LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
Pengaruh Jenis Air Terhadap
Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan kemudahan kepada kami untuk dapat mengerjakan tugas mata pelajaran BIOLOGI yang berjudul “Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau”.
Makalah ini dibuat untuk mengetahui dan membedakan pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau melalui hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tugas ini di harapkan para siswa dapat memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Makalah yang kami buat ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.
Nganjuk, 17 Agustus 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang...1
A. Rumusan Masalah...1
B. Hipotesis...1
C. Tujuan Penelitian...1
BAB II KAJIAN TEORI...2
A. Perkecambahan...2
Macam-Macam Air :...2
1.Air Sumur... 2
2.Air PDAM/Ledeng... 2
3.Air Sungai... 3
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN...4
A. Tempat dan Waktu...4
B. Variable...4
C. Alat dan Bahan...4
Alat :... 4
Bahan :... 4
D. Cara Kerja...4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...5
A. Tabel Pengamatan...5
B. Pembahasan...5
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...6
A. Kesimpulan...6
B. Saran...6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, diantaranya adalah kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kapri, koro dan kedelai. Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
Kacang hijau memiliki nama ilmiah Vigna Radiata. Kacang hijau berbentuk biji.
Apabila biji tersebut jatuh ketanah, lama kelamaan akan mengeluarkan tunas. Proses itulah yang disebut perkecambahan.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji yang disebut tahap imbibisi (berarti “minum”). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun ataupun uap air).
Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji melunak. Proses ini merupakan proses murni fisik.
Perkecambahan meningkatkan daya cerna karena berkecambah merupakan proses katabolis yang menyediakan zat gizi penting untuk pertumbuhan tanaman melalui reaksi hidrolisis dari zat gizi cadangan yang terdapat di dalam biji. Melalui germinasi, nilai daya cerna kacang-kacangan akan meningkat, sehingga waktu pemasakan atau pengolahan pun menjadi lebih singkat. Pada saat berkecambah terjadi hidrolisis karbohidrat, protein dan lemak menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga mudah dicerna. Selama proses itu pula terjadi peningkatan jumlah protein dan vitamin, sedangkan kadar lemaknya mengalami penurunan.
Proses perkecambahan juga dipengaruhi oleh air, air sangat berperan penting bagi tumbuhan. Namun kita tidak mengetahui perbedaan yang terjadi pada pertumbuhan tanaman kacang hijau jika penyiraman dilakukan dengan jenis air yang berbeda. Untuk itu peneliti memilih topik yang berjudul “PENGARUH MEDIA JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU”.
B. Rumusan Masalah
1. Adakah perbedaan pertumbuhan kacang hijau (panjang batang) yang diberi air ledeng, air sumur, dan air sungai?
2. Apakah jenis air yang paling baik dalam pertumbuhan kacang hijau?
C. Hipotesis
1. Ada pengaruh jenis air yang digunakan terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2. Jenis air yang paling baik dalam pertumbuhan kacang hijau adalah air sumur.
D. Tujuan Penelitian
Mengetahui perbedaan pengaruh jenis air pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kecambah tanaman kacang hijau.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Perkecambahan
Air (H2O) adalah cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan,yang secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan dan menghentikan masa dormansi biji.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan awal.
Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam-asam amino. Senyawa glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan dipecah menjadi energi dan senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh Asam- asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi menyusun struktur sel dan enzim-enzim baru. Asam-asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran sel.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji harus cukup lunak bagi embrio agar bisa untuk dipecah.
Fungsi air untuk tumbuhan adalah :
a) Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah dan membesar.
b) Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji.
c) Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi glukosa.
d) Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.
Macam-Macam Air : 1. Air Sumur
Air sumur mengandung banyak mineral yang baik untuk tanaman, air sumur juga tidak mengandung antibiotik sehingga tidak membunuh mikroba yang ada pada media tanam, yang bertugas sebagai dekomposer, pengurai, pelarut hara, pemfiksasi, dan mikoriza. Utamanya H2O, mencapai 99.9 persen massa. Sisanya bisa bermacam-macam, dari asam sulfat, asam nitrat, dan
3. Air Sungai
Air sungai memiliki beberapa kandungan, ada air sungai yang benar- benar bersih (belum tercampur limbah). Biasanya air sungai tersebut berda di daerah pegunungan. Namun, juga ada air sungai yang telah tercampur oleh beberapa kandungan kimia lainnya, yaitu air sungai yang berada di daerah perkotaan. Air sungai yang berada di daerah perkotaan biasanya mengandung bahan anorganik, sehingga kandungan airnya tidak sebersih air sungai
pegunungan. Air sungai yang telah tercampur bahan anorganik tidak begitu baik jika digunakan untuk menyiram tanaman. Sehingga terkadang dapat menghambat pertumbuhan tanaman yang disiraminya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 3 Agustus 2015 hingga 15 Agustus 2015, bertempat di SMA NEGERI 2 NGANJUK.
B. Variable
Variabel Bebas : Berbagai jenis air yang digunakan (air ledeng, air sumur, dan air sungai).
Variabel Kontrol : Jenis tanaman kecambah, waktu yang digunakan, medium tanaman, jumlah air yang digunakan dan intensitas cahaya.
Variabel Terikat : Pertumbuhan dengan kriteria tinggi batang.
