PENGARUH KECUKUPAN MODAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi pada Laporan Keuangan PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk
Periode 2003-2011)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis
Oleh
TRI DEWI LARASHATI 0901093
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
Pengaruh Kecukupan Modal
Terhadap Profitabilitas
(Studi pada Laporan Keuangan PT.
Bank Internasional Indonesia, Tbk
Periode 2003-2011)
Oleh
Tri Dewi Larashati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Tri Dewi Larashati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KECUKUPAN MODAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi pada Laporan Keuangan PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk
Periode 2003-2011)
Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh:
Mengetahui,
Pembimbing I
Mayasari, SE., MM. NIP 19710705 200212 2 001
Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis
Tri Dewi Larashati
Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis
Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., M.M NIP. 19690404 199903 1 001 Dekan Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. H. Edi Suryadi, M.Si. NIP. 19600412 198603 1 002
Pembimbing II
ABSTRAK
Tri Dewi Larashati (0901093), “Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap
Profitabilitas Pada PT Bank Internasional Indonesia (Studi Kasus Pada Laporan Keuangan PT Bank Internasional Indonesia Tbk Periode 2003-2011)”. Di bawah bimbingan Mayasari, SE., MM dan Sunanta Syarif, SE., MM.
Penelitian ini mengkaji fenomena menurunnya profitabilitas pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi menurunnya profitabilitas, salah satunya adalah kecukupan modal PT Bank Internasional Indonesia Tbk yang buruk ditandai dengan menurunnya Capital Adequacy Ratio (CAR).
Penelitian ini bertujuan untuk 1) memperoleh gambaran kecukupan modal pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk 2) memperoleh gambaran profitabilitas pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk 3) memperoleh gambaran pengaruh kecukupan modal terhadap profitabilitas pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT Bank Internasional Indonesia Tbk periode 2003-2011. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian time series design. Hasil penelitian menunjukkan variabel kecukupan modal pengaruhnya sangat rendah terhadap tingkat profitabilitas dan besarnya pengaruh terhadap profitabilitas adalah sebesar 13,6% sedangkan sisanya 86,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Walaupun pengaruhnya sangat rendah namun terbukti kecukupan modal tetap berpengaruh positif terhadap profitabilitas, artinya apabila kecukupan modal meningkat maka profitabilitas meningkat. Begitu pula sebalikinya apabila kecukupan modal menurun maka profitabilitas pun menurun. Oleh karena itu penulis menyarankan agar perusahaan memperhatikan jumlah setoran nilai kecukupan modal agar tepat dan seimbang maka perolehan laba perusahaan dapat ditingkatkan sehingga berpengaruh baik terhadap profitabilitas PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
ABSTRACT
Tri Dewi Larashati (0901093), “The Influence of Captial Adequacy Againts Profitability of PT Bank International Indonesia Tbk. (Case Study in Financial Report of PT Bank International Indonesia Tbk Periods 2003-2011)” is supervised by Mayasari, SE., MM and Sunanta Syarif, SE., MM.
This research reviewed the phenomenon of the decrease of profitability on PT. Bank International Indonesia Tbk. There were some factors which could influence the decrease of profitability, one of the decreases was the poor capital adequacy of PT Bank International Indonesia Tbk signed by decreases of Capital Adequacy Ratio (CAR).
This research purposed to 1) recognizing the illustration of capital adequacy on PT Bank International Indonesia Tbk. 2) recognizing the illustration of profitability on PT Bank International Indonesia Tbk. 3) recognizing the illustration of the capital adequacy against of profitability on PT Bank International Indonesia Tbk periods 2003-2011. This research used descriptive and verifikatif, the method used was quantitative with time series design. The result showed that the influence of the variable of capital adequacy was poor againts of profitability and the magnitude of the influence of profitability was 13,6% while the rest was 86,4%. Those were influenced by the other factors. Although, the influence was poor but it proved the capital adequacy had positive effects against the level of profitability, it means if the capital adequacy increase, the level of profitability will increase, Otherwise if the capital adequacy decrease, the level of profitability will decrease. Therefore, the authors suggest that companies also consider the condition of total amount value of capital adequacy that will precise and balanced in order the company profits could be increased therefore it could have good effect against profitability on PT. Bank International Indonesia Tbk.
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 16
2.1.1 Konsep Kecukupan ... 16
2.1.1.1 Konsep Kecukupan Modal dalam Manajemen Perbankan ... 16
2.1.1.2 Definisi Kecukupan Modal ... 30
2.1.1.3 Pengukuran Kecukupan Modal ... 33
2.1.2 Konsep Profitabilitas ... 46
2.1.2.1 Pengertian Profitabilitas ... 46
2.1.2.2 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas ... 49
2.1.2.3 Return On Assets (ROA) ... 52
2.1.3 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas ... 58
2.1.4 Orisinilitas Penelitian ... 65
2.2 Kerangka Pemikiran ... 70
2.3 Hipotesis ... 78
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 79
3.2 Metode Penelitian ... 79
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 79
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 81
3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 83
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 84
3.2.4.1 Populasi ... 84
3.2.4.2 Sampel ... 85
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 87
3.2.6 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 88
3.2.6.1 Rancangan Analisis Data ... 88
3.2.6.1 Analisis Deskriptif ... 89
3.2.6.2 Pengujian Hipotesis ... 90
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 95
4.2 Gambaran Kecukupan Modal PT Bank Internasional Indonesia Tbk ... 96
4.3 Gambaran Tingkat Profitabilitas PT Bank Internasional Indonesia Tbk ... 104
4.4 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas ... 112
4.5 Hasil Temuan ... 121
4.5.1 Temuan Hasil Penelitian Bersifat Teoritis ... 121
4.5.1 Temuan Hasil Penelitian Bersifat Empiris ... 124
4.6 Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Pengembangan Pendidikan Manajemen Bisnis ... 126
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 131
4.2 Saran ... 132
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Pemulihan perekonomian global pada tahun 2011 berada dalam fase baru
yang mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010 yang mengalami
pertumbuhan dengan baik. Kegiatan global telah melemah dan menjadi lebih merata,
dimana perekonomian telah mengalami penurunan dan kelemahan risiko tumbuh
dengan cepat.
World Economic Outlook (WEO) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi
global mengalami penurunan pada tahun 2011 yang hanya mencapai kisaran 4%,
dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2010 mencapai 5,1%. PDB riil di
negara maju diproyeksikan pada kecepatan sekitar 1,5% pada tahun 2011 dan 2%
pada tahun 2012. Hal ini disebabkan karena Jepang telah terkena gempa besar yang
menghancurkan Jepang Timur dan tsunami, serta kenaikan dalam beberapa penghasil
minyak negara. Dibuktikan dengan masuknya resesi ringan sebagai akibat dari
kenaikan yield obligasi negara, efek deleveraging bank pada ekonomi riil, dan
dampak dari konsolidasi fiskal tambahan sepanjang tahun 2011 (World Economic
Outlook, Selasa, 20 September 2011, 21:10).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5%
dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang terjaga, investasi meningkat, dan
dukungan ekspor masih kuat walaupun masih di tengah kekuatiran terhadap krisis
utang Eropa dan mulai melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia. Pertumbuhan
terjadi pada seluruh sektor ekonomi, sementara PDB (tidak termasuk migas) tahun
2011 tumbuh 6,9%. Pertumbuhan tersebut dapat dilihat dari Gambar 1.1 di bawah ini.
Sumber: Berita Resmi Statistik No. 13/02/Th. XV, 6 Februari 2012 GAMBAR 1.1
LAJU DAN SUMBER PERTUMBUHAN PDB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 TAHUN 2011
Berdasarkan Gambar 1.1 dapat dilihat seluruh sektor ekonomi pada tahun
2011 mengalami pertumbuhan, dimana sektor pertumbuhan ekonomi yang tertinggi
masih ditopang oleh sektor nontradeable (tidak diperdagangkan) seperti
pengangkutan dan komunikasi mencapai (10,7%). Hal ini dipicu oleh meningkatnya
penggunaan telepon seluler dan internet serta naiknya jumlah penumpang pesawat
udara secara signifikan di sepanjang tahun 2011, yang selanjutnya diikuti oleh sektor
perdagangan, hotel dan restoran (9,2%), sektor keuangan, real estat dan jasa
perusahaan (6,8%), sektor konstruksi (6,7%), sektor jasa-jasa (6,7%), sektor industri
0 2 4 6 8 10 12
Laju Pertumbuhan
pengolahan (6,2%), sektor listrik, gas, dan air (4,8%), sektor pertanian, peternakan,
kehutanan dan perikanan (3,0%), dan sektor pertambangan dan penggalian (1,4%).
Industri perbankan berada pada sektor keuangan, real estat dan jasa
perusahaan yang mengalami pertumbuhan cukup baik pada tahun 2011 sebesar 1,1%
sehingga mencapai 6,8% dibanding tahun 2010 yang hanya mencapai 5,7%. Industri
perbankan merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, yang mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya. Sehingga dalam pelaksanannya memerlukan sikap kehati-hatian terutama
dalam menghadapi perubahan yang dipengaruhi oleh pasar yang diantaranya
melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk berbagai
investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berhaga dan penanaman
dana lainya. Untuk itu, bank harus selalu menjaga kepercayaan masyarakat dan selalu
mematuhi regulasi-regulasi yang bersentuhan dengan bidang perbankan (Taswan,
2010:6).
Industri perbankan merupakan sektor penting dalam pembangunan nasional
yang berfungsi sebagai financial intermediary diantara pihak-pihak yang memiliki
kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana. Sepanjang tahun 2011
fungsi intermediasi perbankan semakin baik. Kredit yang disalurkan oleh perbankan
pada bulan September 2011 meningkat dengan kecenderungan peningkatan yang
lebih tinggi pada kredit investasi dan modal kerja serta industri pengolahan.
Kepercayaan terhadap perbankan tetap tinggi dan tingkat kesehatan perbankan
cadangan devisa yang dihimpun oleh perbankan. Dibuktikan dengan ekspor
non-migas yang stabil dan impor nonnon-migas naik pada tiga triwulan pertama tahun 2011.
Dalam bulan september 2011 terjadi tekanan pada neraca modal dan finansial
terutama pada investasi portfolio, terkait dengan krisis utang Eropa (www.eko.go.id,
Kamis, 17 November 2011, 20:30).
Lembaga perbankan di Indonesia terbagi menjadi dua institusi yaitu bank
umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Dalam bank umum terdiri dari bank
pemerintah dan bank swasta sedangkan pada Bank Perkreditan Rakyat terdiri dari
BPR konvensional dan BPR syariah (Badan Pusat Statistik, 7 Oktober 2011).
Beberapa data yang menunjukkan perkembangan bank umum di Indonesia yaitu
dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut.
TABEL 1.1
PERKEMBANGAN JUMLAH BANK UMUM DI INDONESIA
2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah Bank
Bank Umum 130 124 121 122 120
Jumlah Kantor
Bank Umum 9,680 10,868 12,837 13,837 14,797
Sumber : www.bi.go.id (Statistik Perbankan Indonesia Desember 2011) (data diolah)
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, perkembangan jumlah bank umum di Indonesia
mengalami fluktuasi di lihat dari jumlah bank dan jumlah kantor dalam lima tahun
terakhir. Pada tahun 2007 jumlah bank umum mencapai 130 bank, namun mengalami
121 bank. Pada tahun 2010 naik menjadi 122 bank, akan tetapi penurunan terjadi
pada tahun 2011 menjadi 120 bank.
Jumlah kantor bank umum dalam lima tahun terkahir terus mengalami
peningkatan dimana pada tahun 2007 mencapai 9,680 kantor. Pada tahun 2008
sampai dengan 2011 masing-masing menjadi 10,868 kantor, 12,837 kantor, 13,837
kantor dan 14,797 kantor. Adapun beberapa pelaku bank umum konvensional
terbesar di Indonesia ditinjau dari jumlah asset dan market share-nya dapat dilihat
pada Tabel 1.1 berikut.
TABEL 1.2
10 BANK TERBESAR DI INDONESIA DILIHAT DARI ASSETS DAN MARKET SHARE
Sumber : Statistik Perbankan Indonesia Desember 2011 (data diolah).
