• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS EKONOMI MASALAH PENCEMARAN LINGKUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS EKONOMI MASALAH PENCEMARAN LINGKUN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Masalah-Masalah

Pembangunan

Ekonomi

(Pencemaran Udara)

Kelompok :

1.

Tharuna Qalis Mula

2.

Ananda Agung Nugraha

3.

Bella Melinda

4.

Annisa Gustina

5.

Tri Fajar Lestari

KELAS: XI IPS 5

SMA NEGERI 4 BALIKPAPAN

Tahun Ajaran 2015/2016

A. Pengertian

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan

(2)

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi

suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap

sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

Pencemaran udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan manusia sama buruknya dengan pencemaran udara di ruang terbuka. Pencemaran Lingkungan atau polusi adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan tersebut. Menurut Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982, pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

(3)

sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan kimia, debu, panas dan suara. Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya malah merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan (tempat terjadinya), pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

 Pencemaran air  Pencemaran tanah  Pencemaran udara

Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan).

(4)

dimana satu atau lebih bahan-bahan polusi yang jumlah dan konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan mahluk hidup, merusak properti, mengurangi kenyamanan di udara. Berdasarkan definisi ini maka segala bahan padat, gas dan cair yang ada di udara yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman disebut polutan udara.

Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya (Wisnu, Dampak pencemaran lingkungan : 27)

Jadi, Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.

Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang-ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor pollution).

(5)

listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen oksida).

B.

Sumber dan Penyebab

Pencemaran

Udara

Penyebab dan dampak pencemaran udara yang paling utama selalu terkait dengan manusia. Manusia menjadi penyebab utama dan terbesar terjadinya pencemaran udara. Pun manusia pula yang merasakan dampak terburuk dari terjadinya pencemaran udara. Pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan lingkungan, berupa penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam udara atau atmosfer bumi. Unsur-unsur berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (No2), chlorofluorocarbon (CFC), sulfur dioksida (So2), Hidrokarbon (HC), Benda Partikulat, Timah (Pb), dan Carbon Diaoksida (CO2). Unsur-unsur tersebut bisa disebut juga sebagai polutan atau jenis-jenis bahan pencemar udara.

(6)

Pencemaran udara

Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengan segala aktifitasnya. Berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan antara lain :

1. Pembakaran; Semisal pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).

2. Proses peleburan; Semisal proses peleburan baja, pembuatan soda, semen, keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas.

3. Pertambangan dan penggalian; Polutan yang dihasilkan terutama adalah debu.

4. Proses pengolahan dan pemanasan; Semisal proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi asap, debu, dan bau.

5. Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Polutannya adalah gas H2S

yang menimbulkan bau busuk.

(7)

7. Proses pembangunan; Semisal pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Polutannya seperti asap dan debu.

8. Proses percobaan atom atau nuklir; Polutan yang dihasilkan terutama adalah gas dan debu radioaktif. Manusia Penyebab Utama Pencemaran Udara

Emisi akibat gunung meletus masih kalah dibanding emisi akibat aktivitas manusia

Di awal artikel sudah dituliskan bahwa manusia menjadi penyebab utama dan terbesar terjadinya pencemaran udara. Belum lagi jika kebakaran hutan, sebagai salah satu penyebab polusi udara terbesar, dimasukkan sebagai pencemaran udara yang disebabkan oleh manusia. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar kebakaran hutan dan lahan sengaja dilakukan oleh manusia.

(8)

manusia melalui pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor. Kendaran bermotor saja menyumbangkan emisi karbon hingga 2 miliar pertahunnya. Pada tahun 2010 saja, berbagai aktivitas manusia telah menambahkan sedikitnya 35 miliar ton emisi karbon dioksida ke atmosfer.

Udara pada lingkungan tercemar oleh zat-zat polutan sehingga tidak bersih lagi dan merupakan gangguan bagi makhluk hidup/manusia sekitarnya. Dengan

kemajuan teknologi pada masa kini, polusi udara telah menimbulkan banyak kekhawatiran terutama di daera daerah industri.

 Dampak Pencemaran Udara

Seperti yang kita ketahui saat ini banyaknya bangunan pabrik, kendaraan, atau pun seringnya terjadi letusan gunung, membuat terjadinya polusi udara. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara ternyata sangat merugikan. Pencemaran tersebut tidak saja berakibat langsung terhadap manusia, tapi berpengaruh juga terhadap lingkungan alam. Semakin meningkatnya

jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar minyak menyebabkan udara yang kita hirup

disekitar kita tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Otomatis di dalam diri kita sudah

tercemar gas-gas yang berbahaya secara tidak kita sadari. Menurut World Bank, dalam kurun waktu

sepuluh tahun terakhir terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir berlipat-lipat jumlahnya. Dan tidak kita pungkiri lagi, kita pun juga menggunakannya. Sebab itulah, polusi udara juga berdampak pada pemanasan global atau bahasa kerennya Global Warming. Selain itu,

pencemaran udara berhubungan erat dengan

(9)

peternakan dan perikanan sehingga daya saing untuk keperluan ekspor di pasar internasional menjadi

menurun. Pencemaran udara juga mengakibatkan kualitas kesehatan penduduk yang tinggal di daerah lingkungan yang tercemar akan menjadi buruk dan berdampak pada menurunnya daya kreativitas

penduduk.

Dan berikut ini dampak yang ditmbulkan karena pencemaran udara :

a. Bagi kesahatan masyarakat.

Pencemaran yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Zat-zat yang masuk ke dalam tubuh kita dapa menimbulkan

penyakit, seperti gangguan pernapasan. Partikulat

berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma,

bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan

karsinogenik. memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015. Dan dampak bagi kesehatan lainnya adalah : pencemaran udara

(10)

b. Dampak terhadap tanaman.

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu

pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang

terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

c. Hujan asam.

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan

menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain : Mempengaruhi kualitas air permukaan, Merusak tanaman, Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan dan Bersifat korosif

sehingga merusak material dan bangunan.

d. Dampak Pencemaran oleh Belerang Oksida

Sebagian besar pencemaran udara oleh belerang oksida berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batubara serta berasal dari alat-alat

transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil. Apabila kadar belerang oksida SO3 tinggi diudara akan menyebabkan timbulnya hujan asam yang dapat

merusak tanaman, dimana kerusakan hutan berawal dengan terjadinya pengikisan lapisan tanah yang subur. Hal ini menyebabkan menurunnya daya dukung alam bagi manusia. Sehingga menimbulkan kerusakan tanah yang permanen belum lagi penebangan liar yang

(11)

e. Dampak Pencemaran Udara dari Segi Ekonomi Masyarakat

Jelas saja, masyarakat yang terkena penyakit akibat polusi udara bias mengurangi kondisi perekonomian mereka karena harus membayar biaya berobatnya, apalagi golongan masyarakat kelas rendah. Dari sisi ekonomi pembiayaan kesehatan akibat polusi udara di Jakarta diperkirakan mencapai hampir 220 juta dolar pada tahun 1999. Perawatan di rumah sakit, kunjungan ke Unit Gawat Darurat atau kunjungan rutin dokter, akibat penyakit yang terkait dengan respirasi

(pernapasan) dan kardiovaskular. Akibatnya

masyarakat harus membayar perawatan di rumah

sakit, kunjungan ke Unit Gawat Darurat atau kunjungan rutin dokter, akibat penyakit yang terkait dengan

respirasi (pernapasan) dan kardiovaskular . Dampak pencemaran udara terhadap kesehatan dan

kesejahteraan manusia serta ekosistem telah

menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Dan berdasarkan studi Bank Dunia tahun 1994

dinyatakan bahwa kerugian ekonomi yang disebabkan polusi udara di Jakarta sebesar Rp. 500 milyar yang diperhitungkan dari 1.200 kematian prematur, 32 juta masalah pernapasan, dan 464 kasus asma.

Ketua Umum Barisan Muda Partai Amanat Nasional, Yahdil Abdi Harahap, mengungkapkan besar kerugian yang diderita Indonesia dalam masalah lingkungan. Dia menyebutkan data WHO (Badan Kesehatan Dunia),

akibat pencemaran udara yang sangat hebat, Indonesia menanggung kerugian ekonomi sebesar US$424,3 juta pada 1990 dan meningkat menjadi US$634 juta pada 2000. Data dari hasil penelitian JUDP III (Jakarta Urban Development Project) menunjukkan biaya yang dipikul masyarakat akibat menurunnya IQ anak akibat dampak pencemaran udara diperkirakan sebesar Rp 176 miliar pada 1990 dan diperkirakan 2005 akan meningkat

(12)

parah dan hampir merata di seluruh Indonesia mulai dari permasalahan sampai di kota-kota besar,

pembakaran dan penebangan hutan secara liar

pembuangan limbah dan berbagai kerusakan lainnya. Keadaan tersebut bertambah parah mengingat

beberapa perangkat dan permasalahan pendukung yang juga masih belum dapat kita selesaikan antara perundangan-undangan dan penegakannya, rendahnya kesadaran dan budaya masyarakat, perhatian yang tidak proporsional dari pemerintah dan lainnya.

f. Dampak pencemaran udara terhadap pemanasan global.

Mengakibatkan terjadinya perubahan iklim. Pemanasan global merupakan peningkatan secara gradual dari suhu permukaan bumi yang sebagian disebabkan oleh emisi dari zat-zat pencemar seperti karbondioksida (CO2), metan (H4) dan oksida nitrat (NO2). Zat-zat pencemar tersebut berkumpul di atmosfir membentuk lapisan tebal yang menghalangi matahari dan

menyebabkan pemanasan planet dan efek rumah kaca. Pembangkit listrik, industri, dan kendaraan bermotor merupakan sumber utama penghasil CO2. Pendapat ahli menambahkan bahwa pemanasan global

bersumber dari emisi gas rumah kaca (GRK) yang disebabkan kenaikan konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) karena kenaikan pembakaran bahan bakar

minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan

tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya. Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan emisi GRK adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan chloro fluoro karbon (CFC).

(13)

yang dapat menyebabkan pencemaran udara antara lain gunung meletus yang dapat menyemburkan debu dan gas sejauh berkilo-kilo meter serta kebakaran

hutan akibat dari kemarau yang berkepanjangan. Faktor yang kedua adalah perbuatan manusia yang secara langsung juga dapat meningkatkan pencemaran seperti peningkatan pertumbuhan penduduk dan laju urbanisasi yang mendorong pertumbuhan kendaraan bermotor. Pendapat ahli menambahkan bahwa

pencemaran udara akan terus meningkat karena bertambahnya populasi manusia dan meningkatnya permintaan bahan bakar. Faktor lain yang dapat

menyebabkan meningkatnya pencemaran udara adalah penurunan ruang terbuka untuk penghijauan,

perubahan gaya hidup yang mendorong pertumbuhan konsumsi energi, ketergantungan kepada minyak bumi sebagai sumber energi, kurangnya kesadaran

masyarakat mengenai pencemaran udara dan

pengendaliannya serta kebakaran hutan dalam skala besar, yang secara langsung menyebabkan degradasi hutan dan dapat memberikan efek pada ekosistem, keanekaragaman hayati, peningkatan emisi karbon, dan kesehatan manusia. Laporan FWI pada tahun 2002 menyatakan bahwa laju kerusakan hutan mencapai 1,7 juta hektar pertahun bahkan pada tahun 2003

Departemen Kehutanan mengatakan bahwa laju

kerusakan hutan mencapai 3,4 juta hektar per tahun yang diakibatkan oleh berbagai sebab (Minangsari, dkk., 2005).

Pencegahan dan Pengendalian Pencemaran Udara

i. Pencegahan pencemaran udara pada : – Sumber Bergerak

a) Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap berfungsi baik

(14)

secara berkala

c) Memasang filter pada knalpot.

– Sumber Tidak Bergerak

a) Memasang scruber pada cerobong asap.

b) Merawat mesin industri agar tetap baik dan lakukan pengujian secara berkala.

c) Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar Sulfur, CO rendah.

d) Memodifikasi pada proses pembakaran.

e) Pembersihan ruangan dengan sistem basah.

