• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DI KLINIK PELITA HATI BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DI KLINIK PELITA HATI BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DI KLINIK PELITA HATI

BANTUL YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

NUR AENI EVALINA 1113203

PROGRAM STUDI KEBIDANAN(D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

2016

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

GAMBAR KB SU

Telah Dipertahanka Syarat untuk Mend

K

Penguj

Ki Hariyadi, S NIDN: 051505

a.n K

HALAMAN PENGESAHAN

RAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TE SUNTIK 3 BULAN DI KLINIK PELITA H

BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

DiajukanOleh:

NUR AENI EVALINA 1113203

nkan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Se ndapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan di Sek Kesehatan Jenderal AchmadYani Yogyakarta

Tanggal : ……….

Menyetujui :

guji, Pembim

, S.Si.,M.PH Dechoni Rahmawati,

5057601 NIDN:05-171

Mengesahkan,

n Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyaka Ketua Program Studi Kebidanan (D-3)

Reni MertaKusuma, M.Keb NIDN: 06-1603-8302

ii

ENTANG HATI

Sebagai Salah Satu ekolah Tinggi Ilmu

bimbing,

ti, S.ST.,MPH 712-8702

karta

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Dengan ini saya meny tulis yang pernah dia tinggi dan sepanjang p yang pernah ditulis at naskah ini dan disebut

iii

PERNYATAAN

enyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini t diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya g pengetahuan saya juga tidak terdapat karya a atau diterbitkan oranglain kecuali yang secara t butkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta

i tidak terdapat karya ya di suatu perguruan a atau pendapat karya ra tertulis diacu dalam

arta, 22 Agustus 2016

(Nur Aeni Evalina)

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, atas limpahan rahmat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang berkaitan dengan salah satu syarat mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan.Berikut ini, penulis mempersembahkan usulan penelitian yang berjudul

“Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta”.

Karya Tulis Ilmiah telh dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebut satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada :

1. Kuswanto Hardjo, dr, M.Kes selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakara

2. Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku Ketua Progrtam Studi (D-3) Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakara

3. Dechoni Rahmawati, S.ST.,MPH selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, masukan, dan motivasi dalam penyusunan usulan penelitian ini

4. Ki Haryadi, S.Si.,MPH selaku dosen penguji yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, masukan, dan motivasi dalam penyusunan usulan penelitian ini

5. Semua pihak Klinik Pelita Hati yang telah memberikan izin studi pendahuluan serta memberikan arahan, masukan, dan motivasi dalam penyusunan usulan penelitian ini

6. Orangtua saya yang selalu mendo’akan dan memberikan semangat demi terselesaikannya usulan penelitian ini

7. Adik-adik saya yang tersayang (Nanda, Yuni, Aulia) yang senantiasa memberikan support serta doa dalam penyusunan usulan penelitian ini 8. Rekan-rekan seperjuangan yang banyak membantu, memberikan waktu dan

pikiran secara sukarela dalam penyusunan usulan penelitian ini

9. Semua pihak-pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan waktu dan do’a serta curahan kasih sayang kalian semua selama proses penyusunan usulan penelitian ini

Semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa melimpahkan rahmat serta inayah-Nya kepada kita semua. Akhirnya, harapan penulis semoga usulan penelitian ini bermanfaat bagi mereka yang mempelajarinya, dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam menghayati dan mengamalkan isi dari usulan penelitian ini. Amin Ya Robbal’alamin

Penulis

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABE ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

INTISARI ... ix

ABSTRACT ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Keaslian Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis ... 10

B. Kerangka Teori... 32

C. Kerangka Konsep ... 33

D. Pertanyaan Penelitian ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

C. Populasi dan Sampe ... l34 D. Variabel Penelitian ... 36

E. Definisi Operasional... 36

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... 37

G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 39

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 40

I. Etika Penelitian ... 41

J. Rencana Jalannya Penelitian ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43

B. Pembahasan ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 53 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ... 8 Tabel 3.1 Definisi Operasiona... l37 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner ... 38 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi KB Suntik 3 Bulan Berdasarkan Umur,

Pendidikan, Pekerjaan, dan Paritas ... 44 Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan di

Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta ... 45 Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan

Berdasarkan Pengetahuan dan Jenis Kontrasepsi Suntik di

Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta ... 45 Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan

Berdasarkan Keuntungan KB Suntik 3 Bulan di Klinik

Pelita Hati Bantul Yogyakarta ... 46 Tabel 4.6 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan

Berdasarkan Cara Kerja dan Efek Samping KB Suntik 3

Bulan diKlinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta ... 46

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat izin studi pendahuluan Bupati Kabupaten Bantul Cq. Ka.

BAPPEDA Kabupaten Bantul

Lampiran 2 Surat izin studi pendahuluan Ka. Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Bantul

Lampiran 3 Surat izin studi pendahuluan Ka. Klinik Pelita Hati

Lampiran 4 Surat keterangan izin studi pendahuluan BAPPEDA Kabupaten Bantul Lampiran 5 Surat izin penelitian Bupati Kabupaten Bantul Cq. Ka. BAPPEDA

Kabupaten Bantul

Lampiran 6 Surat izin penelitian Ka. Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Bantul Lampiran 7 Surat izin penelitian Ka. Klinik Pelita Hati

Lampiran 8 Surat keterangan izin penelitian BAPPEDA Kabupaten Bantul Lampiran Lembar Tabel Hasil Penelitian

Lampiran 9 Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DI KLINIK

PELITA HATI BANTUL YOGYAKARTA

2016

Nur Aeni Evalina1 , Dechoni Rahmawati2 INTISARI

Latar belakang: World Health Organisation (WHO) berpendapat bahwa Negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak setelah empat negara lainnya yaitu sekitar 249 juta jiwa. Diantara Negara ASEAN, Indonesia dengan luas wilayah terbesar tetap menjadi negara dengan penduduk terbanyak, jauh diatas 9 negara anggota lain. Dengan angka Fertilitas atau Total Fertility Rate (TFR) 2,6 Indonesia masih berada di atas rata-rata TFR negara ASEAN yaitu 2,4.Besarnya penambahan tergantung pada komitmen dan keberhasilan program Keluarga Berencana (KB).Presentase peserta KB di Indonesia, hampir setengahnya menggunakan KB suntik yaitu sebanyak (47,54%). Dari data BKKBN DIY akseptor KB Suntik di Kabupaten Bantul adalah tertinggi pertama yaitu sebanyak 57.297 akseptor (47,66%).

Tujuan: Diketahuinyatingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan di Klinik Pelita Hati Kabupaten Bantul Yogyakarta.

Metode Penelitian: jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.

Tehnik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 44 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat pengetahuan akseptor KB suntik 3 bulan dikategorikan tingkatpengetahuan baik sebanyak 6 responden (13.6%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 13 responden (29.5%), dan tingkat tingkat pengetahuan kurang sebanyak 25 responden (56.8%).

Kesimpulan: Tingkat pengetahuan akseptor KB suntik 3 bulanmempunyai tingkat pengetahuan pada kategori kurang (56.8%). Faktor yang memengaruhi yaitu umur, pendidikan, dan pekerjaan.

Kata Kunci: Pengetahuan, KB suntik 3 bulan.

______________________________________

1Mahasiswa ProgramStudiKebidanan(D-3)StikesJenderalAchmadYaniYogyakarta

2DosenPembimbingProgramStudiKebidanan(D- 3)StikesJenderalAchmadYaniYogyakarta

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

THE DESCRIPTION OF MOTHER’S KNOWLEDGE LEVEL ABOUT DEPO PROVERA IN PELITA HATI CLINIC

BANTUL YOGYAKARTA YEAR 2016

Nur Aeni Evalina1, Dechoni Rahmawati2 ABSTRACT

Background of Study: The World Health Organisation (WHO) stated that Indonesia is the largest population, around 249 million, and largest area among ASEAN countries. Meanwhile, the Total Fertility Rate (TFR) of Indonesia as much as 2.6 was still over TFR ASEAN countries standardas much as 2.4. This increasing depends on the commitment and success of the Family Planning (KB). Percentage of family planning in Indonesia was nearly half usedcontraceptive injections (47.54%).

According to BKKBN DIY, thecontraceptive injection acceptors in Bantul was the highest about 57 297 acceptors (47.66%).

Objective of Study: This study aims to describe mother's knowledge level of about the Depo Provera in Pelita Hati Clinic Bantul Yogyakarta.

ResearchMethods: This study is descriptive research with cross sectional approach.

Sampling technique used purposive sampling with the number of respondents was 44 respondents. Analysis of the data used the univariate analysis.

Results: The results showed that based on the level of knowledge of Depo Proveraacceptors was categorized in good category as much as 6 respondents (13.6%), in adequate category as much as 13 respondents (29.5%), and in less category as much as 25 respondents (56.8%).

Conclusion: The knowledge level of Depo Provera acceptors was mostly in adequate categoryas much as (60.0%). The factors that influence were age, education, and occupation

Keywords: Knowledge, Depo Provera ______________________________________

1Diploma Midwifery Student of STIKESJenderalAchmadYaniYogyakarta

2Diploma Midwifery Lecturer of STIKESJenderalAchmadYani Yogyakarta

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penduduk dunia saat ini berjumlah sekitar 7,3 miliar. Jumlah tersebuat akan terus bertambah menjadi sekitar 9,3-10,6 miliar tahun 2050. Besarnya penambahan tergantung pada komitmen dan keberhasilan program Keluarga Berencana (KB).

Perencanaan jumlah penduduk yang baik melalui KB memberikan peluang yang lebih besar pada negara untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Dengan jumlah penduduk yang terencana, negara lebih mudah

melakukan investasi di bidang kualitas penduduk dan pembangunan ekonomi secara lebih berkelanjutan sehingga menurunkan tekanan pada lingkungan dan akhirnya berkontribusi pada pencapaian pembangunan yang berkelanjutan (Dinas Kesehatan DIY, 2015).

WHO berpendapat bahwa Negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak setelah empat negara lainnya yaitu sekitar 249 juta jiwa.

Diantara Negara ASEAN, Indonesia dengan luas wilayah terbesar tetap menjadi negara dengan penduduk terbanyak, jauh diatas 9 negara anggota lain. Dengan angka Fertilitas atau Total Fertility Rate (TFR) 2,6 Indonesia masih berada di atas rata-rata TFR negara ASEAN, yaitu 2,4 (Kemenkes RI pusat data dan informasi, 2014).

Pemerintah Indonesia menerapkan program KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Tujuan dari program KB era baru adalah “Keluarga Berkualitas Tahun

1

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

2015”. Keluarga berkualitas adalah keluarga sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (BKKBN,2014).

Pada dasarnya Keluarga Berencana adalah bagian dari hak dasar individu dan keluarga.Melalui pelayanan Keluarga Berencana, individu dan keluarga memiliki kesempatan untuk merencanakan kehidupan berkeluarga seperti merencanakan jumlah dan jarak kelahiran anak. Perencanaan kehidupan berkeluarga yang baik akan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak serta memperbesar peluang meningkatkan kesejahteraan keluarga (Dinas Kesehatan DIY, 2015).

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen, dan upaya ini dapat dilakukan menggunakan cara, alat atau obat-obatan. Kontrasepsi yang sementara adalah kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap saat tanpa efek yang lama dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan untuk kembali memiliki anak.Sedangkan kontrasepsi permanen atau yang disebut dengan sterilisasi adalah metode kontrasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan karena melibatkan tindakan operasi (Sulistyawati, 2014).

Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif untuk mencegah kehamilan. Kontrasepsi suntik yang digunakan adalah Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depopreva), Depo Noretisteron Enantat (Depo

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

Noristerat) dan cyclofem. Kontrasepsi suntik 3 bulan Depopreva banyak dipakai oleh masyarakat karena mempunyai efektivitas yang tinggi, harganya murah, terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, dan hormon yang terkandung adalahjenis progesteron alamiah(Sulistyawati, 2014).

Presentase peserta KB di Indonesia diantaranya, KB suntik sebanyak (47,54%), Pil sebanyak (23,58%), IUD sebanyak (11,07%), Implan sebanyak (10,46%), MOW sebanyak (3,52%), Kondom sebanyak (3,15%), MOP sebanyak (0,69%), dan Cakupan KB (Keluarga Berencana) aktif di Provinsi DIY sebanyak (83,22%) lebih tinggi daripada Provinsi Jawa Tengah (79,45%), Provinsi DKI Jakarta (78,76%), Provinsi Jawa timur (76,54%), dan Provinsi Jawa Barat (74,67%). Dari data tersebut, KB suntik merupakan metode KB yang paling diminati oleh penduduk Indonesia daripada metode KB yang lainnya. Dan jumlah peserta KB di Profinsi DIY lebih banyak dibandingkan dengan Profinsi Jawa Tengah, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa timur, dan Provinsi Jawa Barat (Kemenkes RI pusat data dan informasi, 2014) .

Provinsi DIY pencapaian peserta KB suntik sebanyak 192.161 akseptor (43,71%), IUD sebanyak 115.253 akseptor (26,22%), Pil sebanyak 49.465 akseptor (11,25%), Implant sebanyak 29.536 akseptor 6,72%), kondom sebanyak 28.930 akseptor (6,58%), MOW sebanyak 20.855 akseptor (4,74%), dan MOP sebanyak 3.405 akseptor (0,77%). Akseptor KB Suntik di Kabupaten Bantul sebanyak 57.297 akseptor (47,66%), Kabupaten Gunung Kidul sebanyak 47.051 akseptor (46,78%), Kabupaten Sleman sebanyak 54.831 akseptor (43,74%), Kabupaten Kulon Progo

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

sebanyak 22.272 akseptor (38,02%), dan Kabupaten Kota Yogyakarta sebanyak 10.710 akseptor (30,72%). Dari data tersebut jumlah akseptor KB suntik di Kecamatan Bantul merupakan jumlah yang paling tinggi dibandingkan akseptor KB suntik di kecamatan lain (BKKBN, 2015).

Dalam pemilihan KB suntik, kebanyakan akseptor KB suntik hanya mengikuti tetangga atau orang terdekanya tanpa mempunyai pengetahuan dasar mengenai KB suntik 3 bulan itu sendiri. Itulah yang membuat akseptor banyak mengeluh tentang keluhan yang seharusnya mereka ketahui sebelum memakai metode KB suntik (Nursalam dan Pariyani, 2009). Hasil penelitian Pengetahuan Ibu tentang KB Suntik oleh Mardiantari tahun 2014, pengetahuan cukup 13,3% dan pengetahuan kurang 23,4%. Sebagian responden yang memiliki pengetahuan tentang KB suntik termasuk kurang, karena memiliki pendidikan relatif rendah yaitu hanya memiliki latar belakang pendidikan SMP dan umur sebagian responden masih relatif yaitu dibawah 20 tahun.

Kabupaten Bantul mempunyai 17 kecamatan dengan jumlah peserta KB sebanyak 13.733 akseptor.KB suntik 6.404 akseptor, IUD sebanyak 3.839 akseptor, pil sebanyak 1.488 akseptor, kondom sebanyak 912 akseptor, implant sebanyak 790 akseptor, MOW sebanyak 343 akseptor, dan MOP sebanyak 105 akseptor. Peserta KB suntik di Kecamatan Banguntapan adalah 920, merupakan angka tertinggi daripada kecamatan lainnya dan paling tinggi daripada metode KB yang lain (Pemerintah Kabupaten Bantul, 2015).

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

Kecamatan Banguntapan mempunyai 8 desa dengan jumlah peserta KB sebanyak 14.299 akseptor.Suntik sebanyak 5.138 akseptor, IUD sebanyak 4.579 akseptor, Pil sebanyak 1.842 akseptor, Kondom sebanyak 1.465 akseptor, MOW sebanyak 683 akseptor, Implant sebanyak 507 akseptor, MOP 85 akseptor. Akseptor KB suntik di Kecamatan Banguntapan paling tinggi berada di Desa Banguntapan dengan jumlah 971 akseptor (PLKB Kecamatan Banguntapan, 2016).

Kecamatan Banguntapan memiliki 3 puskesmas, tetapi yang berada di wilayah Desa Banguntapan hanya Puskesmas Banguntapan III. Puskesmas Banguntapan III memiliki 6 Bidan. Setiap bulan para Bidan melaporkan hasil pelayanan KB yang datang ke BPM atau kliniknya. Salah satu dari tempat pelayanan yang setiap bulannya melaporkan jumlah akseptor KB ke Puskesmas Banguntapan III adalah Klinik Pelita Hati.Klinik Pelita Hati ini merupakan tempat pelayanan yang paling banyak menerima layanan KB khususnya KB suntik 3 bulan. Dari data Bulan Januari 2016 di Desa Banguntapan dengan jumlah 971 akseptor, Klinik Pelita Hati melaporkan sebanyak 307 akseptor pada bulan Januari.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta yang dilakukan pada tanggal 04 Mei 2016 sampai tanggal 06 Mei 2016 pukul 15.30-18.00, jumlah akseptor KB suntik 3 bulan pada bulan Maret 2016 sebanyak 77 akseptor.

Hasil wawancara dari 8 akseptor KB suntik 3 bulan didapatkan bahwa 2 akseptor mengetahui tentang KB suntik 3 bulan dan 6 akseptor tidak mengetahui tentang KB suntik 3 bulan. Maka penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang “Gambaran Tingkat

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta?”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang pengetahuan dan jenis kontrasepsi suntik di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta.

b. Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang keuntungan kontrasepsi suntik 3 bulan di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta.

c. Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang cara kerja dan efek samping KB suntik 3 bulan di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta.

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat menambah referensi tentang tingkat pengetahuan mengenai KB suntik 3 bulan.

2. Manfaat praktis a. Bagi responden

Sebagai bahan informasi tentang KB suntik 3 bulan.

b. Bagi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sebagai tambahan informasi tentang pengetahuan ibu mengenai KB suntik 3 bulan.

c. Bagi Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB)

Sebagai tambahan informasi tentang pengetahuan ibu mengenai KB suntik 3 bulan, khususnya di Bantul.

d. Bagi Klinik Pelita Hati

Sebagai bahan informasi yang dipergunakan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan, pada ibu yang menjadi peserta KB suntik 3 bulan Klinik Pelita Hati.

e. Bagi Stikes A.Yani

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan tambahan, informasi, dan referensi bagi perpustakaan yang berkaitan dengan KB suntik 3 bulan.

f. Bagi peneliti selanjutnya

Dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam melakukan penelitian.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Peneliti

Tahun

Judul Tujuan penelitian

Metode penelitian

Hasil penelitian Perbedaan dan Persamaan Indrawati

2012

Tingkat pengetahuan akseptor KB suntik depo progestin tentang suntik depo progestin di BPS Suparti Sambungma- can Sragen tahun 2012

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB suntik depo progestin dalam

kategori baik, cukup,

kurang.

Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat pengetahan akseptor KB suntik depo progestin dapat dikategorikan pengetahuan baik

sebanyak 3

responden (6,7%), pengetahuan cukup sebanyak 35 responden (77,8%), pengetahuan

kurang sebanyak 7 responden (15,5%).

Persamaan : variabel yang sama yaitu KB suntik 3 bulan, metode penelitian juga sama yaitu deskriptif kuantitatif, serta penggunaan analisis data yang sama yaitu analisis univariat.

Perbedaan : lokasi penelitian, waktu penelitian, serta jumlah populasi dan sampel.

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

9

Natalia 2012

Tingkat pengetahuan akseptor KB tentang KB suntik depo progestin di BPS

Mutmainah Kwarasan Sukoharjo tahun 2012

Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB tentang KB suntik depo progestin di BPS

Mutmainah Kwarasaan Sukoharjo pada tingkat baik, cukup, kurang.

Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif

Tingkat pengetahuan

akseptor KB tentang KB suntik depo progestin pada kategori baik 8 responden (20,51%), kategori

cukup 22

responden

(56,41%), kategori kurang 9 responden (23,08%).

Persamaan : variabel yang sama yaitu KB suntik 3 bulan, metode penelitian juga sama yaitu deskriptif kuantitatif, serta penggunaan analisis data yang sama yaitu analisis univariat.

Perbedaan : lokasi penelitian, waktu penelitian, serta jumlah populasi dan sampel.

Setiyaning sih 2015

Gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 Bulan di wilayah puskesmas Gedangsari II Gunungkidul Yogyakarta

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan di Puskesmas Gedangsari II Gunungkidul Yogyakarta

Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif

Tingkat

pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan sebagian besar masuk kategori kurang yaitu sebanyak 19 responden (53%), 8 responden (22%) termasuk kategori cukup sedangkan kategori baik

sebanyak 9

responden (25%).

Persamaan : variabel yang sama yaitu KB suntik 3 bulan, metode penelitian juga sama yaitu deskriptif kuantitatif, serta penggunaan analisis data yang sama yaitu analisis univariat.

Perbedaan : lokasi penelitian, waktu penelitian, serta jumlah populasi dan sampel.

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

39 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Pelita Hati yang beralamatkan di jalan Ketandan RT 04 Jaranan No.176 Ketandan, Kelurahan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Dusun Ketandan tersebut berbatasan langsung di sebelah barat dengan Jl. Raya Wonosari, di sebelah timur berbatasan dengan kantor Kepolisian Sektor Bantul, di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sleman, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Kepanjen.

Klinik Pelita Hati didirikan oleh Ibu Panglipuringtyas pada tahun 2006 dengan nomor ijin Bidan 446/4509/V.2 yang berlaku hingga tahun 2016. Klinik Pelita Hati mempunyai 4 Bidan jaga dan memiliki fasilitas kesehatan antara lain 4 ruang periksa, 2 ruang bersalin, 2 ruang rawat inap, 2 ruang jaga bidan, 1 ruang obat, dan 1 ruang khusus untuk pemeriksaan USG.

Secara umum jenis pelayanan di Klinik Pelita Hati meliputi 1. KB layanan setiap hari dari pukul 06.00-21.00 WIB, 2. Penyakit umum setiap hari dari pukul 06.00-21.00 WIB, 3. ANC setiap hari dari pukul 06.00-21.00 WIB, 4. Persalinan 24 jam, 5.

Imunisasi minggu ke-2 dan minggu ke-4, 6. Pemeriksaan balita sakit. Klinik Pelita Hati menerima layanan BPJS (Badan Pelayanan Jaminan Sehat).

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

2. Karakteristik Subyek Penelitian a. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini, meliputi umur, pendidikan, pekerjaan.

Karakteristik responden diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi KB Suntik 3 Bulan Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan

Karaktreristik Responden F %

Umur:

1. <20 2. 20-35 3. >35

0 26 18

0 59.1 40.9

Jumlah 44 100.0

Status Pendidikan Terakhir:

1. SD 2. SMP 3. SMA

5 22 17

11.4 50.0 38.6

Jumlah 44 100.0

Pekerjaan 1. IRT 2. Swasta 3. Wiraswasta

29 7 8

65.9 15.9 18.2

Jumlah 44 100.0

Sumber: data primer, (2016)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan, sebagian besar berumur 20-35 tahun sebanyak 26 responden (59.1%), sebagian besar status pendidikan terakhir adalah SMP sebanyak 22 responden (50.0%), dan sebagian besar bekerja sebagai IRT sebanyak 29 responden (65.9%).

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

b. Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta

Kategori F %

1. Baik 2. Cukup 3. Kurang

6 13 25

13.6 29.5 56.8

Total 44 100.0

Sumber: data primer, (2016)

Berdasarkan tabel 4.2 tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan kurang sebanyak 25 responden (56.8%).

c. Tabel 4.3 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan Berdasarkan Karakteristik Responden di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta

NO Karakteristik Responden Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang 1 Umur

<20 20-35

>35

- 5 (19.2%)

1 (9.6%)

- 5 (19.2%) 8 (44.4%)

- 16 (61.5%)

9 (50.0%) 2 Pendidikan Terakhir

SD SMP SMA

1 (20.0%) 2 (9.1%) 3 (17.6%)

2 (40.0%) 4 (18.2%) 7 (41.2%)

2 (40.0%) 16 (72.7%)

7 (41.2%) 3 Pekerjaan

IRT Swasta Wiraswasta

1 (3.4%) 1 (14.3%) 4 (50.0%)

9 (31.0%) 2 (28.6%) 2 (25.0%)

19 (65.5%) 4 (57.1%) 2 (25.0%) Sumber: data primer, (2016)

Berasarkan tabel 4.3 tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta berdasarkan karakteristik umur paling banyak berusia 20-35 tahun dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 61.5%.

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

Tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta berdasarkan karakteristik pendidikan terakhir paling banyak mempunyai pendidikan SMP dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 72.7%.

Tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta berdasarkan karakteristik pekerjaan paling banyak bekerja sebagai IRT dengan tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik 3bulan yaitu kurang sebanyak 65.5%.

d. Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan Berdasarkan Definisi dan Jenis Kontrasepsi Suntik di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta

Kategori F %

1. Baik 2. Cukup 3. Kurang

26 14 4

59.1 31.8 9.1

Total 44 100.0

Sumber: data primer, (2016)

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan berdasarkan pengetahuan dan jenis kontrasepsi suntik, sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 26 responden (59.1%).

e. Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan Berdasarkan Keuntungan KB Suntik 3 Bulan di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

Kategori F %

1. Baik 2. Cukup 3. Kurang

31 0 13

70.5 0 29.5

Total 44 100.0

Sumber: data primer, (2016)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan berdasarkan keuntungan KB suntik 3 bulan, sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 31 responden (70.5%).

f. Tabel 4.6 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan Berdasarkan Cara Kerja dan Efek Samping KB Suntik 3 Bulan di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta

Kategori F %

1. Baik 2. Cukup 3. Kurang

3 14 27

6.8 31.8 61.4

Total 44 100.0

Sumber: data primer, (2016)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan berdasarkan cara kerja dan efek samping KB suntik 3 bulan, sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 27 responden (61.4%).

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

B. PembahasanPenelitian 1. Gambaran pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan

Tingkat pengetahuan akseptor KB tentang KB suntik 3 bulan dijelaskan berdasarkan hasil baik, cukup, kurang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu pengguna KB suntik 3 bulan mempunyai tingkat pengetahuan kurang, yaitu sebanyak (56.8%).Tingkat pengetahuan yang kurang pada responden sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya umur. Ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan, yang mempunyai pengetahuan kurang sebagian besar berumur 20-35 tahun sebanyak 16 responden (61.5%).

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Nursalam (2010) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja, termasuk pengetahuan tentang kesehatan. Usia reproduktif dibedakan 3 kategori yaitu usia kurang dari 20 tahun, usia 20-35 tahun, dan usia lebih dari 35 tahun. Namun hal ini juga bertolak belakang karena responden yang mempunyai umur 20-35 dengan tingkat pengetahuan baik (19.2%) lebih besar dibandingkan dengan tingkat pengetahuan baik pada responden yang mempunyai umur >35 yaitu (5.6%).

Semakin bertambahnya umur seseorang maka semakin bertambah keinginan dan pengetahuan termasuk tentang kesehatan.

Faktor berikutnya yang memengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan yaitu pendidikan. Ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan, yang mempunyai pengetahuan kurang sebagian besar pendidikan terakhir adalah SMP sebanyak 16 responden (72.7%).

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

Hasil penelitian ini sesuai dengan teoriBudiman dan Agus (2013) bahwa pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu sehingga menentukan manusia dalam berbuat dan mengisi kehidupannya hingga pada akhirnya mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Lusiana Rosada (2015) bahwasanya tingkat pengetahuan berdasarkan pendidikan sebagian besar mempunyai pendidikan SMA memiliki pengetahuan cukup dibandingkan dengan responden yang mempunyai pendidikan SMP.

Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi. Hal ini sejalan karena tingkat pendidikan akseptor KB suntik 3 bulan sebagian besar berpendidikan SMP sehingga pengetahuannya masih kurang dibandingkan dengan yang mempunyai pendidikan SMA yang pengetahuannya baik.

Faktor berikutnya yang memengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan yaitu pekerjan. Ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan, yang mempunyai pengetahuan kurang sebagian besar sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga) sebanyak 19 responden (65.5%).

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2007) dimana pekerjaan adalah serangkaian tugas atau kegiatan yang harus dilaksanakan atau diselesaikan oleh seseorang sesuai dengan jabatan atau profesi masing-masing.

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Lusiana Rosada (2015) bahwasanya tingkat pengetahuan berdasarkan pekerjaan sebagian besar mempunyai pekerjaan tetap bukan sebagai IRT. Sehingga tingkat pengetahuan responden yang bekerja lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja.

Status pekerjaan sering memengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Hal ini disebabkan karena para pengguna KB suntik 3 bulan sibuk dengan pekerjaannya sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sehingga kurang peduli tentang pengetahuan KB suntik 3 bulan.

Secara keseluruhan tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan kategori kurang sebanyak 25 responden (56.8%), cukup sebanyak 13 responden (29.5%), dan baik sebanyak 6 responden (13.6%).Kurangnya tingkat pengetahuan responden dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni usia diantara 20-35 tahun, tingkat pendidikan yang rendah (dalam hasil penelitian ini SMP), dan pekerjaan yang hanya sebagai IRT sehingga kurang pengalaman dan informasi.

2. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan Berdasarkan Pengetahuan dan Jenis Kontrasepsi Suntik di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan berdasarkan pengetahuan dan jenis kontrasepsi, menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang pengetahuan dan jenis kontrasepsi suntik sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan baik, yaitu sebanyak 26 responden (59.1%).

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

Kontrasepsi suntik adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Metode kontrasepsi hormonal ini diberikan secara injeksi atau disuntikan kedalam otot yang bekerja sangat efektif, murah dan juga aman (BKKBN, 2010).

