• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS NILAI PADA SUBKONSEP TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS NILAI PADA SUBKONSEP TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS NILAI PADA

SUBKONSEP TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) TERHADAP

PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Jurusan Pendidikan Biologi

Oleh:

LASTRI RAHAYU

0905761

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai pada Subkonsep Tumbuhan

Berbiji (Spermatophyta) terhadap Penguasaan Konsep dan Sikap Siswa

Oleh

Lastri Rahayu

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam

© Lastri Rahayu 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LASTRI RAHAYU

PENERAPAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS NILAI PADA

SUBKONSEP TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) TERHADAP

PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Suroso Adi Yudianto, M.Pd. NIP. 195305221980021001

Pembimbing II

Dr. Mimin Nurjhani K, M.Pd. NIP. 196509291991012001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

(4)

iii Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai pada Subkonsep Tumbuhan

Berbiji (Spermatophyta) terhadap Penguasaan Konsep dan Sikap Siswa

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran Biologi berbasis nilai pada subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) terhadap penguasaan konsep dan sikap siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimental dengan desain penelitian non equivalent control group design. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-7 sebagai kelas eksperimen dan X-8 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes penguasaan konsep dan angket skala sikap yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, serta angket respon siswa yang diberikan hanya kepada kelas eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai pretest penguasaan konsep siswa kelas eksperimen sebesar 42,88 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 36,69. Adapun rata-rata nilai posttest kelas eksperimen sebesar 84,91 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 68,94. Rata-rata skor pretest sikap siswa kelas eksperimen sebesar 42,19 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 42,63. Adapun rata-rata skor posttest kelas eksperimen sebesar 48,34 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 45,25. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan penguasaan konsep dan sikap siswa yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yang menyisipkan nilai-nilai sains dalam pembelajarannya lebih unggul dibandingkan kelas kontrol yang dalam pembelajarannya tanpa menyisipkan nilai-nilai sains. Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran ini yaitu alokasi waktu yang sangat terbatas dalam melaksanakan pembelajaran. Penerapan pembelajaran Biologi berbasis nilai pada subkonsep Spermatophyta mendapat respon positif dari siswa.

(5)

iv Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

E. Manfaat Penelitian ... F. Asumsi Penelitian ... G. Hipotesis Penelitian... BAB II PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS NILAI PADA SUBKONSEP TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) ... 6 6 7 8 A. Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai... 8

B. Pengembangan Nilai-Nilai pada Subkonsep Spermatophyta... 11

C. Penguasaan Konsep... 16

D. Sikap ... 18

E. Hubungan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai ditinjau dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dengan Penguasaan Konsep dan Pembentukan Sikap ... F. Penelitian-Penelitian yang Terkait... 23 26 G. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian... 35

B. Metode dan Desain Penelitian ... 35

C. Definisi Operasional ... 36

D. Instrumen Penelitian ... 38

(6)

v Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

G. Alur Penelitian ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61

A. Hasil Penelitian ... 1. Pretest dan Posttest Penguasaan Konsep Siswa ... 61 61 2. Pretest dan Posttest Skala Sikap Siswa ... 3. Angket Respon Siswa ... 64 67 B. Pembahasan ... 1.Penerapan Pembelajaran Berbasis Nilai terhadap Penguasaan Konsep Siswa... 2. Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai terhadap Sikap Siswa ... 3. Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran Biologi berbasis Nilai 4. Respon Siswa terhadap Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai... 69 69 74 80 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA... 84

LAMPIRAN... 87

(7)

vi Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Indikator Jenjang Kognitif Bloom Revisi... 17

2.2 Perbandingan Gymnospermae dan Angiospermae... 28

2.3 Perbandingan Monokotil dan Dikotil... 32

3.1 Kisi-Kisi Pertanyaan Tes Penguasaan Konsep... 38

3.2 Kisi-kisi Angket Respon Siswa... 40

3.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal... 42

3.4 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Tingkat Kesukaran... 42

3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Soal... 43

3.6 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Daya Pembeda... 43

3.7 Kategori Validitas Butir Soal... 44

3.8 Distribusi Butir Soal berdasarkan Tingkat Validitas... 44

3.9 Klasifikasi Reliabilitas Tes... 45

3.10 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Tes Penguasaan Konsep... 46

3.11 Perhitungan Bobot Skor Pernyataan Negatif... 47

3.12 Perhitungan Bobot Skor Pernyataan Positif... 47

3.13 Skor Alternatif Jawaban... 48

3.14 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Skala Sikap... 50

3.15 Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Data Pretest Penguasaan Konsep Siswa... 55 3.16 Hasil Uji Wilcoxon Data Pretest Penguasaan Konsep Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol untuk n > 25... 56

3.17 Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Data Pretest Sikap Siswa... ... 57

3.18 Hasil Uji Wilcoxon Data Pretest Skala Sikap Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol untuk n > 25... 58

3.19 Kriteria Persentase Angket... 59

4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Statistik Normalitas, Homogenitas, dan Uji Wilcoxon Data Posttest Penguasaan Konsep Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 62 4.2

4.3

Rekapitulasi Hasil Uji Statistik Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Wilcoxon Data Posttest Skala Sikap Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... Perbandingan Penerimaan Skor tiap Variabel Nilai-Nilai

(8)

vii Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sains... 66

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Pola Pengembangan (Refleksi) Metodologi Materi Pelajaran kepada Pendidikan Nilai-Nilai... 10

2.2 Siklus hidup Gymnospermae... 31

2.3 Siklus Hidup Angiospermae…….……….………. 34

3.1 Alur Penelitian... 60

4.1 Persentase Hasil Respon Siswa terhadap Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai pada Subkonsep Spermatophyta... 68

4.2 Perbandingan Median Posttest Penguasaan Konsep siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 69

4.3 Perbandingan Median Posttest Skala Sikap siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 74

4.4 Perbandingan Penerimaan Skor tiap Variabel Nilai-Nilai Sains... 75

(9)

viii Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A PERANGKAT PEMBELAJARAN... 87 A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas

Eksperimen... A.2 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Eksperimen... A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas

Kontrol... A.4 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Kontrol...

88 100

110 120

B INSTRUMEN PENELITIAN... 127 B.1 Kisi-kisi Tes Penguasaan Konsep...

B.2 Naskah Soal Tes Penguasaan Konsep... B.3 Kisi-kisi Angket Skala Sikap... B.4 Analisis Butir Pernyataan Skala Sikap... B.4.1 Distribusi Jawaban Angket Skala Sikap Uji Coba B.4.2 Perhitungan Nilai Skala Sikap Kategori Jawaban B.4.3 Penyeleksian Butir Pernyataan... B.5 Naskah Angket Skala Sikap... B.6 Angket Respon Siswa... C.1 Data Penguasaan Konsep Siswa Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol... C.2 Pretest Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol... C.3 Posttest Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol... C.4 Data Skala Sikap Kelas Siswa Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol... C.5 Pretest Skala Sikap Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol... C.6 Posttest Skala Sikap Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol... C.7 Perolehan Persentase Skor Tiap Variabel

Nilai-Nilai Sains... C.8 Angket Respon Siswa Kelas Eksperimen...

