• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pola Makan dan Status Gizi Dengan Terjadinya Anemia Defisiensi Besi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013 Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Pola Makan dan Status Gizi Dengan Terjadinya Anemia Defisiensi Besi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013 Tahun 2013"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN TERJADINYA ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ANGKATAN 2013 TAHUN 2013

Oleh :

INDAH SARI ATIKA. S 100100222

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN TERJADINYA ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ANGKATAN 2013 TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

INDAH SARI ATIKA. S 100100222

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Hubungan Pola Makan dan Status Gizi Dengan Terjadinya Anemia

Defisiensi Besi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara Angkatan 2013 Tahun 2013

Nama : Indah Sari Atika. S

NIM : 100100222

Pembimbing Penguji I

(Prof. dr. Hj. Bidasari Lubis, Sp.A(K)) (Prof. dr. Aznan Lelo, Ph.D, Sp. FK)

NIP. 1953 0315 1979 122 001 NIP. 19511202 197902 1 001

Penguji II

(dr. Rina Yunita, Sp. MK) NIP. 19790624 200312 2003

Medan, 6 Januari 2014

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(4)

ABSTRAK

Anemia defisiensi besi merupakan anemia terbanyak baik di negara maju mau pun di negara berkembang. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa pada tahun 2004, anemia defisiensi besi mengakibatkan 273.000 kematian. Terjadinya anemia defisiensi besi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko diantaranya adalah pola makan dan status gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dan status gizi dengan terjadinya anemia defisiensi besi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2013 tahun 2013.

Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2013 tahun 2013. Sampel penelitian ini berjumlah 81 orang yang diambil dengan metode simple random sampling. Data hasil penelitian diolah dengan uji hipotesis Chi-square. Anemia defisiensi besi didiagnosis bila ditemukan Hb < 12 g/dl untuk perempuan, Hb < 13 g/dl untuk laki-laki, dan

Indeks Mentzer > 13.

Berdasarkan uji hipotesis dengan Chi-square didapati nilai p untuk status gizi sebesar 0,338 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan anemia defisiensi besi, sedangkan nilai p untuk pola makan sebesar 0,039 yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pola makan dengan terjadinya anemia defisiensi besi. Dari hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan terjadinya anemia defisiensi besi.

(5)

ABSTRACT

Iron deficiency anemia is the most anemic case found in developed and developing countries. World Health Organization (WHO) estimates that in 2004, 273.000 iron deficiency anemia cases will result in death. Iron deficiency anemia can be affected by various risk factors including food pattern and nutritional status. The objective of this study was to determine the association of food pattern and nutritional status with the incidence of iron deficiency anemia among Medical School undergraduates of University of North Sumatra class of 2013 year 2013.

The design of this study is analytical cross-sectional. The population of this study was all Medical School undergraduates of University of North Sumatra class of 2013. The sample consist of 81 people who were chosen by simple random sampling method. The data were analysed using Chi-square hypothesis test. Iron deficiency anemia is dia gnosed when found Hb < 12 g / dl for women, Hb < 13 g / dl for men, and Mentzer index> 13.

Based on the hypothesis test with Chi-square, p-value for the nutritional status was 0.338 which shows that there is no significant association between the nutritional status of the undergraduates and iron deficiency anemia, while the p-value for food pattern was 0.039 which indicates a significant association between the feeding pattern and iron deficiency anemia. From the analysis of these data it can be concluded that there is a significant association between food pattern and iron deficiency anemia.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nyasehingga

penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Hubungan Pola Makan dan Status Gizi dengan Terjadinya Anemia Defisiensi Besi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013 Tahun 2013”.

Karya tulis ilmiah ini bisa diselesaikan atas dukungan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, dengan rendah hati peneliti ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH sebagai Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. dr. Hj. Bidasari Lubis, Sp.A (K) selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam penyelesaian

karya tulis ilmiah ini.

3. dr. Tiangsa Sembiring Sp.A (K) yang telah meluangkan waktunya

untuk menjelaskan pola makan.

4. dr. Jessica E. Wibowo yang telah banyak membantu dan memberikan

ide dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.

5. Kedua orang tua peneliti, Ummi Dra.Hj.Sakdiah Hasibuan dan Papa

H.Darwin Sembiring, rasa hormat serta terima kasih yang tak

terhingga untuk kedua orang tua tercinta, atas kasih sayang yang

begitu besar dalam mendidik, membesarkan, dan mendoakan peneliti

tanpa henti.

6. Kakak dan adik-adik tersayang, dr.Nurul Fajrini Widya Sembiring,

Asifa Ramadhani Sembiring, Amira Ihsani Sembiring yang selalu

memberi semangat dan dukungan kepada peneliti. Kak Masriana,S.Pd,

dan Siti Aminah Nababan, S.PdI yang telah banyak membantu peneliti

(7)

7. Fikri Ikhwan Sapaat, SP yang telah memberi ide, dukungan, dan

nasihat yang mendewasakan.

8. Sahabat Desy Irasari Siregar, Novika Marashanti Siregar, Annya

Muthmainnah, Riza Pahlevi Tambunan yang memberikan arti

persahabatan secara utuh.

9. Sahabat seperjuangan Purwandari, Anggi Arum Sari, Masitah Nst,

Juliana Sari Harahap, Rizki Masharida Nst, Gwanita Nawariantina,

dan Devi Nafillah Yuzar, terima kasih untuk bantuan dan kerja

samanya selama ini.

10.Teman-teman FK USU angkatan 2010 dan seluruh pihak yang telah

memberikan bantuan kepada peneliti sehingga karya tulis ilmiah ini

dapat diselesaikan.

Meskipun berbagai upaya dan kerja keras telah dilakukan dalam penulisan

karya tulis ilmiah ini, peneliti yakin bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat peneliti

harapkan guna proses penyempurnaan. Besar harapan peneliti, karya tulis ilmiah

ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran, menjadi masukan yang

berarti, khususnya dalam upaya preventif terhadap timbulnya penyakit anemia

defisiensi besi.

Medan, 12 Desember 2013

Peneliti

Indah Sari Atika. S

(8)
(9)

2.1.4.3. Seng ... 7

2.1.5.2. Golongan II Bahan Makanan Sumber Protein Hewani ... 9

2.1.5.3. Golongan III Bahan Makanan Sumber Protein Nabati ... 10

2.1.5.4. Golongan IV Sayuran ... 10

2.1.5.5. Golongan V Sumber Buah-Buahan ... 12

2.1.5.6. Golongan VI Susu ... 13

2.1.5.7. Golongan VII Minyak ... 13

2.2. Status Gizi ... 15

2.3. Anemia Defisiensi Besi ... 16

2.3.1. Pengertian Anemia Defisiensi Besi ... 16

2.3.2. Metabolisme Besi ... 16

2.3.3. Etiologi Anemia Defisiensi Besi ... 17

2.3.4. Faktor Resiko Anemia Defisiensi Besi ... 19

2.3.5. Patofisiologi Anemia Defisiensi Besi ... 19

2.3.6. Manifestasi Klinis Anemia Defisiensi Besi ... 20

2.3.7. Diagnosis Anemia Defisiensi Besi ... 21

2.3.8. Penatalaksanaan Anemia Defisiensi Besi ... 22

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 23

3.1. Kerangka Konsep... 23

3.2. Definisi Operasional ... 24

3.2.1. Pola Makan ... 24

(10)

3.2.3. Anemia Defisiensi Besi ... 25

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 32

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden ... 32

5.1.3. Hasil Analisa Data ... 35

5.2. Pembahasan ... 37

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

(11)

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(12)

DAFTAR SINGKATAN

AKG Angka Kecukupan Gizi

BMI Body Mass Index

CDC Centre for Disease Control

DKBM Daftar Komposisi Bahan Makanan

Hb Hemoglobin

IDI Ikatan Dokter Indonesia

IM Indeks Mentzer

IMT Indeks Massa Tubuh

MCV Mean Corpuscular Volume

RBC Red Blood Cell

RDA Recommended Dietary Allowance

SLE Systemic Lupus Erythematosus

URT Ukuran Rumah Tangga

(13)

DAFTAR TABEL

Recommended Dietary Allowance (RDA) Besi

14

Hubungan Pola Makan Dengan Anemia

Defisiensi Besi

Hubungan Status Gizi Dengan Anemia

Defisiensi Besi

Modifikasi Hubungan Pola Makan Dengan

(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1. Koilonikia 20

3.1. Kerangka Konsep Penelitian 23

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Peneliti

Lampiran 2 Lembar Penjelasan

Lampiran 3 Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Lampiran 4 Formulir Food Frequency

Lampiran 5 Formulir Food Recall 24 Jam

Lampiran 6 Formulir IMT dan Grafik CDC

Lampiran 7 Ethical Clearance

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

Lampiran 9 Data Induk

Lampiran 10 Pola Makan Responden

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Bagi para peserta yang keberatan atas penetapan pemenang tersebut, diberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara online melalui LPSE dialamat http://lpse.kemenag.go.id

[r]

3.1 Mengenal teks deskrip-tif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau te- man dalam bahasa

Pengembangan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini4. Bahasa

Sasaran 1 Pemantapan Ketersediaan dan Pola Konsumsi Masyarakat dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan telah mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2016 sebesar

Di awal semester, mahasiswa mengisi KRS dan di akhir semester, mahasiswa mengisi kuesioner kinerja dosen untuk tiap-tiap dosen per mata kuliah, LPPM mengirimkan rekap

Hal yang layak diperhatikan adalah realitas mengenai tidak dijumpainya seorang pun di antara para pengikut Khawa &gt; rij yang berasal dari keturunan suku Quraisy sehingga