• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai Pada PT PLN (Persero) Rayon Medan Kota Chapter III IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai Pada PT PLN (Persero) Rayon Medan Kota Chapter III IV"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi

Manusia sebagai makhluk individu maupun sosial memiliki dorongan ingin tahu, ingin maju dan ingin berkembang, maka salah satu sarannya adalah komunikasi. Komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak bagi manusia. Dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan informasi, opini, ide, konsepsi, pengetahuan, perasaan, sikap, perbuatan dan sebagainya kepada seseorang secara timbal balik sebagai penyampaian penerima komunikasi.

(2)

Menurut Purwanto (2011 : 4 ) memberikan pengertian : “ Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melainkan suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun prilaku atau tindakan”.

Menurut Rogers dan Kincaid (2004 : 19) memeberikan pengertian : “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”.

Menurut Lawalata (2012 : 145) memberikan pengertian : “ Komunikasi adalah proses memindahkan informasi berupa penyampaian pikiran dan perasaan antara dua orang atau lebih, dari pengirim pesan (sender) kepada penerima pesan

(receiver) dengan menggunakan lambang-lambang yang mempunyai arti bagi

kedua belah pihak”.

Maka, secara garis besar komunikasi adalah proses penyampaian informasi ataupun keterangan dari satu orang ( pengirim pesan) kepada orang lain ( penerima pesan) yang dapat dilakukan dengan secara langsung ataupun menggunakan media tertentu sehingga informasi tersebut dapat tersampaikan dengan baik dan tercapai tujuan nya.

(3)

sengaja ataupun tidak disengaja, yang dilakukan secara tidak terbatas baik menggunakan bahasa yang verbal dan non verbal dan juga menggunakan komunikasi dalam hal ekspresi wajah dan teknologi. Dalam hal ini para pegawai satu sama lain selalu berkomunikasi antara satu dengan yang lain agar dapat tercapainya tujuan perusahaan tersebut.

B. Unsur-Unsur Komunikasi

Menurut Hafied ( 2006 : 26 ) Unsur-unsur komunikasi adalah sebagai berikut :

a. Sumber : semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi.

b. Pesan : sesuatu yang disampaikan pengirim pesan kepada penerima pesan.

c. Media : alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima pesan.

d. Penerima : pihak yang menjadi sasaran pesan, yang dikirim oleh sumber.

e. Pengaruh : pengaruh atau efek, antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh sipenerima pesan.

f. Tanggapan : tanggapan balik atau feedback

(4)

C. Bentuk Komunikasi

Menurut Hardjana ( 2003 : 22 ) Bentuk komunikasi terdiri dari :

1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik lisan ataupun tulisan dan komunikasi ini adalah komunikasi yang paling banyak digunakan dalam hubungan antarmanusia.

Komunikasi verbal sangat penting dalam suatu perusahaan dan merupakan kunci sukses suatu perusahaan tersebut. Begitu pentingnya komunikasi verbal sehingga tanpa komunikasi ini aktivitas tidak dapat berfungsi dengan baik. Komunikasi verbal ini terdiri dari komunikasi satu arah (one way communication) dan komunikasi dua arah (two way communication). Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang berlangsung pada satu pihak saja, sedangkan komunikasi dua arah bersifat timbal balik dan melibatkan dua pihak.

(5)

Dengan demikian kecerdasan dan pengetahuan umum dari penerima pesan dalam mengetahui pokok persoalan akan menunjukan gaya atau cara penyampaian suatu pesan. Namun, selain kelebihan yang dijelaskan diatas, komunikasi tatap muka ini juga memiliki beberapa kekurangan yakni pada saat penerima pesan memerlukan petunjuk untuk melaksanakan tugasnya maka tanpa adanya catatan tertulis adanya kemungkinan tugas yang dikerjakan menjadi kurang sesuai dengan yang diperintahkan, dan tentunya hal ini sangat merugikan.

Komunikasi yang baik dan efektif adalah komunikasi dua arah antara komunikator dan komunikan. Contoh sederhana dari komunikasi dua arah yaitu : saat seorang manager pemasaran menjelaskan kepada bawahannya tentang suatu hal, kemudian setelah itu ada respon (umpan balik) dari bawahannya yang menyatakan bagaimana mengatasi/menghindari kendala-kendala yang ada dalam pemasaran, sedangkan komunikasi satu arah mempunyai kekurangan karena bisa saja terjadi misscomunication karena tidak adanya umpan balik. Contoh sederhana dari komunikasi satu arah adalah seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain yang dituju, bisa saja pesan tersebut tidak sesuai dengan yang dimaksud karena daya pikir orang untuk menerima informasi berbeda-beda. Jadi, alangkah baiknya bila suatu perguruan tinggi menggunakan komunikasi dua arah.

(6)

komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu untuk melaksanakan komunikasi yang baik dalam suatu perguruan tinggi adalah adanya jalinan pengertian dari kedua belah pihak. Alat-alat komunikasi yang modern dan mutakhir hanyalah sebagai alat untuk membantu melancarkan komunikasi. Jadi, untuk dapat melaksanakan komunikasi yang baik perlu adanya pengertian-pengertian antara yang menyampaikan komunikasi dengan yang menerima komunikasi tersebut, sehingga apa yang dikomunikasikan dapat dimengerti, dipikirkan, dan dapat dilaksanakan.

Agar komunikasi yang disampaikan mudah dimengerti oleh penerima komunikasi, jangan menggunakan bahasa yang sulit dimengerti. Meskipun dalam komunikasi kemungkinan terjadi hambatan-hambatan, tetapi bila kita dapat menghilangkan hambatan tersebut atau setidaknya dapat menguranginya, maka kemungkinan komunikasi yang dijalankan akan menjadi lebih baik sehingga kita dapat memperoleh manfaat dalam keuntungan-keuntungan tertentu, antara lain :

a. Kelancaran tugas-tugas lebih terjamin b. Biaya-biaya dapat ditekankan

c. Dapat meningkatkan partisipasi

(7)

Perusahaan/Instansi merupakan wadah dalam menjalin kerjasama tentunya mengandung bagian-bagian yang mempunyai hubungan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan antar bagian-bagian yang harus diatur sebaik-baiknya. Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Selanjutnya hubungan harus dipolakan menjadi saluran komunikasi yang jelas, pasti dan diketahui dengan cukupnya saluran komunikasi yang disusun dengan sebaik-baiknya sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh setiap anggota, barulah kerjasama dapat berjalan dengan baik dan berlangsung secara memuaskan. Saluran komunikasi merupakan urat nadi suatu perusahaan dimana komunikasi itu berwujud penyampaian berita, ide-ide dari suatu pihak lain dan ini lazim disebut komunikasi perkantoran atau dapat dinyatakan juga sebagai tata hubungan.

(8)

2. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang berupa penyampaian informasi dengan menggunakan isyarat-isyarat atau tanpa menggunakan kata-kata. Pesan nonverbal ini disampaikan melalui gerakan badan, kontak tubuh, postur tubuh, ekspresi wajah, gerakan tangan dan mata serta anggukan atau gelengan kepala. Aspek komunikasi nonverbal banyak sekali mempengaruhi jalannya pembicaraan antara orang yang satu dengan yang lainnya, baik dalam suatu organisasi maupun lingkungan sosial lainnya. Seperti aspek dari ekspresi wajah adalah saat menaikkan dan menurunkan alis mata, sedangkan bila marah keningnya mengerut sehingga respon nonverbal diberikan oleh pendengar secara kontinu tentang apa yang dikatakan pembicara. Komunikasi nonverbal lainnya adalah bahasa tubuh, yang merupakan komunikasi oleh gerakan badan selama komunikasi tatap muka. Ada banyak gerakan tidak ketara atau tidak begitu terlihat yang dilakukan oleh orang –orang tetapi mengandung arti tersendiri. Misalnya senyuman, kerut dahi, gerak mata, berjabat tangan dengan keras, dan masih banyak gerakan badan lainnya.

