• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Medan Johor tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Medan Johor tahun 2015"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MEMILIH

KB SUNTIK 3 BULAN DMPA DI KLINIK Hj. RUKNI LUBIS

MEDAN JOHOR

ANITA RIZQI

145102092

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)
(4)
(5)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Memilih KB Suntik 3 Bulan DMPA di Klinik Hj. Rukni Medan Johor Tahun 2015

Abstrak

Latar belakang : Masih cukup tingginya laju pertumbuhan penduduk disebabkan masih lebih tingginya tingkat kelahiran dibanding tingkat kematian. Program keluarga berencana merupakan upaya pemerintah untuk mengatur laju pertumbuhan penduduk. Selama ini diakui bahwa program keluarga berencana (KB) di Indonesia contoh program yang paling berhasil di dunia, salah satu kontrasepsi yang paling berhasil adalah pemakaian kontrasepsi suntik.

Tujuan penelitian : Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA, yaitu pengetahuan, hubungan sosial, dan kebiasaan.

Metodologi penelitian : Desain penelitian ini adalah deskriftif dengan sampel sebanyak 68 orang, dan menggunakan tekhnik total sampling. Analisa data adalah analisis univariat.

Hasil penelitian : Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan yaitu mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 37 orang (54,4%), mayoritas hubungan sosial baik sebanyak 58 orang (85,3 %), mayoritas berkebiasaan baik sebanyak 57 orang (83,8%).

Kesimpulan : Pengetahuan cukup, hubungan sosial baik dan kebiasaan baik. Dianjurkan kepada tenaga kesehatan terutama bidan untuk memberikan penyuluhan dan pengarahan konseling mengenai pola dasar penggunaan kontrasepsi agar penggunaan kontrasepsi lebih kepada tepat sasaran.

(6)

Factors That Affect Mother Choosing KB 3 Month Injectable DMPA In Clinic Hj. Rukni Medan Johor 2015

Abstract

Background : There is still quite a high rate of population growth was due to the higher birth rate than death rate. Family planning programs is the government's efforts to regulate the rate of population growth. During this time it is recognized that the family planning program (KB) in Indonesia is an example of the most successful programs in the world, one of the most successful contraception is the use of injectable contraceptives.

Objective : To know description of the factors that affect mothers choose DMPA injections 3 months, is knowledge, social relationships, and the habit.

Research Methodology : This study used descriptive with sample of 68 people, and sampling technique used total population. Data analysis is univariate.

Result : Factors affecting mothers choose injectables 3 months since the majority of enough knowledge as many as 37 people (54,4%), the majority of good social relations as much as 58 people (85,3%), the majority of good habit as many as 57 people (83,8%).

Conclusion : Enough knowledge, good social relationships and good habits. Recommended for health workers, especially midwife to provide counseling and guidance counseling on contraceptive use in order archetype contraceptive use over the target.

(7)

i

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA di

klinik Hj. Rukni Medan Johor tahun 2015”. Karya tulis ilmiah ini disusun dengan

tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai kelulusan pada Program

Studi D-1V Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing

peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yaitu:

1. Dr. Ichwanul Adenin, Sp.O.G, selaku Pembimbing dalam penyelesain Karya

Tulis Ilmiah ini

2. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara.

3. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Prodi program D IV

Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Seluruh staf dan dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

5. Hj. Rukni Lubis, SST, M.Kes Selaku Pimpinan klinik Hj. Rukni Medan yang

telah memberikan izin untuk meneliti di klinik Hj. Rukni Medan Johor.

6. Orang tua khususnya ayah yang tiada henti berjuang member dukungan moril

maupun material khususnya doa meski tanpa ibu, dan Almarhumah ibu yang

berpartisipasi sangat besar menjadi symbol semangat untuk terus berjuang.

7. Saudara kandung yaitu adik-adik yang selalu menenangkan dan member

(8)

ii

8. Dan seluruh teman-teman DIV Bidan Pendidik stambuk 2014 yang selalu

memberikan motivasi yang tiada henti-hentinya sehingga Karya Tulis Ilmiah

ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini belum sempurna,

untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik serta masukan yang membangun.

Dan penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi

ilmu pengetahuan, khususnya kebidanan serta bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Medan, Juli 2015 Penulis

(9)

iii

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang ... 1

B. Rumusan masalah ... 4

C. Tujuan penelitian ... 4

D. Manfaat penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Pengertian ... 6

B. Mekanisme kerja suntik DMPA ... 6

C. Keuntungan ... 7

D. Tekhnik penyuntikan ... 8

E. Farmakologi ... 8

F. Kontraindikasi ... 8

G. Peringatan pemakaian ... 9

H. Faktor memilih metode KB DMPA ... 9

I. Peringatan bagi Pemakai Kontrasepsi Suntik Progestin ... 10

J. Faktor-faktor dalam Memilih Metode Kontrasepsi DMPA ... 10

BAB III KERANGKA PENELITIAN ... 15

A. Kerangka penelitian ... 15

B. Defenisi operasional ... 16

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 18

A. Desain penelitian ... 18

B. Populasi dan sampel ... 18

C. Tempat penelitian ... 18

D. Waktu penelitian ... 19

E. Etika penelitian... 19

F. Alat pengumpulan data ... 20

G. Uji validitas dan reabilitas ... 20

H. Prosedur pengumpulan data ... 21

I. Rencana analisa data ... 21

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22

A. Hasil penelitian... 22

(10)

iv

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 33

1. Kesimpulan ... 33

2. Saran ... 33

(11)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Defenisi Operasional ... 16

Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasakan karakteristik Umur, Pendidikan,

Suku, dan Status Pekerjaan Ibu pemakai KB suntik 3 bulan DMPA di Klinik Hj. Rukni Medan Johor Tahun 2015... 22

Tabel 5.2. Distribusi frekuensi jawaban responden per item pertanyaan pada

kuesioner pengetahuan ibu tentang faktor-faktor ibu memilih KB suntik DMPA ... 23

Tabel 5.3. Distribusi responden memilih kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA berdasarkan pengetahuan ibu di klinik Hj. Rukni Lubis Medan Johor Tahun 2015 ... 24

Tabel 5.4. Distribusi pengetahuan responden terhadap umur responden memilih

kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Lubis Medan Johor Tahun 2015 ... 24

Tabel 5.5. Distribusi pengetahuan responden terhadap pendidikan responden

memilih kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Lubis Medan Johor Tahun 2015 ... 25

Tabel 5.6. Distribusi pengetahuan responden terhadap suku responden memilih

kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Lubis Medan Johor Tahun 2015 ... 25

Tabel 5.7. Distribusi pengetahuan responden terhadap status bekerja responden memilih kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Lubis Medan Johor Tahun 2015 ... 26

Tabel 5.8. Distribusi frekuensi jawaban responden per item pertanyaan pada

kuesioner hubungan sosial tentang faktor-faktor ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA ... 26

Tabel 5.9. Distribusi responden memilih kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA berdasarkan hubungan sosial ibu di klinik Hj. Rukni Lubis Medan Johor Tahun 2015 ... 27

Tabel 5.10. Distribusi frekuensi jawaban responden per item pertanyaan pada kuesioner kebiasaan tentang faktor-faktor ibu memilih KB suntik DMPA ... 28

(12)

vi

DAFTAR TABEL

(13)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Memilih KB Suntik 3 Bulan DMPA di Klinik Hj. Rukni Medan Johor Tahun 2015

Abstrak

Latar belakang : Masih cukup tingginya laju pertumbuhan penduduk disebabkan masih lebih tingginya tingkat kelahiran dibanding tingkat kematian. Program keluarga berencana merupakan upaya pemerintah untuk mengatur laju pertumbuhan penduduk. Selama ini diakui bahwa program keluarga berencana (KB) di Indonesia contoh program yang paling berhasil di dunia, salah satu kontrasepsi yang paling berhasil adalah pemakaian kontrasepsi suntik.

Tujuan penelitian : Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA, yaitu pengetahuan, hubungan sosial, dan kebiasaan.

Metodologi penelitian : Desain penelitian ini adalah deskriftif dengan sampel sebanyak 68 orang, dan menggunakan tekhnik total sampling. Analisa data adalah analisis univariat.

Hasil penelitian : Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan yaitu mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 37 orang (54,4%), mayoritas hubungan sosial baik sebanyak 58 orang (85,3 %), mayoritas berkebiasaan baik sebanyak 57 orang (83,8%).

Kesimpulan : Pengetahuan cukup, hubungan sosial baik dan kebiasaan baik. Dianjurkan kepada tenaga kesehatan terutama bidan untuk memberikan penyuluhan dan pengarahan konseling mengenai pola dasar penggunaan kontrasepsi agar penggunaan kontrasepsi lebih kepada tepat sasaran.

(14)

Factors That Affect Mother Choosing KB 3 Month Injectable DMPA In Clinic Hj. Rukni Medan Johor 2015

Abstract

Background : There is still quite a high rate of population growth was due to the higher birth rate than death rate. Family planning programs is the government's efforts to regulate the rate of population growth. During this time it is recognized that the family planning program (KB) in Indonesia is an example of the most successful programs in the world, one of the most successful contraception is the use of injectable contraceptives.

Objective : To know description of the factors that affect mothers choose DMPA injections 3 months, is knowledge, social relationships, and the habit.

Research Methodology : This study used descriptive with sample of 68 people, and sampling technique used total population. Data analysis is univariate.

Result : Factors affecting mothers choose injectables 3 months since the majority of enough knowledge as many as 37 people (54,4%), the majority of good social relations as much as 58 people (85,3%), the majority of good habit as many as 57 people (83,8%).

Conclusion : Enough knowledge, good social relationships and good habits. Recommended for health workers, especially midwife to provide counseling and guidance counseling on contraceptive use in order archetype contraceptive use over the target.

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya

manusia dengan kelahiran 5.000.000 per tahun. Untuk dapat mengangkat derajat

kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan

keluarga berencana yang merupakan sisi masing-masing mata uang. Bila gerakan

keluarga berencana tidak dilakukan bersamaan pembangunan ekonomi,

dikhawatirkan hasil pembangunan tidak akan berarti. (Manuaba, 2010)

Pembangunan nasional dibidang sosial ekonomi telah memberikan dampak

positif terhadap pemecahan masalah-masalah kependudukan. Walaupun demikian,

hingga tahun terakhir Repelita IV pertumbuhan penduduk masih perlu diturunkan

sedangkan kualitas penduduk masih perlu ditingkatkan. Masalah lain adalah

pesebaran penduduk yang belum merata. Masih cukup tingginya laju pertumbuhan

penduduk disebabkan masih lebih tingginya tingkat kelahiran dibanding tingkat

kematian. Pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan hasil-hasil

pembangunan kurang bisa dirasakan masyarakat. Oleh karena itu upaya langsung

untuk menurunkan tingkat kelahiran masih perlu ditingkatkan. (Anggraini & Martini,

2012)

Sesuai dengan peraturan Kepala BKKBN Nomor 28/HK-010/BS/2007

menetapkan Visi, Misi, dan Grand Strategi baru yang akan dijalankan. Visi yang

ditetapkan tersebut disesuaikan dengan kondisi ideal yang harus dicapai melalui

pengelolaan Program KB Nasional, yaitu seluruh keluarga ikut KB dan dengan MISI

(16)

2

semangat yang menjiwai setiap upaya dalam mewujudkan visi melalui pengelolaan

program Keluarga Berencana Nasional. Melaksanakan segera reformasi pada

program juga visi dan misi BKKBN, bagaimana membangun kesadaran masyarakat

dan menjelaskan bahwa Indonesia 2030 jumlah penduduknya 270 juta jiwa artinya

lebih besar dari jumlah penduduk 6 negara. Mengelola penduduk yang besar itu tidak

mudah apalagi ada masalah lainnya seperti ekonomi, sosial, politik dan lain-lain.

Sehingga, kita dituntut untuk realistis. Sebagai negara besar, berarti kita harus siap

dengan segala permasalahan yang muncul. Program KB untuk mensejahterakan

bangsa itu bukan tugas pemerintah saja tapi seluruh element masyarakat, akademisi,

agamawan dan lain-lain. Nurannisa ( dalam Meilani,dkk, 2009)

Selama ini diakui bahwa program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia

merupakan contoh program yang paling berhasil didunia, meski begitu ternyata laju

pertumbuhan penduduk dan jumlah penduduk masih tinggi. Bila tingkat pencapaian

KB mencapai penurunan 0,5 persen saja, dikhawatirkan pada tahun 2015 penduduk

Indonesia akan bertambah 50 juta jiwa. Karena itu, program KB dan Kesehatan

Reproduksi ini harus terus dikembangkan. (Anggraini & Martini, 2012)

Salah satu tujuan utama dari penelitian kontrasepsi adalah untuk

mengembangkan suatu metode kontrasepsi yang berdaya kerja panjang (lama), yang

tidak membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap akan bersenggama tetapi tetap

reversible. Dua kontrasepsi suntikan yang berdaya kerja lama yang sekarang banyak

dipakai adalah DMPA (Depot Medroxy progesterone Asetat) diberikan setiap tiga

bulan dengan jumlah akseptornya kira-kira 5 juta wanita dipakai dilebih dari 90

negara dan NET-EN (Norethindrone enanthate) diberikan setiap 8 minggu selama 6

bulan pertama selanjutnya setiap 12 minggu dengan jumlah akseptor kira-kira 1,5

(17)

3

Data yang diperoleh dari BKKBN, pencapaian peserta KB aktif metode

kontrasepsi pada Januari-Oktober tahun 2014 di Sumatera Utara sebanyak 893.907

(70,61%) yang terdiri atas KB Implant sebanyak 108.361 (70,09%), peserta KB

Suntik sebanyak 294.253 (77,,26%), dan peserta KB Pil sebanyak 266.511 (73,23%).

Tingginya pencapaian pengguna kontrasepsi suntik dipengaruhi banyak faktor,

menurut Hartanto (2010) beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi

yang digunakan yaitu faktor dari pasangan seperti umur, gaya hidup, frekuensi

senggama, jumlah keluarga yang diinginkan, pengalaman dengan kontrasevtium

yang lalu, sikap kewanitaan, sikap kepriaan. Faktor dari kesehatan seperti status

kesehatan, riwayat haid, riwayat keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul.

Faktor dari metode kontrasepsi itu sendiri seperti efektivitas, efek samping minor,

kerugian, komplikasi potensial, biaya.

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Irwan Rizali dengan judul faktor

yang berhubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik di Kelurahan

Mattoangin Kecamatan Mariso Kota Makassar tahun 2013, dengan hasil penelitian

diperoleh bahwa umur (p=0,023), pendidikan (p=0,000), pengetahuan(p=0,000),

jumlah anak hidup (p=0,019), ketersediaan alat kontrasepsi (p=0,016), dukungan

petugas kesehatan (p=0,000), kesepakatan suami dan istri (p=0,002), dan efek

samping (p=0,033) memiliki hubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Anik Hutari Widyastuti dengan judul

faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroxy

Progesteron Asetat di BPS Yacinta Plumbon Tawangmangu yang mendominasi

faktor pengetahuan cukup sebanyak 31 responden (54,5%), paritas multipara

sebanyak 31 responden (54,5%), umur 20-30 tahun sebanyak 33 reponden (57,9%),

(18)

4

tangga sebanyak 43 responden (75,4%), pendapatan sedang sebanyak 36 responden

(63,1%).

Data yang diperoleh dari klinik Hj. Rukni Lubis Medan Johor Kota Medan

Sumatera Utara Januari sampai Desember tahun 2014, didapati sebanyak 451 jiwa

peserta KB aktif dimana pil sebanyak 34 jiwa, IUD sebanyak 0 jiwa, Implant

sebanyak 1 jiwa, suntik sebanyak 416 jiwa.

Berdasarkan data diatas tingginya pencapaian KB suntik membuat peneliti

tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan

kontrasepsi dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3

bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Lubis Medan Johor tahun 2015.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah,

apakah faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih kontrasepsi suntik 3 bulan

DMPA ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi ibu memilih kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran faktor-faktor ibu berdasarkan pengetahuan ibu

memilih kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA

b. Mengetahui gambaran faktor-faktor ibu berdasarkan hubungan sosial

(19)

5

c. Mengetahui gambaran faktor-faktor ibu berdasarkan kebiasaan memilih

kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA

D. Manfaat Penelitian

1. Peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan tentang penelitian dalam bidang

kesehatan khususnya tentang gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi

ibu memilih kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA.

2. Tempat Penelitian

Dapat memberikan informasi tentang gambaran faktor-faktor yang

mempengaruhi ibu dalam memilih kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA.

3. Institusi ( Pendidikan )

Sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar, khususnya

tentang gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih

kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA.

4. Penelitian Selanjutnya

Sebagai bahan awal bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan

gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih kontrasepsi suntik

(20)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kontrasepsi Suntik 3 Bulan DMPA

Depo Medroksi Progesteron Asetat termasuk jenis gestagen alamiah yang

berasal dari turunan progesterone yang memiliki ikatan reseptor yang relative kuat

terhadap reseptor glukokortikoid dan aldosteron. Khasiat glukokortikoidnya baru

akan terlihat pada pemberian dosis tinggi. DMPA tidak memiliki khasiat anti

androgen karena tidak melalui hati, keberadaannya dalam serum mencapai 100% dan

hampir 88% terikat pada albumin ( Baziad,A. 2008, hlm 16).

Depoprovera atau biasa disingkat DMPA adalah berisi depo medroksi

progesterone asetat dan diberikan dalam suntikan tunggal 150 mg secara

intramuscular setiap 12 minggu. (Everett, S. 2008, hlm 170)

DMPA adalah suatu sintesa progestin yang mempunyai efek seperti progestin

asli dari tubuh wanita.(Anggraini & Martini, 2012. Hlm 138-139)

B. Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntik 3 Bulan DMPA

Menurut Hartanto (2010, hlm. 166) mekanisme kerja kontrasepsi suntik DMPA

terbagi dua yaitu :

1. Primer : Mencegah Ovulasi

Endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan kelenjar-kelenjar yang

tidak aktif. Sering stroma menjadi oedeomatus. Dengan pemakaian jangka

lama, endometrium dapat menjadi sedemikian sedikitnya, sehingga tidak

(21)

7

biopsi. Tetapi, perubahan-perubahan tersebut akan kembali menjadi normal

dalam waktu 90 hari setelah suntikan DMPA yang terakhir.

2. Sekunder

Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan barier

terhadap spermatozoa dan membuat endometrium menjadi kurang baik atau

kurang layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi.

C. Kerugian Kontrasepsi Suntik 3 Bulan DMPA

Menurut Anggraini & Martini (2012, hlm 137) kerugian kontrasepsi suntik

DMPA

1. Sering ditemukan gangguan haid, seperti :

a) Siklus haid yang memendek atau memanjang

b) Perdarahan yang banyak atau sedikit

c) Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)

d) Tidak haid sama sekali

2. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan

3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya

4. Permasalahan berat badan

5. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,

hepatitis B virus dan infeksi virus HIV

6. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian

7. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang

8. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan

(22)

8

9. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan vagina,

menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala dan jerawat.

D. Keuntungan kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA

Menurut Manuaba (2010, hlm 601) keuntungan kontrasepsi suntikan adalah:

1. Pemberiannya sederhana setiap 12 minggu

2. Tingkat efektivitasnya tinggi

3. Hubungan seks dengan KB suntikan bebas

4. Pengawasan medis yang ringan

5. Dapat diberikan pasca persalinan, pasca keguguran, atau pasca menstruasi

6. Tidak mengganggu proses laktasi dan tumbuh kembang bayi

E. Tekhnik Penyuntikan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan DMPA

Subekti (2004, dalam Everett 2007, hal.172) Tekhnik penyuntikan DMPA

harus diberikan dalam lima hari pertama masa menstruasi, tidak dibutuhkan

kontrasepsi tambahan. Setelah itu suntikan selanjutnya diberikan setiap 12 minggu.

Suntikan harus diberikan secara intramuscular pada kuadran luar atas bokong, spuit

yang sebelumnya telah diisi DMPA harus dikocok sebelum diberikan.

F. Farmakologi Kontrasepsi DMPA

Menurut Anggraini & Martini (2012, hlm 139) farmakologi dari kontrasepsi

suntikan jenis DMPA :

1. Tersedia dalam larutan mikrokristalin

2. Setelah satu minggu penyuntikan 150 mg, tercapai kadar puncak, lalu

(23)

9

3. Ovulasi mungkin sudah dapat timbul setelah 73 hari penyuntikan, tetapi

umumnya ovulasi baru timbul kembali setelah 4 bulan atau lebih

4. Pada pemakaian jangka lama, tidak terjadi efek akumulatik dari DMPA

dalam darah atau serum.

G. Efektivitas kontrasepsi suntik DMPA

DMPA sangat efektif sebagai metode kontrasepsi. Kurang dari 1 per 100

wanita akan mengalami kehamilan dalam satu tahun pemakaian DMPA. Dosis

DMPA dengan daya kerja kontraseptif yang paling sering dipakai 150 mg setiap 3

bulan adalah dosis tinggi. Setelah disuntik, ovulasi tidak akan terjadi untuk minimal

14 minggu (Hartanto, 2010).

H. Kontraindikasi kontrasepsi suntik DMPA

WHO (dalam Hartanto, 2010, hlm 169) menganjurkan untuk tidak

menggunakan kontrasepsi suntikan pada :

1. Kehamilan

2. Karsinoma payudara

3. Karsinoma traktus genetalia

4. Perdarahan abnormal uterus

5. Pada wanita diabetes atau riwayat diabetes selama kehamilan, harus

dilakukan follow up dengan teliti, karena dari beberapa percobaan

laboratorium ditemukan bahwa DMPA mempengaruhi metabolisme

(24)

10

I. Peringatan bagi pemakai kontrasepsi suntik Progestin

Peringatan yang harus diperhatikan saat pemakaian KB suntik 3 bulan DMPA

menurut Anggraini & Martini (2012, hlm 139-140)

1. Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan hamil

2. Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala kehamilan ektopik

terganggu

3. Sakit kepala migraine, sakit kepala berulang yang berat, atau kaburnya

penglihatan

4. Perdarahan yang berat 2 kali lebih panjang dari masa haid atau 2 kali lebih

banyak dalam satu periode masa haid

J. Faktor-faktor dalam memilih metode kontrasepsi DMPA

a) Pengetahuan

Adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensorik khususnya

mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain

yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka (overt behavior) .

Tingkat pengetahuan didalam domain kognitif, mencakup 6 tingkatan,

yaitu:

1. Tahu merupakan tingkatan pengetahuan paling rendah. Tahu artinya

dapat mengingat atau mengingat kembali suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Ukuran bahwa seseorang itu tahu adalah ia dapat

menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan dan menyatakan.

2. Memahami artinya kemampuan menjelaskan dan menginterpretasikan

(25)

11

dengan paham tentang sesuatu harus dapat menjelaskan, memberikan

contoh dan menyimpulkan.

3. Penerapan, yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi dan kondisi nyata atau dapat menggunakan

hokum-hukum, rumus, metode dalam situasi nyata.

4. Analisis, artinya adalah kemampuan untuk menguraikan objek kedalam

bagin-bagian lebih kecil, tetapi masih dalam suatu struktur objek

tersebut dan masih terkait satu sama lain. Ukuran kemampuan adalah ia

dapat menggambarkan, membuat bagan, membedakan, memisahkan,

membuat bagan adopsi perilaku, dan dapat membedakan pengertian

psikologi dan fisiologi.

5. Sintesis, yaitu suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian

didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Ukuran

kemampuan adalah ia dapat menyusun, meringkas, merencanakan, dan

menyesuaikan suatu teori atau rumusan yang telah ada.

6. Evaluasi, yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu

objek. Evaluasi dapat menggunakan kriteria yang telah ada atau disusun

sendiri.

Menurut Notoatmodjo (2003), pengukuran pengetahuan dibagi atas tiga

kategori yaitu :

a) Baik : jika responden menjawab benar 76%-100%

b) Cukup : jika responden menjawab benar 56%-75%

(26)

12

b) Hubungan sosial

Hubungan sosial atau relasi sosial adalah hubungan antara dua atau

lebih individu dimana tingkah laku yang satu mempengaruhi, mengubah

atau memperbaiki tingkah laku individu yang lain atau sebaliknya.

Bentuk-bentuk hubungan sosial

1) Kontak dan komunikasi sosial

kontak sosial dan komunikasi sosial merupakan syarat terjadinya

interaksi sosial sebagai bagian dari hubungan sosial di masyarakat.

Tanpa adanya dua syarat tersebut, interaksi sosial tidak akan

terjadi. Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna didalam

emmperhatikan dan mempelajari berbagai masalah di masyarakat.

Misalnya, di Indonesia dapat dikaji mengenai bentuk interaksi

sosial yang berlangsung diantara berbagai suku bangsa atau antara

golongan terpelajar dengan golongan agama. Dengan mengetahui

dan memahami perihal kondisi-kondisi apa yang dapat

menimbulkan serta mempengaruhi bentuk interaksi sosial tertentu

maka dapat dikatakan bahwa interaksi sosial merupakan suatu

dasar dari terjadinya suatu proses sosial sebagai bagian dari

hubungan sosial.

2) Interaksi sosial

Interaksi sosial yang terjadi antar kelompok manusia merupakan

suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi

anggota-anggotanya. Jadi, interaksi sosial itu tidak bersifat pribadi. Setiap

pihak dalam melakukan proses interaksi sosialakan

(27)

13

3) Proses sosialisasi

Manusia sebagai makhluk sosial harus dapat bersosialisasi agar

individu dapat menjadi manusia yang adaptif dengan lingkungan.

Pada dasarnya ada tiga aktivitas utama dalam sosialisasi, yaitu

belajar, penyesuaian diri, dan pengalaman mental. Belajar pada

dasarnya tidak hanya terbatas pada aktivitas belajar yang formal

disekolah, tetapi juga proses yang terjadi diluar sekolah.

Penyesuaian diri sering disebut dengan adaptasi. Dalam kehidupan

bermasyarakat adaptasi sangat penting dilakukan, agar dalam

sosialisasi tidak menimbulkan konflik atau pertentangan antara

kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok. Pengalaman

mental individu juga akan menjadi hal penting dalam pemilihan

sikap atau perilaku setiap individu. Pengalaman mental kadang

sulit dilukiskan, tetapi sangat besar pengaruhnya terhadap

sosialisasi.

c) Kebiasaan

Bila dilihat sekilas saja, suatu kebiasaan adalah suatu rutinitas kecil

yang terkesan tidak membahayakan, melalui rutinitas kita bisa mengatur

aktivitas setiap hari dengan rileks tanpa perlu banyak berfikir, dan bisa

memberi kehjidupan yang penuh arti. Rutinitas kita ini merupakan

kebiasaan yang sangat mudah ditebak, oleh karena itu rutinitas bisa

membuat kita merasa nyaman. Menurut kamus New World Webster (dalam

wuryanano) defenisi kebiasaan adalah pola tindakan yang didapatkan secara

(28)

14

Kebiasaan adalah bertemunya semua hal yang dimiliki manusia atas

kemampuannya memiliki otak, badan fisik dan hati atau perasaan. Otak

sebagai representasi akan pengetahuan (knowledge) yang dimiliki

seseorang atas pembelajaran selama hidupnya. Badan / fisik adalah wahana

untuk membentuk manusia sehingga ia memiliki keterampilan (skill). Hal

ini bisa diwakili oleh panca indera, tangan dan kaki, seluruh anggota tubuh

atau gabungan dari kesemuanya. Sedangkan hati atau perasaan adalah

tempat sebuah keinginan (desire) berawal. Gabungan ketiga hal ini lah yang

kemudian dapat menjadikan manusia sehingga ia memiliki sebuah

kebiasaan.

Kebiasaan adalah sesuatu yang sering dilakukan, dan karenanya

dilakukan dengan mudah. (kamus)

Kebiasaan adalah kata benda (nominal) adalah sesuatu yang biasa

dikerjakan dan sebagainya. (KBBI)

Istilah antropologi pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi

tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara

berulang untuk hal yang sama. (KBBI)

Kebiasaan ada yang bersifat negative dan ada yang bersifat positif,

ada kebiasaan buruk dan ada kebiasaan baik, ada yang bersifat tidak

(29)

34

b. Bagi Tenaga Kesehatan (sejawat)

Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya bidan, agar dapat

memberikan tambahan pendidikan kesehatan khususnya tentang

jenis-jenis kontrasepsi sehingga diharapkan penggunaan kontrasepsi seperti

IUD dan Implant juga dapat meningkat baik seperti pengguna kontrasepsi

suntik 3 bulan DMPA.

c. Bagi Responden

Diharapkan pasangan usia subur dibawah usia 20 tahun untuk menunda

kehamilan, usia 20-30 tahun disarankan untuk menjarangkan kehamilan

dan cocok dengan penggunaan kb suntik sementara usia diatas 30 tahun

yang sudah merasa cukup memiliki anak untuk mengakhiri kesuburan,

sehingga lebih cocok menggunakan jenis kontrasepsi jangka panjang,

agar ibu dan anak sehat serta keluarga lebih sejahtera.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya yang tertarik dengan penelitian

ini, hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan bahan

kajian, dan diharapkan dapat memperluas wawasan dengan menambah

variabel yang akan diteliti, dan dapat meneliti dengan jenis penelitian

yang berbeda

e. Bagi tempat penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi

(30)

35

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Y., Martini. (2012). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta :

Rohima Press

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (edisi revisi).

Jakarta : Rineka Cipta

Angio, M.C. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat

Kontrasepsi Hormonal di Wilayah Kerja Puskesmas Manyaran Semarang.

Ejournal.stikestelogorejo.ac.id

Badan Koordinasi Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. (2014).

Baziad, A. (2008). Kontrasepsi Hormonal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Everett, S. (2008). Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduktif.

Jakarta : EGC

Hartanto, H. (2010). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi . Jakarta : PT Tema Baru

Jannah, W.N. ( 2013). Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Suntik DMPA Tentang

Ketepatan Waktu Suntik KB di BPM Yuliana Banaran Sragen Tahun 2013.

digilib.stikeskusumahusada.ac.id

Manuaba, C.A.I. (2010). Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan, dan KB. (edisi

revisi). Jakarta : EGC

Meilani, N., Setiyawati, N., Estiwidani, W., Suherni. (2010). Pelayanan Keluarga

Berencana ( dilengkapi dengan penuntun belajar). Yogyakarta : Fitramaya.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

(31)

36

Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba

Medika.

Rizali, M.I. (2013). Faktor Yang Berhubungan dengan Pemilihan Kontrasepsi Suntik

di Kelurahan Mattoangin Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2013.

repository.unhas.ac.id

Saifuddin, B.A. ( 2006 ). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. (edisi revisi).

Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo

Sastroasmoro, S., Ismael, S. (2011). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. (edisi

revisi). Jakarta : CV Sagung Seto.

Simanjuntak, (2006) . Struktur Sosial Dan Sistem Politik Batak Toba Hingga 1945 .

Yogyakarta : Yayasan Obor Indonesia

Supriatna, N., dkk. (2008) . IPS Terpadu ( Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) .

Jakarta : PT Grafindo Media Pratama

Pendit, U.D. (2007) . Ragam Metode Kontrasepsi . Jakarta : EGC

Polit, D.F., Hungler, B.P.(1997). Nursing research: principles and method (5

Edition). Philadelpia : J.B.Lippincot Company.

Tantawi, I . (2015). Masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Medan : Yayasan Al

Hayat

Widyastuti . (2011). Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi Suntik

Depo Medroxy Progesteron Asetat di BPS Yacinta Plumbon Tawangmangu

Tahun 2011. stikesmhk.ac.id

Wuryanano. (2007) . The 21 Principles to Build and Develop fighting spirit. Jakarta :

(32)

37

LEMBAR PERETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Anita Rizqi

Umur : 24 Tahun

Alamat : Jl. M. Yaqub No. 89 Serdang, Medan Timur

No. Telp/HP : 081260834410

Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi ibu memiliki KB suntik 3 bulan DMPA, maka dengan ini saya secara

sukarela dan tanpa pakaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat digunakan seperlunya.

Medan, 2015

(33)

38

KUISIONER PENELITIAN

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Memilih KB Suntik 3 bulan DMPA

di Klinik Hj. Rukni Lubis Medan Johor tahun 2015

A. Data Demografi

Petunjuk Pengisian

Isilah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda X pada tempat yang

disediakan dengan keadaan yang sebenarnya.

1. Usia : Tahun

2. Pendidikan : SD SMP

SMA PTN

3. Suku : Batak Minang

Jawa Melayu

(34)

39

B. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

1. Bacalah dengan seksama setiap pertanyaan yang tersedia dalam kuisioner

ini

2. Berilah tanda chek list (√ ) pada jawaban yang paling sesuai menurut ibu

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS= Sangat Tidak Setuju

3. Setelah diisi mohon lembar kuisioner ini dikembalikan kepada kami

C. KUISIONER

No Pernyataan SS S TS STS

Kuisioner dengan jumlah soal 20 soal

1

5 soal Pengetahuan

Kontrasepsi suntik 3 bulan menurut ibu

adalah kontrasepsi yang digunakan setiap 12

minggu

2 KB suntik 3 bulan cocok untuk ibu menyusui

Karena tidak mempengaruhi ASI

3 Haid tidak teratur merupakan salah satu efek

samping pemakaian KB suntik 3 bulan

4 Pemakaian KB suntik dilakukan disaat

hari-hari terakhir haid

5 Kontrasepsi KB suntik 3 bulan tidak bisa

melindungi dari penyakit menular seksual

No Pernyataan SS S TS ST

S

6

5 soal Hubungan sosial

Ibu mengetahui KB suntik dari tetangga,

(35)

40

7 Ibu memakai KB suntik atas saran keluarga

dan persetujuan dari suami

8 Ibu memakai KB suntik berdasarkan

penjelasan yang diterima dari petugas

kesehatan

9 Ibu memakai KB suntik karena takut setelah

mendengar teman menceritakan cara

pemakaian KB Implan dan IUD

10 KB suntik ramai dipakai tetangga dan teman

kerja sehingga ibu ikut-ikutan saja.

No Pernyataan SS S TS STS

11

5 soal Kebiasaan

Kebiasaan ibu yang sering lupa memakan pil

mempengaruhi ibu dalam pemilihan kontrasepsi

suntik

12 Ibu melakukan ini karena sudah terbiasa dengan

cara suntikan dan ibu tidak terbiasa dengan cara

pemakaian kontrasepsi lain

13 Ibu memakai KB suntik sudah setahun terakhir,

sudah nyaman dalam menyesuaikan jadwal

dengan pemakaian per 12 minggu dan membuat

ini menjadi kebiasaan yang rutin

14 Kemudahan mendapatkan KB suntik di

praktik-praktik bidan membuat ibu memilih KB suntik

15 Harga yang dikeluarkan untuk pemakaian kb

suntik ini sangat terjangkau murah dan tidak

mempengaruhi biaya sehari-hari kebutuhan

(36)
(37)
(38)
(39)

44

RIWAYAT HIDUP

Data Diri

Nama : Anita Rizqi

Tempat/tanggallahir : Padangsidimpuan, 07 Nopember 1990

Alamat : Jl M. Yaqub no 89 SerdangKec. Medan Timur

Email

Data Keluarga

Namaorangtua

a. Ayah : AmananRambeS.Pd MA

b. Ibu : Alm. SitiOrnoSiagian

c. Alamat : JlPersatuan No 140 Padangsidimpuan

RiwayatPendidikan

1. SD negeri 200107 Padangsidimpuan Tamat 2003

2. SMP SwastaNurulIlmiPadangsidimpuan Tamat 2006

3. SMA Negeri4 Padangsidimpuan Tamat 2009

4. AkademiKebidananMatorkisPadangsidimpuan Tamat 2013

Referensi

Dokumen terkait

Mempelajari keterkaitan faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu suntik kembali akseptor KB Suntik 3 bulan di. Sidorejo

Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi akseptor KB memilih alat kontrasepsi suntik, sehingga begitu banyak akseptor KB yang

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari ke enam faktor yang diteliti di dapatkan yang mempengaruhi pilihan ibu menjadi akseptor KB suntik di

Berdasarkan tabel 4.3 distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa gambaran pengetahuan ibu tentang amenorea pada akseptor KB suntik DMPA di Puskesmas Kretek Bantul

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan Berdasarkan Cara Kerja dan Efek Samping KB Suntik 3 Bulan di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta Hasil penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dari responden berkaitan dengan Gambaran Pengetahuan Ibu tentang KB Suntik 1 Bulan di Klinik Pratama Tanjung Deli Tua

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap keikutsertaan ibu menjadi akseptor KB Suntik DMPA di BPS Umu Hani adalah faktor usia yaitu sebanyak

Hasil riset ini sejalan dengan riset yang dilakukan Ayu Devita 2018 bahwa wanita yang menggunakan kontrasepsi mendroksy progestine acetate DMPA atau di kenal dengan KB suntik 3 bulan,