BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Profil UKM
UKM tempe ini sudah terkenal akan rasanya oleh masyarakat di sekitarnya. Proses produksi tempe pada awalnya sering terjadi kegagalan dalam pencucian dan peragian. Pembuatan tempe ini dipelajari dari secara turun-temurun dari keluarganya. Usaha ini dimulai sebagai usaha rumahan dengan produksi yang dihasilkan tempe sejak bulan Februari 2016 yang beralamat di Jalan Cinta Rakyat No. 15, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Tempe ini bebas dari bahan pengawet, sehingga tempe ini hanya tahan selama 1 sampai dengan 2 hari atau apabila diletakkan pada mesin pendingin atau yang dikenal dengan nama lemari es akan bertahan 3 hingga 4 hari dan kemudian akan berlendir. Oleh karena itu, usaha tempe ini setiap hari memproduksi tempe yang baru dan dipasarkan.
Gambar 2.1. Foto Hasil Produksi Tempe
2.2. Profil UKM
Adapun profil UKM pembuatan tempe tersebut adalah sebagai berikut: 1. Nama Pemilik : Sutrisno
2. Nama UKM : Tempe
3. Status Usaha : Indusri Rumah Tangga (Perorangan)
4. Nama Produk : Tempe
5. Alamat Rumah : Jl. Cinta Rakyat no. 15, Deli Serdang, Sumatera Utara
6. Alamat Usaha : Jl. Cinta Rakyat no. 15, Deli Serdang, Sumatera Utara
7. Kegiatan Usaha dimulai : Februari 2001
9. Nama penanggung jawab usaha : Sutrisno
10. Pemakaian Tenaga Kerja : 2 orang
2.3. Data Produksi dan Penjualan
2.3.1. Proses Produksi
Adapun proses produksi pembuatan tempe tersebut adalah sebagai berikut: 1. Dibersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian
dicuci hingga bersih.
2. Direndam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air dingin biasa.
3. Dilepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian dicuci atau dibilas dengan menggunakan air bersih.
4. Dikukus/direbus biji kedelai tersebut sampai empuk.
5. Setelah biji kedelai terasa empuk, dituangkan biji-biji tersebut pada meja yang telah dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas/kipas angin sambil diaduk-aduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat.
6. Diangkat biji-biji kedelai ke ember yang telah dibersihkan.
7. Ditaburkan ragi tempe yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk supaya merata.
9. Dimasukkan kedelai yang telah diberi ragi ke dalam pembungkusnya sesuai dengan selera.
10. Ditunggu hingga satu atau dua hari agar proses fermentasi dari kacang kedelai menjadi tempe sempurna.
9
Simbol Keterangan Jumlah
Operasi
Difermentasikan dan didiamkan
10'
I-3
Diratakan Dipotong dan
diukur sesuai ukuran
Diambil air bersih dan ditakar sebanyak 90 liter
Disortir kacang kedelai yang sesuai
Dituang air sebanyak sebanyak 90 liter bersama kacang 60 kg
Diaduk air dan kacang menggunakan tangan
Dipotong sesuai ukuran 5'
1' 10'
Plastik Ragi Air Kacang Kedelai
10'
300'
Dicampur Kacang kedelai, air, dan ragi
Dibungkus menggunakan plastik
O-3
Ditakar sebanyak 200 gram
I-1 O-2I-2 O-1 10' Diaduk sampai merata
Inspeksi Operasi
2 11''
IO-2 IO-1
10'
15'
Gambar 2.2. Operation Process Chart Pembuatan Tempe
S-2 S-3
S-4
I-1
Ragi Air Kacang Kedelai
Diukur dan dipotong sesusai ukuran
Ditakar sebanyak200 gram
Dibawa ketempat pembungkusan
Diangkut dari tempat penyimpanan dengan kereta dorong ke Tempat pencucian
Dicampur air sebanyak 90 liter
Diaduk dengan tangan
Diangkut dengan kereta dorong ke tempat perebusan
Direbus dengan menggunakan tungku bakar
Dikupas kulit kacang kedelai menggunakan tangan dan ayakan
Dicampurkan dengan ragi
Disimpan dalam gudang penyimpanan
Disimpan dalam gudang penyimpanan
Disimpan dalam
gudang penyimpanan Disimpan dalam gudang penyimpanan
Disimpan dalam gudang penyimpanan
3'
1' 3'
20'
Simbol Keterangan Jumlah Waktu
Operasi
Penyimpanan 5
-Transportasi 5
T-2 Dibawa ke tempat
pencucian
Dibawa ke tempat pencampuran
5 m
T-5 10 m IO-1
2.3.2. Kapasitas Produk dan Harga Satuan
Tempe : Rp. 3.500,- Kapasitas Per bulan : 90 karung
2.4. Bahan Baku
Adapun bahan baku dalam pembuatan tempe tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bahan Baku: kacang kedelai dan ragi
2. Bahan Tambahan (Pendukung Bahan Baku): air, daun pisang dan plastik.
2.5. Data Pemasaran
Sistem pemasaran tempe yaitu dengan menjual produk kepada kedai-kedai di sekitar, keluarga, teman, dan terutama didistribusi ke pasar-pasar di kota Medan.
2.6. Alat-alat yang Digunakan