(9)

suatu hubungan komunikasi. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang berupa penyampaian informasi dengan menggunakan isyarat-isyarat atau tanpa penggunaan kata-kata. Pesan nonverbal ini disampaikan melalui gerakan badan, kontak tubuh, postur tubuh, ekspresi wajah, gerakan tangan dan mata serta anggukan atau gelengan kepala.Komunikasi nonverbal memberikan umpan balik yang berharga bagi pembaca kode, jadi pada hakekatnya komunkasi adalah suatu cara atau rangkaian kegiatan yang menyampaikan berita dari seseorang kepada orang lain, dalam rangka kerjasama yang baik dalam mencapai tujuan tertentu.

Komunikasi nonverbal kurang diterapkan pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan kota karena komunikasi nonverbal bersifat informal, komunikasi nonverbal ini sangat jarang bila digunakan dilingkungan kantor atau dalam keadaan formal, karena komunikasi nonverbal ini hanya menggunakan bahasa tubuh dan panca indera. Biasanya komunikasi nonverbal ini dilakukan oleh staf dan pegawai yang mempunyai hubungan dekat dan sudah akrab satu sama lain.

D. Proses Komunikasi

(10)

pesan-pesan disampaikan sederhana, jelas, dan tepat sehingga makna yang sebenarnya dapat terwujud. Semakin kompleks sifat dari suatu organisasi semakin tinggi pula tingkat kemajemukan sistem komunikasi.

Menurut Robbins (2006) terdapat tiga jalur dalam komunikasi yang terdiri dari :

1. Komunikasi kebawah (downwards communication)

Bentuk komunikasi kebawah adalah bentuk komunikasi yang berbentuk instruksi atau informasi. Instruksi disampaikan dalam bentuk perintah, dapat pula beragam saran atau usul dengan ungkapan yang halus. Dibanding dengan perintah, arus informasi lebih umum sifatnya.

Komunikasi kebawah pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan informasi dalam komunikasi kebawah mengalir dari tingkatan manajemen puncak ke manajemen menengah, manajemen yang lebih rendah, dan akhirnya sampai pada karyawan. Komunikasi ini juga mempunyai fungsi pengarahan, instruksi, inspirasi dan evaluasi. Contohnya seperti komunikasi dari Manager kepada Supervisor Transaksi Energi lalu kepada Asisten Pelayanan dan terakhir kepada karyawan atau anggota bagian Transaksi Energi.

2. Komunikasi Ke Atas

(11)

dengan bawahan. Bentuknya adalah surat pertanggung jawaban, saran, pengaduan dan permintaan untuk diberikan keputusan. Komunikasi keatas paling sering berbentuk konsultasi antara karyawan danpimpinan, dengan memberi kesempatan kepada pihak karyawan untuk mengajukan pendapat serta membahas masalah dengan Manager.

Komunikasi ke atas pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kotamerupakan alirannya dalam hirarki wewenang yang lebih rendah ke lebih tinggi. Fungsi utamanya untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan, keputusan dan pelaksanaan pekerjaan karyawan pada tingkat yang lebih rendah. Misalnya komunikasi dari karyawan bagian pelayanan transaksi energi kepada pegawai bagian asisten pelayanan lalu ke bagian Supervisor Transaksi Energi dan langsung disampaikan kepada Manajer.

3. Komunikasi Horizontal

(12)

Komunikasi horizontal pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kotamerupakan Komunikasi yang dibutuhkan untuk melakukan koordinasi antar unit, melaksanakan pekerjaan secara bersama. Komunikasi ini dilaksanakan menyamping ke kiri atau ke kanan. Komunikasi ke samping ini sangat penting dalam rangka mengkoordinir aktifitas karyawan dan untuk memudahkan interaksi mereka melaksanakan pekerjaan mereka. Komunikasi ke samping terjadi antara sesama pegawai dan sesama supervisor. Misalnya antara sesame Supervisor antara Supervisor Administrasi Umum, Supervisor Transaksi Energi, dan Supervisor Tekhnik.

Menurut Purwanto (2002) Komunikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

a. Komunikasi Secara Lisan

Komunikasi secara lisan ini dapat dipergunakan komunikasi berhadapan muka atau komunikasi tatap muka (face to face). Hal ini dikecualikan apabila komunikasi dilakukan dengan menggunakan telepon, pidato, briefing, dan media komunikasi lainnya.

(13)

b. Komunikasi Secara Tertulis

Komunikasi secara tertulis merupakan bagian yang sangat penting, karena kata-kata atau pesan-pesan dari pimpinan dibuat secara tertulis agar otentik, yang dicatat dalam suatu dokumen agar dapat dipergunakan sebagai bahan pemeriksaan kembali. Hal yang tidak menguntungkan dari komunikasi yang tertulis adalah pemeliharaan atau penyimpanan yang bersifat up to date dan usaha untuk secara tepat mendapatkan kembali dokumen itu bila diperlukan dikemudian hari. Manfaat lain dari komunikasi dengan dokumen tertulis yaitu dapat menjadi suatu sumber perselisihan kerana sistem formalitas dengan legalitas (prosedur pengaturan).

Suatu organisasi yang baik, dalam menyampaikan suatu warta akan mempergunakan segala macam saluran yang mungkin terutama saluran perintah dan tanggung jawab yang resmi. Disamping tidak mengabaikan saluran hubungan informal diantara para anggotanya juga mempertimbangkan cara dan alat untuk mengadakan hubungan. Dengan demikian warta yang dikehendaki dapat mencapai tujuannya dengan efektif.

(14)

Menurut Purwanto (2002) Hubungan Komunikasi terbagi dalam dua bentuk yaitu :

1) Komunikasi Internal

Komunikasi internal merupakan komunikasi yang sehari hari dilaksaanakan pada kegiatan usaha, baik dibang jasa maupun barang karena sebagian besar kegitan kantor terdiri dari adanya hubungan-hubungan didalam lingkungan sendiri.

Komunikasi internal di PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan proses komunikasi yang berwujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi kelompok. Proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, dan antara sesama bawahan. Contohnya komunikasi yang dilakukan anatara Manajer dengan salah satu Supervisor dan Pegawai bagian peayanan dengan pegawai pada bagian keuangan, yang dilakukan demi kepentingan perusahaan tersebut.

2) Komunikasi Eksternal

(15)

sebaik-baiknya pastilah perusahaan yang bersangkutan mendapat pandangan yang positif pengaruhnya dalam usaha meningkatkan produktivitas perusahaan.

Ada empat azas pokok komunikasi dalam menciptakan dan memelihara sistem komunikasi, yaitu :

a. Komunikasi berlangsung antara pikiran seseorang dengan pikiran orang lain.

b. Orang hanya bisa mengerti sesuatu hal dengan menghubungkan pada satu hal lain yang telah dimengerti.

c. Orang yang melakukan komunikasi mempunyai suatu kewajiban untuk membuat dirinya mengerti.

d. Orang yang tidak mengerti dalam menerima warta mempunyai suatu kewajiban untuk meminta suatu penjelasan. Efektifitas suatu organisasi sangat bergantung kepada bermanfaat atau tidaknya data yang dikomunikasikan, kegagalan komunikasi akan terjadi jika anggota organisasi menyampaikan segala hal yang tidak sesuai dengan data yang sebenarnya.

(16)

MedanMarelan, Wilayah SUMUT, serta instansi-instansi pemerintah dan perusahaan swasta lainnya. Komunikasi eksternal ini harus tetap terjalin dengan baik dan hal ini juga tidak luput dari komunikasi yang dilakukan oleh pihak instansi, khusus nya Direktur dan manajer.

E. Pengertian Produktivitas dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Produktivitas

1. Pengertian Produktivitas

Para ekonom biasanya mendefenisikan produktivitas sebagai “ratio output” dibandingkan dengan “ input fisik”. Hal tersebut biasa dihubungkan dengan industri-industri secara keseluruhan pada sektor dalam suatu perekonomian. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efesiensi dalam memproduksi barang-barang. Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan denga tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran dengan jumlah yang digunakan atau jumlah jam kerja karyawan.

(17)

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas, antara lain :

a. Bersumber dari pekerjaan

Suatu pekerjaan yang banyak memerlukan gerakan yang dapat mengakibatkan produktivitas menjadi rendah. Oleh karena itu, agar gerakan dalam melakukan pekerjaan cepat dan tepat terlebih dahulu diadakan “Time and Motion

Study”. Dengan dua studi tersebut dapat tercipta gerakan-gerakan yang efektif dan

dapat memperlancar pekerjaan sekaligus mengurangi kesalahan karyawan.

Pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota pekerjaan yang paling sibuk adalah bagian transaksi energi. Pada bagian transaksi energi selain harus memiliki kondisi fisik yang kuat para karyawan bagian tersebut juga memiliki pekerjaan yang cukup banyak untuk setiap harinya dan juga lebih banyak melakukan pekerjaan di luar kantor dan langsung berhubungan dengan para pelanggan.

b. Bersumber dari karyawan itu sendiri

Semangat dan kegairahan kerja para pegawai dan karyawan merupakan unsur penting guna mencapai produktivitas yang tinggi. Maka sebaiknya pimpinan memperhatikan unsur penting tersebut seperti melalui :

1. Gaji yang memadai

(18)

Pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota, unsur-unsur ini juga diperhatikan oleh Manager dan supervisor masing-masing bagian. Sebab apabila unsur ini tidak diperhatikan akan membuat semangat kerja menjadi rendah dan menyebabkan produktivitas juga menjadi rendah.

Selain dari kedua sumber tersebut diatas maka faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah :

1) Pendidikan

Jika terjadi peningkatan pekerjaan para angkatan kerja pada saat akan mencari lapangan pekerjaan di sektor rill dan formal akan menuntut berbagai hal dari organisasi, maka tingkat kecerdasan karyawan juga dilihat dari tingkat pendidikannya, semakin tinggi pendidikan semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan tujuan ke jenjang yang lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan berhubungan dengan produktivitas kerja karyawan.

Menurut pengamatan penulis, pendidikan tidak mempengaruhi produktivitas kerja pegawai dan karyawan pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota. Pendidikan hanya membedakan posisi pegawai dan karyawan atas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

2) Kesehatan jasmani dan rohani

(19)

poliklinik sehingga dapat mnciptkan kegiatan kerja para karyawan. Karyawan yang sehat pasti juga akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.

Pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota, kesehatan jasmani dan rohani para staf dan pegawai sangat diperhatikan, sebab staf dan pegawai yang sehat akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Staf dan pegawai PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota berhak untuk melaukan pengobatan pada poliklinik yang disediakan oeh PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota dan juga untuk para pegawai dapat melaukan cek kesehatan dan melakukan pengobatan pada salah satu Rumah sakit swasta karena ha tersebut sudah ditetapkan oleh instansi tersebut.

3) Lingkungan kerja

Lingkungan kerja yang baik akan berpengaruh besar dalam meningkatkan produktivitas kerja. Lingkungan kerja yang bersih, tidak bising, suhu udara yang cocok, penerangan yang baik, rapi dan tertara dapat mempengaruhi staf dan pegawai untuk bekerja lebih giat dan nyaman.

(20)

4) Faktor Manajerial

Faktor Manjerial dapat mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahannya. Kepemimpinan suatu organisasi perlu mengembangkan staf dan membangun iklim motivasi yang menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi.Gaya kepemimpinan yang efektif, memotivasi, mengarahkan, dan menggerakkan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pekerjaanya.

Pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan kota memiliki manajer dan juga supervisor pada bagian administrasi umum, transaksi energi, dan tekhnik yang memotivasi, mengarahkan, dan menggerakkan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

5) Motivasi

Pemberian motivasi oleh seorang pimpinan/manajer yang baik akan membimbing dan melatih karyawannya. Memotivasi setiap karyawan tidaklah mudah, sebab setiap karyawan mempunyai latar belakang, pengalaman, harapan, dan keinginan yang berbeda.

(21)

motivasi yang tinggi, tentu saja produktivitas kerjanya akan meningkat dan tentu saja hal ini dapat memberikan semangat bagi para pegawai sehingga mereka dapat mencapai tujuan perusahaan dengan tepat dan cepat.

6) Peralatan yang digunakan

Peralatan yang digunakan mempunyai efek yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas kerja. Produktivitas kerja seorang staf dan pegawai perlu mendapatkan perhatian dari instansi perusahaan karena produktivitas kerja akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Produktivitas dapat dimaksudkan sebagai pengguna sumber-sumber ekonomi yang digerakan secara efektif dan memerlukan keterangan organisator dan tekhnik yang tinggi sehingga mempunyai tingkat hasil dan guna yang tinggi, artinya hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang diolah.

(22)

F. Pengukuran Produktivitas

Pengukuran atau penilaian produktivitas perusahaan merupakan pengukuran terhadap produktivitas atau prestasi kerja karyawan, yaitu suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang karyawan atau pegawai telah melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Pengukuran atau penilaian prestasi penting bagi setiap karyawan dan pegawai. Apakah baik, sedang, atau kurang, penilaian ini sangat penting bagi setiap karyawan dan pegawai dan berguna untuk perusahaan. Hal ini digunakan untuk menetapkan tindakan kebijakan selanjutnya. Dengan pengukuran produktivitas atau prestasi kerja berarti para karyawan dan pegawai mendapat perhatian atasan sehingga mendorong bawahan untuk lebih bergairah dalam bekerja, asalkan proses pengukurannya atau penilaiannya jujur dan objektif serta ada tindak lanjutnya. Tindak lanjut pengukuran ini memungkinkan karyawan untuk dipromosikan, didemosikan, dikembangkan atau balas jasa (kompensasi) nya dinaikkan.

(23)

Manfaat yang diharapkan instansi perusahaan dari pengukuran atau penilaian ini adalah untuk mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan secara rutin, sebagai dasar perencanaan bidang personalia khususnya penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan seoptimal mungkin. Sedangkan bagi karyawan tersebut adalah bahwa ia dapat mengetahui setiap kemampuannya melalui niai yang kurang, cukup atau baik. Dengan mengetahui kekurangan-kekurangan berarti karyawan tersebut dapat memperbaikinya untuk waktu yang akan datang.

G. Hubungan komunikasi dengan produktivitas

(24)

Untuk dapat mencapai komunikasi yang efektif, seorang pengirim informasi hendaknya memberikan pesan secara ringkas dan jelas, serta menggunakan bahasa yang sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan intelektual dan penerima pesan dengan menggunakan media yang tepat. Media yang paling tepat sebenarnya tergantung dari apa yang dikomunikasikan dan keman komunikasi tersebut akan disampaikan.

American Management Assiciaton (AMA) telah menyusun sejumlah prinsip

komunikasi yang disebut dengan “The commandements of good communication” (sepuluh pedoman komunikasi yang baik), yaitu :

1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum di komunikasikan. 2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.

3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan dilakukan.

4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain, bila perlu daam perencanaan komunikasi.

5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai dasar berita selama dikomunikasikan.

6. Ambil kesempatan bila timbul untuk mendapatkan segala sesuatu atau umpan balik.

(25)

9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.

10.Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimenegerti. Prinsip-prinsip komunikasi AMA ini memberikan pedoman kepada para pimpinan untuk meningkatkan komunitas komunikasi. Jadi, apabila para pimpinan mampu melaksanakan tugas kepemimpinan yang baik maka akan dapat mengambil manfaat atau keuntungan-keuntungan seperti kelancaran tugas-tugas dapat terjamin, biaya-biaya dapat lebih ditekan dan dapat meningkatkan partisipasi serta pengawasan dapat dilakukan dengan lebih baik.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa setiap organisasi membutuhkan organisasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat diintregasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam komunikasi tesebut tidak efektif, padahal kebanyakan organisasi berhasil dengan komunikasi yang efektif.

Meningkatkan produktivitas manusia dalam organisasi tidak hanya menyangkut penjadwalan pekerjaan dan keterangan yang diperlukan untuk itu, tetapi juga menyangkut kondisi, iklim, dan suasana kerja.

(26)

H. Analisis dan Evaluasi

Berikut adalah analisis dan evaluasi tentang komunikasi dan produktivitas kerja :

Pada PT PLN (Persero) Rayon Medan Kota Komunikasi adalah bentuk intreraksi antara manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya sengaja ataupun tidak disengaja, yang dilakukan secara tidak terbatas baik menggunakan bahasa yang verbal dan non verbal dan juga menggunakan komunikasi dalam hal ekspresi wajah dan teknologi. Dalam hal ini para pegawai satu sama lain selalu berkomunikasi antara satu dengan yang lain agar dapat tercapainya tujuan perusahaan tersebut.Komunikasi verbal yang diterapkan di PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota meliputi komunikasi tertulis dan lisan. Komunikasi lisan yang ada di PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota meliputi langsung bertatap muka, melalui telepon, rapat, dan pengarahan. Komunikasi tertulis yang ada pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota meliputi surat tugas kerja dan wewenang, surat keputusan, surat pengumuman, surat balasan/tanggapan dan sebagainya. Komunikasi verbal yang ada pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan komunikasi yang baik dan mampu dipertahankan.

(27)

indera. Biasanya komunikasi nonverbal ini dilakukan oleh staf dan pegawai yang mempunyai hubungan dekat dan sudah akrab satu sama lain. Dan komunikasi non verbal yang ada pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan komunikasi yang kurang baik dikarenakan juga jarang untuk digunakan.

Komunikasi kebawah pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan informasi dalam komunikasi kebawah mengalir dari tingkatan manajemen puncak ke manajemen menengah, manajemen yang lebih rendah, dan akhirnya sampai pada karyawan. Komunikasi ini juga mempunyai fungsi pengarahan, instruksi, inspirasi dan evaluasi. Contohnya seperti komunikasi dari Manager kepada Supervisor Transaksi Energi lalu kepada Asisten Pelayanan dan terakhir kepada karyawan atau anggota bagian Transaksi Energi. Dan komunikasi kebawah yang ada pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan komunikasi yang sangat baik, agar para pegawai mampu mengetahui setiap pekerjaan nya dengan baik.

(28)

(Persero) Rayon Medan Kota merupakan komunikasi yang sangat baik dan mampu dipertahankan, karena hal ini dapat menjalin kerjasama yang baik antara atasan dan bawahan.

Komunikasi horizontal pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan komunikasi yang dibutuhkan untuk melakukan koordinasi antar unit, melaksanakan pekerjaan secara bersama. Komunikasi ini dilaksanakan menyamping ke kiri atau ke kanan. Komunikasi ke samping ini sangat penting dalam rangka mengkoordinir aktifitas karyawan dan untuk memudahkan interaksi mereka melaksanakan pekerjaan mereka. Komunikasi ke samping terjadi antara sesama pegawai dan sesama supervisor. Misalnya antara sesame Supervisor antara Supervisor Administrasi Umum, Supervisor Transaksi Energi, dan Supervisor Tekhnik. Dan komunikasi horizontal yang ada pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan komunikasi yang sangat baik.

(29)

komunikasi yang sangat baik dan mampu dipertahankan, karena komunikasi ini adalah salah satu komunikasi yang paling penting dan tepat untuk dilakukan.

Komunikasi secara tulisan pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan tergolong komunikasi tidak lagsung, misalnya berupa surat keputusan, memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, surat perintah kerja, dan sebagainya. Contohnya adalah komunikasi yang dilakukan dari Seorang Manajer saat akan memberikan perintah kerja kepada salah satu pegawai nya pada bagian Junior Ananyst Akuntansi untuk melakukan Diklat demi tercapainya tujuan perusahaan tersebut. Dan komunikasi secara tulisan yang ada pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan komunikasi yang baik dan dapat dijalankan dengan tepat.

(30)

untuk dilakukan, karena komunikasi ini merupakan inti dari keberhasilan perusahaan tersebut.

Pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota komunikasi eksternal lebih banyak dilakukan oleh Supervisor misalnya Supervisor dari bagian Administrasi Umum. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan/Manajer hanyalah terbatas pada hal-hal yang dianggap sangat penting saja. Contoh komunikasi eksternal seperti yang dilakukan dengan PT PLN (Persero) Medan Kota, Medan Selatan, Medan Marelan, Wilayah SUMUT, serta instansi-instansi pemerintah dan perusahaan swasta lainnya. Komunikasi eksternal ini harus tetap terjalin dengan baik dan hal ini juga tidak luput dari komunikasi yang dilakukan oleh pihak instansi, khusus nya Direktur dan manajer. Dan komunikasi eksternal yang ada pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan komunikasi yang sangat baik.

(31)

Pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota memiliki manajer dan juga supervisor pada bagian administrasi umum, transaksi energi, dan tekhnik yang memotivasi, mengarahkan, dan menggerakkan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota Manajer dan para supervisor sangat baik dan tepat dalam menjalankan tanggung jawabnya.

Motivasi juga merupakan faktor utaman pendukung tingginya produktivitas kerja staf dan pegawai pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota yang memiliki motivasi yang tinggi, tentu saja produktivitas kerjanya akan meningkat dan tentu saja hal ini dapat memberikan semangat bagi para pegawai sehingga mereka dapat mencapai tujuan perusahaan dengan tepat dan cepat. Dan pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota manaher dan supervisor sangat baik dan tepat dalam memberikan motivasi kerja bagim para pegawai dan karyawanya. Dan pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota Manajer dan para supervisor sangat memberikan aura positif bagi para pegawai agar selalu semangat dab bertanggung jawab untuk mengerjakan pekerjaan mereka.

(32)
(33)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bagian akhir dari pembahasan ini akan menguraikan kesimpulan yang berdasarkan atas rumusan masalah yang dibahas pada bab-bab terdahulu tentang peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai dan karyawan pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan kota, kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sistem komunikasi yang yang digunakan pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota yaitu sistem komunikasi dua arah. Komunikasi yang terjadi meliput i vertikal dan horizontal.

2. Komunikasi mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatkan kinerja kerja pegawai dan karyawan pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota. Hal ini dapat dilihat dari komunikasi yang dilakukan dengan baik oleh manajer, supervisor, pegawai, dan para karyawan. Dengan komunikasi yang baik pula, maka tujuan dari PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Referensi

Dokumen terkait

Kemukakan Laporan Perolehan kepada Urus setia JPICT-JPN Surat Pemakluman Permohonan Tidak Diluluskan. Tamat

The issuance of the Indosat Fixed Rate Bond Number VII Year 2009 and Sukuk Ijarah Number IV, Year 2009 forms part of the Company’s financing plan to support its

Pengurus Sekolah dibenarkan menggunakan peruntukan daripada Kumpulan Wang SUWA atau Kumpulan Wang Asrama (tidak termasuk peruntukan daripada kerajaan) untuk membuat

Perolehan perkakasan (pembelian dan sewaan), dan/atau perisian, dan/atau rangkaian dan/atau

Dengan data yang diperoleh dari tiap sensor di atas selanjutnya data-data tersebut akan diolah oleh mikrokontroler sebagai dasar perhitungan untuk menentukan sisa bahan bakar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat, rahmat dan karunianya, sehingga penulisan skripsi yang bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

Artinya ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan produksi ASI pada ibu menyusui di BPS Tatik S, Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem, Kabupaten

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “PERBANDINGAN POLA EXECUTING DAN POLA CHANNELING DALAM PRODUK PEMBIAYAAN LINKAGE PROGRAM DI BANK