• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PTK A. Judul Aplikasi Model Pem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL PTK A. Judul Aplikasi Model Pem"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PTK

A. Judul:

Aplikasi Model Pembelajaran Number Head Together guna meningkatkan

Kemampuan Kognitif Siswa SMA Negeri Jatilawang Kelas XI Lintas Minat

Biologi 1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 pada materi Sistem Ekskresi

pada manusia dan hewan .

B. Pendahuluan

Materi Sistem ekskresi pada manusia dan hewan pada tingkat SMA Kelas

XI Lintas minat biologi 1 semester 2 yang dalam pelaksanaannya sudah

menggunakan Kurikulum 2013 merupakan salah satu contoh materi pembelajaran

yang menurut sebagian guru Biologi SMA dikategorikan sebagai materi bertaraf

sulit diajarkan kepada siswa kelas XI Lintas minat biologi 1

Rendahnya nilai biologi pada materi sistem ekskresi pada manusia dan

hewan banyak dipengaruhi karena materi tersebut cukup komplek dan perlu

penjelasan yang sangat rinci karena banyak ditemui pemahaman ganda.

Disamping itu juga murid kurang respon karena murid jarang di ajak untuk

terlibat dalam proses pembelajaran.

Masalah – masalah tersebut menuntut guru untuk lebih inovatif dan

menyenangkan dalam menentukan model pembelajaran. Model pembelajaran

yang dipilih harus dapat menarik minat siswa untuk belajar dan lebih aktif dalam

(2)

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, dapat

dilakukan dengan menggunakan metode belajar yang tepat , sehingga dapat

meningkatkan minat siswa terhadap materi klasifikasi keanekaragaman hayati.

Model yang sesuai tersebut adalah model pembelajaran Numbered Head Together

Model pembelajaran ini memiliki pengertian merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang

untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan melibatkan para

siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek

pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.

Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5

orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan

nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran

yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan

belajar.

Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bermaksud untuk Mengaplikasi

Model Pembelajaran Number Head Together guna meningkatkan Kemampuan

Kognitif Siswa SMA Negeri Jatilawang Kelas X Semester 2 Tahun Pelajaran

2012/2013 pada materi Keanekaragaman hayati. Dan harapannya apabila minat

siswa terhadap pembelajaran meningkat, maka prestasi belajar siswa juga

(3)

C. Perumusan Masalah

Sesuai dengan uraian pada latar belakang masalah , rumusan masalah PTK

ini adalah bagaimanakah Aplikasi Model Pembelajaran Number Head Together

bisa meningkatkan Kemampuan kognitif Siswa SMA Negeri Jatilawang Kelas X

Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 pada materi Keanekaragaman hayati.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan PTK ini adalah untuk

meningkatkan kemampuan kognitif siswa SMA Negeri Jatilawang Kelas X

semester 2 dengan aplikasi model pembelajaran Number Head Together pada

materi keanekaragaman hayati.

E. Manfaat Penelitian

a. Bagi Siswa

Diharapkan hasil penelitian ini dapat membangkitkan semangat belajar

biologi siswa kelas X SMA Negeri Jatilawang. Dengan tingginya semangat

belajar dengan menggunakan metode baru, maka dapat meningkatkan prestasi /

kemampuan kognitif belajar biologi.

b. Bagi Guru

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah kemampuan guru dengan

menggunakan metode pembelajaran baru dalam mengajarkan biologi di sekolah.

Melalui cara dan strategi yang diterapkan, guru akan memiliki pengalaman yang

(4)

c. Bagi Sekolah

Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan suasana

belajar yang interaktif, menyenangkan. Dengan suasana belajar yang interaktif

dan menyenangkan itu harapannya semangat kerja seluruh warga sekolah baik

guru, siswa, kepala sekolah, tukang kebun, serta orang tua siswa dan komite

sekolah akan semakin tinggi. Pada gilirannya, diharapkan prestasi sekolah akan

semakin meningkat dan layak mendapatkan penghargaan yang sesuai.

F. Kajian Teori

1. Kemampuan Kognitif

Kemampauan merupakan kata benda yang berarti kuasa atau sanggup

melaksanakan sesuatu, sehingga kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan

atau kecakapan. Kognitif adalah proses mental atau aktifitas pikiran dalam

mencari, menemukan, mengetahui, atau memahami informasi.

Kemampuan Kognitif menurut Bloom adalah kemampuan yang melibatkan

pengetahuan dan pengembangan ketrampilan intelektual siswa.

Pembelajaran merupakan proses belajar. Proses dimana siswa melakukan aktivitas

untuk mengubah perilakunya. Dalam pembelajaran ini terlibat antara lain: siswa,

guru dan bahan pembelajaran. Interaksi diantara ketiga hal tersebut dapat

mengubah perilaku siswa dari belum tahu menjadi tahu.

2. Model pembelajaran Numbered Head Together

Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran

kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk

(5)

penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000:

28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam

suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.

Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000: 29)

menjadi enam langkah sebagai berikut :

Langkah 1. Persiapan

Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat

Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Langkah 2. Pembentukan kelompok

Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang

beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam

kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang dibentuk

merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis

kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam pembentukan kelompok

digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan

masing-masing kelompok.

Langkah 3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan

Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau

buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah

(6)

Langkah 4. Diskusi masalah

Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan

yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk

menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari

pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh

guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat

umum.

Langkah 5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban

Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok

dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada

siswa di kelas.

Langkah 6. Memberi kesimpulan

Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang

berhubungan dengan materi yang disajikan.

Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap

siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim

(2000: 18), antara lain adalah :

1. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

2. Memperbaiki kehadiran

3. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

4. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

5. Konflik antara pribadi berkurang

(7)

7. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi

8. Hasil belajar lebih tinggi

G. Metode Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013

Direncanakan PTK ini akan berlangsung di SMA Negeri Jatilawang Kabupaten

Banyumas . Adapun yang menjadi subjek PTK ini adalah siswa kelas X-2 SMA

yang berjumlah 32 siswa. Jumlah itu terdiri dari 23 perempuan dan 9 laki-laki.

PTK ini dilakukan oleh peneliti dan seorang kolabolator.

2. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang

langkah langkah dari penelitian model mc. Taggart (Depdiknas 2004 : 7). Adapun

tahap-tahapnya adalah merencanakan, melakukan tindakan, evaluasi dan refleksi.

a. Perencanaan

Pada tahap ini, akan dilakukan kegiatan pemberian angket dan wawancara tentang

minat belajar pada para siswa. Kedua instrumen digunakan untuk mengungkap

sejauh mana keadaan minat belajar siswa. Setelah diketahui keadaan minat belajar

itu, peneliti dan kolabolator akan mendiskusikan untuk memilih alternatif

tindakan yang harus dilakukan. Adapun alternatif tindakan itu adalah model

(8)

perangkat pelajaran yang berupa RPP serta keperluan lainnya seperti media

pembelajaran, materi, dan alat evaluasi pembelajaran.

b. Implementasi Tindakan

Adapun tindakan yang akan diterapkan pada PTK ini adalah model pembelajaran

Numbered Head Together pembelajaran biologi. Langkah-langkah pembelajaran

biologi dengan model pembelajaran Numbered Head Together dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

Langkah 1. Persiapan

Guru membuat Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS)

Langkah 2. Pembentukan kelompok

Langkah 3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan

Langkah 4. Diskusi masalah

Guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari.

Langkah 5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban

Langkah 6. Memberi kesimpulan

Langkah 7 Mengadakan tes kognitif

3. Instrumen dan cara Pengukuran

A. Instrumen

1). Pilihlah jawaban yang paling tepat

1. Faktor-faktor yang menyebabkan keanekaragaman spesies antara lain adalah...

(9)

2. Keanekaragaman hayati tingkat gen dapat ditunjukkan pada variasi-variasi tumbuhan berikut...

a. Bunga mawar merah-bunga mawar putih

b. Bunga mawar berbatang tinggi-bunga melati berbatang tinggi c. Pohon kelapa hijau berbatang tinggi-pohon aren berbatang tinggi d. Tanaman sirih-nenas

e. Buah mangga-buah belimbing

3. Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena adanya... a. Faktor abiotik

b. Faktor biotik dan abiotik c. Lingkungan yang berbeda

d. Karakteristik hewan dan tumbuhan yang berbeda

e. Interaksi antara faktor biotik dan abiotik yang ada di dalamnya 4. Yang termasuk usaha menjaga keanekaragaman hayati adalah...

a. Penanaman secara monokultur

b. Membuang limbah rumah tangga ke sungai c. Perburuan hewan

d. Menangkap ikan menggunakan peledak e. Pertambangan

5. Contoh tempat pelestarian secara ex situ adalah...

a. Cagar alam d. Taman nasional

b. Kebun binatang e. Taman hutan raya c. Taman wisata

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keanekaragaman gen, berikan contohnya?

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keanekaragaman jenis, berikan contohnya?

(10)

4. Bagaimana asal mula terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Jelaskan dan beri contohnya!

5. Sebutkan beserta contohnya manfaat keanekaragaman hayati? JAWABAN ULANGAN 1. Keanekaragaman tingkat gen adalah variasi genetik yang ada dalam makhluk hidup, di mana variasi ini sangat beragam di tiap spesies. Contoh, pada spesies kucing angora dan siam, tampilan pada bunga ros merah dengan putih. ...(2)

2. Keanekaragaman jenis adalah varietas banyaknya jenis hewan dan tumbuhan, yang mudah dikenali karena perbedaan penampakannya. Contoh, padi, jagung, kacang, kelapa, ayam, kambing. ....(2)

3. Keanekaragaman terjadi disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor keturunan dan lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor keturunan dan lingkungan. ...(2)

4. Asal mula terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem bermula dari adanya interaksi antara komponen abiotik tertentu dengan berbagai makhluk hidup jenis lain (biotik), misalnya ekosistem hutan hujan tropis, bioma air tawar, taiga. ...(2)

5. Manfaat keanekaragaman hayati

a. Sebagai sumber pangan, perumahan dan kesehatan. Contoh pangan yaitu berbagai biji-bijian, umbi-unbian. Perumahan contohnya kayu jati, meranti. Kesehatan contohnya kunyit, kencur, jahe.

b. Sebagai sumber pendapatan, contohnya bahan baku industri misalnya kayu cendana dan gaharu untuk industri kosmetik

(11)

d. Manfaat ekologi e. Manfaat keindahan

f. Manfaat keilmuan ... (6) 4. Cara memaknai data

Siswa telah tuntas dan dinyatakan terjadi peningkat kemampuan jika dalam satu

kelas 60% siswa telah memperoleh nilai minimal 75.

5. Kriteria Keberhasilan

Adapun kriteria keberhasilan PTK ini adalah jika terjadi peningkatan Kemampuan

Kognitif Siswa SMA Negeri Jatilawang Kelas X Semester 2 Tahun Pelajaran

2012/2013 pada materi Keanekaragaman hayati .

H. Jadwal Penelitian

I. Daftar Pustaka

Paul Suparno, 2008, Riset Tindakan untuk pendidikan, Jakarta: PT Grasindo

Hamalik Oemar.1983, Metode Belajar dan Kesuitan Belajar, Bandung : Tarsito

Sunandar dkk, 2010, Karya tulis ilmiah, Semarang : Panitia Sertifikasi Guru

Tim PLPG, 2010, Bahan ajar diklat Sergur-Peneltian Tindakan Kelas, Semarang

(12)

J. Personalia Penelitian

Identitas Peneliti I :

a). Nama : Arif Tarisno, S.Pd

b). NIP : 197604112008011006

c). Pangkat / Golongan : Penata Muda / III a

d). Jabatan : Guru Biologi

e). Unit kerja : SMA Negeri Jatilawang, Kabupaten

Banyumas

Identitas Peneliti II :

a). Nama : Karim Amrulloh, S.Si

b). NIP :

c). Pangkat / Golongan : Penata Muda / III a

d). Jabatan : Guru Biologi

e). Unit kerja : SMA Negeri Jatilawang, Kabupaten

(13)
(14)

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KBM

Nama sekolah : ……….

Mata pelajaran :……….

Bahan kajian/konsep :……….

Kelas/Semester :……….

Hari/Tanggal :……….

Jatilawang, Juni 2012

Mengetahui Penyusun

Kepala SMA Negeri Jatilawang

Drs. ANANTO NUR SEMEDI ARIF

TARISNO, S,Pd

NIP 196209111989031009 NIP

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat korelasi antara indeks massa tubuh (IMT) dengan risiko penyakit

Kedua, pembangunan 1 desa—yang diwujudkan dalam bentuk proyek pembangunan—merupakan ideologi dan praksis pihak dari luar desa yang mendatangi warga (berikut budaya,

contracts ), Article 6.2.1 ( Contract to be observed ) coement 2 ( change in circumtanse relevant only in exceptional case ) memuat konsep keadaan hardship , karena memuat

seorang supermodel terkenal dari Inggris bernama Lula Landry yang terjatuh dari balkon apartemennya dan polisi setempat menyatakan bahwa insiden tersebut murni bunuh diri,

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Praktikum Identifikasi Etanol Dalam Minuman Sari Buah Berbasis Inkuiri Terbimbing.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

APABILA KEMUDIAN HARI DIKETAHUI BAHWA SALAH SATU KETERANGAN YANG TERTERA PADA FORMULIR INI DAN ATAU KETERANGAN LAINNYA YANG DIMINTA SEHUBUNGAN DENGAN LAMARAN SAYA TERNYATA

tanah bebas adalah air tanah dalam aquifer yang tidak tertutup dengan..

organisasi sangat dipengaruhi oleh disiplin karyawan. Apabila diantara karyawan sudah tidak menghiraukan disiplin kerja, maka dapat dipastikan kinerja akan