• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Badan Pengusahaan dan Pemerintah Kota Batam dalam Pengelolaan Pemerintahan di Kota Batam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Badan Pengusahaan dan Pemerintah Kota Batam dalam Pengelolaan Pemerintahan di Kota Batam"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Faisal Akbar Nasution, 2003. Dimensi Hukum Dalam Pemerintahan Daerah, Medan: Pustaka Bangsa Press.

Dann Sugandha, 1981. Masalah Otonomi Serta Hubungan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia, Sinar Baru, Bandung.

Ramlan Surbakti, 1992. Memahami ilmu Politik, Jakarta: Gramedia.

Rondinelli, Dennis, A and Chemma, G Shabbir, et 1983. Decentralization and Development: Policy Implementation in Developing Countries, Sage Publication, Beverly Hills.

Prajudi Atmosudirjo, 1987. Beberapa Pandangan Umum Pengambilan Keputusan, Decision making, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Yudha Bhakti Ardhiwisastra, Penafsiran dan Konstruksi Hukum, Bandung: Alumni, 2000.

Soekarwo, 2005. Hukum Pengelolaan Keuangan Daerah Berdasarkan Prinsip-Prinsip Good Financial Governance, Surabaya: Airlangga University Press.

Bambang Istianto. 2011. Demokratisasi Birokrasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Muchlis Hamdi. 2003. Bunga Rampai Pemerintahan. Jakarta: Yarsif Watampone

Sedarmayanti. 2003. Good Governance; Kepemerintahan Yang Baik Dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung: Mandar Maju.

Bintoro Tjokroamidjojo. 2001. Good Governance, Paradigma Baru Ilmu Pemerintahan. Jakarta: ISBM.

Sadu Wasistiono, 2010 Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Alqprint Jatinangor, Bandung.

Sadu Wasistiono, 2002. Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Alqaprint Jatinangor, Bandung, hal. 27, lihat juga dalam Agung Hendarto, nazar Suhendar (eds), Good government dan Penguatan Institusi Daerah, Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI).

(2)

Sipil-Militer Di Daerah, Penerbit Kerjasama Departemen Ilmu Politik dan Laboratorium Politik FISIP USU, Medan, 2006.

Husnul Isa Harahap. Jurnal Ilmu Politik; Militer Dan Politik, Vol. II, No 2, Departemen Ilmu Politik dengan Laboratorium Politik FISIP USU, 2006.

Dr. J. Kaloh. 2007. Mencari bentuk otonomi daerah; suatu solusi dalam menjawab kebutuhan local dan tantangan global. Rineka Cipta.

Kacung Marijan. 2010. Sistem Politik Indonesia; Konsolidasi Demokrasi Pasca-Orde Baru. Jakarta: Prenada Media Group.

Dann Sugandha,1991. Koordinasi, Alat Pemersatu Gerakan Administrasi, Jakarta: Intermedia.

S. P. Melayu Hasibuan, 2001. Manajemen Pasar, Pengetian dan Masalah Bandung: Bumi Aksara.

Azhar Arsyad,2002. Pokok-Pokok Manajemen, Pengetahuan Praktis Bagi Pimpinan dan Eksekutif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Soewarno Handayaningrat, Administrasi Pemerintahan dalam Pembangunan Nasional, Jakarta: Gunung Agung, 1986.

Dann Sugandha,1991 Koordinasi, Alat Pemersatu Gerakan Administrasi (Jakarta: Intermedia.

Lisa Harrison, Metodologi Penelitian Politik, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.

B.J. Habibie pada waktu itu juga menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi, dan mempunyai cita-cita untuk membangun Batam sebagai daerah tujuan investasi kedua di daerah Selat Malaka, setelah Singapura

Peraturan Perundang-Undnagan

Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang No. 74 Tahun 1974 tentang

(3)

Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 yang telah diubah dengen Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintaha Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan

Pemerintah Pusat mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1983 mengenai “Pembentukan Kota Administratif Batam

Dokumen Pemerintah Kota Batam 2013

Situs Internet

http://batamkota.go.id/pemerintahan_baru.php?sub_module=46&klp_jenis=89

http://unser1589.multiply.com/journal/item/38/Sejarah_dan_Profil_kota_Batam, diakses tanggal 25 Desember 2013.

http://esraromasi.blogspot.com/2013/11/ketidakpastian-hukum-di-batam.html

http://www.batamsafari.com/badan-otorita-batam.html, diakses tanggal 17 November 2013

November 2013

Desember 2013

Desember 2013

Wawancara

Wawancara dengan Dwi Joko Wiwoho Direktur PTSP dan Humas BP.Batam

(4)

DAFTAR WAWANCARA

1. Beberapa kewenangan itu antara lain, tentang hak mengeluarkan izin prinsip bangunan, izin usaha dan perdagangan, alokasi mobil dan minuman keras, dan izin mendirikan bangunan (IMB), sementara pihak Otorita masih mempunyai kewenangan mengenai alokasi lahan dan pengembangan infrastruktur perekonomian dan industri.Pembagian kewenangan tersebut makin disempurnakan setelah pada Desember 2005, kedua pihak membuat sebuah Memorandum of Understanding mengenai berbagai kewenangan dan tanggung jawab.

2. Persoalan tumpang tindih kewenangan dalam proses pelayanan publik merupakan gejala umum yang terjadi atau berlokasi di banyak daerah kabupaten/kota karena luasnya kewenangan yang dimiliki daerah otonom tersebut. Jenis dan bentuk kewenangan yang “diperebutkan” berbeda-beda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain, namun secara umum sengketa kewenangan terjadi terutama di daerah yang mempunyai potensi ekonomi sangat tinggi seperti daerah perkotaan dan daerah otonom yang di dalamnya ada kawasan industri atau kegiatan ekonomi lain yang sangat potensial menghasilkan sumber pendapatan.

3. Peralihan aset dan kewenangan OB menjadi BP Kawasan yang disebut-sebut

sudah sesuai dengan amanat UU No 44 Tahun 2007 tentang BP Kawasan Batam, tidak menyurutkan banyak kalangan yang menyoroti dan mengindikasi ada pelanggaran hukum terkait keberadaan BP Kawasan sebagai metamorfosa BP. Batam

4. Ada beberapa kejanggalan BP Kawasan Batam, utamanya dalam hal

kewenangan dan aset yang sebelumnya dikelola Otorita Batam dan beralih dikelola BP Kawasan Batam, yang menurutnya sangat berpotensi merugikan masyarakat Batam.

5. Salah satu kejanggalan yang banyak disoroti yakni dari faktur tagihan UWTO yang mengharuskan pembayaran disetor ke rekening Otorita Batam. Sementara seperti diketahui bersama, saat ini Otorita Batam sudah tidak ada, melainkan yang ada hanya BP Kawasan Batam. Insya Fauzi mempertanyakan, bagaimana bisa ? membayar tagihan kepada instansi yang sudah tidak ada? Menghadapi kejanggalan yang menurut pengusaha ternama ini, sangat berpotensi menjadi permasalahan dikemudian hari. Insya mengaku sudah dua kali menyurati Ketua BP Kawasan Batam terkait kejanggalanyang dimaksud. Namun tidak ada tanggapan dari BP Kawasan Batam.

(5)

menjelaskan Otorita Batam dibentuk berdasarkan Keppres sementara BP Kawasan dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP). Asas perangkat hukum terbentuknya BP kawasan Batam lebih tinggi dari asas perangkat hukum terbentuknya Otorita Batam Sementara menanggapi isu dualisme kepemimpinan Batam Tain menjawab, posisi BP Kawasan lebih kuat dari Pemko Batam, meski keduanya dibentuk berdasarkan undang-undang (UU). Namun menurut Tain, UU yang menaungi Pemko Batam tidak ada turunannya. Sementara UU BP Kawasan Batam dalam pandangan hukumnya masuk dalam perangkat hukum les spesialis.

7. Dalam perkembangan berikutnya telah diusahakan adanya kesepakatan antara kedua belah pihak dalam berbagai aspek pelayanan pemerintahan dan pembangunan. Pada tahun 2003, misalnya, kedua badan yang bertanggung jawab atas permasalahan Batam ini sepakat untuk membagi kewenangan dalam pemberian pelayanan kepemerintahan untuk mengurangi kerancuan yang timbul di masyarakat. BP. Batam sepakat untuk menyerahkan sebagian kewenangannya kepada pemerintah kota Batam. Beberapa kewenangan itu antara lain, tentang hak mengeluarkan izin prinsip bangunan, izin usaha dan perdagangan, alokasi mobil dan minuman keras, dan izin mendirikan bangunan (IMB), sementara pihak Otorita masih mempunyai kewenangan mengenai alokasi lahan dan pengembangan infrastruktur perekonomian dan industri. Pembagian kewenangan tersebut makin disempurnakan setelah pada Desember 2005, kedua pihak membuat sebuah Memorandum of Understanding mengenai berbagai kewenangan dan tanggung jawab. Walaupun sudah tercapai kesepakatan, dalam implementasi sehari-hari masih sering timbul berbagai kerancuan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat. Pembagian kewenangan ini juga memberikan beban tambahan bagi berbagai pihak yang memerlukan perijinan dari kedua instansi tersebut.

8. Hubungan antara Badan Pengusahaan Kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas Batam BP.Batam dengan Pemko Batam. Sejak 10 tahun belakangan atau sejak resmi terbentuknya Pemko Batam hingga sekarang hubungan antara kedua instansi plat merah ini tak pernah akur. Masing-masing saling serang, merasa paling berhak, paling berwenang dan paling berkuasa di Kota Batam, khususnya di Pulau Batam.

9. Sampai saat ini rivalitas antara BP-Batam dan Pemko Batam masih saja terjadi. Kedua instansi plat merah ini tak pernah singkron. Beberapa orang kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemko Batam juga merupakan mantan pejabat di BP-Kawasan.

(6)

11. Pemerintah Pusat sudah menyadari bahwa penyelenggaraan pemerintahan di Batam terjadi dualism kekuasaan, yaitu antara Pemko yang menyelenggarakan pemerintahan dengan seluruh jajaran aparat dan BP. Batam yang berhak mengundang para investor ke Batam dan melakukan fungsi sebagai pengaturan permasalahan lahan investasi atau Hak Penggunaan Lahan (HPL). Dualisme pelaksanaan pemerintahan inilah yang belum diselesaikan antara BP. Batam dan Pemko Batam oleh pemerintah pusat sampai sekarang. Seringnya terjadi tarik ulur mengenai pemprosesan perizinan dan penjualan lahan kepada para investor merupakan hal yang sangat membingungkan para investor asing.

12. Apa itu BP Kawasan Batam? Sejak diterbitkannya Perppu No. 1 Tahun 2007 yang dilanjutkan dengan UU No. 44 Tahun 2007 tentang FTZ, maka ditegaskan dalam salah satu pasalnya bahwa pengelolaan kawasan bebas akan menjadi tanggung jawab sebuah lembaga bernama Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas.

13. Pemberlakuan PP itu hanya akan memberatkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dalam bidang pertanahan, sementara peruntukkannya tidak jelas, dimana tidak sesuai dengan asas kesederhanaan yang diamanatkan dalam pendaftaran tanah, meskipun demikian PP tersebut tetap harus dipatuhi dan dilaksanakan karena sudah merupakan keputusan pemerintah sebagai peraturan yang harus ditaati.

14. PP No. 13 Tahun 2010 ini tidak bisa dijadikan alasan untuk masyarakat tidak mendaftarkan tanahnya dikarenakan biaya yang cukup mahal, tariff yang ditetapkan dalam PP No. 13 Tahun 2010 tersebut sebenarnya seimbang dengan nilai ekonomi Negara pada saat ini, mana mungkin sama nilai ekonomi pada saat ini dengan nilai ekonomi pada belasan tahun yang lalu, dan tidak ada yang namanya pendaftaran tanah itu menyulitkan masyarakat karena berbelit-belit dan lama. Pendaftaran tanah itu membutuhkan proses, dari permohonan, pengukuran, pemetaan, sampai diterbitkannya sertifikat, dengan adanya pemberlakuan tarif secara resmi yang secara nasional tersebut dapat membuat standarisasi dan aturan baku yang jelas dalam pelayanan dibidang pertanahan. Peningkatan tersebut diharapkan juga berakibat langsung dengan peningkatan pelayanan masyarakat dibidang pertanahan

(7)

16. Tugas yang diemban BP. Batam antara lain mengembangkan dan mengendalikan pembangunan pulau Batam sebagai daerah industry dan kegiatan alih kapal, merencanakan kebutuhan prasarana dan pengusahaan instalasi dan fasilitas lain, menampung, meneliti permohonan izin usaha dan menjamin kelancaran dan ketertiban tata cara pengurusan izin dalam mendorong arus investasi asing di Batam.

Referensi

Dokumen terkait

Campuran beton dengan kadar lebih dari 60% memiliki diameter dan kemampuan alir yang cenderung menurun, dikarenakan campuran ini memiliki viskositas yang lebih tinggi sehingga

Pratama menuturkan, aksi Haikal dan rekannya itu menjadi peringatan bagi dunia teknologi, informasi dan komunikasi di Tanah Air untuk makin memprioritaskan keamanan

TBS yang di pasang di Desa Bener kurang efektif dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya pola tanam yang tidak serempak menjadikan tanaman perangkap yang

Selain itu orang tua juga tidak hanya menyerahkan pendidikan anak kepada sekolah namun mereka juga perlu memantau perkembangan anaknya agar mereka tidak salah

Dewasa ini masalah-masalah serius yang dihadapi bangsa Indonesia berkaitan dengan nilai, moral, dan hukum antara lain mengenai kejujuran, keadilan, menjilat, dan perbuatan

Di Kabupaten Kudus, saat ini berkembang UMKM dalam usaha pembuatan eternit. Bahan baku pembuatan eternit terdiri ini terdiri dari semen dan serat kain. Disatu sisi, di

Kurang lebih 10% pasien dengan trauma tulang servikal mengalami fraktur kolumna vertebralis kedua yang tidak berhubungan.. Menyingkirkan adanya trauma spinal pada pasien

Dari beberapa pengertian tentang alat peraga Video Compact Disc (VCD) yang berbasis audio-visual tersebut, dapat dipahami bahwa alat peraga berbasis