Berdasarkan Tabel 1.2 persaingan bank umum konvensional di Indonesia
dilihat dari totalassets dan market share-nya mencatat pertumbuhan yang signifikan. Peringkat
Desember 2009 Desember 2010 Desember 2011
Posisi PT Bank Mandiri dalam periode 2009 sampai dengan Desember 2011 tetap
menjadi market leader pada bank umum konvensional Indonesia dengan total asset
dan market share pada Desember tahun 2011 mencapai 493,050 bilion dan 13,50%.
Dilihat dari sepuluh pelaku bank terbesar di Indonesia posisi Bank
Internasional Indonesia (BII) mengalami penurunan pada tahun 2009 sampai dengan
Desember 2011. Dengan total assets dan market share tahun 2009 dan 2010
masing-masing sebesar 58,73 bilion, 2,35% dan 72,03 bilion, 2,39%. Pada Desember 2011
total assets dan market share dengan mencapai 91,335 bilion dan 2,50%. Bank
Internasional Indonesia menargetkan pada tahun 2012 meningkatkan pertumbuhan
kredit sebesar 25% yang pada akhir tahun 2011 hanya mencapai 23% dan
merencanakan untuk belanja Modal IT dan menawarkan obligasi 11% untuk
meningkatkan kecukupan modal pada BII yang terus menerus mengalami penurunan
dengan mengandalkan masuknya modal dari penerbitan subdebtini.
(infobanknews.com, akses Minggu, 13 November 2011, 18:30).
Analisis rentabilitas atau profitabilitas digunakan untuk menganalisis atau
mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang
bersangkutan. Adapun empat jenis analisis utama yang digunakan untuk menilai
tingkat profitabilitas yaitu terdiri dari Net Profit Margin, Return On Assets (ROA),
Return On Equity Capital (ROE) dan biaya operasional (Lukman Dendawijaya,
2009:118).
Tingkat profitabilitas merupakan indikator utama dalam penilaian kinerja
menghasilkan laba atau yang biasa disebut Return On Assets (ROA). Menurut
Stephen H. Penman (2013:371) mengemukakan, “ROA is a common measure of the
profitability of operations. The calculation of ROA is buy combining the value of net
income plus interest expense (after tax) which are divided by average total assets”.
Dapat diartikan ROA adalah ukuran umum dari profitabilitas operasi. Cara
perhitungannya yaitu dengan menjumlahkan laba bersih dan beban bunga (setelah
pajak) dibagi dengan rata-rata total aset.
Dalam penentuan tingkat kesehatan bank, Bank Indonesia lebih
mementingkan penilaian besarnya Return On Assets (ROA). Hal ini dikarenakan
Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai
profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar
berasal dari masyarakat. Hal ini sejalan dengan Lukman Dendawijaya (2009:119)
Dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya Return On Assets (ROA) dan tidak memasukkan unsur Return On Equity (ROE). Hal ini dikarenakan Bank Indonesia sebagai Pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat.
Dapat diuraikan ROA adalah salah satu alat ukur dari rasio profitabilitas yang
sering digunakan untuk melihat tingkat kesehatan kinerja suatu bank dengan
membagi laba sebelum pajak dan total aset. Adapun gambaran profitabilitas (ROA)
TABEL 1.3
PERKEMBANGAN RETURN ON ASSETS (ROA) BANK UMUM
Nama Bank ROA
Berdasarkan Tabel 1.3 bahwa perkembangan ROA mengalami fluktuatif
signifikan diantara Panin Bank Indonesia, Bank Tabungan Negara dan Bank
Internasional Indonesia. Secara rata-rata kondisi Bank Internasional Indonesia
pertumbuhannya selama empat tahun terakhir memiliki rata-rata paling terendah yaitu
sebesar 0,7%. Nilai tersebut masih dibawah standar Bank Indonesia yang menetapkan
standar ROA diatas 1,25%, untuk penilaian kesehatan tingkat profitabilitas. Adapun
gambaran Return On Assets (ROA) pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk dapat
dilihat pada Tabel 1.4 berikut.
TABEL 1.4
PERKEMBANGAN RETURN ON ASSETS (ROA)
PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA TBK PERIODE 2008-2011
TAHUN 2008 2009 2010 2011
ROA (%) 1.11 -0.13 0.85 1.11
Berdasarkan Tabel 1.4 di atas, perkembangan Return On Assets (ROA) PT
Bank Internasional Indonesia Tbk mengalami fluktuasi selama empat tahun terakhir.
Tahun 2008 posisi nilai Return On Assets (ROA) sebesar 1,11%. Penurun terjadi pada
tahun 2009 yaitu sebesar 0,98% sehingga menjadi -0,13%. Penurunan ini merupakan
nilai ROA paling ekstrem karena ROA mengalami penurunan yang signifikan dan
berada pada level dibawah 0% dengan kriteria ROA mengalami kerugian besar sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia. Penurunan ini terjadi akibat adanya kerugian
konsolidasi.
Fluktuasi perkembangan Return On Assets (ROA) Bank Internasional
Indonesia dalam empat tahun terakhir masih dibawah standar nilai ROA Bank
Indonesia yaitu sebesar 1,25%. Hal ini menunjukkan adanya penurunan kinerja pada
profitabilitas keuangan Bank Internasional Indonesia karena ROA digunakan untuk
mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya sehingga semakin besar pengelolaan aktiva
maka semakin baik pula keuntungan yang diperoleh.
Dalam usaha meningkatkan profitabilitas, manajemen bank harus terlebih
dahulu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas. Menurut
Muljono (2001:86)
Bank sebagai lembaga keuangan selain harus mampu menjaga profitabilitas,
bank juga harus tetap menjaga likuiditasnya. Karena kedua rasio ini merupakan
hal-hal yang dapat menentukan kemampuan bank untuk membayar deposannya. Oleh
karena itu, Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan nasional
menetapkan nilai ketentuan modal minimum yang harus dipenuhi oleh
masing-masing bank. Selain itu, Bank Indonesia juga menetapkan ukuran kesehatan bank
yang dikenal dengan CAMELS (Capital, Assets, Management, Earning,Liqudity end
Sensitivity to Market Risk).
Berdasarkan uraian salah satu faktor CAMELS secara langsung adalah faktor
permodalan. Faktor modal merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan
operasi suatu bank secara sehat. Fungsi dari permodalan adalah sebagai ukuran
kemampuan bank menyerap kerugian yang tidak dapat dihindarkan, sebagai dana
yang diperlukan untuk membiayai kegiatan dan sebagai alat pengukur kekayaan.
Selain itu fungsi modal diantaranya melindungi deposan, meningkatkan kepercayaan
masyarakat, fungsi operasi, fungsi pengaturan dan representasi kepemilikan”
(Herman Darmawi, 2011:90).
Penilaian permodalan berdasarkan pada kewajiban penyediaan modal
minimum bank sebagaimana ditetapkan dalam PBI No.6/10/PBI/2004 tanggal 12
April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum yaitu dengan
membandingkan jumlah modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR). Rasio ini disebut juga Capital Adequacy Ratio (CAR) dan biasanya
Berdasarkan SE BI nomor 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008
tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum adalah Bank wajib
menyediakan modal minimum sebesar 8% (delapan persen) dari Aktiva Tertimbang
Menurut Risiko (ATMR). Bank yang tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut akan
ditempatkan dalam pengawasan khusus. Adapun gambaran nilai CAR (Capital
Adequacy Ratio) PT Bank Internasional Indonesia Tbk dapat dilihat dalam Tabel 1.5
berikut.
TABEL 1.5
PERKEMBANGAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA TBK PERIODE 2008-2011
TAHUN 2008 2009 2010 2011
CAR (%) 19.52 14.71 12.74 12.03
Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Internasional Indonesia Tbk Tahun 2008-2011 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 1.5 di atas, perkembangan CAR (Capital Adequacy Ratio)
atau kecukupan modal PT Bank Internasional Indonesia Tbk selama empat tahun
terakhir dari tahun 2008 sampai dengan 2011 mengalami fluktuasi dengan cenderung
mengalami penurunan. Nilai CAR pada tahun 2008 berada pada posisi 19,52%.
Penurunan terus terjadi pada tahun 2009, 2010 dan 2011 yaitu masing-masing sebesar
4,81%, 1,97% dan 0,71% sehingga menjadi 14,71%, 12,74% dan 12,03%.
Nilai CAR BII selama empat tahun terakhir masih jauh di atas ketentuan
minimum Bank Indonesia yaitu sebesar 8%. Akan tetapi nilai tersebut cenderung
mengalami penurunan. Rasio CAR di bawah 8% menunjukkan tingkat kesehatan
terlalu besar menunujukkan bahwa modal tidak digunakan dengan efektif walaupun
bermakna baik bagi perusahaan karena menunjukkan likuiditas yang tinggi. Namun,
nilai CAR yang terlalu tinggi pun akan berdampak pula kepada profitabilitas PT Bank
Internasional Indonesia, karena modal yang digunakan tidak efektif sehingga asset
yang ada menjadi besar dan pendapatan dari sektor profitsharing pun akan berkurang
karena modal yang disalurkan untuk operasional financing menjadi berkurang.
Meningkatnya nilai saham akan meningkatkan pertumbuhan return saham
yang akan diterima investor. CAR yang meningkat dapat membuat bank
meningkatkan profit. Hal ini terjadi karena dengan modal yang cukup, bank dapat
melakukan ekspansi usaha dengan lebih aman (Kuncoro Suhardjono, 2005:573).
Modal merupakan penunjang utama kegiatan operasional suatu bank dalam
melakukan ekspansi usaha, jika ketersediaan modal cukup maka dapat meningkatkan
keuntungan yang di dapat. Oleh karena itu, kecukupan modal yang sesuai dengan
Bank Indonesia yaitu mencerminkan ketahanan suatu bank dalam menghadapi krisis
dan ROA yang memiliki nilai diatas 1,25% sehingga dikategorikan sehat dalam
pengelolaan operasional bank.
Berdasarkan penjelasaan yang telah diuraikan, maka peneliti merasa perlu
1.2 Identifikasi Masalah
Pertumbuhan industri perbankan di Indonesia semakin meningkat, dengan
daya saing setiap perusahaan perbankan yang memiliki strategi masing-masing. Bank
konvensional merupakan bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara
konvensional. Kegiatan utama yang dilakukan bank konvensional adalah melakukan
penyaluran dana melalui penyediaan dana modal bank sendiri guna meningkatkan
profitabilitas. Adanya penyediaan modal bank sendiri kepada masyarakat berpotensi
terjadinya penyediaan dana modal bank bermasalah. Rasio kecukupan modal menjadi
salah satu indikator perbankan konvensional dalam penyaluran dana yang
menggunakan alat ukur Capital Adequacy Ratio (CAR). Dengan menambah
modalnya, bank dapat meningkatkan kegiatan operasionalnya sehingga akan
menambah profitabilitas. Profitabilitas adalah hal yang sangat penting karena bank
harus berada dalam keadaan yang profitable.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka yang menjadi tema sentral pada
penelitian ini yaitu:
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang diteliti terbatas dan
terfokus pada pengaruh kecukupan modal terhadap profitabilitas (Return On
Assets/ROA).
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah, maka rumusan
masalah penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimana gambaran kecukupan modal pada PT Bank Internasional
Indonesia Tbk (BII).
2. Bagaimana gambaran profitabilitas pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(BII).
3. Bagaimana pengaruh kecukupan modal terhadap profitabilitas pada PT Bank
Internasional Indonesia Tbk (BII).
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas, maka penulis merumuskan
beberapa tujuan penelitian untuk memperoleh hasil temuan sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh gambaran kecukupan modal pada PT Bank Internasional
Indonesia Tbk (BII).
2. Untuk memperoleh gambaran profitabilitas pada PT Bank Internasional
Indonesia Tbk (BII).
3. Untuk memperoleh gambaran pengaruh kecukupan modal terhadap
1.5 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis
maupun praktis sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan menjadi sebuah
sumbangan pemikiran dalam perkembangan ilmu Manajemen Keuangan,
melalui pendekatan atau metode-metode yang digunakan terutama dalam
mengukur kinerja keuangan perbankan khususnya yang berkaitan dengan
kecukupan modal terhadap profitabilitas.
2. Kegunaan Praktis
1) Bagi PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
industri perbankan khususnya PT Bank Internasional Indonesia Tbk dalam
mengatur kecukupan modal agar dapat meningkatkan profitabilitas bank
dengan baik serta dapat bertahan untuk berkompetensi dengan bank-bank
lain.
2) Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber informasi dan
menambah pengetahuan mengenai perbankan khususnya mengenai
kecukupan modal terhadap profitabilitas, mengingat banyak lagi
faktor-faktor yang belum terungkap serta dapat mengetahui aplikasi pelaksanaan
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitan merupakan sasaran untuk mendapatkan tujuan tertentu
mengenai suatu hal yang akan dibuktikan secara objektif. Menurut Sugiyono
(2011:32) mengemukakan, “Objek Penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang
ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”.
Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh kecukupan modal terhadap
profitabilitas Return On Assets (ROA) PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas atau independent
variabel dalam penelitian ini yaitu kecukupan modal. Sedangkan yang menjadi
variabel terikat atau dependent variabel adalah profitabilitas. Adapun objek
penelitian ini adalah kecukupan modal dan profitabilitas PT Bank Internasional
Indonesia Tbk Periode 2003-2011.
Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai
pengaruh kecukupan modal terhadap profitabilitas PT Bank Internasional
Indonesia Tbk.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk
mengemukakan, “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Berdasarkan pernyataan
di atas dapat diketahui bahwa metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah
untuk dapat memahami suatu objek penelitian dengan memandu peneliti dengan
urutan-urutan bagaimana penelitian dilakukan yang meliputi teknik dan prosedur
yang digunakan dalam penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.
Menurut Sugiyono (2010:11) mengemukakan, ‟Penelitian deskriptif
adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik
satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan antara satu dengan variabel lain”. Penelitian deskriptif digunakan
untuk mengetahui gambaran dari masing-masing variabel yang diteliti yaitu pada
variabel independent (X) rasio kecukupan modal merupakan alternatif lain yang
lebih akurat dan efisien dalam menentukan variabel dependent (Y) profitabilitas.
Menurut Arikunto (2010:8), mengemukakan, “Penelitian verifikatif pada
dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui
pengumpulan data di lapangan. Di mana pengujian hipotesis tersebut
menggunakan perhitungan-perhitungan statistik”. Dalam penelitian ini diuji
mengenai pengaruh kecukupan modal terhadap profitabilitas Bank Internasional
Indonesia (BII).
Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis dalam melakukan penelitian
ini menggunakan metode explanatory research. Masri Singarimbun dan Sofian
penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui
pengujian hipotesis.” Dengan kata lain penelitian eksplanatory adalah penelitian
untuk menguji hipotesis antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu tentang kecukupan
modal dan pengaruhnya terhadap profitabilitas (ROA), maka desain penelitian
yang digunakan adalah time series design. Menurut Sugiyono (2012:113), “Time
series design adalah desain penelitian yang bermaksud untuk mengetahui
kestabilan dan kejelasan suatu keadaan sebelum diberi perlakuan, yang tidak
menentu dan tidak konsisten”.
Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada kecukupan modal yang
mempengaruhi profitabilitas PT Bank Internasional Indonesia Tbk Periode
2003-2011. Hal ini dikarenakan laporan keuangan periode 2003-2011 merupakan
laporan keuangan yang sudah diaudit dan sudah dipublikasikan ke masyarakat
melalui situs resmi PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2012:58) mengemukakan bahwa “Variabel peneitian
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya”.
Menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2012:58), secara teoritis
variabel dapat didefinisikan sebagai “Atribut seseorang, atau objek, yang
mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan
Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2012:58) menyatakan bahwa
“Variabel adalah konstruk (construct) atau sifat yang akan dipelajari”. Sedangkan
menurut Kidder dalam Sugiyono (2012:59) menyatakan bahwa “Variabel adalah
suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan
darinya”.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu:
1. Variabel bebas (X)
Menurut Sugiyono (2012:59) mengemukakan bahwa “Variabel bebas
adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat)”. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah kecukupan modal.
2. Variabel terikat (Y)
Menurut Sugiyono (2012:59) menyatakan bahwa “Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini
adalah tingkat Return On Assets (ROA).
Secara lengkap operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Konsep Indikator Skala
Variabel (X)
Kecukupan Modal dpat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Sumber : Berbagai referensi buku diolah kembali
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer
dan data sekunder, Menurut Sugiyono (2012:193):
Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sumber data
sekunder yang diperoleh melalui berbagai sumber, antara lain : literatur, artikel,
serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan. Lebih
jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini,
maka penulis mengumpulkan dan menyajikannya dalam Tabel 3.2 berikut ini:
TABEL 3.2
2 Neraca PT Bank Internasional Indonesia Tbk Periode 2003-2011
Sekunder Website PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Laporan Keuangan Tahunan)
3 Laporan Laba-Rugi PT Bank Internasional Indonesia Tbk
5 Perkembangan Return On Assets (ROA) PT Bank Internasional
6 Laporan Manajemen PT Bank Internasional Indonesia Tbk Periode 2003-2011
Sekunder Website PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Annual Report)
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi
Sebuah penelitian selalu berkaitan dengan kegiatan mengumpulkan dan
menganalisa suatu data, menentukan populasi merupakan suatu langkah yang
penting. Adapun Pengertian populasi menurut Sugiyono (2012:115)
mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:173), menyatakan bahwa populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian.
Menurut Asep Hermawan (2009:145) menyatakan bahwa “Populasi adalah
berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa atau benda yang menjadi
pusat perhatian untuk diteliti.”
Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai
populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran yaitu
populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Sehingga apabila
dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika
penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah
ditentukan.
Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi
pada penelitian ini adalah Iaporan keuangan PT Bank Internasional Indonesia Tbk
yang dipublikasikan di website PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan website
Bank Indonesia dalam sembilan tahun terakhir yaitu dari tahun 2003 sampai tahun
2011.
3.2.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2012:116) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Salah satu syarat dalam
penarikan sampel yaitu bahwa sampel itu harus bersifat representative, arinya
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:174), menyatakan bahwa sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Asep
Hermawan (2009:147) mengemukakan, “Sampel merupakan suatu bagian (subset)
sari populasi.” Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan agar memperoleh
sampel yang representative dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi
diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel.
Menurut Sugiyono (2012:116):
Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Berdasarkan pengertian sampel tersebut maka yang menjadi sampel pada
penelitian ini adalah laporan keuangan PT Bank Internasional Indonesia Tbk dari
tahun 2003 sampai dengan tahun 2011 yang diambil dari publikasi laporan
keuangan tahunan PT Bank Internasional Indonesia Tbk dari data terbaru dalam
sembilan tahun terakhir.
3.2.4.3 Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2012:116) bahwa “Teknik sampling adalah teknik
pengambilan sampel”. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:217), menyatakan
bahwa “teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel”. Menurut
Asep Hermawan (2009:148) mengemukakan “Penarikan sampel merupakan suatu
proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi sehingga dengan mempelajari
sampel, suatu pemahaman karakteristik subjek sampel akan memungkinkan untuk
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar
dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang
sebenarnya.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling
jenuh atau semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Menurut Sugiyono
(2012:122) menyatakan bahwa, “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”.
Berdasarkan pengertian sampel tersebut, maka yang menjadi sampel pada
penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan PT Bank Internasional Indonesia
Tbk khususnya neraca, laporan laba rugi, dan perhitungan kewajiban penyediaan
modal minimum periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2011.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2012:193) “Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data”.
Menurut Sugiyono (2012:193)
Berdasarkan sumber datanya, pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder.“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”.
Menurut Sugiyono (2012:193) “Jika dilihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan
Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode studi
pustaka dan metode dokumentasi. Metode studi pustaka dilakukan dengan
mengumpulkan data informasi dari artikel, jurnal, literatur, dan hasil penelitian
terdahulu yang digunakan untuk mempelajari dan memahami literatur yang
memuat pembahasan yang bekaitan dengan penelitian.
Menurut Sugiyono (2012:422) “Dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang”. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi
ini, peneliti menyelidiki arsip-arsip tertulis seperti laporan keuangan perusahaan
dan dokumen lain dalam perusahaan yang relevan dengan kepentingan penelitian.
Menurut Suharsimi Arikunto (2009:137) menjelaskan bahwa
“Dokumentasi dari asal kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis.” Di
dalam melaksanakan metode dokumentasi, penulis menyelidiki benda-benda
tertulis seperti laporan keuangan perusahaan serta dokumen lain mengenai
perusahaan yang relevan dengan kepentingan penelitian.
3.2.6 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.2.6.1 Rancangan Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah
dan menganalisis data tersebut. Menurut Sugiyono (2012:206), mengemukakan
“Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
terkumpul”.
Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2012:147). Menurut
thinking. It refers to the systematic examination of something to determine its
parts, the relation among parts, and the relationship to the whole”Spradley
(1980).
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkaan bahwa analisis data adalah
proses mencari, menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan angka yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain.
Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang
berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian
ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis
serta menjawab masalah yang diajukan.
3.2.6.2 Analisis Deskriptif
Data berupa laporan keuangan pertahun PT. Bank Internasional Indonesia
Tbk yang telah dikumpulkan kemudian dihitung kinerja keuangannya yang diukur
dari beberapa rasio dan kemudian di analisis sebelum uji hipotesisnya.
Perhitungan dari rasio-rasio tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Analisis data kecukupan modal
Untuk menghitung risiko kecukupan modal digunakan rumus sebagai berikut:
2. Analisis profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam meningkatkan laba setiap
periode atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha yang dicapai oleh bank yang
bersangkutan (Kasmir, 2011:297). Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
keuntungan (laba) secara keseluruhan. Secara teoritis, laba yang diperhitungkan
adalah laba setelah pajak, sedangkan dalam sistem CAMEL, laba yang
diperhitungkan adalah laba sebelum pajak. (Lukman Dendawijaya, 2009:118).
Untuk menghitung profitabilitas digunakan rumus sebagai berikut:
(Lukman Dendawijaya, 2009:118)
3.2.6.3 Pengujian Hipotesis
Analisis statistik yaitu analisis yang digunakan untuk membahas data
kuantitatif. Dengan asumsi bahwa data berdistribusi normal dan pengaruh kedua
variabel linier, maka pengujian dengan hipotesis dilakukan dengan menggunakan
teknik statistik parametrik, karena teknik ini sesuai dengan data kuantitatif, yaitu
data yang memiliki skala pengukuran rasio.
Hal tersebut sejalan dengan Sugiyono (2012;95) “Statistik parametris yang
dapat digunakan untuk menguji hipotesis apabila datanya interval atau rasio”.
Berdasarkan ukuran variabel yang semuanya berupa data kuantitatif, maka
̇ ̇ a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sampel yang diambil
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Karena akan
menggunakan statistik parametris, maka setiap data pada setiap variabel harus
diuji normalitasnya. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan test
Kolmogorov Smirnov, dasar pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan
probabilitas (Asymtotic Significanted), yaitu :
Ho : Sampel diambil dari populasi berdistribusi normal.
Ha : Sampel diambil bukan dari populasi yang berdistribusi normal.
α : 0.05
Kriteria uji : Jika nilai Probabilitas (sig) > α, maka Ho diterima
Jika nilai Probabilitas (sig)≤ α, maka Ho ditolak
b. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis ini didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu
variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi
linier sederhana adalah:
Sugiyono (2012:270)
Dimana :
Y = Subyek dalam variabel dependen yang dipredisikan.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
b = Arah angka atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
Untuk mencari nilai a maka digunakan rumus sebagai berikut:
∑ (∑ ) ∑ ∑
(∑ ) ∑
Untuk mencari nilai b maka digunakan rumus sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
(∑ ) ∑
c. Analisis Koefisien Korelasi Prorduct Moment
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui derajat keeratan hubungan linier
antara variabel X dengan variabel Y. Adapun rumus koefisien korelasi product
moment tersebut adalah:
∑ ∑ ∑
√ (∑ ) ∑ ( ∑ ) ∑
Dimana :
r = Derajat hubungan
n = Jumlah periode
x = Variabel Independent (Kecukupan Modal)
y = Variabel Dependent (Profitabilitas)
Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara variabel
dalam batas-batas -1 hingga +1 (-1 < r ≤ + 1), yang menghasilkan beberapa
kemungkinan yaitu :
a. Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif antara variabel-variabel
yang diuji, yang berarti setiap kenaikan dan penurunan nilai-nilai X akan
diikuti dengan kenaikan dan penurunan Y. Jika r = +1 atau mendekati +1,
maka menunjukkan adanya pengaruh positif dan korelasi antara
variabel-variabel yang diuji sangat kuat.
b. Tanda negatif menunjukkan adanya korelasi negatif antara variabel-variabel
yang diuji, yang berarti setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan
penurunan nilai Y dan sebaliknya. Jika r = -1 atau mendekati -1, maka
menunjukkan adanya pengaruh negatif dan korelasi antara variabel-variabel
yang diuji lemah.
c. Jika r = 0 atau mendekati 0, maka menunjukkan korelasi yang lemah atau
tidak ada korelasi sama sekali antar variabel-variabel yang diteliti atau diuji.
Untuk menafsirkan besarnya koefisien korelasi digunakan klasifikasi
sebagai berikut:
TABEL 3.3
INTERPRETASI NILAI KORELASI Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
̇ ̇ d. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel
independent terhadap variabel dependent dalam satuan presentase. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh kecukupan modal terhadap profitabilitas,
maka dilakukan perhitungan statistik menggunakan koefisien determinasi dengan
rumus sebagai berikut:
Dimana :
Kd = Koefisien Determinasi
r = Nilai Koefisien Korelasi
TABEL 3.4
INTERPRETASI BEARNYA KOEFISIEN KORELASI Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0 – 19,99% Sangat Rendah
20% – 39,99% Rendah
40% – 59,99% Sedang
60% – 79,99% Kuat
80% – 100% Sangat Kuat
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta hipotesis yang telah
disusun dan telah diuji pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan
pengaruh kecukupan modal terhadap tingkat profitabilitas pada PT Bank
Internasional Indonesia Tbk, maka penulis menympulkan bahwa :
1. Kecukupan modal pada Bank Internasional Indonesia selama periode tahun
2003 sampai dengan tahun 2011 pada setiap tahunnya terus mengalami
fluktuasi dengan kecenderungan menurun. Nilai CAR tertinggi terjadi pada
tahun 2003 dan CAR terendah terjadi pada tahun 2011. Nilai CAR selama
sembilan tahun terakhir ini sudah memenuhi standar yang ditentukan oleh
Bank Indonesia yaitu sebesar 8%. Hal ini mengindikasikan bahwa CAR PT
Bank Internasional Indonesia Tbk sudah berada pada level well capitalized
dikarenakan secara umum nilai CAR tersebut lebih dari 10%.
2. Tingkat profitabilitas atau kemampuan menghasilkan laba pada PT Bank
Internasional Indonesia Tbk pada periode tahun 2003 sampai dengan tahun
2011megalami fluktuasi dengan kecenderungan menurun pada setiap
tahunnya. ROA tertinggi terjadi pada tahun 2004 dan ROA terendah terjadi
pada tahun 2009. Rasio ROA selama sembilan tahun terakhir ini masih
dibawah standar ROA yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar
3. Pengaruh kecukupan modal terhadap tingkat profitabilitas PT Bank
Internasional Indonesia Tbk dengan persamaan regresi linier sederhana
menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif antara kecukupan modal
terhadap tingkat profitabilitas. Artinya, semakin besar nilai rasio kecukupan
modal maka semakin besar pula tingkat profitabilitas (ROA) yang di dapat.
Begitu pula sebaliknya, semakin kecil nilai rasio kecukupan modal maka
tingkat profitabilitas (ROA) yang di dapat akan semakin kecil. Dengan
demikian, hipotesis yang penulis ajukan diterima.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh
kecukupan modal terhadap tingkat profitabilitas (Return On Assets) pada PT Bank
Internasional Indonesia Tbk, terdapat beberapa saran yang dapat penulis ajukan
antara lain sebagai berikut:
1. PT Bank Internasional Indonesia Tbk sebaiknya memperhatikan jumlah
setoran nilai kecukupan modal (Capital Aequacy Ratio) agar tepat dan
seimbang, yaitu dengan menyesuaikan kecukupan modal dengan kondisi
perbankan. Penyesuaian kecukupan modal dilakukan dengan memenuhi
standar KPPM yang ditentukan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 8% dan
menyalurkan modalnya ke dalam sektor financing sehingga modal yang
disalurkan tersebut akan efektif dan dapat meningkatkan pendapatan sehingga
bank dapat meningkatkan profitabilitas sesuai dengan yang diharapankan.
2. Profitabilitas menunjukkan produktivitas bank dalam menghasilkan laba dari
terus ditingkatkan sehingga bank tetap dapat menghasilkan laba dan memiliki
DAFTAR PUSTAKA
Ahmet Buyuksalvarc and Hasan Abdiogl. 2011. Determinants of Capital Adequacy Ratio in Turkish Banks: A Panel Data Analysis.African Journal of Business Management Vol.5 (27), pp. 11199-11209
Ahmed Mohamed Badreldin. 2009. Measuring the Perfermonce of Islamic Banks by Adapting Conventional Ratio. Working Paper No. 16 Faculty of Management Technology Germany University in Cairo
Asep Hermawan. 2009. Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Arief Sugiono. 2009. Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Bambang Rianto. 2008. Dasar-dasar Pembelajaan Perusahaan. Yogyakarta: BPEE Bergljot B. Barkbu and Li Lian Ong. 2010. FX Swaps: Implications for Financial
and Economic Stability.Washington: International Monetary Fund
Bessis, Joel. 2011. Management In Banking. United Kingdom:Sparks Publishing Brigham & Houston. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku 2 Edisi 11.
Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, Fugene F dan Joel F. Houston. 2011. Fundamental Of Financial Management. Thirtheen Edition. New York: Thomson South Western Mc Graw Hill
Carl S. Warren, et al.. 2011. Corporate Financial Accounting. South Western. Cengange Learning
Cecehetti, Stpehen G. 2008. Money, Banking and Financial Markets. New York: Mc Graw Hill International
Dahlan Siamat. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: FEUI
Deger Alper and Adam Anbar. 2011. Bank Spesicific and Macroeconomic Determinants of Comercial Bank Profitability: Empirical Evidance from Turkey. Business and Economics Research Journal Volume 2. Number 2. Edy Junarsin. 2011. Capital Ratio and Risk Taking of Commercial Banks in
Financial Crisis Period. Europan Journal of Social Sciences- voleme 21. Number 1.
E. Needles, et al. 2011. Financial and Managerial Accounting. South Western: Cengange Learning
Fitria Astuti. 2008. Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) dan Likuiditas (LDR) Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank. Bandung: FE Universitas Widiyatama
Frianto Pandia. 2012. Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. Jakarta: Rineka Cipta
Gitman, Lawrence J. 2012. Principles of Managerial Finance: Thirteenth Edition. Pearson Education, Inc – Wesley (Prentice Hall)
Glantz, Morton and Jonathan Mun. 2011. Credit Engineering for Bankers. Oxford:Elsevier Inc.
Graham, Lyford. 2011. Accountants’ Handbook 2011 Cumulative Supplement. New Jersey. Jhon Willet&Son, Inc
Harsh Vineet Kaur. 2010. Analysis of Banks in India--A CAMEL Approach. #Sagepub Global Business Review DOI: 10.1177/097215091001100209 Los Angeles/London/New Delhi/Singapore/Washington DC
Harley Tega Williams. 2011. Determinants of Capital Adequacy in The Bankning Sub-Sector of The Nigeria Economy: Efficacy of Camels. (A Model Specifcation with Co-Integration Analysis)”. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences Vol. 1 No.3
Hennie Van Greening, Sonja Brajovic Bratanovic. 2011. Analisis Risiko Perbankan: Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat
Herman Darmawi. 2011. Manajemen Pebankan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Horne, James C. Van & John M. Wachowicz, Jr. 2005. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, buku 2 edisi 12 (terjemahan). Jakarta: Salemba Empat
Imad Z. Ramadan, Qais A. Kilani, Thair A. Kaddumi.2011. Determinants Of bank Profitability: Evidance From Jordan. International Journal of Academic Research Vol. 3. No. 4. I Part
Jerry J. Weygandt, et al. 2011. Financial Accounting. Jhon Willey & Sons. New Jersey
Kasmir. 2011. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Khalid Ashraf Chisty. 2011. The Impact Of Capital Adeqacy Requirements On Profitability Of Private Banks In India (A Case Study Of J&K, Icici, Hdfc And Yes Bank). Volume No: 2 Issue No. 7
Madura, Jeff. 2010. Financial Institution and Markets : Nineth Edition. Canada: South-Western Cengange Learning. (Thomson south western)
Maskin, Frederic S. 2010. The Economics of Money, Banking and Financial Markets. Pearson
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survai. Pustaka: LP3ES Indonesia
Michael C. Enhardt and Eugne F. Brigham. 2011. Financial Management Teory and Paractice. South-Western:Cengange Learning.
Mirko Draca, et al. 2011. Minimum Wages and Firm profitability. American Economic Journal: Applied Economics 3: 129-151
Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE UGM.
Muhammad. 2005. Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu
Muhammas Ery, Ramdhan. 2012. Analisis Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas. Bandung: UPI
Muljono Teguh Pudho. 2001. Analisis Keuangan Untuk Perbankan. Jakarta: Djambatan.
Owolabi, S.A. Obiakor, R. T. Okwu, A. T. 2011. Investigating Liquidity-Profitability Relationship in Business Organizations: A Study of Selected Quoted Companies in Nigeria. British Journal of Economics,Finance and Management Sciences Vol. 1(2)
Nikos Ioanni Schiniotakis. 2012. Profitability Factors and Efficiency of Greek Banks. Euro Med Journal of Business, Vol. 7 Iss: 2 pp. 185 – 200
Pandu Mahardian. 2008. Analisis Pegaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan. Semarang: Universitas Diponegoro
Penman, Stephen H. 2013. Financial Statement Analysis and Security Valuation Fifth Edition. New York: Mc. Graw Hill International Edition
Ronald W. Melicher, Edgar A. Norton. 2011. Introduction to Finance
“market,investment and financial management”. Jhon Willey&Sons Inc Restiyana. 2011. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR, dan NIM Terhadap
Rose, Peter S & Sylvia C. Hudgins. 2010. Bank Mangement & Financial Services. New York: Mc Graw Hill International Edition
Saira Javaid, et al. 2011. Determinants of Bank Profitability in Pakistan: Internal Factor Analysis. Mediterranean Journal of Social Sciences. Vol. 2 No.1 S. Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan : Edisi Keempat. Yogyakarta:
Liberty
Selamet Riyadi. 2006. Banking Assets and Liability Management: Edisi ketiga. Jakarta: FEUI
Seong-Jong Joo, Don Nixon, and Philipp A. Stoeberl. 2011. Benchmarking With Data Envelopment Analysis A Return On Asset Perspective. International Journal Vol. 18 No. 4, pp. 529-542
Sinkey, Joseph F, JR. 2009. Comercial Bank Financial Management In The Financial Services Industry. New York: Marc Millan
Sofyan Syafri Harahap, 2008.Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajagrafindoPersada
Stephen G. Cecchetti, Dietrich Domanski, and Goetz von Peter. 2011. New Regulation and the New World of Global Banking. #Sagepub National Institute Economic Review DOI: 10.1177/0027950111411378
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
_______. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
_______. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
_______. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Bina Aksara
Taswan. 2010. Manajemen Perbankan Konsep, Teknik & Aplikasi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Tryo Hasnan Mouri. 2012. Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin, BOPO dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset (ROA). Semarang: Universitas Diponegoro
Wahyu Septian. 2012. Pengaruh Kecukupan Modal dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia. Bandung: UPI
Website : www.imf.org www.eko.go.id
www.infobanknews.com www.bii.co.id