividend initiation policy and 35 companies that issued the dividend omission policy. The sampling technique using purposive sampling method with the criteria, the company distributed dividends after two years earlier not to distributed dividends for dividend initiation policy and did not distribute dividends after two years earlier distributed dividends for dividend omission policy, and do not do corporate actions such as rights issue, stock splits, mergers, acquisitions or restructuring during the event period. T-test was used in this study to look at the significance of abnormal return. The result showed that the content of the information contained in the announcement of initiation dividend policy, which indicated the presence of significant abnormal return on t-7 and t + 7. For dividend policy announcement omission, there is a significant abnormal return on t-10, 1-9, t-8, t0 and t + 9.
DAFTAR ISI
2.1.1. Pengertian Dividen ... 9
2.1.2. Jenis – Jenis Dividen ... 10
2.1.3. Kebijakan Dividen ... 11
2.1.4. Prosedur Pembagian Dividen ... 15
2.1.5. Teori – Teori Kebijakan Dividen ... 16
2.1.7. Return ... 19
2.1.8. Abnormal Return ... 20
2.1.8.1. Model Sesuaian Rata – Rata (Mean-Adjusted Model) ... 21
2.1.8.2. Model Pasar (Market Model) ... 21
2.1.8.3. Model Sesuaian Pasar (Market-Adjusted Model) ... 22
2.1.9. Studi Peristiwa (Event Study) ... 23
2.2. Penelitian terdahulu ... 24
2.2.1. Reaksi Pasar terhadap Pengumuman Dividend Initiation ... 24
2.2.2. Reaksi Pasar terhadap Pengumuman Dividend Omission ... 25
2.3. Rerangka Pemikiran ... 32
2.4. Hipotesis Penelitian ... 34
BAB III METODE PENELITIAN... 35
3.1. Jenis Penelitian ... 35
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 35
3.2.1. Populasi Penelitian ... 35
3.2.2. Sampel Penelitian ... 35
3.3. Definisi Operasional Variabel ... 37
3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 39
3.5. Teknik Analisis Data ... 39
3.5.1. Pengujian Normalitas Data ... 39
3.5.2. Penentuan Jendela Peristiwa ... 40
3.5.3. Pengujian Abnormal Return ... 41
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 48
4.1. Hasil Penelitian... 48
4.1.1. Gambaran Singkat Perusahaan ... 48
4.1.1.1. Gambaran Perusahaan – Perusahaan yang Melakukan Kebijakan Dividend Initiation ... 48
4.1.1.2. Gambaran Perusahaan – Perusahaan yang Melakukan Kebijakan Dividend Omission ... 52
4.1.2. Statistik Deskriptif ... 55
4.1.2.1. Statistik Deskriptif Peristiwa Dividend Initiation ... 55
4.1.2.2. Statistik Deskriptif Peristiwa Dividend Omission ... 56
4.1.3. Pengujian Normalitas ... 57
4.1.3.1. Uji Normalitas untuk Peristiwa Dividend Initiation ... 58
4.1.3.2. Uji Normalitas untuk Peristiwa Dividend Omission ... 60
4.1.4. Hasil Analisis Data ... 62
4.1.4.1. Pengujian Kandungan Informasi pada Peristiwa Dividend Initiation ... 62
4.1.4.2. Pengujian Kandungan Informasi pada Peristiwa Dividend Omission ... 65
4.1.5. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 68
4.1.5.1. Pengujian Hipotesis 1: Kandungan Informasi dalam Peristiwa Dividend Initiation ... 68
4.1.5.2. Pengujian Hipotesis 2: Kandungan Informasi dalam Peristiwa Dividend Omission ... 68
4.2. Pembahasan ... 69
BAB V PENUTUP ... 72
5.2. Keterbatasan Penelitian ... 73
5.3. Implikasi Penelitian ... 73
5.3.1. Implikasi Teoritis ... 73
5.3.2. Implikasi Manajerial ... 76
5.4. Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ……….………...79
LAMPIRAN ………..………….……….…………..…….83
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kandungan Informasi Suatu Pengumuman ………24
Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran ……….……...33
Gambar 3.1 Periode Peristiwa ………41
Gambar 4.1 Uji Normalitas Peristiwa Dividend Initiation………..59
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Perusahaan yang Melakukan Dividend Initiation………....49
Tabel 4.2 Perusahaan yang Melakukan Dividend Omission……….…...53
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Peristiwa Dividend Initiation………..…..55
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Peristiwa Dividend Omission……….……..56
Tabel 4.5 Uji Normalitas Peristiwa Dividend Initiation………..………58
Tabel 4.6 Uji Normalitas Peristiwa Dividend Omission………...………...60
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Kandungan Informasi Peristiwa Dividend Initiation ………..………63
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Grafik pergerakan Average Abnormal Return dan Cumulative Average Abnormal Return Peristiwa dividend initiation ………..64 Grafik 4.2 Grafik pergerakan Average Abnormal Return dan Cumulative Average
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel……….……..83
Lampiran 2 Abnormal Return pada Periode Peristiwa………....…………88
Lampiran 3 Statistik Deskriptif………...99
Lampiran 4 Pengujian Normalitas……….………100
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu tanda dari era globalisasi adalah kemajuan di bidang – bidang seperti ekonomi, politik-hukum, teknologi dan informasi. Dengan peningkatan teknologi,
setiap orang dapat dengan mudah mencari banyak informasi yang diperlukan. Dalam
perkembangan dunia usaha dan bisnis, informasi – informasi selalu dicari dan dibutuhkan oleh setiap pemegang kepentingan (stakeholders) berkenaan dengan
prospek usaha yang meliputi prospek keuntungan dan risiko.
Sama halnya dengan dunia usaha dan bisnis, informasi – informasi terkait investasi di pasar modal selalu dicari oleh para pelaku pasar modal. Hal ini terlihat
dari semakin banyaknya saluran informasi seperti televisi, koran, majalah dan lain – lain yang secara khusus memberikan informasi berkaitan kondisi perusahaan dan
pasar. Pasar modal (capital market) menjadi tempat diperjualbelikannya berbagai
instrumen keuangan. Berbagai instumen keuangan yang diperdagangkan seperti
saham (stock), obligasi (bond), reksadana (mutual fund), waran, right, dan instrumen
derivatifnya seperti opsi (option), future, dan lain – lain (Martalena & Malinda, 2011). Perbedaannya dengan pasar uang yaitu, instrumen yang diperdagangkan di
pasar modal bersifat jangka panjang. Oleh karena bersifat jangka panjang, maka
Pasar modal dalam perkembangannya menjalankan fungsi keuangan dan
fungsi ekonomi dalam suatu negara. Dari sisi keuangan, pasar modal menjadi sarana
pendanaan bagi pihak yang memerlukan (borrower) lewat pihak – pihak yang memiliki kelebihan dana (lender). Sedangkan dari sisi ekonomi, pasar modal
dijadikan sebagai sarana investasi. (Husnan, 2005).
Perusahaan – perusahaan dapat menggunakan pasar modal untuk memenuhi kebutuhan dananya. Perusahaan – perusahaan tersebut dapat menjual sebagian share atau saham kepemilikannya kepada para investor. Saham yang baru dijual dapat
berupa penawaran perdana (initial public offering atau IPO) atau tambahan saham
baru jika perusahaan sudah go public (tambahan ini sering disebut seasoned new
issues) (Hartono, 2010).
Sebelum memutuskan untuk menginvestasikan dananya dalam sebuah
perusahaan, investor perlu mempertimbangkan return dan risiko (risk) atas aset yang
dibelinya. Return yang diharapkan investor berupa capital gain dan dividen. Capital
gain merupakan keuntungan yang diperoleh dari menjual saham yang dimilikinya. Sedangkan dividen menurut Downes & Goodman (2001) dalam Deitiana (2011)
adalah pendistribusian laba kepada para pemegang saham secara prorata atau
proporsional berdasarkan kelas surat berharga. Dividen dibayarkan dalam bentuk
uang (cash), saham (stock), skrip (scrip) atau properti (property).
Tidak hanya sebagai sumber keuntungan, dividen juga dijadikan sebagai salah
dividen sebagai alat signaling. Ross (1977) dalam Kusuma (2004) menyatakan dua
asumsi yang mendasari dividen sebagai sinyal. Pertama, manajemen perusahaan
memiliki keengganan untuk mengubah kebijakan dividennya. Oleh karena itu, apabila
terjadi kenaikan pada jumlah dividen yang dibagikan perusahaan, investor akan
menganggapnya sebagai sinyal bahwa perusahaan memiliki prospek di masa
mendatang. Asumsi kedua yaitu, terjadinya fenomena asimetri informasi (asymmetric
information) antara manajer dan investor. Manajer yang merupakan bagian dari internal perusahaan, dianggap mempunyai informasi yang lebih akurat dan lebih
lengkap dibandingkan investor berkaitan tentang kondisi perusahaan yang
sesungguhnya (Ambarwati, 2005). Sehingga, setiap kebijakan yang diambil oleh
manajer, termasuk kebijakan dividen akan menjadi sinyal atau isyarat dan
memberikan informasi pada pasar mengenai arus kas dan nilai perusahaan di masa
mendatang (Miller & Rock, 1985 dalam Mirdah & Solikhin, 2009). Lewat sinyal
tersebut, investor juga menjadikan dividen sebagai indikator untuk memperkirakan
laba perusahaan saat ini dan prospek keuntungan perusahaan di masa mendatang serta
menjadikannya sebagai acuan penting dalam keputusan berinvestasi. Hal ini sejalan
dengan pendapat Lintner (1956) dalam Lease et al (2000) dimana bahwa dalam
proses pembuatan kebijakan dividen, prospek pendapatan (earnings) memainkan
peran yang penting dan mendominasi semua faktor termasuk kebutuhan investasi.
Berbagai penelitian terhadap pengumuman dividen telah dilakukan. Miller
dan Modigliani (MM) (1961) lewat hasil penelitiannya mengemukakan teori
dividen yang dibagikan tidak relevan dengan nilai perusahaan. Dengan kata lain,
dividen tidak mengandung informasi apa – apa. Jika teori ini benar adanya, maka pembagian dividen kemungkinan besar tidak akan dilakukan oleh perusahaan – perusahaan saat ini.
Asquith & Mullins (1983) dalam Hartono (2010) mempelajari sampel dari
perusahaan – perusahaan yang tidak membayar selama paling sedikit sepuluh tahun. Hasil penelitiannya berhasil membuktikan adanya kandungan informasi dalam
pengumuman dividen dan membantah teori ketidakrelevanan dividen. Terdapatnya
kandungan informasi ini terjadi karena setelah lama tidak membayar dividen,
pembayaran dividen pertama kalinya akan memberikan kejutan dan akan
memunculkan reaksi yang kuat dari pasar.
Healy dan Palepu (1988) dalam Sielvia (2009) turut serta membantah teori
ketidakrelevanan dividen. Penelitiannya menggunakan sampel sebanyak 131
perusahaan yang membayar dividen pertama kalinya (dividend initiation) dan
sebanyak 172 perusahaan yang menghapus dividen pertama kalinya (dividend
omission) dengan periode antara tahun 1969 – 1988. Hasil penelitiannya konsisten mendukung kandungan informasi dalam pengumuman kebijakan dividend initiation
dan dividend omission.
Untuk penelitian di Indonesia, hasil penelitian untuk menguji kandungan
informasi dalam pengumuman dividen menunjukkan ketidakkonsistenan. Penelitian
mendukung adanya kandungan informasi dalam pengumuman dividen. Sedangkan
hasil penelitian dari Hernianigsih, Sucahyono, & Prasetyowati (2007), Dewantoro
(2005) dan Astuti (2012) tidak mendukung adanya kandungan informasi dalam
pengumuman dividen.
