• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Bank Sumut Kantor Pusat Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Bank Sumut Kantor Pusat Medan"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

PT. BANK SUMUT KANTOR PUSAT MEDAN

A.Sejarah Ringkas

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan di Medan pada tanggal 4 Nopember 1961 dengan sebutan BPSU dalam bentuk Perusahaan Daerah (PD) berdasarkan Akta Notaris Rusli Nomor 22 dengan sebutan BPDSU.

Sesuai dengan ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sumatera Utara maka pada tahun 1962 bentuk usaha dirubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan modal dasar pada saat itu sebesar Rp.100 Juta dengan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara.

(2)

7

Modal dasar pada saat itu menjadi Rp. 400 Milyar yang selanjutnya dengan pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan Bank, maka pada tanggal 15 Desember di tahun yang sama melalui Akta No. 31, modal dasar kembali ditingkatkan menjadi Rp. 500 Milyar.

Laju pertumbuhan Bank Sumut kian menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan diliat dari kinerja dan prestasi yang di peroleh dari tahun ke tahun, tercatat total asset Bank Sumut mencapai 10,75 Trilyun pada taun 2009 dan menjadi 12,76 Trilyun pada tahun 2010. Didukung semangat menjadi Bank Profesional dan tangguh menghadapi persaingan dengan digalakkanya program to be the best yang sejalan dengan road map BPD Regional Champion 2014, tentunya dengan konsekuensi harus memperkuat permodalan yang tidak lagi mengandalkan penyertaan saham dari pemerintah daerah, melainkan juga membuka akses permodalan lai seperti penerbitan obligasi, untuk itu modal dasar Bank Sumut kembali ditingkatkan dari Rp. 1 Trilyun pada tahun 2008 menjadi Rp. 2 Trilyun pada tahun 2011 dengan total asset meningkat menjadi 18,95 Trilyun.

PT. Bank SUMUT awalnya merupakan Bank Non Devisa yang kantor pusatnya pertama kali beralamat di Jl. Palang Merah No. 62 (menyewa ruko milik sultan Negara) Pada tahun 1962, namun Bank Indonesia telah meningkatkan status menjadi Bank Umum Devisa yang diresmikan (Launcing).

(3)

8 Table 2.1 Jaringan Pelayanan

1. Kantor Pusat 1 Unit

2. Cabang Utama 1 Unit

3. Kantor Cabang Konvensional 31 Unit

4. Kantor Cabang Syariah 5 Unit

5. Kantor Cab.Pembantu Konvensional 113 Unit

6. Kantor Cab.Pembantu Syariah 17 Unit

7. Kantor Kas 12 Unit

8. ATM 233 Unit

9. Kas Mobil 23 Unit

11. Payment Point 35 Unit

Sumber : Annual Report PT. Bank SUMUT Medan

Dari tahun ke tahun PT. Bank SUMUT mengalami peningkatan asset sehingga untuk per 31 Desember 2013, asset PT. Bank SUMUT adalah sebesar RP. 21.459 Milyar.

B.Struktur Organisasi

(4)

9

perusahaan akan membuat pelaksanaan tugas atau pekerjaan berjalan dengan baik dan lancar.

Kegunaan dari struktur organisasi adalah : 1. Mempermudah pelaksanaan kerja,

2. Membagi kegiatan kerja yang khusus pada tiap-tiap bagian, 3. Mempermudah pelaksanaan tugas-tugas rutin,

4. Mempermudah pengawasan oleh pihak atasan,

5 .Mencegah adanya penumpukan pekerjaan pada suatu bagian saja, 6. Pengaturan pembagian tugas-tugas rutin,

7. Mempermudah kerjasama dalam penyelesaian pekerjaan sesuai rencana. Dalam membuat struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan organisasi, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.

Demikian juga halnya dengan PT. Bank SUMUT Kantor Pusat Medan, untuk meningkatkan kualitas pelayanannya dan mengantisipasi tantangan dan peluang bisnis yang semakin bersaing, maka perlu dibentuk strukur organisasi yang tepat.

Ciri-ciri struktur organisasi adalah:

a. Tugasnya tertentu dan jangka waktunya terbatas, b. Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif, c. Hal dan tanggung jawab semua anggota semua sama.

Struktur Organisasi PT. Bank SUMUT Kantor Pusat memiliki 15 Divisi yaitu : 1. Divisi Manajemen Resiko

(5)

10 3. Divisi Perencanaan

4. Divisi Kepatuhan

5. Divisi Sumber Daya Manusia 6. Divisi Teknologi Informasi 7. Divisi Operasional

8. Divisi Umum

9. Divisi Liabilitas dan Layanan 10. Divisi Akuntansi dan Pajak 11. Divisi Treasury

12. Divisi Jaringan dan Layanan 13. Divisi Kredit

14. Divisi Ritel

15. Divisi Penyelamatan Kredit 16. Divisi Usaha Syariah

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi PT. Bank SUMUT Kantor Pusat Medan dapat dilihat pada lampiran.

C.Job Description

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan badan tertinggi dalam struktur PT. Bank SUMUT, RUPS memiliki wewenang untuk menyutujui laporan tahunan, penunjukan dan/ atau penunjukan kembali para anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

(6)

11

Dewan komisaris bertanggung jawab pada pemegang saham dalam mengawasi kebijakan Direksi terhadap Operasional Bank secara umum yang mengacu pada rencana bisnis yang telah disetujui Dewan Komisaris dan Bank Indonesia, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan per Undang-Undangan yang berlaku.

Secara rinci, tugas Dewan Komisaris yang berhubungan dengan dengan pengawasan adalah:

 Memastikan bahwa manajemen dalam mengembangkan dan strategi bisnis, telah memasukkan didalamnya rencana kerja untuk pengelolaan risiko dan pengendalian internal secara efektif dan tepat secara konsisten membangun dan mengembangkan budaya perusahaan

 Memastikan bahwa manajemen secara konsisten membangun dan mengembangkan budaya perusahaan (corporate culture) yang mendorong karyawan tanggap dan peka terhadap adanya risiko (termasuk risiko baru)  Melakukan pengawasan terhadap pengurusan dan operasional Bank

dibidang perencanaan yang meliputi :

• Strategi dasar dan program pelaksanaan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategi, dan Budaya perusahaan.

• Melakukan review atas pelaksanaan Bussiness Plan tahun berjalan • Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran tahunan Bank (perbandingan

realisasi dengan anggaran)

(7)

12

 Melaksanakan pengawasan dan monitoring terhadap laporan hasil pemeriksaan yang dilaporkan Divisi Pengawasan kepada Dewan Komisaris.

Komite – komite Dewan Komisaris terdiri dari : • Audit

• Pemantau Resiko

• Remunerasi dan Nominasi

3. Dewan Pengawasan Syariah (DPS)

Dewan Pengawasan Syariah dipilih dan diangkat oleh RUPS. Dewan Pengarah Syariah Nasional (DPSN) pada Bank, suhubungan dengan unit usaha syariah.

Komite – komite Dewan Pengawasan Syariah (DPS) terdiri dari : • Manajemen Resiko

• Alco, Kredit • Teknologi

4. Direksi

Direksi Bank SUMUT bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengelolaan Bank dan mematuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Anggota Direksi memiliki pembidangan tugas dan tanggung jawab yang jelas di atur dalam tata tertib dan tata cara menjalankan pekerjaan Direksi PT. Bank SUMUT.

(8)

13 I. Direktur Utama

Direktur utama adalah koordinator pelaksanaan Tugas Direksi dan membawahi langsung Sekretaris Direksi dan Divisi Pengawasan.

Adapun yang menjadi tugas Direktur Utama adalah :

• Menetapkan pembagian tugas diantara anggota Direksi.

• Menetapkan struktur organisasi perusahaan lengkap dengan rincian tugasnya setelah mendapat persetujuan dan atau pengesahan dari Dewan Komisaris atau Pemegang Saham.

• Mengkoordinir penyusunan RJPP, RKAT, dan rencana – rencana lainnya untuk disampaikan kepada Komisaris dan RUPS.

• Mengkoordinir pelaksanaan program kegiatan Direktur Kepatuhan, Operasional, Bisnis dan Syariah, dan Pemasaran yang dijabarkan dari RKAT dan RJPP.

• Membawahi langsung Divisi Pengawasan dan Sekretaris Direksi.

• Menetapkan anggaran biaya untuk Divisi Pengawasan dan Sekretaris Direksi dalam rencana anggaran tahunan.

• Mengendalikan program kegiatan di bidang Pengawasan Umum , Bidang Pengawasan Teknologi Sistem Informasi dan Bidang Pengawasan Kredit, dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

(9)

14

• Mengkoordinir Direksi melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Key Peformance Indicators (KPI) serta merumuskan tindakan perbaikan yang diperlukan.

• Mengkoordinir pembuatan laporan manajemen triwulan, semesteran dan tahunan yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.

• Mengawasi pengalokasian tugas dan wewenang oleh masing- masing Direktur kepada Pemimpin Divisi.

II. Direktur Kepatuhan

Direktur Kepatuhan membawahi bidang tugas : a. Perencanaan dan Pengembangan

b. Manajemen Resiko, Kepatuhan dan quality Assurance Adapun tugas Direktur Kepatuhan adalah :

 Menetapkan Rencana strategi Bank dan program dalam bidang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan, Pembinaan Cabang, Compliance dan Quality Assurance dan Manajemen Risiko

 Melaksanakan dan Mengendalikan program kegiatan Divisi yang telah dirumuskan meliputi Bidang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan, Pembinaan Cabang, Compliance dan Quality Assurance dan manajemen risiko.

(10)

15

Perundang – Undangan lain yang berlaku, prosedur kepatuhan pada setiap satuan kerja.

 Memastikan ketaatan pelaksanaan Operasional Bank terhadap peraturan perundang – undangan yang berlaku dibidang perbankan.

 Mempersiapan prosedur kepatuhan pada setiap satuan keja.

 Menyesuaikan pedoman intern Bank terhadap perubahan peraturan perundangan yang berlaku.

 Melakukan pelatihan serta sosialisasi Kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.

 Menjalankan tugas – tugas lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

III. Direktur Operasional

Direktur Operasional membawahi tugas : a. Sumber Daya Manusia

b. Umum

c. Teknologi Informasi dan Administrasi Keuangan

Secara spesifik yang menjadi tugas Direktur Oprasional adalah :

 Menetapkan Visi, Misi, di lingkungan Direktur Operasional yang diselaraskan dengan VIsi, Misi, dan strategi perusahaan.

(11)

16

 Merumuskan program kegiatan setiap awal tahun untuk Divisi SDM, Teknologi Informasi dan akuntansi dan umum yang didasarkan kepada RKATdan RJPP yang telah disahkan.

 Melaksanakan, mengendalikan program kegiatan dibidang Development  Bersama Direktur utama membuat dan mengajukan usaha tentang pokokn

pokok peraturan kepegawaian kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan dan pengesahan.

 Mengembangkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan , meryt system, career path, mutasi, system evaluasi. Dan cara lainnya.

 Menyusun system dan prosedur pengelolaan administrasi keuangan Bank dengan mempedomani PBI dan ketentuan peraturan lain yang berlaku. IV. Direktur Pemasaran

Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas : a. Pengembangan Bisnis

b. Unit Kerja Cabang, Cabang Pembantu, Kantor Kas, Kas Mobil dan payment Point.

Adapun yang menjadi tugas Direktur Pemasaran adalah :

 Menetapkan Visi, Misi, di lingkungan Direktur Pemasaran yang diselaraskan dengan Visi, Misi, dan strategi Perusahaan.

(12)

17

 Merumuskan program kegiatan Direktur Pemasaran setiap awal tahun yang didasarkan kepada RKAT dan RJJP yang yang di sahkan.

