• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan penggunaan IT beserta dampa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbandingan penggunaan IT beserta dampa"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Perbandingan penggunaan

IT

beserta dampaknya pada bisnis

UKM

Disusun oleh:

BALDRI 13523017

BIMO PRAKOSO 13523078

VICKY ROYIBHA 13523103

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

2016

(2)

DAFTAR ISI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 12

3.1 Alur Penelitian ... 12

3.2 Pendekatan Penelitian ... 13

3.2.1 Populasi ... 13

3.2.2 Teknik Pengambilan Data ... 13

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ... 13

3.2.4 Teknik Analisa Data ... 14

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 15

4.1 Hasil Pengambilan Data ... 15

4.2 Hasil Analisa Data ... 15

4.2.1 Grafik 1 - Media yang digunakan dalam promosi produk ... 16

4.2.2 Grafik 2 - Strategi Pemasaran ... 17

4.2.3 Grafik 3 - Cara Memanfaatkan Media Sosial ... 18

4.2.4 Grafik 4 - Rata-rata Pendapatan per Bulan (dalam Rupiah) ... 19

4.2.5 Grafik 5 - Area Wilayah Penjualan Produk ... 20

(3)

2

5.1 Kesimpulan ... 21

5.2 Saran ... 22

DAFTAR PUSTAKA ... 23

(4)

3 DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.2.1 Grafik 1 ... 15

Gambar 4.2.2 Grafik 2 ... 16

Gambar 4.2.3 Grafik 3 ... 17

Gambar 4.2.4 Grafik 4 ... 18

(5)

4 DAFTAR TABEL

(6)

5 RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknologi dalam hal ini media digital dapat benar-benar membantu para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam menjalankan bisnisnya, kemudian bagaimana seharusnya cara mereka memanfaatkan teknologi agar teknologi itu memberikan keuntungan yang signifikan terhadap bisnis mereka.

(7)

6 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Penggunaan media digital sebagai suatu alat transaksi jual beli tidak bisa lagi dihindari untuk saat ini, kemudahan yang ditawarkan serta biaya yang rendah untuk mengaplikasikannya membuat banyak pelaku bisnis memanfaatkan media digital sebagai tempat mereka melakukan transaksi jual beli, hingga promosi. Media digital sendiri ada berbagai macam bentuknya, bisa berupa media sosial seperti

Instagram, Facebook, kaskus dan Twitter atau berbagai online marketplace yang memang ditujukan untuk memfasilitasi para pelaku usaha itu untuk menjual

barang-barang mereka seperti BukaLapak, Tokopedia, dan sebagainya. Pemerintah pun gencar untuk terus mendorong para pelaku ukm agar membuka dan memanfaatkan toko online sehingga produk yang mereka miliki tidak hanya dipasarkan di satu lokasi namun bisa menjangkau wilayah yang lebih luas seperti seluruh daerah di Indonesia atau bahkan mancanegara. Bentuk dorongan yang diberikan oleh pemerintah bisa dilihat dari lahirnya roadmap e-commerce dari hasil rapat koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang membahas beberapa isu strategis terkait e-commerce seperti logistik, pembiayaan, pajak, perlindungan konsumen, dan lainnya.

Namun, bentuk dukungan dan dorongan yang diberikan oleh pemerintah memang tidak lantas menghilangkan kesenjangan digital yang terjadi diberbagai bidang termasuk di dunia bisnis. Persoalan mengenai kesenjangan digital tidak bisa hanya dilihat dari permasalahan infrastruktur IT yang belum memadai atau kurangnya akses seseorang maupun suatu kelompok ke teknologi informasi, kesenjangan digital harus bisa dilihat dengan spektrum yang lebih luas bahwa ternyata masalah ini juga disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor ekonomi, sosial, politik, budaya, gender, dan sebagainya, salah satu faktor yang berperan

(8)

7 pelaku usaha yang beranggapan bahwa ketika mereka telah memanfaatkan media digital atau membuka toko-nya secara online maka seketika akan berdampak signifikan terhadap pendapatan yang akan mereka peroleh, lalu kekurangan-kekurangan lainnya seperti pemanfaatan media digital yang tidak dibarengi dengan visi, misi serta strategi bisnis yang akan dilakukan, bahkan banyak dari mereka yang masih belum memiliki tujuan yang jelas mengenai target apa yang hendak dicapai di masa yang akan datang. Pada akhirnya bisnis yang mereka geluti cenderung stagnan dan tidak berkembang kearah yang diharapkan serta media digital yang digunakan juga tidak dapat memberikan keuntungan yang berarti akibat cara pemanfaatannya yang selalu sama dan tidak memiliki unsur pembeda.

Oleh sebab itu pada penelitian kali ini kami ingin mencoba mengetahui lebih lanjut tentang apa saja yang menjadi faktor penyebab terjadinya kesenjangan digital di dunia usaha khususnya pada pelaku usaha kecil menengah dengan mengambil sampel dari beberapa pelaku usaha di kalangan mahasiswa yang bergerak di bisnis baju dan konveksi. Kami ingin melihat bagaimana mereka memanfaatkan media

digital sebagai alat untuk berjualan dan promosi kemudian sejauh mana media digital memberikan keuntungan terhadap bisnis yang sedang mereka geluti dengan

membandingkan cara mereka memanfaatkan media digital, lalu media digital yang digunakan, strategi marketing yang dimiliki, jangkauan wilayah penjualan, hingga pendapatannya.

1.2Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat beberapa permasalahan yang diangkat dan akan

dipecahkan. Masalah tersebut adalah :

1. Sejauh mana media digital memberikan keuntungan terhadap bisnis yang digeluti?

(9)

8 3. Apa rencana atau target para narasumber dalam waktu dekat dan cara

mereka mencapainya?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah teknologi dalam hal ini media digital dapat benar-benar membantu para pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya, kemudian bagaimana seharusnya cara mereka memanfaatkan teknologi agar teknologi itu memberikan keuntungan terhadap bisnis mereka.

1.4Batasan Penelitian

Agar tidak menyimpang penelitiannya dan lebih terarah dari yang direncanakan maka di buat batasan penelitian, yaitu :

1. UKM yang digunakan sebagai objek penelitian yaitu hanya UKM clothing dan konveksi.

2. UKM tersebut berasal dari kalangan mahasiswa.

3. UKM berasal dari mahasiswa UII atau area produksi berada di Jogja

4. Teknik Penelitian yang dilakukan hanya menggunakan teknik wawancara.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapatkan dengan adanya penelitian ini bagi:

1. Peneliti

(10)

9 b. Peneliti mengetahui cara pemanfaatan sosial media setiap UKM dalam

aktivitas penjualan maupun promosi produk mereka.

c. Peneliti mengetahui sosial media apa yang efektif dalam menjalankan proses bisnis suatu UKM.

2. Masyarakat

a. Masyarakat mengetahui bagaimana cara pemanfaatan sosial media yang baik dan benar untuk para pelaku bisni UKM maupun yang hendak memulai bisnis UKM.

(11)

10 BAB II

KAJIAN TEORITIK

2.1Tinjauan Pustaka

Pada tinjauan pustaka ini, diambil beberapa contoh penelitian terdahulu sebagai panduan ataupun contoh untuk penelitian yang dilakukan yang nantinya akan menjadi acuan dan perbandingan dalam melakukan penelitian. Dalam tabel tinjauan pustaka ini terdapat 2 jurnal yang menjadi aspek perbandingan.

Tabel 2.1 Tabel Tinjauan Pustaka

No. Judul

Penelitian Penulis Metode Penelitian

Hasil

Sosial media sebagai Integrated Marking Communication (IMC)

(12)

11 2.2Hipotesis

Ada pertanyaan besar yang muncul ketika kami ingin meneliti tema ini yaitu

apakah media sosial dapat benar-benar mendukung para pelaku ukm khususnya dikalangan mahasiswa agar bisa meningkatkan penjualan produk mereka,

(13)

12 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Alur Penelitian

Diagram alur penelitian ini adalah :

Pengumpulan Data Identifikasi

Masalah Masalah

Pengolahan Data

Hasil Akhir dan Penarikan Kesimpulan

Penentuan Sampel

(14)

13 3.2Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang beroriantasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah karena orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistik dan

mendasar atau bersifat kealamiahan serta tidak bisa dilakukan di laboratorium melainkan harus terjun di lapangan.

3.2.1 Populasi

Populasi atau sampel yang kita teliti untuk diambil dan diolah datanya yaitu UKM yang bergelut dalam bidang clothing dan konveksi. Sampelnya berjumlah 5 sampel, 4 diantaranya clothing dan 1 lainnya konveksi. Sampel clothingnya yaitu Barndsmith, B.G.S.T, B.A.S.I.C, dan Senderan. Sementara sampel untuk konveksi yaitu Palkoba Konveksi.

3.2.2 Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara survey secara langsung menemui narasumber dan melakukan wawancara dengan narasumber terkait dengan topik yang dibahas dan menanyakan beberapa pertanyaan kepada narasumber.

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi survey langsung mendatang lokasi narasumber/UKM, dan wawancara langsung dengan narasumber. Sehingga dari hasil wawancara yang kami lakukan, kami mendapatkan informasi dari narasumber berupa data seperti media sosial apa yang banyak digunakan untuk membantu promosi UKM mereka, strategi bisnis

(15)

14 mengetahui ruang lingkup wilayah penjualan produk mereka, serta seberapa besar pendapatan mereka dalam mengelolah bisnis mereka.

3.2.4 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang kami lakukan yaitu menggabungkan data yang diperoleh untuk diolah dan dilakukan proses perbandingan tiap jenis UKM dalam hal media sosial yang banyak digunakan untuk membantu promosi UKM, strategi bisnis yang dilakukan untuk mengembangkan produk ataupun menarik pelanggan agar bisa tetap menggunakan produk mereka, cara mereka memanfaatkan media social untuk mendapatkan pelanggan dan mengenalkan produk

mereka, ruang lingkup wilayah penjualan produk mereka, serta seberapa besar pendapatan mereka dalam mengelolah bisnis mereka.

(16)

15 BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Pengambilan Data

Data yang didapatkan dari hasil survey dan wawancara kami bersama narasumber dari setiap UKM yaitu data factual seperti media sosial apa yang banyak digunakan untuk membantu promosi UKM, strategi bisnis yang dilakukan untuk mengembangkan produk ataupun menarik pelanggan agar bisa tetap menggunakan produk mereka, cara mereka memanfaatkan media social untuk mendapatkan pelanggan dan mengenalkan produk mereka, ruang lingkup wilayah penjualan produk mereka, serta seberapa besar pendapatan mereka dalam mengelolah bisnis mereka. Data tersebut nantinya akan dijadikan bahan perbandingan untuk kemudian diolah dan dianalisa

4.2 Hasil Analisa Data

(17)

16 4.2.1 Grafik 1 - Media yang digunakan dalam promosi produk

Gambar 4.2.1 Grafik 1

 Instagram menjadi media yang paling digunakan dalam promosi produk dengan persentase 100% atau sebanyak 5 pilihan. Itu berarti setiap narasumber menggunakan Instagram dalam promosi produk mereka.

 Aplikasi messenger LINE yang mendapat persentase 80%, atau sebanyak 4 pilihan dari 5 narasumber. Hal ini wajar mengingat aplikasi messenger LINE digunakan untuk membalas pesan dari pembeli baik itu pemesanan barang maupun hanya bertanya tentang produk yang dijual.

 ‘Others’ disana mendapat persentase 60%, yaitu ada sekitar 3 pilihan. Dalam survey kami, others disana adalah cara promosi produk para narasumber tanpa melalui media social, contohnya seperti melalui iklan di koran dan radio, ataupun menyebarkan produk yang dijual dengan metode mulut-ke-mulut.

 Sementara daftar media lainnya yaitu Facebook, Snapchat, dan Youtube menjadi minoritas dengan masing-masing mendapat persentase 20% atau hanya 1 pilihan tiap media.

Kesimpulan dari grafik diatas yaitu Instagram menjadi media yang paling ampuh dalam promosi produk karena selain mudah dan cepat, para konsumen umumnya

60.00%

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00% Others (3)

(18)

17 lebih mudah mencari produk yang mereka cari melalui fitur ‘Search’ di Instagram dibantu dengan tambahan ‘Hashtags’ yang membantu proses pencarian produk lebih cepat dan akurat.

4.2.2 Grafik 2 - Strategi Pemasaran

Gambar 4.2.2 Grafik 2

 Berdasarkan grafik diatas, memperluas jaringan adalah cara terbaik yang digunakan oleh narasumber dalam strategi pemasaran mereka dengan persentase sebesar 50% atau 3 pilihan.

 Memperbanyak promosi produk, update katalog terbaru, dan meningkatkan kualitas masing-masing mendapatkan persentase sebesar 33.33% atau sebanyak 2 pilihan. Pilihan lainnya yaitu mengadakan event, dan bekerja sama dengan brand lain hanya mendapat persentase masing-masing 16.67% atau 1 pilihan saja.

Kesimpulan dari grafik diatas adalah bahwa strategi pemasaran terbaik yang dijalankan adalah dengan memperluas jaringan, bisa dengan cara memperluas area penjualan produk ataupun memperluas koneksi usaha dengan cara mengikuti acara atau event yang berkaitan dengan bisnis yang dijalankan.

16.67%

-5.00% 5.00% 15.00% 25.00% 35.00% 45.00% 55.00% Bekerja sama dengan brand lain (1)

(19)

18 4.2.3 Grafik 3 - Cara Memanfaatkan Media Sosial

Gambar 4.2.3 Grafik 3

 Berdasarkan grafik diatas, sering update produk dan katalog menjadi cara pemanfaatan media social yang paling banyak dipilih oleh narasumber dengan persentase 60% atau 3 pilihan.

 Sementara menyelenggarakan kompetisi atau event foto dan memberi feedback atau respon terhadap customer masing-masing mendapat

persentase 20% atau hanya 1 pilihan.

Kesimpulan dari grafik diatas yaitu dengan melakukan update produk dan katalog secara rutin menjadi cara pemanfaatan social media yang paling banyak dipilih karena jika kita sering mengupdate halaman social media kita dengan produk yang baru dan menarik, maka akan dipastikan akan menarik lebih banyak lagi konsumen yang akan membeli produk kita. Karena ketika kita menganggap bahwa akun social media para penjual (UKM) tidak pernah mengupdate produk atau katalognya, konsumen bakal mengira kalau UKM tersebut mungkin sudah tidak ada lagi dan tidak bisa melakukan interaksi tanya jawab di social medianya.

20%

60% 20%

Cara Memanfaatkan Media Sosial

Menyelenggarakan kompetisi atau event foto

Sering update produk dan katalog

(20)

19 4.2.4 Grafik 4 - Rata-rata Pendapatan per Bulan (dalam Rupiah)

Gambar 4.2.4 Grafik 4

 Berdasarkan grafik diatas, B.G.S.T menjadi UKM yang mendapat rata-rata pendapatan per bulan paling besar dari kelima UKM tersebut, dengan

rata-rata pendapatan mencapai 4 juta Rupiah per Bulan. Pendapatan minimum B.G.S.T per bulan mencapai 3 juta Rupiah, sedangkan pendapatan

maksimum per bulannya dapat mencapai 5 juta Rupiah.

 UKM Palkoba mendapat rata-rata pendapatan per bulan 2,5 juta Rupiah, dengan minimum pendapatan per bulan 2 juta Rupiah sampai dengan maksimum 3 juta Rupiah.

 UKM Senderan juga mendapat rata-rata pendapatan per bulan mulai dari minimum 500 ribu Rupiah sampai dengan maksimum 3 juta Rupiah.

 Sementara dua UKM lainnya yaitu Barndsmith dan B.A.S.I.C masing-masing mendapatkan rata-rata pendapatan 1 juta 350 ribu Rupiah dan 1 juta 150 ribu Rupiah per bulannya, dengan pendapatan minimum per bulan

Rata-rata Pendapatan per Bulan (dalam Rupiah)

(21)

20 masing-masing 950 ribu Rupiah dan 800 ribu Rupiah, dengan maksimal pendapatan per bulannya sama-sama di angka 1,8 juta Rupiah dan 1,5 juta Rupiah.

Kesimpulan dari grafik diatas yaitu UKM dengan rata-rata pendapatan per bulan terbesar diraih oleh B.G.S.T dengan rata-rata pendapatan 4 juta Rupiah per bulannya. Hal itu wajar mengingat strategi pemasaran dan target penjualan B.G.S.T berjalan dengan baik dan cenderung stabil setiap bulannya. Sehingga ketika mereka meluncurkan produk baru (yang biasanya per edisi) setiap bulannya, mereka bisa menjual habis produk di edisi tersebut dalam waktu satu bulan saja, dan meraih rata-rata pendapatan per bulan yang tinggi dan cukup jauh dengan UKM lainnya yang ada di daftar.

4.2.5 Grafik 5 - Area Wilayah Penjualan Produk

Gambar 4.2.5 Grafik 5

Kesimpulan dari grafik diatas adalah bahwa sebagian besar Pulau Jawa (Jakarta, Yogyakarta. Jawa Timur [Surabaya]) dan beberapa bagian di Pulau Sumatera (Riau), Pulau Kalimantan (Samarinda), dan Pulau Sulawesi (Makassar) sudah masuk dalam jangkauan penjualan produk para pelaku bisnis.

40.00%

(22)

21 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah melakukan wawancara dengan lima pelaku usaha yang berasal dari mahasiswa yaitu pemilik konveksi Palkoba dan Senderan kemudian pemilik usaha baju atau clothing BGST, brndsmith, dan B.A.S.I.C diperoleh suatu kesimpulan bahwa :

1. Menggunakan media social merupakan salah satu cara yang ampuh dalam membantu memasarkan produk yang mereka miliki.

2. Media social yang paling banyak digunakan dalam hal memasarkan produk bisnis mereka yaitu Instagram sebagai katalog produknya, dan line sebagai media berinteraksi dengan pelanggannya.

3. Hanya dengan media social mereka bisa memasarkan produk mereka dalam jangkauan yang sangat luas, bahkan bisa menjangkau diluar propinsi Yogyakarta.

(23)

22 5.2Saran

(24)

23 DAFTAR PUSTAKA

Siswanto, T. (2013). Optimalisasi Sosial Media sebagai Media Pemasaran Usaha Kecil dan Menengah. 7.

Wahid, F., & Iswari, L. (2007). ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI OLEH USAHA KECIL DAN

(25)

24 LAMPIRAN

1. Daftar Pertanyaan

(26)

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN

1. Sejak kapan awal mula bisnis anda berdiri? (ceritakan proses berdirinya

seperti siapa saja yang terlibat, dll).

2. Adakah alasan khusus kenapa anda lebih memilih berbisnis di bidang_______? 3. Darimana anda mendapatkan modal untuk mendirikan usaha ini? Apakah

modal sendiri atau kerjasama dengan pihak lain?

4. Orang yang bergerak dibidang yang anda tekuni ini sangat banyak, baik dari kalangan mahasiswa atau bukan. Lantas bagaimana agar usaha anda (produk) dikenal oleh orang lain? Apa yang membuat produk anda disukai pihak lain? Media apa yang anda gunakan untuk memasarkan produk anda?

5. Selain media sosial adakah cara lain yang anda gunakan untuk mengenalkan produk anda kepada konsumen?

6. Dengan promosi melalui media sosial dari daerah mana saja pelanggan produk anda berasal?

7. Pernahkah anda mendata pelanggan-pelanggan anda seperti pelanggan dari daerah mana yang paling sering membeli produk anda? Apa yang membuat mereka tertarik dengan produk yang anda jual? Produk seperti apa yang paling laku dan sebagainya?

8. Ketika diawal mula bisnis ini berdiri dari kalangan mana orang yang menjadi target penjualan anda pertama kali? (teman sekolah, kuliah, dan sebagainya?) 9. Dan dibanding saat ini dengan media promosi melalui sosial media apakah anda telah berhasil menarik orang-orang yang tidak tahu produk anda dan tidak pernah menggunakan produk anda menjadi pelanggan anda?

10. Bagaimana cara anda berinteraksi dengan pelanggan anda melalui media

sosial?

11. Melalui media sosial berapa peningkatan jumlah pelanggan anda hingga saat ini?

(27)

13. Menurut anda apakah media sosial sudah cukup digunakan sebagai sarana anda mengenal produk atau brand anda?

14. Hingga hari ini bagaimana jumlah pelanggan baru dari bisnis anda? Apakah cenderung naik setiap bulannya atau malah stagnan?

(28)

LAMPIRAN 2

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA

Palkoba (Hendra Setiawan)

Q : bisa diceritakan tentang bisnis yang anda miliki?

A : bisnis ini didirikan oleh kami berdua, ketika saya (x) diajak oleh Baldri untuk mencoba peruntungan di bidang konveksi sebagai mitra bisnis, sebenarnya saya telah bergelut terlebih dulu di dunia ini namun memang belum serius untuk menekuninya dan ketika muncul ajakan itu saya langsung meng-iyakannya karena kebetulan ada teman yang juga sungguh-sungguh untuk mencoba bisnis ini dan saat itu dia juga memiliki cukup banyak pesanan sehingga saya tertarik untuk kembali menekuni bisnis ini secara serius dengan cara bermitra dengan baldri.

Q : diawal-awal berdiri bagaimana cara anda mendapatkan modal?

A : uniknya ketika usaha ini berdiri kami tidak memerlukan modal, karena kami saat itu hanya sebagai reseller dari konveksi lain kemudian pelan-pelan mendapat pesanan lalu pendapatan yang kami peroleh dari pesanan-pesanan itu dikumpulkan dan ketika sudah cukup baru kami mendirikan bisnis ini. Q : sejauh pengetahuan anda apakah bisnis ini cukup banyak digeluti oleh

kalangan mahasiswa?

A : banyak banget, banyak sekali mahasiswa yang mencoba bisnis dibidang konveksi termasuk teman-teman saya.

Q : lalu apakah ada alasan khusus kenapa anda memilih mencoba bisnis ini dangan resiko saingan yang sangat banyak?

A : awalnya saya ingin mencoba bisnis makanan tapi di bisnis makanan resiko ketika makanan yang basi karena tidak habis terjual sangat tinggi belum lagi modal besar yang harus dikeluarkan sehingga saya mencari alternatif bisnis lain yang lebih lebih mudah mengurusnya dan barangnya tahan lama untuk itu saya memilih bisnis ini terlebih ketika melihat gaya berbusana mahasiswa yang cukup sering berganti-ganti pakaian membuat saya semakin tergiur untuk mencoba usaha ini.

Q : ketika awal mula berdiri bagaimana cara anda mengenalkan produk anda ke orang lain?

(29)

Q : siapa target awal bisnis anda?

A : kami menyasarkan produk kami ke mahasiswa-mahasiswa di lingkungan UII

Q : apa saja media promosi yang digunakan hingga saat ini?

A : untuk saat ini kami masih menggunakan Intagram, Facebook, dan BBM Q : jika dibandingkan media promosi dari mulut ke mulut dan menyebarkan

berbagai surat kerjasama dengan promosi melalui media online mana yang lebih menguntungkan?

A : media sosial sangat membantu kami, dari situ kami bisa berkomunikasi dengan orang yang ada diluar target pasar kami dan pasti akan selalu ada pesanan yang berasal dari luar target pasar kami entah itu dari luar universitas, luar kota, atau bahkan luar provinsi.

Q : apakah ketika bisnis ini berdiri anda juga langsung memanfaatkan media sosial?

A : tidak, baru sekitar sebulan setalah usaha ini berdiri kami mulai merasa perlu untuk membuat akun media sosial supaya bisa menyasarkan jasa kami diluar target pasar yang telah ditentukan

Q : sebelum ada media sosial apakah pesanan yang datang cukup lancar? A : tidak, sewaktu bisnis ini berdiri pesanan tidak begitu lancar karena saat itu

kami juga belum terlalu serius menjalankannya namun setalah sebulan berjalan mulai terasa bahwa usaha ini cukup menggiurkan dari sisi finansial dari situlah kami baru mulai serius unutk menekuninya

Q : dengan aadanya media sosial apakah ada peningkatan terhadap pelanggan anda?

A : setiap bulan selalu ada peningkatan jumlah pelanggan karena dengan media sosial kami bisa mendapatkan pelanggan dari luar kampus UII, dan kami juga telah menyelesaikan beberapa pesanan dari pelanggan yang ada diluar kampus UII

Q : dari ketika media sosial yang anda miliki mana yang paling banyak mendatangkan pelanggan baru?

A : kebanyakan dari Instagram

Q : dengan cara promosi konvensional dan dengan media sosial mana yang paling membantu kalian?

A : promosi dengan media sosial yang paling membantu kami karena bisa menghemat waktu, tenaga, serta biaya walaupun tidak dapt dipungkiri media sosial belum banyak mendatangkan keuntungan buat kami

Q : apakah media sosial cukup sebagai media promosi kalian?

(30)

Q : sewaktu anda membuka akun media sosial pertama kali apakah terlihat peningkatan yang signifikan terhadap jumlah pelanggan?

A : peningkatannya terasa sangat signifikan ketika itu

Q : apa visi anda tentang media digital yang akan digunakan di masa yang akan datang untuk meningkatkan keuntungan bisnis anda?

A : kami berencana untuk menawarkan jasa kami melalui berbagai platform e-commerce yang tersedia seperti bukalapak, tokopedia, olx dan sebagainya, belum bisa di realisasikan dalam waktu dekat akibat kesibukan kuliah dan ada kegiatan lain yang harus dikerjakan.

Q : ada hal lain yang ingin disampaikan terkait media digital sebagai sarana promosi kalian?

A : media sosial sangat membantu kami dalam menjalankan bisnis ini terutama dalam hal promosi terbukti ketika chanel media sosial ini kami buka pesanan yang datang dari luar kampus meningkat sangat pesat, namun kami tetap tidak bisa mengesampingkan promosi dengan gaya konvensional karena kami juga butuh berinteraksi dengan para pelanggan untuk menjaga hubungan baik antara penjual dan pembeli

BGST (Dito Herlyanto)

Q : bisa diceritakan tentang bisnis yang anda miliki?

A : bisnis saya berdiri ditahun 2014 dan bergerak di bidang clothing dengan menciptakan suatu brand sendiri yang bernama BGST (Be Gentle Stay True) awalnya brand ini di peruntukan untuk pria namun setalah sekian lama berjalan kami berinovasi untuk menciptakan produk-produk yang juga dapat digunakan oleh wanita, dalam membuat produk ini kami mencoba meninggalkan tren cloting yang ada sekarang, kami mencoba mencari sendiri pola, bahan, kemudian jenis-jenis jahitan yang berbeda dengan yang lain.

Q : kenapa anda memilih bisnis ini?

A : sejak dulu saya suka berbagai hal tentang fashion, dan kebutulan juga sering ikut orang lain untuk kerja di bidang ini sehingga saya tertarik untuk menciptakan suatu brand sendiri diluar dari tren clothing yang ada sekarang Q : bagaimana dengan modal? Darimana anda mendapatkannya?

A : brand ini dimiliki oleh 3 orang, sehingga dari mulai modal hingga penghasilan kami bagi rata untuk bertiga

Q : bagaimana cara mengenalkan produk yang anda miliki ke pihak lain untuk pertama kali?

(31)

yang dapat dijadikan buzer (orang yang punya lingkup luas), kemudian kami juga membayar teman untuk menjadi brand ambasador produk kami, juga menjalin kerja sama dengan akun-akun Instagram lain seperti explore jogja, dan sebagainya, lalu kami juga ikut market-market lain seperti exposure, trademark bandung, dan lainnya.

Q : ketika memulai semuanya dengan menggunakan media sosial bagaimana pendapatan yang kalian peroleh?

A : saya tipe orang yang suka mengejar profit diawal dari pada harus menunggu dengan waktu yang lebih lama, jadi saya akan berusaha sekeras mungkin untuk bisa balik modal dan mendapatkan keuntungan dengan waktu yang cepat. Sehingga ketika itu walapun kami hanya mengandalkan media sosial yaitu instagram namun kami tetap bisa balik modal dan mendapatkan laba dengan waktu yang cukup cepat

Q : untuk saat ini media sosial apa saja yang anda gunakan sebagai sarana promosi?

A : kami tetap mengandalkan Instagram untuk saat ini.

Q : berapa lama waktu untuk brand anda mengeluarkan produk-produk baru? A : kami mengeluarkan produk setiap musim, jadi produk-produk akan kami

rilis setiap spring summer dan fall winter di amerika, jadi ketika musim fall winter kami menyesuakan produk kami dengan kondisi musim disana begitu juga bila spring summer tapi tetap tidak menghilangkan unsur musim tropis yang ada di Indonesia.

Q : di tahun 2014 ketika bisnis ini berdiri apakah sudah banyak yang bermain di bidang ini?

A : banyak sekali

Q : dengan banyaknya pemain dibidang ini bagaimana dengan keuntungan yang anda peroleh?

A : keuntungan yang kami dapat sudah mulai berkurang, karena target pasar yang ada di Jogja sebagai salah satu target pasar utama kami masih belum berani untuk membeli produk dengan harga yang tinggi jadi khusus untuk joga kami memberi harga dibawah standar harga jakarta tetapi diatas standar harga jogja supaya brand yang kami punya tidak terkesan murahan, lalu mereka juga masih suka mengikuti tren-tren yang sedang ramai digunakan, dan belum mau mencari sesuatu yang beda dan itu yang menjadi tantangan besar kami

Q : kemana saja anda menjual produk yang anda punya?

(32)

Jakarta karena mereka berani menjual produk yang mereka punya dengan harga tinggi berbeda dengan Bandung, Bandung punya banyak orang kreatif tapi mereka belum berani menjual barang mereka dengan harga yang tinggi Q : selain Instagram media promosi apa lagi yang anda gunakan? Pernah berfikir untuk mencoba menjual produk anda di acara-acara yang di selenggarakan mahasiswa atau acara clothing seperti itu?

A : di awal berdiri kami sudah mencoba untuk membuka stand di berbagai acara dan menurut saya itu memang salah satu jalan yang harus kita lewati walaupun tidak banyak menghasilkan keuntungan dengan cara itu tetapi setidaknya kami bisa mengenalkan produk serta brand kami ke lebih banyak orang dan untuk kedepannya kami tidak akan melakukan promosi dengan gaya itu lagi kami lebih ingin untuk bekerja sama dengan retailer-retailer online besar yang ada di Indonesia

Q : jika dibandingkan promosi dengan mendirikan stand di berbagai acara dengan promosi menggunakan Instgram mana yang lebih menguntungkan buat anda?

A : tentu Instagram karena murah dan dapat menjangkau wilayah yang lebih luas namun semenjak Instagram mengganti salah satu algoritma nya sehingga apa yang muncul di bagian explore hanya apa yang sering kita buka cukup menyulitkan kami untuk melakukan promosi.

Q : apa media sosial yang anda gunakan hingga kini?

A : selain Instagram kami juga menggunakan Facebook untuk meletakkan katalog-katalog produk kami

Q : apakah facebook juga memeberikan dampak signifikan terhadap penjualan anda?

A : biasanya tidak Facebook biasanya lebih dipakai para pelanggan untuk mengecek katalog dan harga saja sehingga Instgram tetap yang paling menguntungkan untuk kami

Q : pernah berfikir untuk meletakkan produk anda di media e-commerce yang tersedia seperti bukalapak, tokopedia dan sebagainya?

(33)

A : kami ingin membuat edisi comeback, jadi kami akan memproduksi produk yang dengan model dan desain seperti edisi kami terdahulu yang penjualannya paling banyak namun dengan beberapa perubahan seperti cara memfotonya, lalu cara penjualan, dan marketingnya pun akan kami ubah. Q : bagaimana cara anda mengubah teknik marketing untuk produk anda

selanjutnya?

A : awalnya dari ketiga pemilik brand ini kami berbagi tugas ada yang sebagai marketing, produksi, dan finance, untuk selanjutnya di bagian marketing kami akan dibantu oleh sosial media planner, dan tim kreatif dimana tim kreatif sendiri nantinya ada fotografer, videografer, copywriter, admin yang bertanggung jawab mengisi konten di halaman instgram atau akun media sosial kami yang lain, jadi setiap hari harus ada produk yang kami upload tidak boleh berhenti sehingga pelanggan tidak akan menghilang karena merasa kami selalu ada. Youtube juga akan kami maksimalkan lagi sebagi logbook sehingga orang dapat langsung lihat. Kami tetap mengejar penjualan di Instgram dan media lain hanya akan digunakan sebagai penunjang saja

Q : ada rencana untuk melebarkan target pasar anda dalam waktu dekat? A : kami lebih tertarik untuk mengembangkan pasar yang ada di Jogja.

Kedepannya kami akan membangun lingkup atau komunitas bagi orang-orang yang memang menggemari produk kami di area Jogja

Q : apa harapan anda untuk bisnis ini kedepannya

A : kami harap akan lebih banyak orang yang mau menghargai suatu karya dengan nilai yang sepadan. Kami memproduksi produk ini dengan proses yang panjang mulai dari membeli bahas sendiri, membuat pola, menentukan jenis jahitan yang akan digunakan hingga suatu produk selesai dibuat jadi harga mahal yang kita pasang bukan semata-mata karena kami ingin mendapatkan untung dengan jumlah yang besar namun karena ada proses produksi yang panjang serta rumit untuk menjaga mutu dan kualitas barang yang telah kami buat

Senderan (Isra Saputra)

Q : bisa diceritakan tentang bisnis yang anda miliki?

A : kami bergerak di bisnis konveksi dan berdiri di tahun 2015. Ketika awal berdiri dulu hanya dua orang yang menjalankan bisnis ini tapi sekarang sudah bertambah satu orang dan kami memiliki tugas yang berbeda-beda dalam mengelola bisnis ini.

(34)

A : metode promosi awal yang kami gunakan melalui mulut ke mulut, kami mengenalkan barang kami ke teman-teman dekat dan dari situlah pesanan-pesanan datang, kemudian setelah berjalan cukup lama sekarang kami baru mulai memanfaatkan media sosial karena jika kita memulainya langsung melalui media sosial sulit rasanya supaya orang tau tentang produk kami Q : yang membuka bisnis jenis ini tentu banyak, apa yang mebuat jasa anda

pantas dipakai oleh orang lain?

A : kami tidak memikirkan harga misalnya ketika anda memesan 50 pakaian maka anda akan mendapatkan satu bonus baju dan potongan harga, kami memilih untuk ambil untung sedikit tapi banyak yang membeli itu yang membuat nilai lebih ketika orang ingin menggunakan jasa kami

Q : kemana target pasar anda?

A : untuk saat ini target pasar utama kami adalah Sumatra karena saingan yang masih sedikit kebetulan juga kami bertiga berasal dari sana sehingga Sumatra masih menjadi pasar utama kami

Q : media promosi apa saja yang pernah anda gunakan?

A : kami pernah membuat banner, poster dan kami masukan di berbagai sekolah di Sumatra walau hasilnya masih belum terlalu kelihatan dari media promosi itu, dan yang terakhir kami memanfaatkan media sosial

Q : dari semua media promosi yang pernah kamu gunakan mana yang paling menguntungkan?

A : jika mengntungkan dilihat dari sisi banyak orang yang mengetahui jasa kami saya akan menjawab media sosial, tapi kalo menguntungkan dari sisi penjualan pendekatan melalui teman-teman tetap yang paling menguntungkan, setidaknya untuk saat ini.

Q : adakah kesulitan yang dihadapi ketika produksi yang kalian lakukan disini tapi harus menjualnya ke daerah sumatra?

A : masalah utama yang dihadapi biasanya ongkos kirim yang cenderung mahal ketika pelanggan membeli baju dibawah 10 kg, dan kepercayaan dari pelanggan karena pelanggan tidak tahu bahan yang akan digunakan seperti apa, jenis sablonnya bagaimana dan lain sebagainya sehingga cenderung susah untuk mendapatkan kepercayaan dari para pelanggan, dan yang paling sulit dari semuanya adalah terkadang mereka minta jenis sablon yang di prin ketika mereka telah mengirim desainnya ternyata ada kendala pada desain yang telah dikirm sehingga membuat kualitas sablonannya menjadi buruk dan menurunkan kembali kepercayaan pelanggan terhadap jasa kami Q : media sosial apa saja yang anda gunakan?

A : Instagram, Facebook, Line.

(35)

A : kami punya rencana ke arah sana tapi sepertinya belum bisa di realisasikan dalam waktu dekat.

Q : apa keingin anda untuk bisnis ini dimasa yang akan datang?

A : kami ingin membuat suatu brand sendiri sehingga nantinya selain memiliki usaha konveksi kami juga menjual barang dengan brand kami sendiri Q : kenapa anda tidak mencoba melakukan penetrasi pasar di lingkungan

kampus UII?

A : jujur kami belum begitu yakin dengan produk kami sendiri dan juga dilingkungan UII sendiri saingan sudah begitu banyak dan sangat ketat karena itu kami belum mencoba untuk melakukan pendekatan pasar di lingkungan UII bahkan Jogja belum menjadi target utama pasar kami. Kami lebih ingin menyasarkan produk jasa kami ke wilayah kalimantan dan sulawesi mengingat persaingan yang belum banyak dan dapat menjual dengan harga yang murah untuk kedua wilayah tersebut

Q : bukannya akan butuh waktu yang lebih lama jika anda mengandalkan promosi melalui mulut ke mulut?

A : tentu lebih lama tapi bisnis memang tidak bisa dibangun dengan waktu yang singkat, untuk promosi sendiri kedepannya kami juga akan fokus dan lebih memaksimalkan penggunaan sosial media karena dengan sosial media kami bisa menjangkau wilayah-wilayah yang lebih luas juga mendapatkan keuntungan walaupun belum terlihat signifikan

Q : boleh tau berapa keuntungan yang didapat dari media sosial dan dengan promosi melalui mulut ke mulut?

A : untuk sosial media masih kecil kami hanya mendapatkan keuntungan 100-500 rb dari setiap order, sedangkan dari mulut ke mulut, keuntungan yang bisa di peroleh bisa menyentuh angka 5 juta. Cukup besar jika dibandingkan awal usaha ini berdiri yang sering kali kami tidak mendapatkan keuntungan sepeser pun akibat ketidakseriusan dalam menjalankan bisnis ini

Q : rata-rata berapa keuntungan yang anda dapat dari bisnis ini tiap bulannya? A : sekitar 1,5 – 3 juta rupiah

Q : jika dilihat gap yang sangat besar dari promosi melalui media sosial dan mulut ke mulut apa pendapat anda tentang penggunaan media sosial itu sendiri?

(36)

BARNDSMITH (Desy Fajar)

1. Sejak 2013. Awalnya karena jaki ngedesain baju untuk komunitas bodoamat

traveller terus banyak temen-temen (diluar komunitas) yang suka sama baju itu, terus minta desainkan sama jaki. Terus jaki berpikiran untuk jualan baju

dengan hasil desain sndiri, terus dia ngajak eci fegi yoga ari linda untuk join dan mendirikan usaha baju bersama.

2. Karena jualan di bidang fashion itu lebih mudah tetapi tetap menarik. Dan karena kita semua suka fashion, dan karena jaki suka desain

3. Modalnya yang pasti modal bersama, karena kita adalah tim. Dan ada uang kas juga perbulannya yang bisa dijadikan tambahan buat modal

4. Dipromosikan lewat sosmed, menciptakan suatu produk yang berbeda namun tetap stylish. Desain yang menarik dan model-modelnya yang berbeda dari yang lain dan dengan konsep streetwear kami yakin bisa membuat produk kami disukai org lain. Media sosial seperti instagram, line, snapchat, bbm

5. Selain medsos, kita promosikan dari mulut ke mulut, promosi ke temen dan org sekitar, dan buka booth di acara tertentu.

6. Berkat medsos, pelanngan kami berasal dari kalimantan, sumatera, dan pulau jawa

7. Belum pernah mendata pelanggan dri daerah mana yng sering membeli, tp

sejauh ini kami mencatat secara umum saja pelanggan pelanggan yang membeli produk kami. Mungkin mereka tertarik sama desain baju kita.

Produk yang paling sering laku itu kaos lengan panjang dan lengan pndek sama topi

8. Awalnya target kita itu temen temen kita sndiri 9. Berhasil. Meskipun belum banyak

10.Berinteraksi lewat chatting line atau bbm, kita tetap melayani dgn ramah 11.3 sampai 5 pelanggan perminggu

12.Perbulannya berhasil jual 5 sampai 8 item

(37)

kita support komunitas BMX sama Skate. Kalau anak BMX sama Skate pake produk kita apalagi kalau lagi ada kompetisi, pasti produk kita bakal diliat orang banyak dan akhirnya dikenal

14.Meningkat tapi belum signifikan, pelan tapi pasti

15.Kami tetap dan terus berinovasi. Menciptakan suatu produk yang terus menarik perhatian org dan berbeda dri yang lain. Meningkatkan kualitas dan memberikan promo serta keistimewaan tertentu untuk pelanggan yang membeli produk kita lebih dari 1 item dalam sekali transaksi.

B.A.S.I.C (Indria Prihantari)

1. Awalnya jualan baju second branded, lama kelamaan banyak yang request. Dan karena karena banyak yang request, aku ga mungkin ngejual barang

aku semuanya. Jd aku berpikiran untuk jualan baju dgn hasil bikinan sndiri (bukan second lagi, tetapi baru). Thn 2014 berdirinya. Cuma sendiri mendirikan usaha ini.

2. Karena punya passion di fashion 3. Modal sendiri pastinya.

4. Punya customer awalnya dari garagesale (jualan baju second branded) sampai skrg customer itu tetap setia. Bikin baju sesuai dengan style sendiri. Apa yang saya suka, itu yang saya jual. Kualitas bahan membuat org org tetap suka produk saya. Medianya itu instagram dan promosi ke teman teman.

5. Promosi ke teman teman dan org sekitar 6. Jkt, jogja, dan semarang

7. Ga pernah ngedata. Blouse dan kemeja oversize yang paling laku 8. Teman

9. Berhasil, belum signifikan tapi lumayan 10.Chatting dgn ramah, welcome dan fast respon

(38)

12.Perbulan biasanya produksi 5 item, terus dalam sebulan itu soldout 3 sampai 4 item

13.Media sosial sudah sangat cukup membantu 14.Meningkat tapi belum terlalu banyak

Gambar

Grafik 1 - Media yang digunakan dalam promosi produk .............. 16
Tabel 2.1 Tabel Tinjauan Pustaka
Gambar 4.2.1 Grafik 1
Gambar 4.2.2 Grafik 2
+4

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka mewujudkan penegakan hukum dalam penyelenggaraan penataan ruang yang menyangkut tindak pidana bidang penataan ruang, telah ditetapkan Peraturan Menteri

This system to be developed to 3D Mapping University Malaysia Pahang Campus Gambang. The idea was developed as a survey showed that over 70 % of the first year student states that

Auditor juga bertanggung jawab untuk menilai apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) dalam

31 Maka radja perempuan dari tanah sebelah selatan akan berbangkit pada hari kiamat beserta dengan orang bangsa ini dan akan menjalahkan mereka itu; karena radja perempuan itu

Penelitian ini memiliki keterbatasan karena penelitian ini hanya mengukur persepsi penumpang dengan pertanyaan ya/tidak dengan skala nominal, untuk peneliti selanjutnya

Hampir segala macam serbuk dapat dipakai sebagai penyerap pada kromatografi lapis tipis, akan tetapi yang paling umum digunakan adalah silika gel (asam silikat),

Nanokapsul kunyit sediaan serbuk (yang diekstrak dengan etanol) telah berhasil diaplikasikan pada ayam broiler, menghasilkan level 0,4% mampu secara signifikan memperbaiki

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Hubungan Umur, Masa Kerja, IMT dan Frekuensi Gerakan Repetitif dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome ( Studi Pada Pekerja Pemetik