Studi peristiwa (event study) dilakukan untuk menguji kandungan informasi
(information content) dari dividend initiation dan dividend omission dalam penelitian
ini. Studi peristiwa adalah studi yang dilakukan untuk menguji dan mempelajari
reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) (Hartono, 2010). Reaksi pasar diukur
melalui ada atau tidaknya abnormal return. Abnormal return adalah return yang
terjadi diluar return normal, sedangkan return normal merupakan return yang
diperoleh investor pada kondisi yang normal (Hartono, 2010). Abnormal return akan
muncul karena adanya informasi baru yang masuk ke pasar atau peristiwa dan
pengumuman baru dari perusahaan yang mengubah nilai perusahaan. Perubahan nilai
perusahaan akan tercermin dari kenaikan atau penurunan harga saham. Jika peristiwa
kebijakan dividend initiation dan dividend omission mengandung informasi yang
berguna bagi investor maka akan menimbulkan abnormal return di sekitar periode
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut:
1. Apakah terdapat abnormal return yang signifikan disekitar periode peristiwa
pengumuman kebijakan dividend initiation pada perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2013?
2. Apakah terdapat abnormal return yang signifikan disekitar periode peristiwa
pengumuman kebijakan dividend omission pada perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2013?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui dan menguji apakah terdapat abnormal return yang signifikan
di sekitar periode peristiwa pengumuman kebijakan dividend initiation pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2013.
2. Untuk mengetahui dan menguji apakah terdapat abnormal return yang signifikan
di sekitar periode peristiwa pengumuman kebijakan dividend omission pada
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengaplikasian teori – teori yang sudah dipelajari di perkuliahan. Dengan penelitian ini juga, peneliti dapat
memperbanyak wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai keadaan pasar
modal pada umumnya.
2. Bagi Universitas Kristen Maranatha
Hasil Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan studi dan panduan bagi para
pembaca untuk menambah ilmu pengetahuan. Serta dapat dijadikan referensi
bagi para mahasiswa pada umumnya.
3. Bagi Investor
Investor sebagai pihak yang menginvestasikan dananya di perusahaan tentu
membutuhkan informasi – informasi seputar prospek keuntungan dan risiko. Dengan adanya penelitian ini, maka investor dapat lebih memahami dan
menambah pengetahuan dan wawasan seputar investasi. Hasil penelitian ini juga
dapat digunakan oleh para investor sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan berinvestasi.
4. Bagi Emiten
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan berharga bagi
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi penelitian di
bidang yang sama di masa mendatang, serta dijadikan bahan referensi untuk para
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan pada bagian sebelumnya,
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan – perusahaan yang melakukan pengumuman kebijakan dividend initiation menunjukkan bahwa
dalam 21 hari di sekitar pengumuman dividen tersebut terdapat kandungan
informasi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang signifikan
pada hari ke tujuh sebelum pengumuman (t-7) yang bernilai positif, dan pada hari
ke tujuh setelah pengumuman (t+7) dengan nilai negatif. Hasil tersebut berhasil
membuktikan hipotesis pertama yaitu terdapat abnormal return yang signifikan
di sekitar periode peristiwa dividend initiation.
2. Penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan – perusahaan yang melakukan pengumuman kebijakan dividend omission menunjukkan bahwa dalam 21 hari
disekitar pengumuman tersebut terdapat kandungan informasi. Hal tersebut
ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang sigifikan dan bernilai negatif
pada hari ke sepuluh sebelum pengumuman (t-10), hari ke sembilan sebelum
pengumuman (t-9), hari ke delapan sebelum pengumuman (t-8), satu hari pada
adanya abnormal return yang signifikan di sekitar periode peristiwa, maka
penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis kedua, yaitu terdapat abnormal
return yang signifikan di sekitar periode peristiwa dividend omission.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:
1. Periode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini relatif singkat yaitu
empat tahun dari tahun 2010 – 2013.
2. Kriteria perusahaan yang termasuk dalam peristiwa dividend initiation dan
dividend omission hanya dibatasi dengan melihat dua tahun sebelumnya sebagai pembanding.
3. Perusahaan – perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini tidak dibedakan berdasarkan industri.
4. Return ekspektasi dalam penelitian ini diasumsikan sama dengan return indeks pasar (IHSG) dalam model sesuaian pasar (market adjusted model).
