• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Spesies Candida pada Flour Albus Pengguna Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Spesies Candida pada Flour Albus Pengguna Alat Kontrasepsi Dalam Rahim"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Candida sp. adalah flora normal yang terdapat pada membran mukosa,

saluran pencernaan, vagina, uretra, kulit, dan kuku (Kuswadji, 2013).

Candida sp. membentuk koloni di permukaan mukosa semua manusia selama

atau segera lahir sehingga risiko infeksi endogen senantiasa ada. Kandidiasis merupakan mikosis sistemik yang paling umum, dan agen yang paling sering dijumpai adalah C. albicans, C. tropicalis, C. parapsilosis, C. glabrata, C. guilliermondii, dan C. dubliniensis (Jawetz, 2014).

Infeksi Candida sp. pada vulva dan atau vagina disebut kandidiasis vaginalis. Gejala klinis kandidiasis vaginalis adalah flour albus, dispareunia, disuria, vulva dan vagina kemerahan serta edema. Faktor risiko kandidiasis vaginalis seperti diabetes melitus yang tidak terkontrol, penggunaan kontrasepsi, cairan pembersih vagina, hubungan seksual yang berisiko, penggunaan imunosupresan dan kehamilan (Prawirohardjo S., 2007).

Adanya faktor-faktor predisposisi dapat menyebabkan perubahan pada jamur kandida yang semula saprofit menjadi patogen. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan salah satu faktor predisposisi yang dapat memicu jamur kandida yang semula asimptomatis menjadi aktif berkembang biak sehingga timbul kandidiasis vaginalis. Infeksi jamur kandida pada dinding vagina disebabkan oleh spesies candida khususnya Candida albicans dan spesies candida lainnya (Sobel, 1999).

(2)

2

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik (polyethylene). Ada yang dililit tembaga (Cu), ada pula yang tidak, adapula yang dililit tembaga bercampur perak (Ag). Selain itu ada pula yang dibatangnya berisi hormon progesteron (Suratun et al., 2008).

Penelitian Nainggolan, 2013, melaporkan bahwa pada kelompok AKDR dijumpai Candida (50%), Candida dan Coccus gram positif (30%), Coccus gram positif (13,3%), Candida dan Coccus gram positif dan Basil gram negatif (6,7%).

Pada penelitian Baris dan Keles di Turki tahun 2013 terhadap 300 akseptor AKDR, didapati bakterial vaginosis pada 78 akseptor (26%), candida pada 36 akseptor (12%), trichomonas vaginalis pada 24 akseptor (8%) dan actinomyces pada 12 akseptor (4%).

Darmani, 2003, melaporkan bahwa pada kelompok akseptor AKDR dijumpai 24 orang (80%) menderita kandidiasis vagina dan 6 orang (20%) tidak menderita kandidiasis vagina.

Pada tahun 1981, Hanafiah TM melaporkan bahwa keputihan yang dijumpai pada akseptor AKDR 13,75% disebabkan oleh jamur kandida, 25% disebabkan oleh

Trichomonas vaginalis dan 72,5% disebabkan oleh bakteri campuran.

Dalam penelitian Zannah et al., tahun 2012 didapatkan persentase akseptor AKDR yang mengeluhkan leukorea (keputihan) 29 akseptor dari 65 responden (44.62%).

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Identifikasi Spesies Candida pada Flour Albus Pengguna Alat Kontrasepsi Dalam Rahim”.

1.2. Rumusan Masalah

(3)

3

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum

Mengetahui identifikasi spesies Candida pada flour albus pengguna alat kontrasepsi dalam rahim.

1.3.2. Tujuan khusus

1. Mengetahui jumlah pengguna alat kontrasepsi dalam rahim. 2. Mengetahui karakteristik pengguna alat kontrasepsi dalam rahim.

3. Mengetahui lama menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim sampai timbul gejala flour albus.

4. Mengetahui jumlah spesies Candida terbanyak pada flour albus pengguna alat kontrasepsi dalam rahim.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat tenaga medis (institusi kesehatan)

Dapat memberikan informasi pada tenaga medis tentang identifikasi spesies Candida pada flour albus pengguna alat kontrasepsi dalam rahim.

2. Manfaat bagi masyarakat

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi pengguna alat kontrasepsi dalam rahim bahwa alat kontrasepsi tersebut adalah salah satu faktor risiko terjadinya kandidiasis vaginalis.

3. Manfaat keilmuan

Menambah khasana ilmu pengetahuan tentang kandidiasis vaginalis dan flour

albus pada pengguna alat kontrasepsi dalam rahim.

4. Manfaat bagi peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian untuk mengetahui perbedaan kenyamanan seksual pada akseptor Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di Puskesmas Sragen dapat. diambil kesimpulan

Hubungan Pelatihan dengan Praktik Pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) oleh Bidan di Kota Surakarta.. Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik, tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di Puskesmas

Pemakaian AKDR atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kejadian kehamilan ektopik.. Kandungan progesteron yang ada dalam AKDR

Hubungan antara Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dan Kejadian Kanker Serviks .... Kerangka Pemikiran

Menurut Sylvia Price (1994) bahwa adanya pemakaian AKDR merupakan faktor resiko yang menyebabkan wanita pemakai Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) mempunyai faktor

hubungan tingkat pengetahuan tentang metode alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dengan Pemilihannya pada ibu di RW 7 Pakuncen

Insersi alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang dipasang segera setelah melahirkan telah direkomen- dasikan oleh WHO, sebagai salah satu metode yang aman dan efektif untuk