• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada(Lactuca sativaL.)Terhadap Pemberian Pupuk Cair Organik Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada(Lactuca sativaL.)Terhadap Pemberian Pupuk Cair Organik Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman

Menurut Steenis (2003), tanaman selada dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :Kingdom: Plantae, Divisio : Spermatophyta, Subdivisio:Angiospermae, Kelas : Dicotyledoneae, Ordo: Asterales, Famili : Asteraceae, Genus: Lactuca,

Spesies : Lactuca sativa L.

Perakaran tanaman selada terdiri atas akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggangnya tumbuh lurus ke dalam pusat bumi sampai kedalaman sekitar

40 cm, sedangkan akar serabutnya umumnya tumbuh menyebar (menjalar) ke samping dan menembus tanah dangkal pada kedalaman sekitar 30 cm. Akar

tanaman berwarna keputih-putihan (putih gading) (Samadi, 2014).

Daun selada memiliki bentuk, ukuran dan warna yang beragam, bergantung varietasnya. Daun selada krop berbentuk bulat dengan ukuran daun

yang lebar, berwarna hijau terang dan hijau agak gelap. Daun selada memiliki tangkai daun lebar dengan tulang daun menyirip. Tangkai daun bersifat kuat dan halus. Daun bersifat lunak dan renyah apabila dimakan, serta memiliki rasa manis.

Daun selada umumnya memiliki ukuran panjang 20-25 cm dan lebar 15 cm (Departemen Pertanian, 2012).

Tanaman selada memiliki batang sejati. Batang selada krop sangat pendek dibanding dengan selada daun dan selada batang. Batangnya hampir tidak terlihat dan terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah. Diameter batang

selada krop juga lebih kecil yaitu berkisar antara 2-3 cm dibanding dengan selada batang yang diameternya 5,6-7 cm dan selada daun yang diameternya 2-3 cm

(2)

Bunga selada berbentuk dompolan (inflorescence). Tangkai bunga bercabang banyak dan setiap cabang akan membentuk anak cabang. Pada dasar bunga terdapat daun - daun kecil, namun semakin ke atas daun tersebut tidak

muncul. Bunganya berwarna kuning. Setiap krop panjangnya antara 3-4 cm yang dilindungi oleh beberapa lapis daun pelindung yang dinamakan volucre. Setiap

krop mengandung sekitar 10-25 floret atau anak bunga yang mekarnya serentak (Ashari, 1995).

Biji tanaman selada berbentuk lonjong pipih, berbulu, agak keras,

berwarna coklat, serta berukuran sangat kecil, yaitu panjang empat milimeter dan lebar satu milimeter. Biji selada merupakan biji tertutup dan berkeping dua, dan

dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Syarat Tumbuh

Iklim

Tanaman selada dapat tumbuh dengan baik, baik di dataran tinggi (pegunungan) maupun di dataran rendah. Adapun daerah yang merupakan sentra penghasil selada adalah Cipanas, Pangalengan, dan Lembang. Didaerah

pegunungan, daunnya dapat membentuk krop yang besar. Sebaliknya di dataran rendah, tanaman ini hanya membentuk krop yang kecil tetapi cepat berbunga.

Adapun persyaratan penting agar tanaman selada dapat tumbuh dengan baik ialah tanah harus mengandung pasir atau lempung (subur), suhu udara 15–20°C, dan derajat keasaman tanah (pH) 5 – 6,5 (Hafiz, 2007).

Waktu penanaman selada yang paling baik adalah pada akhir musim hujan (Maret/April). Akan tetapi selada dapat pula ditanam pada musim kemarau,

(3)

Tanah

Tanaman selada dapat ditanam pada berbagai macam tanah, namun, pertumbuhan yang baik akan diperoleh bila ditanam pada tanah liat berpasir yang

cukup mengandung bahan organik, gembur, remah dan tidak mudah tergenang air (Setiawan, 2005).

Tingkat kemasaman tanah (pH) yang ideal untuk pertumbuhan selada adalah berkisar antara 6,5 - 7. Pada tanah yang terlalu asam, tanaman ini tidak dapat tumbuh karena keracunan Mg dan Fe (Suprayitno, 1996)

Urin Kambing

Pupuk kandang (pukan) cair merupakan pupuk berbentuk cair berasal dari

kotoran hewan yang masih segar yang bercampur dengan urin hewan atau kotoran hewan yang dilarutkan dalam air dalam perbandingan tertentu. Umumnya urin hewan telah banyak yang telah dimanfaatkan oleh petani adalah urin sapi , kerbau,

kuda, babi, dan kambing (Hartatik dan Widowati, 2011).

Rasio penggunaan urin ternak akan mempengaruhi kualitas unsur hara yang terkandung dalam pupuk cair. Manfaat pupuk urin ternak adalah untuk

menambah kandungan bahan organik atau humus, memperbaiki sifat-sifat fisika tanah terutama struktur, daya serap air dan meningkatkan kesuburan tanah dengan

menambah unsur hara bagi tanaman (Universitas Pembangunan Nasional Veteran, 2011).

Potensi produksi urin kambing per ekor mencapai 0,6- 2,5 liter/hari dengan

kandungan nitrogen 0,51 – 0,71%. Variasi kandungan nitrogen tersebut bergantung pada pakan yang dikonsumsi, tingkat kelarutan protein kasar pakan,

(4)

kambing-kambing yang tersusun dari feses, urin dan sisa pakan mengandung nitrogen lebih tinggi dari pada yang berasal dari feses (Pustaka Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, 2011).

Urin binatang ternak juga banyak mengandung senyawa antara lain adalah air, natrium, klorin, kalium, fosfat, sulfat, ammonia, dan kretinin. Untuk natrium

hingga ammonia merupakan senyawa garam ionik, baik dalam bentuk kristal padatan yang mengendap maupun yang larut dalam air (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan, 2011).

Penelitian mengenai pemberian urin kambing telah banyak dilakukan. Tampubolon (2012) melaporkan bahwa pemanfaatan urin ternak sebagai pupuk

organik cair salah satunya pemanfaatan urin kambing sebanyak 150 cc/L air tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan, produksi, dan pasca panen selada. Hal yang serupa juga dilaporkan oleh Ginting (2011) yang menyatakan bahwa

pemberian urin kambing 200 cc/L air belum berpengaruh nyata pada semua parameter yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, bobot segar, bobot kering dan jumlah siung bawang merah.

Jarak Tanam

Pengaturan jarak tanam ialah pengaturan ruang tumbuh bagi tanaman

untuk menekan persaingan yang terjadi antar tanaman, sehingga diperoleh hasil yang baik. Jarak tanam yang tepat sangat penting agar tanaman sayuran daun dapat memanfaatkan sinar matahari dan unsur hara secara optimum untuk proses

(5)

menggunakan cahaya matahari.Pengaturan jarak tanam perlu dilakukan, berkaitan dengan sistem perakaran dan bentuk tajuk tanaman.

Sugito (1999) menjelaskan bahwa, perakaran tanaman yang satu dapat

mengganggu perakaran tanaman lain yang berdekatan, karena akan terjadi persaingan mengenai air dan unsur hara yang diserap dari tanah, sedangkan

tajuknya akan mengalami persaingan terhadap cahaya dan udara, terutama oksigen. AAK (1992) mengungkapkan bahwa jarak tanam direncanakan sesuai dengan kesuburan tanah, kemampuan tanaman untuk memperoleh unsur hara dan

kultivar tanaman. Menurut Mimbar (1993) pemilihan jarak tanam juga tergantung pada daya tumbuh benih, kesuburan tanah, musim dan kultivar tanaman yang

ditanam. Menurut Herlina, Haryono dan Fauziah (1996) kepadatan tanaman selada yang tinggi dapat menyebabkan tajuk antara tanaman selada yang satu dengan yang lain saling menaungi, sehingga terbentuk kanopi yang rapat.

Akibatnya intensitas cahaya yang diterima lebih sedikit, begitu pula dengan adanya persaingan terhadap unsur hara dan air. Selain itu tanaman selada merupakan tanaman semusim yang pertumbuhan vegetatifnya cepat sehingga

dapat berkompetisi lebih baik dengan tanaman lain.

Pemilihan kerapatan tanaman yang optimum didasarkan pada faktor-faktor

tanaman dan lingkungan. Faktor tanaman dapat mempengaruhi kerapatan optimum untuk hasil panen, yaitu ukuran tanaman (yang terutama menggambarkan luas daun per tanaman) dan percabangan tanaman (Gardner,

Pearce dan Mitchell, 1991). Jarak optimum pada penanaman selada adalah 20x20 cm sampai 25x25 cm (Haryanto et al., 1995). Ditambahkan oleh Rukmana (1994)

(6)

cm, 20x25 cm atau 25x25 cm. Rubatzky dan Yamaguchi (1998) menyatakan bahwa jarak tanam selada berkisar 25-40 cm dalam barisan dan 40-75 cm antar barisan. Tanaman selada jika ditanam terlalu rapat bentuknya menjadi jelek dan

nilai jualnya rendah. Oleh karena itu, jarak tanam yang tepat selama penanaman sangat penting.

Hasil penelitian tentang penggunaan jarak tanam pada tanaman selada menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Pada penelitian Yuliantini (2005) mengenai kajian komposisi pupuk N anorganik dan organik terhadap

pertumbuhan dan hasil selada varietas Grand Rapids pada populasi yang berbeda, menunjukkan hasil terbaik pada jarak tanam 20x20 cm. Penelitian Lestari (2005)

tentang peranan pupuk kandang ayam dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada varietas lokal batu yang menunjukkan hasil terbaik pada jarak tanam 20x20 cm dan 20x25 cm. Penelitian tentang pengaruh frekuensi

Referensi

Dokumen terkait

Gejala penyakit bulai pertama kali muncul pada 8 hari setelah tanam (HST), yaitu pada tanaman dengan perlakuan kontrol (tanpa aplikasi Trichoderma ) dan perlakuan

Dapatan kajian (Jadual 3) menunjukkan 51 responden (12.8%) amat sangat setuju dengan pernyataan personaliti calon lebih penting berbanding kredibiliti parti.

Gejala-gejala yang disebutkan diatas tidak selalu sama pada setiap penderita, tergantung pada spesies parasit dan umur dari penderita, gejala klinis yang berat biasanya terjadi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa (i) Faktor penyebab perempuan menjajakan dirinya sebagai pekerja seks komersial adalah factor lingkungan

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT2. TOTAL LABA (RUGI)

Setelah peneliti melakukan pembelajaran dengan materi ejaan (penulisan huruf kapital, huruf miring, pemakaian tanda baca, penulisan kata, gabungan kata, kata depan,

(2017) titer antibodi yang masih tinggi pada saat vaksinasi nantinya dapat menetralkan antigen yang terdapat dalam vaksin yang digunakan sehingga akan mengakibatkan

Untuk memberikan motivasi dan menyalurkan bakat serta minat siswa terhadap Seni dan Budaya di sekolah sesuai amanat tersebut di atas, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas