• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. milik swasta HINDIA BELANDA dengan nama NV.RCMA (RUBBER. COLIORE MATSCAPY AMSTERDAM) yang bergerak di bidang usaha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II. milik swasta HINDIA BELANDA dengan nama NV.RCMA (RUBBER. COLIORE MATSCAPY AMSTERDAM) yang bergerak di bidang usaha"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Pada awalnya PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) adalah perusahaan milik swasta “ HINDIA BELANDA” dengan nama NV.RCMA (RUBBER

COLIORE MATSCAPY AMSTERDAM) yang bergerak di bidang usaha

perkebunan (plantation) dan pengolahan hasil perkebunan.

Perusahaan ini beberapa kali berganti pada waktu dipegang oleh pemerinta Hindia Belanda, diantaranya menjadi :

a. Handels Vereeniging Amsterdam (HVA)

b. Vereenigde Deli Matchappij (VDM)

c. NV. Cultuur Mij’de Oekust (CMO) dan lainnya.

PTPN III dikenal sebagai perusahaan perkebunan asing (PPA) pada awal proses nasianalisme dan berubah menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN).

Nasionalisme menjadi PPN baru cabang sumatera ini berdasarkan PP No. 24/1958 jo, Keputusan Menteri Pertanian No. 229/UM/1957 jo UU No. 86/1958 yang melakukan aktivitas selama 3 tahun.

Setelah mengalami beberapa kali perubahan bentuk atau status badan hukum, sejalan dengan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah maka pada tahun 1968 PPN-Baru diubah kembali menjadi kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 55/KPT/OP/1968 dan pada tahun 1971 di tetapkan pengalihan bentuk menjadi PT

(2)

Perkebunan (Persero) dengan keluarnya PP No. 17/1971 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 258/SK/IV/3/1976.

Pada tahun 1994 kemudian diadakan penggabungan manajemen penggabungan manajemen PT. Perkebunan III, IV dan V (Persero) yang dikelola oleh Direksi PT. Perkebunan III. Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 dirubah menjadi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) yang kantor pusatnya berkedudukan di daerah Sei Sikambing kota Medan.

Salah satu pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) yang dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara III adalah Pabrik Kelapa Sawit Rambutan dibangun pada tahun 1983 yang terletak Desa Paya Bagas Kecamatan Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara, sekitar 65 km ke arah Tenggara Kota Medan yang tepatnya masih berada di daerah Kota Tebing Tnggi.

Kegiatan usaha di PKS Rambutan adalah :

1. Mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO) 2. Mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Kernel (inti sawit)

3. Mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi pupuk kompos secara Aerobic PKS Rambutan harus tetap fokus kepada pelanggan dan

berkesinambungan memperbaiki mutu segala aktifitas termasuk yang berwawasan lingkungan serta patuh kepada kesehatan dan keselamatan kerja, PSDAN telah mengadopsi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14000 :2004 dan Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3). Selain itu juga PKS Rambutan telah sukses berperan dalam

(3)

meningkatkan pendidikan nasiaonal yaitu dengan cara menerima secara terbuka para mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta serta pelajar-pelajar dari Sekolah Menengah Kejuruan untuk kerja praktek di pabrik , memberikan beasiswa kepada mshasiswa yang berprestasi serta membangu beberapa sekolah, selain itu PKS Rambutan juga mensejahterakan para penduduk yang ada di daerah lokasi pabrik dengan memberikan lapangan pekerjaan kepada para warga yang menganggur serta membangun dan memperbaiki rumah- rumah ibadah di daerah sekitar PKS Rambutan.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Ruang Lingkup kegiatan Usaha PKS rambutan adalah:

1. Mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO) 2. Mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Kernel (inti sawit)

3. Mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi pupuk kompos secara Aerobic

2.3. Lokasi Perusahaan

Areal atau Lokasi PKS merupakan salah satu faktor yang menentukan kelangsungan usaha dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi pabrik antara lain:

1. Tenaga kerja mudah didapat. 2. Bahan baku mudah didapat.

(4)

4. Fasilitas-fasilitas pendukung seperti sarana transportasi, listrik, dan air tersedia dengan baik dan layak.

Letal PKS Rambutan berada di Desa Paya Bagas, Kecamatan Rambutan, Kotamadya Tebing Tinggi, Propinsi Sumatera Utara

Secara geografis, PKS Rambutan berada pada 3°35 Lintang Utara dan 98°41 Bujur Timur atau berada ± 65 km arah tenggara kota Medan. Elevasi pabrik berada pada 18 meter diatas permukaan laut. Dengan elevasi seperti ini suhu berkisar antara 22°C - 32°C dan suhu rata-rata mencapai 27°C. PKS Rambutan mempunyai curah hujan rata-rata lima tahun terakhir 147 mm/tahun dengan 86 hari hujan dan beriklim sedang.

2.4. Daerah Pemasaran

Kegiatan pemasaran adalah merupakan suatu fungsi aktivitas/usaha untuk menyediakan atau memindahkan produk atau jasa dari produsen ke konsumen. Sementara manajemen pemasaran berarti analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program–program yang dirancang untuk menciptakan, membuat dan menangani pertukaran dengan para pembeli dengan maksud mencapai tujuan perusahaan.

PKS Rambutan mempunyai beberapa daerah pemasaran produk yang dihasilkan mereka diantaranya diekspor keluar negeri seperti ke Jerman , Belanda ,Jepang, Amerika Serikat, Australia, Korea Selatan dan malaysia, melalui pelabuhan Belawan dan sebagian produk dipasarkan didalam negeri antara lain

(5)

2.5. Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Lokasi Perusahaan Ada beberapa dampak yang diberikan oleh perusahaan, antara lain :

1. Menjaring warga sekitar untuk dapat bekerja di perusahaan tersebut sebagai karyawan/pekerja sehingga akan membuka lapangan kerja yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.

2. Dampak Kepada lingkungan PTPN III PKS Kebun rambutan melakukan metode Zero Waste yaitu tidak ada limbah yang dihasilkan yaitu limbah padat yang berupa cacahan janjangan dibawa ke tempat pengolahan kompos dan limbah cair dipompakan juga ke tempat pengolahan kompos yang akan diolah menjadi pupuk kompos yang berguna sebagai pupuk .

3. Selanjutnya untuk menciptakan kesejahteraan, ketenangan pekerja dan keluarga, perusahan menberikan sarana penunjang berupa perumahan, Rumah Sakit/Poliklinik, sarana pendidikan, sarana ibadah, sarana olahraga, koperasi serta lain sebagainya.

2.6. Organisasi Manajemen

Organanisasi berasala dari istilah Yunani organom dan istilah Latin yaitu

organum yang berarti alat, bagian, badan atau anggota. Sehingga organisasi dapat

diarikan sebagai suatu wadah bagi kelompok orang untuk bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama. Mereka yang bergabung dengan sebuah organisasi bersedia terikat dengan peraturan dan lingkungan tertentu sehingga mengarah pada pencapaian tujuan yang diinginkan tersebut.

(6)

Organisasi adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan tertentu dan dikalukan pembagian tugas untuk pencapaian suatu tujuan. Struktur organisasi perusahaan memperlihatkan susunan hubungan-hubungan antara bagian dan posisi dalam suatu perusahaan.Struktur organisasi merincikan pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan berbagai tingkatan aktivitas yang satu dengan yang lainnya.

2.6.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Pada PTPN III PKS RambutanStruktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi yang berbentuk lini dan fungsional berdasarkan fungsi. yaitu pembagian atas unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugasyang dilakukan dan juga wewenang dari pimpinan dilimpahkan pada unit-unit organisasi di bawahnya pada bidang tertentu secara langsung. Struktur organisasi PTPN III PKS Kebun rambutan dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.6.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Pada PTPN III PKS Rambutan ada tugas dan tanggung jawab dari berbagai jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi yang terdapat dalam perusahaan yaitu dapat dijelaskan sebagai berikut :

A. Manajer Tugas :

1. Melakukan koordinasi dengan Manager Kebun untuk perencanaan pengolahan harian dan minggua n (Management PAO).

(7)

2. Mengawasi dan mengevaluasi penerimaan dan pemeriksaan mutu bahan baku olah dengan sistem sortasi sehingga diperoleh mutu sesuai dengan kriteria matang panen

3. Melaksanakan pembelian Tandan Buah Segar (TBS) Pihak Ketiga melalui Yayasan/Koperasi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku olah pabrik.

4. Menyerahkan hasil produksi kepada transporteur/pembeli dengan mengacu Instruksi Kerja sehingga penyerahan dapat dilaksanakan dengan tepat waktu. 5. Mengawasi dan mengevaluasi pengendalian limbah Pabrik dengan mengacu

pada Instruksi Kerja untuk meminimalisasi limbah/waste

6. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi bahan kimia dan pelengkap lainnya sesuai dengan Instruksi Kerja sehingga dicapai efisiensi dan efektifitas penggunaan bahan kimia.

7. Mengawasi dan mengevaluasi proses pemeliharaan pabrik dan asset lainnya dengan jadwal pemeliharaan sehingga ketersediaan peralatan dapat terpenuhi. 8. Mengesahkan dan mengevaluasi pengajuan pengadaan barang dan jasa

melalui DPBB, PPAB, P4T dan P4S baik beban sendiri maupun Claim Asuransi.

9. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa melalui penunjukan langsung dan pemilihan langsung sesuai dengan Instruksi Kerja untuk mendukung operasional pabrik.

10. Mengawasi pelaksanaan kalibrasi dan terra, terra ulang sesuai dengan jadwal baik oleh internal maupun eksternal untuk ikut menjaga tingkat keakuratan pengukuran.

(8)

11. Mengajukan permintaan uang kerja dan laporan pertanggung jawaban penggunaan uang kerja sesuai dengan Instruksi Kerja untuk menjaga ketersediaan dana kerja (cashflow).

12. Membuat laporan kinerja bulanan (LM, PB – 71, LPMU, LTT) guna bahan evaluasi Direksi didalam pengambilan keputusan

13. Mengevaluasi administrasi bidang kepersonaliaan dan kependudukan (LPMU, Jamsostek dan Dapenbun).

14. Melaksanakan kepuasan stake holder dengan meminta masukan guna peningkatan pelayanan.

15. Menyetujui dan menjamin penyaluran dana KBL 16. Melaksanakan hubungan industrial (bipartit/tripartit).

17. Mengkaji, mengevaluasi serta mengembangkan proses pengolahan dan pengiriman kompos. *

18. Melakukan koordinasi dengan Manager Kebun dalam kaitanya dengan pemanfaattan hasil pengolahan kompos di lapangan/afdeling. *

Tanggung Jawab :

1. Perencanaan operasional pabrik untuk mencapai kinerja yang optimal.

2. Pengelolaan pengolahan produksi (mutu minyak sawit dan inti sawit) sesuai dengan norma yang ditetapkan.

3. Pencapaian efisiensi pengutipan minyak dan efisiensi pengutipan inti sesuai dengan norma yang ditetapkan.

4. Pengendalian losis minyak sawit dan inti sawit sesuai dengan norma yang ditetapkan.

(9)

5. Pengelolaan dan pengawasan pengiriman hasil produksi.

6. Pencapaian kapasitas olah pabrik sesuai dengan kesepakatan karya.

7. Pengelolaan air limbah sesuai dengan persyaratan baku mutu dan persyaratan lingkungan.

8. Pengembangan dan kajian terhadap kegiatan pemeliharaan teknik berupa preventive maintenance, breakdown maintenance, predictive maintenance dan proactive maintenance

9. Pengendalian serta evaluasi pengadaan barang dan jasa.

10. Pengendalian dan evaluasi tata kelola administrasi dan keuangan unit. 11. Pengelolaan dan evaluasi administrasi dan kegiatan kepersonaliaan.

12. Menjamin bahwa SMPN III dimengerti, diterapkan dan dipelihara di unitnya. 13. Pemenuhan kebutuhan bahan baku olah dari pihak ketiga

14. Evaluasi Kepuasan stake holder.

15. Pengendalian serta evaluasi pengolahan limbah tandan kosong menjadi kompos sesuai dengan norma yang ditetapkan *

16. Kajian dan pengembangan pengolahan serta pengiriman hasil kompos*

B. Masinis Kepala (Maskep) Tugas

1. Melakukan koordinasi dengan Askep Kebun untuk perencanaan pengolahan harian dan minggua n (Management PAO).

(10)

2. Mengawasi dan mengevaluasi penerimaan dan pemeriksaan mutu bahan baku olah dengan sistem sortasi sehingga diperoleh mutu sesuai dengan kriteria matang panen

3. Melaksanakan pembelian Tandan Buah Segar (TBS) Pihak Ketiga melalui Yayasan/Koperasi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku olah pabrik.

4. Menyerahkan hasil produksi kepada transporteur/pembeli dengan mengacu Instruksi Kerja sehingga penyerahan dapat dilaksanakan dengan tepat waktu. 5. Mengawasi dan mengevaluasi pengendalian limbah Pabrik dengan mengacu

pada Instruksi Kerja untuk meminimalisasi limbah/waste

6. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi bahan kimia dan pelengkap lainnya sesuai dengan Instruksi Kerja sehingga dicapai efisiensi dan efektifitas penggunaan bahan kimia.

7. Mengawasi dan mengevaluasi proses pemeliharaan pabrik dan asset lainnya dengan jadwal pemeliharaan sehingga ketersediaan peralatan dapat terpenuhi. 8. Mengawasi pelaksanaan kalibrasi dan terra, terra ulang sesuai dengan jadwal

baik oleh internal maupun eksternal untuk ikut menjaga tingkat keakuratan pengukuran.

9. Membuat laporan kinerja bulanan (LM, LTT) guna bahan evaluasi Direksi didalam pengambilan keputusan

10. Melaksanakan hubungan industrial (bipartit/tripartit).

11. Melakukan koordinasi dengan pihak Kebun dalam kaitanya dengan jumlah kompos yang di butuhkan di lapangan/afdeling. *

(11)

Tanggung Jawab

1. Perencanaan operasional pabrik untuk mencapai kinerja yang optimal.

2. Pengelolaan pengolahan produksi (mutu minyak sawit dan inti sawit) sesuai dengan norma yang ditetapkan.

3. Pencapaian efisiensi pengutipan minyak dan efisiensi pengutipan inti sesuai dengan norma yang ditetapkan.

4. Pengendalian losis minyak sawit dan inti sawit sesuai dengan norma yang ditetapkan.

5. Pengendalian dan pengawasan pengiriman hasil produksi.

6. Pencapaian kapasitas olah pabrik sesuai dengan kesepakatan karya.

7. Pengelolaan air limbah sesuai dengan persyaratan baku mutu dan persyaratan lingkungan.

8. Pengendalian dan pengelolaan kegiatan pemeliharaan teknik berupa preventive maintenance, breakdown maintenance, predictive maintenance dan proactive maintenance

9. Menjamin bahwa SMPN III dimengerti, diterapkan dan dipelihara di unitnya. 10. Pemenuhan kebutuhan bahan baku olah dari pihak ketiga

11. Evaluasi Kepuasan stake holder.

12. Pengelolaan pengolahan limbah tandan kosong menjadi kompos sesuai dengan norma yang ditetapkan *

(12)

C. Asisten Pengolahan Tugas

1. Mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan di proses pengolahan 2. Memeriksa kondisi peralatan sebelum proses pengolahan

3. Mengidentifikasi serta menganalisa setiap permasalahan yang terjadi di setiap kegiatan proses pengolahan sehingga efektifitas bisa terjaga.

4. Melakukan adjustment sesuai dengan data-data yang diberikan dari bagian laboratorium

5. Mengawasi dan mengevaluasi penerimaan dan pemeriksaan mutu bahan baku olah.

6. Melakukan koordinasi dengan Assisten Laboratorium dalam hal pengelolaan air limbah sesuai dengan persyaratan baku mutu dan persyaratan lingkungan. 7. Memeriksa dokumen penyerahan hasil produksi.

8. Menyerahkan hasil produksi kepada transporteur/pembeli sesuai Instruksi Kerja.

9. Melaksanakan pengendalian bahan kimia dan pelengkap lainnya. 10. Membuat laporan kinerja bulanan (LM, LTT) ke Direksi.

11. Membuat laporan produksi harian dan mingguan. 12. Melakukan pengawasan terhadap kebersihan pabrik

13. Mengawasi dan mengevaluasi proses pengolahan kompos * 14. Mengawasi proses pengiriman kompos *

Tanggung Jawab

(13)

2. Pengelolaan pengolahan produksi (mutu minyak sawit dan inti sawit) sesuai dengan norma yang ditetapkan.

3. Pencapaian efisiensi pengutipan minyak dan efisiensi pengut ipan inti sesuai dengan norma yang ditetapkan.

4. Pengendalian losis minyak sawit dan inti sawit sesuai dengan norma yang ditetapkan.

5. Pengawasan pengiriman hasil produksi.

6. Pencapaian kapasitas olah pabrik sesuai dengan kesepakatan karya. 7. Penerapan SMPN III di bagian pengolahan.

8. Pemenuhan kebutuhan bahan baku olah

9. Pengelolaan proses pengolahan limbah tandan kosong menjadi kompos sesuai dengan norma yang ditetapkan *

D. Asisten Tata Usaha dan Personalia Tugas

1. Mengkoordinir penyusunan RKAP dan RKO

2. Melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan anggaran (RKO dan RKAP) 3. Membuat pengajuan pengadaan barang dan jasa melalui DPBB, PPAB, P4T

dan P4S baik beban sendiri maupun Claim Asuransi.

4. Memeriksa dan mengevaluasi proses pengadaan barang dan jasa melalui penunjukan langsung disesuaikan dengan kualifikasi dalam daftar rekanan terpilih.

(14)

5. Mempersiapkan dokumen atas pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang sudah selesai dikerjakan.

6. Melaksanakan evaluasi kepuasan pemasok.

7. Membuat permintaan uang kerja dan laporan pertanggung jawaban penggunaan uang kerja.

8. Memeriksa kelengkapan dan kebenaran bukti pendukung pembayaran.

9. Melaksanakan segala aktivitas pembayaran baik kepada karyawan dan Pihak ke III setelah mendapat persetujuan Manager.

10. Melaksanakan kewajiban pembayaran pajak dan retribusi serta kewajiban lainnya.

11. Mengawasi dan mengontrol stock barang gudang serta inventaris asset perusahaan yang bergerak dan tidak bergerak.

12. Mengusulkan penarikan barang persediaan dan aktiva menjadi barang incurant dan aktiva non produktif serta usulan penghapusannya.

13. Melaksanakan penyerahan barang hasil lelang aktiva non produktif.

14. Melaksanakan koordinasi dalam tata kelola administrasi pelaporan keuangan 15. Membuat laporan kinerja bulanan (LM, PB – 71, LPMU) ke kantor Distrik

dan kantor Direksi.