 Mengkomunikasikan strategi dan kebijakan serta pemasaran kepada seluruh jajaran pemasaran ( Divisi Pengembangan Bisnis, dan Unit Kerja Operasional)

 Mengkoordinasikan dan mensupervisikan kegiatan divisi- divisi dibawah Direktur Pemasaran. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian Target Key Performance Indicators (KPI)

 Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Key Performance Indicators (KPI) yang ditetapkan bagi Direksi Bidang Pemasaran.

 Mengadakan rapat Internal Direktur Pemasaran secara berkala guna membahas masalah –masalah di Bidang Pemasaran.

 Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip – prinsip Good Corporate Govermance di lingkungan Direktur Pemasaran.

V. Direktur Bisnis dan Syariah

Direktur Bisnis dan Syariah membawahi Bidang Tugas : a. Penghimpunan Dana

b. Pengalokasian Dana c. Jasa Perbankan

d. Penyelamatan dan Supervisi Kredit/Pembiayaan e. Perbankan Syariah

(13)

18

Adapun yang menjadi tugas Direktur Bisnis dan Syariah adalah:

 Menetapkan Visi, Misi dilingkungan Direktur Bisnis dan Syariah yang diselenggarakan dengan Visi, Misi dan strategi perusahaan.

 Menetapkan strategi dan kebijakan Pemasaran yang diselaraskan dengan Visi, Misi dan strategi dan kebijakan korporasi dengan mempertimbangkan ketentuan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah dan Lembaga Otoritas Moneter (BI)

 Merumuskan program kegiatan Direktur Bisnis dan Syariah setiap awal tahun yang didasarkan kepada RKAT dan RJPP yang telah disahkan.

 Mengkomunikasikan strategi dan kebijakan serta Pemasaran kepada seluruh jajaran Pemasaran (Divisi Treasury, Divisi kredit, Divisi Penyelamatan Kredit dan Divisi Usaha Syariah). Mengendalikan program kegiatan di bidang penghimpunan dana.

 Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang Penghimpunan Dana, Pengalokasian Dana, Jasa Perbankan dan Bidang Penyelamatan dan Supervisi Kredit dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

 Mengkoordinasikan dan mensupervisi kegiatan Divisi- divisi dibawah Direktur Bisnis Syariah.

(14)

19

 Mengadakan rapat Internal Direktur Bisnis dan Syariah secara berkala guna membahas masalah – masalah di Bidang Pemasaran.

 Menjalankan arahan – arahan dari Direktur Utama, Komisaris dan RUPS dan menindak lanjuti temuan hasil audit Disivi Pengawasan dan Auditor Ekstern yang berkaitan dengan akuntansi dan keuangan.

VI. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung Bank dengan Para Pemangku Kepentingan. Sekretaris Perusahaan memfasilitasi komunikasi yang efektif dan memastikan tersedianya informasi untuk berbagai pihak serta berperan sebagai penghubung utama antara Bank, Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia dan Publik.

Adapun yang menjadi tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan yaitu : 1. Kepatuhan Bank yang berhubungan dengan pelaksanaan RUPS dan ketentuan

pasar Modal :

 Mengarahkan seluruh aspek penyelenggaraan acara RUPS agar acara RUPS dapat berjalan dengan baik.

 Menetapkan materi Internal dan Ekternal terkait penyelenggaraan RUPS untuk memastikan kesesuaian materi dengan peraturan yang berlaku.  Mengarahkan koordinasi Internal terkait aspek kepatuhan pasar modal

dan dampaknya terhadap Bank untuk memberikan awareness atas kepatuhan Bank terhadap peraturan pasar modal yang berlaku.

(15)

20

 Menetapkan strategi implementasi program corporate communication untuk public umum, media dan internal agar reputasi Bank dapat terjaga dengan baik di mata Pemangku Kepentingan.

3. Komunikasi Internal

 Menetapkan dan mengevaluasi proses pelaksanaan media komunikasi internal untuk berkontribusi dala penciptaan iklim kerja yang baik.

 Mengarahkan dan mengevaluasi pembuatan materi presentasi Bank terkait aspek keuangan dan non keuangan untuk memastika keakuratan informasi dari satu pintu

 Mengarahkan dokumentasi Bank untuk memastikan ketersediaan database dokumentasi perseroan.

 Menetapkan materi Internal dan Ekternal terkait penyelenggaraan RUPS 4. Administrasi Kesekretariatan

 Mengarahkan administrasi kesekretariatan bank untuk memastikan ketersediaan dokumen secara lengkap termasuk penyampaian materi rapat dilakukan paling 5 hari sebelum rapat Direksi maupun Dewan Komisaris. Untuk menunjang tugas-tugas tersebut, Sekretaris Perusahaan membawahi beberapa unit kerja antara lain terdiri dari :

a) Bidang sekretariat dan protocol b) Bidang public relation

c) Bidang hukum

(16)

21 I. Membantu pemimpin divisi dalam :

• Menyelenggarakan administrasi keuangan dan akuntansi kantor pusat dengan menghimpun dan mengelola data seluruh transaksi keuangan bank. • Merumuskan kebijakan bank dalam penerapan sistem administrasi

keuangan yang handal dan sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku.

• Mempersiapkan, merancang, menelaah dan menyempurnakan buku pedoman akuntansi Bank dan ketentuan intern Bank sehubungan dengan perkembangan dan perubahan di bidang akuntansi dan keuangan.

• Merumuskan bentuk laporan berdasarkan sistem yang berlaku untuk keperluan intern maupun ekstern sesuai dengan kebutuhan ataupun ketentuan yang berlaku..

• Menyusun sistem dan prosedur akuntansi bank dan menjabarkannya menjadi rincian tugas unit organisasi. Merumuskan kebijakan bank dalam penerapan sistem administrasi.

• Merumuskan kebijakan bank dalam penerapan sistem administrasi keuangan yang handal dan sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku

II. Membuat dan melaksanakan program kerja yang berhubungan dengan Bidang Akuntansi.

• Mengurus dan menyelesaikan perhitungan pajak penghasilan Bank. • Menyelesaikan selisih rekening atas kantor pusat dengan kantor cabang. • Menyusun laporan keuangan, berupa neraca, rincian laba rugi kantor pusat

(17)

22

intern maupun ekstern dan menyusun serta menyampaikan laporan neraca publikasi bulanan dan triwulan ke Bank Indonesia.

• Mempersiapkan bahan – bahan yang berhubungan dengan laporan keuangan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Bank setiap tahunnya. • Melakukan pemantauan dan pembinaan atas pos – pos neraca laba rugi

seluruh unit kerja Bank.

• Membuat laporan neraca laba rugi Kantor Pusat dan konsolidasi, baik secara berkala ataupun tahunan, sesuai dengan bentuk dan prosedur yang ditetapkan .

• Menyusun dan menyampaikan laporan ke Bank Indonesia menurut bentuk dan prosedur yang ditetapkan Bank Indonesia.

• Memimpin, mengarahkan, membimbing, memantau dan mengevaluasi kepatuhan staf dan pegawai terhadap pelaksanaan Standar Oprasional Prosedur dilingkungan Bidang Akuntansi.

• Memimpin, mengarahkan, membimbing, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tata kelola perusahaan dilingkungan Bidang Akuntansi.

• Memimpin, mengarahkan, membimbing, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan standar pelayanan Bank Sumut dilingkungan staf dan pegawai Bidang Akuntansi.

(18)

23

• Melakukan supervisi atas pekerjaan yang dilakukan oleh staf dan pegawai dilingkungan Bidang Akuntansi.

• Membuat dan membimbing staf dan pegawai dibidangnya guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan kerja dan integritas.

• Membuat memorandum, konsep surat dan laporan yang akan ditandatangani Pemimpin Divisi.

• Melaksanakan tugas – tugas lain sesuai fungsi Bidang Akuntansi

III. Wewenang Pemimpin Bidang Akuntansi

•Menilai manajemen kinerja staf dan pegawai Bidang Akuntansi.

•Memberi rekomendasi kepada Pemimpin Divisi atas izin permisi, izin cuti, izin menikah, istirahat melahirkan dan izin melanjutkan pendidikan staf dan pegawai Bidang Akuntansi.

•Menandatangani atau memaraf surat – surat, memo dan laporan – laporan lain sesuai ketentuan yang berlaku.

•Mengusulkan kepada Pemimpin Divisi terhadap pendidikan dan latihan yang dibutuhkan staf dan pegawai dilingkungan Bidang Akuntansi.

•Melaksanakan wewenang lain sesuai ketentuan yang berlaku. IV. Tanggung Jawab Pemimpin Bidang Akuntansi

1. Bertanggung jawab atas :

 Pelaksanaan dan wewenang Bidang Akuntansi kepada Pemimpin Divisi.  Kebenaran laporan – laporan yang diterbitkan oleh Bidang Akuntansi.  Penerapan standar operasional dan prosedur dilingkungan Bidang

(19)

24

 Penerapan tata kelola perusahaan dilingkungan Bidang Akuntansi.

 Keberhasilan pelaksanaan standar pelayanan Bank Sumut dilingkungan Bidang Akuntansi.

 Disiplin kerja staf dan pegawai dilingkungan Bidang Akuntansi.

 Keselamatan dokumen, arsip serta seluruh perlengkapan inventaris yang berada dilingkungan Bidang Akuntansi.

2. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia.

D. Jaringan Usaha

PT. Bank SUMUT yang didirikan di Medan pada tanggal 4 Nopember 1961 dengan sebutan BPSU dan merupakan kepemilikan daerah beralih menjadi Perseroan Terbatas (PT) agar saham pemerintah pusat dapat masuk untuk mengembangkan dan dikemudian hari saham pihak ketiga dimungkinkan dapat masuk atas persetujuan DPRD Tingkat I Simatera Utara, sehingga berdasarkan hal tersebut pada tahun 1999, bentuk hukum BPDSU dirubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau disingkat PT. Bank SUMUT. Selanjutnya Perkembangan usaha PT. Bank SUMUT tahun 2014 (Business Developments of Bank Sumut 2014).

Kegiatan bisnis perbankan didasari oleh kepercayaan dan pelayanan, Bank SUMUT senantiasa menjaga kepercayaan yang telah diberikan serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat luas.

(20)

25

Pihak Ketiga (DPK) Bank SUMUT tumbuh sebesar 18% pada Desember 2014 atau naik Rp 3 triliun. Ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan Dana Pihak Ketiga perbankan di Sumut yaitu sekitar 15,11%. Pada masa mendatang, Bank SUMUT tetap memfokuskan pada pengembangan fitur produk dan layanan demi meningkatkan kepuasan nasabah. Bank SUMUT senantiasa berupaya untuk meningkatkan kinerja dan reputasi serta menghadapi tantangan dan peluang dengan pendekatan pendekatan yang lebih prudent.

Servis Bank, setahun lalu itulah tekad kiat yang dibangun jajaran Direksi Bank SUMUT ketika membuka lembaran baru di awal 2014. Sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD), komitmen Direksi memposisikan Bank SUMUT sebagai bank yang semakin fokus pada jasa pelayanan publik tentunya merupakan pilihan yang bijak. Sebagai bank “tuan rumah” di Sumatera Utara, Bank SUMUT memang sepatutnya memperkiat identitas dan positioning sebagai bank yang melayani kepentingan publiknya sendiri, yakni masyarakat Sumatera Utara.

Pada 2014, sejumlah terobosan baru dilakukan dalam upaya meretas jalan baru peningkatan peran Bank SUMUT sebagai bank yang fokus memberikan jasa pelayanan publik. Strategi yang dilakikan terutama dengan meningkatkan pola kemitraan dan aliansi strategis dengan lembaga-lembaga publik dan pemerintah daerah, di antaranya:

• Pembayaran PBB-P1

(21)

26 • CMS Kasda Realtime Online

• Pembayaran Tagihan Air PDAM Tirtanadi • Layanan Uang Elektronik/Kartu SEPP • Penjajakan Kerjasama dengan Pegadaian • Penjajakan Kerjasama dengan PT Inalum • Layanan Manasik Haji

• Pembayaran Tagihan telepon

E.Kinerja Usaha Terkini

Adapun kinerja usaha PT Bank SUMUT selama tahun 2014 adalah sebagai berikut :

JANUARI

• PT Bank Pembangunan Daerah Sumut menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RIPSLB) pada 31 Januari 2014.

FEBRUARI

• Bank SUMUT menjalin kerjasama dengan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) dalam pelayanan jasa payroll untuk penerimaan Dana Manfaat Pensiunan Perkebunan dan pembukaan Giro Penampungan Dana Manfaat Pensiun Dapenbun Cabang PTPN2, PTPN3 dan PTPN4.

• Bank SUMUT berhasil meraih dua penghargaan yakni Terbaik Kedua The Most Profitable untuk kategori Unit Usaha Syariah (IIS) bank Seluruh

Indonesia dengan aset di atas Rp 1 triliyin dan Terbaik Kedua Top Growth

(22)

27

Award 2114 yang diselenggarakan oleh Karim Bisiness Consulting di Gedung IOB Plaza, Jakarta.

• Bank SUMUT mendapat penghargaan dari ajang Indonesian Bank Loyalty Award (IBLA) 2014, yang diselenggarakan oleh MarkPlis Insight dan Majalah

Infobank, di Intercontinental Hotel MildPlaza Sudirman, Jakarta.

MARET

• Bank SUMUT merupakan pionir Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang melakukan aliansi strategis dalam pelaksanaan layanan iang elektronik (e-money) dengan PT Telkom Indonesia, yang diberi nama Kartu SEPP (Sumut

Electronic Payment & Purchase). Kartu SEPP merupakan inovasi hasil

kolaborasi PT Bank SUMUT dengan PT Telkom Tbk dan PT Finnet Indonesia, sekaligus mendukung program pemerintah dalam penerapan e-money secara efektif dan efisien. Kartu SEPP sudah dapat digunakan di kereta api Railink Medan. Penggunaan dinilai disektor transportasi karena volume transaksinya.

MEI

• Bank SUMUT mengimplementasikan pengelolaan Cash Management System (CMS) Kasda online yang terintegrasi dengan Simda BPKP dilakukan secara bertahap.

JUNI

(23)

28

acara yang diselenggarakan oleh Majalah Info Bank bekerjasama dengan Marketing Research Indonesia (MRI), di Shangri-la Ballroom, Jakarta.

JULI

• Bank SUMUT menyelenggarakan program “PBB Fair” dengan promo hadiah langsung (direct gift) kepada wajib pajak yang melakukan penyetoran PBB dengan membuka rekening di Bank SUMUT selama Juli hingga Agustus 2014.

AGUSTUS

• Manasik Haji untuk nasabah Tabungan Makbul Bank SUMUT digelar dalam dua gelombang, yakni Gelombang I pada 14-16 Agustus 2014 dan Gelombang II pada 18-21 Agustus 2014.

SEPTEMBER

• Bank SUMUT dan PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan bersepakat untuk menjajaki kerja sama link produk,di antara kedua perusahaan yang sama-sama memiliki potensi besar dan sudah cukup dikenal luas masyarakat.

• Bank SUMUT menerima 3 (tiga) penghargaan CSR (Corporate Social Responsibility) yakni Peringkat Emas untuk program Pengembangan Sarana

dan Prasarana Umum; Peringkat Perak untuk Program Bantuan Sosial dan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial dan Peringkat Peringgi untuk Program Pendidikan Masyarakat. Penghargaan tersebut diterima dari La Tofi School of CSR dalam acara Penghargaan Program Kemitraan.

(24)

29

di Medan berdasarkan indeks persepsi customer, untuk kategori bank konvensional dengan modal inti Rp111 miliar sampai dengan <Rp 5 Triliun (kelompok Buku I & II).

NOVEMBER

• Bank SUMUT berhasil menggandeng PDAM Tirtanadi Medan untuk melakukan kejasama bisnis dalam pelayanan pembayaran tagihan air.

• Pembicaran rencana kerjasama antara Bank SUMUT dengan PT Inalum di Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara.

F. Rencana Usaha

Untuk menangkap prospek usaha, Bank menetapkan target baik jangka pendek maupun jangka menengah (2014-2016). Penetapan target tersebut ditujukan untuk tetap memelihara pertumbuhan dan kinerja usaha yang positif. Target Bank dikelompokkan sebagai berikut:

a. Jangka pendek :

1. Pertumbuhan yang realistis dengan kualitas asset yang baik. 2. Pertambahan modal.

b. Jangka menengah :

1. Kesiapan dalam Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015. 2. Mendukung program pemerintah yang tertuang dalam Master Plan

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Sumatera Utara

(25)

30

Berbagai upaya terus dilakukan untuk menjaga eksistensi Bank dan keberlanjutan bisnis bank. Dalam rangka pengembangan usaha, Bank SUMUT telah melakukan serangkaian analisis untuk menangkap peluang pasar. Beberapa peluang pasar yang menjadi perhatian Bank SUMUT antara lain:

a. Pelabuhan Kuala Tanjung. Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara telah ditetapkan sebagai koridor pengembangan ekonomi untuk wilayah Barat, khusus untuk hasil bumi turunan sawit serta limbung energi. Pelabuhan Kuala Tanjing juga diarahkan menjadi international hub port. Posisi dan letak Pelabuhan Kuala Tanjung, cukup strategis, dan perannya diharapkan bisa mengurangi kepadata arus bongkar muat Pelabuhan Belawan.

b. Proyek MP3EI di Sumatera Utara. Master plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor Sumatera ditargetkan selesai pada 2016 untuk dapat mendukung kegiatan ekonomi di Sumatera Utara.

c. Pengembangan Klaster Industri Sei Mangkei atau Sei Mangkei Integrated Sistainable Palm Oil Industrial Cluster (SM-ISPOIC). Kawasan Industri Sei Mangkeu (KISM) merupakan kawasan industri berbasis kelapa sawit. Klaster industry hilir kelapa sawit Sei Mangkei.

(26)

31

kabupaten/kota di Sumatera Utara yang menjadi daerah sentra produksi beras secara lokal. Beberapa langkah yang telah dilakukan Sumatera Utara untuk mencapai swasembada beras, antara lain melakukan program tanam pada areal sawah tadah hujan seluas 121 ribu hektar, serta memanfaatkan semaksimal mungkin lahan-lahan tidir sebagai areal bari lahan sawah. e. Potensi IMKM masih sangat besar dan Iklim investasi semakin baik yang

mendorong pertumbuhan sektor ril.

Gambar

Table 2.1

Referensi

Dokumen terkait

The change in value for the energy conversion option is the revenues generated from the sales of electricity and nutrient rich ash, less the costs to pro- duce the electricity, less

information about ONA, the registration activities, and procedures to be followed are available at:.. The resolver provides a registry of the currently member approved

Sunan Kalijaga No.549 Desa Pelangwot Laren Lamongan Lamongan 4558 723 MIS MIFTAHUL HUDA Jl.Masjid Al ihlas No 186 Lengor Pelangwot Lamongan 4559 724 MIS Muhammadiyah 08

Kelompok aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi terdiri dari aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA-SKPD 2.2.) Printerd

Practical purpose of the application is more than to provide for citizens, located in urban areas, or for the municipal water company the opportunity to interact and to

Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi peningkatan kemampuan pemecahan masalahpeserta didik, karena motivasi mempunyai fungsi untuk mendorong

Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) merupakan terobosan dan menjadi sebuah langkah strategis dalam mendukung penyelenggaraan program strategis pendidikan, terutama dalam rangka