• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KELUARGA MISKIN MELANJUTKAN STUDI ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: KANAGARIAN TALU, KECAMATAN TALAMAU, KABUPATEN PASAMAN BARAT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI KELUARGA MISKIN MELANJUTKAN STUDI ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: KANAGARIAN TALU, KECAMATAN TALAMAU, KABUPATEN PASAMAN BARAT)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI KELUARGA MISKIN MELANJUTKAN STUDI ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: KANAGARIAN TALU,

KECAMATAN TALAMAU, KABUPATEN PASAMAN BARAT) Cici Rahma Sari1, Elvawati2, Dian Kurnia Anggreta3

Program Studi Pendidikan Sosiologi

ABSTRACT

Poverty is typically described as a lack of income to meet the basic needs of life. One way to get out of poverty is education. Poverty makes it difficult for people to get a better education. This is because the cost of education in general expensive. No all parents are able to finance their studies. But in Nagari Talu of 106 poor households, 15 % of parents send their children to college. The purpose of this study to describe the strategies of poor families in Nagari Talu continue their education in high to college. The theory used is instrumental social action proposed by Max Weber.This research method with qualitative approach and descriptive type. Selection of the study informants in doing proposive by sampling. How to collect data in this study is primary data and sedukner. Collection engineering data in this study is the observation, interviews, documentation. From the results of this study revealed that: strategies that parents use their children to continue their studies to college height: a) patterns of a double living, b) assistance from extended family, c) help fromn

eighbors .

Keywords : Strategy , Family , Poor.

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2

Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3

(2)

PENDAHULUAN

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang bersifat global. Artinya kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian banyak orang di dunia. Kemiskinan lazimnya digambarkan sebagai kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Sekelompok anggota masyarakat dikatakan berada di bawah garis kemiskinan jika pendapatan kelompok anggota masyarakat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian dan tempat tinggal (Setiadi, 2011: 789).

Salah satu jalan untuk keluar dari kemiskinan adalah pendidikan. Pendidikan lebih diarahkan pada bagaimana menjadikan pendidikan sebagai barang dagangan yang menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya (Amtu, 2011: 248). Pendidikan menyiapkan sebuah generasi yang siap memasuki masyarakat yang berubah menuju masyarakat yang berbasis

pengetahuan. Pendidikan memiliki peran yang besar dalam menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas dan daya saing tinggi (Maliki, 2010: 272).

Namun kemiskinan membuat masyarakat sulit untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Hal ini dikarenakan biaya pendidikan pada umumnya mahal, tidak semua orang tua mampu membiayai studi anaknya. Meskipun adanya program menanggulangi kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah seperti: bantuan dan perlindungan sosial ditujukan untuk perlindungan dan pemenuhan hak atas pendidikan, kesehatan, pangan, sanitasi, air bersih, dan diwujudkan dalam bentuk beras miskin (Raskin), jaminan kesehatan (Jamkesmas), BOS (Bantuan Operasional Sekolah), PHK (Program Keluarga Harapan) dan BLT (Bantuan Langsung Tunai). Tapi dengan bantuan tersebut belum bisa merubah angka kemiskinan (BPS, 2011: 91).

Berdasarkan hasil observasi pada masyarakat Kenagarian Talu yang mana mereka beranggapan pendidikan

(3)

bisa merubah kehidupan mereka. Terlihat dari data di bawah ini:

Tabel: 1 Data keluarga miskin menyekolahkan anaknya ke Perguruaan Tinggi Kanagarian Talu Jmlh Kk Jmlh Kk Miskin Keluarga Miskin Yang Melanjutkan Studi J. Merdeka 332 82 21 J. Patamuan 329 105 10 J.Tobek Sirah 652 227 26 J. Perhimpunan 153 52 4 J.Sungai Joniah 735 256 45 Jumlah 2201 722 106

Sumber: Kantor Wali Nagari Talu Tahun 2013

Dari tabel di atas terlihat 2201 KK yang ada di Nagari Talu, 722 adalah KK miskin yang berada di Nagari Talu, 106 KK miskin yang berada melanjutkan studi anaknya ke Perguruan Tinggi baik perguruan Tinggi Negri maupun Swasta. Di mana 15% KK ini bermata pencarian sebagai petani maupun buruh, maksud petani di sini yaitu petani pemilik lahan dan petani penggarap, di mana luas lahan ± ¼ Ha dan hasil penennya satu kali dalam satu tahun. Sedangkan buruh di sini yaitu orang yang pekerjaannya

sebagai kuli bangunan. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mereka masih susah. Malah ada juga yang tidak mencukupi, hal ini disebabkan oleh jumlah tanggungan mereka banyak, serta penghasilan yang tidak tetap. Tetapi mereka tetap melanjutkan studi anaknya keperguruan tinggi.

Tujuan penelitian ini adalah: Mendeskripsikan strategi keluarga miskin di Nagari Talu dalam melanjutkan pendidikan anak ke Perguruan Tinggi.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yaitu bulan September tahun 2013. Penelitian ini dilaksanakan di Kanagarian Talamau Kabupaten Pasaman Barat. Peneliti ini menggunakan pendekatan kualitatif (Moleong, 2007: 5). Dengan tipe deskriptif berupa mendeskripsikan, menganalisa, mencatat dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang terjadi secara tepat (Jauhari, 2010: 25). Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder

(4)

(Sugiyono, 2011: 193). Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi,wawancara, dokumentasi (Bungin, 2011: 124).