BKKBN (2010) berpendapat bahwa jenis kontrasepsi suntik ada dua, yaitu:

a. KB suntik kombinasi (cyclofem) mengandung hormon estrogen dan progesterone: 25mg Depo medroksiprogeteron asetat & 5 mg estradiol sipionat (1 bulan 1 kali), 50 mg norentindron enantat & 5mg estradiol valerat (1 bulan 1 kali).

b. KB suntik progestin: 150mg Depo medroksiprogesteron asetat (DMPA) setiap 3 bulan 1 kali, 200mg Depo noretisteron enantat setiap 2 bulan 1 kali.

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan berdasarkan pengetahuan dan jenis kontrasepsi, menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang pengetahuan dan jenis kontrasepsi suntik sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan baik

Menurut penelitian Setiyaningsih (2015) responden mempunyai pengetahuan baik dikarenakan mempuyai tingkat pendidikan yang baik dan mempunyai pekerjaan yang tetap. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka tingkat pengetahuan maka akan mudah menerima hal-hal baru.

3. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan Berdasarkan Keuntungan KB Suntik 3 Bulan di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan berdasarkan keuntungan KB suntik 3 bulan, menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

keuntungan KB suntik 3 bulan sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan baik, yaitu sebanyak 31 responden (70.5%).

Metode kontrasepsi suntik 3 bulan diberikan secara injeksi atau disuntikan kedalam otot yang bekerja sangat efektif, murah dan juga aman (BKKBN, 2010).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Setiyaningsih (2015) responden mempunyai pengetahuan baik dikarenakan mempuyai tingkat mempunyai pekerjaan yang lebih tinggi. Semakin tinggi pekerjaan seseorang maka asumsi dimasyarakat mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih tinggi dan lebih di segani oleh masyarakat sekitar.

4. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan Berdasarkan Cara Kerja dan Efek Samping KB Suntik 3 Bulan di Klinik Pelita Hati Bantul Yogyakarta Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan berdasarkan cara kerja dan efek samping KB suntik 3 bulan, menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang cara kerja dan efek samping KB suntik 3 bulan sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan kurang, yaitu sebanyak 27 responden (61.4%).

Cara kerja KB suntik 3 bulan menurut (BKKBN, 2010) bahwa cara kerja dari suntik progestin atau suntik 3 bulan yaitu Mencegah ovulasi, Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, Menjadikan selaput lender rahim tipis, dan menghambat transportasi gamet oleh tuba. Dan efek samping yang terjadi diantaranya, gangguan menstruasi, keputihan, jerawat, penurunan libido dan perubahan berat badan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Setiyaningsih (2015) dimana tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni umur, opendidikan,

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

dan pekerjaan. Semakin bertambahnya umur seseorang, semakin tinggi pendidikan seseorang, dan semakin mapan pekerjaan seseorang maka semakin bertambah keinginan dan pengetahuan tentang kesehatan khususnya KB suntik 3 bulan dan juga mudah menerima hal-hal yang baru.

Kebanyakan akseptor KB suntik 3 bulan kurang mengetahui tentang KB suntik 3 bulan. Pengetahuan tentang KB suntik 3 bulan perlu diketahui oleh akseptor KB karena masih banyak akseptor yang menggunakan KB suntik 3 bulan berdasarkan mengikuti tetangga tanpa pengetahuan yang jelas dari tenaga kesehatan itu sendiri (Nursalam dan Pariyani, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan akseptor KB suntik 3 bulan pada kategori kurang sebanyak 25 responden (56.8%), hal tersebut disebabkan karena rentan usia yang masih 20-35 tahun, pendidikan hanya sebatas SMP, dan sebagai IRT sehingga pengalaman dan informasi kurang.

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengena tingkat pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulan di Klinik Pelati Hati Bantul Yogyakarta dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengetahuan berdasarkan definisi dan jenis kontrasepsi mempunyai pengetahuan baik yaitu sebanyak 26 responden (59.1%).

2. Pengetahuan berdasarkan keuntungan KB suntik 3 bulan mempunyai pengetahuan baik yaitu sebanyak 31 responden (70.5%).

3. Pengetahuan berdasarkan cara kerja dan efek samping KB suntik 3 bulan mempunyai pengetahuan kurang yaitu sebanyak 27 responden (61.4%).

4. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan kurang yaitu sebanyak 25 responden (56.8%).

B. Saran

1. Bagi responden

Lebih meningkatkan pengetahuan mengenai KB suntik 3 bulan dan juga aktif dalam mencari informasi, misalnya ketika ada sosialisasi ilmu pengetahuan (dalam hal ini KB suntik 3 bulan) turut serta mengikuti kegiatan tersebut, sehingga dapat mengetahui dengan benar tentang KB suntik 3 bulan, khususnya cara kerja dan efek samping KB suntik 3 bulan.

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

2. Bagi Klinik Pelita Hati

Diwaktu yang akan datang jika ada akseptor baru menggunakan KB suntik 3 bulan sebaiknya diberikan informasi mengenai KB suntik 3 bulan, khususnya cara kerja dan efek samping KB suntik 3 bulan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan di waktu yang akan datang dapat digunakan sebagai salah satu sumber data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan penelitian lebih lanjut. Dalam pembahasan umur lebih di perdalam karena hasil tingkat pengetahuan tidak sesuai dengan teori Nursalam (2010).

(32)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

BKKBN. (2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

BKKBN. (2015). Data Pelayanan Kontrasepsi dan Pengendalian Lapangan Bulan November 2015. Yogyakarta: Bidang Adpin Perwakilan BKKBN.

Budiman dan Agus, R. (2013).Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Dantes, N. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi.

Dinas Kesehatan DIY (2015). Seputar Konferensi Internasional Tentang Keluarga Berencana. Internasional Conference On Family Planning,1, 1-2.

Handayani, S. (2010). Buku Ajar pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:

Pustaka Rihama.

Hapsari, R. (2012). Hubungan Jenis Keluarga Berencana (KB) Suntik Dengan Gangguan Menstruasi Pada akseptor KB Suntik di Bidan Praktek Swasta (BPS) Suhartini Karanganyar Kebumen. Jurnal ilmiah kesehatan keperawatan, 8,22.

Hartanto, H. (2010). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Indrawati, T. W. (2012). Tingkat pengetahuan akseptor KB suntik depo progestin tentang suntik depo progestin di BPS Suparti Sambungmacan Sragen tahun 2012.

Karya Tulis Ilmiah STIKES Kusuma Husada Surakarta.

Kementrian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi. (2014). Infodatin Pusat data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Situasi dan Analisis Keluarga Berencana.

Jakarta: Kemenkes RI.

(33)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

Ludviyah, E. (2013). KB Suntik DMPA Terhadap Perubahan Berat Badan di Desa Karang Jeruk Kecamatan Jatirejo Mojokerto. Hospital Majapahit, 5, 1.

Mardiantari, D. (2014). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik Dengan Sikap Dalam Memilih KB Suntik 3 Bulanan di Desa Besole, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. Jurnal Kesehatan, 8, 18.

Murti, B. (2013). Desain dan Ukuran Sampel Untuk penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Natalia, A. P. (2012). Tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik depo progestin di BPS Mutmainah Kwarasan Sukoharjo tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah STIKES Kusuma Husada Surakarta.

Noor, J. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Noviawati, D dan Sujiyatini. (2009). Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Nursalam dan Pariyani. (2009).Keluarga Berencana. Jakarta: Trans Info Media.

Pemerintah Kabupaten Bantul. (2015). Data Hasil Kegiatan Program KB Nasional Kabupaten Bantul Bulan Desember 2015. Yogyakarta: Bidang Data dan Pengkajian.

Petugas KB Kecamatan Banguntapan. (2016). Laporan Bulanan Pengendalian Lapangan Tingkat Desa/Kelurahan Bulan Januari tahun 2016. Yogyakarta: Sistem Informasi Kependudukan dan Keluarga.

Proverawati, A. et al. (2010). Panduan Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta: Nuha Medika.

Rahmawati, I. (2014). Survey Penambahan Berat Badan Pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan ddi Puskesmas Mayong I Kecamatan Maayong Kabupaten Jepara. Jurnal Kesehatan dan Budaya “Hikmah” Jepara, 07,02.

(34)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

Riduwan. (2013). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Riyanto. (2009). Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan (Dilengkapi Uji Validitas dan Reliabilitas serta Aplikasi Program SPSS). Yogyakarta: Nuha Medika.

Setiyaningsih. (2015). Gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik 3 Bulan di wilayah puskesmas Gedangsari II Gunungkidul Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

Sulistyaningsih. (2011). Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sulistyawati, A. (2014). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika.

Suratun. et al. (2008). PelayananKeluarga dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:

Trans Info Media.

Referensi

Dokumen terkait

Melihat beragamnya alasan dan faktor motivasi serta pegangan hidup yang bersifat subjektif ditambah pula dengan berbagai tantangan yang ada, maka dari paparan fenomena diatas

Agar bahasa mayoritas (bahasa Indonesia) dan bahasa minoritas (bahasa daerah) dapat hidup berdampingan tanpa harus saling menggeser satu sama lain (language

Interview atau wawancara adalah teknik pengumpulan data utama dalam metodologi kualitatif. Interview dilakukan dengan mengadakan tanya jawab kepada Almukrom, dari

Salah satu cara untuk memberikan efek animasi pada teks atau objek adalah klik objek tersebut kemudian klik pulldown menu Slide Show-Custom.. Animation sehingga muncul

penelusuran literatur, layanan salinan arsip literatur, memesan buku secara elektronik dan lain-lain. Menurut Sulistiyo Basuki mengemukakan bukunya eksistensi

Hal ini sesuai dengan teori Parten yang memandang kegiatan bermain sebagai sarana bersosialisasi, diharapkan melalui bermain dapat memberikan kesempatan anak untuk

Batik Lesmono Semarang merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam pakaian batik. Proses penjualan di Batik Lesmono masih menggunakan pemesanan via telepon

Dalam hal ini, baik Undang-Undang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam tidak ada pasal yang melarang untuk menikahkan wanita hamil dengan laki-laki yang