• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 Pelaksanaan Pembinaan Kecakapan Sosial di SD Negeri Kab. Sleman (Penelitian Due Like 2003)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "1 Pelaksanaan Pembinaan Kecakapan Sosial di SD Negeri Kab. Sleman (Penelitian Due Like 2003)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i

HIBAH PENELITIAN PROGRAM DUE-LIKE Tahun Anggaran 2003

PELAKSANAAN PEMBINAAN KECAKAPAN SOSIAL

DI SEKOLAH DASAR NEGERI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

Tim Peneliti: Sudiyono, M. Si. Udik Budi Wibowo, M. Pd.

Dwi Esti Andriani, S. Pd. Slamet Lestari, S. Pd.

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

________________________________________________________________ Hibah Penelitian ini dibiayai oleh

Proyek DUE-Like Universitas Negeri Yogyakarta T.A. 2003 dengan Dasar Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian

(2)

i ABSTRAK

PELAKSANAAN PEMBINAAN KECAKAPAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR NEGERI KABUPATEN SLEMAN

Oleh: Sudiyono Udik Budi Wibowo

Dwi Esti Andriani Slamet Lestari

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) kecakapan sosial yang perlu dikembangkan oleh guru; 2) pola pembinaan kecakapan sosial yang dilakukan oleh guru; dan 3) alasan pembinaan kecakapan sosial dilakukan di SD Negeri Kabupaten Sleman.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah para kepala sekolah dan guru di SD Negeri Percobaan 2 Cabang Dinas Depok dan SD Negeri Tamanan 2 Cabang Dinas Kalasan Kabupaten Sleman. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Guru-guru telah mengembangkan kecakapan sosial yang mencakup aspek kerjasama, peduli, sikap empati, toleransi dan menyatakan pendapat; 2) Pola pembinaan kecakapan sosial dilakukan oleh guru melalui: a) Proses belajar mengajar yang dirancang, yaitu melalui topik atau materi, tugas dan diskusi; b) Proses belajar mengajar yang tidak dirancang yaitu berupa contoh baik yang dilakukan oleh guru sendiri terhadap anak-anak di kelas maupun contoh yang berupa penjelasan kasus atau peristiwa; dan (c) Kegiatan di luar proses belajar mengajar melalui upacara, pramuka, tugas piket, santri kilat, syawalan, takqiyat dan menengok teman atau keluarga yang sakit; 3) Pembinaan kecakapan sosial dilakukan di sekolah, karena: a) Pendidikan, terutama di sekolah dasar bertujuan tidak hanya mencetak manusia yang pintar tetapi juga bertanggungjawab terhadap masyarakat, bangsa dan negara, pendidikan bukanlah semata-mata pengajaran tetapi ada unsur mendidiknya; b) Para guru dan kepala sekolah juga sadar bahwa manusia sebagai makhluk sosial, yang dituntut untuk dapat hidup berdampingan, saling menghargai, toleransi, kerjasama; c) Pendidikan tidak dapat terlepas dari kehidupan masyarakat; d) Nilai kebersamaan sebagai dampak pembinaan kecakapan sosial sangat dijunjung tinggi karena merupakan jantung kehidupan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) peran kepala sekolah dalam pelaksanaan manajemen sekolah (2) Penerapan PAKEM di SD Negeri 4 Pengadegan (3)

Subjek dalam penelitian ini adalah 12 orang siswa SD kelas Akselerasi yang memiliki kemampuan penyesuaian sosial yang rendah di SD Negeri Percobaan Kota Medan.. Metode

Subjek dalam penelitian ini adalah 12 orang siswa SD kelas Akselerasi yang memiliki kemampuan penyesuaian sosial yang rendah di SD Negeri Percobaan Kota Medan.. Metode

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman konsep IPA Fisika siswa kelas V yang rendah di SD Negeri Kecamatan Sleman sehingga berpeluang terjadi miskonsepsi..

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan yang menjadi informan adalah pembantu rektor II (PR II), kepala biro, kepala bagian, kepala sub bagian, dan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi manajemen berbasis sekolah di SD Negeri Tambakrejo. Pendekatan penelitian adalah kualitatif deskriptif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses Pelaksanaan Manajemen Kesiswaan di SD Muhammadiyah 10 Cabang Banjarmasin 4 dan bagaimana upaya kepala sekolah SD

Hasil penelitian diketahui kebiasaan sarapan pagi pada anak sekolah dasar di SD Negeri Kledokan, Depok, Sleman, Yogyakarta sebagian besar dalam kategori biasa sarapan sebesar