3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan desain penelitian
Cross Sectional, yaitu desain penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi antara variabel bebas (tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, penyuluhan kesehatan, peran kader kesehatan, dan dukungan keluarga) dengan variabel terikat (melakukan pemeriksaan IVA) dengan melakukan pengukuran sesaat (dalam penelitian ini data dikumpulkan dalam waktu bersamaan). Karena jumlah populasi yang banyak dan sifatnya heterogen, maka akan lebih efektif jika menggunakan pendekatan CrossSectional (Sudigdo Sastroasmoro,2002).
3.2Lokasi dan waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini dilakukan dipuskesmas Mulyorejo kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian adalah
1. Belum pernah dilakukan penelitian tentang IVA dipuskesmas Mulyorejo 2. Wilayah kerja puskesmas Mulyorejo terdiri dari 7 desa dengan jumlah PUS
37
3. Puskesmas Mulyorejo salah satu puskesmas di kabupaten Deli Serdang yang mempunyai klinik VCT/ Infeksi Menular Seksual {IMS) dan juga program pemeriksaan IVA.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2016 sampai Agustus 2016. Tahapan dilaksanakan mulai pra survei, pembuatan proposal penelitian, dan konsultasi dengan pembimbing sampai dengan ujian komprehensif.
3.3Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita sudah menikah yang berada diwilayah kerja Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2016 yang terdiri dari tujuh desa, baik yang masih memiliki pasangan ataupun yang sudah tidak memiliki pasangan, sehingga jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 2.669 orang.
3.3.2 Sampel Penelitian
n = Z2i − α/2. p(1 − p)N d²(N − 1) + Ziα/2. p(1 − p) n = (1,64)2.0,5(1 − 0,5). 2669
(0,1)². ( 2669 − 1) + (1,64)². 0,5(1 − 0,5) n = 3,28.0,25. 2669
(0,01.2668) + ( 3,28.0,25) n = 2188,58
26,68 + 0,82 n = 2188,58 27,5 n = 79,6 =>80 Keterangan:
n = perkiraan besar sampel N = jumlah populasi
Z2i-α/2= 1,64 (tingkat kepercayaan) P = target populasi
D = 5% (presisi)
39
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (F.Zuluchu, 2005).
3.4Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner penelitian. Data yang dikumpulkan adalah data mengenai identitas
responden, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, sikap, peran serta kader kesehatan serta dukungan keluarga terhadap pelaksanaan IVA dipuskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2016.t
3.4.2 Data Sekunder
1. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten deli Serdang
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang adalah data mengenai angka kejadian kanker servik, angka kesakitan kanker servik dan angka kematian oleh kanker servik. Selain itu data lain yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang adalah data puskesmas yang telah melaksanakan deteksi dini kanker servik dengan menggunakan Inspeksi Visual Asam Asetat(IVA).
2. Data dari Puskesmas
3.5. Variabel dan Defenisi Operasional 3.5.1 Variabel Penelitian
1. Variabel bebas adalah variabel yang bila diubah akan mengakibatkan perubahan variabel yang lain (Sudigdo Sastroasmoro,2002). Varibel bebas dalam penelitian ini adalah pendidikan, pengetahuan, sikap, peran kader kesehatan, penyuluhan kesehatan, dan dukungan keluarga.
2. Variabel terikat adalah variabel yang dapat berubah akibat dari variabel terikat (Sudigdo Sastroasmoro,2002). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah melakukan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
41
3.5.2 Defenisi Operasional
Tabel . 3.6 Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Variabel Defenisi operasional Cara Ukur Kategori Skala ukur
Variabel Dependen.
Pemeriksaan IVA Deteksi dini kanker Kuesioner 0 : Melakukan Nominal servik dengan olesan 1 : Tidak melakukan
asam asetat 3-5%
Pengetahuan kemampuan yang dimiliki Kuesioner 1 : Tidak Baik Ordinal responden untukmenjawab 0 : Baik
sejumlah pertanyaan tentang kanker servik yang meliputi pengertian etiologi, epidemiologi patologi, deteksi dini kanker servik dan akibatnya jika tidakmelakukan deteksi dini kanker servik dengan pemeriksaan IVA.
Sikap reaksi seseorang terhadap Kuesioner 1 : Negatif Ordinal suatu objek/bentuk evaluasi 0 : Positif
atau reaksi perasaan terhadap pemeriksaan IVA, mendukung atau tidak mendukung.
Peran Kader Peran dan tanggung jawab Kuesioner 1 : Tidak Baik Ordinal kader kesehatan mendukung, 0 : Baik
memberikan motivasi untuk ikut serta dalam melakukan deteksi dini kanker servik dengan IVA.
Penyuluhan frekuensi kegiatan penyuluhan Kuesioner 1 : Rendah Ordinal kesehatan yang diberikan oleh 0 : Tinggi
petugas kesehatan berdasarkan penilaian dari responden.
Dukungan Dukungan yang diberikan Kuesioner 1 : Tidak Baik Ordinal suami/anggota keluarga 0 : Baik
3.6. Metode Pengukuran Data
1. Untuk mengukur Variabel Pendidikan responden mengisi kuesioner pendidikan terakhir dari responden dengan kategori sbb:
0 = Pendidikan Tinggi (SMA, D3/S1) 2 = Pendidikan Rendah (SD, SMP)
2. Untuk mengukur variabel Pengetahuan diberi 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban a, b, c, d, e, jika jawaban benar = 1 dan jika jawaban salah = 0 sehingga skor tertinggi adalah 10 dan skor terendah adalah 0. Maka kategori untuk
pengetahuan sebagai berikut: Rentang = 10 – 0
2 Rentang = 5
0 = Baik bila jawaban responden 6- 10 1 = Tidak baik bila jawaban responden 0 - 5
3. Untuk mengukur variabel sikapdiberi 6 pertanyaan pada kuesioner dengan pilihan jawaban SS= 4, S = 3, TS = 2, STS = 1. Sehingga skor tertinggi 24 dan skor terendah 6, maka kategorinya sebagai berikut:
Rentang = Nilai tertinggi – nilai terendah
BK Rentang = 24-6
2
43
0 = Positif : 15-24 1 = Negatif : 6-14
4. Untuk mengukur variabel Peran kader diberi 10 pertanyaan dengan jawaban ,ya = 1 atau tidak = 0. Skor tertinggi = 1 dan terendah = 0. Maka untuk variabel peran kader diberi kategori sebagai berikut:
Rentang = 10 – 0 2 Rentang = 5
0 = Baik jika jawaban 6 - 10
1 = Tidak baik, jika jawaban 0 - 5
5. Untuk mengukur variabel penyuluhan kesehatan, diukur seberapa sering petugas kesehatan memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Diberi 5 pertanyaan, dengan jawaban ya = 1, tidak = 0. Skor tertinggi 5 dan terendah 0sehingga dikategorikan sebagai berikut:
Rentang = 5 – 0 2 Rentang = 2,5 3
0 = Tinggi jika jawaban 4 - 5 1 = Rendah jika jawaban 0 - 3
2 Rentang = 2,5 3
0 = Baik jika jawaban 4 - 5 1 = Tidak baik jika jawaban 0 - 3
7. Untuk mengukur variabel Pemeriksaan IVA, responden mengisi kuesioner melakukan dan tidak melakukan pemeriksaan IVA, diberi kategori sebagai berikut:
0 = Melakukan 1 = Tidak melakukan
3.7. MetodeAnalisa Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing
Merupakan kegiatan mengkoreksi data yang telah diperoleh meliputi kelengkapan jawaban, konsistensi serta relevansi jawaban terhadap pernyataan yang diberikan. Langkah ini bertujuan untuk memeriksa kelengkapan form, kejelasan jawaban responden dengan konsistensi jawaban tentang pemeriksaan IVA. Bila ada kekurangan atau ketidak sesuaian data dapat dilengkapi dan diperbaiki.
45
Merupakan kegiatan mengklasifikasi data menurut masing-masing kriteria, setiap kriteria jawaban yang berbeda diberi kode yang berbeda pula sehingga pengolahan data menjadi lebih mudah.
3. Skoring
Merupakan kegiatan pemberian nilai yang berupa angka pada jawaban pertanyaan untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan dalam pengujian hipotesis.
4. Tabulasi
Tabulasi dilakukan pada data yang telah terkumpul, disusun berdasarkan variabel yang diteliti dan dibuat kedalam tabel frekwensi.
Analisa data dalampenelitianinimencakup : 1. Analisis Univariat
Analisis dilakukan untuk mendeskripsikan semua variabel penelitiandengan cara membuat variabel distribusi frekuensi dan persentase disetiap variabel disertai grafik.
2. Analisis Bivariat
0,05 maka Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel terikat dan variabel bebas. Syarat uji Chi Square adalah sel yang mempunyai nilai Expected Countkurang dari 5, maksimal 20% dari jumlah sel. Jika syarat uji Chi Square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya yaitu Uji Fisher (Dahlan S,2004).
Untuk mengetahui tingkat keakuratan pengaruh antara variabel bebas dan variable terikat maka digunakan koefesien (CC). Kriteria keeratan pengaruh dengan menggunakan koefesien kontingen yaitu:
1) 0.000-0.190 = Pengaruh sangat erat 2) 0.200-0.290 = Pengaruh lemah 3) 0.400-0.590 = Pengaruhcukup kuat 4) 0.600-0.790 = Pengaruh kuat
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Instansi Penelitian 4.1.1 Keadaan Eksternal
1. Letak Geografis
Puskesmas Mulyorejo terletak di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Wilayah Puskesmas Mulyorejo berbatasan dengan:
Sebelah barat : Kotamadya Binjai Sebelah timur : Kota Medan
Sebelah selatan : Kecamatan Pancur batu
Sebelah utara : Kecamatan Hamparan Perak dan Labuhan Deli Luas Wilayah Puskemas 50,17 Km², jumlah Desa Binaaan 7 Desa, jumlah RT 32.845 dan jumlah Penduduk 156.991 jiwa
4.1.2 Keadaan Internal 1. Jumlah Tenaga Kesehatan
(1) Dokter umum : 7 orang (2) Dokter gigi : 3 orang (4) Perawat : 11orang
(5) Bidan : 36 orang
(6) Perawat gigi : 1 orang
(8) Analisis kesehatan : 3 orang (9) Sanitarian : 1 orang (10) Kesehatan Masyarakat : 4 orang
(11) TU : 2 orang
(12) Farmasi : 3 orang (13) Bidan PTT : 12 orang 2) Sarana dan Prasarana
49
4.2 Analisis Univariat
4.2.1 Karakteristik Responden
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Umur dan Pendidikan di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2016
No Karakteristik Responden Jumlah (n) Persentase (%)
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jawaban Pengetahuan di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2016
No Pertanyaan Benar Salah
n % n %
1 Berdasarkan pengertian kanker servik berikut ini, manakah yang menurut anda benar
36 45,0 44 55,0 5 Yang merupakan faktor resiko terjadinya kanker
servik adalah
37 46,3 43 53,7 6 Berdasarkan perngertian inspeksi visual asetat
acid (IVA) berikut ini, manakah yang menurut anda benar
7 Tujuan dilakukan pemeriksaan IVA adalah 36 45,0 44 55,0 8 Menurut anda siapa yang harus melakukan
pemeriksaan IVA adalah
43 53,7 37 46,3 9 Dimana pemeriksaan IVA dapat dilakukan 40 50,0 40 50,0 10 Kelebihan pemeriksaan IVA adalah 36 45,0 44 55,0
Berdasarkan tabel diatas responden yang mampu menjawab mayoritas pada pertanyaan no 8 (53,7), pertanyaan no 4 (50,0%) dan pertanyaan no 9 (50,0%). Dan respoden yang tidak mampu menjawab mayoritas pada pertanyaan no 3 (61,3%), pertanyaan no 2 (56,3) dan pertanyaan no 1 (55,0%).
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2016
No. Pengetahuan n %
1. Baik 29 36,3
2. Tidak baik 51 63,7
Jumlah 80 100,0
51
4.2.3 Sikap
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Sikap di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2016
No Pernyataan STS TS S SS
n % n % n % n %
1 Pemeriksaan inspeksi visual asetat acid (IVA)
3 Pemeriksaan IVA penting untuk wanita yang sudah menikah. Berdasarkan pernyataan tersebut bagaimana pendapat anda
8 10,0 39 48,8 24 30,0 9 11,3
4 Bagaimana pendapat anda jika salah satu anggota
6 Pemeriksaan deteksi dini kanker servik membuat
seseorang menjadi lebih takut untuk mengetahui hasilnya. Berdasarkan pernyataan tersebut bagaimana pendapat anda
Berdasarkan tabel diatas responden yang sangat tidak setuju mayoritas pada pertanyaan no 4 (16,3%), responden yang tidak setuju mayoritas pada pertanyaan no 3 (48,8%), responden yang setuju mayoritas pada pertanyaan no 1 (38,7%) dan responden yang sangat setuju mayoritas pada pertanyaan no 4 (21,3%).
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016
No. Sikap n %
1. Positif 34 42,5
2. Negatif 46 57,5
Jumlah 80 100,0
Berdasarkan tabel diatas sikap responden mayoritas sikap negatif sebanyak 46 (57,5%) dan sikap responden minoritas sikap positif sebanyak 34 (42,5%).
4.2.4 Peran Kader Kesehatan
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Peran Kader Kesehatan di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016
N o
Pertanyaan Ya Tidak
n % n %
1 Apakah kader kesehatan pernah memberikan penyuluhan mengenai kanker servik
38 47,5 42 52,5 2 Apakah kader kesehatan pernah memberikan
penyuluhan mengenai pentingnya pemeriksaan IVA
53
servik yang disampaikan oleh kader kesehatan 4 Apakah kader kesehatan pernah mengajak anda
untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
43 53,7 37 46,3 5 Apakah kader kesehatan menegur anda apabila anda
belum melakukan pemeriksaan IVA
43 53,7 37 46,3 6 Apakah kader kesehatan mencacat identitas wanita
yang sudah melakukan pemeriksaan IVA
53 66,3 27 33,7 7 Apakah kader kesehatan memberikan informasi
tentang jadwal pelayanan pemeriksaan IVA di puskesmas
39 48,7 41 51,3
8 Apakah setia pada jadwal pemeriksaan IVA di puskesmas kader kesehatan selalu mengingatkan anda
37 46,3 43 53,7
9 Apakah kader kesehatan selalu mendampingi jika anda melakukan pemeriksaan IVA di Puskesmas
37 46,3 43 53,7 10 Apakah kader kesehatan selalu memberikan
informasi tentang pentingnya pemeriksaan IVA untuk deteksi kanker leher rahim
28 35,0 52 65,0
Berdasarkan tabel diatas responden yang mampu menjawab pertanyaan mayoritas pada pertanyaan no 6 (66,3%), pertanyaan no 4 (53,7%) dan pertanyaan no 5 (53,7%). Dan responden yang tidak mampu menjawab manyoritas pada pertanyaan no 10 (65,0%), pertanyaan no 8 (53,7%) dan pertanyaan no 9 (53,7%).
Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Peran Kader Kesehatan di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2016
No. Peran Kader Kesehatan n %
1. Baik 29 36,3
2. Tidak baik 51 63,8
Jumlah 80 100,0
4.2.5 Penyuluhan Kesehatan
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Penyuluhan Kesehatan di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2016
No Pertanyaan Ya Tidak
n % n %
1 Apakah petugas kesehatan pernah memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat mengenai kanker servik
49 61,3 31 38,7
2 Apakah petugas kesehatan pernah memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini kanker servik
49 61,3 31 38,7
3 Apakah petugas kesehatan pernah memberikan penjelasan mengenai macam-macam metode deteksi dini kanker servik
46 57,5 34 42,5
4 Apakah petugas kesehatan pernah memberikan penjelasan mengenai deteksi dini kanker servik dengan pemeriksaan IVA
50 62,5 30 37,5
5 Apakah petugas kesehatan pernah menyarankan anda untuk melakukan pemeriksaan IVA
52 65,0 28 35,0
Berdasarkan tabel diatas responden yang mampu menjawab pertanyaan mayoritas pada pertanyaan no 4 (62,5%) dan pertanyaan no 2 (61,3%). Dan responden yang tidak mampu menjawab pertanyaan mayoritas pertanyaan no 3 (42,5%) dan pertanyaan no 2 (38,7%).
Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Penyuluhan Kesehatan di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2016
No. Penyuluhan Kesehatan n %
1. Tinggi 51 63,8
2. Rendah 29 36,3
55
Berdasarkan tabel diatas penyuluhan kesehatan responden mayoritas tinggi sebanyak 51 (63,8%). Dan penyuluhan kesehatan responden minoritas rendah sebanyak 29 (36,3%).
4.2.6 Dukungan Suami
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Dukungan Suami di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2016
No Pertanyaan Ya Tidak
n % n %
1 Apakah anggota suami memberikan dukungan kepada anda untuk melakukan pemeriksaan IVA
44 55,0 36 45,0 2 Apakah anggota suami anda menyetujui jika anda
melakukan pemeriksaan IVA
41 51,3 39 48,8 3 Apakah anggota suami selalu mengingatkan anda
untuk mau mengikuti pemeriksaan IVA
38 47,5 42 52,5 4 Apakah anggota suami selalu mengingatkan anda
jika ada jadwal pemeriksaan IVA di puskesmas
43 53,8 37 46,3 5 Apakah suami mendamping anda jika mau
melakukan pemeriksaan IVA di Puskesmas
43 53,8 37 46,3
Berdasarkan tabel diatas responden mampu menjawab pertanyaan mayoritas pertanyaan no 1 (55,0%) dan pertanyaan no 4 (53,8%). Responden yang tidak mampu menjawab pertanyaan minoritas pertanyaan no 3 (52,5%) dan pertanyaan
Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Suami di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2016
No. Dukungan Suami n %
1. Baik 34 42,5
2. Tidak baik 46 57,5
Jumlah 80 100,0
4.2.6 Pemeriksaan IVA
Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Pemeriksaan IVA di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016
No. Pemeriksaan IVA n %
1. Melakukan 37 46,3
2. Tidak melakukan 43 53,8
Jumlah 80 100,0
Berdasarkan tabel diatas mayoritas wanita yang sudah menikah malakukan tes IVA mayoritas tidak melakukan sebanyak 43(53,8%) dan minoritas melakukan tes IVA sebanyak 37 (46,3%).
4.3 Analisis Bivariat
4.3.1 Pengaruh Pendidikan terhadap Wanita yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inpeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Tabel 4.13 Pengaruh Pendidikan terhadap Wanita yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inpeksi Visual Asam Asetat (IVA) di
Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016
No Pendidikan
57
4.3.2 Pengaruh Pengetahuan terhadap Wanita yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inpeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Tabel 4.14 Pengaruh Pengetahuan terhadap Wanita yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inpeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Puskesmas
Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pengetahuan terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA), hasil uji statistik dengan Chi_Square menunjukkan ada pengaruh pengetahuan terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA) di Puskesmas Mulyorejo, nilai probabilitas (p) = 0,000 < 0,05.
4.3.3 Pengaruh Sikap terhadap Wanita yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inpeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Tabel 4.15 Pengaruh Sikap terhadap Wanita yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inpeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Puskesmas Mulyorejo
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh sikap terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA), hasil uji statistik dengan Chi_Square menunjukkan ada pengaruh sikap terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA) di Puskesmas Mulyorejo, nilai probabilitas (p) = 0,004 < 0,05.
4.3.4 Pengaruh Peran Kader Kesehatan terhadap Wanita yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inpeksi Visual Asam Asetat (IVA) Tabel 4.16 Pengaruh Peran Kader Kesehatan terhadap Wanita yang Sudah
Menikah Melakukan Pemeriksaan Inpeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2016
No Peran petugas kesehatan
Pemeriksaan IVA
Jumlah P
Ya Tidak
n % N % n %
1. Baik 20 68,9 9 31,0 29 100 0.002
2. Tidak baik 17 33,3 34 66,6 51 100 Total 37 46,3 43 53,7 80 100
59
4.3.5 Pengaruh Penyuluhan Kesehatan terhadap Wanita Yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inpeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Tabel 4.17 Pengaruh penyuluhan Kesehatan terhadap Wanita yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inpeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA), hasil uji statistik dengan Chi_Square menunjukkan tidak ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA) di Puskesmas Mulyorejo, nilai probabilitas (p) = 0,510 > 0,05.
4.3.6 Pengaruh Dukungan Suami terhadap Wanita yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inpeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Tabel 4.18 Pengaruh Dukungan Suami terhadap Wanita yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inpeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Puskesmas
Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Pendidikan terhadap Wanita yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Astetat (IVA)
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pendidikan terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA), hasil uji statistik dengan Chi_Square menunjukkan ada pengaruh pendidikan terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA) di Puskesmas Mulyorejo, nilai probabilitas (p) = 0,000 < 0,05. Dengan adanya pendidikan yang baik kemngkinan besar akan mendapat pengetahuan yang baik juga, sehingga dapat memperoleh informasi yang baik. Pendidikan yang tinggi seharusnya melakukan pemeriksaan IVA tetapi masih ada yang tidak melakukan pemeriksaan karena masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang pemeriksaan IVA. Pendidikan yang rendah melakukan pemriksaan IVA dikarenakan dukungan suami, dukungan kader dan penyuluhan kesehatan yang didapatkan sangant baik.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Susanti (2011), Hasil penelitian analisis hubungan antara tingkat pendidikan dengan kunjungan IVA dalam pemeriksaan deteksi dini kanker servik dengan menggunakan uji ChiSquare didapatkan nilai p value (0,004)<(0,05). Dasar pengambilan keputusan ini adalah jika nilai p value
kurang dari 0,05, ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan rendahnya Kunjungan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Puskesmas Halmahera Kecamatan Semarang Timur Tahun 2010.
Keluarga yang mempunyai pendidikan tinggi akan lebih mudah menerima informasi menganai kesehatan khususnya informasi kesehatan mengenai penyakit kanker servik dan pentingnya upaya deteksi dini kanker servik. Meskipun sebagian besar pendidikan responden adalah lulusan SD, tetapi ada juga responden yang berpendidikan SLTP, SLTA bahkan ada yang lulus dari perguruan tinggi. Tingkat pendidikan resonden berpengaruh terhadap kunjungan IVA, proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat sehingga dapat mempengaruhi dan mengalami perkembangankemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal dalam hal inimempengaruhi keikutsertaan wanita dalam pemeriksaan deteksi dini kanker servik dengan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).
63
tinggi perilaku kesehatan seseorang dalam upaya pencegahan suatu penyakit termasuk pelaksanaan deteksi dini kanker leher rahim.
5.2 Pengaruh Pengetahuan terhadap Wanita yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Astetat (IVA)
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pengetahuan terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA), hasil uji statistik dengan Chi_Square menunjukkan ada pengaruh pengetahuan terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA) di Puskesmas Mulyorejo, nilai probabilitas (p) = 0,000 < 0,05. Pengetahuan yang baik seharusnya melakukan pemeriksaan IVA sebagai salah satu skrining dalam terjadinya kanker serviks pada wanita yang sudah menikah tetapi masih ada wanita yang sudah menikah tidak melakukan pemeriksaan IVA karena pengetahuan yang baik tetapi sikpanya masih kurang baik, ketakutan untuk mengetahui hasil dari pemeriksaan IVA sering menjadi alasan bagi wanita yang sudah menikah. Pengetahuan yang kurang baik diperoleh ada yang melakukan pemeriksaan IVA karena wanita yang sudah menikah merasa ingin tahu dan sikapnya yang positif.
Pengetahuan seseorang mempengaruhi perilaku individu. Makin tinggi
pengetahuan seseorang makin tinggi pula kesadarannya untuk berperan serta dalam suatu
kegiatan. Pengetahuan responden adalah sebagai salah satu faktor yang mempermudah
terhadap terjadinya perubahan perilaku khususnya pemeriksaan deteksi dini kanker servik
ke puskesmas. Lawrence Green dalam Soekidjo Notoatmodjo, 2003:13 menyatakan
bahwa salah satu faktor penentu terjadinya perubahan perilaku adalah faktor pemudah
(predisposing factors) yang didalamnya termasuk pengetahuan. Oleh karena itu, upaya
peningkatan keterampilan setiap anggota masyarakat agar mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka sendiri adalah sangat penting. Hal ini berarti bahwa
masing-masing individu didalam masyarakat diharapkan mempunyai pengetahuan dan
kemampuan yang baik terhadap cara-cara dalam pemeliharaan kesehatan. Salah satu
tujuan dilakukannya pemeriksaan IVA pada wanita yang sudah menikah, sebagai salah
satu upaya skrining atau deteksi dini kanker servisk.
Pengetahuan sangat mempunyai pengaruh dalam melakukan pemeriksaan IVA
pada wanita yang sudah menikah sebagai salah satu untuk mengetahui tentang kanker
serviks. Semakin baik pengetahuan wanita yang sudah menikah seharusnya semakin pula
65
5.3 Pengaruh Sikap terhadap Wanita yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Astetat (IVA)
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh sikap terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA), hasil uji statistik dengan Chi_Square menunjukkan ada pengaruh sikap terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA) di Puskesmas Mulyorejo, nilai probabilitas (p) = 0,004 < 0,05. Dengan pengetahuan yang baik seharusnya menghasilkan sikap yang positif. Sikap yang positif seharusnya melakukan pemeriksaan IVA, tetapi masih ada yang tidak melakukan pemeriksaan IVA karena dorongan suami atau keluarga yang kurang mendukung menjadikan wanita yang sudah menikah tidak melakukan pemeriksaan IVA. Sikap negatif wanita yang sudah menikah diperoleh masih ada yang melakukan pemeriksaan IVA karena dukungan masyarakat, tetangga dalam dukungan melakukan pemeriksaan IVA.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Susanti (2011), Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kunjungan IVA menggunakan uji Chi Square
diperoleh nilai p value (0,036)<(0,05). Dasar pengambilan keputusan ini adalah jika nilai p value kurang dari 0,05, ada hubungan antara sikap responden tehadap pemeriksaan IVA dengan rendahnya Kunjungan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Puskesmas Halmahera Kecamatan Semarang Timur Tahun 2010.
tindakan yang akan diambil terhadap suatu masalah atau keadaan yang dihadapi. Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek, proses selanjutnya akan menilai dan bersikap terhadap stimulus atau objek kesehatan.
Sikap mempunyai pengaruh dalam melakukan pemeriksaan IVA pada wanita yang sudah menikah. Semakin positif sikap wanita yang sudah menikah maka semakin besar kemungkinan wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan IVA. Sebaliknya sikap negatif dapat menghambat bagi wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan IVA.
5.4 Pengaruh Peran Kader Kesehatan terhadap Wanita yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Astetat (IVA)
67
Menurut DEPKES RI (2005), kader adalah anggota masyarakat yang dipilih untuk menangani masalah kesehatan, baik perseorangan maupun masyarakat, serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat pelayanan kesehatan dasar. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Susanti (2011), Hasil analisis hubungan antara peran kader dengan kunjungan IVA menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai p value (0,009)<(0,05) sehingga Ha diterima yang menyatakan bahwa ada hubungan antara peran kader denganrendahnya kunjungan Inspeksi Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Puskesmas Halmahera Kecamatan Semarang Timur Tahun 2010. Peran kader kesehatan berhubungan dengan rendahnya kunjungan IVA. Hal ini disebabkan karena kader kesehatan kurang memberikan promosi kesehatan tentang kanker servik dan pentingnya deteksi dini kanker servik dengan IVA. Sebagian besar kader kesehatan tidak mencatat siapa saja wanita yang sudah melakukan deteksi dini kanker servik. Mereka juga tidak mengingatkan wanita yang belum melakukan deteksi dini untuk segera melakukannya. Peran kader yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula pada seseorang atau masyarakat.
5.5 Pengaruh Penyuluhan Kesehatan terhadap Wanita yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA), hasil uji statistik dengan Chi_Square menunjukkan tidak ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA) di Puskesmas Mulyorejo, nilai probabilitas (p) = 0,510 < 0,05. Penyuluhan kesehatan dalam penelitian ini tidak berpegaruh terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan IVA. Penyuluhan dari puskesmas sudah disampaikan kepada masyarakat tetapi pihak masyarakat masih belum bisa menerima informasi itu karena kurangnya kejelasan dalam memberikan informasi. Sikap negatif dapat menjadikan alasan wanita yang sudah menikah tidak melakukan pemeriksaan IVA. Penyuluhan sudah diberikan dengan harapakan informasi sudah diterima oleh masyarakat tetapi sikap masyarakat yang kurang mendukung.
69
karena kesehatan bukan hanya diketahui atau disadari ataupun disikapi melainkan juga harus dikerjakan atau dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Penyuluhan yang disampaikan kepada masyarakat dengan tujuan memberikan informasi kepada masyarakat. Tetapi penyuluhan yang diberikan kadang tidak bisa diterima masyarakat, sikap yang negatif dapat menghalangi dalam melakukan pemeriksaan IVA.
5.6 Pengaruh Dukungan Suami terhadap Wanita yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh dukungan suami terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA), hasil uji statistik dengan Chi_Square menunjukkan ada pengaruh dukungan suami terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA) di Puskesmas Mulyorejo, nilai probabilitas (p) = 0,017 < 0,05. Dukungan suami yang baik masih diperoleh ada wanita yang sudah menikah tidak melakukan pemeriksaan IVA, karena kurangnya pengetahuan tentang pemeriksaan IVA sevagai salah satu deteksi dini kanker serviks dan sikap negatif wanita yag sudah menikah dalam pemeriksaan IVA. Dengan dukungan suami yang kurang baik diperoleh ada wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksakan IVA Karen apengathuan yang baik dan didukung oleh sikap yang positif.
Penelitian ini sejalan dengan penelitan Susanti (2011), Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kunjungan IVA menggunakan uji Chi Square
ada hubungan antara dukungan keluarga dengan rendahnya kunjungan Inspeksi Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Puskesmas Halmahera Kecamatan Semarang Timur Tahun 2010. Dukungan anggota keluarga yang baik berpengaruh terhadap pemeriksaan IVA dalam deteksi dini kanker servik di Puskesmas Halmahera.
Dukungan suami/keluarga merupakan salah satu hal yang harus mendapat perhatian dalam pelaksanaan deteksi dini kanker leher rahim oleh Kementeriaan Kesehatan yang menjelaskan bahwa sangat perlun partisipasi suami/keluarga untuk mendukung keberhasilan upaya detekdi dini kanker leher rahim untuk menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh kanker leher rahim (Depkes, 2007).
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Ada pengaruh pendidikan, pengetahuan, sikap, peran kader kesehatan dan dukungan suami terhadap wanita yang sudah menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA) di Puskesmas Mulyorejo. 2. Tidak ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap wanita yang sudah
menikah melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam astetat (IVA) di Puskesmas Mulyorejo.
6.2 Saran
1. Pihak Puskesmas agar meningkatkan memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi wanita mengenai kanker serviks,pencegahan, serta deteksi dini kanker serviks dan sebagai bahan tambahan informasi dalam meningkatkan taraf kesehatan rseproduksi wanita.