• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Padi Ladang di Kabupaten Tapanuli Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Padi Ladang di Kabupaten Tapanuli Utara"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu daerah Kabupaten di Provinsi

Sumatera Utara terletak di wilayah dataran tinggi Sumatera Utara berada

pada ketinggian antara 150-1700 meter di atas permukaan laut. Secara geografis

letak Kabupaten Tapanuli Utara diapit atau berbatasan langsung dengan lima

kabupaten yaitu, di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Toba

Samosir, di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu Utara,

di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan dan di sebelah

Barat berbatasan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tapanuli Tengah

(Badan Pusat Statistik 2005-2014).

Padi merupakan komoditas pertanian yang terpenting dalam kehidupan

penduduk Indonesia. Sektor pertanian khususnya komoditas padi memegang

peranan penting dalam kehidupan bangsa Indonesia, yang mana juga diharapkan

dapat menjadi salah satu komoditas andalan penyumbang devisa negara dari

sektor nonmigas.Peranan pemerintah dalam pembangunan pertanian di indonesia

harus menjadi perhatian utama. Selain itu, sebagian besar masyarakat Indonesia

masih bergerak di sektor ini. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya penduduk dan

(2)

panjang dibidang ekonomi mempunyai sasaran utama untuk mencapai

keseimbangan antara sektor industri dan sektor pertanian (Sihite,2015).

Kebutuhan bahan pangan terutama padi akan terus meningkat sejalan

dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi perkapita

akibat peningkatan pendapatan. Hal ini akan menjadi suatu masalah besar yang

akan dihadapi oleh pemerintah jika produksi padi menurun sedangkan

pertumbuhan penduduk naik (Mubyarto,1989)

Peluang pengembangan tanaman hortikultura cukup menjanjikan di

Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, karena lahan di daerah tersebut

sangat mendukung pertumbuhan komiditi. Beberapa faktor yang mempengaruhi

hasil produksi padi ladang antara lain adalah jumlah pupuk,curah hujan danluas

lahan. Hasil produksi dimasa yang akan datang dapat mendekati, tetap,

meningkat, atau mengalami penurunan. Oleh karena itu, perlu diketahui seberapa

kuat pengaruh variabel tersebut untuk tahun berikutnya.

Dari uraian di atas, maka dilakukan suatu penelitian yang menggunakan

suatu bentuk penduga yaitu persamaan regresi linier berganda. Untuk mengetahui

pengaruh dan hubungan antara faktor-faktornya, maka penulis memilih judul

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI

(3)

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana menentukan

faktor-faktor apa yang paling mempengaruhi terhadap hasil produksi padi ladang

di Kabupaten Tapanuli Utara.

1.3 Batasan Masalah

Untuk mempersempit masalah yang akan diteliti, penulis membatasi ruang

lingkup penelitian, yaitu:

1. Penulis hanya menganalisa data hasil produksi padi ladang di Kabupaten

Tapanuli Utara dengan menggunakan data dari tahun 2005-2014.

2. Untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi padi

ladang di Kabupaten Tapanuli Utara, penulis hanya membahas faktor-faktor:,

Jumlah Pupuk,Curah Hujan dan Luas Lahan di Kabupaten Tapanuli Utara

dengan data yang penulis teliti adalah data dari tahun 2005-2014.

1.4 Kerangka dan Teori

Adapun kerangka teori yang menjadi landasan berpikir peneliti dalam penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Jumlah Pupuk

Pemupukan merupakan aspek yang sangat penting bagi pertumbuhan

(4)

Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih

unsur hara untuk menggantikan unsur yang telah terisap tanaman

sebelumnya. Secara umum pupuk dibagi kedalam dua kelompok, yaitu pupuk

organik dan pupuk anorganik (Lingga dan Marsono, 2000).

2. Curah Hujan

Curah hujan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pertumbuhan dan produksi suatu tanaman, sehingga pembudidayaan tanaman

perlu disesuaikan terhadap fluktuasi curah hujan. Namun, karena curahhujan

sangat berfluktuatif dan acak, budidaya tanaman seringkali sulit disesuaikan

bahkan terlambat untuk diantisipasi perubahan yang tiba-tiba dan ekstrim.

Suatu sistem peringatan dini sangat dibutuhkan dalam pembudidayaan

tanaman. Hal tersebut dapat diawali dengan membuat dan memanfaatkan

model prediksi curah hujan, sehingga gambaran curah hujan beberapa periode

kedepan dapat diperoleh lebih awal (Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan, 2006).

3. Luas Lahan

Lahan sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan pabriknya hasil

pertanian yang mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap usahatani.

Besar kecilnya produksi dipengaruhi oleh luas sempitnya lahan yang

(5)

1.5 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar faktor-faktor tersebut mempengaruhi hasil

produksi padi ladang.

2. Untuk mengetahui faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingginya hasil

produksi padi ladang di Kabupaten Tapanuli Utara.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian diantaranya

adalah:

1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)

Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan membaca dan mempelajari

buku-buku ataupun literatur pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum,

serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan penelitian dilakukan penulis dengan

menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data primer yang

diperoleh oleh pihak lain yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel

atau diagram. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat

Statistik Sumatera Utara dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten

(6)

3. Metode Pengolahan Data

Data penelitian dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier

berganda untuk melihat persamaan regresi liniernya dan untuk mengetahui

hubungan setiap variabel digunakan analisis korelasi. Adapun langkah yang

dilakukan dalam pengolahan data adalah:

1) Menentukan kelompok data yang menjadi variabel bebas (X) dan

variabel terikat (Y).

2) Menentukan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat

(Y) sehingga didapat regresi Y atas X1, X2, X3, . . ., Xj.

3) Uji regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

bebas X secara bersama-bersama terhadap variabel terikat Y.Secara

umum model regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3+ …+ βjXj + ε

4) Uji korelasi untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh

hubungan variabel-variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat.

5) Uji koefisien regresi untuk menguji taraf nyata

koefisien-koefisien regresi yang didapat dan seberapa besar kontribusinya.

1.7 Tinjauan Pustaka

Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisis

hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisa regresi. Model matematis

dalam menjelaskan hubungan antara variabel dalam analisa regresi menggunakan

persamaan regresi. Prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu

(7)

independen mempunyai sifat hubungan sebab akibat, baik yang didasarkan pada

teori, hasil penelitian sebelumnya, ataupun yang berdasarkan pada penjelasan

logis tertentu.

Regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel

kriterium atau untuk mencari hubungan fungsional dua prediktor atau lebih

dengan variabel kriteriumnya atau untuk meramalkan dua variabel prediktor

ataulebih terhadap variabel kriteriumnya. Untuk analisa regresi akan dibedakan

dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel tidak bebas. Variabel yang

mudah didapat atau tersedia sering digolongkan dalam variabel bebas, sedangkan

variabel yang terjadi karena variabel bebas itu merupakan variabel terikat.

Analisa korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk

mengetahui derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain.

Umumnya analisis korelasi digunakan dalam hubungannya dengan analisis regresi

untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam menjelaskan variasi nilai variabel

dependen (Algifari, 2000). Ukuran statistik yang dapat menggambarkan hubungan

antara satu variabel dengan variabel lain adalah koefisien determinasi dan

koefisien korelasi. Koefisien determinasi diberi simbol r2 dan koefisien korelasi

diberi diberi simbol r.

Persamaan Regresi Linear Berganda:

(8)

Nilai Koefien Korelasi:

Nilai koefisien merupakan nilai yang digunakan utuk mengukur keeratan suatu

hubungan antar variabel. Koefisien korelasi biasanya disimbolkan dengan r.

rYXi = n XiY−( Xi)( Y)

Referensi

Dokumen terkait

World Heritage Sites atau Situs Warisan Dunia merupakan istilah yang ditujukan kepada tempat khusus seperti taman nasional, hutan, pegunungan, danau, gurun pasir, bangunan,

Alma, Buchari, 2013, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung.. Dessler,

Saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan dan entitas anak masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset

Untuk mengembangkan sebuah sistem pendukung keputusan untuk pemilihan daerah penghasil kelapa kopyor unggulan di kabupaten Pati dilakukan beberapa tahapan pekerjaan yang

Oleh karena itu untuk dapat bersaing dengan sejumlah rumah sakit tersebut yang salah satunya adalah dalam hal mutu pelayanan kepada masyarakat, oleh karena itu Rumah

Nampak bahwa berdasarkan kriteria pengujian sifat benih menurut Hong & Ellis (Schmidt, 2000), benih kawista termasuk dalam kriteria benih ortodoks, karena

“Pengendalian Internal Penggajian Pegawai Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara” ini dimaksudkan guna memenuhi salah satu syarat untuk

Walaupun keterlibatan dalam penelitian ini tidak memberikan keuntungan langsung pada Anda, namun hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui