• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI KECAMBAH. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI KECAMBAH. docx"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

SMA MUHAMMADIYAH

WONOSOBO

(2)

PENGARUH PEMBERIAN JENIS AIR SIRAMAN BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG MERAH

OLEH :

ADI HERMAWAN / XII.IPA.1/ 11740 ADITYA PRADANA / XII.IPA.1/ 11744 ANGGITA FIRSTY HIDAYATI / XII.IPA.1/ 11777

PURNAMA AYU HIDAYATI / XII.IPA.1/11951 WINDARTI WAHDANINGRUM / XII.IPA.1/ 12024

SMA MUHAMMADIYAH WONOSOBO KABUPATEN WONOSOBO

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya serta berkat pertolongan dan petunjuk-Nya kepada penulis, sehingga dalam waktu yang telah ditentukan dapat menyelesaikan Laporan Penelitian ini dengan baik. Sholawat serta Salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, serta para sahabatnya dan seluruh umatnya yang tetap berpegang teguh pada ajaran-Nya dan yang selalu kita nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah nanti.

Proposal penelitian ini diajukan kepada Ibu Dra.Rahayu Fitrianingrum,Msi. sebagai bahan acuan dan penilaian dalam terhadap penelitian yang akan penulis laksanakan terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.

Dalam penyelesaian Laporan Penelitian ini, penulis banyak mendapat masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam pembuatan proposal penelitian ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan, sehingga adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari pihak manapun sangat diharapkan demi kesempurnaan selanjutnya, penulis juga berharap semoga tulisan ini dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak yang terkait dalam permasalahan ini

Wonosobo, 31 Oktober 2013

PENULIS

(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkecambahan biji merupakan bentuk awal embrio yang berkembang menjadi sesuatu yang baru yaitu tanaman anakan yang sempurna (Baker, 1950) . Selain itu definisi lain dari perkecambahan biji adalah proses tumbuhnya embrio atau keluarnya redicle dan plumulae dari kulit biji (Kramer dan Kozlowski, 1979). Dalam

perkecambahan, biji mengalami pertumbuhan dan mengalami perkembangan. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume karena adanya penambahan substansi (bahan dasar) yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali). Sedangkan,

perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan yang tidak dapat diukur. Pertumbuhan dalam suatu perkecambahan biji dapat langsung diukur apabila tunasnya sudah keluar dan tumbuh. Sama halnya dengan pertumbuhan, perkembangan juga dapat dilihat dari tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja struktur tubuh kecambah yang mulai ada dari awal/tunas, seperti ; awal

berkembangnya batang, akar, dan sebagainya. Pertumbuhan dan perkembangan suatu biji kecambah akan selalu berbeda-beda tergantung media tanam yang dipakai dan unsur-unsur yang terdapat dalam media tanam tersebut.

Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di antaranya adalah kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kapri, koro, dan kedelai. Kacang merah sendiri memiliki kandungan protein yang tinggi dan memberikan manfaat besar untuk kehidupan kita sehari-hari. Protein yang dikandung kacang merah sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita terutama untuk kesehatan jantung. Kacang merah ini dipercayai berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kacang merah merupakan salah satu kelompok kacang polong yang, kue bulan, kue moci, kue dorayaki, donat isi, dan lain-lain. paling terkenal di dunia. Kacang merah biasa dikonsumsi ketika sudah benar-benar masak berupa kacang kering. Di Indonesia, kacang merah kering umumnya dimasak menjadi bubur, sup atau campuran sayur, nasi tim atau es.

Dalam pertumbuhan tanaman, kacang merah memerlukan media dan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah air, yang memiliki fungsi penting dalam pertumbuhan serta perkembangan kacang merah , dimana perlakuan penyiraman air secara berbeda akan dapat menghasilkan biji kecambah dengan pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda, sesuai konsentrasi dan partikel terlarut yang berada dalam suatu air sebagai pelarut murni.Melihat perlakuan terhadap pemanfaatan air dalam kehidupan sehari-hari, banyak hal yang membuat penggunaan air teh, air beras, dan air biasa menjadi tidak efektif, utamanya akibat pembuangan air-air tersebut sebagai air sisa pakai yang kemudian akan menjadi air got (air limbah / air comberan). Hal ini biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari rumah tangga, selain itu

(5)

lingkungan, yaitu eutrofikasi.

Masalah eutrofikasi terjadi akibat banyaknya nutrient yang masuk ke badan air, dan menyebabkan banyaknya bakteri yang tumbuh dalam badan air sehingga mengganggu kehidupan biota laut akibat berkurangnya oksigen dan sulitnya penetrasi sinar

matahari kedalam badan air tersebut. Padahal sejatinya air sisa tersebut memiliki kandungan zat yang dapat membantu pertumbuhan tanaman. Sehingga dengan memanfaatkannya akan lebih efektif dan bermanfaat bagi lingkungan,serta memberi nilai ekonomis tersendiri.

Dengan melihat latar belakang dan persoalan tentang perbedaan perlakuan penyiraman air tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :

Pengaruh Pemberian Jenis Air Siraman Berbeda Terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah

B. Rumusan Masalah

1. Apakah dengan memberikan air yang berbeda pada tanaman akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman ?

2. Bagaimana perbandingan laju pertumbuhan tanaman kacang merah yang disiram dengan berbagai jenis air yakni air biasa, air got, air beras dan air teh ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pertumbuhan tanaman dengan memberikan air yang berbeda

2. Mengetahui dan menganalisis perbandingan laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah yang disiram dengan berbagai jenis air yakni air biasa, air got, air beras, dan air teh.

D. Hipotesis

 Ada pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah yang di disiram dengan berbagai jenis air yakni air biasa, air got, air beras, dan air teh.

 Air beras memiliki pengaruh paling besar karena memecah molekul karbohidrat menjadi unsur sederhana untuk mempercepat pertumbuhan tanaman.

E. Manfaat Penelitian

(6)

2. Sebagai media informasi terkait dengan penggunaan air siraman yang berbeda dan korelasinya dengan pertumbuhan kecambah kacang merah.

BAB II

(7)

A. Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu dan bersifat kualitatif. Sifat kualitatif dari pertumbuhan dapat ditandai dengan dapat diukurnya berat, panjang, umur, dan keseimbangan metabolisme. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman, dapat digunkan auksanometer

Pertumbuhan tanaman dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer merupan pertumbuhan di mana tanaman akan memanjang di ujung akar maupun di ujung batangnya. Terdapat tiga macam pertumbuhan primer berdasarkan letaknya

1. daerah pembelahan sel, terdapat pada bagian ujung akar dan aktif membelah karena bersifat meristematik,

2. daerah perpanjangan sel, terdapat di belakang daerah pembelahan dan sel – selnya berkemampuan untuk membesar dan memanjang,

3. daerah diferensiasi sel, terdapat sel – sel yang mampu berdiferensiasi untuk mencapai fungsi dan struktur khusus.

Selain pertumbuhan primer, juga terdaoa pertumbuhan sekunder yang merupakan pertumbuhan akitivitas sel meristem sekunder seperti kambium. Adanya aktivitas kambium ini mengakibatkan menambahnya diameter batang. Terdapat dua macam kambium, yaitu kambium vaskuler dan kambium gabus. Kambium vaskuler terletak di antara xylem dan floem sehingga sel kambium akan membelah ke arah dalam membentuk xylem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder. Sedangkan kambium gabus merupakan sel meristem yang terletak di bawah epidermis

B. Perkecambahan

Perkecambahan adalah proses tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuhan muda. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya.

Oksigen dipakai dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.

(8)

Perkecambahan memerlukan suhu yang tepat untuk aktivasi enzim. Perkecambahan tidak dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, karena suhu yang tinggi dapat merusak enzim. Pertumbuhan umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan memerlukan hormone auksin dan hormone ini mudah mengalami kerusakan pada intensitas cahaya yang tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah tumbuh lebih panjang daripada di tempat terang. (Istamar Syamsuri, 2004)

Adapun tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sehingga terjadinya perkecambahan adalah sebagai berikut

Pembelahan sel : Jumlah bertambah banyak

Spesialisasi : Sel-sel yang sejenis berkelompok

Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi

Organogenesis sel : Proses pembentukkan organ-organ tumbuhan

Morfogenesis sel : Kekhususan antar organ dalam bentuk dan fungsi

Perkecambahan : Proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru Berdasarkan letak kotiledonnya, terdapat dua macam tipe perkecambahan, yaitu perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal.

1. Perkecambahan Hipogeal

Perkecambahan hipogeal terjadi karena pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan pada tumbuhan gandum, makanan diambil dari endosperma. Misalnya biji tanaman Kacang Kapri ( Pisum Sativum ).

2. Perkecambahan Epigeal

(9)

terkena sinar matahari akan mengembangkan klorofil dan dapat mengadakan fotosintesis, tetapi sebelum hal itu terjadi, suplai makanan diambil dari endosperm. Kotiledon hanya berfungsi sementara sebagai daun tempat fotosintesis, yaitu sebelum daun sesungguhnya tumbuh.

C. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan adalah :

1) Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi).

2) Irreversibel (tidak kembali ke asal).

3) Dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.

4) Auksanometer adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar.

Perkembangan adalah:

1) Proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna (kompleks).

2) Sel-sel berdiferensiasi.

3) Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks.

4) Proses ini berlangsung secara kualitatif.

(10)

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

1. Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam tumbuhan sebagai pengendali proses pertumbuhan dan perkembangan, hal ini meliputi ;

Genetik ( hereditas )

Gen adalah adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan.

Enzim

Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis ( senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.

Hormon ( Fitohormon )

Hormon tumbuhan atau fitohormon adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil mampu mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan. Kadar kecil yang dimaksud berada pada kisaran satu milimol per liter sampai satu mikromol per liter. Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu sebagai berikut. Beberapa contoh hormon adalah hormon auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, asam traumalin, asam absisat, dan kalin (rizokalin, phytokalin, kaulokalin dan antokalin).

2. Faktor Eksternal , yaitu materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung ataupun tidak langsung.Termasuk ke dalam faktor luar adalah cahaya, derajat keasaman (Ph) , temperatur, garam- garaman dan mineral (unsur hara) , iklim, kelembaban, gravitasi bumi (terkait distribusi enzim pertumbuhan / geotropisme) , oksigen, kerbondioksida, air dan beberapa faktor lain seperti patogen serta kompetisi antar mahkluk hidup.

E. Air

Air (H2O) adalah cairan jernih,tidak berwarna,tidak berasa,tidak berbau yang

(11)

dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak, proses ini murni fisik.

Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam – asam amino. Senyawa glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan dipecah menjadi energi dan senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh Asam – asam amino

dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi menyusun struktur sel dan enzim – enzim baru. Asam – asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran sel.

Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada

akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.

Fungsi Air Untuk Tumbuhan

1. Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah dan membesar.

2. Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji. 3. Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi glukosa. 4. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.

5. Bila tanaman kekurangan air, maka tanaman akan kering dan kekurangan nutrisi karena tidak ada yang mengangkut nutrisi itu. Tetapi jika kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan akan mati.

Macam – Macam Air 1) Air Beras :

(12)

fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat, dan asam lemak esensial hilang dalam proses membuat beras lebih “indah” untuk dimakan.

2) Air Teh

Kandungan nutrisi yang dimiliki air teh basi membuat air teh basi ini mampu memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi.

3) Air Biasa

Air pada suhu dan tekanan standar. Air ini hambar dan tidak berbau. Warna intrinsik dari air dan es adalah warna biru yang sangat sedikit, walaupun kedua muncul berwarna dalam jumlah kecil. Uap air pada dasarnya tidak terlihat sebagai gas.

4) Air Got

Di dalam air got dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Ada pula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan

pencemaran lain dari limbah rumah tangga adalah pencemaran biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.

F. Identifikasi Tanaman Kacang Merah

KACANG MERAH Divisi :Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

(13)

lama-kelamaan dari biji itu akan mengeluarkan tunas. Proses itulah yang dinamakan

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Sebab dalam memperoleh data penelitian, peneliti melakukan percobaan langsung untuk membandingkan laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah yang disiram dengan berbagai jenis air yakni air biasa, air got, air beras, dan air teh.

(14)

Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 14 Oktober 2013 hingga 27 Oktober 2013. Bertempat di Wonolelo, Wonosobo ( Rumah Aditya Pradana).

C. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah eksperimental, studi pustaka, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisanya dengan menggunakan referensi dari buku pedoman , internet maupun data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut.

D. Definisi Operasional dan Variabel

 Definisi Operasional

Media air adalah media yang digunakan dalam proses perendaman kacang merah untuk membandingkan pertumbuhan kecambah masing-masing tanaman.

Laju pertumbuhan adalah kecepatan atau kelajuan pertambahan ukuran atau berat serta perubahan bentuk.

Tanaman kacang merah adalah tanaman yang berasal dari hasil perkecambahan biji kacang merah.

 Variable

Variable adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian (Suharsimi Arikunto,2002).Variabel dalam laporan ini terbagi atas variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol.

 Variabel Bebas : Variabel yang apabila berubah akan mengakibatkan perubahan pada variable lain. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah air beras, air teh, air got, dan air biasa.

 Variabel Terikat : Variabel yang berubah akibat perubahan pada variabel bebas. Adapun variable terikat dalam penelitian ini adalah tinggi batang dan banyak daun tanaman kacang merah.

Batang : diukur tingginya dalam satuan Centimeter ( Cm ). Daun : dihitung jumlahnya dalam helai.

 Variable Kontrol : Kondisi suhu, pencahayaan, pasokan gas ( CO2dan O2), dan

media tanah yang sama.

(15)

1. Alat

2. Bahan

Pensil 2B dan Spidol 20 Gelas Plastik Bekas Polybag

Mangkok Penggaris Buku Tulis

(16)

Kacang Merah Tanah Subur Air Teh

Air Got Air Biasa Air Beras

3. Rancangan Percobaan

Faktor Luar : Air Beras, Air Teh, Air Got, Air Biasa

Jenis Tanaman : Kacang Merah

Waktu Penyiraman : Setiap hari, Sore jam 17.30 WIB

Waktu Pengukuran : Dua hari sekali, jam 23.00 WIB

Sampel :Lima tanaman setiap satu percobaan ( 1 jenis air terdapat 5 polybag)

(17)

4. Langkah Kerja

Langkah kerja I untuk proses perendaman biji kacang merah:

1. Memilih kacang merah yang kualitasnya baik dan tidak membusuk.

2. Merendam biji kacang merah selama 2 – 3 jam di dalam baskom tersebut.

3. Memilih kacang merah yang tenggelam atau yang berada di dasar baskom di dalam air yang menandakan kualitasnya baik dan cocok untuk ditanam.

Langkah kerja II untuk proses penanaman biji kacang merah:

1. Menyiapkan 20 buah polybag yang telah berisi tanah.

2. Memberi tanda pada masing-masing polybag untuk dimasukkan kacang merah yang direndam dengan air.

3. Memasukkan masing-masing 5 buah kacang merah pilihan pada ke dua puluh polybag yang berbeda.

4. Kemudian memberi kertas label pada tiap polybag dengan nama berbagai jenis air ( air got, air beras, air teh, air biasa ) dan nomor. AG ( Air Got) 1-5, AB (Air Beras) 1-5, AT (Air Teh) 1-5, dan ABIA (Air Biasa) 1-5.

5. Menunggu beberapa hari hingga kecambahnya muncul.

Langkah kerja III untuk meneliti laju pertumbuhan kacang merah di dua tempat berbeda:

1. Menyiram polybag dengan berbagai jenis air ( air got, air beras, air teh, air biasa ) sesuai nama label.

2. Melakukan pengamatan selama 13 hari untuk melihat laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan mencatat hasilnya.

(18)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Pengamatan

Dari hasil penelitian selama 13 hari, yaitu per tanggal 14 Oktober 2013 hingga 27 Oktober 2013. Didapatkan data-data pertumbuhan dan perkembangan batang serta daun tanaman kacang merah (Vigna angularis ) yang dirangkum dalam tabel- tabel sebagai berikut,

Tabel Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Batang Tanaman Kacang Merah Tanggal 14 – 27 Oktober 2013

Tanaman Hari

(19)

3

Rata-rata - 4,8 12,2 18 21,8 25,2 26,6 18,1

Tanaman Hari

Rata-Rata

Tanaman Hari

(20)

Tabel Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Daun Tanaman Kacang Merah Tanggal 14 – 27 Oktober 2013

(21)
(22)

Grafik Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Batang Tanaman Kacang Merah Tanggal 14 – 27 Oktober 2013

Grafik Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Daun Tanaman Kacang Merah Tanggal 14 – 27 Oktober 2013

Ai

r B

ia

sa

(K

1)

Ai

r B

er

as

(P

1)

Ai

r T

eh

(P

2)

Ai

r G

ot

(P

3)

Ra

ta

-R

at

a

0

0.5

1

1.5

2

Rata-Rata

(23)

b. Pembahasan

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada hari pertama, kecambah belum tumbuh, sedangkan pada hari ketiga ada kecambah yang tumbuh. Hal ini menunjukkan bahwa lamanya dormansi tanaman kacang merah yang sebelumnya direndam dengan air berlangsung selama 3 hari. Diantara laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah yang disiram menggunakan air beras ( perlakuan 1 ), air teh (perlakuan 2), air got ( perlakuan 3 ), dan air biasa ( kontrol ), tanaman kacang merah yang disiram dengan air beraslah yang memiliki pertumbuhan yang paling baik. Jika dibandingkan banyaknya helai daun yang disiram dengan air beras, air biasa, air teh dan air got tidak ada perbedaan. Dari hari ke 3 sampai hari ke 13 hanya ada 2 helai ini diperkirakan karena tanaman kekurangan hormon sitokinin. Sedangkan pertumbuhan rata – rata tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air beras ( 2,9 ). Dan laju pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dengan penyiraman beras terbilang cepat. Ini dikarenakan karbohidrat akan terpecah menjadi unsur yang lebih sederhana dan memberikan nutrisi bagi mikroba yang menguntungkan bagi tanaman.

Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang melimpah di antaranya karbohidrat berupa pati sebesar 85-90 persen, protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi yang sangat berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan. Kemudian rata – rata tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air teh ( 2,64 ). Tanaman kacang merah yang disiram dengan menggunakan air teh juga terbilang baik karena pertumbuhan

batangnya yang tidak begitu jauh dengan air beras. Ini karena Mikroba yang dihasilkan oleh air teh hanya bersifat toksik pada serangga tidak pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir tanaman itu beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi oleh manusia. Dengan kandungan nutrisi yang dimiliki air teh membuat air teh ini mampu memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan.

Rata – rata tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air got ( 2,6 ). Tanaman kacang merah yang disiram menggunakan air got terbilang lamban karena di dalam air got dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Ada pula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemaran lain dari limbah rumah tangga adalah pencemaran biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Unsur – unsur tersebut diperkirakan tidak begitu baik bagi tanaman sehingga

pertumbuhannya lebih lamban.

(24)

perlakuan 1, 2, 3. Jadi dengan data tersebuat disimpulkan bahwa air beraslah yang memiliki laju pertumbuhan dan perkembangan yang paling baik.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

 Terdapat perbedaan pengaruh pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah yang di disiram dengan berbagai jenis air yakni air biasa, air got, air beras, dan air teh.

 Diurutan pertama, kacang merah yang disiram dengan menggunakan air beras laju pertumbuhan dan perkembangan sangat signifikan, karena air cucian beras mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi

perantara terbentuknya hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat perangsang tumbuh (ZPT) buatan. Hormon auksin tersebut kemudian dimanfaatkan untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan kemunculan tunas baru seperti pertambahan jumlah daun sedangkan giberelin berguna untuk merangsang pertumbuhan akar. Selain sebagai sumber energi dan protein, beras juga mengandung berbagai unsur mineral dan vitamin.

 Di urutan kedua konsentrasi air teh memberi pengaruh yang kurang signifikan jika dibandingkan dengan air beras terhadap pertumbuhan tanaman kacang merah meskipun kandungan-kandungan mineral dalam teh banyak

seperti kalium, magnesium, mangan, flour, zinc, kalsium, dan sebagainnya. Tapi air teh mengandung flavonoids yang memberikan perlindungan pada tanaman terhadap stress lingkungan, sinar ultra violet, serangga, jamur dan bakteri.

 Di urutan ke tiga laju pertumbuhan dan perkembangan yang tidak begitu signifikan juga adalah tanaman kacang merah yang disiram dengan

menggunakan air got. Ini dikarenakan di dalam air got yang demikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur, serta ada pula bahan-bahan anorganik seperti plastik dan alumunium juga dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia) yang hanyut terbawa arus air sehingga laju pertumbuhan dan perkembangan tidak begitu baik karena efek yang diberikan kandungan dalam air got tidak baik.

(25)

B. Saran

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Forum Tentor. 2010. Buku Hafalan Luar Kepala Biologi. Jakarta : Pustaka Widyatama.

Kirana, Candra dan Idayu Ria Pramudyanti. 2013. LKS Biologi SMA/MA Kelas XII Semester Gasal. Klaten : Kreatif.

Priadi, Arif. 2010. Biologi SMA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira.

Riandari, Henny. 2012. Biologi untuk kelas XII SMA dan MA. Solo : Global.

Jozkcam, Cahaya. 2010. Peranan Air Bagi Tanaman.

http://daunmudha.blogspot.com/2010/02/peranan-air-bagi-tanaman.html. Diunduh pada 28 Oktober 2013.

Puspitarini, Margaret. 2011. Air Cucian Beras Bisa Suburkan Tanaman.

http://kampus.okezone.com/read/2011/10/18/372/517127/air-cucian-beras-bisa-suburkan-tanaman.html. Diunduh pada 28 Oktober 2013.

Zaelani, Abdul Koid. 2012. Pertumbuhan Sekunder.

(27)

LAMPIRAN

Daftar Gambar

Hari Ke 1

Hari Ke 3

AIR BERAS AIR BIASA

(28)

Hari Ke 7

AIR BERAS AIR BIASA

AIR TEH AIR GOT

(29)

Hari Ke 11

Gambar

Tabel Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Batang  Tanaman Kacang Merah Tanggal 14 – 27 Oktober 2013
Tabel Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Daun Tanaman Kacang MerahTanggal 14 – 27 Oktober 2013
Grafik Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Daun Tanaman Kacang MerahTanggal 14 – 27 Oktober 2013

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat perbedaan nilai kualitas air pada ketiga habitat hidup ikan bujuk, pada musim kemarau kondisi air di rawa banjiran Pematang Lindung Tanjung Jabung Timur Jambi dan rawa

Bab II berisi analisis bentuk -bentuk narsisisme yang terdapat dalam lirik -lirik karya G-Dragon dari tahun 2012 sampai 2013, sesuai dengan teori yang digunakan, yaitu teori

Beberapa data fokus telah didapatkan berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan terhadap Ny.N yang pertama, yaitu data subjektif : Ny.N mengatakan nyeri

Guru menyampaikan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaiknya satu bagian kartu soal dan bagian kartu jawaban. Setiap

Melalui proses IDIC di atas, suatu perusahaan akan mampu mengenali karakteristik pelanggannya secara detail, dan pada akhirnya perusahaan dapat menyesuaikan produk

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan ..., hlm.. Keberadaannya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi seluruh pemustaka yang ingin memanfaatkan koleksi