• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pertanian memiliki peran yang sangat strategis dalam menopang perekonomian suatu negara. Indonesia merupakan negara agraris dengan mayoritas penduduknya bekerja dibidang pertanian. Bidang pertanian turut menyumbang devisa negara, yaitu dengan adanya perdagangan yang terjadi dengan negara lain.

Padi di Indonesia masih merupakan tanaman pangan utama yang dikonsumsi tidak kurang dari 200 juta penduduk. Jika konsumsi beras rata-rata 130,5 kg/kapita/th maka total kebutuhan beras 26,1 juta ton/th. Bila rendemennya 70% maka kebutuhan padi Indonesia per tahun adalah 37,3 juta ton padi kering giling. Luas lahan yang diperlukan untuk menghasilkan kebutuhan padi tersebut minimal 8 juta ha jika prouktivitas rata-rata per hektar 4,5 ton. Dengan demikian, kebutuhan benih padi per tahun 200 ribu ton jika kebutuhan benih padi per hektar 25 kg.

Dalam konteks agronomi, benih dituntut untuk bermutu tinggi sebab benih harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimum dengan sarana teknologi yang maju. Sering petani mengalami kerugiaan yang tidak sedikit, baik biaya, maupun waktu yang berharga akibat penggunaan benih yang bermutu jelek, walaupun pertumbuhan dan produksi tanaman sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim dan cara bercocok tanam tetapi tidak boleh diabaikan pentingnya pemilihan kualitas benih yang dipergunakan (Sutopo, 1988).

(2)

Tujuan utama dari sertifikasi benih adalah untuk melindungi keaslian varietas dan kemurnian genetik agar varietas yang telah dihasilkan pemulia sampai ke tangan petani dengan sifat-sifat unggul seperti tertulis pada deskripsinya. Sampai tahun 1980-an, sertifikasi benih masih dianggap sebagai alat pengendalian mutu yang efektif dan efisien, namun anggapan tersebut kini telah berubah. Keharusan pengujian terhadap setiap lot benih yang diproduksi memerlukan biaya tinggi, sehingga kini disadari sebagai hal yang dapat menghambat peningkatan efisiensi produksi dan daya saing benih (Otto, 1985).

Benih merupakan hal yang paling menentukan dalam kegiatan usahatani para petani, setiap usahatani apapun yang dilakukan petani memerlukan benih sebagai suatu dasar dari melakukan usahatani. Tidak terkecuali usahatani padi sawah, benih yang baik akan menghasilkan produktifitas yang baik pula sehingga pendapatan usahatani petani pun tinggi. Pendapatan petani padi sawah yang tinggi akan meningkatkan taraf hidup dari petani tersebut.

Benih bermutu adalah benih yang baik dan bermutu tinggi serta menjamin pertanaman bagus dan hasil panen tinggi. Saat ini, benih bermutu dicerminkan oleh keseragaman biji, daya tahan tubuh, dan tingkat kemurnian yang tinggi.

Pemerintah telah mengupayakan benih yang bermutu bersertifikat untuk memenuhi kebutuhan benih para petani. Pemerintah mengupayakan benih bersertifikat yang telah lebih dari 35 tahun menyediakan benih bermutu dan bersertifikat untuk memenuhi kebutuhan usahatani petani padi sawah dan menghasilkan produktifitas yang tinggi.

(3)

pemerintah dikarenakan pada saat petani membutuhkan benih untuk usahatani mereka stock benih yang berasal dari pemerintah tidak ada atau sudah habis.

Selain karena tidak adanya stok pada saat dibutuhkan, harga yang masih tergolong tinggi juga menjadi kendala petani dalam mendapatkan benih yang berkualitas untuk usahatani mereka. Sehingga, petani lebih memilih benih dari penangkaran swadaya yang menjual benih lebih murah dari benih yang disediakan pemerintah.

Kecamatan Pantai Cermin merupakan salah satu dari beberapa kecamatan di kabupaten Serdang Bedagai yang memiliki rata – rata produktifitas yang tinggi namun tidak semua petani di daerah penelitian menggunakan benih yang berasal dari pemerintah sesuai dengan data yang ada di bawah berikut.

(4)

Perbaungan 12 616 69 897 55,40

Pegajahan 3 310 18 368 55,49

Pantai Cermin 7 709 42 458 55,08

Serdang Bedagai 68 355 369 190 54,01

2011 63 584 328 344 51,64

2010 73 534 364 876 49,62

Sumber : BPS Serdang Bedagai 2013

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa dari 17 kecamatan di Serdang Bedagai kecamatan Pantai Cermin menduduki peringkat ke tiga dalam jumlah rata – rata produksi setelah kecamatan Perbaungan dan Pegajahan yaitu sebanyak 55,08 kg/ha.

Dari Tabel 1 juga dapat dilihat luas panen dari kecamatan pantai cermin adalah seluas 7.709 ha dan berada pada peringkat ketiga juga dalam hal luas panen padi sawah di kabupaten Serdang Bedagai.

Tingginya produktifitas padi sawah petani di kecamatan Pantai Cermin tidak terlepas dari penggunaan benih yang baik dan bermutu tinggi. Namun kenyataannya, petani di kecamatan Pantai Cermin tidak semua menggunakan benih bersertifikat dari pemerintah, sebagian petani juga menggunakan benih non bersertifikat yang berasal dari penangkaran swadaya di kecamatan Pantai Cermin.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Desa Naga Kisar, Kec. Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, sekitar kurang lebih 30% petani masih menggunakan benih padi yang tidak bersertifikat.

1.2.Identifikasi Masalah

(5)

1. Apakah ada perbedaan produksi usahatani padi sawah yang menggunakan benih padi bersertifikat dengan benih padi non bersertifikat?

2. Apakah ada perbedaan pendapatan, penerimaan, dan biaya usahatani padi sawah yang menggunakan benih padi bersertifikat dengan benih padi non bersertifikat?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian diarahkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut:

1 Untuk menganalisis komparasi produksi usahatani padi sawah yang menggunakan benih padi bersertifikat dengan benih padi non bersertifikat.

2 Untuk menganalisis komparasi pendapatan, penerimaan, dan biaya pendapatan usahatani padi sawah yang menggunakan benih padi bersertifikat dengan benih padi non bersertifikat.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Sebagai bahan informasi bagi petani dalam memilih benih yang baik untuk usaha tani padi sawah mereka.

2) Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan penangkaran benih padi sawah di.

Gambar

Tabel 1. Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Padi Sawah menurut  Kecamatan Tahun 2012

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kelompok Kerja III Unit Layanan Pengadaan di lingkungan Kantor Pusat Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan memenuhi persyaratan memiliki Surat Ijin Usaha

yaitu menentukan format tata letak instrumen dan urutan pertanyaan atau pernyataan. Format instrumen harus

Contoh kata kerja yang dapat digunakan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran tersaji dalam lampiran 1.  Rumusan indikator dapat

Perkembangbiakan perkici pelangi secara ex-situ dapat dilakukan di dalam laboratorium penangkaran melalui cara mengawinkan satu jantan dengan satu betina, ataupun

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini

Prancis bersama Inggris mempelopori peningkatan kerjasama militer untuk meningkatkan CSFP untuk semakin terorganisir dengan kemampuan yang lebih mapan