• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN KEDUA RENCANA STRATEGIS BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA SEMARANG TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERUBAHAN KEDUA RENCANA STRATEGIS BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA SEMARANG TAHUN"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

PERUBAHAN KEDUA

RENCANA STRATEGIS

BADAN KESATUAN

BANGSA DAN POLITIK KOTA SEMARANG

TAHUN 2016–2021

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya lah maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang dapat menyelesaikan penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang Tahun 2016-2021.

Penyusunan Perubahan Dokumen Rencana Strategis (Renstra) ini mutlak diperlukan demi sinergitas dengan dokumen perencanaan yang menjadi acuan penyusunan Renstra ini, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang yang juga mengalami beberapa perubahan. Dokumen ini selanjutnya merupakan acuan bagi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang untuk dapat melaksanakan program-program yang telah ditetapkan selama lima tahun guna mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran secara efektif dan efisien. Selain itu, dokumentasi Perubahan Renstra ini juga menjadi acuan dalam penyusunan program-program pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang Tahun 2016-2021 ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran guna penyempurnaan penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) ini di masa depan sangat kami harapkan.

Akhirnya, semoga Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang Tahun 2016-2021 ini dapat bermanfaat.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuntutan masyarakat kini kian demokratis, menuntut adanya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap aktivitas organisasi. Oleh karena itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang merespon tuntutan-tuntutan tersebut secara proaktif. Dan hal ini dilaksanakan pada setiap tahapan, dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan monitoring.

Sebagai pedoman pelaksanaan kebijakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang maka Rencana Strategis (Renstra) perlu dilakukan beberapa perubahan dan penyempurnaan berdasarkan dokumen-dokumen perencanaan di atasnya, salah satunya adalah dengan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang.

Renstra diartikan sebagai dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode lima tahun ke depan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif.

Dengan demikian, Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang merupakan suatu dokumen perencanaan yang memuat gambaran keadaan selama kurun waktu lima tahun ke depan yang ingin diwujudkan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Sebagai sebuah dokumen perencanaan taktis strategis, Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang disusun secara terencana dan bertahap sesuai kebutuhan dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2016-2021.

Penyusunan Renstra tersebut merupakan pelaksanaan amanat pasal 7 ayat (1) UU Nomor 25 Tahun 2014 yang berbunyi,”Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif”. Lebih lanjut diatur dalam pasal 272 UU Nomor 23 tentang Pemerintahan Daerah, yang berbunyi :

(4)

(1) Perangkat Daerah menyusun rencana strategis dengan berpedoman pada RPJMD.

(2) Rencana strategis Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah.

(3) Pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rencana strategis Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan yang ditetapkan dalam rencana strategis kementerian atau lembaga pemerintah non kementerian untuk tercapainya sasaran pembangunan nasional.

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota disusun berdasarkan pada hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun sebelumnya, antisipasi terhadap permasalahan yang dihadapi dengan memperhatikan aspirasi masyarakat, serta dinamika perkembangan lingkungan strategis.

1.2 Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

(5)

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4022);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangaka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah; 10. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 tahun 2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 83);

11. Peraturan Daerah Kota Semarang No 6 Tahun 2010 Tentang RPJP Daerah Kota Semarang 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 43);

12. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 114);

13. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Semarang Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kota

(6)

Semarang Tahun 2017 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 123);

14. Peraturan Walikota Semarang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 44) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Semarang Nomor 36 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Semarang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2012 Nomor 36).

1.3 Maksud dan Tujuan

Penyusunan dokumen Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang Tahun 2016-2021 ini dimaksudkan untuk memberikan arah kebijakan sebagai landasan dan pedoman bagi pelaksanaan program-program yang telah ditetapkan selama lima tahun ke depan sehingga dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien serta untuk menyesuaikan arah perencanaan dengan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2016-2021.

Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis adalah untuk memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kinerja Tahunan, pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja serta panduan dalam pengukuran kinerja.

1.4 Sistematika Penulisan

Perubahan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang Tahun 2016-2021 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang

(7)

Semarang

2.3. Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang

BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

PERANGKAT DAERAH

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang

3.2 Telahaan Visi, Misi, dan Program Presiden

3.3. Telahaan Visi, Misi, dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih

3.4. Telahaan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.5. Telahaan Renstra Kementerian Dalam Negeri

3.6. Telahaan Renstra Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah 3.7. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis 3.8. Penentuan Isu-Isu Strategis

BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang

BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA

PENDANAAN

BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN BAB VIII : PENUTUP

(8)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA

DAN POLITIK KOTA SEMARANG

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kota Semarang

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang dibentuk dengan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah Kota Semarang sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Sesuai dengan pasal 16 ayat (1) huruf c Perda Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2016 dinyatakan bahwa “Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 23), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku kecuali :

1. Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan di bidang

Kesatuan Bangsa dan Politik, sampai dengan peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan urusan pemerintahan umum diundangkan; dan

2. Perangkat Daerah yang berbentuk Rumah Sakit Umum Daerah, sampai

dengan peraturan perundang-undangan mengenai organisasi dan tata hubungan kerja Rumah Sakit Umum Daerah diundangkan.

Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 36 Tahun 2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Semarang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kota Semarang, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang mempunyai tugas “melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional, Bidang Ketahanan Bangsa, serta Bidang Politik Dalam Negeri”. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang menyelenggarakan fungsi :

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional, bidang Ketahanan Bangsa, serta bidang Politik Dalam Negeri;

(9)

2) Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

3) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional, bidang Ketahanan Bangsa, serta bidang Politik Dalam Negeri;

4) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

5) Penetapan kebijakan operasional di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan, dan penghargaan kebangsaan;

6) Pelaksanaan koordinasi penetapan kebijakan operasional di bidang

kewaspadaan dini, kerjasama intelijen dan keamanan (INTELKAM), bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing;

7) Pelaksanaan koordinasi penetapan kebijakan operasional di bidang ketahanan

seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan;

8) Pelaksanaan koordinasi penetapan kebijakan operasional sistem dan

implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres, dan pilkada;

9) Pelaksanaan koordinasi penetapan kebijakan operasional di bidang ketahanan

sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian;

10) Pelaksanaan pertanggungjawaban terhadap kajian teknis/ rekomendasi

perijinan dan/ atau non perijinan di bidang kesatuan bangsa dan politik; 11) Pengelolaan urusan kesekretariatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; 12) Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan pengendalian serta

monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; dan

13) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.

Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang terdiri dari :

(10)

a) Kepala Badan.

b) Sekretariat, dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan yang terdiri dari :

1) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; 2) Sub Bagian Keuangan; dan

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

c) Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan, terdiri dari :

1) Sub Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; 2) Sub Bidang Kewaspadaan Nasional

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

d) Bidang Ketahanan Bangsa, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan, terdiri dari :

1) Sub Bidang Ketahanan Sosial, Ekonomi, Budaya dan Agama; 2) Sub Bidang Ketahanan Kemasyarakatan.

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

e) Bidang Politik Dalam Negeri, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan, terdiri dari :

1) Sub Bidang Kelembagaan Politik;

2) Sub Bidang Budaya dan Pendidikan Politik.

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

(11)

Adapun tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan dapat diuraikan sbb : 1. Kepala Badan

Kepala Badan mempunyai tugas merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang.

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan

mensinkronisasian, membina, mengawasi dan mengendalikan serta

mengevaluasi pelaksanaan tugas Kesekretariatan, bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional, bidang Ketahanan Bangsa dan bidang Politik Dalam Negeri. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan evaluasi, bidang

keuangan serta bidang umum dan kepegawaian;

b. Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang perencanaan dan evaluasi, bidang keuangan serta bidang umum dan kepegawaian;

c. Pengkoordinasian dan sinkronisasi penyusunan rencana program di bidang Kesekretariatan, bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional, bidang Ketahanan Bangsa, bidang Politik Dalam Negeri;

d. Pengkoordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan tugas di bidang

Kesekretariatan, bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional, bidang Ketahanan Bangsa, bidang Politik Dalam Negeri;

e. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; f. Penyusunan laporan kinerja program Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; g. Pengkoordinasian dan sinkronisasi penyusunan laporan kinerja di bidang

Kesekretariatan, bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional, bidang Ketahanan Bangsa, bidang Politik Dalam Negeri;

h. Pengkoordinasian dan sinkronisasi penyusunan laporan realisasi anggaran di bidang Kesekretariatan, bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional, bidang Ketahanan Bangsa, bidang Politik Dalam Negeri;

i. Pengkoordinasian pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, kehumasan, keprotokolan, dan administrasi perjalanan dinas;

(12)

k. Pelaksanaan pembina, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang Kesekretariatan, bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional, bidang Ketahanan Bangsa, bidang Politik Dalam Negeri;

l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang Kesekretariatan, bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional, bidang Ketahanan Bangsa, bidang Politik Dalam Negeri;

m. Penyusunan laporan realisasi anggaran Sekretariat; n. Penyusunan laporan kinerja program Sekretariat;

o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

Sekretariat, terdiri dari :

a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi

Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan evaluasi;

b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang perencanaan dan evaluasi;

c. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang

perencanaan dan evaluasi;

d. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

e. Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

f. Menyiapkan bahan penyusunan produk Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik;

g. Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang perencanaan dan evaluasi;

h. Menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan

(13)

i. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan dan evaluasi;

j. Menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

k. Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

b. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang keuangan;

b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang keuangan;

c. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang

keuangan;

d. Menyiapkan bahan usulan rencana perencanaan Anggaran Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat;

e. Menyiapkan bahan verifikasi pelaksanaan anggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

f. Menyiapkan bahan pengajuan Surat Permintaan Pembayaran;

g. Menyiapkan bahan laporan pertanggung jawaban Keuangan;

h. Menyiapkan bahan laporan realisasi anggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

i. Menyiapkan bahan penyajian dan informasi di bidang keuangan;

j. Menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan

pengendalian di bidang keuangan;

k. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang keuangan;

l. Menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Sub Bagian Keuangan;

m. Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Sub Bagian Keuangan;

n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

(14)

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang umum dan kepegawaian;

b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang umum dan kepegawaian;

c. Menyiapkan bahan perngkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang

umum dan kepegawaian;

d. Menyiapkan bahan urusan surat menyurat, kearsipan, kepustakaan, perjalanan dinas, dokumentasi, keprotokolan dan kehumasan;

e. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengadaan, inventarisasi, pemeliharaan sarana prasarana kantor;

f. Menyiapkan bahan penghimpunan peraturan perundangan bidang

Kesatuan Bangsa dan Politik;

g. Menyiapkan bahan pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; h. Menyiapkan bahan penghimpunan dan pengolahan hasil data dan

informasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

i. Menyiapkan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian;

j. Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang umum dan kepegawaian;

k. Menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan

pengendalian di bidang umum dan kepegawaian;

l. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang umum dan kepegawaian;

m. Menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

n. Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional

Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional mempunyai tugas merencanakan,

mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta

mengevaluasi di bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan serta bidang Kewaspadaan Nasional.

(15)

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional mempunyai fungsi :

a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang ideologi dan wawasan kebangsaan, serta bidang kewaspadaan nasional;

b. Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang ideologi dan wawasan kebangsaan, serta bidang kewaspadaan nasional;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang ideologi dan wawasan kebangsaan, serta bidang kewaspadaan nasional;

d. Pelaksanaanpembinaan Ketahanan ideologi negara dalam rangka peningkatan pemahaman nilai-nilai ideologi negara dan nasionalisme;

e. Pelaksanaan peningkatan dan pengembangan wawasan kebangsaan dalam rangka terwujudnya stabilitas daerah, (rekomendasi ijin tempat beribadah, forum komunikasi antar umat beragama, Petamas, pencegahan potensi konflik Sara); f. Pelaksanaan peningkatan dan pengembangan kesadaran bela negara;

g. Pelaksanaan penanaman dan pengembangan nilai-nilai sejarah kebangsaan dalam rangka peningkatan nasionalisme;

h. Penyusunan nilai, standar, prosedur dan ketentuan pemberian penghargaan kebangsaan;

i. Pelaksanaan pembina ideologi dan wawasan kebangsaan dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dan kelurahan;

j. Pelaksanaan kewaspadaan dini terhadap potensi konflik Ipoleksosobud dan Hankam;

k. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang intelegen dan keamanan (Intelkam);

l. Pelaksanaan pembinaan masyarakat wilayah perbatasan;

m. Pelaksanaan pemantauan dan fasilitas penanganan konflik tenaga kerja yang berpotensi menimbulkan gangguan SARA;

n. Pelaksanaan fasilitas penanganan konflik pemerintahan dan sosial;

o. Pelaksanaan pemberian rekomendasi (tanda lapor) warga negara asing dan lembaga asing yang masuk dan beraktivitas di daerah;

p. Pelaksanaan koordinasi pengawasan orang asing dan lembaga asing yang berdomisili di daerah;

q. Pelaksanaan pemberian ijin riset dan survey yang dilaksanakan oleh perorangan maupun lembaga di daerah;

(16)

r. Pelaksanaan pemberian ijin pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Praktek Kerja Lapangan (PKL), yang dilaksanakan di daerah;

s. Pengkoordinasian penetapan kebijakan dan pelaksanaan ketahanan seni dan budaya dari pengaruh negatif seni dan budaya luar;

t. Pelaksanaan peningkatan kerukunan umat beragama dan aliran kepercayaan; u. Pelaksanaan peningkatan pembauran dan akulturisasi budaya dalam kehidupan

bermasyarakat;

v. Pelaksanaan koordinasi pencegahan pemanfaatan sumber daya alam yang dapat merugikan kehidupan masyarakat;

w. Pelaksanaan identifikasi dan koordinasi pencegahan dampak negatif di bidang perdagangan, investasi, fiscal dan moneter serta perilaku masyarakat yang dapat merugikan kehidupan ekonomi masyarakat;

x. Pelaksanaan peningkatan harmonisasi dan pencegahan konflik antar lembaga usaha ekonomi;

y. Pelaksanaan penyajian data dan informasi di bidang ideologi dan wawasan kebangsaan, serta bidang kewaspadaan nasional;

z. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang ideologi dan wawasan kebangsaaan, serta bidang kewaspadaan nasional;

aa. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang ideologi dan wawasan kebangsaaan, serta bidang kewaspadaan nasional;

bb. Penyusunan laporan realisasi anggaran Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional;

cc. Penyusunan laporan kinerja Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional;

dd. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

(1) Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional, terdiri dari : a. Sub Bagian Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; b. Sub Bagian Kewaspaan Nasional.

(2) Masing-masing Sub Bagian tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional.

a. Sub Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan

Sub Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang ideologi dan wawasan kebangsaan;

(17)

b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang ideologi dan wawasan kebangsaan;

c. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang ideologi dan wawasan kebangsaan;

d. Menyiapkan bahan pembinaan Ketahanan ideologi negara dalam rangka peningkatan pemahaman nilai-nilai ideologi negara dan nasionalisme;

e. Menyiapkan bahan peningkatan dan pengembangan wawasan

kebangsaan dalam rangka terwujudnya stabilitas daerah, (rekomendasi ijin tempat beribadah, forum komunikasi antar umat beragama, Petamas, pencegahan potensi konflik Sara);

f. Menyiapkan bahan peningkatan dan pengembangan kesadaran bela

negara;

g. Menyiapkan bahan penanaman dan pengembangan nilai-nilai sejarah kebangsaan dalam rangka peningkatan nasionalisme;

h. Menyiapkan bahan penyusunan nilai, standar, prosedur dan ketentuan pemberian penghargaan kebangsaan;

i. Menyiapkan bahan pembina ideologi dan wawasan kebangsaan dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dan kelurahan;

j. Menyiapkan bahan pemberian ijin pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Praktek Kerja Lapangan (PKL), yang dilaksanakan di daerah;

k. Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang ideologi dan wawasan kebangsaan;

l. Menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan

pengendalian di bidang ideologi dan wawasan kebangsaaan;

m. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang ideologi dan wawasan kebangsaaan;

n. Menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaaan;

o. Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaaan;

p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional sesuai dengan bidang tugasnya.

(18)

b. Sub Bidang Kewaspadaan Nasional

Sub Bidang Kewaspadaan Nasional mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang kewaspadaan nasional;

b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang kewaspadaan nasional;

c. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas dibidang

kewaspadaan nasional;

d. Menyiapkan bahan pelaksanaan kewaspadaan dini terhadap potensi konflik Ipoleksosbud dan Hankam;

e. Menyiapkan bahan pelaksaan koordinasi dan kerja sama dibidang

intelegen dan keamanan (Intelkam)

f. Menyiapkan bahan pelaksaan pembina masyarakat wilayah perbatasan;

g. Menyiapkan bahan pemantauan dan fasilitasi penangan konflik tenaga kerja yang berpotensi menimbulkan gangguan SARA;

h. Menyiapkan bahan fasilitasi penanganan konflik pemerintahan dan sosial;

i. Menyiapkan bahan pem,Mberian rekomendasi (tanda lapor) warga

negara asing dan lembaga asing yang masuk dan beraktivitas didaerah;

j. Menyiapkan pelaksanaan koordinasi pengawasan orang asing dan

lembaga asing yang berdomisili didaerah;

k. Menyiapkan bahan pemberian ijin riset dan survey yang dilaksanakan oleh perseorangan atau lembaga di daerah;

l. Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi dibidang kewaspadaan nasional;

m. Menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan

pengendalian dibidang kewaspadaan nasional;

n. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan dibidang kewaspadaan nasional;

o. Menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Sub Bidang Kewaspadaan Nasional;

p. Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Sub Bidang Kewaspadaan Nasional;

q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional sesuai dengan tugasnya.

(19)

4. Bidang Ketahanan Bangsa

Bidang Ketahanan Bangsa mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi di Bidang Ketahanan Sosial, Ekonomi, Budaya dan Agama serta bidang Ketahanan Kemasyarakatan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Ketahanan Bangsa mempunyai fungsi :

a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang ketahanan sosial, ekonomi, budaya dan agama serta bidang ketahanan masyarakat;

b. Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggran dibidang ketahanan sosial, ekonomi, budaya dan agama serta dibidang ketahanan kemasyarakat; c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dibidang ketahanan sosial, ekonomi,

budaya dan agama serta dibidang ketahanan kemasyarakat;

d. Pengkoordinasian pencapaian kebijakan dan pelaksanaan ketahanan seni dan budaya pengaruh negatif seni dan budaya luar

e. Pelaksanaan peningkatan kerukunan umat beragama dan aliran kepercayan; f. Pelaksanaa peningkatan pembauran dari akulturasi budaya dalam kehidupan

bermasyarakat;