5. Penelitian ini tidak menggunakan variabel – variabel lain seperti kondisi pasar,
5.3. Implikasi Penelitian
5.3.1. Implikasi Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini mendukung teori dividen sebagai salah satu alat
(dividend signaling theory) adalah teori yang diperkenalkan oleh Ross (1977) yang
kemudian dikembangkan oleh Bhattacharya (1979), John & Wiliam (1985), Miller &
Rock (1985). Asumsi utama dalam teori ini adalah terjadinya fenomena asimetri
informasi (asymmetric information) antara manajer dan investor. Manajer yang
merupakan internal perusahaan dianggap mempunyai informasi yang lebih akurat dan
lebih lengkap dibandingkan investor berkaitan tentang kondisi perusahaan yang
sesungguhnya (Ambarwati, 2005). Ketika terjadi asimetri informasi antara manajer
dan investor, kebijakan dividen yang dilakukan perusahaan akan memainkan peran
penting dalam memberikan informasi mengenai arus kas dan nilai perusahaan di masa
mendatang (Miller & Rock, 1985 dalam Mirdah & Solikhin, 2009).
Ditemukannya abnormal return pada periode peristiwa di kedua peristiwa
menunjukkan pula bahwa dalam kebijakan dividen terdapat kandungan informasi.
Hasil ini didukung dengan pendapat dari Hartono (2010) dimana, abnormal return
adalah return yang terjadi diluar return normal, sedangkan return normal merupakan
return yang diperoleh investor pada kondisi yang normal. Abnormal return akan muncul karena adanya informasi baru yang masuk ke pasar atau peristiwa dan
pengumuman baru dari perusahaan yang mengubah nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini mendukung teori dividen sebagai alat signaling. Pada
peristiwa pengumuman kebijakan dividend initiation ditemukan abnormal return
bernilai positif dan signifikan sebelum tanggal pengumuman. Hasil ini mendukung
memiliki dampak positif terhadap nilai perusahaan, sehingga reaksi dari pasar bernilai
positif.
Hasil penelitian pada peristiwa dividend initiation juga mendukung teori
residual dividen (dividend residual theory). Hal ini dapat dilihat dari adanya abnormal return bernilai negatif. Abnormal return bernilai negatif ini muncul karena investor melihat dividen yang dibagikan perusahaan adalah isyarat dari tidak adanya
investasi – investasi yang dimiliki perusahaan. Menurut teori residual, dividen adalah sisa dari laba perusahaan setelah mempertimbangkan kesempatan investasi yang
dimiliki (Subkhan & Wardani, 2012).
Penelitian pada peristiwa kebijakan dividend omission mendukung pendapat
dari Sielvia (2009) dimana pasar bereaksi negatif terhadap kebijakan dividend
omission, karena penghapusan dividen dianggap sebagai kabar buruk (bad news) oleh investor. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya abnormal return bernilai negatif di
sekitar periode peristiwa. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa pasar belum
sepenuhnya efisien secara informasi pada bentuk setengah kuat. Hal tersebut terlihat
dari masih adanya abnormal return hingga tujuh hari setelah tanggal pengumuman
(t+7) pada peristiwa dividend initiation dan sembilan hari setelah pegumuman (t+9)
pada peristiwa dividend omission. Selain itu juga, penelitian ini mendukung pendapat
Sujoko & Hartono (2001) dalam Mirdah & Solikhin (2008), dimana terjadi kebocoran
informasi yang mungkin diterima para pelaku pasar dari beberapa pihak dalam
perusahaan. Hal ini terlihat dari adanya abnormal return yang signifikan sebelum
5.3.2. Implikasi Manajerial
Manajemen sebagai internal perusahaan memiliki informasi yang lebih lengkap dan
lebih akurat dibandingkan para investor tentang prospek perusahaan di masa
mendatang. Oleh karena itu untuk menyampaikan informasi yang diketahui
manajemen ke pasar, manajemen dapat menggunakan dividen sebagai salah satu alat
signaling yang penting. Informasi yang diterima investor kemudian akan mempengaruhi prediksi investor tentang prospek perusahaan di masa mendatang dan
pada gilirannya mempengaruhi semua aktivitas dan keputusan investasi investor.
Untuk perusahaan – perusahaan yang akan melakukan kebijakan dividend initiation, perusahaan – perusahaan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi – informasi yang penting, dan menggunakan saluran – saluran informasi yang
menjangkau banyak investor, sehingga reaksi yang ditimbulkan oleh investor sesuai
dengan harapan perusahaan. Penggunaan saluran informasi yang tepat dan
menjangkau banyak investor juga akan mempercepat penyebaran informasi secara
merata pada semua pelaku pasar. Kebijakan dividend initiation terbukti dapat
meningkatkan nilai perusahaan di mata investor lewat peningkatan harga saham
perusahaan. Sehingga kebijakan ini tepat digunakan jika perusahaan berniat untuk
meningkatkan harga sahamnya.
sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya reaksi yang negatif dari investor.
Perusahaan juga diharapkan menggunakan saluran informasi yang lebih menjangkau
banyak investor, sehingga penyebaran informasinya merata, dan reaksi negatif yang
mungkin timbul dapat lebih singkat dan cepat. Perusahaan – perusahaan dapat mentapkan kebijakan pembagian dividen yang konstan dan dengan sedikit – sedikit meningkatkan jumlahnya sehingga kemungkinan terjadinya reaksi negatif dari
investor dapat semakin kecil
Secara umum, perusahaan harus memiliki kebijakan yang ketat dan tegas
terhadap segala bentuk kebocoran informasi dari dalam perusahaan ke pihak tertentu,
karena akan sangat merugikan pelaku pasar lain yang tidak mendapatkan informasi
tersebut.
5.4. Saran
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dan kesimpulan diatas, maka
dapat diberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak – pihak terkait. Adapun beberapa saran adalah sebagai berikut:
1. Bagi investor dan calon investor
Bagi setiap investor dan calon investor yang akan berinvestasi di pasar modal,
diharapkan untuk lebih aktif dalam mencari berbagai informasi yang beredar di
pasar modal. Selain lebih aktif dalam mencari informasi – informasi, para investor dan calon investor diharapkan juga melakukan analisis mendalam
dividend initiation dan dividend omission sebelum mengambil keputusan – keputusan investasinya. Investor juga diharapkan tidak menggunakan informasi – informasi privat untuk mengeruk keuntungan pribadi, karena merugikan pelaku
pasar lain yang tidak mendapatkan informasi tersebut.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian terhadap pengumuman
kebijakan dividend initiation dan dividend omission diharapkan dapat
menggunakan batasan tahun yang lebih lama, misalnya 3 tahun agar dapat
terlihat reaksi pasar yang lebih signfikan. Diharapkan juga dapat menggunakan
periode lebih dari empat tahun. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
menggunakan model pasar (market model), model sesuaian rata – rata (mean-adjusted model), single index model, atau capital asset pricing model (CAPM) dalam menentukan return ekspektasi, sehingga didapatkan hasil yang semakin
jelas. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel seperti kondisi
pasar, baik kondisi pasar yang sedang menurun maupun meningkat, sehingga
reaksi investor yang terlihat semakin jelas. Peneliti – peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan satu sektor sebagai populasi, sehingga dapat melihat efek
persaingan antar perusahaan yang melakukan kebijakan dividend initiation dan
Daftar Pustaka
Ambarwati, Sri Dwi Ari. 2005. Pengaruh Dividend Initiations dan Dividend Cut/Omissions Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Jakarta. Yogjakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 10, No. 1, Juni, Hal. 73-93.
Asquith, Paul dan Mullins, David W. 1983. The Impact of Intiation Dividend Payments on Shareholders Wealth. Journal of Business, Vol. 56, No. 1, Hal. 77-96.
Astuti, Tutut Dewi. 2012. Uji Beda Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan IPO Yang Melakukan Inisiasi Dividen. Yogjakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana. Jurnal Sosiohumaniora, Vol. 3, No. 3, Hal. 33-43.
Bhattacharya, S. 1979. Imperfect Information, Dividend Policy, and "The Bird in the Hand" Fallacy. Chicago: University of Chicago. The Bell Journal of Economics, Vol. 10, No. 1, Hal 259 – 270.
Deitiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Terhadap Harga Saham. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisaksi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 13, No. 1, April, Hal 57-66.
Dewantoro. (2005). Analisis Kandungan Informasi Dividen dan Ketepatan Reaksi Pasar Pengujian terhadap Signaling Theory Studi Empiris di BEJ. Thesis Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada.
Dewi, Chtistianty Sisca. 2008. Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen. Jakarta: Trisakti School of Management. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 10, No. 1, April, Hal. 47-58.
Hartono, Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman – Pengalaman, BPFE, Yogyakarta.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogjayarta: BPFE.
Hernianingsih, Sucahyono, dan Prasetyowati, Sri. S Deni. 2007. Dampak Inisiasi Dividen terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham (Studi pada Perusahaan IPO yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Husnan, Suad. 2005. Dasar – Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi 4. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN : Yogjakarta.
John, Kose dan Williams, Joseph. 1985. Dividends, Dilution, and Taxes: A Signalling Equilibrium. The Journal of Finance, Vol. 40, No. 4, September, Hal. 1053-1070.
Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi 4. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Kusuma, Hadri. 2004. Hubungan Dividen Inisiasi Dan Informasi Asimetri: Pendekatan Hazard Rate. Yogjakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogjakarta. Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 1, No. 9, Hal. 15-34.
Lease et al. 2000. Dividend Policy: It’s Impact on Firm Value. Harvard Business School.
Martalena dan Malinda, Maya. 2011. Pengantar Pasar Modal. Penerbit Andi : Yogjakarta.
Martati, Indah. 2010. Faktor Penentu Dividend Per Share Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia. Samarinda: Adiministrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda. Jurnal Eksis, Vol. 6, No. 2, Agustus, Hal. 1440 – 1605.
Michaely, Roni., Thaller, Richard, H., dan Womack, Kent L. 1995. Price Reactions to Dividend Initiations and Omissions: Overreaction or Drift?. Journal of Finance, Vol. 50, No. 2, Hal. 573-608.
Miller, Merton H dan Modigliani, Franco. 1961. Dividend Policy, Growth, and The Valuation of Shares. The Journal of Businness, Vol. 34, No. 4, Hal. 411-433. Miller, Merton, H., dan Rock, Kevin. 1985. Dividend Policy under Asymmetric
Information. The Journal Of Finance, Vol. , No. 4, September, Hal. 1031-1051.
Mulyati, Sri. 2003. Reaksi Harga Saham Terhadap Perubahan Dividen Tunai Dan Dividend Yield Di Bursa Efek Jakarta. Yogjakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 2, No. 8, Desember, Hal. 233-249.
Sare, Y.A., Kumah, S.P., dan Salakpi, Andrews. 2014. Market Reaction To Dividend Initiation Announcements On The Ghana Stock Exchange: The Case Of Industrial Analysis. Asian Economic and Financial Review, Vol. 4, No. 4, Hal. 440-450.
Sharma, J.K., dan Pandey, V.S. 2015. Effect of Dividend Initiation and Omission on Share Prices in Indian Stock Market. India: University of Lucknow. Advances in Economics and Business Management, Vol. 2, No. 3, Januari – Maret, Hal. 255-259.
Sielvia, Azizah Ayu. 2009. Pengaruh Dividen Inisiasi dan Dividen Omisi Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Indonesia. Yogjakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 13, No. 2, Agustus, Hal. 113-128.
Subkhan dan Wardani, P.K. 2012. Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Dividend Initiation dan Dividend Omission. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 4, No. 1, Maret, Hal. 27-35.
Sularso, R. Andi. 2003. Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham (Return) Sebelum Dan Sesudah Ex –Dividend Date Di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jember: Universitas Jember. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 5, No. 1, Mei, Hal. 1-17.
Taofiqkurochman, Cecep dan Konadi, Win. 2012. Analisis Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Pada Sektor Industri Konsumsi Periode 2000-2010. Jurnal kebangsaan, Vol. 1, No. 2, Juli, Hal. 19-35.
Utami, Ngesti Wahyu. 2001. Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Dividen: Kasus pada Dvidend Initiation, Dividend Omission, dan Dividend Cut (Studi di Bursa Efek Jakarta periode 1995-1999). Thesis Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
www.finance.yahoo.com
www.mediabisnisonline.com
www.idx.co.id