• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Peran Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Terhadap Perkembangan Wilayah Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Peran Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Terhadap Perkembangan Wilayah Kota Medan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembangunan nasional mempunyai dampak atas pembangunan daerah,

sebab daerah adalah bagian integral dari suatu negara. Indonesia sebagai suatu

negara kesatuan, rencana pembangunannya meliputi rencana pembagunan

nasional maupun rencana pembangunan dalam tataran regional. Pembangunan

ekonomi nasional mempunyai dampak atas struktur ekonomi nasional dan struktur

ekonomi daerah.

Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana

Pemerintah Daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada,

dengan menjalin pola-pola kemitraan antara Pemerintah Daerah dan pihak swasta

guna penciptaan lapangan kerja, serta dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di

daerah bersangkutan (Soeparmoko, 2002).

Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya merupakan gambaran dari aktifitas

perekonomian masyarakat di suatu daerah, disamping juga dapat digunakan

sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan dari pelaksanaan pembangunan itu

sendiri. Berdasarkan indikator PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000,

pertumbuhan ekonomi Kota Medan selama periode 2011 – 2013 menunjukkan

perlambatan yang berarti. Pertumbuhan ekonomi Kota Medan pada tahun 2011

sebesar 7,69%. Pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi Kota Medan menurun

(2)

Selanjutnya apabila dianalisis secara sektoral, perlambatan ekonomi Kota

Medan dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kota Medan Tahun 2011 – 2013

No Lapangan Usaha Pertumbuhan (%)

2011 2012 2013 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9.07 8.67 9.16

9. Jasa-Jasa 10.14 9.29 6.99

PDRB 7.69 7.63 4.30

Sumber : BPS Kota Medan, 2014

Perlambatan ekonomi umumnya terjadi pada sektor pertambangan dan

penggalain yang menurun dari -0,6% pada tahun 2011 menjadi -2,0% pada tahun

2013, diikuti sektor listrik, gas dan air minum yang turun dari 4,33% pada tahun

2011 menjadi 4,19% pada tahun 2013, sektor bangunan yang turun dari 7,57%

pada tahun 2011 menjadi 7,36% pada tahun 2013, sektor pengangkutan dan

komunikasi yang turun dari 7,74% pada tahun 2011 menjadi -8,47% pada tahun

2013, dan sektor jasa-jasa yang turun dari 10,14% pada tahun 2011 menjadi

8,19% pada tahun 2013.

Sementara itu, sektor ekonomi yang tumbuh secara signifikan yaitu sektor

pertanian yang naik dari 2,80% pada tahun 2011 menjadi 3,34% pada tahun 2013.

Sektor industri pengolahan meningkat dari 3,51% pada tahun 2011 menjadi

3,67% pada tahun 2013. Sektor perdagangan, hotel dan restoran yang tumbuh dari

8,67% pada tahun 2011 menjadi 9,40% pada tahun 2013. Sektor keuangan,

persewaan dan jasa perusahaan dari 9,07% tahun 2011 menjadi 9,16% pada tahun

(3)

industri pengolahan, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang berimbas

kepada keuangan, persewaan dan jasa.

Peranan atau kontribusi sektor ekonomi menunjukkan besarnya

kemampuan masing-masing sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah dan

menggambarkan ketergantungan daerah terhadap kemampuan memproduksi

barang dan jasa dari masing-masing sektor ekonomi. Untuk mengetahui struktur

perekonomian Kota Medan dapat dilihat dari kontribusi setiap sektor dalam

pembentukan PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku.