g. Pelaksanaan koordinasi pencegahan pemanfaatan sumber daya yang dapat merugikan kehidupan masyarakat

h. Pelaksanaan identifikasi dan koordinasi pencegahan dampak negatif dibidang perdaganagn, investasi, fiskal dan moneter serta perilaku masayrakat yang dapat merugikan kehidupan ekonomi masayrakat;

i. Menyiapkan bahan pelaksanaan peningkatan harmonisasi dan pencegahan konflik antar lembaga usaha ekonomi;

j. Penyajian data dan informasi dibidang ketahanan sosial, ekonomi, budaya dan agama serta bidang ketahanan kemasyarakat;

k. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan pengawasan dan pengendalian dibidang ketahanan sosial, ekonomi, budaya dan agama serta dibidang ketahanan kemasyarakat;

l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan peloporan dibidang ketahanan sosial, ekonomi, budaya dan agama serta dibidang ketahanan kemasyarakat;

m. Penyusunan laporan realisasi anggaran Bidang Ketahanan Bangsa; n. Penyusutan laporan kinerja Bidang Ketahanan Bangsa;

o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

(20)

(1) Bidang Ketahanan Bangsa terdiri dari :

a. Sub Bidang Ketahanan Sosial, Ekonomi, Budaya dan Ekonomi, dan Agama

b. Sub Bidang Ketahanan Masyarakat.

(2) Masing-masing Sub Bidang sebagaimana tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Ketahanan Bangsa.

a. Sub Bidang Ketahanan Sosial, Ekonomi, Budaya, Ekonomi, dan Agama Sub Bidang Ketahanan Sosial, Ekonomi, Budaya, Ekonomi, dan Agama mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang ketahanan sosial, ekonomi, budaya dan agama;

b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran dibidang ketahanan sosial, ekonomi, budaya dan agama; c. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang

ketahanan sosial, ekonomi, budaya dan agama;

d. Menyiapkan bahan pengkoordinasian penetapan kebijakan dan pelaksanaan ketahanan seni budaya dari pengaruh negatif seni dan budaya luar;

e. Menyiapkan bahan peningkatan kerukunan umat, beragama dan aliran kepercayaan,

f. Menyiapkan bahan pelaksanaan identifikasi dari koordinasi pencegahan dampak negatif dibidang perdagangan, investasi, fiskal dan moneter serta perilaku masyarakat yang dapat merugikan kehidupan ekonomi masyarakat,

g. Menyiapkan bahan pelaksanaan peningkatan harmonisasi dan pencegahan konflik antar lembaga usaha ekonomi;

h. Menyiapkan bahan penetapan kebijakan dan pelaksanaan ketahanan seni dan budaya dari pengaruh negatif sini dan budaya luar,

i. Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi dibidang ketahanan sosial, ekonomi, budaya dan agama;

j. Menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian dibidang ketahanan sosial, ekonomi, budaya dan agama; k. menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan dibidang

(21)

l. Menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Sub Bidang ketahanan sosial, ekonomi, budaya dan agama;

m. Menyiapkan bahan laporan kinerja program Sub Bidang ketahanan sosial, ekonomi, budaya dan agama;

n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

b. Sub Bidang Ketahanan Kemasyarakatan

Sub Bidang Ketahanan Kemasyarakatan mempunyai tugas:

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang ketahanan kemasyarakatan;

b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan anggaran dibidang ketahanan kemasyarakatan;

c. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang ketahanan kemasyarakatan;

d. Menyiapkan bahan pengkoordinasian peningkatan kerukunan umat beragama dan aliran kepercayaan;

e. Menyiapkan bahan peningkatan pembauran dan akulturasi budaya dalam kehidupan bermasyarakat;

f. Menyiapkan bahan pelaksanaan identifikasi dari koordinasi pencegahan pemanfaatan sumber daya alam yang dapat merugikan kehidupan bermasyarakat;

g. Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi dibidang ketahanan kemasyarakatan;

h. Menyiapkan bahan bembinaan pemantauan, pengawasan dan

pengendalian dibidang ketahanan kemasyarakatan;

i. Menyiapkan bahan monitoring evaluasi dan pelaporan dibidang ketahanan kemasyarakatan;

j. Menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Sub Bidang ketahanan kemasyarakatan;

k. Menyiapkan bahan laporan kinerja program Sub Bidang ketahanan kemasyarakatan;

l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

(22)

5. Bidang Politik Dalam Negeri

Di Bidang Politik Dalam Negeri mempunyai tugas merencanakan,

mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta

mengevaluasi dibidang Kelembagaan Politik serta bidang Budaa dan Pendidikan Politik.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Ketahanan Bangsa mempunyai fungsi

a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang kelembagaan politik serta bidang budaya dan pendidikan politik

b. Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggran kelembagaan politik serta bidang budaya dan pendidikan politik

c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dibidang kelembagaan politik serta bidang budaya dan pendidikan politik

d. Pengkoordinasian pencapaian kebijakan dan pelaksanaan operasi sistem dan implementasi politik daerah;

e. Pelaksanaan identifikasi dan pendataan kelembagaan politik daerah f. Pelaksanaan fasilitas pengembangan kelembagaan politik;

g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kebijakan operasional sistem dam implementasi politik didaerah;

h. Pelaksanaan peningkatan kesadaran politik;

i. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pencegahan konflik politik j. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penanganan konflik politik

k. Pelaksanaan peningkatan harmonisasi dan komunikasi politik antara pemerintah, partai politik dan masarakat;

l. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan pemilu, pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah;

m. Pelaksaan penyajian data dan informasi dibidang kelembagan politik serta bidang budaya dan pendidikan politik;

n. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan pengawasan dan pengendalian dibidang kelembagan politik serta bidang budaya dan pendidikan politik;

o. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan peloporan dibidang kelembagan politik serta bidang budaya dan pendidikan politik;

p. Penyusunan laporan realisasi anggaran Bidang Politik Dalam Negeri; q. Penyusunan laporan kinerja Bidang Politik Dalam Negeri;

r. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

(23)

(1) Bidang Politik Dalam Negeri terdiri dari : c. Sub Bidang Kelembagaan Politik.

d. Sub Bidang Budaya dan Pendidikan Politik.

(2) Masing-masing Sub Bidang tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Politik Dalam Negeri.

a. Sub Bidang Kelembagaan Politik

Sub Bidang Kelembagaan Politik, mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang kelembagaan politik;

b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan anggaran dibidang kelembagaan politik ;

c. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang

kelembagaan politik;

d. Menyiapkan bahan pengkoordinasian penetapan kebijakan operasional sistem dan implementasi politik di daerah;

e. Menyiapkan bahan identifikasi dan pendataan kelembagaan politik,

f. Menyiapkan bahan fasilitas pemngembangan kelembagaan politik,

g. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi kebijakan kebijakan operasional sistem dan implementasi politik di daerah;

h. Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi dibidang kelembagaan politik

i. Menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan

pengendalian dibidang kelembagaan politik;

j. Menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Sub Bidang kelembagaan politik;

k. Menyiapkan bahan laporan kinerja program Sub Bidang kelembagaan politik;

l. Menyiapkan bahan laporan kinerja program Sub Bidang ketahanan sosial, ekonomi, budaya dan agama;

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

b. Sub Bidang Budaya dan Pendidikan Politik

Sub Bidang Budaya dan Pendidikan Politik, mempunyai tugas:

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang budaya dan pendidikan politik;

(24)

b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan anggaran dibidang budaya dan pendidikan politik;

c. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang budaya dan pendidikan politik;

d. Menyiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi pemilu;

e. Menyiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi Pemilihan Presiden; f. Menyiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi Pemilihan Kepala Daerah, g. Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi dibidang kelembagaan

politik

h. Menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan

pengendalian dibidang kelembagaan politik;

i. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang budaya dan pendidikan politik;

j. Menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Sub Bidang Budaya dan Pendidikan Politik;

k. Menyiapkan bahan laporan kinerja program Sub Bidang Budaya dan Pendidikan Politik;

l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Politik Dalam Negeri sesuai dengan bidang tugasnya.

(25)

Gambar : Bagan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang

Sekretaris

Sub Bagian Umum

dan Kepegawaian Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi

Bidang Ideologi dan

Kewaspadaan Nasional Bidang Ketahanan Bangsa Bidang Politik Dalam Negeri

Sub Bidang Kewaspadaan Nasional

Sub Bidang Ketahanan Sosial, Ekonomi, Budaya dan Agama

Sub Bidang Kelembagaan Politik Sub Bidang Ideologi dan

Wawasan Kebangsaan

Sub Bidang

Ketahanan Kemasyarakatan

Sub Bidang Budaya dan Pendidikan Politik

(26)

2.2. Sumber Daya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang

Adapun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdapat pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang sampai dengan bulan Desember 2017 sebanyak 29 (dua puluh sembilan) orang dengan klasifikasi sebagai berikut :

Tabel 2.1

Pegawai Menurut Pendidikan dan Pangkat/ Golongan

No Menurut Pendidikan No Menurut Pangkat/ Golongan 1 SD : - 1 Pembina Utama Muda (IV/c) : 1

2 SMP : - 2 Pembina Tk.I (IV/b) : 1

3 SMA : 9 3 Pembina ( IV/a) : 3

4 D-3 : 0 4 Penata Tk.I (III/d) : 6

5 S-1 : 17 5 Penata (III/c) : 3

6 S-2 : 3 6 Penata Muda Tk.I (III/b) : 4

Jumlah : 29 7 Penata Muda (III/a) : 4

8 Pengatur Tk.I (II/d) : 1

9 Pengatur (II/c) : 1

10 Pengatur Muda Tk.I (II/b) : 3 11 Pengatur Muda (II/a) : -

12 TPHL : 1

Jumlah : 29

Tabel 2.2

Pegawai Menurut Status dan Eselon No Menurut Status No Menurut Esselon

1 PNS : 29 1 Eselon IIb : 1

2 CPNS : - 2 Eselon IIIa : 1

3 TPHL : 1 3 Eselon IIIb : 3

4 Non ASN : 2 4 Eselon IVa : 9

(27)

Adapun asset/ modal yang dimiliki oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang s/d bulan Desember tahun 2017 adalah sebagai berikut :

NO NAMA BARANG JUMLAH NILAI (Rp.)

1 Badan Kesbangpol dan Linmas

602 3.195.453.641

Alat-alat Angkutan

34 1.145.761.387

- Mobil Station 1 196.790.000

- Mini Bus (Penumpang 14 Orang

kebawah) 3 501.322.837

- Sepeda Motor 27 372.343.704

- Gerobak Dorong 2 2.579.846

Alat Pertanian 1 4.800.000

- Lain-lain 1 4.800.000

Alat Kantor dan Rumah Tangga 441 1.639.875.235

- Mesin Ketik Manual Portable

(11-13) 1 10.457.000

- Mesin Ketik Manual Standar

(14-16) 9 5.200.000

- Mesin Ketik Manual Longewagen (18..)

1 750.000

- Mesin Ketik Elektronik 1 2.801.350

- Mesin Ketik Elektronik/Selektrik 1 2.473.013

- Mesin Photo Copi dengan kertas biasa Folio 1 14.985.000 - Lemari Besi/Metal 6 14.610.000 - Filling Besi/Metal 8 54.120.000 - Band Kas 2 4.175.000 - Kardek Besi/Metal 1 900.000 - Lemari Kaca 1 700.000 - Lemari Makan 1 1.500.000

(28)

NO NAMA BARANG JUMLAH NILAI (Rp.)

- Papan Visuil 3 10.422.996

- Papan Nama Instansi 3 24.237.073

- Papan Pengumuman 3 3.000.000 - White Board 7 6.100.000 - LCD Proyektor 1 9.790.000 - Lemari Kayu 2 7.350.000 - Meja Kayu/Rotan 2 1.200.000 - Zice 2 8.511.107 - Meja Rapat 1 4.975.000 - Meja Tulis 4 57.100.000 - Meja Tambahan 2 5.050.000 - Kursi Rapat 8 6.686.384 - Kursi Tamu 1 15.600.000 - Kursi Putar 7 4.208.294 - Kursi Biasa 20 7.319.890 - Kursi Lipat 23 20.925.169 - Meja Komputer 21 19.150.000 - Meja Piket 1 925.000 - Tenda 1 5.280.000 - Sofa 2 30.391.206 - almari 8 23.785.738 - Lemari Es 3 9.912.763 - AC Unit 3 38.862.859 - AC Split 4 15.239.024 - Kompor Gas 1 550.000 - Kitchen set 1 1.500.000 - Televisi 9 34.445.340 - Amplifiler 2 1.218.000

(29)

NO NAMA BARANG JUMLAH NILAI (Rp.)

- Wireless 20 24.028.308

- Megaphone 1 750.000

- Unit Power Supply 4 3.781.040

- Camera Video 1 15.400.000 - Camera Film 2 7.091.282 - Tustel 11 53.882.809 - Dispencer 2 3.750.000 - Handy Cam 8 38.558.290 - lain-lain 1 769.005

- Local Area Network (LAN) 12 12.810.050

- UPS 15 30.000.000 - P.C. Unit 34 273.657.568 - Lap Top 1 12.475.000 - Note Book 17 180.328.146 - lain-lain 1 750.000 - P.C Unit 1 4 18.192.500 - Hard Disk 3 8.256.766 - Printer 34 75.387.784 - Computer Compatible 26 221.010.511 - Lain-lain 1 2.290.000 - Monitor 7 16.477.070 - Scanner 2 4.490.090 - Lain-lain 1 16.420.000 - Printer 15 49.962.613 - Server 1 12.099.016 - Modem 11 5.333.835

- Meja Kerja Pegawai Non

Struktural 10 6.000.000

- Meja Tamu Ruangan Tunggu

(30)

NO NAMA BARANG JUMLAH NILAI (Rp.)

- Meja Tamu Biasa 1 2.475.000

- Kursi Kerja Pejabat Eselon II 1 4.052.162

- Kursi Kerja Pejabat Eselon III 1 4.052.162

- Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 9 22.793.400

- Lain-lain 1 2.000.000

- Lemari Arsip untuk arsip Dinamis 4 13.872.000

Alat Studio dan Alat Komunikasi 109 370.696.122

- Proyektor ||Attachment 2 24.650.000

- Audio Amplifier 1 11.104.345

- Audio Monitor Active 1 2.900.000

- Compact Disc Player 4 10.482.646

- Audio Tape Reel Recorder 2 3.450.000

- Camera Electonic 1 7.300.000 - Power Supply 1 4.950.000 - Silde Projector 2 19.850.450 - Lensa kamera 2 7.906.662 - Pesawat Telephone 1 500.000 - Handy Talky (HT) 79 238.799.618 - Facsimile 5 13.900.000 - Handphone 1 1.550.000

- Unit Transceiver HF Portable 1 2.750.000

- Unit Transceiver VHF Portable 3 17.459.66

- Antena VHF/FM Portable 3 3.142.740 Alat-alat Kedokteran 4 2.856.426 - Senter 1 750.000 - Lain-lain 1 625.000 - Tas Kulit 2 1.481.426 Alat Laboratorium 3 6.596.125

(31)

NO NAMA BARANG JUMLAH NILAI (Rp.)

- Air Puriler 1 4.096.125

- Tape Recoder 1 1.900.000

Alat-alat Perenjataan/Keamanan 10 24.868.346

- Peluncur 7 16.684.996

- Alat Khusus Keamanan Lainnya 2 7.245.850

- Sinyal 1 937.500

TOTAL 602 3.195.453.641

2.3. Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang mempunyai tugas “melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Nasional, Bidang Ketahanan Bangsa, serta Bidang Politik Dalam Negeri”.

Dalam upaya mewujudkan kondusifitas wilayah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang memiliki fungsi preventif dan pre-entif terhadap potensi gangguan keamanan wilayah Kota Semarang. Adapun indikator kinerja pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang secara lebih detail dapat dilihat pada tabel T.C.23. sbb:

(32)

Tabel T-C.23.

Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Target NSPK Target IKK Indikator Target

Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah

Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Jumlah Kriminalitas Tindak Pidana Menonjol (Crime Index) N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 1922 1553 3505 2792 2085 N/A N/A N/A N/A N/A

a. Pencurian dengan pemberatan N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 521 419 441 476 7 N/A N/A N/A N/A N/A

b. Pencurian ranmor N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 768 566 633 667 152 N/A N/A N/A N/A N/A

c. Pencurian dengan kekerasan N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 92 82 88 206 17 N/A N/A N/A N/A N/A

d. Penganiayaan berat N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 206 200 203 42 47 N/A N/A N/A N/A N/A

e. Pembunuhan N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 14 2 10 6 0 N/A N/A N/A N/A N/A

f. Perkosaan N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 3 3 3 215 0 N/A N/A N/A N/A N/A

g. Kenakalan Remaja N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 0 0 0 0 3 N/A N/A N/A N/A N/A

h. Uang palsu N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 2 3 1 1 3 N/A N/A N/A N/A N/A

i. Narkotika N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 63 61 79 463 0 N/A N/A N/A N/A N/A

j. Perjudian N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 92 88 42 110 0 N/A N/A N/A N/A N/A

k. Pemerasan / Ancaman N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 150 116 N/A N/A 9 N/A N/A N/A N/A N/A

l. Lainnya N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 11 13 2005 606 1850 N/A N/A N/A N/A N/A

2 Jumlah Aksi Unjuk Rasa/ Demonstrasi N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A - - - - - N/A N/A N/A N/A N/A

a. Jumlah Aksi N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 99 66 24 6 75 N/A N/A N/A N/A N/A

b. Jumlah Peserta N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 5150 3600 9934 2500 8839 N/A N/A N/A N/A N/A

3 Ormas dan lembaga nirlaba lainnya yang keberadaannya bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara

(33)

Selama tahun 2016, jumlah kasus tindak pidana di Kota Semarang yang terjadi di wilayah hukum Polrestabes Kota Semarang adalah sejumlah 2.085 kejadian, menurun jika dibandingkan dengan kasus di tahun 2015 yang sebanyak 2.792 kejadian. Meskipun secara statistik total jumlah kriminalitas menurun, namun secara rerata selama lima tahun terakhir masih tergolong tinggi. Hal ini dapat diindikasikan bahwa kesadaran masyarakat untuk menjaga ketertiban dan ketentraman serta kepatuhan masyarakat terhadap peraturan perundangan masih rendah/ belum optimal. Sedangkan jumlah aksi unjuk rasa yang di tahun 2016 tercatat sebanyak 75 kejadian dengan 8.839 peserta menggambarkan bahwa masih adanya ancaman dan gangguan, kerawanan sosial politik terhadap masyarakat di Kota Semarang.

Selain menjaga kondusifitas wilayah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang juga memiliki fungsi “penetapan kebijakan operasional di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan, dan penghargaan kebangsaan”. Penguatan wasasan kebangsaan yang diartikan sebagai cara pandang Bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan ipoleksosbudhankam mutlak dibutuhkan untuk memelihara kondusivitas wilayah dan menjaga keutuhan NKRI.

NKRI memiliki bentuk negara demokrasi dimana pemerintahan dibentuk dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sistem negara demokrasi juga menjamin hak-hak warga negaranya untuk mengeluarkan pendapat. Secara lebih khusus, hal itu diatur dalam pasal 28 UUD 1945 yang berbunyi “kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”.

Sebagai wujud pengaplikasian pasal tersebut adalah diterbitkannya UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Organisasi Kemasyarakatan, yang selanjutnya disebut ormas, adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. “Partisipasi dalam pembangunan” itulah yang ditekankan dalam memfasilitasi kegiatan ormas, agar kegiatan ormas memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu, fasilitasi Ormas yang dilakukan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang diarahkan untuk meningkatkan kemanfaatan ormas.

(34)

Jumlah ormas yang keberadaannya bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara, yaitu organisasi kemasyarakatan yang menyediakan produk-produk pelayanan publik, memang jumlahnya kian meningkat namun hal itu tetap harus ditingkatkan lagi mengingat kebebasan berdomkrasi juga berpotensi memunculkan ormas yang meresahkan masyarakat maupun ormas-ormas radikal.

Adapun anggaran dan realisasi pendanan pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja belanja daerah selama kurun waktu lima tahun mengalami peningkatan setiap tahunnya namun pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 7,4% dari tahun 2012 dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2014 sebesar 6,3% dari tahun 2013.

Belanja pegawai antara kurun waktu lim tahun, yang paling besar adalah belanja pegawai pada tahun 2013, yaitu Rp 4.308.628.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 3.904.717.274,00 (90,26%).

Belanja barang dan jasa antara kurun waktu 2010 s/d 2014 paling tinggi adalah di tahun 2014 sebesar Rp 5.165.866.000,00 yang raelisasinya sebesar Rp 4.253.300.974 (82,33%). penjelasan yang lebih rinci dapat dilihat pada tabel T-C.24. berikut ini.

(35)

Tabel T-C.24.

Anggaran dan Realisasi Pendanaan pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang Tahun 2010-2015

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

BELANJA DAERAH

Belanja tidak langsung 2.568.984.000 2.667.771.000 2.528.377.000 2.395.120.000 3.059.850.415 2.481.695.510 2.571.836.590 2.344.653.274 2.311.193.868 2.877.127.350 96,60 96,40 92,734 96,50 94,03 98.173.283 79.086.368 - Belanja pegawai 2.568.984.000 2.667.771.000 2.528.377.000 2.395.120.000 3.059.850.415 2.481.695.510 2.571.836.590 2.344.653.274 2.311.193.868 2.877.127.350 96,60 96,40 92,734 96,50 94,03 98.173.283 79.086.368

Belanja langsung 2.875.391.500 6.315.654.000 7.294.267.000 5.374.760.000 8.586.594.000 2.669.695.850 5.794.963.167 6.430.159.586 4.849.967.060 7.316.739.424 93,76 91,76 88,154 90,24 85,21 848.296.200 648.518.015 - Belanja pegawai 32.064.000 3.989.721.000 4.308.628.000 1.362.951.500 2.774.878.000 29.064.000 3.770.549.590 3.904.717.274 1.296.153.000 2.438.376.450 90,64 94,51 90,626 95,10 87,87 548.562.800 481.862.490 - Belanja barang dan jasa 2.584.377.500 2.125.933.000 2.751.724.000 3.704.908.500 5.165.866.000 2.383.136.850 1.827.623.577 2.319.587.312 3.320.511.560 4.253.300.974 92,21 85,97 84,296 89,62 82,33 516.297.700 374.032.825 - Belanja modal 258.950.000 200.000.000 233.915.000 306.900.000 645.850.000 257.495.000 196.790.000 205.855.000 233.302.500 625.062.000 99,44 98,40 88,004 76,02 96,78 77.380.000 73.513.400

(36)

2.4.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang

Dinamika perkembangan Kota Semarang yang pesat dengan kemajemukan masyarakat akan berdampak pada perubahan sosial di masyarakat. Di sisi lain, peningkatan jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan ketersediaan fasilitas akan berdampak negatif seperti bertambahnya tingkat pengangguran, meningkatnya angka kemiskinan serta memacu peningkatan kejadian kriminalitas merupakan tantangan tersendiri untuk mewujudkan kondusivitas Kota Semarang.

Di sisi lain, terdapat peluang-peluang yang dapat diberdayakan untuk meningkatkan pelayanan Perangkat Daerah, antara lain :

a. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat untuk turut menjaga dan

memelihara kondusivitas wilayah, misalnya melalui pemberdayaan FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat);

b. Menyusun database kerawanan sosial untuk mengurangi potensi kerawanan sosial melalui peningkatan upaya preventif dan pre-entif;

c. Meningkatkan pemahaman mengenai wawasan kebangsaan untuk menurunkan

potensi konflik yang berbasis SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan); d. Meningkatkan kedewasaan masyarakat dalam berpolitik untuk menurunkan angka konflik politik serta mewujudkan pemilihan umum maupun pemilihan kepala daerah yang berkualitas dengan mengarahkan pemilih menjadi pemilih yang cerdas dan rasional.

(37)

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA SEMARANG

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang

Secara demografis kondisi wilayah Kota Semarang memiliki penduduk yang bertempat tinggal tetap sekitar 1.602.717 jiwa (sumber : BPS Tahun 2017). Jumlah penduduk tersebut belum termasuk penduduk yang tinggal tidak tetap yang telah berbaur di tengah-tengah masyarakat. Komposisi penduduk tersebut terdiri dari keberagaman suku, agama, ras dan golongan (SARA). Secara kesukuan, sebagian besar Kota Semarang dihuni oleh suku Jawa, kemudian disusul Cina, sebagian Sunda, Madura, Batak, Minang, Bugis, Dayak, Maluku, Papua dan suku dari Timor Leste yang memilih menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Ditilik dari segi agama, penduduk Kota Semarang sebagian besar beragama Islam kemudian secara berurutan Katholik, Kristen, Budha, Hindu dan Konghucu. Kondisi demografis tersebut menyimpan potensi kerawanan terhadap disintegrasi seperti konflik SARA atau konflik sosial. Oleh karena itu, potensi keberagaman yang dimiliki perlu dikelola sedemikian rupa sehingga tercipta stabilitas wilayah guna menunjang penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta iklim investasi daerah.

Selain itu, era reformasi yang berlangsung saat ini membawa perubahan besar dalam dinamika masyarakat. Euforia kebebasan setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara mempunyai dua sisi yang bertolak belakang. Kebebasan dapat bermakna sebagai kebebasan berekspresi, berinovasi dan berkreasi untuk berkarya bagi kemaslahatan umat. Di sisi lain, kebebasan dapat bermakna sebagai ketidakteraturan yang dapat mengganggu kepentingan umum yang lebih luas. Untuk mengelola kedua sisi tersebut diperlukan pemahaman secara komprehensif dari setiap warga negara akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Secara makro permasalahan dalam penyelenggaraan urusan ketentraman dan ketertiban umum adalah masih tingginya gangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat yang memiliki akar masalah pada :

(38)

1) masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga ketertiban dan ketentraman;

2) masih adanya ancaman dan gangguan, kerawanan sosial politik terhadap masyarakat;

3) masih belum optimalnya peranan pemilih pemula dalam kehidupan demokrasi;

4) belum optimalnya partisipasi aktif kaum perempuan dalam dunia politik.

3.2 Telahaan Visi, Misi, dan Program Kerja Presiden

Visi RPJMN Tahun 2015-2019 adalah “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”. Visi tersebut dijabarkan dalam tujuh misi, yaitu :

1) Misi 1 : Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2) Misi 2 : Mewujudkan masyarakat yang maju, berkeseimbangan, dan

demokratis berlandaskan negara hukum.

3) Misi 3 : Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jatidiri sebagai negara maritim.

4) Misi 4 : Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.

5) Misi 5 : Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6) Misi 6 : Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

7) Misi 7 : Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Berkaitan dengan misi tersebut maka dapat dapat diuraikan bahwa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang mendukung pencapaian misi RPJMN yang keempat, yaitu “Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera”.

Adapun agenda prioritas RPJMN 2014-2019, yang disebut sebagai Nawacita, diuraikan sbb:

(39)

1) Agenda 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara;

2) Agenda 2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;

3) Agenda 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;

4) Agenda 4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi

sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;

5) Agenda 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

6) Agenda 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional;

7) Agenda 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan

sektor-sektor strategis ekonomi domestik; 8) Agenda 8. Melakukan revolusi karakter bangsa;

9) Agenda 9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Sehubungan dengan agenda tersebut maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang yang bergerak untuk menjaga dan mempertahankan kondusivitas wilayah mendukung pencapaian agenda pertama Nawacita, yaitu “Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara”.

3.3 Telahaan Visi, Misi, dan Program Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah

Visi RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 adalah “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari, Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”. Visi tersebut dijabarkan dalam beberapa misi, yaitu :

1) Misi 1 : Membangun Jawa Tengah Berbasis Trisakti Bung Karno,

Berdaulat di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan;

2) Misi 2 : Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan,

(40)

3) Misi 3 : Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang Bersih, Jujur dan Transparan, “ Mboten Korupsi Mboten Ngapusi ”;

4) Misi 4 : Memperkuat Kelembagaan Sosial Masyarakat untuk

Meningkatkan Persatuan dan Kesatuan;

5) Misi 5 : Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan

Keputusan dan Proses Pembangunan yang Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak;

6) Misi 6 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi

Kebutuhan Dasar Masyarakat;

7) Misi 7: Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan

Jawa Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan.

Dari misi tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang mendukung pencapaian misi keenam, yaitu “Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi Kebutuhan Dasar Masyarakat” mengingat rasa aman merupakan kebutuhan dasar setiap warga negara dan merupakan prasyarat penyelenggaraan pembangunan.

3.4 Telahaan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Visi pembangunan daerah sebagaimana rancangan awal RPJMD Kota Semarang Tahun 2016-2021 adalah “Semarang Kota Perdagangan dan Jasa yang Hebat Menuju Masyarakat Semakin Sejahtera”. Perwujudan visi tersebut mengandung makna Kota Semarang sebagai kota metropolitan berwawasan lingkungan akan menjadi kota yang handal dan maju dalam perdagangan dan jasa, dengan dukungan infrastruktur yang memadai serta tetap menjadi daerah yang kondusif untuk meningkatkan kesejahteraan warganya dengan dukungan pengembangan bidang politik, keamanan, sosial, ekonomi, dan budaya.

Dari definisi HEBAT dikandung pemahaman bahwa visi tersebut ingin mewujudkan kondisi masyarakat yang semakin sejahtera dalam rangka mencapai keuanggulan dan kemuliaan, serta kondisi perkotaan yang kondusif dan modern dengan tetap memperhatikan lingkungan berkelanjutan demi kemajuan perdagangan dan jasa.

Dalam mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui empat misi pembangunan daerah, yaitu :

Gambar

Gambar : Bagan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang
Tabel T-C.26. : Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang Tahun 2016-2021
Tabel 6.1 : Rencana dan Program Kegiatan
Tabel 6.2 : Indikator Kinerja
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tabel tersebut memperlihatkan bahwa persentase migran keluar terhadap angkatan kerja pada periode 1985-2005 mengalami penurunan pada Pulau Jawa dan Sulawesi, dimana

Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang

Dengan demikian metode kuatitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Evaluasi elemen struktur dilakukan dengan menghitung syarat presentase tulangan sesuai dengan SNI 03 – 2847 – 2002, perhitungan tebal minimum (pelat lantai dan pelat tangga),

Pada kolom ini dapat dipilih salah satu metode yang akan digunakan untuk.. estimasi yaitu LS (Least Square), TSLS (Two Stage Least Square),

Dari hasil pengolahan data terdapat hubungan yang signifikan antara keahiian dalam memecahkan dan analisa masaiah terhadap penilaia kinerja dengan koefisien korelasi sebesar

Penelitian ini mengungkap persepsi petani terhadap program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan faktor-faktor yang mempengaruhi petani berkontribusi dalam program

Tradisi lisan sebagai kekayaan budaya bangsa tersebut merupakan salah satu bentuk ekspresi kebudayaan daerah yang sangat berharga, bukan saja menyimpan nilai-nilai