TANAMAN HERBAL
UNTUK KESEHATAN
1. STRATEGI WHO 2014 – 2023. 2. PERPRES NO. 72 TAHUN 2012
( SISTEM KESEHATAN NASIONAL ). 3. UU. RI NO. 36 TAHUN 2009
( PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL ). 4. PERMENKES RI NO. 1109
MENYELARASKAN PENGEMBANGAN YANKESTRADKOM NASIONAL DGN SASARAN STRATEGI WHO 2014-2023 : a. Membangun manajemen akEf dari T/CM berbasis
pengetahuan melalui kebijakan nasional yang sesuai b. Promosi cakupan kesehatan universal melalui
integrasi pelayanan T/CM kedalam penyelenggaraan yankes dan perawatan secara mandiri
c. Memperkuat kualitas asuransi penggunaan T/CM yang layak, aman dan efekEf melalui pengaturan terhadap produk penyelenggaraan dan tenaga pelayanan
SISTEM KESEHATAN NASIONAL : (PERPRES NO.72 TAHUN 2012)
a. Yankes Tradkom dikembangkan melalui
pendidikan dan PelaShan dengan mengutamakan kualitas dan manfaat
b. Yankes Tradkom dilaksanakan secara sinergi dan integrasi dengan pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009
TENTANG
KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
Pasal 59
(1). Berdasarkan cara pengobatannya, pelayanan kesehatan tradisional terbagi menjadi :
a. Pelayanan Kesehatan Tradisional yang menggunakan keterampilan; dan b. Pelayanan Kesehatan Tradisional yang menggunakan ramuan
Pasal 61
(1). Masyarakat diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan, meningkatkan dan menggunakan pelayanan kesehatan tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya
(2). Pemerintah mengatur dan mengawasi pelayanan kesehatan tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dengan didasarkan pada keamanan, kepentingan dan perlindungan masyarakat
Pasal 60
(1). Setiap orang yang melakukan pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan alat dan teknologi harus mendapat izin dari lembaga kesehatan yang berwenang
TUJUAN
a. Melestarikan dan meningkatkan penggunaan tanaman herbal asli Indonesia untuk kesehatan dalam rangka kebugaran ( promotif dan preventif ) dan pengobatan ( kuratif dan rehabilitasi ).
b. Memberikan perlindungan pada pemakainya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
M O T T O
“ M A R E M “
M = Mudah
A = Aman
R = Rasionil
E = EfekSf
M = Murah
K E N D A L A
1. Banyaknya peraturan yang tumpang tindih.
2. Sikap mental para dokter dan pelayan kesehatan yang menganggap pengobatan dengan herbal adalah inferior (tidak ilmiah / kampungan ).
3. Belum dimasukkannya kedalam kurikulum pendidikan dokter, farmasi, akademi perawat dan kebidanan ( kalau pun ada hanya sekilas saja ).
4. Kurangnya penyuluhan pihak-pihak terkait pada pengguna, penyelenggara dan penghasil / penanam tanaman obat.
5. Banyaknya produk-produk import yang berbentuk suplemen dan obat, menyebabkan produk dalam negeri tenggelam.
PELAYANAN KESEHATAN
TRADKOM
I.
Pelayanan Kesehatan Tradisional.
II. Perpres No. 72 Tahun 2012
Pelayanan TRADKOM dikembangkan melalui : a. Pendidikan dan pelaEhan.
PELAYANAN KESEHATAN
KOMPLEMENTER
Dasar Hukumnya
I. Strategi WHO 2014-2023
a. Membangun management TRADKOM
berbasis pengetahuan melalui lokal wisdom. b. Integrasi pelayanan TRADKOM.
II. Permenkes RI No.1109 Tahun 2007
Ruang lingkup berdasar ilmu biomedik
a. Intervensi tubuh dan pikiran ( mind and body intervension).
b. Cara penyembuhan manual. c. Cara farmakologi dan biologi. d. Diet dan nutrisi.
DEFINISI
1.
Herbal Medik
2. Rempah ( spices )
KENYATAAN DI LAPANGAN
1. 30,4 % penduduk Indonesia memanfaatkan layanan kesehatan tradisional.
2. 49 % dari jumlah tersebut diatas memakai ramuan jamu.
a. Jamu.
b. Jamu terstandart ( pabrikan jamu di indonesia )
c. Fitofarmaka ( baru 6 jenis ).
4. Dari 3.000 jenis tanaman hanya :
a. 1.500 jamu berbasis kearifan lokal ( local wisdom ). b. 40 jamu terstandart.
c. 6 jenis fitofarmaka.
Hasil riset industri jamu tahun
2013, adalah :
Industri jamu ada 1.247 dengan rincian :
v 129 industri ( pabrikan jamu )
Tanaman obat asli Indonesia, sebagai berikut :
Ø Ada 3.000 jenis.
Ø Bahan obat di luar tanaman ada 1.000 jenis.
Ø Total 4.000 jenis bahan tanaman obat.
Ø Tanaman obat Indonesia yang bocor ke luar negeri, diantaranya sambiloto ( Androgenus Paniculata ) di produksi di Jepang dalam bentuk Androphyr ( Buah manggis, mengkudu, lidah buaya, kunyit, pasak bumi, kumis kucing, jahe, kulit pohon kina, gambir, pinang).
Ø Bocor kemungkinan dalam bentuk plasma nu4ah oleh peneli6 Indonesia ke luar negeri.
SARAN
1. Birokrasi perijinan harus di pangkas agar pendek.
2. Ijin edar diberikan asal sudah memenuhi dan lulus
uji toxiditas.
3. Uji coba efekSvitas diSngkatkan melalui
Puskesmas dan Rumah Sakit bekerjasama dengan perguruan Snggi terkait.
4. Riset terapan untuk obat herbal harus di
5. Import obat atau suplement dari luar di henSkan.
6. Undang-undang proteksi tanaman asli Indonesia untuk Sdak di eksport ke luar negeri dalam bentuk plasma nucah maupun tanaman.
7. Memberikan ijin riset dan pendanaannya kepada
lembaga riset pemerintah maupun swasta.
8. Memberikan penghargaan ( RecognaSon ) kepada