Tabel 1.2. Struktur Perekonomian Kota Medan Tahun 2011 – 2013

No Kelompok Sektor

Kontribusi Terhadap PDRB (%)

2011 2012 2013

1. Primer 2,06 1,94 1,93

Pertanian 2,06 1,94 1,93

Pertambangan dan Penggalian 0,00 0,00 0,00

2. Sekunder 25,38 24,78 25,04

Industri Pengolahan 12,86 12,39 12,32

Listrik, Gas dan Air Bersih 1,35 1,28 1,28

Bangunan 11,17 11,11 11,44

3. Tersier 72,56 73,28 73,03

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 27,00 27,26 28,60 Pengangkutan dan Komunikasi 20,52 20,65 18,12 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 14,52 14,66 15,34

Jasa-Jasa 10,54 10,77 10,98

Jumlah 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Kota Medan, 2014

Berdasarkan Tabel 1.2. menunjukkan bahwa struktur ekonomi Kota

Medan relatif tidak mengalami pergeseran selama periode 2011 – 2013. Untuk

sektor perdagangan, hotel, dan restoran merupakan sektor yang paling besar

peranannya terhadap pembentukan PDRB Kota Medan dan diikuti sektor

pengangkutan dan telekomunikasi. Selanjutnya sektor sektor keuangan, persewaan

dan jasa perusahaan, dan sektor industri pengolahan, serta sektor bangunan, dan

(4)

sektor pertambangan dan penggalian, diikuti sektor listrik, gas dan air minum

serta sektor pertanian.

Apabila dianalisis lebih jauh, struktur perekonomian Kota Medan

menunjukkan bahwa kontribusi sektor primer cenderung semakin menurun selama

periode 2011 – 2013, yakni dari 2,06 % pada tahun 2011 menjadi 1,93% di tahun

2013 atau turun sebesar 0,13%. Begitupun kontribusi sektor sekunder yang

mengalami penurunan sebesar 0,34% dari 25,38 % pada tahun 2011 menjadi

25,04% di tahun 2013. Namun untuk kontribusi sektor tersier menunjukkan

kecenderungan yang meningkat selama periode tersebut yakni dari 72,56 % pada

tahun 2011 menjadi 73,03% pada tahun 2013 atau mengalami peningkatan sebesar

0,47%.

Struktur perekonomian wilayah Kota Medan masih didominasi oleh sektor

Perdagangan, Hotel dan Restoran. Sektor tersebut memberikan kontribusi terbesar

terhadap PDRB daerah. Hal ini menunjukkan bahwa sektor tersebut memegang

peranan penting dalam perkembangan perekonomian daerah dan merupakan

potensi yang perlu dikembangkan. Untuk mengetahui lebih jelas pertumbuhan sub

sektor perdagangan, hotel dan restoran dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3. Laju Pertumbuhan Sub Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Kota Medan Tahun 2006-2010 (%)

Sumber : BPS Kota Medan, 2011

Laju pertumbuhan sub sektor perdagangan, hotel dan restoran Kota Medan

periode tahun 2006-2010 menunjukkan trend fluktuasi naik turun. Laju

(5)

menjadi 8,78% pada tahun 2010. Laju pertumbuhan sub sektor hotel pada tahun

2006 sebesar 4,66% menurun menjadi 6,56% pada tahun 2010. Laju pertumbuhan

sub sektor restoran pada tahun 2006 sebesar 9,27% menurun menjadi 7,94% pada

tahun 2010.

Salah satu upaya untuk menjabarkan kebijaksanaan pembangunan

ekonomi di tingkat daerah, maka diperlukan suatu pengembangan wilayah

andalan yang berorientasi untuk mengembangkan potensi daerah. Pertumbuhan

wilayah andalan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan

ekonomi daerah sekitar atau daerah dibelakangnya (hinterland), melalui

pembudayaan sektor atau subsektor basis sebagai penggerak perekonomian daerah

dan keterkaitan ekonomi antar daerah. Tujuan utama dari wilayah andalan adalah

mempercepat pembangunan.

