PENETAPAN PRIORITAS KEGIATAN
PMKP
Dr.
dr Luwiharsih, MSc
pemilihan indikator-luwi 28
JABATAN SEKARANG :
Ka Bidang Diklat KARS
Ka Kompartemen Mutu PERSI 2015 – 2018
PENDIDIKAN
• SI Fakultas Kedokteran Unair
• SII Pasca Sarjana UI, Manajemen Rumah Sakit
JABATAN SEKARANG :
Ka Bidang Diklat KARS
Ka Kompartemen Mutu PERSI 2015 – 2018
PENDIDIKAN
• SI Fakultas Kedokteran Unair
• SII Pasca Sarjana UI, Manajemen Rumah Sakit
pemilihan indikator-luwi 28
PENGALAMAN KERJA
o
Surveior & Pembimbing Akreditasi RS
(1995 – sekarang )
o
Direktur RSK Sitanala Tangerang ( 2007 –
2010 )
o
Ka Sub Dit RS Pendidikan ( 2005 – 2007 )
o
Ka Sub Dit RS Swasta ( 2001 – 2005 )
o
Ka Sub Dit Akreditasi RS (1995 – 2001)
PENGALAMAN KERJA
o
Surveior & Pembimbing Akreditasi RS
(1995 – sekarang )
o
Direktur RSK Sitanala Tangerang ( 2007 –
2010 )
o
Ka Sub Dit RS Pendidikan ( 2005 – 2007 )
o
Ka Sub Dit RS Swasta ( 2001 – 2005 )
o
Ka Sub Dit Akreditasi RS (1995 – 2001)
pemilihan indikator-luwi 28
PENINGKATAN MUTU DALAM
STANDAR AKREDITASI VERSI
2012
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
UNIT KERJA TKP 5.5 UNIT KERJA TKP 5.5 PRIORITA S PMKP 1.2; 2.1; 3.1; 3.2; 3.3 PRIORITA S PMKP 1.2; 2.1; 3.1; 3.2; 3.3
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN
Standar PMKP.1.2
Pimpinan menetapkan proses yang dijadikan prioritas untuk dilakukan evaluasi dan kegiatan PMKP yang harus dilaksanakan.
Elemen Penilaian PMKP.1.2.
1. Pimpinan menetapkan prioritas rumah sakit dalam kegiatan evaluasi
2. Pimpinan menetapkan prioritas rumah sakit dalam kegiatan peningkatan dan keselamatan pasien
3. Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien di tetapkan sebagai salah satu prioritas
KARS
Tanggung jawab utama dari pimpinan adalah menetapkan priotitas
Tanggung jawab utama dari pimpinan adalah menetapkan priotitas
PImpinan fokus pada penilaian mutu dan kegiatan peningkatan rumah sakit
PImpinan fokus pada penilaian mutu dan kegiatan peningkatan rumah sakit
Pimpinan memberikan prioritas pada proses-proses utama yang kritikal, risiko tinggi, cenderung
bermasalah yang langsung terkait dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan.
Pimpinan memberikan prioritas pada proses-proses utama yang kritikal, risiko tinggi, cenderung
bermasalah yang langsung terkait dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan.
Pimpinan memasukkan Sasaran Keselamatan Pasien (lihat juga Kelompok III Sasaran Keselamatan Pasien).
Pimpinan memasukkan Sasaran Keselamatan Pasien (lihat juga Kelompok III Sasaran Keselamatan Pasien).
Pimpinan menggunakan data dan informasi yang
tersedia untik melakukan identifikasi area prioritas.
Pimpinan menggunakan data dan informasi yang tersedia untik melakukan identifikasi area prioritas.
PMKP 1.2
MAKSUD DAN TUJUAN
luwi 5 juni 2015 8
PROGRAM
PMKP
PROGRAM
PMKP
PRIORITAS KEGIATAN YG DI EVALUASI PRIORITAS KEGIATAN YG DI EVALUASI - KEGIATAN PMKP - PENERAPAN SKP - KEGIATAN PMKP - PENERAPAN SKPRANCANGAN PROSES KLINIS DAN MANAJERIAL
Standar PMKP.2.1.
Pedoman praktek klinis dan clinical pathway dan atau protokol klinis digunakan sebagai pedoman dalam memberikan asuhan klinis
Elemen Penilaian PMKP.2.1.
1. Setiap tahun pimpinan menentukan paling sedikit lima area prioritas dengan fokus penggunaan pedoman klinis, clinical pathways dan/atau protokol klinis
2. RS dlm melaksanakan pedoman praktek klinis, clinical pathways
dan/atau protokol klinis melaksanakan proses a) sp h) dalam Maksud dan Tujuan
3. RS melaksanakan pedoman klinis dan clinical pathways atau protokol klinis di setiap area prioritas yang ditetapkan
4. Pimpinan klinis dapat menunjukkan bagaimana penggunaan pedoman klinis, clinical pathways dan atau protokol klinis telah mengurangi adanya variasi dari proses dan hasil (outcomes)
PEMILIHAN INDIKATOR DAN
PENGUMPULAN DATA
• Standar PMKP.3.
Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci
dalam struktur rumah sakit, proses-proses, dan hasil
(outcome) untuk diterapkan di seluruh rumah sakit dalam rangka peningkatan mutu dan rencana
keselamatan pasien.
• Standar PMKP.3.1
Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci
untuk masing-masing struktur, proses dan hasil
(outcome) setiap upaya klinis.
• Standar PMKP.3.2.
Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci
untuk masing-masing struktur, proses-proses dan hasil manajerial.
• Standar PMKP.3.3.
Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci
untuk masing-masing sasaran keselamatan pasien (lihat Kelompok III)
PEMILIHAN INDIKATOR DAN PENGUMPULAN DATA
Standar PMKP.3.1
Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci untuk masing-masing struktur, proses dan hasil (outcome) setiap upaya klinis.
Elemen Penilaian PMKP.3.1.
1. Pimpinan klinis menetapkan indikator kunci untuk setiap area klinis (pelayanan) yang disebut di 1) sampai 11) di Maksud dan Tujuan.
2. Paling sedikit 5 dari 11 indikator klinis harus dipilih (Sesuai dng internatioanl library)
3. Pimpinan RS memperhatikan muatan ”ilmu” (science) dan ‘bukti’ (evidence) untuk mendukung setiap indikator yang dipilih.
4. Penilaian mencakup struktur, proses dan hasil (outcome)
5. Cakupan, metodologi dan frekuensi ditetapkan untuk setiap indikator
6. Data penilaian klinis dikumpulkan dan digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap efektivitas dari peningkatan
PEMILIHAN INDIKATOR DAN
PENGUMPULAN DATA
Standar PMKP.3.2.
Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci untuk masing-masing struktur, proses-proses dan hasil manajerial.
Elemen Penilaian PMKP.3.2.
1. Pimpinan manajemen menetapkan indikator kunci untuk setiap area manajerial yang diuraikan di a) sampai i) dari Maksud dan Tujuan.
2. Pimpinan menggunakan landasan ”ilmu” dan ”bukti” (evidence) untuk mendukung masing-masing indicator yang dipilih
3. Penilaian meliputi struktur, proses dan hasil (outcome)
4. Cakupan, metodologi dan frekuensi ditetapkan untuk setiap penilaian
5. Data penilaian manajerial dikumpulkan dan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas dari peningkatan
PEMILIHAN INDIKATOR DAN PENGUMPULAN DATA
Standar PMKP.3.3.
Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci untuk masing-masing sasaran keselamatan pasien (lihat Kelompok III)
Elemen Penilaian PMKP. 3.3.
1. Pimpinan manajerial dan klinis menetapkan indikator kunci untuk menilai setiap Sasaran Keselamatan Pasien. 2. Penilaian Sasaran Keselamatan Pasien termasuk area-area
yang ditetapkan di Sasaran Keselamatan Pasien I sampai VI
3. Data penilaian digunakan untuk menilai efektivitas dari peningkatan luwi 1 sept 2014 13
MENCAPAI DAN MEMPERTAHANKAN PENINGKATAN
Standar PMKP.9.
Peningkatan mutu dan keselamatan pasien tercapai dan dipertahankan.
Elemen Penilaian PMKP. 9.
1. Rumah sakit membuat rencana dan melaksanakan peningkatan mutu dan keselamatan pasien Program
PMKP
2. Rumah sakit menggunakan proses yang konsisten untuk melakukan identifikasi area prioritas untuk perbaikan sebagaimana yang ditetapkan pimpinan
3. Rumah sakit mendokumentasikan perbaikan yang dicapai dan mempertahankannya. Laporan PMKP
PENETAPAN PRIORITAS DALAM BAB
PMKP
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
PMK P 1.2
• Prioritas proses keg yg di evaluasi • Keg PMKP di area Prioritas
• Penerapan SKP di area prioritas
PMK P 2.1
• Lima area prioritas penggunaan PPK &
CP
PMK P 3.1
• Indikator kunci/proritas di 11 area
klinik
• 5 Indikator International Library
prioritas
PMK P 3.2
• Indikator kunci/prioritas di 9 area
manajemen PMK P 3.3 • Indikator kunci/prioritas di SKP KONSIS TEN PMKP 9 EP 2
BAGAIMANA MENETAPKAN
PRIORITAS KEGIATAN
PROGRAM PMKP ?
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
PRIORITAS
?
Priori
proses-proses utama yang kritikal, risiko tinggi, cenderung bermasalah yang langsung terkait
dengan mutu asuhan dan keamanan
lingkungan.
tas pada proses-proses utama yang kritikal,
risiko tinggi,
cenderung bermasalah yang langsung terkait dengan mutu asuhan dan keamanan
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Unggulan RS Prioritas di evaluasi meningkat Mutu
Program/ kegiatan PMKP di area prioritas Program/ kegiatan PMKP di area prioritas Penetapan : - PPK & CP pd yan unggulan
- IAK, IAM, ISKP
utk yan unggulan
- RR IKP
Penetapan :
- PPK & CP pd yan
unggulan
- IAK, IAM, ISKP
utk yan unggulan
DASAR PERTIMBANGAN
PENETAPAN PRIORITAS
• Dalam menetapkan prioritas ada beberapa
pertimbangan yang harus diperhatikan, yakni: 1. Besarnya masalah yang terjadi
2. Pertimbangan biaya
3. Persepsi Pemberi pelayanan asuhan
4. Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan
• Dalam menetapkan prioritas prioritaskan pada
proses-proses kegiatan utama yang kritikal, risiko tinggi, cenderung bermasalah yang langsung terkait dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan
PENETAPAN PRIORITAS
1. Penetapan prioritas adalah suatu prosesyang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk
menentukan urutan prioritas dari yang paling penting sampai yang kurang penting
2. Penetapan prioritas dapat dilakukan secara
kualitatif dan kuantitatif
3. Cara pemilihan prioritas masalah banyak
macamnya. Secara sederhana dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu
–
Scoring Technique
(Metode
Penskoran)
–
Non Scoring Technique
Bila tidak tersedia data, maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah
dengan teknik non-skoring 1. Metode Delbeq
2. Metode Delphi
KARS
CARA MENENTUKAN AREA PRIORITAS YANG
AKAN
DIPERBAIKI/DIEVALUASI
TERSEDIA DATA SCORING TECHNIQUE
METODE BRYANT
TIDAK TERSEDIA DATA NON SCORING
TECHNIQUE METODE DELBEQ;DELPHI
• Menetapkan prioritas masalah menggunakan
teknik ini adalah melalui diskusi kelompok
namun peserta diskusi terdiri dari para peserta
yang tidak sama keahliannya, maka
sebelumnya dijelaskan dahulu sehingga mereka
mempunyai persepsi yang sama terhadap
masalah-masalah yang akan dibahas.
• Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang
disepakati bersama.
1. Peringkat masalah ditentukan oleh sekelompok ahli yang berjumlah antara 6 sampai 8 orang
2. Mula-mula dituliskan pada white board masalah apa yang akan ditentukan peringkat prioritasnya
3. Kemudian masing-masing orang tersebut menuliskan peringkat urutan prioritas untuk setiap masalah yang akan ditentukan prioritasnya
4. Penulisan tersebut dilakukan secara tertutup
5. Kemudian kertas dari masing-masing orang dikumpulkan dan hasilnya dituliskan di belakang setiap masalah
6. Nilai peringat untuk setiap masalah dijumlahkan, jumlah
paling kecil berarti mendapat peringkat tinggi (prioritas tinggi).
Komisi Akreditasi Rumah Sakit MASALAH YG SUDAH DIIDENTIIKASI OLEH KELOMPOK AHLI
PESERTA DELBEQ TOTAL RANGKING
PRIORITAS I II III IV V VI MASALAH A 1 1 2 3 1 2 10 I MASALAH B 2 3 1 2 3 1 12 II MASALAH C 3 2 3 1 2 4 15 III MASALAH D 4 5 6 4 5 3 27 IV MASALAH E 5 4 5 5 4 6 29 V MASALAH F 6 6 4 6 6 5 34 VI
Metode
Delbeq
CONT O H• Delbeque menyarankan dilakukan satu kali lagi
pemberian peringkat tersebut, dengan harapan masing-masing orang akan mempertimbangkan kembali peringkat yang diberikan setelah
mengetahui nilai rata-rata
• Tidak ada diskusi dalam teknik ini, yaitu
untuk menghindari orang yang dominan mempengaruhi orang lain
Komisi Akreditasi Rumah Sakit MASALAH YG SUDAH DIIDENTIIKASI OLEH KELOMPOK AHLI
PESERTA DELBEQ TOTAL RANGKING
PRIORITAS I II III IV V VI MASALAH A 1 1 2 1 1 2 8 I MASALAH B 2 3 1 2 3 1 12 II MASALAH C 3 2 3 3 2 3 16 III MASALAH D 4 4 4 4 4 4 24 IV MASALAH E 5 5 6 5 5 6 32 V MASALAH F 6 6 5 6 6 5 34 VI CONT O H
Metode
Delbeq
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
MASALAH YG SUDAH DIIDENTIIKASI OLEH
KELOMPOK AHLI
TOTAL I TOTAL KE
II TOTAL (I+II) Prioritas
MASALAH A 10 8 18 I MASALAH B 12 12 24 II MASALAH C 15 16 31 III MASALAH D 27 24 31 IV MASALAH E 29 32 61 V MASALAH F 34 34 68 VI CONT O H CONT O H Metode Delbeq
1. Menentukan siapa yang seharusnya ikut dalam menentukan peringkat prioritas tersebut
2. Penentuan peringkat bisa sangat subyektif 3. Cara ini lebih bertujuan mencapai konsensus
dari interest yang berbeda dan tidak untuk menentukan prioritas atas dasar fakta
• Masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok
orang yang mempunyai keahlian yang sama.
• Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan
prioritas masalah yang disepakati bersama.
• Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui
pertemuan khusus.
• Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan
untuk mengemukakan beberapa masalah pokok, masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari
1. Identifikasi masalah yang hendak/ perlu diselesaikan
2. Membuat kuesioner dan menetapkan peserta/para ahli yang dianggap mengetahui dan menguasai permasalahan
3. Kuesioner dikirim kpd para ahli, kmdn menerima kembali jawaban kuesioner yang berisikan ide dan alternatif solusi penyelesaian masalah
4. Pembentukan tim khusus utk merangkum seluruh respon yg muncul & mengirim kembali hasil rangkuman kpd
partisipan
5. Partisipan menelaah ulang hasil rangkuman, menetapkan skala prioritas/ memeringkat alternatif solusi yg
dianggap terbaik dan mengembalikan kepada pemimpin kelompok/pembuatan keputusan
Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah
ditetapkan. Parameter yang dimaksud adalah:
1. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah 2. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate of increase) 3. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah
tersebut (degree of unmeet need)
4. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social benefit)
5. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasibility)
6. Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah (resources availibility)
Metode
Bryant
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi
1. Prevalence Besarnya masalah yang dihadapi
2. Seriousness Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu masalah dalam RS dan dilihat dari besarnya angka kesakitan dan angka kematian, data IKP akibat masalah kesehatan tersebut
2. Seriousness Kemampuan untuk mengelola dan berkaitan dengan sumber daya
4. Community concern
:Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah kesehatan tersebut
• Parameter diletakkan pada baris dan
masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan untuk tiap masalah. Kemudian dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah untuk masing-masing masalah dihitung nilai skor
akhirnya. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi
metode ini juga memiliki kelemahan, yaitu hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu
berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah yang akan diambil.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
KRITERIA SKORING (1-5)
Masalah A Masalah B Masalah C Masalah D
Prevalence 5 5 4 5 Seriousness 5 5 5 5 Manageability 3 4 5 5 Community concern 3 4 5 5 TOTAL SKOR 16 18 19 20 PRIORITAS IV III II I
Metode
Bryant
CONT O HPENETAPAN AREA
PRIORITAS
Dilakukan pembobotan terhadap beberapa area perbaikan
Area Prioritas Perbaikan IBS
37
Akreditasi Versi 2012
Area Prioritas
High Risk High Volume Problem Prone
Jumlah
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 50 Bobot = 30 Bobot = 20
N B S N B S N B S ICU 4 50 200 3 30 90 4 20 80 370 IGD 3 50 150 3 30 90 3 20 60 300 IBS 5 50 250 3 30 90 3 20 60 400 Rawat Inap 3 50 150 5 30 150 3 20 60 360 FARMASI 4 50 200 5 30 150 3 20 60 310 CONT O H
PENETAPAN YAN
PRIORITAS
Dilakukan pembobotan terhadap beberapa area perbaikan
Pelayanan Prioritas Perbaikan AMI
38
Akreditasi Versi 2012
Pelayanan Prioritas
High Risk High Volume Problem Prone
Jumlah
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 50 Bobot = 30 Bobot = 20
N B S N B S N B S AMI 4 50 200 3 30 90 5 20 100 390 STROKE 4 50 200 3 30 90 4 20 80 370 DBD 3 50 150 5 30 150 3 20 60 360 THYPOID 3 50 150 5 30 150 3 20 60 360 APPENDICITIS 3 50 150 5 30 150 3 20 60 360 CONT O H
LANGKAH-LANGKAH PENETAPAN PRIORITAS (PMKP 1.2)
1. Identikasi masalah-masalah di pelayanan
•. Data Insiden Keselamatan Pasien (Sentinel, KTD,
KNC)
•. Komplain pasien
•. Hasil capaian indikator mutu, dll
2. Tetapkan yang ingin diperbaiki areanya/unitnya dan atau fokus ke pelayanan yang ingin diperbaiki.
3. Lakukan penetapan prioritas masalah melalui metode non skoring atau skoring
LANGKAH-LANGKAH PENETAPAN PRIORITAS (PMKP 1.2)
4. Setelah prioritas ditetapkan maka tetapkan kegiatan PMKP nya yaitu :
•. Penggunaan PPK dan CP standarisasi asuhan
klinis
•. Penerapan indikator mutu area klinis, area
manajemen
•. Penerapan SKP dan monitoring nya
5. Buat SK Penetapan Prioritas
Kegiatan PMKP di Unit Rawat Inap
(Area Prioritas)
1. Penggunaan PPK – CP (Standarisasi
proses asuhan klinis)
•
Penyusunan PPK dan Clinical
Pathway AMI
•
Audit Pra implementasi
•
Sosialisasi ke Pemberi Pelayanan
Asuhan
DPJP, perawat, dan nutrisi
•
Audit paska implementasi
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
CONTO H
Kegiatan PMKP di Unit Rawat Inap
(Area Prioritas)
2. Pemilihan indikator mutu area klinik yang terkait AMI
• Asesmen pasien (IAK 1) Asesmen DPJP lengkap dalam waktu 24 jam
• Penggunaan obat (IAK 5) aspirin • Medication error dan KNC (IAK 6) • Rekam medis (IAK 9) Kelengkapan
resume pasien
• PPI (IAK 100) IADP
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
CONTO H
Kegiatan PMKP di Unit Rawat Inap
(Area Prioritas)
3. Pemilihan indikator area manajemen
• Pengadaan obat aspirin/obat utk AMI 100 %
terpenuhi
4. Penerapan SKP
• Identiikasi pasien melalui pemasangan
gelang
• Komunikasi
• Penggunaan obat high alert • Hand hygiene
• Pasien risiko Jatuh
TETAPKAN DNG SK Direktur
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
CONTO H
PMKP luwi edit 21 Juni 2015 44 PENETAPAN PRIORITAS PENETAPAN PRIORITAS Proses kegiatan yang evaluasi Kegiatan PMKP di area prioritas Penerapan SKP di area prioritas PENETAPAN PRIORITAS PENETAPAN PRIORITAS Yan trauma center (TC) PPK & CP di TC trepanasi IAK & IAM TC
Asesmen awal pasien emergency
Penerapan SKP DI TC SKP 1, 2,
PMKP luwi edit 21 Juni 2015 45 PENETAPAN PRIORITAS PENETAPAN PRIORITAS Proses kegiatan yang evaluasi Kegiatan PMKP di area prioritas Penerapan SKP di area prioritas PENETAPAN PRIORITAS PENETAPAN PRIORITAS HD PPK prosedur HD IAK Asesmen pasien IAM 1 ketersediaan reagen Penerapan SKP HD SKP 1, 2, 3, 4, 5, 6