– Manusia

Apabila kadar SO2, CO, NO2, kadar oksidan, khlorin, dan timah hitam dalam udara ambien telah melebihi baku mutu (365mg/Nm3 , 10.000 ug/Nm3, 150

mg/Nm3, 235 mg/Nm3, 150 mg/Nm3, dan 2 ug/Nm3 dengan rata-rata waktu pengukuran 24 jam) maka untuk mencegah dampak kesehatan, dilakukan upaya-upaya :

a) Menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti masker gas.

b) Mengurangi aktifitas diluar rumah.

c) Menutup / menghindari tempat-tempat yang diduga mengandung CO seperti sumur tua , Goa , dll.

ii. Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh pemeritah pusat untuk mencegah dan mengendalikan

pencemaran udara antara lain :

1. Penetapan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pencemaran udara seperti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 1999 tentang

Pengendalian Pencemaran Udara.

2. Penentuan pengelola pengawasan dan

penanggungjawab pengendalian pencemaran udara serta dampaknya, yaitu:

• Kementerian Negara Lingkungan Hidup

(15)

pemantauan dampak lingkungan yang terjadi; • Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral bertanggungjawab terhadap pengawasan dan pengendali mutu bahan bakar;

• Departemen Perindustrian bertanggungjawab

mengawasi produk komponen kendaraan yang ramah lingkungan dan mengawasi dan sertifikasi bengkel dalam rangka meningkatkan kualitas udara di

perkotaan;

• Departemen Perhubungan bertanggungjawab

pengujian tipe untuk kendaraan bermotor produksi baru termasuk uji emisi gas buang dan pengadaan dan

pemasangan converter kit;

• Pemerintah Daerah bertanggungjawab terhadap pengujian kendaraan bermotor yang sedang berjalan.

3. Melaksanakan kegiatan pengendalian pencemaran udara antara lain dengan pencanangan Program

Langit Biru.yaitu : Menetapkan regulasi tentang

Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor baik yang sedang diproduksi maupun kendaraan lama. Regulasi ini mengacu kepada standar emisi kendaraan EURO-II yang mensyaratkan bahwa kandungan timbal dan sulfur dalam bahan bakar bensin adalah di bawah angka 500 ppm (parts per-million).

Penyebab polusi udara dapat terjadi akibat dari, yaitu; 1. Kendaraan bermotor

Semua kendaraan bermotor yang memakai bensi dan solar akan mengeluarkan gas CO, Nitrogen Oksida, blerang dioksida dan partikel-partikel lain dan sisa pembakarannya. Unsur-unsur ini bila mencapai kuantum tertentu dapat merupakan racun bagi manusia atau hewan. Sebagai contoh gas CO

(16)

2. Pabrik Pabrik industri

Bagi pabrik industri yang di antara bahan bakunya banyak menggunakan zat-zat kimia organik maupun anorganik. Sebagai hasi pengelolaannya selai

menghasilkan produk-produk yang berguna bagi kepentingan hidup manusia juga dikeluarkan produk-produk yang tidak berguna malahan dapat berupa

racun. Produk-produk yang tidak berguna ini jelas akan dibuang dan bisa merusak lingkungan, berupa

gangguan pada kehidupan dan kelestarian lingkugan bila tanpa pengendalian.

Berbagai bentuk penyakit akan timbul pada

masyarakat di sekitar pabrik atau pada pekerja sendiri akibat masuknya zat-zat buangan ini ke dalam tubuh. Misal dengan timbulnyaapa yang disebut penyakit Pneumokoniosis, yaitu segolongan penyakit yang disebabkan oleh penimbunan debu-debu dalam paru-paru.

Untuk menentukan apakah orang tersebut terserang penyakit paru-paru akibat penimbunan debu dalam paru-paru, tidak mudah kalau hanya berdasarkan kelainan-kelainan yang terjadi pada tubuh. Harus ada riwayat pekerjaan atau lingkungan tempat tinggal ang selalu mereka gunakan atau sering berurusan dengan debu-debu yang membahayakan misalnya pernah

bekerja atau pernah tinggal di sekitar petambangan, di pabrik keramik dan lain-lain.

Kelainan yang terjadi pad atubuh bergantung pada banyaknya debu yang timbul dalam paru-paru, makin luas bagian paru yang terkena makin hebatlah gejala-gejalanya, walaupun hal itu tidak selalu benar. Gejala yang timbul, antara lain batuk-batuk kering, sesak napas, kelelahan umum, berat badan yang turun, banyak berdahak dan lain-lain.

Untuk pengobatan secara khusus terhadap penyakit ini boleh dikatakan tidak ada. Pemberian obat-obatan

(17)

penderitaan dan gejala-gejala yang timbul.

Satu-satunya tindakan adalah yang bersangkutan tidak lagi mengisap debu berbahaya tadi.

Dengan demikian pencegahan merupakan hal yang perlu diutamakan. Biaya pencegahan relatif tidak

seberapa bila dibandingkan dengna akibat penyakit ini.

C.

FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN

UDARA

Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

a. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam, contoh :

 abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi  gas-gas vulkanik

 debu yang beterbangan di udara akibat tiupan

angin

 bau yang tidak enak akibat proses pembusukan

sampah organik

b. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia, contoh :

 hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari

(18)

 bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri

yang memakai zat kimia organik dan anorganik

 pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke

udara

 pembakaran sampah rumah tangga  pembakaran hutan

D.

KLASIFIKASI BAHAN PENCEMAR

UDARA

Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.

Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder :

1. Polutan primer

Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu, dan dapat berupa:

(19)

 Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon

teroksigenasi, dan karbon oksida (CO atau CO2) karena ia merupakan hasil dari pembakaran

 Senyawa sulfur, yaitu oksida.

 Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hydrogen

klorida, hidrokarbon terklorinasi, dan bromin.

b. Partikel

Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa zat padat maupun suspensi aerosol cair sulfur di atmosfer. Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses (misalnya proses penyemprot/ spraying) maupun proses erosi bahan tertentu.

2. Polutan Sekunder

Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer ekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal. Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

(20)

 Kondisi iklim

 Topografi lokal dan adanya embun.

E.

ZAT-ZAT PENCEMARAN UDARA

Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:

Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC, Timbal dan Karbondioksida.

 Karbon monoksida (CO)

Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor.

 Nitrogen dioksida (NO2)

Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.

 Sulfur dioksida (SO2)

(21)

bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.

 Partikulat (asap atau jelaga)

Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel, yaitu :

1. Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara

2. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara

3. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang

berhamburan di udara

4. Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara

 Hidrokarbon (HC)

(22)

 Chlorofluorocarbon (CFC)

Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.

 Timbal (Pb)

Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.

 Karbon Dioksida (CO2)

Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.

F.

EFEK YANG DITIMBULKAN

Efek Negatif

(23)

Sedangkan dampak pencemar udara oleh zat kimia seperti Karbon Monoksida bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada hemoglobin (metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel darah merah). Dan selain itu penyakit yang timbul adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.

Studi ADB memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998

Dari segi ekonomi dampak pencemaran udara yaitu dengan hasil kajian Bank Dunia menemukan dampak ekonomi akibat pencemaran udara di Indonesia sebesar Rp 1,8 triliun yang pada 2015 akan mencapai Rp 4,3 triliun.

Dari segi sosial pencemaran sangat merugikan, orang-orang sudah tidak dapat menikmati udara sehat lagi, setiap hari harus bertemu dengan asap, aktivitas sosial juga terhambat dan lain-lain.

Dari segi pendidikan pencemaran udara dapat mempengaruhi tingkat belajar para pelajar, mereka terhambat dalam hal berpikir dan juga dalam menyelesaikan satu permasalahan.

(24)

fotosintesis karena Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam menjadikan sirkulasi udara kita berkurang, dan menjadikan udara kotor dan tidak baik untuk kita hirup. Dan dampak yang lainnya adalah :

a. Hujan Asam

pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain :

 Mempengaruhi kualitas air permukaan  Merusak tanaman

 Melarutkan logam-logam berat yang terdapat

dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan

 Bersifat korosif sehingga merusak material dan

bangunan

b. Efek Rumah Kaca

(25)

dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.

c. Kerusakan Lapisan Ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.

Efek Positif

Ternyata selain menimbulkan dampak yang negatif terdapat pula efek positif dari terjadinya pencemaran udara. Hal itu antara lain :

 Manusia mulai sadar akan kelestarian dan

(26)

 Munculnya banyak ide tentang gerakan peduli

lingkungan

 Munculnya ide untuk menciptakan alat pembersih

udara (air purifier)

G. SOLUSI MENGURANGI PENCEMARAN

UDARA

Untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya polusi udara, maka perlu dilakukan usaha-usaha sebagai berikut, antara lain :

1. Setiap pabrik diwajibkan melakukan pengolahan terlebih dahulu terhadap asap pabriknya sebelum di buang ke udara bebas. Pengolahan yang dapat dilakukan adalah :

 Untuk udara yang mengandung gas atau uap :

Dengan cara mencuci, yaitu udara dialirkan ke dalam air atau cairan yang mudah bereaksi dengan gas atau uap yang terdapat dalam udara kotor tersebut sehingga terikat.

Dengan jalan membakar, yaitu udara yang kotor di lewatkan pada alat pembakar agar terbakar semua.

(27)

Udara kotor yang akan di buang di alirkan dalam satu kamar khusus, yang di sebut kamar pengendap agar debu-debunya mengendap.

Udara kotor di lewatkan pada alat khusus perangkap kelembaban sehingga partikel yang ada di dalamnya tidak ikut bersama aliran udara.

Udara kotor di lewatkan pada ruangan khusus secara melingkar-lingkar (cyclone) sehingga partikel yang terdapat di dalamnya melekat di dinding.

Dengan presipitasi dinamis, alat yang bentuknya seperti baling-baling yang menyebabkan partikel-partikel yang terdapat pada udara kotor terhempas dan terkumpul di sekitar baling-baling.

Partikel-partikel yang terdapat dalam udara kotor di saring dengan suatu filter khusus.

Partikel dalam udara kotor di endapkan secara elektrik karena adanya perbedaan tegangan listrik di antara dua kutub listrik.

2. Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan bakar yang sedikitnya mencemari udara, seperti bahan bakar gas atau bahan bakar sinar matahari. Bagi kendaraan bermotor yang sisa pembakarannya lebih banyak, sebaiknya menggunakan jalan-jalan di pinggir kota.

(28)

berkurang dan angin akan menyebabkan kotoran di udara tersebar luas, sehingga tidak terkonsentrasi pada daerah tertentu.

H. Usaha Pencegahan Pencemaran

Udara

.

Secara umum pencemaran udara diartikan sebagai udara yang mengandung satu atau beberapa zat kimia dalam konsentrasi tinggi, sehingga mengganggu

manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya di dalam suatu lingkungan. Oleh karena itu diperlukan usaha-usaha untuk mencegah pencemaran udara ini. Berikut 6 usaha pencegaran pencemaran udara yang dapat kita lakukan, yaitu;

1. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.

2. melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap

polutan atau saringan;

3. Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam lauratan pengikat sebelum dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas buang ke udara bebas;

4. membangun cerobong asap yang cuup tinggi

sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang tertangkap di atas suatu pemukiman atau kita;

5. mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi angkutan pribadi;

(29)

adalah sebagai indikator pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.

I. Efek Pencemaran Udara

Salah satu banyaknya polusi yang terjadi diakibatkan oleh udara yang tercemar yang berasal dari baik itu pembuagan akhir asap kendaraan bermotor yang

kurang sehat atau pun pembuangan asap dari kegiatan indurstri.

Hal ini tentunya menimbulkan efek efek pencemaran udara pada kehidupan manusia dapat dibagi menjadi efek umum, efek terhadap ekosistem, efek terhadap kesehatan, efek terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, efek terhadap cuaca dan iklim, dan efek terhadap sosial-ekonomi.

Efek Umum

Efek umum pencemaran udara terhadap kehidupan manusia, antara lain:

1. Meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada manusia, flora, dan fauna.

2. Memengaruhi kuantitas dan kualitas sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dan memengaruhi proses fotosintesis tumbuhan.

3. Memengaruhi dan mengubah iklim akibat

terjadinya peningkatan kadar CO2 di udara. Kondisi ini

cenderung menahan panas tetap berada di lapisan bawah atmosfer sehingga terjadi efek rumah

kaca (green house effect).

4. Pencemaran udara dapat merusak cat, karet, dan bersifat korosif terhadap benda yang terbuat dari

logam.

5. Meningkatkan biaya perawatan bangunan, monumen, jembatan, dan lainnya.

6. Mengganggu penglihatan dan dapat meningkatkan angka kasus kecelakaan lalulintas di darat, sungai,

(30)

7. Menyebabkan wama kain dan pakaian menjadi cepat buram dan bernoda.

Efek terhadap Ekosistem

Industri yang mempergunakan batubara sebagai

sumber energinya akan melepaskan zat oksida sul fat ke dalam udara sebagai sisa pembakaran batubara. Zat tersebut akan bereaksi dengan air hujan membentuk asam sulfat sehingga air hujan menjadi asam (acid rain). Apabila keadaan ini berlangsung cukup lama, akan terjadi perubahan pada ekosistem perairan danau. Akibatnya, pH air danau akan menjadi asam, produksi ikan menurun, dan secara tidak langsung pendapatan rakyat setempat pun menurun.

Efek terhadap Kesehatan

Efek pencemaran udara terhadap kesehatan manusia dapat terlihat baik secara cepat maupun lambat,

seperti berikut. a. Efek cepat

Hasil studi epidemiologi mcnunjukkan bahwa

peningkatan mendadak kasus pencemaran udara juga akan meningkatkan angka kasus kesakitan dan

kematian akibat penyakit saluran pemapasan. Pada situasi tertentu, gas CO

Gas Sulfur Dloksida

Gas sulfur oksida merupakan gas pencemar di udara yang konsentrasinya paling tinggi di daerah kawasan industri dan daerah perkotaan. Gas ini dihasilkan dari sisa pembakaran batubara dan bahan bakar minyak. Di dalam setiap survei pencemaran udara, gas ini selalu diperiksa.

Indeks Asap

Berikut cara penggunaan indeks

asap (smoke atau selling index): Sampel udara disaring dengan sejenis kertas (paper tape) dan diukur

(31)

sangat bervariasi dari hari ke hari dan bergantung pada perubahan iklim.

Partikel Debu

Partikel-partikel berupa debu dan arang dari hasil pembakaran sampah dan industri merupakan salah satu indikator yang dipergunakan untuk mengukur derajat pencemaran udara. Hasil pengukuran

dinyatakan dalam satuan miligram atau mikrogram partikel per meter kubik udara.

Parameter Lain untuk Indikator Pencemaran Udara

Berikut beberapa parameter lain yang dapat digunakan untuk menentukan derajat pencemaran udara yang terjadi.

1. Karbon monoksida

Karbon monoksida dapat juga dipakai sebagai parameter untuk indikator pencemaran udara,

terutama yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor.

2. Oksidan (03)

Oksidan, misalnya saja ozon (03), dihasilkan akibat

kerja sinar matahari terhadap asap pembuangan kendaraan bermotor di kota-kota besar.

3. Nitrogen dioksida

Nitrogen dioksida merupakan gas yang dihasilkan baik akibat kegiatan manusia maupun akibat proses alam semacam aktivitas gunung berapi. Gas ini dapat

dipakai sebagai indikator pencemaran udara. 4. Timah hitam atau timbal

Sering dipakai sebagai bahan untuk menambah

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Ucapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menyertai penulis dalam segala proses pembelajaran di Universitas Kristen Satya Wacana selama 4 tahun dan juga dalam

As we see from the cumulative cash flow series in Figure 5.2(b), the total investment is recovered at the end of year 4. If the firm's stated maxi- mum payback period is

Selain itu guru praktikan memperoleh gambaran langsung mengenai pembelajaran di dalam kelas, karakteristik anak didik, cara berinteraksi antara guru dengan siswa, cara

kembali materi yang telah diajarkan (apersepsi). Komunikasi Dengan Siswa.. Komunikasi antara siswa dengan guru adalah yang terpenting selama. PBM karena dengan komunikasi

Salah satu metode yang sudah dikenal selama ini adalah memasang isolasi antara bangunan atas dan bangunan bawah (pondasi) untuk meredam energi gempa sehingga membatasi beban

PKM-M yang berjudul “Revitalisasi Minat Baca Al-Qur’an untuk Terciptanya Remaja yang Cinta al-Qur’an” ini diharapkan bisa menjadi sarana bagi remaja di desa Tugu

Penelitian tentang pertumbuhan dan hasil cabe keriting (C.annuum.) pada tanah yang diberi perlakuan kerapatan gulma Simaih (A.conyzoides.) yang berbeda didapatkan