(10)

ix Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

D ADMINISTRASI PENELITIAN... 200 D.1 Surat Ijin Penelitian...

D.2 Surat Pelaksanaan Uji Coba Instrumen Penelitian.. D.3 Surat Pelaksanaan Penelitian...

201 202 203

(11)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Menurut pasal 1 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Berdasarkan definisi

pendidikan tersebut terlihat bahwa peserta didik secara aktif dituntut untuk

mengembangkan potensi dirinya melalui nilai-nilai yang terkandung dalam setiap

proses pembelajaran.

Tujuan dari pendidikan itu sendiri yaitu untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3 UU RI

No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional). Ketentuan

undang-undang tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan nasional mendorong

terwujudnya generasi penerus bangsa yang memiliki karakter religius, berakhlak

mulia, cendekia, mandiri, dan demokratis (Zuchdi, et.al. 2010).

Menurut Rohimin, et.al. (2008) pendidikan merupakan transfer of

knowledge, transfer of value dan transfer of culture and transfer of religius yang

diarahkan pada upaya untuk memanusiakan manusia. Hal itu pun menandakan

bahwa pendidikan terhadap peserta didik tidak hanya meliputi aspek kognitif saja

tetapi berbagai aspek lain pun sangat diperhatikan, terutama aspek sikap (afektif).

Seperti yang dikemukakan oleh Aeni (2010) bahwa dalam setiap pengajaran

seharusnya bukan hanya memberikan pengetahuan demi pemenuhan ranah

(12)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

aspek afeksi (affective) berupa nilai yang sangat dibutuhkan dan berpengaruh

terhadap penentuan perilaku dan kepribadian seseorang.

Di masa kini, kebanyakan siswa hanya berlomba-lomba untuk dapat

memperoleh nilai yang tinggi secara kognitif tetapi mengesampingkan aspek

afektifnya. Hal itu terlihat melalui munculnya banyak perbuatan yang tidak

terpuji, seperti perilaku anarkhisme, ketidakjujuran marak di kalangan peserta

didik, tawuran, menyontek, plagiarisme, perkelahian massal, penyalahgunaan

narkoba, seks bebas, banyaknya siswa yang sudah tidak hormat lagi kepada orang

tua dan guru, semakin banyaknya siswa-siswa yang tidak peka terhadap

lingkungan dengan buang sampah sembarangan, dan perilaku-perilaku lainnya

yang menunjukkan adanya kemerosotan nilai. Oleh sebab itulah pendidikan

karakter atau pendidikan nilai sangat diperlukan pada masa kini. Zuchdi, et.al.

(2010) memberikan definisi bahwa:

Secara praktis, pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai kebaikan kepada warga sekolah atau kampus yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik dalam berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa (YME), sesama manusia, lingkungan, maupun nusa dan bangsa sehingga menjadi manusia paripurna (insan kamil).

Pendidikan nilai merupakan upaya pembinaan nilai siswa di sekolah yang

bisa diwujudkan melalui pembelajaran berbasis nilai pada setiap materi pelajaran

yang diajarkan di sekolah. Ketika mengajarkan mengenai salah satu konsep dalam

setiap mata pelajaran, seorang guru dapat memberikan nilai-nilai yang terkandung

dalam setiap konsep yang diajarkannya. Mulyana (2011:119) mengungkapkan

bahwa secara umum, pendidikan nilai dimaksudkan untuk membantu peserta

didik agar memahami, menyadari, dan mengalami nilai-nilai serta mampu

menempatkannya secara integral dalam kehidupan.

Menurut Aeni (2010) pendidikan nilai dalam konteks formal memiliki dua

dimensi, yaitu: (1) upaya dalam pemberian muatan kurikulum tertulis (written

curiculum) dengan sejumlah bidang kajian tertentu yang bersifat normatif dan

akademik, (2) upaya dalam pemberian muatan kurikulum tersembunyi (hidden

(13)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

hidden curriculum sungguh sangat penting. Sebab pengajaran harus bermula (take

off) dari potret afektif anak dan kehidupan tersebut menuju target nilai yang

diharapkan. Tidak setiap anak berada pada posisi nilai yang sama.

Biologi sebagai salah satu cabang mata pelajaran sains yang mencakup

pembelajaran mengenai kehidupan dan hidupnya suatu organisme secara lahiriah

perlu diintegrasikan dengan pendidikan nilai. Menurut Permendiknas (dalam

Subiantoro, 2010) pendidikan berorientasi nilai mengintegrasikan seluruh potensi

kemampuan subjek didik sehingga pembelajaran tersebut menjadi bermakna bagi

kehidupannya. Pembelajaran berorientasi nilai merupakan salah satu tujuan dari

pendidikan IPA untuk SMA/MA. Menurut Yudianto (2012:3) pendidikan atau

pengajaran sains yang holistik adalah mengajarkan sains bukan hanya materinya

saja, akan tetapi juga mengajarkan sistem nilai-nilai dan moralnya dengan cara

mengambil perumpamaan-perumpamaan dari bahan ajar.

Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) merupakan salah satu subkonsep dari

konsep Dunia Tumbuhan yang dipelajari dalam Biologi. Tumbuhan berbiji yang

ada di dunia ini menunjukkan berbagai macam variasi, baik dari segi ukuran,

bentuk, struktur, fungsi, cara hidup, dan sifat-sifat lainnya. Tumbuhan berbiji

memiliki manfaat yang sangat banyak bagi kelangsungan hidup manusia di bumi

ini sehingga sangat penting untuk menjaga kelestariannya. Oleh karena itu, guru

harus dapat memberikan pemahaman mengenai hal ini terhadap siswa melalui

pembelajaran Biologi berbasis nilai. Dengan begitu, diharapkan dapat

meningkatkan sikap siswa ke arah yang lebih baik dan penguasaan konsepnya pun

semakin meningkat. Menurut Yudianto (2008:12) salah satu cara untuk

menanamkan sikap peduli untuk melestarikan tumbuhan berbiji yaitu melalui

pembelajaran Biologi berbasis nilai.

Implementasi pembelajaran berdasarkan pendekatan nilai selalu berpijak

pada nilai praktis atau konsep utama dari bahan ajar. Adanya kemampuan

mengembangkan nilai-nilai sains tentu diawali dengan pemahaman konsep yang

kuat. Informasi-informasi yang diperoleh dari konsep Biologi tersebut akan

menjadi suatu kepercayaan. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan

(14)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

objek tertentu (Azwar, 2012:25). Kepercayaan seseorang merupakan komponen

kognitif yang memberikan kontribusi dalam pembentukan sikap. Oleh karena itu,

melalui pembelajaran berbasis nilai-nilai diharapkan pengetahuan siswa yang

terbentuk nantinya tidak hanya sekedar menjadi kognitif saja melainkan juga

menjadi sikap (afektif) yang didasari nilai-nilai moral yang berlaku dalam

masyarakat, keluarga, dan utamanya di dalam Al-Qur’an. Untuk itu, penulis

mengambil judul Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai pada

Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) terhadap Penguasaan

Konsep dan Sikap Siswa.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka rumusan

masalah untuk penelitian ini adalah : “Bagaimana Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

terhadap Penguasaan Konsep dan Sikap Siswa?”.

Untuk lebih memperjelas rumusan masalah tersebut maka dimunculkanlah

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

sebelum melaksanakan pembelajaran Biologi berbasis nilai pada subkonsep

Spermatophyta?

2. Bagaimana penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

setelah melaksanakan pembelajaran Biologi berbasis nilai pada subkonsep

Spermatophyta?

3. Bagaimana sikap siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum

melaksanakan pembelajaran Biologi berbasis nilai pada subkonsep

Spermatophyta?

4. Bagaimana sikap siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

melaksanakan pembelajaran Biologi berbasis nilai pada subkonsep

Spermatophyta?

5. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pembelajaran Biologi berbasis nilai

(15)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

6. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran Biologi berbasis nilai pada

subkonsep Spermatophyta?

C.Batasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya kesalahan penafsiran dalam penelitian ini

maka masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

1. Nilai-nilai yang dimuat dalam pembelajaran dibatasi pada nilai praktis yang

dikembangkan menjadi nilai intelektual, nilai sosial-politik, nilai pendidikan,

dan nilai religi yang terkandung dalam subkonsep Spermatophyta (Yudianto,

2008).

2. Sikap yang dimaksud adalah sikap siswa terhadap nilai praktis yang

dikembangkan menjadi nilai intelektual, nilai sosial-politik, nilai pendidikan,

dan nilai religi yang diukur dengan menggunakan angket skala sikap model

Likert empat alternatif jawaban.

D.Tujuan

1. Tujuan Umum

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan umum yang ingin dicapai pada

penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran Biologi berbasis

nilai pada subkonsep Spermatophyta terhadap penguasaan konsep dan sikap

siswa.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini di antaranya :

a. Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol sebelum melaksanakan pembelajaran Biologi berbasis nilai pada

subkonsep Spermatophyta.

b. Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol setelah melaksanakan pembelajaran Biologi berbasis nilai pada

(16)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c. Untuk mengetahui sikap siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

sebelum melaksanakan pembelajaran Biologi berbasis nilai pada subkonsep

Spermatophyta.

d. Untuk mengetahui sikap siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

setelah melaksanakan pembelajaran Biologi berbasis nilai pada subkonsep

Spermatophyta.

e. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pembelajaran Biologi

berbasis nilai pada subkonsep Spermatophyta.

f. Untuk mengetahui respon siswa mengenai pembelajaran Biologi berbasis nilai

pada subkonsep Spermatophyta.

E.Manfaat

Manfaat dari penelitian ini di antaranya adalah :

1. Bagi siswa

Diharapkan penelitian ini memberikan manfaat bagi siswa. Siswa

mendapatkan pengalaman belajar berbasis nilai sehingga bisa meningkatkan

penguasaan konsepnya dan berkembang sikapnya.

2. Bagi Guru

a. Guru memperoleh alternatif dalam pembelajaran Biologi untuk meningkatkan

pencapaian aspek kognitif (penguasaan konsep) dan aspek afektif (sikap)

siswa.

b. Memiliki contoh implementasi untuk dikembangkan pada topik lain.

F. Asumsi

1. Metode pembelajaran bernuansa pendidikan nilai (nilai intelektual, nilai

sosio-politik, nilai pendidikan, dan nilai religi) selalu berpijak kepada pengetahuan

dasarnya atau pengetahuan konsepnya, yang disebut nilai praktis (Yudianto,

(17)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Pemberian informasi dan analogi tentang kandungan nilai-nilai suatu bahan

ajar dengan sistem nilai dan moral yang berlaku dalam masyarakat dapat

mengubah sikap seseorang siswa yang belajar (Yudianto, 2008:30).

3. Sikap bisa diukur dengan menggunakan angket skala sikap model Likert

(Rustaman, 2003:189).

4. Penguasaan konsep bisa diukur dengan cara tes objektif berupa pilihan ganda

dengan 5 alternatif jawaban (Rustaman, 2003:182).

G. Hipotesis

Berdasarkan asumsi di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini yaitu :”Pembelajaran Biologi berbasis nilai pada subkonsep Spermatophyta

(18)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandung yang termasuk

kluster dua di Kota Bandung, bertempat di Jl. Lengkong Kecil No. 53 Telepon

022-4239947. Penelitian berlangsung dari tanggal 14-15 Mei 2013, 21-22 Mei

2013, dan 28-29 Mei 2013.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 7

Bandung pada pelajaran Biologi tahun ajaran 2012/2013. Adapun sampel dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa dari dua kelas yang berbeda (kelas eksperimen

dan kelas kontrol) SMA Negeri 7 Bandung. Penentuan sampel dilakukan dengan

metode purposive samping yaitu penentuan sampel berdasarkan pertimbangan

(Sudjana, 2005: 168). Dalam penelitian ini pengambilan dua kelas X sebagai

sampel dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa seluruh kelas X

pada saat pembentukannya terdiri atas berbagai macam karakter siswa tanpa ada

penggolongan menjadi kelas khusus sehingga kelas-kelas bersifat heterogen dan

dalam pemilihan kelas eksperimen maupun kelas kontrol berdasarkan

pertimbangan dari guru.

B.Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimental (eksperimental

semu) dengan desain penelitian yang digunakan adalah non equivalent control

group design, yaitu satu kelompok subjek diberi perlakuan tertentu (eksperimen)

sementara kelompok satunya lagi dijadikan sebagai kelompok kontrol. Kelompok

eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara random. Secara umum desain

(19)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

E O1 X O2

K O3 - O4

(Sugiyono, 2010 : 116)

Keterangan :

E = Kelas eksperimen K = Kelas Kontrol

O1 = Pre-test pada kelas eksperimen

O2 = Post-test pada kelas eksperimen

X = Perlakuan/ treatment O3 = Pre-test pada kelas kontrol

O4 = Post-test pada kelas kontrol

Dalam desain ini, kelompok eksperimen adalah satu kelas terpilih yang

mendapatkan perlakuan dengan pembelajaran berbasiskan nilai. Adapun dalam

pembelajaran Spermatophyta berbasiskan nilai ini selalu berpijak pada nilai

praktisnya yaitu penguasaan konsep pada materi Spermatophyta. Kandungan nilai

praktis yang ada pada subkonsep Spermatophyta kemudian dikembangkan pada

nilai intelektual, nilai sosial-politik, nilai pendidikan, dan nilai religiusnya.

Adapun untuk kelompok kontrol dalam desain penelitian ini adalah satu kelas

yang dalam pembelajaran subkonsep Spermatophyta hanya menjelaskan nilai

praktis (konsep) dari materi Spermatophyta tanpa menyisipkan nilai intelektual,

nilai sosial-politik, nilai pendidikan, dan nilai religiusnya.

C.Definisi Operasional

Penjelasan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Kelas eksperimen melaksanakan pembelajaran Biologi berbasis nilai pada

subkonsep Spermatophyta dengan menyisipkan nilai-nilai sains, di antaranya

nilai intelektual, nilai sosio-politik, nilai pendidikan, dan nilai religi.

Penyisipan nilai-nilai sains tersebut dilakukan di bagian inti kegiatan

pembelajaran yaitu ketika guru menjelaskan materi dan melalui pertanyaan

(20)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Kelas kontrol melaksanakan pembelajaran Biologi pada subkonsep

Spermatophyta dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi tanpa

menyisipkan nilai-nilai sains.

3. Penguasaan konsep dalam penelitian ini didefinisikan sebagai pengetahuan

yang diperoleh siswa mengenai subkonsep Spermatophtya yang mencakup

konsep ciri tubuh, peristiwa penyerbukan, klasifikasi, reproduksi, dan

peranannya bagi kehidupan di bumi, yang selanjutnya diukur melalui pretest

dan posttest dengan bentuk soal berupa 30 butir soal pilihan ganda dengan

lima pilihan jawaban.

4. Sikap siswa dalam penelitian ini yaitu kecenderungan berperilaku siswa

terhadap kandungan nilai-nilai sains yang diukur melalui angket skala sikap

model Likert. Nilai sains tersebut terdiri atas nilai intelektual dengan indikator

yang meliputi aspek menjaga, memelihara, berusaha, dan berlaku bijaksana.

Nilai sosio-politik dengan indikator yang meliputi aspek tolong menolong,

kerja sama, jujur, rukun, gotong royong, dan saling membutuhkan. Nilai

pendidikan dengan indikator yang meliputi peniruan terhadap beberapa

fenomena alam, yaitu fenomena berbuahnya tumbuhan padi, pergerakan akar,

dan peristiwa penyerbukan (Lampiran B.3). Nilai religi dengan indikator yang

meliputi aspek kesadaran bahwa Allah Maha Pemberi Bentuk, Maha Kaya,

Maha Penyayang, Maha Pemberi, dan Maha Pengatur. Indikator kandungan

nilai tersebut dibuat sendiri oleh penulis.

D.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data agar penelitiannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam artian cermat, lengkap, dan sistematis sehingga dapat dengan mudah diolah

(Arikunto, 2009). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

(21)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Tes Penguasaan Konsep

Tes penguasaan konsep yang digunakan pada penelitian ini berupa soal

pilihan ganda yang terdiri atas 30 soal dengan lima option yang cakupan

materinya terdiri atas ciri tubuh Spermatophyta sebanyak satu soal, peristiwa

penyerbukan sebanyak lima soal, ciri tumbuhan Gymnospermae sebanyak tiga

soal, contoh tumbuhan Gymnospermae tiga soal, ciri tumbuhan Angiospermae

sebanyak dua soal, klasifikasi tumbuhan Angiospermae sebanyak satu soal,

perbedaan ciri tumbuhan monokotil dan dikotil sebanyak satu soal, ciri tumbuhan

monokotil sebanyak tiga soal, ciri tumbuhan dikotil sebanyak dua soal, contoh

tumbuhan monokotil sebanyak tiga soal, contoh tumbuhan dikotil sebanyak satu

soal, reproduksi Angiospermae tiga soal, dan peranan Spermatophyta sebanyak

dua soal (Tabel 3.1).

Tes diberikan kepada siswa baik kelompok kelas ekperimen yang dalam

pembelajarannya berbasiskan nilai maupun kelompok kontrol yang

pembelajarannya tanpa menyisipkan kandungan nilai. Tes tersebut diberikan

sebelum proses pembelajaran (pretest) dan sesudah proses pembelajaran

(posttest). Pretest diberikan untuk mengukur kemampuan awal siswa dan posttest

diberikan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah

disampaikan oleh guru.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pertanyaan Tes Penguasaan Konsep

Cakupan Materi Nomor Soal

Ciri tubuh Spermatophyta 1

Peristiwa Penyerbukan 2, 3, 4, 5, 6

Ciri tumbuhan Gymnospermae 7, 8, 9

Contoh tumbuhan Gymnospermae 10, 11, 12

Ciri tumbuhan Angiospermae 13, 14

Klasifikasi tumbuhan Angiospermae 15

Perbedaan ciri tumbuhan Monokotil dan Dikotil 16

Ciri tumbuhan Monokotil 17, 19, 21

Ciri tumbuhan Dikotil 18, 20

Contoh tumbuhan Monokotil 22, 24, 25

Contoh tumbuhan Dikotil 23

Reproduksi Angiospermae 26, 27, 28

Peranan Spermatophyta 29, 30

(22)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Angket Skala Sikap

Angket skala sikap yang digunakan untuk mengetahui sikap siswa terhadap

nilai-nilai sains yang berkembang dalam subkonsep Spermatophyta yaitu model

Likert empat alternatif jawaban. Angket ini terdiri atas 20 butir pertanyaan yang

terdiri atas 10 pernyataan positif (favorable) dan 10 pernyataan negatif

(unfavorable) (Lampiran B.3). Pernyataan-pernyataan yang diajukan pada angket

mencakup nilai intelektual, nilai sosio-politik, nilai pendidikan, dan nilai religi

yang dikembangkan oleh Prof. Dr. Suroso Adi Yudianto, M.Pd.. Angket skala

sikap tersebut diisi dengan memberikan tanda ceklis pada lembar jawaban dengan

empat kategori, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan

Sangat Tidak Setuju (STS). Empat kategori jawaban ini dipilih agar dapat

mengetahui kedudukan sikap siswa secara jelas.

3. Angket Respon Siswa

Angket respon siswa merupakan alat instrumen yang digunakan untuk

mengetahui umpan balik dari kegiatan pembelajaran. Angket ini diberikan hanya

pada siswa di kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya berbasiskan nilai

dan diberikan setelah pembelajaran selesai. Dalam penelitian ini, angket respon

siswa yang digunakan berisi 10 pertanyaan yang terkait dengan pembelajaran

Biologi berbasiskan nilai yang tersebar menjadi beberapa indikator, yaitu

mengenai pandangan siswa terhadap pelajaran biologi yang berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari sebanyak satu pertanyaan, pengalaman belajar Biologi

menggunakan pembelajaran berbasis nilai sebanyak satu pertanyaan, penerimaan

terhadap pembelajaran Biologi berbasis nilai sebanyak dua pertanyaan, kejelasan

dan kemudahan belajar dengan pembelajaran berbasis nilai sebanyak tiga

pertanyaan, dan mengenai kemampuan siswa dalam berpikir sebanyak tiga

(23)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Respon Siswa

No. INDIKATOR Nomor

Pertanyaan

1. Pandangan siswa terhadap pelajaran biologi yang

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. 1

2. Pengalaman belajar Biologi menggunakan

pembelajaran berbasis nilai. 2

3. Penerimaan terhadap pembelajaran Biologi berbasis

nilai. 3, 8

4. Kejelasan dan kemudahan belajar dengan

pembelajaran berbasis nilai. 4, 6, 7

5. Kemampuan siswa dalam berpikir 5, 9, 10

Jumlah 10

E.Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini terdiri atas beberapa tahap yaitu, tahap

persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data hasil penelitian.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum

melakukan penelitian terdiri atas :

a) Melakukan kajian tentang pendidikan berbasis nilai dan implementasinya

terkait materi Spermatophyta.

b) Merancang RPP dan kelengkapannya sesuai dengan prinsip-prinsip

pembelajaran berbasis nilai.

c) Penyusunan instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penellitian ini terdiri atas soal penguasaan

konsep yang terdiri atas 50 soal pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban

yang digunakan untuk melihat penguasaan konsep siswa. Angket skala sikap

model skala Likert yang terdiri atas 27 pertanyaan dengan empat alternatif

jawaban untuk melihat sikap siswa terhadap nilai-nilai sains yang terkandung

dalam subkonsep Spermatophyta, dan angket respon siswa yang terdiri atas 10

(24)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pembelajaran Biologi berbasis nilai. Soal penguasaan konsep dan angket skala

sikap diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol sedangkan angket

respon siswa diberikan hanya pada kelas eksperimen yang dalam

pembelajarannya berbasiskan nilai.

d) Judgement oleh dosen ahli

Sebelum instrumen diujicobakan, instrumen tersebut dijudge oleh dosen ahli

untuk melihat jenjang kognitif, kedalaman materi, dan tata bahasa dalam

instrumen tersebut.

e) Uji coba instrumen penelitian

Setelah mendapatkan judgement dari dosen ahli maka instrumen tersebut

diujicobakan pada satu kelompok kelas yang terdiri atas 40 orang.

f) Analisis hasil uji coba instrumen penelitian

Instrumen yang telah diujicobakan kemudian dianalisis. Instrumen yang tidak

valid diperbaiki, diganti, atau diubah.

1) Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes Penguasaan Konsep

Analisis hasil uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat

kesukaran, daya pembeda, validitas butir soal, dan reliabilitas dengan bantuan

software ANATES versi 4.9.0TM.

(a) Tingkat Kesukaran (menggunakan ANATES versi 4.9.0TM)

Tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui kriteria mudah tidaknya

suatu soal. Menurut Arikunto (2009 : 207) soal yang baik adalah soal yang tidak

terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Untuk mengetahui tingkat kesukaran suatu

soal digunakan rumus berikut :

(Arikunto, 2009: 208)

Keterangan :

P = Indeks Kesukaran

B = Banyak siswa yang menjawab soal itu benar Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes

P =

(25)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya hasil perhitungan yang diperoleh diinterpretasi dengan

menggunakan indeks kesukaran pada Tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal

Indeks kesukaran Kategori

0,00 – 0,30 Sukar

0,30 - 0,70 Sedang

0,70 – 1,00 Mudah

(Arikunto, 2009 : 210)

Berdasarkan perhitungan dengan mengunakan ANATES versi 4.9.0TM

didapatkan butir soal yang digunakan tersebar mulai dari yang mudah sampai

sukar sebagaimana tercantum dalam Tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Tingkat Kesukaran

Kategori Tingkat Kesukaran Banyak Soal Persentase (%)

Sukar 2 6,7

Sedang 22 73,3

Mudah 6 20

Jumlah Soal 30 100

(b)Daya Pembeda (Menggunakan ANATES versi 4.9.0TM)

Menurut Arikunto (2009, 211) daya pembeda merupakan kemampuan suatu

soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan

berkemampuan rendah. Untuk mengetahui daya pembeda soal digunakan

rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2009: 213)

Keterangan :

D = Indeks diskriminasi (daya pembeda) JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(26)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Selanjutanya nilai daya pembeda yang telah diketahui kemudian

diinterpretasikan melalui tabel klasifikasi daya pembeda sebagai berikut :

Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Soal

Rentang Kategori

< 0,00 Sangat Jelek

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

(Arikunto, 2009 :218)

Berdasarkan perhitungan daya pembeda soal dengan menggunakan sofware

ANATES versi 4.9.0TM didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 3.6 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Daya Pembeda

Kategori Daya Pembeda Banyak soal Persentase (%)

Baik Sekali 4 13,3

Baik 13 43,3

Cukup 13 43,3

Jumlah 30 100

(c) Uji Validitas (Menggunakan ANATES versi 4.9.0TM)

Validitas merupakan derajat ketepatan suatu instrumen sehingga instrumen

tersebut mampu mengukur apa yang akan diukur. Sebuah butir soal dikatakan

valid atau memiliki validitas yang tinggi apabila mempunyai kesejajaran dengan

skor total (Arikunto, 2009 : 65). Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi

sehingga untuk mengukur validitas digunakan rumus korelasi product moment

dengan angka kasar : rxy √ ∑ ∑ – ∑ ∑ ∑ ∑ ∑

(Arikunto, 2009 : 72)

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi variabel x dengan variabel y

∑XY = Jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y

(27)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ∑Y = Jumlah nilai konstan

N = Jumlah subyek penelitian

Koefisien validitas yang didapatkan dari hasil perhitungan diinterpretasi

dengan menggunakan kategori indeks validitas butir soal yang ditunjukkan pada

Tabel 3.7 sebagai berikut:.

Tabel 3.7 Kategori Validitas Butir Soal

Rentang Kategori

Berdasarkan perhitungan uji validitas butir soal pilihan ganda dengan

menggunakan software ANATES versi 4.9.0TM maka diperoleh 30 butir soal

yang akan digunakan sebagai instrumen dengan sebaran tingkat validitas seperti

pada Tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8 Distribusi Butir Soal berdasarkan Tingkat Validitas

Kategori Validitas Banyak Soal Persentase (%)

Tinggi 1 3,3

Cukup 15 50

Rendah 14 46,7

Jumlah 30 100

(d) Uji Reliabilitas (Menggunakan ANATES versi 4.9.0TM)

Reliabilitas instrumen mempunyai pengertian bahwa suatu instrumen dapat

dipercaya atau konsisten untuk dipergunakan sebagai alat dalam pengumpulan

data. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes

tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui reliabilitas soal

digunakan rumus K-R 20 sebagai berikut :

r

11

=

[

] [

(28)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Harga varians total (Vt) dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

X = Jumlah skor total N = Jumlah responden

(Arikunto, 2009 : 100)

Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen dengan bantuan software

ANATES versi 4.9.0TM, nilai reliabilitas yang telah diketahui kemudian

diinterpretasikan melalui Tabel 3.9 klasifikasi reliabilitas tes berikut ini:

Tabel 3.9 Klasifikasi Reliabilitas Tes

Nilai Arti

0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup

0,20 – 0,39 Rendah

< 0,20 Sangat Rendah

Dari perhitungan reliabilitas instrumen pilihan ganda yang diujicobakan

diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,77. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen

tersebut reliabel dan termasuk pada kategori tinggi.

Rekapitulasi hasil analisis uji coba instrumen tes penguasaan konsep dapat

terlihat pada Tabel 3.10 di bawah ini. Berdasarkan Tabel 3.10 tersebut terlihat

bahwa dari 50 soal pilihan ganda yang diujicobakan, terdapat 30 soal yang

diterima dan digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Ke-30 soal tersebut

memenuhi kriteria pengujian yang telah dijelaskan sebelumnya yang mencakup

tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas soal. Nomor butir soal

asli yang diujicobakan yaitu nomor soal 1 hingga 50 soal. Dan dari ke-50 soal

tersebut yang diterima dan digunakan menjadi instrumen penelitian yaitu nomor

soal 1, 3, 4, 5, 9, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 25, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37,

V

t

=

(29)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

38, 39, 40, 41, 42, 44, 49, dan 50 yang kemudian diganti menjadi nomor butir soal

baru 1-30 soal.

Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Tes Penguasaan Konsep

Kesukaran Daya Pembeda Kesimpulan

(30)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

50 30 0.294 Rendah 0.38 Sedang 0.36 Cukup Terima

2) Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Angket Skala Sikap

Analisis hasil uji coba angket skala sikap dilakukan melalui tahap-tahap

sebagai berikut.

(a) Pemberian Skor pada Setiap Pernyataan

Pemberian skor dilakukan pada setiap pernyataan positif dan negatif. Untuk

pernyataan positif pemberian skor dimulai dari Sangat Setuju (SS) = 3, Setuju (S)

= 2, Tidak Setuju (TS) = 1, dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 0 sedangkan untuk

pernyataan negatif pemberian skor dimulai dari Sangat Setuju (SS) = 0, Setuju (S)

= 2, Tidak Setuju (TS) = 3, dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 3. Adapun tahapan

dalam penentuan bobot skor, yaitu :

(1) Mempersiapkan tabel perhitungan bobot skor

Tabel 3.11 Perhitungan Bobot Skor Pernyataan Negatif

Kategori SS S TS STS

f p pk pk-tengah

z z + ... Nilai Skala

Tabel 3.12 Perhitungan Bobot Skor Pernyataan Positif

Kategori STS TS S SS

f p pk pk-tengah

(31)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Nilai Skala

(2) Menghitung frekuensi dari setiap item skala dari seluruh peserta.

(3) Menghitung proporsi dari tiap pilihan jawaban dengan menggunakan rumus:

(4) Menghitung frekuensi kumulatif (pk)

Keterangan:

pk = Proporsi Kumulatif p = Proporsi dalam kategori itu n = Kategori ke-

(5) Menghitung titik tengah proporsi kumulatif (pk-tengah)

Keterangan:

p = Proporsi dalam kategori

pkb = Proporsi Kumulatif dalam kategori disebelah kirinya

(6) Menentukan nilai z dengan mengkonversikan harga mean proporsi kumulatif

ke dalam harga z tabel.

(7) Untuk menghilangkan tanda negatif pada skala maka harga z dikoreksi dengan

menambahkan harga mutlak z yang terkecil.

(8) Menentukan pembulatan

Pembulatan untuk pernyataan positif yaitu tiga untuk jawaban sangat setuju

(SS), dua untuk jawaban Setuju (S), satu untuk jawaban Tidak Setuju (TS), dan

nol untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Sebaliknya pembulatan pada

pernyataan negatif. Penentuan skor alternatif jawaban dapat dilihat pada Tabel

3.13 berikut:

pk1 = p1

pk2 = pk1 + p2

pkn = pkn – 1 + pn

Pk-tengah = = pkb

Keterangan:

p = Proporsi f = Frekuensi

(32)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.13 Skor Alternatif Jawaban

Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S TS STS

Positif 3 2 1 0

Negatif 0 1 2 3

Jika hasil pembulatan sesuai dengan tabel di atas atau memiliki gradasi

angka yang mirip dengan pembulatan tersebut maka pernyataan tersebut dapat

digunakan. Sebaliknya jika hasil pembulatannya tidak sesuai dengan ketentuan

tersebut maka pernyataan tersebut tidak digunakan.

(b)Menyeleksi Butir Pernyataan

Butir pernyataan yang diikutsertakan hanyalah butir-butir pernyataan yang

baik. Suatu item butir pernyataan yang baik yaitu memiliki daya beda yang tinggi.

Untuk memperoleh pernyataan yang baik setiap pernyataan yang telah terpilih

sebelumnya diuji dengan menggunakan t-test. Langkah-langkah penyeleksian

item skala sikap, yaitu:

(1) Menentukan kelompok atas dan kelompok bawah dengan ketentuan

masing-masing kelompok 25 % dari jumlah siswa yang telah diurutkan skor item skala

sikapnya, mulai dari skor tertinggi sampai terendah.

(2) Membuat tabulasi terhadap distribusi jawaban pada setiap kategori respon

setiap pernyataan.

(3) Menentukan perbedaan rata-rata skor pernyataan antara kedua kelompok

dengan menggunakan formula t-test sebagai berikut:

(Azwar, 2012 : 149)

Keterangan:

t-hitung

=

=

s2

=

(33)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

= Rata-rata skor pernyataan s2 = Varians skor pernyataan

f = Frekuensi pemilih setiap kategori respon n = Banyaknya subjek dalam suatu kelompok A = Kelompok Atas

B = Kelompok Bawah

(4) Membandingkan t hitung dengan harga t tabel. Nilai t tabel yang digunakan

adalah 1,75 yang diperoleh dari tabel distribusi t dengan 0,05 dan dk =

18. Pernyataan yang dipilih adalah pernyataan yang mempunyai nilai t hitung

> nilai t tabel (Edward dalam Azwar, 2012 : 151).

Berdasarkan analisis uji coba butir pernyataan skala sikap, dari 27 butir

pernyataan yang diajukan diperoleh 20 butir pernyataan yang memiliki nilai t

hitung > nilai t tabel sehingga pernyataan-pernyataan tersebut dapat digunakan

sebagai instrumen pengambilan data. Butir-butir pernyataan tersebut terdiri atas

jumlah pernyataan positif dan negatif yang sama yaitu 10 butir pernyataan positif

dan 10 butir pernyataan negatif sehingga tidak membuat pernyataan sikap tersebut

berpihak kepada salah satu respon baik atau buruk. Di bawah ini merupakan

rekapitulasi dari skala sikap yang dapat digunakan sebagai instrumen dalam

pengambilan data berdasarkan hasil uji coba instrumen (Tabel 3.14).

Tabel 3.14 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Skala Sikap

(34)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

18 14 Pendidikan + 2,75 1,75 Digunakan

19 15 Pendidikan + 1,90 1,75 Digunakan

20 16 Pendidikan + 2,00 1,75 Digunakan

23 17 Religius - 2,50 1,75 Digunakan

24 18 Religius - 2,20 1,75 Digunakan

25 19 Religius - 2,58 1,75 Digunakan

27 20 Religius + 3,20 1,75 Digunakan

Berdasarkan Tabel 3.14 di atas terlihat bahwa dari 27 soal angket skala

sikap yang diujicobakan, terdapat 20 soal yang diterima karena memenuhi kriteria

pengujian yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu pernyataan yang mempunyai

nilai t hitung > nilai t tabel (Edward dalam Azwar, 2012 : 151). Nomor-nomor

soal asli yang digunakan yaitu nomor soal 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 23, 24, 25, dan 27 yang kemudian diubah menjadi nomor soal baru

1-20. Dari ke-20 soal yang digunakan tersebut tujuh pertanyaan mengandung nilai

intelektual, enam pertanyaan mengandung nilai sosial-politik, tiga pertanyaan

yang mengandung nilai pendidikan, dan empat pertanyaan mengandung nilai

religius.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan meliputi :

a) Penentuan kelas sebagai sampel dalam penelitian

Dalam penelitian ini digunakan dua kelas yaitu kelas X-7 sebagai kelas

eksperimen yang melaksanakan pembelajaran Biologi berbasis nilai dan kelas X-8

sebagai kelas kontrol yang melaksanakan pembelajaran tanpa menyisipkan

nilai-nilai sains.

b) Pelaksanaan tes awal (pretest)

Tes awal diberikan untuk mengukur pengetahuan awal dan sikap siswa

terhadap nilai-nilai sains yang terkandung dalam materi Spermatophyta.

Pemberian tes awal dilaksanakan satu minggu sebelum proses pembelajaran

materi Spermatophyta dilakukan yaitu pada tanggal 14-15 Mei 2013.

(35)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Proses pembelajaran dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan yang

dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pada kelas eksperimen,

pembelajaran dilakukan dengan menyisipkan nilai-nilai sains pada saat guru

menjelaskan materi Spermatophyta dan pada LKS saat siswa melakukan diskusi

kelompok. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan satu yaitu

mencakup pengamatan pada beberapa tumbuhan Gymnospermae dan

Angiospermae sedangkan pada pertemuan dua yaitu mencakup kegiatan

pengamatan pada video dan bagan siklus hidup Gymnospermae dan

Angiospermae. Pada kelas kontrol, metode dan cakupan kegiatannya sama dengan

kelas eksperimen, hanya dalam pelaksanaannya tidak menyisipkan nilai-nilai

sains.

d) Pelaksanaan tes akhir (post-test)

Tes akhir (posttest) dilaksanakan setelah proses pembelajaran pada

pertemuan dua berakhir. Posttest dilakukan baik pada kelas eksperimen maupun

kelas kontrol. Posttest tersebut digunakan untuk mengetahui hasil pembelajaran

yang telah dilakukan berupa penguasaan konsep dan sikap siswa terhadap

nilai-nilai sains yang terkandung dalam subkonsep Spermatophyta.

e) Pengisian angket respon siswa

Pengisian angket respon siswa dilakukan setelah proses pembelajaran pada

pertemuan dua berakhir. Angket respon siswa hanya ditujukan untuk kelas

eksperimen yang dalam pembelajarannya berbasiskan nilai.

f) Analisis hasil pretest dan posttest, hasil sebaran angket skala sikap, dan hasil

angket respon siswa.

Analisis hasil pretest dan posttest, hasil sebaran angket skala sikap, dan

hasil angket respon siswa dilakukan secara manual oleh penulis.

3. Tahap Akhir

Tahap akhir dari penelitian ini meliputi beberapa kegiatan, di antaranya

yaitu:

a) Mengolah data hasil penelitian

(36)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c) Menarik kesimpulan

F. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh merupakan data berupa tes penguasaan konsep dan

angket skala sikap yang terdiri atas hasil pretest dan hasil posttest dan juga angket

respon siswa. Selanjutnya data-data tersebut diolah dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Analisis Tes Penguasaan Konsep

Analisis tes penguasaan konsep dilakukan untuk mengetahui kondisi

penguasaan subkonsep Spermatophyta pada kelas eksperimen berdasarkan hasil

pretest dan posttest yang dibandingkan dengan kelas kontrol.

a) Menentukan skor dan mengubahnya ke dalam bentuk nilai

Skor dihitung dari setiap jawaban siswa yang benar saja. Skor yang

diperoleh kemudian diubah menjadi nilai dengan ketentuan:

b) Melakukan Uji Prasyarat

Untuk menentukan pengolahan data menggunakan uji parametrik atau non

parametrik maka sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas.

1) Uji Normalitas chi kuadrat (χ2)

Uji normalitas dilakukan sebagai uji prasyarat sebelum melakukan uji

hipotesis. Uji normalitas dalam penelitian ini mengunakan uji chi kuadrat (χ2).

Adapun langkah – langkah dalam uji normalitas adalah sebagai berikut:

(a) Menentukan rentang:

(b) Menentukan banyak kelas interval

Nilai Siswa =

x 100 %

(37)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(c) Menentukan panjang kelas interval (P) =

(d) Membuat daftar distribusi frekuensi

(e) Menentukan rata-rata

(f) Menentukan simpangan baku

(g) Menentukan batas-batas kelas interval untuk menghitung luas di bawah kurva

normal.

(h) Menentukan nilai z

(i) Menentukan luas tiap interval (L)

(j) Menghitung frekuensi yang diharapkan (Ei)

(k) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dalam pengamatan (Oi)

(l) Menentukan nilai chi kuadrat (χ2)

(m)Membandingkan χ2 hitung dengan χ2 tabel dengan dk = k – 3 dalam daftar

dengan = 0,05. Bila harga χ2 hitung < χ2 tabel maka berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas (Uji F)

Uji homogenitas dilakukan sebagai uji prasyarat sebelum melakukan uji

hipotesis. Uji homogenitas dilakukan pada hasil pretest dan postest untuk

mengetahui apakah kedua kelas ekspeimen memiliki varians yang sama atau

tidak. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung uji homogenitas adalah : Banyak kelas = 1 + 3,3 log n

Keterangan: n = banyak data

z =

Ei = banyak data x L

(χ2) =

(38)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

S11 : Varians terbesar

S22 : Varians terkecil (Sudjana, 2005 : 249 )

Nilai Fhitung dibandingkan dengan nilai Ftabel, apabila Fhitung < Ftabel maka

varians homogen.

Tabel 3.15 Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Data Pretest Penguasaan Konsep Siswa

Komponen Pretest

Eksperimen Kontrol

n 32 32

Rata -rata 42,88 36,69

Median 43,00 37,00

SD 16,76 11,30

Nilai Max 80 57

Nilai Min 10 13

UJI NORMALITAS χ2

hitung 2,2 2,93

χ2

tabel 7,81 5,99

Kesimpulan Normal Normal

UJI HOMOGENITAS

Fhitung 2,2

Ftabel 1,84

Kesimpulan Tidak Homogen

Berdasarkan Tabel 3.15 nilai chi kuadrat (χ2) untuk uji normalitas data

pretest penguasaan konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut

diperoleh nilai χ2 hitung < χ2 tabel atau 2,2 < 7,81 untuk kelas eksperimen dan 2,93 <

5,99 untuk kelas kontrol. Baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki

nilai χ2 hitung < χ2 tabel yang berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

(39)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pretest penguasaan konsep siswa bersifat tidak homogen. Oleh karena itu,

pengujian selanjutnya dilakukan dengan analisis uji non parametrik.

c) Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan terhadap hasil pretest untuk mengetahui apakah

terdapat perbedaan mengenai subkonsep Spermatophyta kedua kelas. Setelah

menghitung uji prasyarat yaitu uji homogenitas diperoleh bahwa data bersifat

tidak homogen dan uji normalitas didapatkan data yang berdistribusi normal maka

selanjutnya dilakukan uji hipotesis non parametrik.

Tabel 3.16 Hasil Uji Wilcoxon Data Pretest Penguasaan Konsep Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol untuk n > 25

Data Median zhitung Kriteria Kesimpulan

Pretest Kelas

antara daerah penerimaan H0 maka H0 diterima.

(tidak berbeda signifikan)

Pretest Kelas

Kontrol 37

Berdasarkan analisis data pretest di atas dapat dilihat bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya

untuk mengetahui penguasaan konsep siswa setelah dilakukan pembelajaran

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilanjutkan dengan menggunakan hasil

posttest-nya.

2. Analisis Angket Skala Sikap

Analisis angket skala sikap dilakukan melalui langkah-langkah sebagai

berikut:

a) Menentukan skor

Untuk memudahkan pemberian skor maka disediakan kunci jawaban

(40)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang akan diolah adalah jumlah dari keseluruhan skor yang diperoleh dari setiap

pernyataan (Lampiran C4).

b) Uji Prasyarat

Untuk menentukan pengolahan data menggunakan uji parametrik atau

non-parametrik maka sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas. Untuk mengetahui suatu data bersifat normal maka dilakukan uji

normalitas dengan menggunakan uji chi kuadrat (χ2) dengan langkah-langkah

yang sama dengan pengujian normalitas pada data tes penguasaan konsep.

Tabel 3.17 Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Data Pretest Sikap Siswa

Komponen Pretest

Kesimpulan Normal Tidak Normal

UJI HOMOGENITAS

yang berdistribusi normal sedangkan pada kelas kontrol diperoleh hasil χ2 hitung > χ2

tabel menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak

(41)

Lastri Rahayu, 2013

Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

data pretest sikap siswa bersifat tidak homogen. Oleh karena itu, pengujian

selanjutnya dilakukan dengan analisis uji non-parametrik berupa uji Wilcoxon.

c) Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan terhadap hasil pretest untuk mengetahui apakah

terdapat perbedaan mengenai subkonsep Spermatophyta kedua kelas. Setelah

menghitung uji prasyarat normalitas dan homogenitas, didapatkan data bersifat

homogen dan berdistribusi tidak normal maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis

non-parametrik.

Tabel 3.18 Hasil Uji Wilcoxon Data Pretest Skala Sikap Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol untuk n > 25

Data Median zhitung Kriteria Kesimpulan

Pretest Kelas

antara daerah penerimaan H0 maka H0 diterima.

(tidak berbeda signifikan)

Pretest Kelas

Kontrol 42

Dengan demikian untuk melihat hasil pembelajaran Biologi berbasis nilai

terhadap sikap siswa maka dapat dilakukan dengan membandingkan hasil posttest

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

d) Menentukan Persentase Penerimaan tiap Variabel Nilai-Nilai Sains

Untuk mengetahui persentase sikap siswa terhadap variabel nilai-nilai sains

yang terkandung dalam subkonsep Spermatophyta maka skor yang telah diperoleh

masing-masing butir pernyataan pada variabel nilai tertentu dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

3. Pengolahan Data Angket Respon Siswa

% penerimaan variabel nilai =

Gambar

Tabel
Gambar   Halaman
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pertanyaan Tes Penguasaan Konsep
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Respon Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh P ersepsi Siswa Tentang Pengelolaan Kelas dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negri 1 Muntilan Tahun Ajaran

[r]

menduga umur simpan kerupuk bawang kentang yang dikemas dalam kemasan.. polypropylene, polyethylene, dan metalized plastic dengan

Masyarakat masih kurang memahami besarnya nilai ekonomi air, karena pentingnya manfaat air bagi kebutuhan hidup masyarakat, sehingga masyarakat sanggup membayar

Hal ini menyebabkan timbul persaingan didalam dunia usaha untuk menghadapi para pesaing yang terus berubah, kemajuan teknologi, kebijaksanaan perdagangan dan turunnya

Adanya komunikasi yang baik antara Anda dengan staf Alfamart Kapten Muslim 2 Medan. Tersedianya fasilitas dan perlengkapan yang baik dan memadai di Alfamart Kapten Muslim

Sebuah Tesis yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Administrasi Pendidikan. © Awang Setiawan

Bank Mandiri ( Persero ) Tbk Cabang Jakarta Thamrin dan untuk menentukan jumlah teller yang sebaiknya dioperasikan pada hari kerja serta untuk memperoleh jumlah teller yang tepat