Adapun Kecamatan yang memberikan sumbangan dalam pembentukan

PDRB Kota Medan atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2010 adalah

Kecamatan Medan Barat menyumbang 7,01 triliun rupiah, kemudian disusul

Kecamatan Medan Deli menyumbang berkisar 4,89 triliun rupiah, Kecamatan

Medan Polonia menyumbang berkisar 3,97 triliun rupiah, Kecamatan Medan

Timur dan Kecamatan Medan Belawan menyumbang berkisar 2,53 triliun rupiah

dan 2,32 triliun rupiah. Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Maimun,

Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan

Helvetia, Kecamatan Medan Petisah menyumbang berkisar 1 triliun rupiah

sampai dengan di bawah 2 triliun rupiah. Sedangkan Kecamatan Medan

Tuntungan, Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Amplas, Kecamatan

(6)

Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Labuhan,

dan Kecamatan Medan Marelan menyumbang berkisar dibawah 1 triliun rupiah.

Perbedaaan tingkat pertumbuhan dan pembangunan wilayah kecamatan

Kota Medan akan membawa dampak pada perbedaan tingkat kesejahteraan antar

kecamatan, yang pada akhirnya justru akan menyebabkan ketimpangan regional

antar kecamatan semakin besar. Pertumbuhan dan pelaksanaan pembangunan

yang tidak merata justru akan semakin menghambat pertumbuhan wilayah

kecamatan Kota Medan yang relatif tertinggal akan semakin tertinggal.

1.2.Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Seberapa besar pengaruh sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap

perkembangan wilayah Kota Medan ?

2. Di kecamatan mana konsentrasi unggulan perdagangan, hotel dan restoran di

wilayah Kota Medan ?

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Menganalisis seberapa besar pengaruh sektor perdagangan, hotel dan restoran

terhadap perkembangan wilayah Kota Medan.

2. Mengidentifikasi kecamatan mana konsentrasi unggulan perdagangan, hotel

(7)

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai masukan bagi pemerintah Kota Medan dalam merumuskan kebijakan

pembangunan di wilayah Kota Medan.

2. Sebagai sumbangan pemikiran dalam pengelolaan keuangan pemerintah Kota

Medan yang berasal dari APBD.

3. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya terutama yang berminat

untuk meneliti tentang pengembangan wilayah dalam ruang lingkup dan

Gambar

Tabel 1.1.  Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kota Medan Tahun 2011 – 2013
Tabel 1.2. Struktur Perekonomian Kota Medan Tahun 2011 – 2013

Referensi

Dokumen terkait

Pendampingan kegiatan dilakukan oleh pendamping yang ditunjuk oleh Dinas yang membidangi perkebunan dari Dinas Provinsi dan atau Direktorat Jenderal Perkebunan, untuk ikut mengawasi

Sesuai dengan hasil analisis data primer, maka masing- masing instrumen yang digunakan dalam penelitian memiliki hasil uji yang menunjukkan bahwa angka cronbach

Pengaruh Penambahan Sorbitol Dan Kalsium Karbonat Terhadap Karakteristik Dan Sifat Biodegradasi Film Dari Pati Kulit Pisang.. Nanometer

Seseorang kemudian bisa memilih tipe-tipe kepribadian yang diinginkan melalui contoh-contoh kepribadian yang beredar di sekitar, seperti bintang film, bintang iklan, penyanyi,

Gambar D.7 Hasil Uji RVA Pati Biji Mangga dan RVA Larutan Biokomposit dari Pati Biji Mangga dengan Pengisi Hybrid serta Plasticizer Gliserol.. D.8 HASIL UJI

menunjukkan perbedaan rerata panjang trikoma ( abaksial ) daun jati ( Tectona grandis L.) pada umur 12 MST yang ditanam pada tanah pascatambang emas Bombana dengan

Persamaan (10) mendasarkan hubungan linear antara permintaan akhir, dalam hal ini konsumsi pariwisata dengan output. Semakin besar jumlah permintaan terhadap produk

Penggunaan teknologi untuk penjualan online dengan kemudahan dan kemanfaatannya dapat digunakan untuk meningkatkan keuntungan yang diterima oleh konsumen hasil