• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit di RSU dr. Pirngadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit di RSU dr. Pirngadi"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn.R

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 26 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SMK

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl.Panca No.89C, Medan

Tanggal Masuk RS : 20 Mei 2014

No. Register :00.92.63.31

Ruangan/kamar : Ruang XXI Asoka I/Penyakit Dalam Pria

Golongan darah : -

Tanggal Pengkajian : 02 Juni 2014

Tanggal operasi : Klien tidak pernah mengalami operasi

Diagnosa Medis : Chronic Kidney Desease (CKD)Stage V

II. KELUHAN UTAMA

Keluhan utama pasien masuk rumah sakit adalah sesak napas, kaki

bengkak, dan merasa lemah. Hal ini dialami pasien sejak ± 2 minggu ini, sesak

semakin lama semakin berat jika banyak minum. Riwayat mual muntah tidak ada,

(2)

rumah sakit lain dan disebut menderita sakit ginjal, sudah pernah dianjurkan untuk

cuci darah namun klien menolak.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

A. Provocative/ Palliative

1. Apa penyebabnya

Sebelum mengalami sakit ginjal kronis pasien mengatakan jarang

minum air putih, hanya 3-4 gelas perhari dan lebih sering minum

minuman yang berwarna dan bersoda sejak kelas 1 SMA.

2. Hal-hal apa yang memperbaiki keadaan

Untuk mengurangi rasa sakit pasien lebih sering tidur di tempat

tidur dan minum obat yang diberikan oleh dokter.

B. Quantity/Quality

1. Bagaimana dirasakan

Klien merasakan nyerinya sperti ditusuk ketika dipalpasi oleh

perawat.

2. Bagaimana dilihat

Klien tidak tampak menahan rasa sakit, kelihatan rileks dengan

ekspresi wajah datar.

C. Region

1. Dimana lokasinya

Lokasi nyeri berada pada pinggang bagian belakang kiri dan kanan

2. Apakah menyebar

(3)

D. Severity

Keadaan ini tidak mengganggu aktivitas klien. Namun, hampir semua

aktivitas klien dilakukan di tempat tidur dan dibantu oleh keluarga

karena proses penyakit yang dialami. Skala nyeri yang dialami klien

adalah 2 (0-10).

E. Time

Nyeri tidak berlangsung lama dan kadang kala hilang dalam jangka

waktu yang singkat.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

1. Penyakit yang pernah dialami

Pasien tidak pernah mengalami penyakit tertentu yang membutuhkan

perhatian khusus. Pasien hanya mengalami demam dan batuk biasa.

2. Pengobatan/tindakan yang dilakukan

Jika pasien demam dan batuk, ibu pasien membeli obat di warung dan

menganjurkan pasien istirahat.

3. Pernah dirawat/ dioperasi

Pasien tidak pernah dirawat/ dioperasi sebelumnya.

4. Lama dirawat

Sebelumnya pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit

5. Alergi

(4)

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orangtua

Orang tua pasien tidak memiliki riwayat penyakit

B. Saudara kandung

Pasien memiliki dua orang saudara kandung. Kedua saudara pasien

tidak mengalami penyakit seriusdalam tahun terakhir ini.

C. Penyakit keturunan yang ada

Pasien mengatakan keluarga pasientidak memiliki penyakit keturunan.

D. Anggota keluarga yang meninggal

Tidak ada keluarga pasien yang meninggal.

E. Penyebab meninggal

Tidak ada keluarga pasien yang meninggal.

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL

A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Pasien mengatakan penyakitnya pasti sembuh dan baik-baik saja.

B. Konsep Diri

a. Gambaran diri

Pasien merasa tubuhnya tetap seperti biasa.

b. Ideal diri

Sebagai anak pertama pasien mengatakan malu karena aktivitasnya

harus selalu dibantu oleh ibunya

(5)

Pasien merasa malu karena aktivitasnya harus selalu dibantu oleh

ibunya.

d. Peran diri

Pasien berperan sebagai seorang anak.

e. Identitass

Pasien adalah anak sulung dari tiga orang bersaudara dan belum

menikah

C. Keadaan emosi

Emosi pasien terkontrol dengan baik.

D. Hubungan sosial

a. Orang yang berarti

Pasien mengatakan orang yang berarti dan palingdekatdengan

pasien adalah ibunya

b. Hubungan dengan keluarga

Pasien berhubungan baik dengan orangtua dan adik-adiknya

c. Hubungan dengan orang lain

Pasien berinteraksi dengan baik dengan orang lain, misalnya

perawat.

d. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Pasien memiliki hambatan berhubungan dengan orang lain karena

proses penyakitnya.

E. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan

(6)

b. Kegiatan ibadah

Pasien tidak melakukan kegiatan ibadah selain berdoa di tempat

tidur.

VII. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum

Pasien memiliki tingkat kesadaran penuh (compos mentis), pasien

tampak lemah, dan tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, tidak

menggunakan kateter, tidak menggunakan oksigen, tidak mendapat

cairan infus, terpasang threeway.

B. Tanda-tanda vital

− Tekanan darah : 150/90 mmHg

− Nadi : 135 kali/ menit

− Pernafasan : 35 kali/ menit

− Suhu tubuh : 40,1o C

− Skala nyeri : 2 (0-10)

− TB : 180 cm

− BB : 80 kg

C. Pemeriksaan Head to toe

Kepala - Bentuk

Kepala simetris, tidak ada kelainan bentuk

- Ubun-ubun

(7)

- Kulit Kepala

Kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, tidak ada luka pada kulit

kepala

Rambut

- Penyebaran rambut

Rambut pasien tidak tersebar merata

- Bau

Rambut sedikit berbau karena tidak dicuci

- Warna kulit

Warna kulit kepala pasien sawo matang

Wajah

- Warna kulit

Warna kulit wajah sawo matang, warna kulit sama dengan warna

kulit tubuh

- Struktur wajah

Struktur wajah lengkap dan simetris

Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan

Jumlah mata lengkap dan simetris, tidak ada penonjolan bola mata

- Palpebra

Tidak ada kelainan pada palpebra, refleks mengkedip spontan

- Konjungtiva dan sclera

Konjungtiva pucat dan sklera tidak ikterik, berwarna

(8)

- Pupil

Diameter pupil normal, respon terhadap cahaya baik, pupil isokor

- Cornea dan iris

Cornea tidak ada arcus, iris berwarna coklat.

- Visus

Tidak dilakukan pemeriksaan visus, pasien mampu membaca koran

tanpa memakai kacamata

- Tekanan bola mata

Tidak dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata

Hidung

- Tulang hidung dan posisi septum nasi

Letak tulang hidung dan posisi septum nasi normal di medial.

- Lubang hidung

Lubang hidung lengkap, bersih, dan tidak ada sumbatan

- Cuping hidung

Cuping hidung normal, tidak ada pergerakan cuping hidung ketika

bernafas.

Telinga

- Bentuk telinga

Bentuk telinga normal, simetris kiri dan kanan

- Ukuran telinga

Ukuran telinga normal

- Lubang telinga

(9)

- Ketajaman pendengaran Dapat mendengar dengan baik

Mulut dan faring - Keadaan bibir

Bentuk bibir normal, bibir berwarna sama tidak ada garis kebiruan

di bawahnya, bibir sedikit kering

- Keadaan gusi dan gigi

Gusi dan gigi terlihat bersih, gigi tidak berlubang, gusi tidak

berdarah

- Keadaan lidah

Lidah bersih, tidak ada jamur

Leher

- Posisi trachea

Posisi trachea normal di medial

- Thyroid

Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid

- Suara

Suara normal, tidak serak

- Kelenjar limfe

Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe

- Vena jugularis

Tidak ada distensi vena jugularis

(10)

Pemeriksaan integument - Kebersihan

Kebersihan kulit kurang terjaga dengan baik

- Kehangatan Kulit hangat

- Warna

Warna kulit sawo matang

- Turgor

Turgor kulit tidak normal, kulit tidak elastis, CRT> 2 detik

- Kelembaban

Kulit tidak lembab, kulit kering

- Kelainan pada kulit

Kulit kering seperti bersisik

Pemeriksaan thoraks/ dada - Inspeksi thoraks

Thoraks normal, simetris, tidak ada kelainan bentuk.

- Pernapasan

Frekuensi pernapasan 35x/menit, irama regular, napas dangkal

- Tanda sulit bernapas

Tidak ada kesulitan bernapas, tidak tampak pernapasan cuping

hidung, napas dangkal, pasien merasa sesak

Pemeriksaan paru - Palpasi getaran suara

(11)

- Perkusi

Perkusi paru terdengar redup

- Auskultasi

Auskultasi suara nafas ronchi

Pemeriksaan jantung - Inspeksi

Bibir pasien tampak pucat, tidak tampak kelainan pada dada

- Palpasi

Tidak teraba pembesaran jantung

- Perkusi

Perkusi jantung terdengar dullnes

- Auskultasi

Bunyi jantung terdengar normal S1 dan S2, tidak ada bunyi

tambahan

Pemeriksaan abdomen - Inspeksi

Abdomen terlihat normal, tidak ada ascites

- Auskultasi

Terdengar suara peristaltik normal

- Palpasi

Ada nyeri saat ditekan pada bagian kanan dan kiri, tidak ada

distensi.

- Perkusi

(12)

Pemeriksaan musculoskeletal

Kekuatan otot normal, simetris kanan dan kiri, ada edema pada

tangan dan kaki

Pemeriksaan neurologi

Tidak dilakukan pemeriksaan khusus secara keseluruhan

terlihatnormal.

Fungsi motorik Fungsi motorik normal.

Fungsi sensorik

Fungsi sensorik normal, dapat mengidentifikasi sentuhan dengan

baik.

VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

1. Pola makan dan minum - Frekuensi makan

Frekuensi makan pasien selama dirawat 3 kali/ hari.

- Nafsu makan

Nafsu makan pasien berkurang selama dirawat di rumah sakit

- Nyeri ulu hati

Pasien tidak ada mengeluhkan nyeri ulu hati.

- Alergi

Pasien tidak pernah mengalami alergi, baik makanan maupun

obat-obatan

(13)

Pasien tidak mengalami mual dan muntah

- Waktu pemberian makan

Waktu pemberian makanan pasien selama dirawat: pagi 08.00,

siang 13.00, malam 19.00

- Jumlah dan jenis makan

Rata-rata setengah piring, setiap makan tidak habis, makanan biasa

(nasi, sayur, ikan)

- Waktu pemberian cairan/minum

Ada pembatasan pemberian cairan/minum karena penyakit gagal

ginjal yang dialami pasien

- Masalah makan dan minum

Selama sakit pasien mengalami penurunan nafsu makan, pasien

harus membatasi minum

2. Perawatan diri - Kebersihan tubuh

Kebersihan tubuh pasien kurang terpenuhi karena pasien tidak

dapat beraktivitas secara mandiri.

- Kebersihan gigi dan mulut Gigi dan mulut tampak bersih.

- Kebersihan kuku kaki dan tangan : kuku panjang dan tampak kotor

3. Pola kegiatan/Aktivitas - Aktivitas pasien

Pasien beraktivitas di tempat tidur dan dibantu oleh keluarga.

(14)

Pasien tidak melakukan ibadah selama dirawat

4. Pola eliminasi

a. BAB

- Pola BAB

Pasien biasanya BAB satukali per haritetapi sedikit feses yang

keluar

- Karakter feses Feses pasien lunak

- Riwayat perdarahan

Tidak pernah mengalami perdarahan

- BAB terakhir

Pasien BAB terakhir satu hari yang lalu

- Diare

Pasien tidak mengalami diare

- Penggunaan laksatif

Pasien tidak pernah menggunakan laksatif

b.BAK

- Pola BAK

Pasien BAK 3-4 kali/hari dengan volume yang sedikit-sedikit

- Karakter urine

Warna urine kuning keruh

- Nyeri/ rasa terbakar/ kesulitan BAK Tidak ada nyeri/ kelainan saat BAK

(15)

Pasien mengalami penyakit gagal ginjal kronis

- Penggunaan diuretic

Pasien tidak menggunakan diuretik

- Upaya mengatasi masalah

Asupan cairan harus dibatasi untuk mengurangi kerja ginjal

pasien.

IX. PENGUKURAN BALANCE CAIRAN

Tanggal/waktu Input Output Balance cairan

03/06/2014

(pukul 14.00-20.00

WIB)

Minum 150 ml

Makan 50 ml

Injeksi IV 5 ml

205 ml

Urine 20 ml

BAB -

IWL 70 ml

90 ml

(+)115 ml

(pukul 20.00-08.00

WIB)

Minum 300 ml

Makan 50 ml

Injeksi IV 5 ml

355 ml

Urine 10 ml

BAB -

IWL 70 ml

80 ml

(+)275 ml

(pukul 08.00-14.00

WIB )

Minum 400 ml

Makan 50 ml

450 ml

Urine 10 ml

BAB 10 ml

IWL 70 ml

90 ml

(16)

X. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Tang-gal

Jenis Pemeriksaan Nilai Hasil Nilai Normal

20/05/

2014

1. Urin Rutin

Warna Kekeruhan Protein Reduksi Sedimen- Eritrosit Sedimen- Leukosit

Sedimen- Renal Epitel

Sedimen- Blaas Epitel

Sedimen- Vag/ urethr. Ep

Kristal- Ca Oxalat

Kristal- T. Phospat

Kristal- Cystin Kristal- Urat Silinder Urobilin Bililirubin Urobillinogen pH Berat jenis Kuning Keruh (+) Negatif 0 10-20/lpb Negatif Negatif

20-30/ lpb= jamur positif

(17)

2. Kimia Klinik Ureum Creatinin Uric Acid 3. AGDA pH PCO2 PO2 TCO2 HCO3 4. Elektrolit Natrium Kalium Chlorida

5. Darah Rutin

WBC RBC HGB HCT 259 13,08 14,0 7,457 12,9 95,0 9,8 9,4 133 2,8 99 4600 2,48 6,7 20,1

10-50 mg/ dl

0,6-1,2 mg/dl 3,5-7,0 mg/dl Arteri: 7,35-7,457 Vena: 7,31-7,41 Arteri: 35-45/mmHg Vena: 41-51/mmHg Arteri: 80-160/mmHg Vena: 30-50/mmHg Arteri: 23-27/mmol/l Vena: 24-29/mmol/l

Arteri: 22-26 /mmol/l

Vena: 23-28 mmol/l

136-155 mmol/dl

3,5-5,5 mmol/dl

95-103 mmol/dl

4000-10000 uL

4,5-5,5 106/uL

13-16 gr/dL

(18)

MCV

MCH

MCHC

PLT

RDW-CV

81,0

27,0

33,3

115000

17,9

80,0-97,0/ L

27,0-33,7 pg

31,5-35,0 dl

150000-440000 uL

(19)

Lampiran 2 CATATAN PERKEMBANGAN Hari/ tanggal No. Dx Pukul Implementasi Keperawatan Evaluasi Senin, 2 Juni 2014

Dx.1

15.00-16.00

WIB

1. Membina hubungan

saling percaya

terhadap pasien dan

keluarga.

2. Menanyakan keluhan

utama pasien masuk

rumah sakit

3. Mengkaji edema pada

ekstremitas pasien,

turgor kulit, dan

tanda-tanda vital

4. Menjelaskan kepada

pasien dan keluarga

tentang pembatasan

cairan

5. Mengajaripasien untuk

mencatat penggunaan

cairan terutama

S: Pasien

mengatakan

sejak pagi

sampai pukul

15.00 WIB

hanya 1 kali

buang air kecil

(BAK) dengan

volume urine

sedikit, sekitar ±

10 ml. Pasien

juga

mengeluhkan

badannya terasa

panas, kaki dan

tangan pasien

terasa kebas dan

(20)

pemasukan dan

haluaran.

6. Menganjurkan pasien

untuk mengubah posisi

setiap dua jam

O: Edema (+) 1

pada kaki dan

tangan

Turgor kulit

tidak elastis,

CRT > 2 detik

TD: 150/90

mmHg

FN: 135

kali/menit

FP: 35

kali/menit

S : 40,1 oC

Klien tampak

lemah

A: Masalah belum

teratasi

P: Intervensi

dilanjutkan

Senin,

02 Juni

2014

Dx.2

16.00-17.00

WIB

1. Mengobservasi jumlah

pernapasan,

penggunaan otot bantu

pernapasan, batuk,

S: Pasien mengeluh

sesak napas,

lemah, dan letih.

(21)

bunyi paru, tanda vital.

2. Ajarkan pasien

teknikrelaksasi

3. Mengatur posisi pasien

senyaman mungkin

4. Menganjurkan pasien

untuk membatasi

aktivitas

5. Menganjurkan pasien

makan makanan yang

tidak banyak

mengandung air

mengatakan

lebih nyaman

dengan posisi

tidur memakai

bantal tetapi

masih merasa

sesak.

O: Pasien tampak

lemah dan

tenang

Frekuensi

pernapasan 35

kali/menit,

pernapasan

dangkal, irama

reguler, tidak

ada penggunaan

otot bantu

pernapasan,

tidak ada

retraksi otot

dinding dada.

A: Masalah belum

(22)

P: Intervensi

dilanjutkan

Selasa, 3

Juni

2014

Dx.1

15.00-16.00

WIB

1. Mengobservasi edema

pada ekstremitas

pasien, turgor kulit,

dan tanda vital.

2. Membatasi pemasukan

cairan dan

mengobservasi balance

cairan

3. Mengingatkan pasien

untuk membatasi

asupan cairan pasien.

S: Pasien masih

menegeluh

bengkak pada

tangan dan kaki.

O: Edema (+)1 pada

tangan dan kaki,

turgor kulit tidak

elastis, CRT > 2

detik

A: Masalah belum

teratasi P: Intervensi dilanjutkan Selasa, 3 Juni 2014

Dx.2

16.00-17.00

WIB

1. Mengobservasi

keadaan umum pasien

dan mencatat frekuensi

pernapasan.

2. Mengobservasi adanya

suara napas tambahan

3. Mengkaji penyebab

sesak yang dialami

S: Pasien

mengeluhkan

masih

mengalami sesak

dan lebih

nyaman dengan

posisi semi

(23)

pasien

4. Memberikan posisi

yang nyaman

hanya sebentar.

O: Frekuensi

pernapasan 34

kali/menit, napas

dangkal, irama

reguler, tidak

ada pernapasan

cuping hidung,

tidak retraksi

otot dinding

dada.

Pasien tampak

lemah dan

tenang.

A: Masalah belum

teratasi

P: Intervensi

dilanjutkan

Rabu, 4

Juni

2014

Dx.1

10.00-11.00

WIB

1. Mengkaji edema dan

turgor kulit

2. Mengukur balance

cairan dan membatasi

pemasukan cairan

3. Mengingatkan pasien

S: Pasien

mengatakan

masih bengkak

pada kaki,

pasien

(24)

dan keluarga untuk

membatasi asupan

cairan pasien.

tidak mampu

menahan rasa

haus dan minum

banyak air putih,

sekitar ± 500 ml

sekali teguk dan

belum BAK

sejak pagi

O: Edema (+) 1

pada kedua

kaki, turgor kulit

tidak elastis,

CRT > 2 detik

Balance cairan

dari pukul

07.00-15.00

WIB (+) 460

A: Masalah belum

teratasi

P: Intervensi

dilanjutkan dan

dimodifikasi

dengan

(25)

putih dari tempat

yang mudah

dijangkau oleh

pasien

Rabu, 4

Juni

2014

Dx.2

11.00-11.30

WIB

1. Mengobservasi

frekuensi pernapasan

pasien, tekanan darah,

frekuensi nadi dan

suhu tubuh pasien

2. Mengkaji penyebab

sesak yang dialami

pasien

3. Memberikan posisi

yang nyaman

4. Mengajarkan teknik

relaksasi

S: Pasien

mengatakan

sesak sudah

berkurang

O: Pasien tampak

tenang, FP: 24

kali/menit, FN:

96 kali/menit,

TD: 140/90

mmHg, S:

38,8oC.

Napas dangkal,

irama reguler,

tidak ada

pernapasan

cuping hidung,

tidak ada

retraksi otot

dinding dada.

(26)

sebagian

P: Intervensi

dilanjutkan

Kamis, 5

Juni

2014

Dx.1

10.00-11.00

WIB

1. Mengkaji keadaan

umum pasien, edema,

dan turgor kulit

2. Mengukur balance

cairan dan membatasi

pemasukan cairan

3. Menganjurkan pasien

mengubah posisi setiap

dua jam

4. Menganjurkan

keluarga untuk

menjauhkan air minum

dari tempat yang

mudah dijangkau oleh

pasien

S: pasien masih

mengeluhkan

bengkak pada

kedua kaki dan

merasa kebas

O: Edema (+)1 pada

kedua kaki,

turgor kulit tidak

elastis,

pemasukan

cairan lebih

banyak dari

pengeluaran.

Balance cairan

mulai pukul

07.00-15.00

WIB (+) 545 ml

A: Masalah belum

teratasi

P: Intervensi

(27)

Kamis, 5

Juni

2014

Dx.2

11.00-11.30

WIB

1. Mengobservasi

frekuensi pernapasan

pasien, tekanan darah,

frekuensi nadi dan suhu

tubuh pasien

2. Mengkaji penyebab

sesak yang dialami

pasien

3. Memberikan posisi

yang nyaman dan

mengajarkan teknik

relaksasi

S: Pasien

mengatakan

sesak sudah

berkurang

O: Frekuensi

pernapasan 30

kali/menit, napas

dangkal, irama

reguler, tidak

ada pernapasan

cuping hidung,

tidak ada

retraksi otot

dinding dada.

TD: 150/90

mmHg, FN: 112

kali/menit, S:

39oC

A: Masalah teratasi

sebagian

P: Intervensi

dilanjutkan

Jumat, 6

Juni

Dx.1 09.00-

10.00

1. Mengkaji keadaan

umum pasien, edema,

S: Pasien

(28)

2014 WIB dan turgor kulit

2. Membatasi pemasukan

cairan

3. Menganjurkan pasien

mengubah posisi

setiap dua jam

4. Mengingatkan

keluarga untuk

menjauhkan air minum

dari tempat yang

mudah dijangkau oleh

pasien

bengkak pada

kedua kaki

namun sudah

berkurang

O: Pasien tampak

membaik, lebih

semangat dari

hari sebelumnya,

turgor kulit tidak

elastis, edema

pada kaki (+) 1,

Balance cairan

mulai pukul

06.00-12.00

WIB (+) 360 ml

A: Masalah belum

teratasi

P: Intervensi

dilanjutkan

Jumat, 6

Juni

2014

Dx.2

10.00-11.00

WIB

1. Mengobservasi

frekuensi pernapasan

pasien, tekanan darah,

frekuensi nadi dan suhu

tubuh pasien

S: Pasien

mengatakan

sesak sudah

berkurang

(29)

2. Mengkaji penyebab

sesak yang dialami

pasien

3. Memberikan posisi

yang nyaman dan

mengajarkan teknik

relaksasi

pernapasan 25

kali/menit, nafas

dangkal, irama

reguler, tidak

retraksi otot

dinding dada,

tidak ada

pernapasan

cuping hidung,

TD: 140/90

mmHg, FN: 106

kali/menit, S:

38,1oC

A: Masalah teratasi

sebagian

P: Intervensi

Referensi

Dokumen terkait

Amino acid composition, ruminal escape protein and amino acid values, and ruminal nutrient degradability of BDG were determined relative to wheat-based distillers' grains (WDG)

the large investment by integrating and synthesising research results, the Global Change and Terrestrial Ecosystems Core Project (GCTE) of the International

Fotocopy DP3/Penilaian Prestasi Kerja (SKP) dua tahun terakhir (DP3 tahun 2013 dan Pengukuran SKP tahun 2014) yang telah dilegalisasi oleh Kepala

• Disjunctive mandatory role merupakan role wajib dengan opsi, minimal satu dari role pada titik percabangan tersebut harus ada. Artinya: “etiap E ployee wajib e iliki minimal

Tindakan yang akan dilakukan : Melakukan kontrol atas dokumen yang dihasilkan dari kegiatan di masing-masing unit kerja oleh Jurusan melalui tenaga administrasi (Rahma

 Membuat Modul aplikasi terdiri dari 4 modul yaitu master, transaksi, pengelolaan user dan report..

Tindakan yang akan dilakukan : Seluruh tim Akreditasi berkumpul secara intensif hari Selasa, Rabu dan Kamis malam dengan agenda pengerjaan Borang untuk tujuan penyempurnaan

(3) Standar satuan biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan sebagai dasar oleh PTN untuk menetapkan biaya yang. ditanggung