• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Medan Johor tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Medan Johor tahun 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan kelahiran 5.000.000 per tahun. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan keluarga berencana yang merupakan sisi masing-masing mata uang. Bila gerakan keluarga berencana tidak dilakukan bersamaan pembangunan ekonomi, dikhawatirkan hasil pembangunan tidak akan berarti. (Manuaba, 2010)

Pembangunan nasional dibidang sosial ekonomi telah memberikan dampak positif terhadap pemecahan masalah-masalah kependudukan. Walaupun demikian, hingga tahun terakhir Repelita IV pertumbuhan penduduk masih perlu diturunkan sedangkan kualitas penduduk masih perlu ditingkatkan. Masalah lain adalah pesebaran penduduk yang belum merata. Masih cukup tingginya laju pertumbuhan penduduk disebabkan masih lebih tingginya tingkat kelahiran dibanding tingkat kematian. Pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan hasil-hasil pembangunan kurang bisa dirasakan masyarakat. Oleh karena itu upaya langsung untuk menurunkan tingkat kelahiran masih perlu ditingkatkan. (Anggraini & Martini, 2012)

(2)

semangat yang menjiwai setiap upaya dalam mewujudkan visi melalui pengelolaan program Keluarga Berencana Nasional. Melaksanakan segera reformasi pada program juga visi dan misi BKKBN, bagaimana membangun kesadaran masyarakat dan menjelaskan bahwa Indonesia 2030 jumlah penduduknya 270 juta jiwa artinya lebih besar dari jumlah penduduk 6 negara. Mengelola penduduk yang besar itu tidak mudah apalagi ada masalah lainnya seperti ekonomi, sosial, politik dan lain-lain. Sehingga, kita dituntut untuk realistis. Sebagai negara besar, berarti kita harus siap dengan segala permasalahan yang muncul. Program KB untuk mensejahterakan bangsa itu bukan tugas pemerintah saja tapi seluruh element masyarakat, akademisi, agamawan dan lain-lain. Nurannisa ( dalam Meilani,dkk, 2009)

Selama ini diakui bahwa program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia merupakan contoh program yang paling berhasil didunia, meski begitu ternyata laju pertumbuhan penduduk dan jumlah penduduk masih tinggi. Bila tingkat pencapaian KB mencapai penurunan 0,5 persen saja, dikhawatirkan pada tahun 2015 penduduk Indonesia akan bertambah 50 juta jiwa. Karena itu, program KB dan Kesehatan Reproduksi ini harus terus dikembangkan. (Anggraini & Martini, 2012)

Salah satu tujuan utama dari penelitian kontrasepsi adalah untuk mengembangkan suatu metode kontrasepsi yang berdaya kerja panjang (lama), yang tidak membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap akan bersenggama tetapi tetap reversible. Dua kontrasepsi suntikan yang berdaya kerja lama yang sekarang banyak

(3)

Data yang diperoleh dari BKKBN, pencapaian peserta KB aktif metode kontrasepsi pada Januari-Oktober tahun 2014 di Sumatera Utara sebanyak 893.907 (70,61%) yang terdiri atas KB Implant sebanyak 108.361 (70,09%), peserta KB Suntik sebanyak 294.253 (77,,26%), dan peserta KB Pil sebanyak 266.511 (73,23%).

Tingginya pencapaian pengguna kontrasepsi suntik dipengaruhi banyak faktor, menurut Hartanto (2010) beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi yang digunakan yaitu faktor dari pasangan seperti umur, gaya hidup, frekuensi senggama, jumlah keluarga yang diinginkan, pengalaman dengan kontrasevtium yang lalu, sikap kewanitaan, sikap kepriaan. Faktor dari kesehatan seperti status kesehatan, riwayat haid, riwayat keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul. Faktor dari metode kontrasepsi itu sendiri seperti efektivitas, efek samping minor, kerugian, komplikasi potensial, biaya.

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Irwan Rizali dengan judul faktor yang berhubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik di Kelurahan Mattoangin Kecamatan Mariso Kota Makassar tahun 2013, dengan hasil penelitian diperoleh bahwa umur (p=0,023), pendidikan (p=0,000), pengetahuan(p=0,000), jumlah anak hidup (p=0,019), ketersediaan alat kontrasepsi (p=0,016), dukungan petugas kesehatan (p=0,000), kesepakatan suami dan istri (p=0,002), dan efek samping (p=0,033) memiliki hubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Anik Hutari Widyastuti dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroxy Progesteron Asetat di BPS Yacinta Plumbon Tawangmangu yang mendominasi

(4)

tangga sebanyak 43 responden (75,4%), pendapatan sedang sebanyak 36 responden (63,1%).

Data yang diperoleh dari klinik Hj. Rukni Lubis Medan Johor Kota Medan Sumatera Utara Januari sampai Desember tahun 2014, didapati sebanyak 451 jiwa peserta KB aktif dimana pil sebanyak 34 jiwa, IUD sebanyak 0 jiwa, Implant sebanyak 1 jiwa, suntik sebanyak 416 jiwa.

Berdasarkan data diatas tingginya pencapaian KB suntik membuat peneliti tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Lubis Medan Johor tahun 2015.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah, apakah faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran faktor-faktor ibu berdasarkan pengetahuan ibu memilih kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA

(5)

c. Mengetahui gambaran faktor-faktor ibu berdasarkan kebiasaan memilih kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA

D. Manfaat Penelitian

1. Peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan tentang penelitian dalam bidang kesehatan khususnya tentang gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA.

2. Tempat Penelitian

Dapat memberikan informasi tentang gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam memilih kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA. 3. Institusi ( Pendidikan )

Sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar, khususnya tentang gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA.

4. Penelitian Selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi akseptor KB memilih alat kontrasepsi suntik, sehingga begitu banyak akseptor KB yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi tingginya pemakaian kontrasepsi suntik berdasarkan urutan besarnya persentase adalah faktor sikap kategori positif

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Goti Kabupaten Labuhanbatu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi tingginya pemakaian kontrasepsi suntik berdasarkan urutan besarnya persentase adalah faktor sikap kategori positif

Faktor yang mempengaruhi penggunaan dan pemilihan kontrasepsi suntik yaitu efek samping yang timbul, umur pengguna suntik (yaitu pengguna terbanyak berusia 20-35 tahun

Berdasarkan tabel 7 didapatkan hasil bahwa dari 43 responden mayoritas umur terhadap pemilihan kontrasepsi suntik 3 bulan Di Desa Geudong Teungoh Kecamatan Kota Juang

Gangguan pada siklus menstruasi akibat penggunaan kontrasepsi suntik dapat berupa amenorea (tidak haid), menoragia (perdarahan haid yang lebih lama), metroragia

Faktor-faktor yang mempengaruhi akseptor KB dalam pemilihan metode kontrasepsi suntik antara lain: pendidikan, pendapatan, pengetahuan, dan dukungan suami.. Penelitian