• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pelaksanaan Manajemen Logistik Alat Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pelaksanaan Manajemen Logistik Alat Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1.

Panduan Wawancara

Sistem Pelaksanaan Manajemen Logistik Alat Kesehatan Di Puskesmas Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015 Panduan Wawancara untuk Kepala Puskesmas

- Nama Informan : --- - Umur : --- - Pendidikan : --- - Tempat Tugas : ---

Pertanyaan :

1. Apakah Alat Kesehatan di Puskesmas ini sudah lengkap ? ………… 2. Apakah sarana dan prasarana di puskesmas sudah lengkap ? …..

3. Apakah Alat Kesehatan yang ada sudah tersedia untuk menangani 155 penyakit ? ………

4. Metode apa yang dipakai dalam melaksanakan pengelolaan logistik alkes di puskesmas ? apakah ada ketentuan dari pemkab atau dinas kesehatan ?

5. Kapan dan bagaimana cara puskesmas untuk melakukan perencanaan kebutuhan Alkes ?

6. Apakah puskesmas melakukan penganggaran dana untuk pembelian Alkes ? ……….

7. Darimana sumberdana untuk pengadaan Alkes ? …….. 8. Apakah puskesmas melakukan pengadaan Alkes ? …

9. Bagaimana cara pendistribusian Alkes ke puskesmas ? Pustu dan Poskesdes ? ……

10.Apakah puskesmas memiliki gudang penyimpanan terhadap Alkes yang belum dipakai atau yang sudah rusak ? jika tidak, bagaimana cara penyimpanan barang yang dilakukan ?

11.Apakah puskesmas melakukan pemeliharaan Alkes ?

12.Apakah puskesmas telah pernah melakukan penghapusan Alkes ? bagaimana caranya ? …….

13.Bagaimana cara puskesmas melakukan pengendalian Alkes dan sarana prasarana lainnya ? ………

14.Apakah pengendalian alkes/barang sudah dilaksanakan ?

15.Apakah pengurus barang sudah mampu melaksanakan tugasnya

(2)

Panduan Wawancara untuk Pengurus Barang :

- Nama Informan : --- - Umur : --- - Pendidikan : --- - Tempat Tugas : ---

Pertanyaan :

1. Metode apa yang dilaksanakan untuk pelaksanaan pengelolaan barang di Puskesmas ?

2. Apa saja alkes yang ada di puskesmas ( dengan menggunakan daftar ceklist )

Panduan Wawancara untuk Informan di dinas kesehatan

- Nama Informan : --- - Umur : --- - Pendidikan : --- - Jabatan : ---

Pertanyaan :

1. Metode apa yang dipakai dalam melaksanakan pengelolaan logistik alkes di puskesmas ? apakah ada ketentuan dari pemkab atau dinas kesehatan ? 2. Jelaskan bagaimana proses perencanaan yang dilaksanakan di dinas

kesehatan Deli Serdang ….

3. Apakah perencanaan sudah melakukan sistim e-planning..? jelaskan…. 4. Perencanaan kebutuhan Alkes disusun berdasarkan apa saja ?

5. Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam penganggaran Alkes dan peralatan ?

6. Anggaran apa saja yang sudah dibuat untuk Alkes ?

7. Darimana sumberdana pengadaan Alkes dan peralatan puskesmas ?

8. Apakah pengadaan Alkes sudah memakai sistim e purchasing ? sejak kapan ? Jelaskan…..

9. Dalam perencanaan Alkes apakah sudah mengacu kepada Kompendium Alat Kesehatan ? jika ya, sejak kapan ? jelaskan

10.Apa saja faktor pertimbangan dalam pendistribusian Alkes ke puskesmas ? 11. Apakah dinas kesehatan sudah melaksanakan pemeliharaan alkes ?

apakah ada dana untuk pemeliharaan ?

(3)

13.Apakah puskesmas sudah melaksanakan pengendalian ? apakah pengurus barang sudah dapat bertugas dengan baik ?

LEMBAR CHECKLIST

A. SUMBER DAYA MANUSIA

1. Jumlah Dokter Umum (Orang)

2. Jumlah Dokter Gigi (Orang)

3. Jumlah Sarjana Kesehatan Masyarakat (orang)

4. Jumlah Apoteker (Orang)

5. Jumlah Asisten Apoteker (Orang)

6. Jumlah Bidan (Orang)

7. Jumlah Perawat (Orang)

8. Jumlah Perawat Gigi (Orang)

9. Jumlah Tenaga Gizi (orang)

(4)

Lampiran 3. Daftar Nama Alkes di Puskesmas a. Daftar Nama Alkes Di Puskesmas Bandar Dolok

No. Nama Alat No. Nama Alat

Tabung oksigen + regulator 2 Cold chain 1

Micro hematocrite centrifuge 1 Glucose analyzer 1

(5)

b. Daftar Nama Alkes Di Puskesmas Talun Kenas

(6)

c. Daftar Nama Alkes Di Puskesmas Aras Kabu

(7)
(8)

LAMPIRAN 2

HASIL WAWANCARA MENDALAM

SISTEM PELAKSANAAN MANAJEMEN LOGISTIK ALAT KESEHATAN DI UPT. PUSKESMAS KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015

1.Input

Matriks 1. Pernyataan Informan Tentang Sarana

Informan Pernyataan

Informan 1 Sarana pengangkutan untuk alkes adalah ambulance…

ya memang itu adanya…

Informan 2 Ambulance juga cukuplah untuk mengangkut alkes ke

pustu atau poskesdes

Informan 3 Yaa pake ambulance lah

Informan 4 Saya kira ambulance adalah sarana pengangkutan alkes..

Informan 11 Puskesmas biasanya menggunakan ambulance untuk

mengangkat alkes ke jaringannya, yaaa… bila perlu bisa juga meminjam mobil box farmasi dari sini,, bisa diatur lah,,

Matriks 2. Pernyataan Informan tentang SDM Pengelola Alkes di Puskesmas

Informan pernyataan

Informan 1 Pengurus barang sudah dapat melaksanakan tugasnya,

memang pernah ada koreksi dari inspektorat mengenai inventaris karena laporan kurang lengkap tapi sudah diperbaiki. KIR dan KIB sudah dibuat juga entri data SIMDA sudah selesai dia laksanakan

Informan 2 Menurut saya pengurus barang sudah dapat melakukan

tugasnya, sudah membuat laporan dengan baik, dan memang pengurus alkes harus bisa menggunakan komputer karena sistim pelaporan sekarang menggunakan SIMDA, bukan manual lagi seperti dulu.

Informan 3 Pengurus barang tidak harus berpendidikan tertentu, saya menilai dia orangnya sangat bertanggung jawab, saya suka itu, walaupun masih kurang mahir menggunakan komputer tetapi dia terus belajar untuk dapat membuat laporan sebab sekarang semua data alkes harus di entri melalui komputer dengan laporan SIMDA

Informan 4 Kecakapan seorang pengurus barang bisa dilihat dari

(9)

pelayanan dapat berjalan dengan baik, itu sudah dibuktikan oleh pengurus barang kami, entri data barang sudah dikerjakan dengan SIMDA

Informan 11 Yang saya lihat dan perhatikan pengurus barang

puskesmas sebagian sudah cukup baik dalam melakukan tugasnya, pengurus barang yang cakap itu puskesmas Aras Kabu, Tanjung Morawa, Batang Kuis, dan ada beberapa lagi. Sebagian besar pengurus barang sudah diberikan diklat 2 tahun lalu, saya menilai mereka bertanggung jawab dalam pekerjaan, tapi membuat laporan yang masih perlu ditingkatkan apalagi dengan program aplikasi Simda sekarang, memang diakui mereka juga punya tugas lain tapi itulah semoga pengurus barang mau meningkatkan kemampuan diri

Matriks 3. Pernyataan Informan tentang Metode Pengelolaan Alkes

Informan pernyataan

Informan 1 Pengelolaan barang dan alat kesehatan yang

dilaksanakan di puskesmas sesuai dengan aturan yang dari dinas kesehatan yaitu Permendagri nomor 17 tahun 2007

Informan 5 Metode yang dilakukan sesuai dengan Permendagri

nomor 17 tahun 2007 yaitu tentang penatausahaan barang milik daerah dimana dibuat pembukuan terhadap setiap asset agar tertata dengan baik dan rapi

Informan 2 Kami melaksanakan pengelolaan barang sesuai dengan

petunjuk yang sudah diberikan oleh Dinas Kesehatan pada saat Diklat Pengurus alkes yang diselenggarakan oleh Pemkab

Informan 6 Sesuai dengan petunjuk yaitu Peraturan Menteri dalam

Negeri nomor 17 tahun 2007

Informan 3 Metode pengelolaan alkes yang kami laksanakan

sesuai dengan apa yang sudah diaturkan oleh dinas kesehatan yaitu Permendagri nomor 17 tahun 2007 karena alat kesehatan itu adalah uang yang dalam bentuk lain dan itu harus kami kelola sebaik mungkin

Informan 7 Dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dari Dinas

Kesehatan

Informan 4 Sebagai unit pelaksana teknis kami melakukan

pengelolaan barang dan Alkes sesuai dengan aturan yang ditetapkan pada Permendagri nomor 17 tahun 2007

Informan 8 Metode pengelolaan alkes dilakukan sesuai dengan

(10)

kepala puskesmas dan pengurus barang bahwa metode penatausahaan barang sesuai dengan Permendagri nomor 17 tahun 2007.

Matriks 6. Pernyataan Informan tentang perencanaan Alkes di Puskesmas

Informan pernyataan

Informan 1 Pada umumnya kami membuat perencanaan secara

keseluruhan pada awal tahun, kalau untuk alkes tentunya tidak bisa hanya sekali setahun saja kita membuat perencanaan karena kadang setelah ada pasien yang mengalami sakit tertentu kita memerlukan alat yang sebelumnya belum dibutuhkan. Jadi pada awal tahun saat rapat minilokakarya setiap puskesmas pembantu dan poskesdes serta penanggung jawab setiap ruangan poli mengajukan permintaan kebutuhan termasuk Alat Kesehatan yang diperlukan oleh masing-masing agar pelayanan pasien dapat maksimal. Selain itu ketika ada rapat Musrembang di kecamatan kadang ada juga usulan dari sana. Dari semua usulan dan permintaan tersebut kemudian direkap oleh pengurus barang dan membuat pengusulan permintaan alkes secara tertulis ke dinas kesehatan.

Informan 2 Biasanya pada awal tahun kami membuat perencanaan

kebutuhan kira-kira apa yang akan dibutuhkan pada sepanjang tahun ini, pada waktu rapat minlok kan kumpul semua penanggung jawab ruangan, kapustu, dan penanggung jawab poskesdes, jadi mereka diberi tugas untuk memikirkan apa kebutuhan alkes dan seminggu kemudian memasukkan usulan kebutuhan kepada kepala puskesmas kemudian kepala puskesams berdiskusi dengan pengurus barang untuk menentukaan kebutuhan alkes lainnya yang mungkin belum dibuat staf untuk diajukan. Mulai tahun ini kita sudah dianjurkan untuk mengikuti permenkes nomor 75 tahun 2014 baik untuk perencanaan alkes, program puskesmas dan sebagainya. Rencana kebutuhaan diusulan ke dinas kesehatan secara tertulis. Selain itu usulan secara berkala tetap dibuat dan setiap kebutuhan pasti kami usulkan, entah kapan akan diberikaan ya itu tergantung dari dinas kesehatan. Nyatanya memang terealisasi apa yang kami butuhkan.

Informan 3 Mekanisme perencanaan yang kita lakukan adalah

(11)

oleh dinas kesehatan dan kita nggak tau kapan akan dikasi yang penting udah kita usulkan. Alkes yang kita usulkan harus sesuai dengan kapitasi BPJS, kalau kapitasi kita kecil maka akan diberikan alat sesuai uang kita, tapi bila kita butuh alat yang mahal seperti alat laboratorium hematology analyzer maka kita buat pengusulan sendiri untuk dana APBD. Menurut saya maunya dana BPJS ini murni dikelola puskesmas karena kebutuhan untuk Alkes ini nggak bisa menunggu, misalnya alat regulator oksigen pecah, kalau diusulkan pun kadang berbulan-bulan baru datang sementara pasien tidak bisa menunggu dan pasien juga taunya diobati, karena sektor kesehatan tidak bisa diprediksi, jadi kalau pola ini tetap dilakukan ya hampir sama dengan metode lama (sebelum JKN). Maunya dana kapitasi BPJS 100% dikelola oleh puskesmas sendiri supaya lebih efisien dan efektif

Informan 4 Perencanaan Alkes dibuat berdasarkan kebutuhan

setiap ruangan yaitu ruang poli umum, poli gigi, poli anak, VK,rawat inap, laboratorium,P2P, serta dari jaringan layanan puskesmas. Apa yang kami butuhkan kemudian dituangkan dalam permintaan secara tertulis ke dinas kesehatan. Biasanya kita membuat perencanaan pada awal tahun, apa alkes kita yang kita butuhkan kita usulkan dan semoga cepat realisasinya dari dinas kesehatan.

Informan 10 :

(12)

Matriks 7. Pernyataan Informan tentang penganggaran Alkes Puskesmas Pernyataan

Informan 1 Puskesmas tidak melakukan

penganggaran, itu diatur oleh dinas kesehatan

Informan 2 Kami tidak melakukan penganggaran

untuk apapun, kita hanya terima saja.

Informan 3 Memang puskesmas tidak melakukan

penganggaran saat ini, akan tetapi akan lebih baik kalau puskesmas sendiri yang membuat penganggaran , ya paling tidak untuk dana BPJS dikelola seluruhnya oleh Puskesmas.

Informan 4 Sebagai unit pelaksana teknis kita tidak

melakukan penganggaran, mungkin nantilah kalau puskesmas udah jadi badan layanan unit daerah

Informan 10 :

Sumber anggaran untuk pengadaan Alkes berasal dari APBN, APBD,dan BPJS. Untuk Alkes yang harganya mahal seperti alat-alat laboratorium itu menggunakan anggaran APBD. Tetapi untuk Alkes dan barang yang tidak terlalu mahal itu digunakan dari dana kapitasi bpjs untuk puskesmas, 40% dana kapitasi bpjs tersebut kan dikelola oleh dinas kesehatan untuk biaya operasional, obat-obatan dan pengadaan Alkes. Memang tidak semua puskesmas punya kapitasi yang besar, justru itu kita membuat sistim subsidi silang agar bisa membantu puskesmas yang punya dana kapitasi bpjs kecil supaya tetap bisa menikmati fasilitas dan dapat melakukan pelayanan dengan maksimal. Anggaran yang dibuat untuk Alkes ada beberapa yaitu : pengadaan, perbaikan dan pemeliharaan, penghapusan dan pengawasan barang. Anggaran pengawasan barang yaitu uang insentif kepada pengurus barang, mengingat bahwa Alkes adalah asset yang harus dijaga dan dikelola dengan baik maka bagi pengurus barang di puskesmas diberikan uang insentif, selain itu mereka juga diberikan Diklat (Pendidikan dan pelatihan) agar cakap dalam mengelola Alkes di puskesmas.

Matriks 8. Pernyataan Informan tentang pengadaan Alat Kesehatan

Informan pernyataan

Informan 1 Pengadaan sepenuhnya dilakukan oleh dinas kesehatan

Informan 2 Semua peralatan kami dari dinas kesehatan, memang

nyatalah apa yang kami minta dikasi oleh dinas kesehatan

Informan 3 Pengadaan berasal dari dinas kesehatan kami hanya

(13)

bulan ini mungkin beberapa bulan ke depan baru terealisasi.

Informan 4 Pengadaan dilaksanakan oleh dinas kesehatan, kadang

pengadaan cepat kadang juga kita lama menunggu.

Informan 9 Pengadaan Alkes ada yang secara e catalog ada yang

tidak karena tidak semua Alkes ada dalam e catalog, jadi belum semua ada dalam e catalog. Alkes yang diadakan itu hanya yang ada di dalam RAB (Rencana Anggaran Belanja), RAB itu berasal dari bottom up planning dan top down planning (kebijakan-kebijakan baru yang dianggap perlu oleh dinas ). Saat ini juga masih ada melakukan sistim lelang ( e-tendering) untuk Alkes tertentu contohnya untuk ADS (Auto Disable Syringe) untuk program imunisasi yang tidak ada di e catalog, untuk lelang itu harus diatas 200 juta , yang menentukan itu tender atau enggak itu hps nya. Memang kadang pengadaan lama tapi bisa juga cepat karena itu tergantung dari distributor, jika barang pesanan kita sudah ada maka akan cepat disalurkan tetapi bila distributor tidak punya stok barang maka pesanan kita akan lama datangnya.

Matriks 9. Pernyataan Informan tentang pendistribusian Alkes

Informan pernyataan

Informan 1 Alkes yang kami terima akan diperiksa oleh pengurus

barang, apakah sesuai atau tidak dengan berita acara serah terima, lalu alkes tersebut akan dicatat pada buku inventaris dan akan disalurkan berdasarkan pengusulan kebutuhan yang diajukan oleh puskesmas pembantu dan poskesdes, namun untuk puskesmas induk tetap didahulukan.

Informan 2 Dinas kesehatan mengantarkan Alkes ke puskesmas

kami, diperiksa oleh pengurus barang apakah sudah sesuai dengan yang tertera di surat bukti barang keluar (SBBK) jumlah, jenis dan spesifikasi alkes yang dibuat oleh dinas kesehatan, jika sudah sesuai maka akan ditandatangani. Selanjutnya alkes yang kami terima diberikan pada poli atau pustu atau poskesdes yang kebutuhannya paling mendesak, jangan sampai pelayanan terganggu karena tidak adanya alat.

Informan 3 Alkes yang dari dinkes disalurkan dengan membuat

prioritas artinya siapa yang paling membutuhkan ke situ duluan diberikan yang lain akan menyusul juga.

Informan 4 alat yang kami terima kadang tidak sesuai dengan

(14)

diberikan hanya 2, jadi untuk penyaluran nya kita utamakan untuk puskesmas induk baru ke pustu atau poskesdes. Saat alkes tiba di puskesmas kadang SBBK nya belum ada, tapi kita buatkan bukti serah terima barang.

Informan 9 Alkes akan diterima di dinas kesehatan lalu diperiksa

oleh panitia pemeriksa, setelah diperiksan kesesuaian item, jumlah dan spesifikasi barulah akan didistribusikan ke puskesmas, untuk beberapa macam alkes seperti bed ginekology, bed instrument, lemari instrument, akan diantar langsung oleh distributor dan untuk bed ginekologi akan dipasang oleh tehnisi mereka.

Informan 11 Penerimaan alkes dari hasil pengadaan dilakukan setelah diperiksa oleh panitia pemeriksa alkes milik daerah dengan membuat berita acara pemeriksaan. Penyaluran ke puskesmas dilakukan atas dasar surat perintah pengeluaran barang dan disertai dengan berita acara serah terima dengan puskesmas, kemudian pengurus barang membuat kartu stok barang. Pengurus alkes wajib memeriksa alkes apakah sudah sesuai dengan jumlah, jenis dan spesifikasi yang tertera dalam berita acara serah terima tersebut.

Matriks 10. Pernyataan Informan tentang penyimpanan Alkes

Informan pernyataan

Informan 1 Puskesmas kami tidak mempunyai gudang

untuk penyimpanan alat, Alkes yang belum dipakai atau yang belum disalurkan disimpan dalam ruangan yang tidak dipakai untuk pelayanan, akan tetapi untuk Alkes yang rusak kami tidak memiliki tempat tersendiri untuk menyimpannya.

Informan 2 Tidak ada gudang penyimpanan alat karena

semua alat terpakai, memang ada beberapa alat dan barang yang sudah rusak berat dan tidak dapat diperbaiki lagi, kami susun di ruangan belakang agar tidak mengganggu pemandangan.

Informan 3 Kalau khusus gudang penyimpanan tidak ada

(15)

terlokalisir, apabila ada pemeriksaan datang kita bawa aja ke situ untuk melihatnya. Barang ini adalah asset yang sensitive, barang itu kan uang jadi harus disimpan dengan baik sebelum digunakan.

Informan 4 Tidak ada gudang penyimpanan, Alkes yang

sudah rusak ataupun yang belum dipakai hanya disimpan dalam ruangan yang tidak terpakai.

Informan 11 Di dinas kesehatan kita sudah mempunyai

gudang penyimpanan alkes, memang penyimpanan alkes ini hanya bersifat sementara tapi untuk gudang penyimpanan di puskesmas tidak ada karena alkes biasanya langsung disalurkan, tapi memang untuk alkes yang sudah rusak perlu tempat khusus tapi itu bisa diatasi kepala puskesmasnya masing-masing

Matriks 11. Pernyataan Informan tentang pemeliharaan Alkes

Informan pernyataan

Informan 1 Apabila ada Alkes yang rusak baik rusak

ringan atau berat maka akan dibuatkan pengusulan utntuk perbaikan ke dinas kesehatan lalu dinas yang akan memperbaikinya seperti alat dental unit kami yang rusak pada beberapa bulan lalu sekarang sudah diperbaiki oleh dinas dan sudah dapat berfungsi dengan baik.

Informan 2 Perbaikan dilakukan oleh dinas kesehatan, alat

yang rusak dibawa ke dinas dan juga ada kalibrasi untuk alat yang bisa diukur, semuanya dihandle oleh dinas kesehatan.

Informan 3 Alkes yang rusak ringan kami perbaiki sendiri

namun untuk alat laboratorium yang rusak akan dibawa ke dinas untuk diperbaiki, ada juga beberapa alat yang dikalibrasi secara rutin, kita membuat data ke dinas dan membuat usulan ke dinas untuk perbaikan alat.

Informan 4 Pemeliharaan alkes dilaksanakan sepenuhnya

oleh dinas kesehatan karena itu termasuk pada 40% kapitasi bpjs.

Informan 10 Pemeliharaan alkes sudah dilakukan, secara

(16)

dibenahi.

Informan 11 Guna meningkatkan efsiensi pemakaian maka

sudah dilaksanakan pemeliharaan alkes, diharapkan semua alkes yang ada dapat berfungsi dengan baik.

Matriks 12. Pernyataan Informan tentang Pengendalian Alkes

Informan pernyataan

Informan 1 Pengurus alkes sudah membuat kartu inventaris

ruangan dan kartu inventaris barang supaya alkes dan alat tercatat dengan rapi dan semua ada dalam daftar jadi tidak ada alat yang tercecer karena semua itu adalah asset yang harus dijaga dengan baik. Mulai tahun ini pengurus barang sudah melakukan entri data dengan aplikasi SIMDA

Informan 2 Kartu inventaris ruangan sudah ada dibuat disetiap

ruangan, laporan alkes sudah dibuat dengan SIMDA, cuma untuk kodefikasi barang belum lengkap saya lihat, nantilah pasti akan dibenahi lagi.

Informan 3 Setiap ruangan sudah ada Kartu Inventaris

ruangan dan setiap Alkes sudah dibuatkan kode barang dan kode lokasi, KIR sudah dibuatkan bingkai supaya dapat dipakai untuk jangka waktu lama. Inventarisasi alkes sudah terlaksana dalam Kartu Inventaris Barang secara lengkap, kode lokasi dan kode barang juga sudah dibuat semuanya.

Informan 4 Setiap barang dan alat yang datang dari dinas

kesehatan akan dicatat oleh pengurus barang Setiap tahun akan dibuatkan kartu Inventaris ruangan dan kartu inventaris barang. Pada Alkes akan dituliskan kode alkes dan kode lokasi supaya penataan alkes lebih baik, saya melihat semua alkes kami sudah punya kode lokasi dan kode barang.

Informan 11 Setiap pengurus barang wajib membuat KIR,

(17)

Matriks 13. Pernyataan Informan tentang penghapusan Alkes

Informan pernyataan

Informan 1 Selama ini belum ada dilakukan penghapusan

terhadap alkes yang sudah rusak, tapi dinas kesehatan sudah meminta data alkes dan barang yang rusak untuk diusulkan akan dilakukan penghapusan.

Informan 2 Kita sudah membuat daftar alkes yang akan

dihapuskan dan sudah dikirim ke dinas kesehatan

Informan 3 Belum pernah ada penghapusan alkes

Informan 4 Pengurus barang sudah membuat daftar alkes

yang akan dihapuskan dan segera akan dikirim ke dinas kesehatan.

Informan 11 Setiap tahun kita sudah membuat usulan

penghapusan alkes tetapi sampai saat ini belum ada petunjuk dari bagian asset daerah kabupaten Deli Serdang untuk segera merealisasikannya. Sudah pernah dilakukan penghapusan tapi itu sudah lama.

Matriks 14. Pernyataan Informan Tentang Ketersediaan Alkes

Informan pernyataan

Informan 1 Alkes di puskesmas kami masih kurang lengkap antara

lain alat laboratorium masih banyak yang harus dipenuhi juga alat untuk poli umum masih kurang.

Informan 2 Kalau menurut saya alkes kami hampir lengkaplah

karena ketika pasien datang dengan kasus emergency sudah bisa ditangani untuk menstabilkannya, pelayanan nggak terganggu karena tidak adanya alat, bisa dibilang alat yang standar di puskesmas udah tersedia. Angka rujukan di puskesmas kami terbilang rendah dan kita belum pernah ditegur bpjs karena tinginya angka rujukan, seperti pada rapat kemarin dengan bpjs dikatakan kami termasuk 10 puskesmas dengan angka rujukan terendah. Penyakit yang dirujuk itu penyakit yang sudah komplikasi dan memang benar-benar tidak bisa lagi ditangani di sini.

Informan 3 Menurut saya alkes kami sudah lumayan memadai

(18)

artinya pasien tidak dirujuk karena alasan tidak adanya alat. Puskesmas kami adalah binaan program EMAS maka alat kami lebih dilengkapi dan sudah diatur di troley alat yang standard supaya lebih mudah digunakan. Namun alat yang di UGD belum selengkap di ruang persalinan, saya berharap Alkes di IGD ini semakin dilengkapi. Angka rujukan pasien kami terbilang rendah daan tidak pernah melebihi yang sudah ditetaapkaan oleh BPJS,pasien tidak pernah dirujuk karena kurangnya alat akan tetapi dirujuk itu kadang karena penyakit yang sudah bolak-balik dan pasien yang meminta sendiri untuk dirujuk ke rumah sakit misalnya penyakit hipertensi yang sudah komplikasi Diabetes Melitus.

Informan 4 Menurut saya sebenarnya alkes kami sudah lumayan

(19)

Lampiran 4.

Jumlah Kunjungan Pasien Umum dan rujukan di Puskesmas

No. Puskesmas Jumlah Kunjungan Jumlah Rujukan

Mei Juni Juli Mei Juni Juli

1. Bandar Dolok 752 785 762 83 87 82

2. Talun Kenas 2.511 2.542 2.614 201 205 195

3. Aras Kabu 827 841 830 72 69 74

(20)

Lampiran 5. Daftar Nama 155 penyakit yang harus ditangani di Puskesmas

1. Kejang Demam 2. Tetanus

3. HIV AIDS tanpa komplikasi 4. Tension Headche

5. Migren 6. Bell”s Palsy

7. Vertigo (Benign Paroxysmal positional Vertigo) 8. Gangguan Somatoform

9. Insomnia

10. Benda Asing di konjungtiva 11. Konjungtivities

12. Perdarahan Subkonjungtiva 13. Mata Kering

14. Blefaritis 15. Hordeolum 16. Trikiasis 17. Episkleritis

18. Hipermetropia Ringan 19. Myopia Ringan 20. Astigmatism Ringan 21. Presbiopia

22. Buta senja 23. Otitis eksterna 24. Otitis media akut 25. Serumen prop 26. Mabuk perjalanan 27. Furunkel pada hidung 28. Rhinitis akut

29. Rhinitis vasomotor 30. Rhinitis vasomotor 31. Benda asing 32. Epistaksis 33. Influenza 34. Pertusis 35. Faringitis 36. Tonsillitis 37. Laryngitis 38. Asma bronchiale 39. Bronchitis akut

40. Pneumonia, bronkopneumonia 41. Tuberculosis paru tanpa komplikasi 42. Hipertensi esensial

43. Kandidiasis mulut

44. Ulcus mulut (aptosa , herpes ) 45. Parotitis

46. Infeksi pada umbilicus

47. Gastritis

(21)

49. Refluks gastroesofagus 50. Demam typhoid 51. Intoleransi makanan 52. Alergi makanan 53. Keracunan makanan 54. Penyakit cacing tambang 55. Strongilodiasis

56. Askariasis 57. Skistosomisis 58. Taeniasis 59. Hepatitis A

60. Disentri basiler, disentri amuba 61. Hemoroid grade ½

62. Infeksi saluran kemih 63. Gonore

64. Pielonefritis tanpa komplikasi 65. Fimosis

66. Parafimosis

67. Sindroma duh 9 discharge genital (GO dan NGO) 68. Infeksi saluran kemih bagian bawah

69. Vulvitis 70. Vaginitis

71. Vaginosis bakterialis 72. Salphingitis

73. Kehamilan normal 74. Aborsi spontan komplit

75. Anemia defisiensi besi pada kehamilan 76. Rupture perineum tingkat ½

77. Abses folikel rambut/kelj sebasea 78. Mastitis

79. Cracked nipple 80. Inverted nipple 81. DM tipe 1 82. DM tipe 2

83. Hipoglikemi ringan 84. Malnutrisi energy protein 85. Defisiensi vitamin 86. Defisiensi mineral 87. Dislipedemia 88. Hiperurisemia 89. Obesitas

90. Anemia defisiensi besi 91. Lymphadenitis

92. Demam dengue, DHF 93. Malaria

94. Leptospirosis (tanpa komplikasi) 95. Reaksi anafilatik

96. Ulkus pada tungkai

97. Lipoma

98. Veruka vulgaris

(22)

100. Herpes zoster tanpa komplikasi

101. Morbili tanpa komplikasi

102. Varicella tanpa komplikasi

103. Herpes simpleks tanpa komplikasi

104. Impetigo

105. Impetigo ulcerative (ektima)

106. Folikulitis superfisialis 107. Furunkel, karbunkel

108. Eritrasma

109. Erysipelas

110. Skrofuloderma

111. Lepra

112. Sifilis stadium 1 dan 2 113. Tinea kapitis

114. Tinea barbe 115. Tinea facialis

116. Tinea corporis

117. Tinea manus

118. Tinea unguium

119. Tinea cruris

120. Tinea pedis

121. Pitiriasis versicolor

122. Candidiasis mucocutan ringan

123. Cutaneus larvamigran

124. Filariasis

125. Pedikulosis kapitis

126. Pediculosis pubis

127. Scabies

128. Reaksi gigitan serangga

129. Dermatitis kontak iritan

130. Dermatitis atopic (kecuali recalcitrant)

131. Dermatitis numularis

132. Napkin Ekzema

133. Dermatitis seboroik

134. Pitiriasis seboroik

135. Acne vulgaris ringan

136. Hidradenitis supuratif 137. Dermatitis perioral

138. Miliaria

139. Urtikaria akut

140. Eksantemapous drug eruption, fixed drug eruption

141. Vulnus laseraum, puctum

142. Luka bakar derajat 1 dan 2

143. Kekerasan tumpul

(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)

Lampiran 6. Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 118/Menkes/SK/IV/2014 Tentang Kompendium Alat Kesehatan Di

Pelayanan Kesehatan Pertama

No. Kompendium Alat Kesehatan

Ketersediaan di Puskesmas

BandarDolok Talun Kenas Aras Kabu Tanjung Morawa

Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan A. Alat Kesehatan Elektromedik

1. Argon Surgical laser Aspirator

Audiometer

Autotransfusion unit

Automatic Sphygmomanometer (Non invasive)

Blood Pressure Monitor, Invasive Blood/Solution warmer

Capnometer (CO2 monitor ) Cardiac Resuscitator

CO2 surgical laser Cryosurgical unit Defibrillator Dental Unit

(30)

22.

No. Kompendium Alat Kesehatan

Ketersediaan di Puskesmas

BandarDolok Talun Kenas Aras Kabu Tanjung Morawa

Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan 25.

Intra Aortic ballonn pump Laparoscopy

Mammography unit Anesthesia machine Mobile C-arms X-ray Mobile X- ray unit Oxygen analyzer

Pacemaker External, non invasive Phototherapy unit

Transcutaneous CO2 Monitor

Transcutaneous oxygen (O2) monitor Ultrasound scanner (USG Diagnostic ) X-Ray unit general purpose

(31)

45. Lampu periksa halogen Sterilisator kering

Ekstraktor Vakum manual

Pocket fetal hearth rate monitor (Doppler)

-

No. Kompendium Alat Kesehatan

Ketersediaan di Puskesmas

BandarDolok Talun Kenas Aras Kabu Tanjung Morawa

Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan B. Alat Kesehatan Non Elektromedik

1.

Blood transfusion set Cat gut (benang bedah) Dental cement

Disposable syringe Auto disable syringe

Hypodermic syringe with rause prevention Foley Catheter

(32)

17.

Kasa hidrofil terdeteksi sinar-X Kasa pembalut

Kasa pembalut elastis Kondom

Manual Hospital Bed Masker Bedah

Lampiran 6. Lanjutan

No. Kompendium Alat Kesehatan

Ketersediaan di Puskesmas

BandarDolok Talun Kenas Aras Kabu Tanjung Morawa

Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan 25. Sarung tangan bedah

Silk suture (Benang bedah sutera) Stethoscope manual

Tensimeter manual dengan air raksa Tensimeter manual dengan jarum Urine bag

Wing needle Thermometer raksa Timbangan bayi

Timbangan injak dewasa Stand infuse

Tabung oksigen + regulator

(33)

40. 41.

Tempat tidur periksa Tempat tidur persalinan

2

C. Produk diagnostik in vitro 1.

Utomated blood grouping analyzer Bilirubin test system

Blood gas/Ph/Chemistry point of care analyzer

Cholesterol test trip

Clinical chemistry analyzer C-reactive protein reagent (CRP)

-

Lampiran 6. Lanjutan

No. Kompendium Alat Kesehatan

Ketersediaan di Puskesmas

BandarDolok Talun Kenas Aras Kabu Tanjung Morawa

Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan

Creatine Kinase Reagent Creatine reagent

Diff Diluent Glucose Analyzer Glucose Test strip Hematology Control

Hematology point of care analyzer Hiv Combi

Immunoassay analyzer

Test Hepatitis B (Hbsab rapid Test)

(34)

17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

Test kehamilan cepat (Pregnancy rapid test)

Tes masa subur (Luteinizing hormone system)

Toxo Igg Ii Assay

Uji Mycobacterium Tuberculosis-Igg/Igm Uric acid reagent

Uric acid test strip Urinalysis reagent strips

Whole blood coagulation analyzer Reagensia in vitro untuk pewarna biologi

- - -

1 - - -

Baik - - - Baik Baik

- - -

- - -

2 - - -

Baik - - - Baik Baik

- - -

- - -

1 - - -

Baik - - - Baik Baik

- - -

- - -

2 - - -

Baik - - - Baik Baik

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Ada pengaruh signifikan lingkungan keluarga, lingkungan sekolah asal, dan lingkungan sosial masyarakat terhadap penguasaan

Pengembangan bahan ajar tentang perubahan materi dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik, dalam ini adalah mahasiswa, jika (1) dalam pembuatannya didasarkan

Kesimpulan dari beberapa definisi tersebut adalah bahwa kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang

- Penyediaan Bahan Pembersih Dan Alat Kebersihan Kantor Lokasi Kegiatan : Kec.Bantimurung. Jumlah Tahun n-1

After performing decision level fusion on the OBIAs based on the proposed context aware strategy, analysis represents that decision level fusion removes shadow

- Penyediaan barang cetak dan penggandaan Lokasi Kegiatan : Kec.Bantimurung. Jumlah Tahun n-1

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-1/W3, 2013 SMPR 2013, 5 – 8 October 2013, Tehran, Iran.. This contribution

Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 dapat :.. Menyebutkan definisi peran kepemimpinan