C. Alat dan Bahan Alat :
1. 8 gelas air mineral 2. Kapas (sebagai medium) 3. Penggaris
4. Alat tulis Bahan :
1. Biji kacang hijau 2. Air sumur 3. Air ledeng 4. Air sungai 5. Air garam D. Cara Kerja
1. Merendam semua biji kacang hijau yang akan dibuat percobaan selama 1 malam.
2. Menyiapkan 8 keranjang dari gelas air mineral bekas.
3. Memberi nama tiap keranjang menggunakan kertas yang telah diberi lem.
4. Memasukan 2-3 lapis kapas yang telah diberi air/direndam air ke dalam gelas aqua.
5. Menanam biji kacang hijau sebanyak 6 biji pada setiap masing-masing gelas aqua.
6. Menyiram ke 8 gelas aqua yang telah berisi kapas dan biji tanaman kacang hijau dengan air yang berbeda-beda, sesuai nama gelas.
7. Meletakkan semua keranjang pada suatu tempat yang memiliki intensitas matahari yang cukup.
8. Mengukur panjang total dari setiap kecambah yang terdapat pada ke 8 keranjang satu persatu hingga hari ke 7.
9. Mencatat hasil pengamatan dan membuat laporan dari hasil pengamatan tersebut.
BAB IV
0 0 0
2 1.0 1.2 1.0 1.2 1.1 0.8
1.1 1.1 1.0
3 3.6 3.3 2.8 2.2 2.7 1.8
3.5 2.5 2.2
4 6.7 5.5 6.0 2.0 5.0 3.3
6.1 4.0 5.0
5 14.3 11.3 11.0 8.0 9.5 10.5
12.8 9.5 10.0
6 17.4 14.3 12.0 11.3 15.9 14.8
15.8 11.6 15.3
7 18.4 15.8 13.2 14.0 18.3 15.6
17.1 13.6 16.9
B. Pembahasan
Data pada pada tabel diatas menunjukan bahwa pada hari pertama kecambah belum tumbuh, sedangkan pada hari kedua ada kecambah yang tumbuh, hal ini menunjukan bahwa lamanya dormansi tanaman kacang hijau yang sebelumnya direndam air
berlangsung selama 1 hari. Diantara laju pertumbuhan tanaman kacang hijau yang disiram menggunakan air sumur (perlakuan 1), air PDAM (perlakuan 2) dan air sungai (perlakuan 3), tanaman yang disiram dengan air sumurlah yang memiliki laju pertumbuhan paling baik.
Pertumbuhan tanaman kacang hijau yang disiram menggunakan air sumur terbilang baik. Ini karena Air sumur mengandung banyak mineral yang baik untuk tanaman, air sumur juga tidak mengandung antibiotik sehingga tidak membunuh mikroba yang ada pada media tanam, yang bertugas sebagai antibiotik, pengurai, pelarut hara, pemfiksasi, dan mikoriza. Utamanya H2O, mencapai 99.9 persen massa. Sisanya bermacam-macam, dari asam sulfat, asam nitrat, dan senyawa asam lainnya yang berasal dari antibiotik atau ledeng berapi.
Pertumbuhan tanaman kacang hijau yang disiram menggunakan air PDAM terbilang lambat, ini diperkirakan karena air PDAM mengandung sedikit mineral karena sudah mengalami proses filtrasi dan pengendapan, air PDAM juga mengandung antibiotik sehingga membunuh mikroba pada media tanam, selain itu juga mengandung klorin yang akan meracuni kandungan yang ada di dalam tanah.
Tanaman kacang hijau yang disiram air sungai terbilang agak lambat
pertumbuhannya. Karena didalam air sungai terdapat berbagai bahan antibiotik maupun anorganik yang memberikan efek tidak begitu baik terhadap pertumbuhan tanaman.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan dalam hasil penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kacang hijau yang disiram dengan menggunakan air sumur laju pertumbuhannya sangat signifikan karena kandungan – kandungan mineral dalam air sumur banyak seperti kalium, magnesium, mangan, flour, zinc, kalsium dan
sebagainya. Pertumbuhan tanaman kacang hijau yang disiram menggunakan air sungai tidak begitu signifikan. Ini dikarenakan di dalam air sungai terdapat berbagai bahan antibiotik maupun anorganik yang memberikan efek tidak begitu baik terhadap pertumbuhan tanaman.
Di urutan terakhir laju pertumbuhan yang paling lambat di penelitian ini adalah tanaman kacang hijau yang disiram menggunakan air PDAM, dikarenakan unsur-unsur yang dikandung air PDAM sangat sedikit dibandingkan air yang lain, selain itu air PDAM juga mengandung sehingga membunuh mikroba pada media tanam, selain itu juga mengandung klorin yang akan meracuni kandungan yang ada di dalam tanah.
Jadi, ada pengaruh pertumbuhan tanaman kacang hijau yang disiram dengan berbagai jenis air. Yakni, air sumur, air PDAM dan air sungai. Dan jenis air yang paling baik digunakan adalah air sumur.
B. Saran
Dengan terselesaikannya laporan ini penulis berharap bahwa penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis sangat berharap pembaca setelah membaca laporan ini, dapat meningkatkan potensi pembaca dalam penanaman kacang hijau sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Mengingat begitu banyaknya gizi yang terkandung dalam kacang hijau ini, penulis berharap generasi muda dapat memanfaatkan gizi yang terkandung didalamnya, sehingga dapat meningkatkan potensi intelektualnya. Sebaiknya dalam penanaman kacang hijau tetap dalam kondisi tanah yang subur dan cukup unsur hara dan Ph yang sesuai, serta cukup mendapat sinar matahari dan air yang memiliki kandungan baik.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA