• Tidak ada hasil yang ditemukan

Islam Sebagai Pedoman Hidup

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Islam Sebagai Pedoman Hidup"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ISLAM SEBAGAI PEDOMAN HIDUP ISLAM SEBAGAI PEDOMAN HIDUP

Islam memberi

Islam memberikan kan konsepkonsepsi si yang lengkap dan yang lengkap dan sempusempurna tentang rna tentang selurseluruh uh aspek kehidupanaspek kehidupan 9minhajul hayah) dengan konsepsi yang benar.

9minhajul hayah) dengan konsepsi yang benar. 1. Keyakinan ( al-i’tiqodi)

1. Keyakinan ( al-i’tiqodi)

QS Al Baqoroh ayat 255

QS Al Baqoroh ayat 255 “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekalyang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di

apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allahmereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.” yakni keyakinan tentang

memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.” yakni keyakinan tentang Tuhan, nama danTuhan, nama dan sifa

sifatnyatnya; ; kekukekuasaaasaan n wewwewenanenang g dan dan hak-hhak-hakNyakNya; a; pengpengawasawasan-Nyaan-Nya, , pembpembalasalasan-Nya di an-Nya di dunidunia a dan dan didi akhirat; tentang nabi dan Rasul; atentang alam ghaib, malaikat, jin, iblis, setan, kehidupan sesudah mati; akhirat; tentang nabi dan Rasul; atentang alam ghaib, malaikat, jin, iblis, setan, kehidupan sesudah mati; alam barzah; kebangkitan; hisab, surga, neraka dan hal-halghaib lainnya. semua dijelaskan tuntas dalam alam barzah; kebangkitan; hisab, surga, neraka dan hal-halghaib lainnya. semua dijelaskan tuntas dalam aqidah Islamiyah

aqidah Islamiyah 2. Akhlak (al-akhlaqi) 2. Akhlak (al-akhlaqi) QS Al A’raaf ayat 96

QS Al A’raaf ayat 96 “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari

melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu,mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami

Maka kami siksiksa sa mermereka eka disdisebabebabkan kan perbperbuatauatannya”nnya”. . dan QS dan QS Ar Ra’d Ar Ra’d ayat 28ayat 28“(yaitu) orang-orang“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. Yakni sikap moral manusia terhadap dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. Yakni sikap moral manusia terhadap Allah, dirinya, sesama manusia dan alam semesta. Aqidah islamiyah akan membentuk  Allah, dirinya, sesama manusia dan alam semesta. Aqidah islamiyah akan membentuk  kesadaran untuk sealu berbuat yang terbaik dan menghindari yang buruk”.

kesadaran untuk sealu berbuat yang terbaik dan menghindari yang buruk”.

3. Tingkah laku (as-suluki) 3. Tingkah laku (as-suluki) QS

QS SurSurat at Al Al BaBaqorqoroh oh ayayat at 13138 8 “Sh“Shibgibghahah h AlAllalah*)h*). . dan dan sisiapapakaakah h yanyang g lelebih bih babaik ik  shibghahnya dari pada Allah? dan Hanya kepada-Nya-lah kami menyembah”.*) Shibghah shibghahnya dari pada Allah? dan Hanya kepada-Nya-lah kami menyembah”.*) Shibghah artinya celupan. Shibghah Allah: celupan Allah yang berarti iman kepada Allah yang tidak  artinya celupan. Shibghah Allah: celupan Allah yang berarti iman kepada Allah yang tidak  disertai dengan kemusyrikan. Yakni tindakan psikomotorik yang bersumber dari aqidah disertai dengan kemusyrikan. Yakni tindakan psikomotorik yang bersumber dari aqidah dan akhlak-Nya. Sistem Islam mengarahkan agar budaya perilaku manusia menjadi mulia dan akhlak-Nya. Sistem Islam mengarahkan agar budaya perilaku manusia menjadi mulia dan terhormat.

dan terhormat.

4. Perasaan (asy-syu’uri) 4. Perasaan (asy-syu’uri)

QS Ar Ruum ayat 30 “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; QS Ar Ruum ayat 30 “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada  peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak   peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak  mengetahui” fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai mengetahui” fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal naluri beragama yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan. itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.

(2)

QS Asy Syu’araa’Surat 26 ayat 192 – 195 yaitu “192. Dan Sesungguhnya Al Quran Ini  benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta Alam, 193. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),194. Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, 195. Dengan bahasa Arab yang jelas.” Yakni perilaku jiwa dalam merespon segala sesuatu. Perasaan sangat dipengaruhi oleh aqidah dan akhlak. Islam secara sempurna menyentuh aspek ini sehingga melahirkan generasi yang lembut, sensitif, tegas dan welas asih sesuai konteks yang melatarbelakangi. 5. Pendidikan (at-tarbawi)

QS Al Baqoroh surat ke 2 ayat 151 “ Sebagaimana (Kami Telah menyempurnakan nikmat kami kepadamu) kami Telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui”. QS Ali ‘Imran surat ke 3 ayat 164. “Sungguh Allah Telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” QS surat Al Jumu’ah ayat 2. “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata:” Islam sebagai pedoman hisup harus dipahami dengan baik dan diwariskan pemahamannya kepada generasi  penerus agar mereka tidak sesat, prosestersebut hany berhasil melalui pendidikan yang Islami.

6. Sosial (Al-ijtima’i)

Surat An Nur surat ke 24 ayat 2-10 yaitu “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. 3. Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan  perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin[1028] 4. Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik[1029] (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, Maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. dan mereka Itulah orang-orang yang fasik. 5. Kecuali orang-orang yang  bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 6. Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, Sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. 7. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa la’nat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta[1030]. 8. Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk  orang-orang yang dusta. 9. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar. 10. Dan Andaikata tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya atas dirimu dan (andaikata) Allah bukan Penerima Taubat lagi Maha Bijaksana, (niscaya kamu akan mengalami kesulitan-kesulitan).”

[1028] maksud ayat Ini ialah: tidak pantas orang yang beriman kawin dengan yang berzina, demikian pula sebaliknya.

(3)

[1029] yang dimaksud wanita-wanita yang baik disini adalah wanita-wanita yang suci, akil balig dan muslimah.

[1030] maksud ayat 6 dan 7: orang yang menuduh Istrinya berbuat zina dengan tidak mengajukan empat orang saksi, haruslah bersumpah dengan nama Allah empat kali, bahwa dia adalah benar dalam tuduhannya itu. Kemudian dia bersumpah sekali lagi bahwa dia akan kena laknat Allah jika dia berdusta. Masalah Ini dalam fiqih dikenal dengan Li’an.

Interaksi sosial manusia tidak lepas dari sentuhan Islam. Islam mengatur sedemikian sehingga tercipta hubungan sosial yang harmonis, penuh kasih sayang dan bebas dari permusuhan.

7. Politik (as-siyasi)

  Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut  apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang Telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang. sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap  pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada  Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang Telah kamu perselisihkan itu.” (Al-Maidah:48) Sebagai khalifah Allah di buim, kita tidak akan lepas dari masalah politik, baik sebagai subyek maupun obyek. Dengan Islam Allah mengatur bagaimana seharusnya politik dan berpolitikitu.

Tarbiyah siyasiah yang bermakna pendidikan atau pembinaan politik adalah sangat urgent dipahami oleh setiap muslim. Karena pemahaman politik yang sejatinya, tidak sama dengan pemahaman selama ini dalam ilmu politik secara umum, yaitu berpolitik yang hanya dimaksudkan untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan. Akan tetapi kita   berpartisipasi dalam politik untuk menegakkan nilai-nilai kebenaran ilahiah dan

memperjuangkan kepentingan masyarakat. Berkuasa untuk melayani umat, dan memimpin untuk memperbaiki sistem yang tidak berpihak kepada nilai-nilai kebaikan dan kebenaran. Oleh karenanya, seluruh aktivitas yang berkaitan dengan gerakan berpartai dan berpolitik, disebut dengan “Jihad Siyasi” (Perjuangan Politik). Dalam bahasa Imam Hasan Al-Banna,   perjuangan ini dikatagorikan dalam marhalah “rukun amal” yang disebut “Ishlahul   Hukumah” (Perbaikan Pemerintahan).

Keberhasilan dan kesuksesan berpolitik atau jihad siyasi harus berimpact kepada dimensi kehidupan yang lain. Harus berimpact kepada dunia pendidikan dan dakwah. Yang   berujung kepada pencerdasan anak bangsa dan pencetakan generasi rabbani. Harus  berimpact kepada dunia ekonomi dan sosial budaya. Yang berakhir kepada pemeliharaan

aset-aset negara dan pendayagunaan kepada masyarakat yang lebih luas. Begitu juga mampu memelihara identitas atau jati diri bangsa yang bertumpu pada pondasi spirituil dalam aspek sosial budaya.

(4)

Seruan dan anjuran kepada umat Islam untuk kembali ke barak atau ke dunia dakwah saja dengan pemahaman yang sempit, karena alasan bahwa dunia politik adalah dunia “rawan dan beranjau”, dunia yang sarat dengan kebohongan, ketidak jujuran, khianat, gunjing-menggunjing, halal menjadi haram, haram menjadi halal, atau menyetujui demokrasi yang merupakan produk Barat, adalah sebuah seruan kemunduran dalam berdakwah. Bukankah seruan ini seperti orang yang mengatakan dulu: “Islam Yes, Politik No”. Sebuah adigium yang dulu merupakan musuh bersama umat Islam dan da’i yang mengajak kembali manusia kepada Islam secara kaffah atau komprehensif.

Dan bila ada sebagian kader yang tergelincir dan terjerumus dalam permainan sistem yang destruktif negatif, maka tugas umat, organisasi massa Islam atau organisasi politik Islam untuk menyiapkan sarana dan prasarana agar setiap yang terjun ke dunia politik tetap istiqamah dalam menjalankan amanah yang dibebankan kepadanya dan tetap menjaga integritas diri.

Baina Ad-Dakwah Was Siyasah

Apakah ada pertentangan antara dakwah dan siyasah atau politik?. Jawaban pertanyaan ini akan menyelesaikan kerisauan dan kegamangan kita dalam melakukan kerja-kerja dakwah selanjutnya yang bersinggungan dengan dunia politik dan langkah meraih kemenangan “Jihad Siyasi” dalam perhelatan pemilihan wakil-wakil rakyat dan pemimpin negeri ini. Ayat di atas dan pengertian Islam yang didefinisikan oleh Imam Hasan Al-Banna di bawah ini adalah dalil yang menunjukkan tentang titik temunya amal da’awi dan amal siyasi dalam bingkai keislaman. Jadi tidak ada samasekali pertentangan antara dunia Dakwah dengan dunia Politik. Coba kita renungkan pernyataan Beliau dalam “Risalatut Ta’lim”: “Islam adalah nidzam (aturan) komprehensif yang memuat seluruh dimensi kehidupan. Ia adalah daulah dan tanah air atau pemerintahan dan ummat, ia adalah akhlak dan kekuatan atau rahmat dan keadilan. Ia adalah tsaqafah (wawasan) dan qanun (perundang-undangan) atau keilmuan dan peradilan, ia adalah materi dan kesejahteraan atau profesi dan kekayaan. Ia adalah jihad dan dakwah atau militer dan fikrah,  sebagaimana ia adalah aqidah yang benar dan ibadah yang shahih ( benar).”

Dakwah yang bertujuan menyeru manusia untuk kembali kepada nilai-nilai Islam secara komprehensif bisa dilakukan oleh kader di manapun ia berada dan apapun profesinya. Apakah ia seorang ekonom, pengusaha, pendidik, teknokrat, birokrat, petani, buruh,  politikus (aleg) dan eksekutif (menetri) bahkan seorang presiden sekalipun. Jadi dakwah  bukan suatu yang antagonis dengan dunia politik, akan tetapi dunia politik merupakan

salah satu lahan dakwah 8. Ekonomi (al-istishadi)

Untuk menunaikan tugas-tugas dan agar bisa bertahan hidup, manusia melakukan kegiatan ekonomi. Islam mengatur agar kegiatan ekonomi itu bukan untuk memenuhi kesengangan sesaat , namun menyiapkan kebahagiaan sejati di dunia dan di akhirat nanti.

(5)

9. Militer (al-’askari)

  Manusia perlu menyiapkan kekuatan untuk memperoleh dan mempertahankan eksistensinya

10 Peradilan (al-jina-i)

 Manusia diberi hak membuat aplikasi hukum dan perundang-undangan, baik perdata maupun pidana

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintahan masyarakat di Boyolali pada masa kolonial sebelumnya dikuasai secara penuh oleh kerajaan akan tetapi dengan banyaknya kericuhan yang terjadi di dalam kerajaan

Sebaliknya hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian di Amerika yang menunjukkan bahwa karyawan dengan pendapatan tinggi melaporkan lebih tidak bahagia saat bekerja dan

Dengan menggunakan bioreaktor, pada umur kultur 10 minggu, total volume embryo yang tumbuh menjadi 300% dengan jumlah embryo sebesar 146 atau rerata setiap gram kalus embrionik

Pada hari ini, Rabu tanggal 4 Februari 20L5, saya yang dengan Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor 2.2.39lUN}2lKPl2OL5 tanggal 2 Februari 20t5, dosen yang

Bila keterampilan gerak lokomotor tidak dimiliki sedini mungkin, dapat mengakibatkan masalah dikemudian hari pada kemampuan gerak lokomotor (kemampuan gerak individu

Hal tersebut terbukti bahwa banyak dari orang tua belum punya banyak pengalaman dalam melakukan praktik pencegahan cedera pada anak karena merupakan pengalaman pertama

brangkasan kedelai (berkualitas tinggi) dengan yang berkualitas rendah (jerami) diharapkan dapat diperoleh tingkat sinkronisasi yang lebih baik, yang pada