• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KELINCAHAN | Hudaya | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8067 16191 2 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KELINCAHAN | Hudaya | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8067 16191 2 PB"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL

TERHADAP KELINCAHAN

Purnama Hudaya, Mustika Fitri

Program Studi Pendidikan Olahraga. Sekolah Pasca Sarjana. Universitas

Pendidikan Indonesia

purnamahudaya6@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari penerapan permainan tradisional terhadap Keterampilan kelincahan siswa. Metode penelitian memakai Eksperimental Posstest-preetest designs. Populasi penelitian adalah siswa SD Negeri Cigondewah . Sampel penelitian adalah siswa siswi kelas III. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes Zigzag Run. Analisis data memakai one sample T test . Hasil analisis data pengaruh penerapan permainan tradisional terhadap kelincahan siswa. Uji kelincahan siswa dengan nilai T-hitung = (15,318), karena T hitung lebih besar dari T tabel (2,042), sehingga disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan penerapan permainan tradisional terhadap kelincahan siswa di SD Negeri Cigondewah.

(2)

309

PENDAHULUAN

Freud memandang bermain sama seperti fantasi atau lamunan melalui bermain ataupun fantasi. Seseorang dapat memproyeksikan harapan konflik pribadi, bermain mempunyai efek katartis. Melalui bermain, anak dapat mengambil peran aktif sebagai pemrasaran dan memindahkan perasaan negatif ke objek atau orang pengganti. (Tedjasaputra, M. S. 2001). Pada sekolah dasar pelajaran akademik sangat kental, namun ada mata pelajaran Penjas yang memberikan pengalaman gerak. Bayangkan jika di sekolah dasar mata pelajaran semua tentang akademis ?. melalui bermain anak dapat memetik berbagai manfaat bagi perkembangan aspek fisik-motorik, kecerdasan dan sosial emosional (Tedjasaputra, M. S. 2001). Indonesia negeri kaya, sentuhan – sentuhan kearifan lokalnya tidak hanya tercermin dalam berbagai kerajinan, tetapi juga tervisualisasi dalam budaya sosial. Jika dikupas satu per satu mengenai kultur permainan tradisional, permainan-permainan itu memiliki arti yang dalam. Tidak hanya pada efek sosialisasi, tetapi juga cetusan euforia cinta. Rasa cinta dari orangtua. Cinta kepada lingkungan, dan empati pada teman. (Dharmamulya, S. dkk. 2008). Pendidikan modern menggunakan permainan tradisional sebagai alat pendidikan bahwa bermain mengandung nilai-nilai untuk mengembangkan harmoni antara jiwa dan raga. Permainan merupakan bagian dari bidang studi pendidikan jasmani yang mempunyai banyak kegiatan seperti halnya kegiatan olahraga pada umumnya, dengan bermain terpaculah perkembangan-perkembangan manusia secara kejiwaan, dan sosial. (Husain, F. A. 2014). Salah satunya yang dapat membantu tumbuh kembang psikomotor anak adalah olahraga tradisional, karena didalam olahraga tradisional peserta didik dituntut untuk melakukan gerak tubuh, dan didalam olahraga tradisional siswa akan lebih banyak bersosialisasi pada teman

sebayanya dan meningkatkan softskill serta hardskill peserta didik. (Nuriman.R, 2016 ) dalam penelitian Nur. H Membangun Karakter Anak Melalui Permainan Anak Tradisional. Mengembalikan permainan anak tradisional sebagai permainan anak-anak saat ini dapat menjadi suatu alternatif untuk menciptakan generasi berkarakter unggul. Susanti, F., Siswati, S., & Widodo, P. B. (2010). (Pengaruh Permainan Tradisonal Terhadap Kompetensi Interpersonal Dengan Teman Sebaya Pada Siswa SD ) kegiatan permainan tradisional memiliki pengaruh dalam meningkatkan kompetensi interpersonal anak sekolah dasar. Pratiwi, Y., & Kristanto, M. (2014). permainan tradisional engklek dapat meningkatkan perkembangan motorik kasar (keseimbangan tubuh) pada anak kelompok B TK dalam permainan tradisional Bebentengan, Galahasin, lari balok identik dalam perubahan arah yang cepat (kelincahan) dalam mengalahkan lawannya. Dari penelitian terdahulu penulis mencoba meneliti permainan tradisional terhadap kelincahan siswa.

METODE

Desain penelitian

Penelitian ini memakai desain Experimental postest-pretest (Sugiyono. 2010 ) dengan kelompok experimen yang diberikan materi permainan tradisional dibandingan dengan kelompok kontrol yang diberikan materi Penjas sesuai kurikulum pada umumnya.

Pengambilan sampel

(3)

tercepat menyelesaikan tes dari rangking 1sampai 62 waktu tercepat. Maka sampel dibagi menjadi, kelompok ekperimen; 31 siswa pria, kelompok kontrol; 31 siswa pria. Teatment di lakukan 2X/ minggu; 40 menit, di waktu pelajaran penjas dan di pelajaran tambahan. Sebanyak 8 pertemuan (tabel 1.1)

Instrumen Penelitian

Intrumen untuk mengukur keterampilan kelincahan siswa memakai tes Zigzag Run (Suntoda. A. 2010) dengan pencatat waktu (stopwatch Seiko) serta pluit. Analisis data dengan memakai uji one sample T test dengan aplikasi SPSS 17.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data ( tabel 1.2 ) kelompok ekspeimen nilai rata-rata tes awal 13,42 > 11, 37 nilai rata-rata tes akhir dan standar deviasi tes awal 0,98 > 0,81 standar deviasi tes akhir, berarti setelah diberikan penerapan tradisional kelompok eksperimen memiliki waktu lebih cepat atau terdapat pengaruh penerapan permainan tradisional terhadap kelincahan siswa. Berdasarkan tabel 1.3 didapatkan nilai T-hitung = (15,318), karena T hitung lebih besar dari T tabel (2,042)

(4)

311

TABEL 1.1

Kelompok Komponen treatment

Kel. Experimen Kel. Kontrol

Pertemuan 1 Tes awal Tes awal

Pertemuan 2 Permainan bebentengan Materi gerak dasar lokomotor Pertemuan 3 Permainan Galahasin Permainan bola besar

Pertemuan 4 Permainan balok kayu Permainan bola kecil Pertemuan 5 Permainan hitam-hijau Aktivitas permainan Pertemuan 6 Permainan kucing”an Pembelajaran atletik Pertemuan 7 Permainan menjala

ikan

Pembelajaran senam

Pertemuan 8 Tes zigzag Run Tes Zigzag Run

TABEL 1.2

TABEL 1.3

Kelompok

Pretest Posttest

mean

standar

deviasi mean

standar deviasi

eksperimen 13,42 0,98 11,37 0,81

kontrol 12,51 0,90 13,62 1,10

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mea

n

Std. Deviati on

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Pai r 1

Zigzag_1 - Zogzag_2

2,04 194

,74221 ,13331 1,7696 9

2,3141 8

15,31 8

(5)

KESIMPULAN

Penerapan pembelajaran permainan tradisional ini dapat membantu dalam menumbuhkan bahkan partisipasi belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa menjadi lebih antusias dan memiliki ketertarikan terhadap pelajaran dan dapat meningkatkan keterampilan siswa, siswa menjadi memiliki rasa ingin tahu dan mencoba mempraktekkan terhadap materi yang dipelajari serta rasa percaya diri. Sehingga bagi para pendidik bisa menerapkan permainan tradisional ini pada mata pelajaran yang lainnya.

Dalam proses belajar dan pembelajaran pendidikan jasmani tentunya diperlukan partisipasi keaktifan siswa dalam mengikuti setiap pembelajaranya agar tujuan untuk mengembangkan kelincahan siswa dapat tercapai, penggunaan pendekatan yang tepat

serta variasi maupun modifikasi alat dalam pembelajaran pendidikan jasmani dapat menunjang terlaksananya standar kompetensi yang telah ditentukan.

Maka penulis mengajak dan menganjurkan kepada guru pendidikan jasmani khusunya guru penjas SD Negeri Cigondewah untuk menerapkan permainan tradisional dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah selain dapat meningkatkan partisipasi belajar dan keterampilan gerak siswa juga melestarikan budaya bangsa dan pengenalan permainan tradisional jawa barat sehingga kekayaan budaya bangsa yaitu permainan tradisional dapat tetap dikenal dan terpelihara dengan menjadi bagian permainan sehari hari yang dilakukan siswa baik dalam pembelajaran dan waktu senggang siswa saat dilingkungannya.

DAFTAR PUSTAKA

Dharmamulya, S. dkk.(2008).

Permainan Tradisional Jawa

.

Husain, F. A. (2014). Survei Permainan Tradisional Dalam Pembelajaran Penjasorkes

Pada Siswa Di Sekolah Dasarse-Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal.

Nur, H. (2013). Membangun karakter anak melalui permainan anak tradisional.

Jurnal

Pendidikan Karakter

.

Nugrahani, R. (2007). Media Pembelajaran Berbasis Visual Berbentuk Permainan Ular

Tangga Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar Di Sekolah Dasar.

Lembaran Ilmu Kependidikan

,

36

(1).

Pratiwi, Y., & Kristanto, M. (2014). Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar

(Keseimbangan Tubuh) Anak Melalui Permainan Tradisional Engklek Di

Kelompok B Tunas Rimba Ii Tahun Ajaran 2014/2015.

Paudia

,

3

(1 Oktober).

Tedjasaputra, M. S. (2001).

Bermain, mainan dan permainan

. Grasindo.

Gambar

TABEL 1.1 Kelompok Komponen treatment

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tujuan akhir pendidikan umum adalah membantu murid-murid (orang- orang yang berkehendak kembali kepada Tuhan hingga sampai dengan selamat) mencapai martabat

Mean Filter dalam mengurangi noise Gaussian yang terdapat pada suatu citra digital. dan melihat hasil kualitas citra setelah mengalami

[r]

Pengolahan citra adalah sebuah merupakan disiplin ilmu yang memplajari hal- hal yang berkaitan dengan perbaikan kualitas gambar (peningkatan kontras, transformasi warna,

[r]

Kata yang mengalami perluasan makna dalam paragraf tersebut, terdapat pada kalimat bernomor ...... Data

bahwa sertifikat Badan Usaha (SBU) yang digunakan adalah Subbidang Persungaian, Rawa Dan Pantai (22012) , sesuai Dokumen Pengadaan. Dengan dikeluarkannya Surat Pemberitahuan ini