• Tidak ada hasil yang ditemukan

45 TAHUN BERARSITEKTUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "45 TAHUN BERARSITEKTUR"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BERARSITEKTUR

Oleh

Putu Rumawan Salain

Dosen Arsitektur

Fakultas Teknik-Universitas Udayana

“DARI CITA MENJADI CITRA”

(2)
(3)
(4)

Pengantar Karya

I

de penulisan Buku Karya ini yang berjudul 45 Tahun Belajar Arsitektur “Dari

Cita Menjadi Citra” diawali ketika sedang menyusun buku sebagai tanda sahabat

seiring yang akan purna bhakti. Ke-dua dorongan kian menguat ketika ada

permintaan dari Architect Under Big Tree (AUB) yang meminta pengalaman saya

dalam hal merancang. Ke-tiga terbersit juga ide untuk menjawab kegalauan tentang

peran selaku dosen arsitektur mendatang yang ikut menopang pencitraan jurusannya.

Semoga berbagai aturan pemerintah yang kian mengekang “kebebasan“ seorang dosen

berkarya ditinjau ulang. Ke-empat diniatkan buku karya ini untuk memperingati 45

tahun berproses dalam khasanah arsitektur dan hari jadi yang ke-65. Ke-lima adalah

bahwa era transparan dan kompetensi sangat membutuhkan bukti.

Bukti yang tercecer disatukan dalam buku ini adalah menjawab semua tantangan diatas

dengan segala keterbatasannya. Ke depan diperlukan arsitek yang mampu mendesain

melalui program yang baik, mencerna lingkungan dan alam semesta dengan benar, serta

tidak ketinggalan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menuliskan sesuatu untuk menjadi untaian informasi tidaklah mudah, terlebih-lebih

yang berkaitan dengan diri sendiri. Profesi Arsitek memberikan ruang bagi publik

untuk menilai karyanya, sekecil apapun. Oleh karenanya seorang arsitek dituntut untuk

mampu menceritakan karyanya melalui gambar, tulisan, dan berbicara. Sungguh sulit

untuk memiliki ketiga-tiganya. Sebagai seorang dosen wajib kiranya mempelajari dan

mempraktikannya. Dengan segala kerendahan hati buku karya ini berupaya untuk

merangkai ucapan, tulisan dan gambar sesuai dengan ruang dan waktunya. Semoga

bermanfaat.

Batubulan, 25 Desember 2017

(5)

Kata Sambutan

Dekan Fakultas Teknik Universitas Udayana

Om Swastyastu,

Puja Pangastuti dan Angayubagya kita panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karuniaNya buku 45 Tahun Berarsitektur “Dari Cita menjadi Citra” oleh Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, MSi ini bisa diterbitkan tepat pada 45 tahun kiprah beliau di bidang kearsitekturan maupun di bidang pendidikan. Buku ini memuat perjalanan karir beliau dari sejak mahasiswa hingga saat ini. Banyak hal telah diper-buat khusus bidang kearsitekturan yaitu dari karya yang terkecil hingga karya monumental serta memberi warna pada pendidikan dasar dan menengah Kota Denpasar karena peran beliau sebagai Ketua Dewan Pendidikan Kota Denpasar, dan tentu telah memberi warna pula pada pendidikan Arsitektur di FT. Unud. Buku ini wajib untuk dibaca untuk menambah wawasan, rujukan dan sebagai sumber inpirasi khususnya bagi generasi muda untuk berkarya di bidangn-ya masing-masing baik di kampus, di organisasi, di masbidangn-yarakat dan lain sebagainbidangn-ya.

Atas nama pribadi dan seluruh Civitas Akademika Fakultas Teknik Unud, kami haturkan apre-siasi yang tinggi kepada beliau atas diterbitkannya buku ini yang mana lahir dari tengah kesi-bukan beliau. Apresiasi yang tinggi pula kepada beliau karena telah dan sedang mengabdikan dirinya dengan sepenuh jiwa dan raganya di Fakultas yang kita cintai ini. .

Akhir kata sekali lagi mudah-mudahan buku ini bisa menginspirasi pembaca dan menjadi ref-erensi bagi akademisi, praktisi dan pembaca lainnya.

 

Terima Kasih  

Om Shanti Shanti Shanti Om  

Denpasar, 10 Oktober 2017 Dekan Fakultas Teknik Universitas Udayana       Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT.,PhD

(6)

Kata Sambutan

KETUA IAI BALI

Om Swastyastu,

Seraya memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut baik atas penerbitan buku yang berjudul “45 Tahun Berasitektur Dari Cita Menjadi Citra”. Nama besar Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain., M.Si., IAI, sudah tak asing lagi di kalangan arsitek dan akademisi di Bali bahkan di Indonesia. Ketokohan dan keilmuannya sangat disegani dan juga memiliki pandangan yang luas dibidangnya. Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain., M.Si., IAI adalah seorang Arsitek dan akademisi yang disegani di Bali yang berkarir sebagai Praktisi dan Akademisi serta Guru Besar Universitas Udayana Bali.

Buku biografi ini menceritakan kisah perjalanan hidup, aktivitas dan kepemimpinan Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain., M.Si., IAI yang telah berkarya selama 45 tahun. Bukan hanya se-kedar menceritakan perjalanan hidup dan berkarya sebagai arsitek dan akademisi, namun juga memberikan motivasi generasi muda bahwa Bali memiliki tokoh arsitek dan akademisi yang disegani di Indonesia.

Sebuah kutipan dari Harvey Mackay

“A mediocre person tells. A good person explains. A superior person demonstrates. A great person in-spires others to see for themselves.”

“Orang biasa hanya bicara. Orang yang baik akan menjelaskan. Orang yang lebih tinggi akan menunjukkan.

Orang hebat akan menginspirasi orang lain untuk melihat diri mereka sendiri.”

Teruslah Berkarya dan bekerja membangun bangsa ini Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain., M.Si., IAI.

Akhirnya, saya berharap bahwa keberadaan buku ini tidak sebatas memperkaya khasanah pen-getahuan kita, namun juga dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi generasi muda penerus profesi arsitek dan akademisi. Semoga buku ini dapat menambah wahana perpustakaan yang ada dan dapat dijadikan informasi serta tauladan bagi kita untuk terus berkarya.

 Denpasar, 24 November 2017 I Kadek Pranajaya, ST., MT., IAI., AA Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Bali

(7)

Kata Sambutan

ketua INKINDO BALI

Dengan tidak henti-hentinya kita mengaturkan puja pengastuti dan angayu bagia kehadapan Ida Hyang Widhi Waca atas asung kerta waranugrahaNYA sehingga kita semua selalu ada da-lam keadaan sehat walafiat dan berbahagia.

Dan bersama ini pula ijinkan saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Prof.Dr.Ir.Putu Rumawan Salain, M.Si, IAI atas upaya, kegigihan dan keterpanggilan beliau di bidang pendidikan hingga sampai terbitnya hasil karya tulis dengan judul “ Buku 45

Tahun Berarsitektur Dari Cita Menjadi Citra”.

Kiprah Bapak Prof.Dr.Ir. Putu Rumawan Salain, M.Si, IAI selama ini di bidang organisasi dan keprofesian sudah tidak diragukan lagi serta sudah sangat lama berkiprah di berbagai bidang organisasi salah satunya sebagai pengurus dan anggota aktif selama ± 27 Tahun di asosiasi Ika-tan KonsulIka-tan Nasional Indonesia (INKINDO) Bali mulai tahun 1990 dan s/d saat ini masih mengabdikan diri sebagai salah satu anggota pengurus Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) Inkindo Bali yang bertugas mengawal pelaksanaan kode etik dan tata laku keprofesian anggota INKINDO Bali yang berjumlah 153 anggota. Tentu hal ini menjadi kebahagiaan dan kebang-gaan kami bahwa di usianya yang sudah melewati setengah abad lebih masih tetap eksis menulis dan berkarya demi generasi penerus di bidang arsitektur khususnya arsitektur Bali termasuk menulis di media buletin Suara Inkindo Bali.

Harapan kami kedepannya, dengan terbitnya buku ini dapat menjadi referensi dan semangat berkarya buat generasi muda yang menggeluti profesi sebagai arsitek untuk tetap dapat mem-pertahankan nilai-nilai budaya dan kearifaan arsitektur lokal Bali yang sudah dikenal di se-antero nusantara bahkan dunia. Ibarat pepatah tidak ada kata menyerah dan berhenti dalam

berkarya, terutama dalam mengembangkan karya Arsitektur Tradisional Bali dan hal ini ada

pada diri Bapak Prof.Dr.Ir.Putu Rumawan Salain,M.Si, IAI dan semoga dengan hasil karya beliau ini dapat menjadi momentum kebangkitan karya Arsitektur Bali dalam kancah Dunia. Selamat berkarya atas pengabdian dalam bidang Arsitektur semoga tetap menjadi yang terbaik dalam mengisi pembangunan Bangsa dan Negara Indonesia.

Demikian pengantar dan apresiasi kami semoga Bapak Prof.Dr.Ir.Putu Rumawan Salain, M.Si, IAI tetap selalu diberi kesehatan dan semangat dalam melahirkan karya-karya Arsitektur yang berorientasi kepada nilai kearifan lokal Bali.

Sekian dan terima kasih

Denpasar, 23 Oktober 2017

KETUA DPP INKINDO Bali,

KETUT GUPTA

(8)

Kata Sambutan

PROF. ANTARIKSA

Pertama saya mengucapkan selamat kepada Prof. Putu Rumawan Salain atas terbitnya buku “45 Tahun Berasitektur Dari Cita Menjadi Citra” yang dituliskan dalam sebuah perjalanan ke-hidupan dimulai sejak beliau mahasiswa hingga sampai saat ini. Perjalanan panjang ini merupa-kan gambaran apa yang telah beliau lakumerupa-kan melalui proses yang panjang dengan kompetensi yang tinggi. Perjalanan dan peran inilah telah dibuktikan dengan hasil karya-karyanya, baik se-bagai akademisi, praktisi maupun nara sumber dari berse-bagai pertemuan ilmiah. Contoh-contoh nyata dan mendalam kemudian diperkaya dengan penuh kreasi kemudian diwujudkan dalam bentukan karya arsitektur dan telah dipersembahkan pada lingkungan alamnya.

Buku ini disusun dengan tahapan yang sangat menarik dalam penyajian yang menggambarkan sebuah proses perjalanan sebagai bagian dari kehidupan berkarya sampai saat ini. Bahasa dan gambar-gambar yang diungkapkan dengan sangat jelas memudahkan pembaca untuk mengerti apa yang beliau susun dan tuliskan dalam perjalanan hidupnya.Hal tersebut didasarkan pada se-buah keinginan untuk menampilkan sese-buah karya sebagai bentuk kemampuannya dalam berak-tifitas selama ini. Dengan sebuah kepercayaan hal ini menjadikan beliau dapat meningkatkan kualitasnya dalam menuangkan hasil-hasil karyanya.

Dengan segala pengharapan dan keterbukaan diharapkan buku ini dapat memberikan manfaat dan contoh bagi pembaca dalam membaca prestasi sebuah perjalanan dari karir hidup seseo-rang. Bukan hanya dapat menjadi sumber pengetahuan, tetapi juga sumber kearifan dan kete-ladanan, bahkan sumber inspirasi yang mampu menggugah semangat untuk meraih sukses di masa depan. Akhir kata, saya berharap buku ini dapat memberikan pencerahan bagi semua pi-hak agar menjadi manusia yang bermartabat, kreatif, dan tentu saja mandiri. Kepada Prof. Putu Rumawan Salain sebagai akademisi dan praktisi untuk tidak akan pernah kehilangan kreativi-tasnya dalam mengembangkan diri. Semoga keteladanan beliau menjadi contoh bagi kita semua dan selalu mendapat rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menjalankan hari-harinya.  

Malang, 6 November 2017

(9)

Kata Sambutan

Prof. Josef Prijotomo

Dalam tahun 1960-an, jangan berharap menyaksikan buku dan majalah arsitektur yang melimpah. Di Surabaya saja, hanya terkadang saja ada buku atau majalah arsitektur yang dipa-jang untuk dijual. Apa itu artinya, bagi mahasiswa arsitektur? Itu berarti bahwa sumber infor-masi tentang arsitektur teramat sangat terbatas, dan kalau ada harganya pasti tidak terjangkau. Apa yang bisa dan harus dilakukan oleh mahasiswa agar informasi yang dipunyai tidak men-galami kekurangan atau tidak ketinggalan jaman?

Dari demikian banyak kiat untuk mendapat informasi, salah satunya adalah mengusahakan agar buku atau majalah tidak segera terbeli, dan itu berarti bahan buku atau majalah itu dapat berlama-lama di toko buku. Bagaimana itu menjadi mungkin? Tidak susah, karena setiap hari mahasiswa akan ke toko buku itu untuk membaca beberapa halaman. Seusai membaca, dia tidak mengembalikan buku di tempat semula melainkan di tempat lain yang tergolong sebagai tempat buku yang kurang laris dibeli.

Hari berikutnya, dilakukan pula kegiatan yang sama, tetapi lagi-lagi dipindah ke tempat yang lain. Demikianlah, bisa saja dalam dua minggu sebuah buku berhasil ‘dikunyah’ dengan men-galami pindah tempat sebanyak tigabelas kali. Tentu ada yang bertanya, mengapa tak difoto-copy, mengapa tak difoto dengan hp? Mau difotodifoto-copy, jelas tidak mungkin. Pertama karena buku belum dibeli dan karena itu belum mungkin difotocopy. Kedua, biaya fotocopy untuk setiap halaman masih tergolong mahal sekali untuk kantong mahasiswa. Kemudian, mengapa tidak difoto pakai hp? Di tahun 1960-an itu, jangankan hp, internet juga belum ada, memotret juga tidak mungkin karena harga kamera yang tidak terjangkau.

Itulah sepenggal kecil keadaan yang memperlihatkan bagaimana pengetahuan arsitektur harus diperoleh dengan cara-cara yang ‘tidak wajar’, tetapi hanya dengan berbagai ke-‘tidak-wajar’an itu saja pengetahuan di luar kuliah dan tugas-tugas dapat diperoleh.

Dunia arsitektur dan berarsitektur konon mengandalkan keluasan dan kedalaman pengetahuan dan pengalaman. Di tahun 1960-an pengetahuan yang ada di luar Indonesia sudah melimpah, tetapi tidak demikian halnya dengan Indonesia. Tidaklah mengherankan bila para mahasiswa dan bekas mahasiswanya menjadi orang-orang yang menjadikan pengalaman sebagai andalan untuk mendapat pengetahuan. Jadi, tidak jarang yang namanya Jam Gadang saja benar-be-nar tidak diketahui ada atau tidak ada, dan kalau ada di tempat mana dia berada. Foto dari

(10)

jam gadang memang sudah ada, tetapi untuk mendapat foto itu harus dengan bersusah payah. Begitulah, pengetahuan dan pengalaman harus dicari dan ditemukan. Perjalanan ke berbagai tempat, mendengarkan siaran radio luar negeri (dan ini berarti bahwa radionya tergolong radio mahal), menonton film luar negeri (dan itu berarti menyaksikan arsitektur yang di luar negeri), membangun sahabat pena (dan mendapat foto arsitektur dari luar negeri), bahkan ke pasar loak untuk membeli buku loakan dan majalah lama, itu semua jalan yang dilakukan demi peng-kayaan pengetahuan dan pengalaman.

Pengalaman dengan arsitektur dalam 1960-1970an juga tidak kalah menariknya. Betapa tidak, semenjak masih mahasiswa sudah melakukan praktek yang berkaitan dengan bangunan dalam arti yang luas, bukan hanya gedung saja. Pengalaman membuat pagar hingga membuat kamar tambahan, menjadi pemasok bahan bangunan hingga menjadi pengangkut bahan bangunan, atau menggarap perbaikan gedung, semua itu sudah dilakukan semenjak masih mahasiswa. Karena itu, tidak mengherankan bila waktu belajar tidak kurang dari enam tahun (sistim pen-didikan masih menerapkan lima tahun masa studi S1)

Karena itu pula saat sudah lulus sudah memiliki pengalaman sebagai kontraktor atau subkon-traktor. Sudah barang tentu, pengalaman lapangan ini menjadi semakin mantap dengan adanya matakuliah kerja praktek. Ada perguruan tinggi yang menerapkan tiga kerja praktek yakni ker-ja praktek kontraktror, kerker-ja praktek pengawasan dan kerker-ja praktek arsitek. Pengalaman kerker-ja praktek ini sekaligus menjadi jembatan yang strategis untuk memilih tempat kerja setelah lulus, yakni menjadi staff dari biro kontraktor, pengawas dan biro arsitek tempat melakukan kerja praktek.

Apakah semua yang disampaikan di depan membuat arsitek dari generasi 1960-1970an adalah arsitek yang serba tahu dan serba bisa, tidak juga. Harus diakui bahwa tingkat pengetahuan tidak menunjuk pada arsitek yang serba tahu; justru sebaliknya, kurang banyak pengetahuan, kurang banyak tahu. Tidak mengherankan bila generasi arsitek ini tidak banyak yang mencapai predikat master, apalagi yang mencapai doktor. Dalam hal pengalaman, rupanya sudah tidak diragukan lagi pengalaman yang dipunyai. Pengalaman pelaksana, pengawas maupun arsitek tidak perlu diragukan lagi. Pengalaman berkunjung ke tempat-tempat yang tergolong karya mengagumkan, baik dalam negeri maupun luar negeri juga dipunyai oleh para arsitek generasi ini.

Dan, di antara sedikit arsitek yang berhasil mencapai tingkat pengetahuan doktor, dan bahkan mencapai guru besar adalah Putu Rumawan Salain. Meskipun saat ini komputer dan internet sudah menjadi bagian dari keseharian para arsitek, tetapi keakraban dari para arsitek generasi ini tidak sehebat mahasiswa arsitektur generasi milenial. Ini tidak berarti bahwa generasi 1960-1970an tidak akrab dengan komputer dan internet, mereka lebih melihat internet bagaikan buku dan komputer bagaikan mesin gambar. Lagi-lagi, di sini Putu Rumawan Salain adalah salah satunya.

Selamat membaca !

Surabaya, 15 November 2017 Prof. Josef Prijotomo

(11)

Kata Sambutan

popo danes

Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, M.Si adalah sebuah nama yang familiar dalam keseharian saya dikarenakan kami terkoneksi dalam beberapa frame kegiatan maupun pertemanan. Bli Putu, begitu saya memanggil beliau, sebagai guru saya saat menempuh studi Arsitektur di Universitas Udayana, sebagai kerabat melalui hubungan – hubungan personal yang terjalin erat dalam kekerabatan di Bali dan juga sebagai rekan saya dalam berbagai organisasi dan kegiatan profesional lainnya.

Kedekatan hubungan kami menumbuhkan rasa nyaman untuk saling mensupport ke-giatan masing – masing dan bertukar pikiran selama keke-giatan yang kami lakukan ber-sama. Perbedaan usia yang cukup jauh pun tidak menghalangi kami memiliki tingkat kenyamanan yang sangat baik untuk menyandang status sebagai sahabat.

Keistimewaan Bli Putu bagi saya adalah beliau merupakan sosok lintas generasi dan memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam berbagai aktifitas. Sebagai seorang dosen, arsi-tek profesional, pengamat perkotaan, pendidikan dan aktif dalam berbagai organisasi, mulai dari organisasi keprofesian hingga organisasi otomotif. Tentunya bagi kita yang mengenal beliau akan sangat berterima kasih atas kontribusinya di berbagai bidang tersebut dan mendoakan agar Bli Putu senantiasa diberkati dengan kesehatan dan menjalani hari – hari yang indah bersama keluarganya.

Denpasar, 5 Desember 2017 Popo Danes

(12)

Kata Sambutan

Walikota denpasar

Om Swastyastu,

Atas limpahan berkat dan berkah Nya, saya mengucapkan selamat kepada saudara Prof.Dr.Ir. Putu Rumawan Salain. M.Si., IAI yang berkat kepeloporannya dan kegigihannya membagi waktu telah berhasil menerbitkan sebuah karya berupa buku yang diberi judul : 45 Tahun Be-rarsitektur “Dari Cita Menjadi Citra”.

Buku Karya ini menjadi kian menarik tatkala menampilkan perjalanan yang dilaluinya sejak mahasiswa di tahun 1972 hingga tahun 2017. Tampaknya buku ini dirancang sebagai suatu pertanggung jawaban bahwa penulis sejak mahasiswa hingga kini selaku dosen di Jurusan Ar-sitektur, Fakultas Teknik Universitas Udayana selain melaksanakan profesi arAr-sitektur, aktif di berbagai organisasi, namun tetap eksis di ranah akademis. Citra akademiknya memberi aura pada kiprah dan jalan karirnya.

Selama 18 tahun mendampingi saya baik selaku Wakil Walikota sampai dengan Walikota, penulis selaku Ketua Kelompok Akhli Pembangunan Pemerintah Kota Denpasar, telah turut serta mewarnai pembangunan kota Denpasar, khususnya akhir-akhir ini yang mengedepankan konsep Smart Heritage City sebagai aplikasi Smart City dengan Heritage City yang tertuang dalam Padmaksara sebagai Program Pembangunan Kota Denpasar Tahun 2015-2020.

Apresiasi setinggi-tingginya disampaikan atas karyanya, mengingat sangat minimnya buku karya putra daerah yang memuat Karya Arsitektur yang terbilang langka ini. Semoga kepelopo-rannya akan segera diikuti oleh arsitek-arsitek lainnya dalam mendokumentasikan dan mengin-formasikan karyanya. Semoga langkah kreatif ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi komuni-tas di Perguruan Tinggi saja, akan tetapi dapat berguna bagi masyarakat luas.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

Denpasar 5 Desember 2017 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra

(13)

PENGANTAR KARYA ...3

KATA SAMBUTAN ...6

DAFTAR ISI ...14

2. RENUNGAN ...18

3. LAHIR DAN TUMBUH DI DENPASAR ...19

4. JENJANG PENDIDIKAN ...20

5. RIWAYAT KEPANGKATAN, JABATAN, & PENGALAMAN KERJA ...30

5.1. Riwayat Kepangkatan ...30

5.2. Riwayat Jabatan ...30

5.3. Pengalaman Kerja ...31

6. AKADEMISI ...32

6.1 Saat Memberi Kuliah ...34

6.2 Rumus Bentuk Dalam Berarsitektur ...38

6.3 Perubahan ...39

6.4 Model Perkembangan ...40

6.5 Perkembangan Arsitektur di Bali dari Pra Hingga Post Modern ...40

6.6 Perkembangan Arsiktektur Dalam Pemikiran Filsafat ...41

6.7 Cara Kerja Ilmuwan Menghadapi Perubahan ...41

6.8 Fenomena Pembangunan Dan Dampaknya Pada Arsitektur ...42

6.9 Arsitektur Dalam Ragam Dimensi ...43

6.10 Sebagai Narasumber ...48

6.11 Interaktif Di Berbagai Media Penyiaran ...53

6.12 Peduli Pendidikan ...54

6.13 Jumpa Tokoh Lokal Dan Nasional ...68

6.14 Jumpa Tokoh Internasional ...85

6.15. Penelitian/Penulisan/Publikasi ...88

6.16 Sebagai Moderator, Narasumber & Juri ...94

7. PENGABDIAN...99

7.1 Bale Kulkul Pura Paibon Pasek Salain, Tojan Klungkung...100

7.2 Rehabilitasi Wantilan Pura Dalem Purwa Banjar Kawan Bangli ...101

7.3 Pura Dalem Penunggekan, Banjar Blungbang Bangli ...102 7.4 Bale Pesamuan Kerama Adat Banjar Kawan

(14)

Bangli ...106

8. PRAKTISI : ...108

8.1. Testimoni ...111

8.2. Arsitek- Perencana ...115

01 Rumah Tinggal Suwiwa ...116

02 Rumah Tinggal Nassar Balbed ...118

03 Rumah Tinggal Ali Balbed...120

04 Rumah Tinggal Muhammad “Jimbo” ...122

05 Rumah Sultan ...123

06 Rumah Tinggal Sugianto “Bupati Tabanan” ...124

07 Rumah Tinggal Said Harris ...125

08 Rumah Tinggal Masputra ...126

09 Rumah Tinggal Sregig - Klungkung ...128

10 Dana House ...130

11 Salain House ...132

12 Rumah Tinggal Daedang, Kububangli ...134

13 Rumah Tinggal Mayor Laut Ketut Aryana & Dr. L. P Rusmini ...136

14 Freddy House ...138

15 Kantor Balai Arkeologi ...140

16 Gedung DPRD Tabanan ...142

17 Kantor Aqua Di Mambal ...144

18 Kantor Pertanian Tanaman Pangan Bali ...145

19 Rumah Sakit Graha Asih ...146

20 Rencana Pembangunan Rsud Kabupaten Bangli ...148

21 Asrama Mahasiswa Unud Jimbaran ...150

22 Rusunawa “Asrama Unud” ...152

23 Pesraman UNHI Denpasar ...154

24 LPD-Balai Desa-Tk “Mix Used” Karang Kemanisan, Legian ...155

25 Student Centre Universitas Udayana ...156

26 Pasar Kidul Bangli ...157

27 Pasar Kayuambua Bangli ...158

28 Pasar Sanglah ...159

29 Terminal Dan Pertokoan Di Bangli ...160

30 Masterplan & DED Universitas Ngurah Rai Di Denpasar ...161

31 Review Master Plan Politeknik Negeri Bali ...162

32 Masterplan Kampus Universitas Udayana ...163

33 Gedung Pameran ISI Bali ...164

34 Proposal Garden Light ...166

35 Proposal Gelanggang Remaja Udayana ...168

36 Dormitory Foreign Student ...170

37 Monument Adipura Baubau-2015 ...171

8.3. Arsitek - Pengawas ...172

01 Pengawasan Proyek Asrama Mahasiswa Undiksha ...174

02 Fasad Sun Heritage Kuta ...175

03 Manajemen Konstruksi Dream Hill ...176

8.4. Arsitek - Pelaksana ...179

01 Pertokoan Diponegoro ...180

01 Suyasa House, Banjar Tegal Denpasar ...181

01 Rumah Tinggal “Tutde House” ...182

8.5. Arsitek – Tata Ruang & Kota ...185

01 Strategic Structural Plan For Kuta 2000-2002 ..186

02 RDTR Kecamatan Kuta Utara, Kuta, Selatan Kabupaten Badung ...189

02 Pedestrian Subway Jalan Diponegoro ...190

03 Penataan Jalan Nias ...192

8.6. Arsitek - Konservasi ...193

01 Cultural Heritage Concervation 1999 ...194

02 “Pura Mengening Tampaksiring” Perencana & Pengawas ...195

03 Penataan/Pelestarian Kawasan Inti Sejarah Kota Singaraja ...196

04 Rencana Aksi Kota Pusaka Kota Denpasar 2013...198

05 Penelusuran Sejarah Kota Denpasar ...200

06 Konservasi Arsitektur Tradisional Bali, Perspektif Budaya Unggul ...201

07 Denpasar Smart Heritage City ...202

08 Pengawasan & Membantu Perencanaan Taman Sukasada - Karangasem ...204

09 World Congress Of The OWHC 14 Gyeongju .206 9. PENUNJANG ...166

9.1. Pengalaman Organisasi ...210

9.2. Penghargaan & Penjurian...218

10. PERJALANAN & KELUARGA ...223

(15)

Penutup

Dengan mengucap syukur diiringi puja dan puji kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Washa, buku berjudul 45 Tahun Berarsi-tektur “Dari Cita Menjadi Citra” dapat diselesaikan dengan segala keterbatasannya. Belum banyak yang diperbuat dan di-bahas dalam buku ini. Konsepnya adalah menampilkan berag-am kegiatan yang telah dihasilkan. Tidak semua dokumen kerja terlindungi oleh waktu dan tidak semuanya dari yang ditemui menjadi materi buku ini.

Kehadiran buku ini dimaknai sebagai tanda memperingati hari lahir yang ke 65 pada 25 Desember 2017 ini. Tanpa terasa di-usia yang ke 65 ini 45 tahun diantaranya dilalui melalui kuliah dan mengajar di jurusan arsitektur serta melaksanakan prak-tik arsitektur. Dengan lain kata, waktu selama 45 tahun adalah sejak mulai, berproses, hingga kini bergelut dengan persoalan Arsitektur.

Buku ini juga diniatkan sebagai sebuah pertanggung jawaban, bukti kinerja ataupun juga portofolio bagi dunia kerja. Artinya sorang dosen arsitek tidak hanya berteori di depan kelas, tapi mampu berpraktek, bahkan sangat mungkin pemikirannya di luar ranah arsitektur.

Belajar di Arsitektur memberikan manfaat tentang logika, sys-tem, dan perspektif dari pelbagai persoalan yang berhubungan antara manusia-ruang-waktu. Ketiganya dibingkai dengan dua hal mendasar yaitu kepercayaan dan kesempatan. Dua-duanya sangat berbeda, namun dapat saja saling berhubungan. Ke dua hal tersebut sepertinya sangat berlaku di dunia swasta namun sangat berbeda dengan pemerintah.

Arsitektur adalah dunia jasa yang penuh dengan persaingan dan tantangan, ditangan para arsiteklah harapan ditorehkan menjadi salah satu unggulan ekonomi kreatif atau ekonomi ke-budayaan. Kuatnya modal budaya di Bali diharapkan mampu bersinergi dengan Arsitektur Tradisi yang telah membahana. Beruntung pada saat menimba pengetahuan Arsitektur di Fakultas Teknik Universitas Udayana, ketemu teman-teman kuliah yang baik, difasilitasi oleh dosen-dosen hebat dari ITB, UGM, dan ITS, menjadikan alumnusnya diperhitungakan di tingkat Nasional sampai dengan Asia. Terima kasih yang se-besar-besarnya disampaikan pada kedua orang tua, istri, anak-anak, menantu, cucu, keluarga besar Salain, seluruh staff CV Cipta dan PT Cipta Paduraksa, almamater, para pengajar, han-dai taulan, dan para arsitek yang telah menginspirasi dan mem-proses tanpa kenal lelah dan pamrih.

Dari lubuk hati yang paling dalam disampaikan maaf, jika ada hal-hal yang kurang berkenan dalam sajian buku ini. Saran dan kritik kearah perbaikan sangat diharapkan untuk kelengkapan dan peningkatan informasi yang termuat dalam karya ini.

Batubulan, 25 Desember 2017 Penyusun, Putu Rumawan Salain.

(16)

angan-angan menjadi wujud.

Kebudayaan menuntun kita memberi

makna pada bentuk.

Arsitek meramunya dengan

aneka fungsi, bentuk, dan makna.

Ruang dan waktu

sebagai jembatan angan-angan

dengan kenyataan

PT. CIPTA PADURAKSA

Jalan Beliton No. 3 Denpasar, Bali (0361) 231192 puturumawan@gmail.com

45 TAHUN BERARSITEKTUR

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan nilai ekonomis pada satu unit keyboard bekas setelah melalui keseluruhan proses yang dilakukan dari pembongkaran keyboard, pencacahan dan pelelehan

a) Faktor pendorong masyarakat desa Batursari dalam menentukan pilihannya di dalam Pilkades tahun 2013 bukan hanya visi dan misi dari calon kepala desa semata

Penelitian diatas yang dilakukan oleh para peneliti diatas hanya saja berbeda pembahasan dengan penelitian ini, yaitu lebih berfokus pada faktor bagaimana orang

Penelitian ini bertujuan melakukan karakterisasi aktivitas bakteri denitrifikasi yang berasal dari kolam ikan air tawar di Provinsi Riau dan Jambi dalam mereduksi

Pimpinan manajerial dan klinis menetapkan indikator kunci untuk menilai setiap Sasaran Keselamatan Pasien.. Penilaian Sasaran Keselamatan Pasien

Smartphone merupakan sebuah perangkat mobile yang menyediakan fitur-fitur canggih seperti dapat menerima dan mengirim e-mail, digunakan untuk ber-internet, membaca e-book,

263/Pdt/2011/PT.SMG, Majelis Hakim Dalam Pokok Perkaranya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima dan yang menjadi dasar pertimbangan Majelis Hakim

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa saat proses penbelajaran berlangsung tercipta profesionalisme guru sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran