• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Lokasi Fasilitas Dengan Permintaan Acak Dalam Lingkungan Kompetitif Berdasarkan Pertimbangan Perilaku Pilihan Pelanggan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Model Lokasi Fasilitas Dengan Permintaan Acak Dalam Lingkungan Kompetitif Berdasarkan Pertimbangan Perilaku Pilihan Pelanggan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam lingkungan kompetitif saat ini, strategi untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan potensi keuntungan terdiri dari dua jenis yaitu mengua-sai pasar yang ada dan memperluas cakupan pasar. Meskipun strategi pemasaran seperti merek, harga, promosi, iklan, segmentasi produk dan pelanggan, loyalitas pelanggan mampu mempertahankan pelanggan yang ada. Namun tetap dibu-tuhkan perluasan cakupan pasar seperti menambah sejumlah fasilitas baru untuk mengurangi daya saing. Laba atas investasi di pasar yang ada dibatasi oleh ukuran dan potensi ekonomi dari cakupan pasar geografis atau area perdagangan. De-ngan demikian, peningkatan cakupan pasar merupakan pilihan yang lebih layak bagi perusahaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif.

Persoalan lokasi fasilitas kompetitif adalah persoalan yang dikenal dalam optimasi kombinatorial dengan aplikasi dalam distribusi dan perencanaan suatu produksi, misalnya dalam memilih dan menentukan suatu lokasi toko dari bebera-pa pilihan tembebera-pat yang berpotensial untuk mengalokasikan permintaan pelanggan sedemikian hingga dapat meminimalkan biaya operasional.

Tujuan umum untuk berbagai model adalah untuk mendukung keputusan lokasi fasilitas baru dalam rangka mengambil keuntungan kompetitif lebih dari pesaing di pasar. Biasanya, model lokasi yang kompetitif berfokus pada dua ma-salah yaitu menemukan fasilitas baru di antara sejumlah pesaing yang telah ada dan mengalokasikan pelanggan untuk fasilitas tertentu. Masalah lokasi tif yang optimal dalam menempatkan fasilitas pada lingkungan yang kompeti-tif, telah banyak dikembangkan untuk sejumlah model adalah untuk mendukung keputusan lokasi fasilitas baru dalam rangka mengambil keuntungan lebih dari pesaing di pasar (Lee, 2008).

Lokasi yang optimal akan ditentukan dengan mencari daerah yang lebih sedikit jumlah pesaingnya, namun kenyataannya fasilitas baru harus dipilih sesuai dengan potensi pasar yang dapat ditampilkan oleh distribusi permintaan,

seg-1

(2)

2

mentasi permintan, dan posisi fasilitas yang kompetitif, serta ketidakpastian ten-tang lingkungan di masa depan. Namun Pemilihan lokasi suatu perusahaan akan mempengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan tersebut secara keseluruhan, mengingat lokasi sangat mempengaruhi biaya tetap maupun biaya variabel, baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Berdasarkan distribusi permin-taan seragam, keputusan lokasi terbaik perusahaan adalah menempatkan fasilitas baru yang akan menghindari persaingan, (Goodchild, 1984).

Dengan semakin pesatnya pertumbuhan ekonomi dimasyarakat, menyebab-kan semakin banyaknya permintaan kebutuhan oleh para pelanggan. Permin-taan konsumen yang berbeda-beda disetiap individu menimbulkan keberagaman perilaku konsumen, sehingga perusahaan akan membentuk lokasi fasilitas baru di lingkung-an yang kompetitif untuk memenuhi kebutuhan para konsumen dan memeperkecil persaingan dalam pasar.

Dalam penelitian ini, pemilihan perilaku konsumen digabungkan dalam mo-del lokasi kompetitif dengan permintaan acak sehingga dapat diperoleh momo-del lokasi fasilitas dengan permintaan acak dalam lingkungan kompetitif yang ber-beda. Model lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model lokasi kompetitif dengan permintaan acak yang diteliti oleh Uno, et. al (2009) yang akan dimodifikasi dengan perluasan model Multificative Competitive Interactive (MCI) dengan mempertimbangkan perilaku pilihan pelanggan.

1.2 Perumusan Masalah

Penentuan lokasi fasilitas adalah persoalan yang sulit karena berkaitan de-ngan penentuan pencarian fasilitas dede-ngan adanya sejumlah pesaing yang harus memenuhi distribusi permintaan, perilaku pelanggan, dan lokasi dengan adanya permintaan yang acak. Sehingga diperlukan model lokasi fasilitas yang tepat untuk dapat memenuhi penentuan lokasi fasilitas. Masalah pada penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan model lokasi fasilitas kompetitif yang difor-mulasikan terhadap adanya permintaan acak serta dimodifikasi dengan model MCI yang dibatasi dalam ruang diskrit.

(3)

3

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah memformulasikan model lokasi fasilitas kompetitif dengan permintaan acak terhadap perilaku pilihan konsumen dengan memperluas dan memodifikasi modelMultificative Competitive Interactive(MCI).

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca untuk menambah literature tentang persoalan lokasi fasilitas dengan permintaan acak dalam lingkungan kompetitif dan menjadi sumbangan pemikiran bagi peneliti lain.

1.5 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat literature dan kepustakaan. Untuk memperoleh mo-del lokasi fasilitas dengan permintaan acak dalam lingkungan kompetitif dengan memformulasikan model lokasi kompetitif dengan permintaan acak. Pendekatan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan informasi dari literatur-literatur mengenai model lokasi fa-silitas kompetitif

2. Mempelajari teori-teori yang terkait dengan model-model lokasi fasilitas, lingkungan kompetitif dan menganalisa berbagai faktor-faktor pendukung.

3. Menentukan model yang tepat untuk dapat diformulasikan terhadap lokasi kompetitif dengan permintaan acak

4. Memodifikasi model lokasi kompetitif dengan permintaan acak dengan mo-del MCI yang telah diperluas.

Referensi

Dokumen terkait

●個 人属性 性別 年齢 勤続年数 博士 号の取得 大学院課程終了 管理職 基礎研究部門 に所属 応用研究部門 に所属 製薬会社の研

normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data. normal atau mendekati

Pada sesi ini Saudara akan memulai kegiatan Guru Pembelajar (GP) Moda Dalam Jaringan (Daring) dengan terlebih dahulu mempelajari petunjuk penggunaan Modul Pengembangan dan

Menurut Sawyer’s tujuan audit internal adalah sebagai berikut :.. Menilai apakah kegiatan pengendalian yang ada sudah cukup memadai dan terbukti efektif untuk mencapai tujuan

14. Mengidentifikasi bunyi, makna kalimat, Wacana Tentang Menjelaskan arti-arti kata yang terkandung dalam topik: ﺔﻓﺎﻘﺜﻟاو تﻼﺣﺮﻟا.. gagasan, unsur kebahasaan,

Karstifikasi di daerah ini menghasilkan peta kontur yang dicirikan oleh kontur yang khas, merupakan ekspresi dari morfologi depresi, dan bukit-bukit kerucut sebagai

Menghadapi hal tersebut maka pendidikan termasuk pendidikan di perguruan tinggi harus mampu menyiapkan generasi penerus yang memiliki kemampuan dan kebiasaan

LKIR yang telah diselenggarakan sejak tahun 1969 merupakan salah satu wadah bagi siswa untuk berkompetisi di bidang penelitian ilmiah dan inovasi sekaligus sebagai