• Tidak ada hasil yang ditemukan

VALIDITAS KUESIONER MOTIVASI BELAJAR DEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "VALIDITAS KUESIONER MOTIVASI BELAJAR DEN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

VALIDITAS KUESIONER MOTIVASI BELAJAR DENGAN

PROGRAM ITEMAN

Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Ajar Penilaian Pendidikan Bidang Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan (Prof. Dr. M. Akhyar, M. Pd)

Oleh :

Oktaviana Maharani S541302085

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

I. JUDUL

Pengaruh Metode E-Learning Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Pada Mahasiswi DIII Kebidanan Akademi Kebidanan X

II. KAJIAN TEORI MOTIVASI BELAJAR a. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2007).

Demikian dalam belajar, prestasi siswa akan lebih baik bila siswa memiliki dorongan motivasi orang tua untuk berhasil lebih besar dalam diri siswa itu. Sebab ada kecenderungan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi mungkin akan gagal berprestasi karena kurang adanya motivasi dari orang tua (Sardiman, 2007).

b. Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi dalam belajar sangat penting artinya untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar yang diharapkan, sehingga motivasi siswa dalam belajar perlu dibangun. Menurut Nasution (2008) motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak motor yang melepas energi.

2. Menentukan arah perbuatan kearah tujuan yang hendak dicapai. 3. Menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna

mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

(3)

baik, dengan kata lain bahwa dengan usaha yang tekun yang didasari adanya motivasi, akan dapat melahirkan prestasi yang baik.

Mc Clelland dan Atkinson dalam Nasution (2008) mengemukakan bahwa motivasi yang paling penting untuk psikologis pendidikan adalah motivasi berprestasi, dimana seseorang cenderung untuk berjuang mencapai sukses atau memilih kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses atau gagal. Intensitas motivasi siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar siswa tersebut.

c. Jenis-jenis Motivasi Belajar

Prayitno (2009) mengatakan bahwa secara umum motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu :

1. Motivasi Instrinsik

Motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor pendorong dari dalam diri (internal) individu. Tingkah laku individu itu terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Tetapi individu bertingkah laku karena mendapatkan energi dan pengaruh tingkah laku dari dalam dirinya sendiri yang tidak bisa dilihat dari luar.

Motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri sendiri. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam individu, dimana dorongan tersebut menggerakkan individu atau subyek untuk memenuhi kebutuhan tanpa perlu dorongan dari luar. 2. Motivasi ekstrinsik

Sardiman (2007) memberikan definisi motivasi ekstrisik sebagai motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat dikatakan lebih banyak dikarenakan pengaruh dari luar yang relatif berubah-ubah.

(4)

berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar (Sardiman, 2007).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang bermotivasi ekstrinsik melakukan sesuatu kegiatan bukan karena ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan pujian, hadiah dan sebagainya.

d. Cara Membangkitkan Motivasi Belajar

Terdapat beberapa cara untuk membangkitkan motivasi belajar pada diri individu siswa dalam melakukan aktivitas belajarnya. Menurut Nasution (2008) cara membangkitkan motivasi belajar antara lain:

1. Memberi Angka

Banyak siswa belajar yang utama justru untuk mencapai angka yang baik, sehingga biasanya yang dikejar itu adalah angka atau nilai. Oleh karena itu langkah yang dapat ditempuh guru adalah bagaimana cara memberi angka-angka dapat dikaitkan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap pengetahuan.

2. Memberi Hadiah

Hadiah dapat membangkitkan motivasi belajar seseorang jika ia memiliki harapan untuk memperolehnya, misalnya: seorang siswa tersebut mendapat beasiswa, maka kemungkinan siswa tersebut akan giat melakukan kegiatan belajar, dengan kata lain ia memiliki motivasi belajar agar dapat mempertahankan prestasi.

3. Hasrat Untuk Belajar

Hasil belajar akan lebih baik apabila pada siswa tersebut ada hasrat atau tekad untuk mempelajari sesuatu.

4. Mengetahui Hasil

Dengan mengetahui hasil belajar yang selama ini dikerjakan, maka akan bisa menunjukan motivasi siswa untuk belajar lebih giat, kerana hasil belajar merupakan feedback (umpan balik) bagi siswa untuk mengetahui kemampuan dalam belajar.

(5)

Pujian sebagai akibat dari pekerjaan yang diselesaikan denga baik, merupakan motivasi yang baik pula.

6. Menumbuhkan Minat Belajar

Siswa akan merasa senang dan aman dalam belajar apabila disertai dengan minat belajar apabila disertai dengan minat belajar. Dan hai ini tak lepas dari minat siswa itu dalam bidang studi yang ditempuhnya.

7. Suasana yang Menyenangkan

Siswa akan merasa aman dan senag dalam belajar apabila disertai denga suasana yang menyenangkan baik proses belajar maupun situasi yang dapat menumbuhkan motivasi belajar.

e. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi

Menurut Mulyono (dalam Yusuf dan Legowo, 2007) prestasi belajar adalah cerminan dari hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan – tujuan pembelajaran atau tujuan – tujuan instruksional.

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberiksn keputusan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu. Dalam proses pendidikan prestasi dapat diartikan sebagai hasil dari proses belajar mengajar yakni, penguasaan, perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes terntentu. Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam – macam aturan terhadap apa yang telah dicapai oleh murid (Nasution, 2008).

Secara global, faktor – faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga, antara lain :

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), meliputi : a) Faktor fisiologi : kondisi umum dan pancaindera

b) Faktor psikologis : intelegensi, sikap, kebiasaan, bakat minat dan motivasi

(6)

3. Faktor pendekatan belajar ( approach to learning), yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajarannya (Nasution, 2008)

Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat ketrampilan, kecakapan, dan pengetahuan baru. Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan formal sebagai sarana dalam rangka mencapai suatu tujuan pendidikan. Sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum yang diwujudkan melalui proses belajar mengajar. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajar yang didapatnya (Priyitno, 2009).

Prestasi belajar merupakan perwujudan atau aktualisasi dari kemampuan dan usaha belajar siswa dalam kurun waktu tertentu. Prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidikan terhadap proses belajar dan hasil belajar siswa. Penilaian yang dimaksud adalah penilaian yang dilakukan untuk menentukan seberapa jauh proses belajar dan hasil belajar siswa telah usai dengan tujuan instruksional yang sudah ditetapkan, baik menurut aspek isi maupun aspek perilaku (Sardiman, 2007).

Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, dimana faktor-faktor tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Salah satu faktornya adalah motivasi belajar. Menurut Mc. Donald dalam Sutikno (2007), motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar (Sardiman, 2007).

(7)

Dalam menilai motivasi pada siswa diperlukan aspek-aspek yang terukur. Menurut Jaali (2008), motivasi belajar siswa meliputi beberapa dimensi yang dapat dijadikan indikator, diantaranya :

1. Ketekunan dalam belajar a) Kehadiran di sekolah b) Mengikuti PBM di kelas c) Belajar di rumah

2. Ulet dalam menghadapi kesulitan a) Sikap terhadap kesulitan b) Usaha mengatasi kesulitan

3. Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar a) Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran b) Semangat dalam mengikuti PBM 4. Berprestasi dalam belajar

a) Keinginan untuk berprestasi b) Kualifikasi hasil

5. Mandiri dalam belajar a) Penyelesaian tugas/PR

b) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

Sejalan dengan pendapat diatas, menurut Sardiman (2007) indikator motivasi belajar sebagai berikut:

1. Tekun menghadapi tugas 2. Ulet menghadapi kesulitan

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa

4. Lebih senang bekerja mandiri

5. Dapat mempertahankan pendapatnya

Berdasarkan indikator-indikator di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar yang akan diungkap yaitu:

1. Kuatnya kemauan untuk berbuat

2. Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar 3. Kerelaan meninggalkan kewajiban/tugas yang lain 4. Ketekunan dalam mengerjakan tugas

(8)

6. Ulet menghadapi kesulitan 7. Lebih senang bekerja mandiri

8. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa

g. Pengukuran Motivasi

Pengukuran motivasi belajar, dapat dilakukan dengan membuat sebuah instrumen pengukur yang memiliki rentangan. Rentangan tersebut kemudian diberi nilai secara kontinum dari yang tertinggi sampai yang terendah, berbentuk kode yaitu secara berturut-turut kode, misalnya: 1. SS (Sangat Setuju) dengan nilai 5

2. kode S (Setuju) dengan nilai 4 3. kode R (Ragu-ragu) dengan nilai 3 4. Kode TS (Tidak Setuju) dengan nilai 2

5. Kode STS (Sangat Tidak Setuju) dengan nilai 1

Model-model pengukuran motivasi kerja telah banyak dikembangkan, diantaranya oleh McClelland (Priyitno, 2009) mengemukakan 6 (enam) karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu :

1. Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi 2. Berani mengambil dan memikul resiko

3. Memiliki tujuan realistik

4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasikan tujuan

5. Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam semua kegiatan yang dilakukan

6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan

Sebuah tindakan dapat dikatakan sebagai memiliki motivasi tinggi, jika perilaku itu menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Individu menunjukkan tanggapan yang menggejolak dengan bentuk-bentuk tanggapan-tanggapan yang bervariasi.

2. Kekuatan dan efisiensi perilaku mempunyai hubungan yang bervariasi dengan kekuatan determinan.

(9)

4. Pengaruh positif menyebabkan suatu perilaku tertentu cenderung untuk diulang-ulang.

5. Kekuatan perilaku akan melemah, bila akibat dari perbuatan itu bersifat tidak mengenakkan.

(Priyitno, 2009)

III. KISI-KISI KUESIONER MOTIVASI BELAJAR

No Indikator No. Soal Jumlah Soal

Favorable Unfavorable

1 Ketekunan dalam belajar 1, 3, 5 2, 4 5 2 Ulet dalam menghadapi

kesulitan 6, 8, 10 7, 9 5

3 Minat dan ketajaman

perhatian dalam belajar 12, 14 11, 13, 15 5 4 Berprestasi dalam belajar 16, 18, 20 17, 19 5 5 Mandiri dalam belajar 21, 23, 25 22, 24 5 6 Kuatnya kemauan untuk

belajar 27, 29, 30 26, 28 5

IV. KUESIONER MOTIVASI BELAJAR Nama :

NIM :

Kelas/Semester : Hari, Tanggal :

(10)

b. Apa yang Anda isi tidak ada kaitannya dengan nilai Anda, oleh karena itu isilah setiap item pernyataan dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan apa yang Anda alami, rasakan dan lakukan setelah mengikuti mata kuliah. c. Pastikan Anda telah mengisi seluruh pernyataan dalam kuesioner ini.

Petunjuk pengisian kuesioner motivasi belajar

a. Berilah tanda centang ( ) pada jawaban yang anda anggap paling tepat

SESUAI DENGAN KEADAAN ANDA YANG SEBENARNYA b. Isilah semua butir pernyataan secara lengkap

c. Contoh cara menjawab tes : Soal :

NO. PERNYATAAN KETERANGAN

SS S RR TS STS

1. Saya akan mandi minimal 2 kali sehari 

2. Saya akan makan tugas hanya jika saya lapar saja

Keterangan :

Pada contoh soal nomor 1 anda memberi tanda centang ( ) pada kolom SS, artinya bahwa “saya sangat setuju dengan pernyataan positif untuk mandi minimal 2 kali sehari” sehingga mendapatkan skor 5. Sedangkan pada soal nomor 2 anda memberi tanda centang ( ) pada kolom STS, artinya bahwa “saya sangat tidak setuju dengan pernyataan negatif dimana makan hanya jika lapar saja” sehingga mendapatkan skor 5.

Petunjuk pemberian skor

SKOR PERNYATAAN YANG BERBENTUK POSITIF 1. Sangat tidak setuju (STS) : 1

2. Tidak setuju (TS) : 2 3. Ragu-ragu (RR) : 3 4. Setuju (S) : 4 5. Sangat setuju (SS) : 5

(11)

1. Sangat tidak setuju (STS) : 5

1 Saya senang mengikuti perkuliahan Asuhan Kebidanan 1

2 Saya enggan masuk kuliah ketika materi yang akan diajarkan tidak menarik.

3 Jadwal belajar di rumah saya buat sendiri dan saya laksanakan tepat waktu.

4 Saya enggan berangkat kuliah ketika turun hujan 5 Saya senang mengulang kembali materi kuliah di

rumah dan mencari referensi dari sumber lain. 6 Saya bertanya kepada teman jika ada materi

perkuliahan yang belum saya pahami.

7 Saya enggan untuk memperbaiki pekerjaan saya yang salah.

8

Saya belajar dengan teman-teman untuk

mengerjakan tugas atau mengulang materi yang sulit.

9 Saya hanya diam jika materi yang diberikan oleh dosen belum jelas

10 Saya berusaha mengulang dan mencari referensi lain jika ada materi yang belum saya pahami 11 Jika dosen membentuk kelompok belajar saya

enggan menjadi ketua kelompok.

12 Saya berusaha mencari sumber bacaan yang dianjurkan dosen.

13

Jika dosen menulis catatan-catatan penting di papan tulis, saya malas menyalinnya dalam buku saya.

(12)

menjawabnya sebelum teman lain menjawabnya. 15 Ketika pembelajaran berlangsung, saya lebih

banyak diam saja.

16 Jika nilai hasil ujian saya tinggi, saya berusaha mempertahankan dengan belajar lebih keras lagi. 17 Jika dosen mengumumkan hasil ujian di depan

kelas, saya tidak bersemangat lagi dalam belajar.

18

Saya senang dan ingin belajar lebih keras lagi ketika mengetahui nilai hasil ujian teman saya lebih tinggi.

19

Jika nilai hasil ujian saya rendah, saya enggan mencapai nilai yang tinggi pada ujian

berikutnya.

20 Saya mempersiapkan diri dan belajar jauh hari sebelum ujian agar mendapatkan nilai bagus. 21 Saya belajar dan mengerjakan tugas secara

mandiri.

22

Saya enggan pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi materi kuliah jika tidak ada teman.

23 Waktu senggang di luar jam kuliah saya manfaatkan untuk belajar.

24

Lebih baik saya mencontek teman jika harus mengerjakan sendiri tugas individu yang diberikan oleh dosen.

25

Saya menyediakan waktu khusus untuk mengulang pelajaran yang sudah diajarkan di sekolah.

26 Saya enggan aktif dalam diskusi jika ada teman yang menyebalkan dalam satu kelompok. 27 Saya berusaha tetap mengikuti perkuliahan

walaupun sedang tidak enak badan.

28

Saya lebih baik mengobrol dengan teman sebelah ketika materi yang diberikan membosankan.

(13)

dosen dengan senang hati.

30 Saya tidak pernah putus asa untuk belajar memahami materi yang tidak saya sukai.

VI. HASIL VALIDITAS KUESIONER

Alpha : 0,961

Pernyataan Nomer Jumlah

Valid 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29

26

Tidak Valid 2, 25, 26, 30 4

Berdasarkan hasil perhitungan dengan program iteman, didapatkan bahwa terdapat 26 butir pernyataan yang dapat diterima baik untuk mengukur indikator-indikator motivasi, serta terdapat 4 butir pernyataan yang harus di drop karena mempunyai item scale correlation <0,3. Beberapa pernyataan tersebut boleh di drop karena beberapa butir yang lain sudah mewakili indikator-indikator masing-masing.

VII.KESIMPULAN

Kuesioner motivasi belajar valid dan dapat digunakan untuk mengukur indikator – indikator motivasi belajar.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2010. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Alfabeta Jaali, H. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

(14)

Nasution. 2008. Teknologi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara Priyitno, E. 2009. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: P2LPTK

Referensi

Dokumen terkait

Suatu tahap belajar geometri berdasarkan teori van Hiele dimana siswa sudahD. mengenali bahwa persegi adalah jajargenjang dan belah ketupat

Berdasarkan dari deskripsi wilayah, dan survey langsung di lapangan terdapat beberapa permasalahan di wilayah Masjid Al-Hidayah Perumahan Perwita Regency, maka

Plasticizer adalah bahan organik dengan berat molekul rendah yang ditambahkan dengan maksud untuk memperlemah kekakuan dari polimer,. sekaligus meningkatkan flesibilitas

 Perjanjian kerja didefinisikan secara umum sebagai perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para

Judul dari Laporan Akhir yang penulis buat adalah ” Merancang Sistem Kearsipan Elektronik Menggunakan Aplikasi Canofile For Windows Pada P.D.. Percetakan

perwakilan gereja dalam pertemuan rutin persatuan gereja sekota Ya, pelatihan pelayanan mimbar (WL,Singer,M usik) dan pelatihan penginjilan -Saya lebih dekat dengan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Erapan Fraksi Klei+kleinano Tuf Volkan Gunung Salak terhadap Fosfat dan Nitrat dalam Air Limbah Industri

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Salsabi- la (2010), bahwa ada perbedaan status gizi bayi usia 6-12 bulan yang diberi ASI Eksklusif dengan bayi yang diberi susu formula