• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Lingkungan Sosial, Promosi Penjualan dengan Keputusan Konsumen dalam Pembelian Sepeda Motor Matic Desa Karanggondang Dukuh Ploso Kabupaten Jepara T1 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Lingkungan Sosial, Promosi Penjualan dengan Keputusan Konsumen dalam Pembelian Sepeda Motor Matic Desa Karanggondang Dukuh Ploso Kabupaten Jepara T1 BAB II"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Konsumen

1. Pengertian perilaku konsumen

Menurut Swastha (2012:10) perilaku konsumen (consumer

behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang

secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan

barang-barang dan jasa termasuk, didalamnya proses pengambilan

keputusan pada persiapan dan penentuan-penentuan kegiatan tersebut.

Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen : (1) proses

pengambilan keputusan, dan (2) kegiatan fisik, yang semua ini

melibatkan individu dalam menilai,mendapatkan, dan mempergunakan

barang-barang dan jasa-jasa secara ekonomis. Sedangkan menurut

American Marketing Association dalam Setiadi (2008:3) perilaku

konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi & kognisi, perilaku

dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran

dalam hidup mereka. Dari definisi tersebut ada tiga ide penting, yaitu :

(1) perilaku konsumen adalah dinamis, yang berarti bahwa perilaku

seorang konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bergerak

sepanjang waktu; (2) melibatkan afeksi dan kognisi, perilaku dan

kejadian di sekitar; (3) serta melibatkan pertukaran, yaitu pertukaran

antar individu.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Dalam keputusan pembelian oleh konsumen tentunya ada

faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Setiadi (2010:10) faktor-faktor-faktor-faktor

yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan

pembelian, antara lain:

a. Faktor –faktor budaya

(2)

7

Kebudayaan merupakan faktor penentu paling utama dari

keinginan dan perilaku seseorang. Seorang anak yang sedang

tumbuh mendapatkan seperangkat nilai-nilai, persepsi, preferensi

dan perilaku melalui suatu proses sosialisasi yang melibatkan

keluarga dan lembaga lembaga sosial penting lainnya.

b) Subbudaya

Subbudaya dibedakan menjadi empat jenis, yaitu: kelompok

nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area

geografis.

c) Kelas sosial

Kelas-kelas sosial adalah kelompok yang relatif homogen dan

bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara

hirarki dan yang keanggotaannya mempunyai nilai, minat, dan

perilaku yang serupa.

b. Faktor-faktor sosial

a) Kelompok referensi

Kelompok referensi ini terdiri dari seluruh kelompok yang dapat

memberi pengaruh secara langsung ataupun tidak langsung

terhadap perilaku seseorang. Beberapa diantaranya adalah

kelompok primer, dengan adanya interaksi yang cukup

berkesinambungan yang meliputi, keluarga, teman, tetangga,

kelompok sejawat. Kelompok sekunder, cenderung lebih resmi dan

interaksi yang terjadi tidak berkesinambungan.

b) Keluarga

Pertama kali seseorang mendapatkan pandangan tentang agama

adalah dari keluarga, politik, ekonomi, dan nilai atau harga diri

(3)

8 c) Peran dan status

Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama

hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap

kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status.

c. Faktor Pribadi

a) Umur dan tahapan dalam siklus hidup

b) Pekerjaan

c) Keadaan ekonomi

d) Gaya hidup

e) Kepribadian dan konsep diri

d. Faktor- faktor psikologis

a) Motivasi

Beberapa kebutuhan bersifat biogenic, kebutuhan ini timbul dari

suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, haus, resah

tidak nyaman. Adapaun kebutuhan lain bersifat psiko genik,

yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu,

seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau

kebutuhan diterima.

b) Persepsi

Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang

memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi

untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.

c) Proses belajar

Proses belajar menjelaskan perubahan perilaku seseorang yang

timbul dari pengalaman.

d) Kepercayaan dan sikap, kepercayaan adalah suatu gagasan

(4)

9 3. Keputusan pembelian

Menurut Schiffman & Kanuk (2008:485) sebuah keputusan adalah

seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Berdasarkan pengertian

tersebut dengan kata lain pilihan alternatif harus tersedia ketika seseorang

akan melakukan pengambilan keputusan. Secara terperinci tahap-tahap

pengambilan keputusan menurut Setiadi (2010:15) dapat diuraikan

sebagai berikut :

a. Pengenalan masalah, proses pembelian diawali karena adanya masalah

kebutuhan dan keinginan.

b. Pencarian informasi, setelah mengenali masalah tahap selanjutnya

konsumen akan mencari informasi mengenai barang atau jasa yang

akan dibelinya. Berikut ini adalah sumber-sumber informasi bagi

konsumen :

a) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, dan kenalan.

b) Sumber komersial: iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan, dan

pameran.

c) Sumber umum : media massa dan organisasi konsumen.

d) Sumber pengalaman : pernah menangani, menguji, dan

menggunakan produk.

c. Evaluasi alternative, dalam hal ini berkaitan mengenai cara konsumen

memproses informasi tentang pilihan merk untuk membuat keputusan

akhir.

d. Keputusan membeli

Tujuan membeli dan keputusan membeli seorang konsumen

dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yang pertama yaitu sikap orang

lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternative pilihan

seorang akan tergantung pada dua hal : (1) intensitas sikap negatif

orang lain ; (2) motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang

lain tersebut. Faktor yang kedua yaitu keadaan yang tak terduga,

(5)

10

seperti : pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan

dan manfaat produk yang diharapkan.

e. Perilaku pasca pembelian, sesudah melakukan pembelian terhadap

beberapa produk konsumen akan mengalami beberapa tingkat

kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk yang telah dibelinya.

Berikut ini adalah model pengambilan keputusan menurut Schiffman dan

Kanuk (2008:491) :

1. Masukan

Komponen masukan dalam model pengambilan keputusan

konsumen mempunyai pengaruh ekternal yang berlaku sebagai

sumber informasi mengenai produk tertentu. Dalam hal ini yang

paling utama diantara berbagai faktor masukan adalah kegiatan bauran

pemasaran perusahaan yang bertujuan untuk memberikan informasi,

menyampaikan manfaat produk dan jasa perusahaan tersebut, dan

membujuk konsumen untuk membeli atau menggunakan produknya.

Masukan bagi prose pengambilan keputusan konsumen ini mengambil

bentuk berbagai strategi bauran pemasaran khusus yang terdiri dari

produk itu sendiri (kemasan,ukuran,dan jaminannya), iklan di media

massa ,pemasaran langsung, penjualan personal, dan berbagai usaha

promosi lainnya, kebijakan harga serta pemilihan saluran distribusi

untuk memindahkan produk dari pabrik kepada konsumen.

Tipe masukan yang kedua adalah pengaruh lingkungan

sosiobudaya, masukan sosiobudaya terdiri dari keluarga, sumber

informal, sumber nonkomersial, kelas sosial, subbudaya dan budaya.

Sebagai contoh, komentar teman,editorial disurat kabar, pemakaian

oleh anggota keluarga, artikel pada consumer reports, atau pandangan

(6)

11 2. Proses

Komponen proses berhubungan dengan cara konsumen

mengambil keputusan. Supaya bisa memahami proses ini, maka harus

mempertimbangkan pengaruh berbagai konsep psikologis. Bidang

psikologis mewakili pengaruh dalam diri ( motivasi, persepsi,

pembelajaran, kepribadian, dan sikap) yang mempengaruhi

pengambilan keputusan konsumen. Tindakan pengambilan keputusan

konsumen terdiri dari tiga tahap yaitu pengenalan kebutuhan,

penelitian sebelum pembelian, penilaian berbagai alternatif.

B.Keluaran

Komponen keluaran menyangkut dua kegiatan pasca-pembelian

yang berhubungan erat dengan perilaku pembelian dan penilaian pasca

pembelian. Ketika konsumen membeli suatu produk (merk) untuk

pertama kalinya dengan jumlah yang lebih sedikit dari biasanya,

pembelian ini yang dianggap suatu percobaan. Jadi percobaan

merupakan tahap perilaku pembelian yang bersifat perjajakan dimana

konsumen berusaha menilai suatu produk tertentu dengan memakai

langsung. Jika dalam percobaan dirasa produk (merk) yang konsumen

pakai memuasakan atau lebih baik dari produk (merk) lain, konsumen

mungkin akan melakukan pembelian ulang, dan melakukan pembelian

dengan komitmen jangka panjang.

B. Lingkungan Sosial

1. Pengertian lingkungan sosial

Menurut Peter & Olson (2000:5) berdasarkan definisi umum, yang

termasuk dalam lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial antara dan

diantara masyarakat. Lingkungan sosial dibagi menjadi dua yaitu

lingkungan sosial makro dan lingkungan sosial mikro. Lingkungan sosial

makro (macro sosial environment) adalah interaksi sosial tak langsung dan

(7)

12

Sedangkan lingkungan sosial mikro (micro social environment) adalah

interaksi sosial langsung di antara kelompok-kelompok masyarakat yang

lebih kecil, seperti sebuah keluarga dan kelompok-kelompok referensi.

Berikut adalah aliran pengaruh dalam lingkungan sosial :

Gambar 2.1. Aliran Pengaruh Dalam Lingkungan Sosial (Peter & Olson;2000:7)

2. Konsumen dalam lingkungan sosial budaya

a. Dinamika kelompok dan kelompok acuan

Menurut Schiffman dan Kanuk dalam (Prasetijo dan Ihalauw

2003:166) menyatakan bahwa kelompok adalah dua atau lebih orang

yang melakukan interaksi untuk mencapai tujuan tertentu baik yang

bersifat individu maupun tujuan bersama. Tujuan bersama dan

interaksi inilah yang mengarahkan anggota kelompok untuk

berperilaku, seperti yang disepakati secara perspektif maupun

normative oleh kelompok tersebut. dalam hal ini kelompok dapat

diklasifikasikan menjadi empat dikotomi (Prasetijo dan Ihalauw

2003:166) , yaitu :

a) Kelompok primer versus kelompok sekunder

Kelompok primer adalah kelompok sosial dimana hubungan antar

anggotanya bersifat pribadi dan berlangsung dalam jangka waktu Budaya

Sub Budaya

Kelas Sosial

Grup referensi Keluarga Media

Organisasi

(8)

13

yang lama. Anggota-anggota kelompok itu terikat oleh kesetiaan

yang kuat, dan biasanya mereka menghabiskan waktu bersama,

melakukan kegiatan bersama, dan merasa mereka saling mengenal

satu sama lain dengan baik. Keluarga merupakan kelompok primer

yang paling penting dalam masyarakat, karena keluarga berperan

dalam proses sosialisai awal, yang membentuk sikap, perilaku,

indentitas sosial, dan memberi kenyamanan serta rasa aman.

Sedangkan kelompok sekunder merupakan kelompok sosial yang

bersifat besar dan tidak pribadi, berdasarkan atas kesukaan dan

keinginan yang sama dan hubungannya seringkali hanya

berlangsung singkat. Jadi dalam hal ini dapat dibedakan bahwa

kelompok sekunder lebih berorientasi pada tujuan, sedangkan

kelompok primer berorientasi pada pribadi.

b) Kelompok formal versus kelompok informal

Kelompok formal terdiri dari anggota-anggota kelompok yang

berinteraksi menurut struktur yang baku, dalam kelompok formal

ada pembagian kekuasaan dan wewenang,dan tujuan kelompok

yang sangat spesifik. Sedangkan kelompok informal terbentuk

karena anggotanya mempunyai tujuan, pengalaman, kesukaan, dan

kegiatan yang sama.

c) Kelompok besar versus kelompok kecil

Kelompok sosial yang besar akan memberlakukan aturan yang

harus diikuti untuk menjaga kestabilan kelompok itu. Dalam

kelompok besar interaksi antar anggotanya tidak seerat kelompok

kecil, dimana dapat dikatan kelompok kecil mengenal anggotanya

satu sama lain lebih baik dibanding anggota kelompok yang lebih

(9)

14

d) Kelmpok yang mensyaratkan keanggotaan versus kelompok

simbolik

Kelompok harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk menjadi

anggota dalam kelompok pertama, sedangkan kelompok simbolis

tidak mensyaratkan seseorang untuk menjadi anggota.

selanjutnya adalah kelompok yang penad dalam pemasaran (Prasetijo dan

Ihalauw 2003:168), yaitu sebagai berikut :

a) Keluarga dan Sanak keluarga

Keluarga dan sanak keluarga, terutama dalam budaya yang cenderung

kolektif sangat menentukan perilaku, pilihan produk dan aktivitas

pembelian, dari keluargalah seseorang belajar dan bersosialisasi

dengan orang lain.

a) Teman

Dalam berteman biasanya orang memilki komitmen yang sama-sama

diemngerti oleh orang-orang dalam sekelompok teman tersebut.

komitmen tersebut biasanya terjadi karena kesamaan dalam beberapa

halseperti, minat, tujuan, kebutuhan dan lain sebagainya.

b) Kelompok Sosial Formal

Kelompok ini biasanya terjadi karena terciptanya struktur kerja di

dunia kerja atau organisasi lain.

c) Kelompok Belanja

Kelompok ini biasanya dapat dilihat dipusat perbelanjaan. Contohnya

sekelompok remaja atau ibu-ibu yang masuk kesebuah toko, mereka

memilih secara detail, mencoba dengan cermat produk yang mereka

suka. Sedangkan jika diantara mereka dating ke toko sendirian mereka

akan cenderung langsung menuju atau membeli barang yang disukai

tanpa berkeliling untuk membandingkan dengan barang lain.

d) Kelompok kegiatan konsumen

Kelompok kegiatan konsumen merupaka kekuatan kritis untuk

(10)

15

keluhan konsumen atau akibat buruk yang menimpa konsumen setelah

mengkonsumsi produk tersebut.

e) Kelompok kerja

Kelompok kerja juga menentukan pilihan produk. Itulah sebabnya

Nescafe membuat setting iklannya ditempat kerja, dimana orang yang

tidak mengkonsumsi Nescafe menjadi korban cemooh dari para rekan

sekerjanya.

C. Promosi Penjualan

1. Pengertian promosi

Promosi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat umum

secara luas. Adapun pengertian promosi menurut William J Stanton yang

dikutip oleh Saladin ( 2006 : 171 ), yaitu : “Promotion is the element in an organization’s marketing mix that serves to inform, persuade, and remind

the market of the organization and or its products”. Artinya : “Promosi

adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang

didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan”. Sedangkan Promosi menurut Saladin (2003;171) promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan

pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli

yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi

membeli dan tetap mengingat produk tersebut.

Tujuan dari adanya promosi itu sendiri sangatlah beragam. Menurut

Kotler & Armstrong (2008:205) penjual bisa menggunakan promosi

pelanggan untuk mendorong pembelian pelanggan jangka pendek atau

meningkatkan hubungan pelanggan jangka panjang. Tujuan promosi

dagang antara lain mendorong pengecer menjual barang baru dan

menyediakan lebih banyak persediaan, membeli lebih awal, atau

mengiklankan produk perusahaan dan memberikan ruang rak yang lebih

(11)

16

mendapatkan lebih banyak dukungan tenaga penjualan bagi produk lama

atau baru, atau mendorong wiraniaga mendapatkan pelanggan baru.

Promosi penjualan biasanya digunakan bersama iklan, penjualan personal,

atau sarana bauran promosi lainnya.

Sedangkan Menurut Alma (2002:145) dalam bukunya manajemen

pemasaran dan pemasaran jasa mengatakan bahwa tujuan promosi

penjualan adalah sebagai berikut:

a. Menarik perhatian para pembeli baru.

b. Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen atau pelanggan

lama.

c. Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama.

d. Menghindarkan konsumen dari peralihan ke merek lain.

e. Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas.

f. Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka

memperluas market share jangka panjang.

2. Sarana Promosi Penjualan

a. Alat-alat Promosi Konsumen

Alat promosi konsumen (consumer promotion tools) merupakan sarana

promosi penjualan yang digunakan untuk mendorong pembelian

pelanggan jangka pendek atau meningkatkan hubungan jangka panjang

pelanggan. Berikut ini adalah alat-alat promosi konsumen menurut

Kotler & Armstrong (2008:206):

a) Sample adalah penawaran untuk mencoba produk. Pemberian sampel

adalah cara paling efektif tetapi paling mahal, untuk

memperkenalkan produk baru atau menciptakan kegairahan baru

bagi produk yang sudah ada.

b) Kupon (coupons) adalah sertifikat yang memberi pembeli

penghematan ketika mereka membeli produk yang telah ditentukan.

c) Pengembalian uang tunai (rabat) adalah tawaran untuk

mengembalikan uang atas harga penjualan produk kepada konsumen

(12)

17

d) Harga khusus (price packs) adalah potongan harga yang ditandai

oleh produsen secara langsung pada label atau kemasan. Ada yang

berupa kemasan yang dijual dengan potongan harga (a reduced price

packs), misalnya dua buah untuk harga satu. Ada pula berupa sebuah

kemasan gabungan (a banded packs), yaitu dua produk yang

berhubungan digabungkan bersama, misalnya sikat gigi digabungkan

dengan pasta gigi.

e) Premi adalah barang yang ditawarkan gratis atau dengan harga

murah sebagai sebuah insentif bagi pembelian sebuah produk.

f) Barang khusus iklan (advertising specialties) adalah barang yang

berguna yang dicetaki nama pemasang iklan, diberikan sebagai

hadiah kepada konsumen.

g) Penghargaan dukungan adalah penghargaan tunai atau penghargaan

lain yang diberikan kepada pengguna rutin produk atau jasa

perusahaan tertentu.

h) Kontes, undian berhadiah dan permainan adalah kegiatn-kegiatan

promosi yang memberikan konsumen kesempatan untuk

memenangkan sesuatu seperti uang tunai, perjalanan, atau barang

lain dengan mengandalkan nasib baik atau usaha tambahan.

b. Alat Promosi Dagang

Alat promosi dagang merupakan alat promosi penjualan yang

digunakan untuk menjual pembujuk perantara agar menjual sebuah

merk, memberikan ruang rak, mempromosikan merk tersebut dalam

iklan, dan menawarkan merk kepada konsumen. Ruang rak begitu

terbatas saat ini sehingga produsen seringkali harus menawarkan

pengurangan harga, tunjangan, jaminan pembelian kembali, atau barang

gratis kepada pengecer dan pedagang grosir agar produk mereka bisa

terpajang dirak, dan setelah berada disana produsen harus

(13)

18 c. Alat Promosi bisnis

Alat promosi bisnis merupakan alat promosi penjualan yang diguanakan

untuk menghasilkan arahan bisnis, mendorong pembelian, menghargai

pelanggan, dan memotivasi wiraniaga.

D. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Bayu Rizkyanandadengan judul “Analisis

Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, Dan Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Di Kota Malang” menggunakan analisis regresi linear berganda, menunjukkan bahwa secara

simultan variabel motivasi konsumen (X1), persepsi kualitas (X2), dan sikap

konsumen (X3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pembelian (Y) dengan signifikansi 0,000 dengan koefisien determinasi

sebesar 0,727 (72,7%). Sedangkan secara parsial, variabel motivasi

konsumen, persepsi kualitas, dan sikap konsumen menunjukkan adanya

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel yang

berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian yaitu variabel persepsi

kualitas (X2).

E. Kerangka Berfikir

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel dependen diberi notasi

Y dan dua variabel independen diberi notasi X1 dan X2.

Gambar 2.2. Kerangka Berfikir X1

X2

(14)

19 Keterangan :

X1 = lingkungan sosial

X2 = Promosi penjualan

Y = Keputusan pembelian

= Hubungan asosiatif

F. Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Hipotesis 1 :

1. Hipotesis kerja

Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan sosial dengan

keptusan konsumen dalam pembelian sepeda motor matic di desa

Karanggondang dukuh Ploso Kabupaten Jepara

2. Hipotesis statistik

a. Ho : ρX1.y = 0

b. Hi : ρX1.y > 0

Hipotesis 2

1. Hipotesis kerja

Terdapat hubungan yang signifikan antara promosi penjualan dengan

keptusan konsumen dalam pembelian sepeda motor matic di desa

Karanggondang dukuh Ploso Kabupaten Jepara

2. Hipotesis statistik

a. Ho : ρX2.y = 0

Gambar

Gambar 2.1. Aliran Pengaruh Dalam Lingkungan Sosial (Peter & Olson;2000:7)
Gambar 2.2. Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan remunerasi dosen di perguruan Tinggi Universitas Lampung merupakan kebijakan yang didasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 129/KMK.05/2009 tentang

[r]

Inovasi tersebut antara lain peningkatan pelayanan kepada nasabah, misalnya dengan menambah fasilitas baru seperti kartu debit, yaitu kartu yang digunakan nasabah untuk

sasaran pemasaran produk jasa bank yang dapat diharapkan menjadi nasabah bank bersangkutan..  Analisis SWOT , yaitu analisis untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang

Berdasarkan hasil regresi linier berganda dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Karakteristik Wirausaha (X 1) .dan Sikap Wirausaha (X 2

Penulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisa secara yuridis mengenai pelaksanaan pengikatan jaminan deposito berjangka sebagai jaminan fasilitas kreditdan untuk

sumber energi yang berbeda seperti jagung dan/atau pollard dapat mempengaruhi.. kondisi fisiologis kelinci karena perbedaan proses fermentasi atau

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan pemberian sumber energi pakan berupa jagung, pollard atau campuran jagung dan pollard menghasilkan