HASIL PENELITIAN

1. Strategi yang Dilakukan oleh Orang Tua untuk Melanjutkan Pendidikan Anaknya Ke Perguruan Tinggi

a. Pola nafkah ganda

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa semakin tingginya biaya kebutuhan hidup ini, berbagai cara yang dilakukan untuk memenuhi kebutuahaan hidup dengan cara memiliki pekerjaaan ganda maksudnya tidak menghandal satu pekerjaan saja. Di mana terlihat bahwa perempuan ikut serta dalam pemenuhan kebutuahan. Berdasarkan hasil penelitian pada umumnya masyarakat Talu bermata pencaraian petani, dan hasil panen hanya satu kali dalam setahun, itu pun belum bisa mencukupi kebutuhan sehari. Selain tani terkadang masyarakat menggunakan lahan sawah sebagai menanam palawija seperti : cabe, jagung, dan

sayur. Masyarakat setempat memiliki pekerjaan sampingan seperti tukang. pola nafkah ganda yang dilakukan oleh orang tua untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan, tidak hanya mengandalkan satu pekerjaan tapi mencari pekerjaan yang lain untuk menambah pendapatan keluarga. Dikarenakan kurangnya biaya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan kebutuhan yang lainya.

b. Bantuan dari Keluarga Luas Dari hasil penelitian terlihat bahwa dalam membiayai pendidikan anak. Keluarga mendapat bantuan, baik keluarga inti maupun keluarga luas. Bantuan tersebut berupa uang, tetapi bantuan tersebut didapat tidak secara rutin. Itu pun tidak bisa diharapkan. Meskipun dapat pinjaman dari keluarga terdekat berupa uang. Keluarga tersebut merasa bisa terbantu atas pinjaman yang telah diberikan oleh keluarga terdekat. Sehingga anak yang sedang bersekolah bisa melanjutkan sekolahnya dengan lancar. Uang yang dipinjam kepada

(5)

keluarga terdekat diganti dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama. Waktu yang diberikan paling lama satu bulan, meskipun membayarnya sering telat.

c. Bantuan dari tetangga

Selain bantuan dari keluarga luas ada bantuan dari tetangga sekitar dalam membiayai pendidikaan anak. Maksudnya di sini yaitu jika orang tua mengalami kesulitan dalam pembiayaan kuliah anak selain keluarga ada tetangga tempat meminjam uang, lama pinjaman satu bulan paling lama. Cara pembayarannya dengan cara menyisihkan uang belanja perminggu. terlihat bahwa jika mengalami kekurangan dalam pembiayaan pendidikan anak, orang tua memiliki strategi dengan cara meminjam kepada tetangga

KESIMPULAN

1. Strategi yang dilakukan oleh orang tua untuk melanjutkan pendidikan

anaknya ke Perguruan Tinggi yaitu :

a) Pola nafkah ganda, maksudnya semakin tingginya biaya kebutuhan hidup ini, berbagai cara yang dilakuakn untuk memenuhi kebutuahaan hidup dengan cara memiliki pekerjaaan ganda maksudnya tidak menghandal satu pekerjaan saja. Di mana terlihat bahwa perempuan ikut serta dalam pemenuhan kebutuahan.

b) Bantuan Dari Keluarga Luas, yaitu adanya bantuan dari keluarga dalam biaya pendidikan.

c) Bantuan dari tetangga, jika mengalami kekurangan dalam memenuhi biaya pendidikan strategi yang dilakukan oleh orang tua yaitu meminjam pada tetangga.

DAFTAR PUSTAKA

Amtu, Onisimus. 2011. Majanemen Pendidikan Di Era Otonomi Daerah. Bandung : Alvabeta. Badan Pusat Statistik, 2011. Penghitingan dan Analisis Kemiskinan Makro. Jakarta : PT Raja Gravindo Persada

(6)

Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada. Jauhari, Heri. 2010. Panduan Menulis

Skripsi Teori Dan Aplikasi. Bandung: PT CV Pustaka. Maliki, Zainuddin. 2010. Sosiologi

Pendidikan. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press. Moleong, Lexy. 2007. Metode

Penelitian Kualitatif.

Bandung, Remaja

Rosdakarya.

Setiadi, Elly, Usman Kolop. 2011

Pengantar Sosiologi

Pemahaman Dan Gejala

Permasalahan Sosial. Jakarta: kencana.

Sugiyono, 2011 Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan

Kuntitatif, Kualitatif, Dan R & D. Bandung: Alvabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Ridha, sistem kenegaraan yang benar adalah sistem yang menjadikan syura sebagai prinsip dasarnya dalam menentukan kebijaksanaan dan dalam mengambil keputusan

Kisi-kisi soal adalah kerangka dasar yang dipergunakan untuk.. penyusunan soal sehingga memudahkan dalam menyusun soal evaluasi. Dalam kisi-kisi yang dibuat terdapat

Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang

Pembuatan website Alex Fitnes Center ini dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL Dalam hal ini penulis menggunakan program macromedia dreamweaver mx untuk

Hasil revisi prototipe kedua berupa prototipe ketiga telah diujicobakan ke subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SD Islam Az-Zahrah Palembang yang dilakukan pada

Setraningrum (2012) mengatakan bahwa kualitas pemeriksaan dituntut untuk lebih tinggi dari pada pelaksana, sehingga pemeriksa dapat melakukan penilaian atas

LOADING TERMINAL PT-PERTAMINA FLEID BUNYU- KALIMANTAN UTARA ASET V.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dia menambahkan lagi, yang penting aclalah bagi pencrirna harta gaclaian yang memanfaatkan tcrsebut mesti mernanfaatkannya clengan bai k, clan bukan dcngan ma1(sud