AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: PEMERINTAH DAERAH
(DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)
NUR WULANDARI
(20120420495)
ANGGOTA KELOMPOK
SRI YUNI ASYARA
(20120420102)
DIANTI SABATINI
(20120420492)
SULISTYANINGSIH
(20120420493)
ORGANISASI
TUJUAN
LAPORAN KEUANGAN
PENGGUNA LAP. KEUANGAN
STANDAR AKUNTANSI
RECOGNITION&MEASUREMENT
STRATEGIC PLANNING
CAPITAL INVESTMENT
BUDGETING
COSTING
Sekilas tentang Organisasi
Pure Public
Pemerintah Provinsi DIY
1
2
3
Daerah Istimewa Yogyakarta keberadaannya dalam konteks
historis
dimulai
dari
sejarah
berdirinya
Kasultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat berdasarkan Perjanjian Giyanti 1755.
Kasultanan maupun Kadipaten adalah pemerintahan
kerajaan yang diakui kedaulatannya.
Yogyakarta berproses dari tipe pemerintahan feodal
dan tradisional menjadi suatu pemerintahan dengan
struktur modern.
4
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Sekilas tentang Organisasi Pure Public
Pemerintah Provinsi DIY
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang
Pembentukan
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
merupakan respons atas eksistensi DIY dan juga
merupakan
pengakuan
kewenangan
untuk
menangani berbagai urusan dalam menjalankan
pemerintahan serta urusan yang bersifat khusus.
Kewenangan dalam urusan Kestimewaan
TUJUAN ORGANISASI
MISI 1
MISI 1
MISI 4
MISI 4
MISI 2
MISI 2
MISI 3
MISI 3
• Mewujudkan peningkatanpengetahuan budaya, pelestarian dan pengembangan hasil budaya.
• Mewujudkan pengembangan pendidikan yang berkarakter.
• Mewujudkan peningkatan derajat kualitas hidup.
• Memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas dan berkeadilan yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif.
• Mewujudkan peningatan daya saing pariwisata.
• Mewujudkan pelayanan publik.
• Menjaga kelestarian lingkungan dan kesesuaian Tata Ruang.
Mewujudkan pengelolaan
LAPORAN KEUANGAN
untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi para
pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan
membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial,
maupun politik
untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi para
pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan
membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial,
maupun politik
LAPORAN
KEUANGAN
PEMDA DIY
LAPORAN
KEUANGAN
PEMDA DIY
TUJUAN
LAPORAN
KEUANGAN
TUJUAN
LAPORAN
KEUANGAN
laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan
dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh
PEMDA DIY, yang berisi informasi mengenai
pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, kewajiban,
ekuitas dana, dan arus kas pemerintah daerah.
Landasan Hukum Penyusunan
Laporan Keuangan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No 13 Tahun 2013
Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2005
Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010
Peraturan Menteri Dalam Negeri
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
LRA PEMERINTAH DAERAH DIY
PENDAPATAN
BELANJA
TRANSFER
PEMBIAYAAN
- Pendapatan
Asli Daerah
- Pendapatan
Transfer
- Pendapatan
lain-lain
yang sah
- Belanja
operasi
- Belanja
modal
- Belanja
tak
terduga
•
Bagi hasil ke
masyarakat
•
Bagi hasil
pajak
•
Bagi hasil
retibusi, dll
•
Penerimaan
pembiayaan
LAPORAN SISA ANGGARAN LEBIH
LAPORAN SISA ANGGARAN LEBIH
LAPORAN KEUANGAN PEMDA DIY
LAPORAN OPERASIONAL
LAPORAN OPERASIONAL
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
ASET
KEWAJIBAN
EKUITAS
DANA
Click to edit title style
CALK
CALK
LAPORAN
ARUS KAS
Standar
Akuntansi
Pernyataan Standar
Akuntansi Sektor
Publik (PSAP)
Pernyataan Standar
Akuntansi Sektor
Publik (PSAP)
Standar
akuntansi sektor
publik
Standar
akuntansi sektor
publik
Standar Akuntansi
Pemerintahan
(SAP)
Standar Akuntansi
Pemerintahan
(SAP)
Komite Standar
Akuntansi
Pemerintahan
(KSAP)
Komite Standar
Akuntansi
Pemerintahan
(KSAP)
International
Public Sector
Accounting
Standards (IPSAS)
International
Public Sector
Accounting
Standards (IPSAS)
International
Federation of
Accountant (IFAC)
International
Federation of
Accountant (IFAC)
Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP) danbuletin teknis Interpretasi Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP) dan
Standar Akuntansi
Perbedaan komponen laporan keuangan
PP No. 24 Tahun 2005
(Basis Kas menuju Akrual)
PP No. 71 Tahun 2010
(Basis Akrual)
1. Laporan Realisasi Anggaran
(LRA)
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas Laporan
Keuangan
1. Laporan Realisasi Anggaran
(LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih
3. Neraca
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Operasional
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan Atas Laporan
Strategic Planning
Visi
Daerah Istimewa Yogyakarta yang Lebih Berkarakter,
Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera Menyongsong
Peradaban Baru
Misi
1.Membangun peradaban yang berbasis nilai-nilai
kemanusiaan
2.Menguatkan perekonomian daerah yang didukung
dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif
TUJUAN ORGANISASI
MISI 1
MISI 1
MISI 4
MISI 4
MISI 2
MISI 2
MISI 3
MISI 3
• Mewujudkan peningkatanpengetahuan budaya, pelestarian dan pengembangan hasil budaya.
• Mewujudkan pengembangan pendidikan yang berkarakter.
• Mewujudkan peningkatan derajat kualitas hidup.
• Memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas dan berkeadilan yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif.
• Mewujudkan peningatan daya saing pariwisata.
• Mewujudkan pelayanan publik.
• Menjaga kelestarian lingkungan dan kesesuaian Tata Ruang.
Mewujudkan pengelolaan
SASARAN ORGANISASI
MISI 1
MISI 1
MISI 4
MISI 4
MISI 2
MISI 2
MISI 3
MISI 3
Peran serta dan apresiasi
masyarakat dalam pengembangan dan pelestarian budaya meningkat
Melek huruf masyarakat meningkat Aksesibilitas pendidikan meningkat Daya saing pendidikan meningkat Harapan hidup masyarakat
meningkat
Pendapatan masyarakat meningkat Ketimpangan antar wilayah menurun Kesenjangan pendapatan masyarakat
menurun
Kunjungan wisatawan nusantara dan
wisatawan mancanegara meningkat
Lama tinggal wisatawan nusantara dan
wisatawan mancanegara meningkat
Layanan publik meningkat, terutama
pada penataan sistem transportasi dan akses masyarakat di pedesaan
Kualitas lingkungan hidup meningkat Pemanfaatan ruang terkendali
Akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah meningkat
Akuntabilitas pengelolaan
STRATEGI ORGANISASI
MISI 1
MISI 1
MISI 4
MISI 4
MISI 2
MISI 2
MISI 3
MISI 3
Memperkuat dan memperluas
jejaring dan kerjasama dengan semua pihak dalam mengelola dan melestarikan aset budaya secara berkesinambungan
Mengembangkan kerjasama dan
jejaring dengan pendidikan tinggi, lembaga-lembaga riset, dunia usaha dan pemerintah untuk mewujudkan kemandirian masyarakat
Meningkatkan produktivitas rakyat,
sehingga rakyat secara lebih konkret menjadi subyek dan aset aktif pembangunan
Membangkitkan daya saing produk
unggulan wilayah agar makin kompetitif
Menciptakan pertumbuhan ekonomi
yang tinggi dan merata
Pelestarian fungsi lingkungan hidup
menuju pembangunan yang berkelanjutan
Pemanfaatan ruang mengacu rencana
tata ruang, serta daya dukung dan daya tampung lingkungan
Meningkatkan efektivitas kinerja birokrasi
dan layanan publik yang responsif, transparan dan akuntabel
Meningkatkan profesionalisme pengelolaan
Arah Kebijakan Daerah
MISI 1
MISI 1
MISI 4
MISI 4
MISI 2
MISI 2
MISI 3
MISI 3
Meningkatkan Angka Melek Huruf
dari 91,49% menjadi 95%
Meningkatkan Rata-rata Lama
Sekolah dari 9,2 menjadi 12, dan peningkatan Daya Saing
Pendidikan
Meningkatkan Angka Harapan
Hidup dari 73,27% menjadi 74,55%
Meningkatkan pendapatan perkapita
pertahun dari Rp 6,8 juta menjadi Rp 8,5 juta
Meningkatkan pemerataan
pembangunan yang ditandai dengan menurunnya Indeks Ketimpangan Antar Wilayah dari 0,4574 menjadi 0,4481
Meningkatkan Persentase Kualitas
Lingkungan dari 2% menjadi 15,72%
Meningkatkan kesesuaian pemanfaatan
ruang terhadap RT/RW
Kabupaten/Kota dan RT/RW Provinsi dari 45% menjadi 90%
Meningkatkan Nilai Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah dari B menjadi A
Mempertahankan Opini Pemeriksaan
Capital Investment
• Perda Provinsi DIY nomor 7 tahun 2008 • peraturan Gubernur
ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH (APBD)
Berdasarkan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah, Anggaran pendapatan
dan belanja daerah (APBD) adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan daerah yang
ditetapkan dengan peraturan daerah.
Berdasarkan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah, Anggaran pendapatan
dan belanja daerah (APBD) adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan daerah yang
FUNGSI
PERENCANAAN
APBD
FUNGSI
PERENCANAAN
APBD
FUNGSI KOGNITIF
FUNGSI
INSTRUMENTAL
FUNGSI POLITIK
FUNGSI SOSIAL
PENGANGGARAN BERBASIS
KINERJA
Output (Keluaran) Menunjukkan Barang Atau Jasa Yang
Dihasilkan Oleh Kegiatan Yang Dilaksanakan Untuk
Mendukung Pencapaian Sasaran Dan Tujuan Program Dan
Kebijakan
Input (masukan) adalah besarnya sumber daya baik yang
berupa personil, barang modal termasuk peralatan dan
teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua
jenis sumberdaya yang digunakan untuk melaksanakan
kegiatan
Kinerja/prestasi
kerja
adalah
keluaran/hasil
dari
kegiatan/program yang akan atau telah dicapai sehubungan
dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas
yang terukur
Sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian
KETIDAKEFEKTIFAN ANGGARAN
•
Solusi pada tahap perencanaan
•
Solusi pada tahap pelaksanaan
•
Solusi pada tahap perencanaan
•
Solusi pada tahap pelaksanaan
PERMASALAHAN
PERMASALAHAN
SOLUSI
SOLUSI
•
Permasalahan pada tahap
perencanaan
•
Permasalahan pada tahap
pelaksanaan
•
Permasalahan pada tahap
perencanaan