16. Melaksanakan pengendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi (tanaman, pengolahan, keuangan dan SDM) berbasis data base secara konsisten dan up to date

17. Mengajukan identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi serta pelaporan pasca diklat

(15)

18. Mengko mpilasi kebutuhan pelatihan bagian dan mengajukannya ke Kantor Direksi serta melaksanakan program OJT yang telah mendapat persetujuan. 19. Mengkompilasi Sistem Penilaian Karya (SPK).

20. Mengkompilasi dan menyalurkan dana KBL setelah mendapat persetujuan dari Manajer.

21. Melaksanakan hubungan industrial (bipartit/tripartit).

22. Melaksanakan administrasi bidang kepersonaliaan dan kependudukan (LPMU, Jamsostek dan Dapenbun).

23. Mengembangkan kegiatan pendidikan (STK dan Madrasah) dan keagamaan. 24. Mengajukan surat pengantar untuk pelayanan kesehatan kepada karyawan dan

batihnya.

25. Melaksanakan program Transformasi Bisnis dan seluruh SMPN3. Tanggung Jawab

1. Penyusunan RKAP dan RKO secara akurat

2. Pengendalian serta evaluasi pengadaan barang dan jasa.

3. Penyelesaian laporan kinerja bulanan (LM, PB-71 dan LPMU) ke Distrik dan Kantor Direksi secara akurat dan tepat waktu.

4. Koordinasi dan evaluasi tata kelola administrasi dan keuangan unit. 5. Pengelolaan administrasi dan kegiatan kepersonaliaan.

6. Menjamin bahwa SMPN III dimengerti, diterapkan dan dipelihara di unitnya. 7. Evaluasi Kepuasan stake holder.

(16)

E. Asisten Teknik/CD/Traksi Tugas

1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan peralatan/mesin

2. Menjamin kelancaran peralatan yang dipergunakan untuk proses produksi. 3. Membuat laporan kinerja bulanan (LM, LTT) ke Direksi.

4. Membuat laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan pemeliharaan peralatan serta bangunan pabrik.

5. Mengevaluasi kemajuan proses pengolahan dan pemeliharaan peralatan/mesin. 6. Membuat permintaan bahan dan alat kebutuhan teknik/traksi dan dinas sipil 7. Mengkoordinasi pelaksanaan perbaikan dan pengadaan barang dan jasa

melalui P4T atau P4S, DPBB, maupun Claim Asuransi. 8. Mengevaluasi pemakaian biaya pada rekening 604

9. Mengkoordinasi pelaksanaan kalibrasi dan terra, terra ulang sesuai dengan jadwal baik oleh internal maupun eksternal untuk ikut menjaga tingkat keakuratan pengukuran.

Tanggung Jawab

1. Perencanaan operasional pabrik untuk mencapai kinerja yang optimal.

2. Perencanaan kegiatan pemeliharaan teknik berupa preventive maintenance, breakdown maintenance, predictive maintenance dan proactive maintenance 3. Pengendalian serta evaluasi permintaan pemakaian spare part

4. Penyusunan laporan kinerja bulanan LTT ke Distrik dan Kantor Direksi 5. Pencapaian kapasitas olah pabrik sesuai dengan kesepakatan karya.

(17)

F. Asisten Laboratorium Tugas

1. Merencanakan, memonitor dan mengevaluasi proses sortasi bahan baku, pengambilan sample serta hasil analisa lossis dan mutu produk sehingga lossis bisa diminimalisasi dan mutu produksi bisa dijaga.

2. Melakukan pengawasan terhadap jumlah dan kualitas bahan baku yang diterima serta menjaga mutu produksi yang dikirim.

3. Mengawasi dan mengevaluasi penerimaan dan pemeriksaan mutu bahan baku olah.

4. Melakukan koordinasi dengan Askep Kebun untuk perencanaan pengolahan harian dan mingguan (Management PAO).

5. Melaksanakan penelitian dan pengujian terhadap produk/teknologi baru. 6. Memeriksa bahan kimia yang masuk.

7. Memeriksa mutu air, merekomendasikan dan mengawasi pemakaian bahan kimia.

8. Mengawasi dan mengevaluasi pengendalian limbah Pabrik. 9. Melaksanakan pengendalian bahan kimia dan pelengkap lainnya. 10. Memeriksa dokumen penyerahan hasil produksi.

11. Menyerahkan hasil produksi kepada transporteur/pembeli sesuai Instruksi Kerja.

12. Membuat laporan kinerja bulanan (LM, LTT) ke Direksi. 13. Membuat laporan produksi harian, mingguan dan bulanan 14. Monitoring pembelian Tandan Buah Segar (TBS) Pihak Ketiga.

(18)

Tanggung Jawab

1. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan operasional laboratorium dan sortasi agar proses pengendalian mutu produksi dan lossis bisa dilaksanakan dengan baik sehingga produktivitas dan kinerja bisa meningkat.

2. Pelaksanaan analisa dan evaluasi proses pengolahan sehingga kegiatan proses produksi dapat terkendali dengan baik, serta kualitas dan kwantitas produk bisa terjaga.

3. Kajian terhadap hasil produksi (mutu minyak sawit dan inti sawit) sesuai dengan norma yang ditetapkan.

4. Pengawasan dan evaluasi losis minyak sawit dan inti sawit sesuai dengan norma yang ditetapkan.

5. Pencapaian efisiensi pengutipan minyak dan efisiensi pengutipan inti sesuai dengan norma yang ditetapkan.

6. Pengawasan pengiriman hasil produksi.

7. Pengelolaan air limbah sesuai dengan persyaratan baku mutu dan persyaratan lingkungan.

8. Penerapan SMPN III di bagian laboratorium dan sortasi. 9. Pemenuhan kebutuhan bahan baku olah dari pihak ketiga 10. Evaluasi Kepuasan stake holder

(19)

2.6.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.6.3.1. Jumlah Tenaga Kerja

PTPT III PKS Rambutan memiliki tenaga kerja sebanyak 227 karyawan dan pimpinan. Susunan dan jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 2.1. Susunan dan Jumlah Tenaga Kerja PTPN III PKS Rambutan

No KETERANGAN JUMLAH

(Orang)

1 Manager 1

2 Maskep 1

3 Asisten Tata Usaha 1

4 Asisten Teknik 2

5 Asisten Pengolahan 2

6 Asisten Laboratorium 1

7 Karyawan Pengolahan Shift I 42

8 Karyawan Pengolahan Shift II 42

9 Karyawan Laboratorium/Sortasi 33

10 Karyawan Bengkel 38

11 Karyawan Dinas Sipil 15

12 Karyawan Administrasi 17

13 Karyawan Bagian Produksi 8

14 Karyawan Bagian Keamanan/Hansip 13

Jumlah 227

(20)

2.6.3.2. Jam Kerja

Jam kerja di PTPN III PKS Rambutan adalah enam hari kerja untuk bagian kantor dan produksi, sedangkan untuk bagian pengolahan 7 hari kerja. Penjadwalan jam kerja untuk tenaga kerja adalah sebagai berikut :

1. Karyawan Kantor yang terdiri dari karyawan ATU (Asisten Tata Usaha), APK (Asisten Personalia Kebun), Kantor Teknik dan Kantor Produksi serta Karyawan Produksi yang terdiri dari karyawan Kantor Pengolahan, Timbangan dan Bengkel/CD/Traksi, mulai bekerja pukul 07.00 – 16.30 WIB dengan waktu istirahat pukul 12.00- 14.00 WIB.

2. Karyawan Bagian Pengolahan

Karyawan pada bagian pengolahan dibagi atas dua shift kerja, yaitu :

a. Shift I, mulai bekerja pukul 07.00- 19.00 WIB dengan masa istirahat disesuaikan oleh karyawan sendiri secara bergantian selama 2 jam.

b. Shift II, mulai bekerja pukul 19.00- 07.00 WIB dengan masa istirahat disesuaikan oleh karyawan sendiri secara bergantian selama 2 jam.

2.6.3.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

Sistem pengupahan pada pabrik PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi adalah berbentuk :

a. Untuk Karyawan Pengolahan - Gaji pokok bulanan

- Premi pengolahan, dihitung berdasarkan Sawit yang di olah. - Catu beras

(21)

b. Untuk Karyawan Maintenance / Teknik - Gaji kokok bulanan

- Premi, dihitung berdasarkan pengolahan - Catu beras

c. Untuk Karyawan Laboratorium - Gaji kokok bulanan

- Premi, dihitung berdasarkan pengolahan - Catu beras

d. Untuk Karyawan Transportasi - Gaji kokok bulanan

- Premi, dihitung berdasarkan Basis barang yang diangkut - Catu beras

e. Untuk Karyawan kantor - Gaji kokok bulanan

- Premi, berdasarkan surat edaran Direksi - Catu beras

Selain pemberian gaji diatas, perusahaan juga memberikan beberapa tunjangan seperti :

- Tunjangan Kesehatan - Tunjangan Keluarga - Tunjangan pemakaman - Tunjangan Hari raya - Bonus Tahunan

(22)

2.7. Teknologi

Teknologi adalah suatu rekayasa secara ilmiah yang diliputi pengetahuan manajerial yang memungkinkan suatu konsepsi, desain, pengetahuan, produksi, distribusi dan alokasi barang dan jasa yang dilakukan secara efisiensi dan bermamfaat.

2.7.1. Proses Produksi

Suatu proses produksi diartikan sebagai kegiatan yang mengubah masukan berupa bahan baku (input) menjadi keluaran (output) yang berupa produk/hasil. Teknologi, mesin, dan peralatan serta berbagai cara kerja direncanakan dan digunakan untuk proses produksi.

Untuk mengolah TBS menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan Kernel, PKS Rambutan memiliki 11 stasiun kerja yang saling terkait, yaitu :

1. Stasiun Penerimaan TBS (Tandan Buah Segar) 2. Stasiun Loading Ramp

3. Stasiun Rebusan 4. Stasiun Theressing 5. Stasiun Pressing 6. Stasiun Klarifikasi 7. Stasiun Kernel

8. Stasiun Water Treatmen. 9. Stasiun Power Palnt 10. Stasiun Boiler

(23)

11. Stasiun Fat-Fit dan Effluent Treatmen.

2.7.1.1. Standard Mutu Bahan/ Produk

Ada tiga komponen kualitas yang dipakai sebagai standar dalam pengendalian mutu minyak sawit di PTPN III Rambutan yaitu:

1. Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) 2. Kadar Air

3. Kadar Kotoran

Analisa mutu produksi dilakukan tiap hari untuk mengetahui kualitas bahan, kualitas produk yang dihasilkan dan dikirim sudah sesuai dengan norma (mutu yang diharapkan), sehingga dapat diterima pasar diketahui seberapa kehandalan pabrik dalam mendapatkan minyak dan inti sesuai ISO 9000.

1. Mutu Minyak

Pengambilan sampel dilakukan setiap 3 jam, dimulai setelah 1 jam pabrik beroperasi/mengolah. Pengambilan sampel dilakukan pada :

a. Minyak masuk ke Oil Tank

b. Minyak masuk ke Oil Purifier c. Minyak masuk ke Vacum Dryer d. Minyak masuk ke Storage Tank

e. Minyak masuk ke truk tangki saat pengiriman

Standar mutu produk yang ditetapkan PTPN III PKS Rambutan adalah sebagai berikut:

(24)

Kadar Air < 0,15 % Kadar Kotoran < 0,015 % Kadar Asam Lemak < 0,5 % 2. Mutu inti Sawit

Pengambilan sampel dilakukan setiap 3 jam, dimulai setelah 1 jam pabrik beroperasi/mengolah. Pengambilan sampel dilakukan pada :

a. Dry Kernel Produksi LTDS b. Wet kernel produksi clay bath c. Kernel masuk ke kernel bulk d. Kernel pengiriman

Standar mutu inti sawit yang ditetapkan PTPN III PKS Rambutan adalah sebagai berikut :

Kadar Air < 8,0 % Kadar Kotoran < 6,0 % Kadar Asam Lemak Bebas < 1,0 % Inti Pecah < 15 % Inti Berwarna < 60%

2.7.1.2. Bahan yang Digunakan

3 jenis bahan yang digunakan dalam pengelolahan proses produksi pada PTPN III PKS Rambutan ada 3 yaitu bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan.

(25)

1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam kegiatan produksi dan memiliki persentase yang lebih besar dibandingkan bahan-bahan lainnya. Oleh karena itu bahan baku yang digunakan adalah Tandan Buah Segar (TBS) yang harus memenuhi standar mutu yang telah ditentukan oleh PTPN-III PKS Rambutan.

2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dalam proses produksi dan bercampur dengan bahan baku yang membentuk produk akhir dan diharapkan dapat meningkatkan mutu produk. Dalam hal ini tidak ada bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi pada PTPN III PKS Rambutan.

3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam memperlancar penyelesaian suatu produk dimana keberadaan bahan penolong ini tidak mengurangi nilai tambah produk yang dihasilkan tersebut, dan bahan penolong ini tidak terdapat pada produk akhir.

Adapun bahan penolong yang digunakan pada PTPN III PKS Rambutan adalah air delusi yang berguna untuk mengurangi kekentalan minyak untuk mempermudah proses selanjutnya dan kaolin (CaCO3) yang berguna untuk memisahkan inti dengan cangkang pada wet proses di claybath.

(26)

2.7.1.3. Uraian Proses Produksi

Ada beberapa tahapan uraian produksi pada PTPN-III PKS rambutan, Adapun tahapan uraian proses produksi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Stasiun Penerimaan TBS (Tandan Buah Segar) a. Jembatan Timbang (Weighting Bridge)

Truk pengangkut TBS yang tiba di pabrik ditimbang terlebih dahulu di timbang di Jembatan Timbang untuk memperoleh berat sewaktu berisi (bruto) dan sesudah dibongkar (tarra ). Selisih antara bruto dengan tarra adalah netto, yaitu jumlah TBS yang diterima di PKS.

b. Sortasi TBS dan Pemeriksaan Kualitas

Sebelum TBS diterima dan diolah pabrik, kualitas buah harus diperiksa tingkat kematangannya. Kriteria matang panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan kualitas buah di stasiun penerimaan TBS. Sortasi dilakukan di lantai peron loading ramp,sebagai alat untuk menilai mutu panen yang dilaksanakan terhadap setiap kebun dengan sistem sampling satu truk mewakili setiap afdeling, sedangkan untuk pihak TBS di sortir seluruhnya.

2. Stasiun Loading Ramp

Loading ramp berfungsi untuk menampung TBS dari sortasi sebelum

diproses, mempermudah pemasukan TBS ke lori dan mengurangi kadar kotoran.

Loading ramp terbuka dan tertutup dengan sistem hidrolik menggunakan

(27)

Kemudian lori buah tersebut ditarik menggunakan tali profelin dengan menggunakan capstand, setelah itu lori didorog masuk ke dalam rebusan menggunakan jhondera.

3. Stasiun Rebusan (Sterilizer)

Lori buah dimasukkan ke dalam stasiun perebusan untuk direbus dengan tujuan :

1. Mengurangi peningkatan ALB (Asam Lemak Bebas) 2. Mematikan enzim penghidrolisa minyak

3. Melunakkan daging buah

4. Membekukan zat membran lilin dalam buah untuk menaikkan pemurnian minyak

5. Memaksimalkam kekoplakan pada nut/memudahkan inti lepas dari cangkang 6. Memudahkan pelepasan brondolan dari tandan pada threser

7. Mensuplai ketersediaan buah terebus

4. Stasiun Theressing

Proses pada stasiun ini adalah berondolan dipisahkan dari janjangan/tandannya.

Stasiun ini terdiri dari :

a. Alat pengangkut lori (Hoisting Crane)

Alat ini digunakan untuk mengangkat dan memindahkan lori yang berisi TBS yang telah direbus ke Bunch Auto Feeder dan menurunkan lori pada rel

(28)

b. Bunch Auto Feeder

Bunch Auto Feeder ini berfungsi sebagai pengumpan threser yang

mendorong/menghantarkan buah dari hopper masuk ke stripper drum agar proses pemipilan berjalan sempurna..

c. Mesin Theressing

Alat ini berfungsi untuk memisahkan buah (berondolan) dari janjangan dengan sistem drum berputar sehingga buah akan terangkat dan terbanting. Selanjutnya berondolan akan terlepas dan masuk ke kisi-kisi drum yang lebarnya 4-6 cm. Kapasitas olah threser @ 30 ton/jam dan kecepatan putar 23 rpm.

d. Below Conveyor Thressing

Alat ini berfungsi untuk mendorong berondolan yang keluar dari threser ke Under Transfer Fruit Conveyor

e. Under Transfer Fruit Conveyor

Alat ini berfungsi untuk menghantarkan berondolan yang ke luar dari

Below Conveyor Thressing menuju ke Fruit Elevator.

f. Fruit Elevator

Alat ini berfungsi untuk menghantarkan berondolan dari Under Transfer

Fruit Conveyor menuju ke Fruit Top Transfer Conveyor

g. Fruit Top Transfer Conveyor

Alat ini berfungsi untuk menghantarkan berondolan dari Fruit Elevator menuju Fruit Distributing Conveyor.

(29)

Alat ini berfungsi untuk menghantarkan janjangan kosong dari threser menuju Elevator Empty Bunch Crusher dan Elevator Empty Bunch Shredder. f. Empty Bunch Shredder

Melalui Elevator Empty Bunch Crusher janjangan masuk ke Empty Bunch

Crusher untuk pengepressan janjangan dan persiapan feeding ke Empty Bunch Shredder. G. Mini Threser

Kemudian janjangan jatuh menuju Mini Threser untuk memipil buah yang masih tersisa.

H. Under Transfer Fruit Conveyor

Berondolan akan masuk ke Under Transfer Fruit Conveyor untuk diproses kembali dan janjangan yang masih terdapat berondolan (USB dan USF) akan kembali masuk ke Empty Bunch Conveyor untuk diproses kembali. Janjangan yang sudah bersih dari berondolan akan masuk ke Elevator Empty

Bunch Shredder, lalu masuk ke Distribution Shredder Conveyor untuk dibawa

ke Shredder agar dicacah. Hasil cacahan masuk ke Inclined Empty Bunch

Conveyor I, II dan Horizontal Hopper Conveyor untuk dibawa ke Hopper.

i. Composting Process

Hasil cacahan di hopper kemudian dibawa ke Composting Process dengan truk untuk diolah menjadi pupuk.

5. Stasiun Pressing (Pengempaan)

proses pemisahan daging buah dengan biji (nut) dan proses pengambilan minyak kasar dari daging buah terjadi pada stasiun ini.

(30)

a. Fruit Distributing Conveyor

Menghantarkan berondolan dari Fruit Top Transfer Conveyor sekaligus membagi berondolan ke dalam digester yang dioperasikan.

b. Recycling Conveyor

Mengembalikan berondolan yang tidak tertampung oleh digester didorong ke Under Transfer Fruit Conveyor.

c. Digester (Pengaduk)

Alat ini berfungsi untuk :.

1. Melepaskan biji dari daging buah yang membungkus. 2. Melumat daging buah.

3. Meremas struktur jaringan dan pembukaan sel dimana minyak terkandung di dalamnya.

Digester minimal berisi ¾ dari kapasitas nya dan waktu yang dibutuhkan untuk pelumatan 15-20 menit, temperatur digester harus tetap dijaga antara 90-950;

d. Pengempaan (Screw Press)

Screw Press berfungsi untuk memeras daging buah dari digester sehingga

didapat hasil minyak kasar dan serabut /fiber. Alat ini biasanya berkapasitas @ 10 ton TBS/ jam, dengan tekanan hidrolik cone maksimum 50 kg/cm2. Konstruksi berupa uliran ganda yang berputar berlawanan arah dengan tekanan tertentu serta di bantu dengan aliran air panas (air delusi).

(31)

6. Stasiun Clarification ( Pemurnian Minyak )

Minyak kasar (crude oil) hasil proses pemerasan di stasiun pressing diproses dengan berbagai macam perlakuan sehingga diharapkan minyak (CPO) terpisah dari air dan NOS (Non Oil Solid) pada`stasiun klarifikasi.

7. Stasiun Kernel (Kernel Plant)

Stasiun ini berfungsi untuk memproses Campuran ampas

(fibre) dan biji (nut) yang ke luar dari Screw Press diproses untuk menghasilkan :

1) Cangkang (shell) dan fibre sebagai bahan bakar boiler

2) Inti sawit (kernel) sebagai hasil produksi yang siap di pasarkan.

2.7.2. Mesin Dan Peralatan

Mesin-mesin dan peralatan yang digunakan pada perusahaan ini dapat dilihat pada lampiran 1

2.7.3. Utilitas

Tiap tahapan proses di PTPN-III PKS Rambutan dibantu oleh sarana penunjang/ utilitas untuk memperlancar jalannya kegiatan produksi, meliputi: 1. Stasiun Pembangkit Uap (Boiler)

Boiler adalah alat untuk menghasilkan uap dengan bahan bakar fibre dan shell. Tetapi uap yang dihasilkan dari boiler ini, terutama sekali digunakan untuk

(32)

memiliki 2 unit boiler Vickers Hoskins type water tube yang memiliki spesifikasi sebagai berikut :

1. kapasitas : 20 ton uap/jam 2. Tekanan kerja : 21 kg/cm2 3. Tekanan maksimum : 23 kg/cm2 4. Temperatur steam : 2600C Bagian-bagiannya adalah sebagai berikut : 1. Ruang Bakar

2. Drum atas

3. Pipa super heater

4. Drum bawah

5. Pembuangan abu/ash hopper 6. Cerobong asap/cimney

7. Safety valve 8. Shoot blower

9. Kipas dorong (FDF) 10. Kipas isap (IDF)

11. Secondary Air Fan (SAF)

Sebelum boiler dioperasikan diperlukan persiapan tersedianya air umpan dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Ph : 10,5 – 11,5

2. TDS : Max 1700 ppm

(33)

4. P. Alcalinity : 2,5 x ppm silica 5. Total hardness : max 5 ppm 6. Phospate : 30-70 ppm 7. Sulphite : 30-50 ppm 8. Silika : max 150 ppm

9. Iron : max 2 ppm

10. Suhu : 800-900C 2. Stasiun Water Threatment (Pemurnian Air)

a) Raw water Treatment

Supply air ke pabrik PKS Rambutan berasal dari anak sungai yang

dibendung dan dialirkan pada dua bagian waduk yang masih mengandung zat-zat padat yang harus dibersihkan sebelum di demineralisasi, yang terdiri dari :

a. Flokulasi dan Koagulasi b. Sedimentasi

c. Filtrasi

a. Flokulasi dan Koagulasi

Flokulasi dan koagulasi dilakukan di Clarifier Tank dimana zat kimia ditambahkan ke dalam air agar zat padat yang melayang menjadi floc dan mengkoagulasi sehingga cukup berat dan mudah dipisahkan. Air masuk melalui bagian bawah tangki, sehingga menimbulkan pusaran air. Akibat pusaran ini, kotoran air yang telah menggumpal akibat injeksi soda ash dan tawas akan mengendap. Hasil dari tangki ini adalah :

(34)

2) Air bersih keluar dari bagian atas.

Bahan kimia yang diinjeksikan adalah alumunium sulfat dan soda ash yang dosisnya tergantung pada kualitas air. Karena kualitas yang berubah-ubah, maka perlu dilakukan jar test secara periodik sehingga penggunaan bahan kimia bisa optimal.

b. Sedimentasi (Clarifier Water Basin)

Sedimentasi dilakukan dengan cara mengendapkan air pada suatu bak dan sebaiknya diberi sekat/buffle dengan aliran over flow dan under flow, yang bertujuan untuk menjebak zat padatan.

c. Filtrasi

Filtrasi dilakukan pada sand filter dengan tujuan menghilangkan berbagai zat/material yang terbawa dari flokulasi dan koagulasi dengan cara menyaring melalui lapisan pasir. Secara berangsur-angsur pasir akan memadat sehingga akan membatasi aliran air di sand filter. Jika tekanan inlet air di sand filter 1,5 bar di atas tekanan outletnya, maka perlu dilakukan backwash. Backwash dilakukan dengan aliran dari bawah ke atas dengan tujuan untuk memecah kepadatan pasir dan membuang padatan yang menyumbang lapisan pasir. Di PKS Rambutan, aliran proses water treatment adalah sebagai berikut. Air sungai dialirkan menuju waduk (ada 2 unit), kemudian air waduk dipompakan ke clarifier tank (ada 2 unit). Namun sebelum masuk ke clarifier tank air diinjeksikan soda ash dan tawas terlebih dahulu. Setelah masuk ke clarifier tank, air dialirkan menuju bak sedimentasi (ada 2 unit, masing-masing untuk pabrik dan domestik) untuk dilakukan pengendapan kemudian dipompakan menuju sand filter (untuk pabrik

(35)

ada 4 unit dan untuk domestik ada 1 unit). Setelah melakukan penyaringan, air dialirkan menuju Water Tower Tank untuk disalurkan ke pabrik.

b) Proses Demineralisasi

Proses Demineralisasi bertujuan untuk menurunkan hardness, yaitu dengan menggunakan kation unit dan menurunkan silica dengan menggunakan anion unit. Kation berfungsi untuk menukar mineral-mineral terhadap asam, dan anion berfungsi untuk menukar garam terhadap hidrolisis dan menahan silica. Regenerasi dilakukan bila kadar hardness mencapi 5 ppm, sedangkan regenerasi dilakukan bila kadar silica mencapai 5 ppm.

Tahapan-tahapan regenerasi terdiri dari :

a) Backwash

b) Injeksi Bahan Kimia

c) Slow rinse d) Fast rinse

Backwash pada dasarnya adalah mengalirkan dri bawah ke atas dengan

tujuan untuk memecah bad resin yang telah padat dan menghilangkan kotoran sebelum dilakukan regenerasi. Proses regenerasi dilakukan dengan menginjeksikan bahan kimia yaitu untuk kation biasanya menggunakan sulfurid

acid (H2SO4) sedangkan untuk anion biasanya menggunakan Caustic Soda

(NaOH).

Kation Exchanger yaitu peralatan yang berisi resin (H+) yang berfungsi untuk menggantikan ion Ca2+ yang ada air. Sedangkan Anion Tank (Exchanger)

(36)

yaitu peralatan yang berisi resin (OH-) yang berfungsi untuk menggantikan ion SO42+ ,Cl- , SiO2- yang ada air.

c) Deaerator

Deaerator berfungsi untuk mengurangi gas yang terlarut dalam air (O2

dan CO2) dan mengatur temperatur feed water sehinggs air tangki ini dari Denin

Tank dipanasi dengan Steam Coil hingga temperatur 800-900C. Steam Feed Water

Pump yang berfungsi secara langsung melalui Elecktric dan Steam Feed Water Pump air umpan. Pada pipa keluaran (out) dari daerator kembali diinjeksikan

bahan kimia dan dialirkan ke Upper Drum Boiler. 3. Stasiun Pembangkit Listrik (Power Plant)

Fungsinya adalah untuk penggerak peralatan pabrik, penerangan pabrik, kantor serta perumahan. Untuk mensuplai arus listrik di Rambutan menggunakan 2 macam pembangkit yaitu Turbin Generator dan Diesel Generator.

Berikut adalah spesifikasi peralatan pembangkit listrik tersebut :

a. Turbin Generator, merupakan peralatan yang berupa poros bersudu (impeler) yang digerakkan oleh steam untuk memutar generator. Uap yang digunakan merupakan uap kering dari boiler yang bertekanan 16-21 kg/cm2.

Merk : Turbo Dyne/Marc (USA)/1986 Type : TA 25

Kapasitas : 875 KVA Jumlah : 3 unit

Alternator

(37)

Putaran : 1500 rpm Ratio : 3.308

b. Diesel Generator (Genset), merupakan mesin diesel yang digunakan untuk memutar generator/altenator.

Merk : Deutz/2004

Type : 8F 8M 1015CP/DN Kapasitas : 448 KW

Jumlah : 2 unit

c. Back Pressure Vessel (BPV)

Steam keluaran dari turbin dimanfaatkan untuk proses pengolahan, untuk

itu BPV berfungsi untuk menampung, meragamkan tekanan uap dan mendistribusikan ke stasiun pengolahan yang memerlukan pemanasan.

2.7.4. Safety and Fire Protection

Keselamatan kerja merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan kerja, cacat dan kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang terjadi dapat mengakibatkan hambatan-hambatan yang sekaligus juga merupakan kerugian secara tidak langsung seperti kerusakan mesin dan peralatan kerja, terhentinya proses produksi untuk beberapa saat hal ini akan menyebabkan tingginya biaya produksi.

Safety and fire protection adalah upaya yang dilakukan agar keselamatan

(38)

pengolahan TBS menjadi CPO dan kernel baik bagi karyawan dan bahan yang terdapat di PKS..

2.7.5. Waste Treatment (Pengolahan Limbah)

Sistem pengendalian limbah cair dengan pada PKS Rambutan menggunakan beberapa kolam untuk menetralisir parameter limbah yang masih terkandung dalam cairan limbah sebelum dibuang ke perairan umum (sungai). Metode ini lebih menguntungkan, hasil limbah dimanfaatkan menjadi pupuk. a. Fungsi dari Waste Treatment adalah untuk menetralisir parameter limbah

yang masih terkandung dalam cairan limbah sebelum dibuang ke perairan umum (sungai).

Limbah yang dihasilkan di PKS Rambutan berupa limbah padat dan cair . a. Limbah padat berupa cangkang dan fibre yang digunakan sebagai bahan bakar

boiler, tandan kosong dimanfaatkan kembali sebagai pupuk untuk tanaman.

b. Limbah cair yang dihsilkan harus memenuhi standar yang sudah ditetapkan dan tidak dapat dibuang secara langsung ke sungai karena dapat mencemari lingkungan.

Gambar

Tabel 2.1. Susunan dan Jumlah Tenaga Kerja PTPN III PKS Rambutan

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dari hasil perhitungan dan analisa bahwa usaha pemeliharaan ternak sapi Bali pada kelompok tani Tunas Jaya pada Tabel 4 di bawah ini menunjukan

Tidak semua siswa yang sudah me- laksanakan program prakerin mendapat- kan kompetensi yang telah ditetapkan oleh sekolah, dikarenakan dalam pelaksanaan prakerin

Apabila perkakas ini digunakan dan dijaga mengikut arahan yang dilampirkan atau dibekalkan bersama dengan produk, Focus Global Innovations Sdn Bhd akan membayar untuk (i)

a) File Materi untuk mengunggah file materi bahan ajar. b) Video Youtube untuk membagikan video pembelajaran yang telah diunggah ke Youtube. c) Invitasi Join Video Conference

Yaitu suatu pedoman yang dijalankan untuk meningkatkan mutu menjadi makin efektif dan efisien.Efisiensi pelayanan medis tercermin dari tingkat jumlah hari pasien

Kegiatan ujian yang masih menggunakan metode konvensional biasanya memerlukan waktu, biaya dan tenaga yang cukup banyak.SMK Ma’arif Sukoharjo dalam hal ini masih

Beberapa tokoh sakti yang ahli ramal atau pun nujum mengatakan ada seseorang yang sedang menuntut ilmu kesaktian tingkat tinggi, yang dampaknya terasa pada hawa kehidupan di

Sejak ditetapkan RRI sebagai lembaga yang dapat menerima pendapatan yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan